Dokumen tersebut membahas mengenai upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi fasyankes dan pembentukan tim pembina cluster binaan untuk memberikan pendampingan kepada puskesmas. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain konsep peningkatan mutu melalui akreditasi, skema capaian akreditasi puskesmas, dan peran dinas kesehatan kabupaten/kota dalam memberikan pembinaan kepada puskesmas untuk men
Program dan kegiatan Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Nonformal dan Informal Regional I Jayagiri Bandung tahun 2012 bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal, dan informal melalui tiga strategi utama: meningkatkan kapasitas lembaga, mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan.
Dokumen tersebut membahas mengenai upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan primer melalui akreditasi fasyankes dan pembentukan tim pembina cluster binaan untuk memberikan pendampingan kepada puskesmas. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain konsep peningkatan mutu melalui akreditasi, skema capaian akreditasi puskesmas, dan peran dinas kesehatan kabupaten/kota dalam memberikan pembinaan kepada puskesmas untuk men
Program dan kegiatan Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Nonformal dan Informal Regional I Jayagiri Bandung tahun 2012 bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal, dan informal melalui tiga strategi utama: meningkatkan kapasitas lembaga, mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan.
Dokumen tersebut merupakan pedoman manual mutu bagian mutu Puskesmas Kecamatan Cakung. Pedoman ini menjelaskan tentang latar belakang, visi dan misi, struktur organisasi tim mutu, dan uraian tugas masing-masing tim yang terlibat dalam peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas Kecamatan Cakung.
Bab 1-5 standar dan instrumen akreditasi puskesmas mencakup lima bab yang membahas tentang kepemimpinan, manajemen, pelayanan UKM dan UKP, program prioritas nasional, serta peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas. Standar dan kriteria diuraikan dalam 171 elemen penilaian untuk memastikan kinerja puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundangan.
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawatpjj_kemenkes
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat (SPMKK) adalah model yang dikembangkan WHO untuk meningkatkan kinerja klinis perawat di rumah sakit dan puskesmas. SPMKK menggunakan standar, uraian tugas, indikator kinerja, dan monitoring untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan perawat, kepatuhan standar, dan mutu asuhan pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil survei keluhan pengguna layanan di Puskesmas Pasir Panjang Kota Kupang
2. Survei dilakukan untuk 10 komponen keluhan yang terbanyak, terkait dampak kesembuhan, tata kelola, akses, dan kenyamanan pelayanan
3. Hasil survei akan digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pasir Panjang
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan di area terpencil melalui pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Puskesmas berperan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang fokus pada upaya promotif dan preventif di wilayahnya. Dokumen ini menjelaskan konsep, tugas, fungsi, organisasi, akreditasi, dan jaringan pelayanan puskesmas."
Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan di tingkat kabupaten/kota. SPM bidang kesehatan terdiri dari 9 kewenangan wajib dan 47 indikator kinerja yang meliputi berbagai aspek pelayanan kesehatan dasar seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, penyakit menular, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip, definisi, dan target capaian SPM bidang kese
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai UPTD Puskesmas Gaya Baru V. Ringkasannya adalah: (1) UPTD Puskesmas Gaya Baru V bervisi mewujudkan masyarakat Surabaya sehat tahun 2021, (2) memiliki 59 tenaga kesehatan yang sesuai dengan PMK 75 tahun 2014, dan (3) melakukan berbagai program dan layanan kesehatan serta upaya peningkatan mutu pelayanan.
Evaluasi TPCB oleh Dinkes Kota Semarang.pdfArmandoBimo
Terangkan peran TPCB dalam pelaksanaan manajemen Puskesmas di Kota Semarang. TPCB berperan penting dalam pembinaan dan evaluasi kinerja Puskesmas melalui kunjungan rutin, rapat tinjauan manajemen, dan penilaian kinerja bulanan. Kerja sama antara Dinas Kesehatan dan Puskesmas diperkuat untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas melalui kerja sama lintas sektor. Terdapat 8 program utama yang dilaksanakan secara terpadu dan sinkron meliputi penyediaan data, advokasi, kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dilakukan analisis situasi, perencanaan, koordinasi, pemantauan, serta pengukuran keberhasilan melalui Indeks Pembangunan Keluarga.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas, klinik pratama, dan tempat praktik dokter mandiri. 2. Akreditasi FKTP bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta perlindungan sumber daya manusia kesehatan. 3. Standar akreditasi terdiri dari kelompok administrasi manajemen, upaya kesehatan masyarak
Dokumen ini berisi rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk periode 2018-2022. Rencana ini mencakup visi, misi, program, dan indikator kinerja untuk mencapai tujuan peningkatan layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Banten.
Dokumen tersebut merangkum laporan kinerja UPTD Puskesmas Sukamahi tahun 2022, mencakup profil puskesmas, analisis situasi, capaian program UKM, UKP, dan sarana prasarana puskesmas."
Dokumen tersebut merupakan pedoman manual mutu bagian mutu Puskesmas Kecamatan Cakung. Pedoman ini menjelaskan tentang latar belakang, visi dan misi, struktur organisasi tim mutu, dan uraian tugas masing-masing tim yang terlibat dalam peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas Kecamatan Cakung.
Bab 1-5 standar dan instrumen akreditasi puskesmas mencakup lima bab yang membahas tentang kepemimpinan, manajemen, pelayanan UKM dan UKP, program prioritas nasional, serta peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas. Standar dan kriteria diuraikan dalam 171 elemen penilaian untuk memastikan kinerja puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundangan.
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawatpjj_kemenkes
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat (SPMKK) adalah model yang dikembangkan WHO untuk meningkatkan kinerja klinis perawat di rumah sakit dan puskesmas. SPMKK menggunakan standar, uraian tugas, indikator kinerja, dan monitoring untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan perawat, kepatuhan standar, dan mutu asuhan pasien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil survei keluhan pengguna layanan di Puskesmas Pasir Panjang Kota Kupang
2. Survei dilakukan untuk 10 komponen keluhan yang terbanyak, terkait dampak kesembuhan, tata kelola, akses, dan kenyamanan pelayanan
3. Hasil survei akan digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pasir Panjang
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan di area terpencil melalui pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Puskesmas berperan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang fokus pada upaya promotif dan preventif di wilayahnya. Dokumen ini menjelaskan konsep, tugas, fungsi, organisasi, akreditasi, dan jaringan pelayanan puskesmas."
Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan di tingkat kabupaten/kota. SPM bidang kesehatan terdiri dari 9 kewenangan wajib dan 47 indikator kinerja yang meliputi berbagai aspek pelayanan kesehatan dasar seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, penyakit menular, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip, definisi, dan target capaian SPM bidang kese
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai UPTD Puskesmas Gaya Baru V. Ringkasannya adalah: (1) UPTD Puskesmas Gaya Baru V bervisi mewujudkan masyarakat Surabaya sehat tahun 2021, (2) memiliki 59 tenaga kesehatan yang sesuai dengan PMK 75 tahun 2014, dan (3) melakukan berbagai program dan layanan kesehatan serta upaya peningkatan mutu pelayanan.
Evaluasi TPCB oleh Dinkes Kota Semarang.pdfArmandoBimo
Terangkan peran TPCB dalam pelaksanaan manajemen Puskesmas di Kota Semarang. TPCB berperan penting dalam pembinaan dan evaluasi kinerja Puskesmas melalui kunjungan rutin, rapat tinjauan manajemen, dan penilaian kinerja bulanan. Kerja sama antara Dinas Kesehatan dan Puskesmas diperkuat untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas melalui kerja sama lintas sektor. Terdapat 8 program utama yang dilaksanakan secara terpadu dan sinkron meliputi penyediaan data, advokasi, kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dilakukan analisis situasi, perencanaan, koordinasi, pemantauan, serta pengukuran keberhasilan melalui Indeks Pembangunan Keluarga.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas, klinik pratama, dan tempat praktik dokter mandiri. 2. Akreditasi FKTP bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta perlindungan sumber daya manusia kesehatan. 3. Standar akreditasi terdiri dari kelompok administrasi manajemen, upaya kesehatan masyarak
Dokumen ini berisi rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk periode 2018-2022. Rencana ini mencakup visi, misi, program, dan indikator kinerja untuk mencapai tujuan peningkatan layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Banten.
Dokumen tersebut merangkum laporan kinerja UPTD Puskesmas Sukamahi tahun 2022, mencakup profil puskesmas, analisis situasi, capaian program UKM, UKP, dan sarana prasarana puskesmas."
PPT Integrasi dan Pemanfaatan Komdat Kesmas.pdfmursal sigli
Laporan ini membahas latar belakang pengembangan Komdat Kesmas untuk mengintegrasikan data program kesehatan masyarakat dari berbagai sumber, alur pencatatan dan pelaporan data program Kesmas, dan konsep integrasi aplikasi untuk menyatukan data dari berbagai sistem terkait kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas rencana pelaksanaan akreditasi puskesmas dan klinik di beberapa provinsi secara bertahap mulai tahun 2015 hingga 2019, mencakup kegiatan pelatihan, pendampingan, survei, serta perencanaan anggaran dan sasaran akreditasi setiap tahunnya. Dokumen lain memaparkan hasil akreditasi puskesmas di Kota X hingga 2017 yang mencapai 5 puskesmas terakreditasi.
1. Dokumen ini membahas persiapan klinik untuk menjadi penyedia pelayanan kesehatan tingkat pertama (PPK) di era BPJS dengan akreditasi klinik.
2. Persyaratan untuk mendapatkan izin operasional klinik meliputi persyaratan teknis dan administrasi seperti lokasi, bangunan, tenaga kesehatan, dan peralatan.
3. Akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama menjadi salah satu syarat untuk bekerja s
Dokumen tersebut memberikan panduan pembukuan keuangan biaya operasional puskesmas yang meliputi definisi, tujuan, lingkup, dan tata cara pelaksanaannya. Tujuan pembukuan adalah untuk memastikan penggunaan dana dilakukan secara akuntabel, transparan, efektif dan efisien serta sebagai laporan evaluasi penggunaan anggaran. Lingkup pembukuan mencakup format laporan, buku kas umum, buku kas tunai, dan buku bantu
3. KONSEP PEMBINAAN PUSKESMAS OLEH DINKES KAB/KOTA
Pembentukan cluster disesuaikan dengan
jumlah bidang yang ada di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
misal :
Jumlah bidang 3-5, maka Puskesmas di
wilayah kabupaten/kota dibagi menjadi 3-5
Cluster Binaan, setiap cluster binaan akan
terdiri atas beberapa Puskesmas
4. CONTOH TIM PEMBINA CLUSTER BINAAN KAB X
PERSONALIA
TIM
SEKRETARIS KABID
YANKES
KABID P2 KABID
KESGA
KABID
PROMKES
KETERANGAN
CLUSTER
MELATI
KETUA
SEKSI &
STAF
SEKSI &
STAF
SEKSI &
STAF
SEKSI &
STAF
SEKSI &
STAFF:
Tidak dari satu
Bidang
CLUSTER
ROSE
SEKSI & STAF KETUA
SEKSI &
STAF
SEKSI &
STAF
SEKSI &
STAF
CLUSTER
MAWAR
SEKSI & STAF
SEKSI &
STAF
KETUA
SEKSI &
STAF
SEKSI &
STAF
CLUSTER
CEMPAKA
SEKSI & STAF
SEKSI &
STAF
SEKSI &
STAF
KETUA
SEKSI &
STAF
CLUSTER
LILY
SEKSI & STAF
SEKSI &
STAF
SEKSI &
STAF
SEKSI &
STAF
KETUA
Contoh
Daftar Keanggotaan Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB)
5.
6. TUPOKSI Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
NSPK
Analisa data dan
informasi
Konsep manajemen
Puskesmas
Fungsi-fungsi
Manajemen, termasuk
manajemen sumberdaya.
Teknis dan manajemen
program
Teknik komunikasi dan
pembinaan
Akreditasi Puskesmas
Konsep rujukan UKM dan
UKP secara horizontal
maupun vertikal
SPM Bidang Kesehatan
Kabupaten/Kota
7. Pelaksanaan Pembinaan Cluster Binaan
Rencana
pembinaan
Pembagian tugas, peran
dan kewajiban masing-
masing anggota tim
Pelaksanaan Pembinaan
Puskesmas oleh Tim
Pembina Cluster
Puskesmas
Pemantauan
dan Evaluasi
Pembinaan
Perumusan
RTL
Pembinaan Tidak Langsung :
1. Memberikan umpan balik atas laporan yang
dikirimkan Puskesmas sebelum diundang
dalam forum pembahasan lintas program di
Dinas Kesehatan Kabupaten/ kota
2. Pertemuan pembahasan hasil kinerja
Puskesmas dan pembinaannya secara rutin
setiap triwulan
Pembinaan Langsung :
Dinas Kesehatan dengan Tim Pembina Cluster
Puskesmas memberikan pembinaan lapangan
berdasarkan urutan skala prioritas program dan
kebutuhan Puskesmas yang telah disepakati
dalam forum Kalakarya tingkat Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
8. 1. Pembagian Cluster Binaan dan Pembagian Tim Pembina Wilayah di Bidang Kesehatan tingkat Puskesmas / tingkat Kab/Kota (Penentuan Wilayah
Cluster dan Intervensi Binaan)
2. Pengorganisasian Tim Pembina Puskesmas dan Kab/Kota (Pembagian Tugas dan Fungsi)
3. Analisis Situasi Capaian IKS di tingkat Kecamatan, Kab/Kota Binaan dan Provinsi Binaan
4. Persiapan Pelaksanaan kegiatan Pembinaan Cluster Binaan dalam meningkatkan kemampuan Manajemen Puskesmas, Peningkatan Capaian
Indikator Program, Perbaikan Mutu dan Peningkatan Status Akreditasi Puskesmas, serta Capaian IKS tingkat Kecamatan, Kab/Kota, Provinsi dan
tingkat Nasional
5. Koordinasi lintas program dan lintas sektor guna peningkatan IKS tingkat Kecamatan, Kab/Kota & Provinsi, Peningkatan kemampuan Manajemen
Puskesmas, Peningkatan Capaian Indikator Program, Perbaikan Mutu dan Peningkatan Status Akreditasi Puskesmas, serta Capaian IKS tingkat
Kecamatan, Kab/Kota, Provinsi dan tingkat Nasional
6. Pelaksanaan pembinaan Puskesmas oleh Tim
Pembina Terpadu dalam meningkatkan kemampuan
manajemen Puskesmas, Peningkatan Capaian
Indikator Program, Perbaikan Mutu dan Peningkatan
Status Akreditasi Puskesmas, serta capaian IKS
tingkat Kecamatan, Kab/kota, Provinsi dan tingkat
Nasional
7. Pemantauan dan Evaluasi Pembinaan
Indikator Program dan Indikator Mutu
Review dan Evaluasi Hasil Pembinaan
Supervisi
8. Perumusan Tindak Lanjut
9. Disseminasi Hasil
Berbagi Informasi Hasil Peningkatan
manajemen Puskesmas, Peningkatan Capaian
Indikator Program, Perbaikan Mutu dan
Peningkatan Status Akreditasi Puskesmas,
serta Capaian IKS tingkat Kecamatan,
Kab/Kota, Provinsi dan tingkat Nasional.
1. Peningkatan Mutu dan Status
Akreditasi
2. Capaian Target SPM Kab/Kota
3. Peningkatan Indikator Kesehatan
(IKS) tingkat Kecamatan, Kab/Kota,
Provinsi dan Nasional PLAN
DO
CHECK
ACT
9. MANFAAT
TPCB
Membangun komitmen bersama
pemangku kebijakan terkait
pemantauan peningkatan
capaian indikator program dan
perbaikan mutu pelayanan
kesehatan di Puskesmas dengan
pembinaan terpadu lintas
program melalui cluster binaan
(TPCB)
Menyepakati Model Pemantauan
peningkatan capaian indikator
program dan perbaikan mutu
pelayanan kesehatan di
Puskesmas dengan pembinaan
terpadu lintas program melalui
cluster binaan (TPCB)
Memperjelas Peran Setiap
Pembina FKTP di Kemenkes
dalam Pemantauan peningkatan
capaian indikator program dan
perbaikan mutu pelayanan
kesehatan di Puskesmas dengan
pembinaan terpadu lintas
program melalui cluster binaan
(TPCB)
01 02 03