2. Bruner memiliki nama asli
Jerome Seymour Bruner
Dia lahir di New York pada
tahun 1915.
Ia dikenal sebagai tokoh
kognitifisme, karena lebih
dari 45 tahun dia mendalami
Psikologi Kognitif.
SIAPA
BRUNER?
3. Bruner merupakan alumni dari
universitas Newyork. Gelar B.A nya
didapat dari Universitas Duke pada tahun
1937 dan Ph.D. nya dari Universitas
Harvard pada tahun 1941 di bawah
bimbingan Gordon Allport.
1950, Bruner mulai tertarik dengan
sekolah-sekolah yang ada di Amerika
Serikat.
1960, Ia menemukan teori perkembangan
kognitif.
6. DISCOVERY LEARNING
Discovery learning adalah suatu pendekatan belajar yang
mengutamakan pemecahan masalah berdasarkan pengalaman
pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya (belajar
untuk menemukan konsep secara mandiri).
7. TAHAPAN
PENERAPAN DISCOVERY LEARNING
Stimulus (pemberian rangsang)
Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
Data Collection (pengumpulan data)
Data Processing (pengolahan data)
Verifikasi
Generalisasi
8. MANFAAT DISCOVERY LEARNING
1. Hal yang dipelajari akan lebih mudah diingat dan lebih
lama tersimpan dalam memori otak karena secara aktif
dipelajari terus-menerus.
2. Hasil belajar penemuan memiliki efek transfer yang lebih
baik.
3. Discovery learning dapat meningkatkan penalaran dan
kemampuan berpikir seseorang secara bebas.
9. MODE OF REPRESENTATION
Menurut Bruner, tahap perkembangan mental dalam
menyajikan suatu pengetahuan itu:
Enactive stage (0-3th)
Merupakan tahapan ketika anak mencoba
memahami lingkungannya melalui obyek konkret.
Iconic stage (3-8th)
Merupakan tahapan ketika anak mencoba
memahami lingkungan melalui gambar.
Symbolic stage (>8th)
Tahapan dimana anak-anak merespon kegiatan
dan alam nyata dengan simbolisasi.
10. PROSES KOGNITIF
PROSES KOGNITIF
Tahap informasi (penerimaan materi)
Tahap informasi (penerimaan materi)
siswa memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang dipelajari.
Tahap transformasi (pengubahan materi)
Tahap transformasi (pengubahan materi)
informasi dianalisis, diubah, atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak
atau konseptual.
Tahap evaluasi
Tahap evaluasi
siswa menilai sendiri informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memahami
gejala atau masalah yang dihadapi.
11. SCAFFOLDING
Suatu proses dimana siswa dibantu untuk memahami suatu masalah
tertentu yang melebihi perkembangan mentalnya melalui bantuan
seorang guru atau orang yang memahaminya.
13. KURIKULUM SPIRAL
Proses belajar materi secara umum kemudian
mulai mengajarkan materi yang sama dengan
cakupan yang lebih rinci, yang menuntut
adanya pengulangan - pengulangan terhadap
pengetahuan yang sama namun diulang
dengan pembahsan yang lebih luas dan
mendalam
16. KELEBIHAN :
1. Belajar penemuan dapat digunakan untuk menguji apakah belajar
sudah bermakna.
2. Pengetahuan yang diperoleh si belajar akan tertinggal lama dan mudah
diingat.
3. Belajar penemuan sangat diperlukan dalam pemecahan masalah sebab
yang diinginkan dalam belajar agar si belajar dapat mendemonstrasikan
pengetahuan yang diterima.
4. Transfer dapat ditingkatkan di mana generalisasi telah ditemukan
sendiri oleh si belajar daripada disajikan dalam bentuk jadi.
5. Penggunaan belajar penemuan mungkin mempunyai pengaruh dalam
menciptakan motivasi belajar.
6. Meningkatkan penalaran si belajar dan kemampuan untuk berfikir
secara bebas.
17. KELEMAHAN
1. Belajar Penemuan ini memerlukan kecerdasan anak yang tinggi.
Bila kurang cerdas, hasilnya kurang efektif.
2. Teori belajar seperti ini memakan waktu cukup lama dan kalau
kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menyebabkan
kekacauan dan kekaburan atas materi yang dipelajari.