Dokumen tersebut membahas beberapa teori tentang pembentukan planet Bumi dan atmosfer, meliputi:
1) Teori pembentukan alam semesta dan Tata Surya.
2) Teori pergeseran benua seperti kontraksi, dua benua, pengapungan benua, dan lempeng tektonik.
3) Karakteristik lapisan Bumi seperti litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
Rancangan Percobaan Fisika Viskositas oleh Kelompok 1 kelas X MIA 5, SMAN 2 Majene
Muh. Ananta Buana Burhan
Muh. Naufal Saranani
Muh. Riyadh Ma’arif
Hamryana Hamzah
Meilinda Sari
Aslan Nur
Persebaran hewan di Indonesia meliputi daerah Indonesia bagian barat, Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian timur. Wilayah Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh garis wallace. Hewan yang ada di Indonesia bagian barat dikenal dengan hewan tipe oriental. Wilayah Indonesia bagian tengah dengan Indonesia bagian timur dibatasi oleh garis weber. Hewan yang ada di Indonesia bagian timur dikenal dengan hewan tipe australia sedangan hewan yang ada di Indonesia bagian tengah dikenal dengan hewan tipe peralihan. *AbdKadir*
Rancangan Percobaan Fisika Viskositas oleh Kelompok 1 kelas X MIA 5, SMAN 2 Majene
Muh. Ananta Buana Burhan
Muh. Naufal Saranani
Muh. Riyadh Ma’arif
Hamryana Hamzah
Meilinda Sari
Aslan Nur
Persebaran hewan di Indonesia meliputi daerah Indonesia bagian barat, Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian timur. Wilayah Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh garis wallace. Hewan yang ada di Indonesia bagian barat dikenal dengan hewan tipe oriental. Wilayah Indonesia bagian tengah dengan Indonesia bagian timur dibatasi oleh garis weber. Hewan yang ada di Indonesia bagian timur dikenal dengan hewan tipe australia sedangan hewan yang ada di Indonesia bagian tengah dikenal dengan hewan tipe peralihan. *AbdKadir*
Gelombang adalah usikan atau getaran yang merambat.
Proses merambat suatu getaran tidak disertai perpindahan medium perantaranya, tetapi hanya memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain.
Gelombang = peristiwa merambatnya energi akibat getaran partikel atau benda
Gelombang adalah usikan atau getaran yang merambat.
Proses merambat suatu getaran tidak disertai perpindahan medium perantaranya, tetapi hanya memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain.
Gelombang = peristiwa merambatnya energi akibat getaran partikel atau benda
2. A. Teori Penciptaan Planet Bumi
1. Teori Terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta terbentuk secara bersamaan dengan letusan-letusan besar. Terbentuknya alam semesta
tersebut telah terjadi ribuan juta tahun lalu. Teori terbentuknya alam semesta, antara lain sebagai berikut:
a. Teori Creatio Continua
Teori Creatio Continua pertama kali dikemukakan oleh Bendi, Fred Hoyle, dan Gold. Para ilmuwan
tersebut mengemukakan bahwa alam semsta akan tetap ada, tidak pernah bermula, dan tidak akan
berakhir. Hal ini karena terdapat partikel yang dilahirkan dan ada partikel yang lenyap. Partikel-partikel
yang muncul lebih besar daripada partikel yang hilang sehingga jumlah materi semakin banyak dan
memuai. Suatu Ketika, pemuaian dan penambahan materi pada alam semesta akan mencapai titik kritis.
3. b. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Berdasakan siklus massa kontraksi dan siklus massa ekspansinya muncullah teori ekspansi dan
kontraksi. Galaksi-galaksi dan bintang-bintang terjadi pada ekspansi. Ekspansi didukung oleh tenaga
dari reaksi inti hydrogen, kemudian membentuk berbagai unsur yang kompleks. Galaksi dan bintang-
bintang meredup pada masa kontraksi, sehingga unsur-unsur menyusut kemudian muncul tenaga panas
yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menegaskan tentang asumsi bahwa partikel-partikel
yang ada saat ini berasal dari zaman dahulu.
c. Teori Dentuman atau Teori Ledakan
Teori Dentuman menyatakan bahwa terdapat massa yang sangat besar di jagat raya dan memiliki berat
jenis sangat besar, kemudian meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa yang meledak,
kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat atau inti ledakan.
Massa-massa yang berserakan tersebut membentuk kelompok –kelompok dengan berat jenis lebih
kecil daripada berat jenis semula. Selanjutnya, selalu bergerak menjauhi inti membentuk galaksi-
galaksi.
4. d. Teori Big Bang
Teori Big Bang dikemukakan oleh George Lemarie yang menyatakan bahwa alam semesta berupa
sebuah primeval atom berisi materi dalam keadaan sangat padat. Atom tersebut kemudian meledak.
Seluruh materi dari ledakan atom tersebut terlempar ke alam semesta. Akibat dari ledakan tersebut
muncul dua gaya gravitasi dan gaya kosmis. Gaya kosmis lebih dominan, sehingga alam semesta
berekspansi secara terus-menerus.
5. 2. Teori Terjadinya Tata Surya
Bumi berada dalam tata surya dengan Matahari sebagai pusatnya. Teori tentang terjadinya tata surya
tidak ada yang dianggap benar-benar memuaskan dan dapat diterima secara luas oleh seluruh dunia.
Setiap teori tersebut mempunya kelebihan dan kelemahan. Teori tentang pembentukan tata surya,
antara lain sebagai berikut:
a. Teori Lyttleton
Teori Lyttleton mengemukakan bahwa Matahari pada awalnya berupa bintang kembar yang
mengelilingi sebuah medan gravitasi. Salah satu bintang kembar tersebut bertabrakan dengan bintang
lainnya. Akibat dari tabrakan, salah satu bintang kembar ungkin hancur. Bintang yang hancur tersebut
berubah mennjadi massa gas. Massa gas tersebut terus berputar-putar sehingga menjadi dingin dan
terbentuklah planet. Adapun bintang yang bertahan menjadi Matahari. Kekuatan gravitasi Matahari
menahan planet yang terbentuk sehingga beredar menurut lintasannya.
6. b. Teori Awan Debu
Teori Awan Debu mengatakan bahwa tata surya berawal dari awan yang sangat luas. Awan yang
terdiri atas debu dan gas kosmos tersebut diperkirakan berbentuk seperti sebuah piring.
Ketidakteraturan dalam awan menyebabkan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar
berkumpul menjadi satu. Saat debu dan gas terus berputar, maka awan menjadi hilang. Partikel-partikel
debu yang keras saling berbenturan, melekat, kemudian menjadi planet. Berbagai gas di tengah-tengah
awan berkembang menjadi Matahari.
c. Teori Nebula
Teori Nebula mengemukakan bahwa anggota tata surya pada awalnya berbentuk massa gas raksasa
yang bercahaya dan berputar secara perlahan-lahan. Massa tersebut berangsur-angsur mendingin,
mengecil, dan mendekati bentuk bola. Rotasi massa tersebut semakin lama semakin tinggi sehingga
bagian tengah massa tersebut menggelembung. Selanjutnya, lingkaran materi tersebut terlempar keluar,
kemudian mendingin, mengecil, dan terjadilah planet.
7. d. Teori Planetesimal
Teori Planetesimal menyatakan bahwa suatu Ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan
cepat dan berada sangat dekat dengan Matahari. Daya Tarik bintang tersebut sangat besar sehingga
terjadi pasang pada bagian gas panas Matahari. Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari,
kemudian mulai mengorbit. Daya Tarik matahari sangat besar, sehingga massa gas tertahan dan
bergerak mengelilingi Matahari. Ketika massa gas memnjadi dingin, maka bentuknya berubah menjadi
cairan, kemudian memadat sehingga terbentuk planet, termasuk Bumi.
8. B. Teori Pegeseran Benua
1. Teori Kontraksi (Contraction Theory)
Teori Kontraksi dikemukakan oleh Descrates (1596-1650) yang menyatakan bahwa Bumi semakin lama
semakin susut dan mengerut karena pendinginan sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief
berupa gunung, lembah, dan dataran. Teori kontraksi mendapat dukungan dari James Dana (1847) dan
Elie de Baumant (1852). Kedua ilmuwan tersebut mengungkapkan beahwa Bumi mengalami pengerutan
karena terjadi proses pendinginan di bagian dalam Bumi yang mengakibatkan bagian permukaan Bumi
mengerut membentuk pegunungan dan lembah-lembah.
9. 2. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory)
Teori Laurasia-Gondwana dikemukakan oleh Edward Zuess (1884). Dikatakan oleh Edward Zuess
bahwa bumi pada awalnya terdiri atas dua benua, yaitu Laurasia dan Gondwana. Laurasia berada di
kutub utara, sedangkan Gondwana berada di kutub selatan. Kedua benua tersebut bergerak secara
perlahan ke arah equator bumi, kemudian terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil.
Laurasia terbagi menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terbagi menjadi
Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.
3. Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory)
Teori Pengapungan Benua dikemukakan oleh Alfred Wegener (1992). Alfred Wegener menyatakan
bahwa bumi pada awalnya hanya mempunyai satu benua yang dinamakan Pangea. Benua tersebut
terbelah menjadi keping-keping yang lebih kecil dan terus bergerak lewat dasar laut.
Gerakan rotasi bumi secara sentrifugal menyebabkan keping pecahan benua tersebut bergerak ke arah
barat menuju equator. Bukti yang mendukung Teori Pengapungan Benua adalah adanya kesamaan
fosil, batuan, dan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur.
10. 4. Teori Konveksi (Convection Theory)
Teori Konveksi dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess, kemudian dikembangkan oleh
Robert Diesz. Teori Konveksi menyatakan bahwa di dalam yang masih dalam keadaan panas dan
berpijar mengalami arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Dengan
demikian, Ketika arus konveksi yang membawa lava panas sampai ke permukaan bumi di punggung
tengah Samudra (Mid Oceanic Ridge), maka lava panas tersebut lama-kelamaan akan membeku
membentuk lapisan kulit bumi yang baru, menggeser, atau menggantiksn kulit bumi yang lebih tua.
5. Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic Theory)
Berdasarkan teori lempeng tektonik, kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik
yang berada di atas lapisan astenosfer. Lempeng-lempeng tektonik pembentukan kulit bumi selalu
bergerak karena pengaruh arus konveksi pada lapisan luar dari badan bumi dan sebagai lapisan kerak
bumi yang paling tipis.
Lempeng-lempeng di permukaan bumi selalu bergerak dan mendesak satu dengan yang lainnya.
Lempeng tektonik bagian atas disebut lempeng Samudra. Adapun lempeng tektonik pada bagian atas
yang terdapat masa kontinen disebut lempeng benua. Kedua lempeng tersebut memiliki sifat berbeda.
11. Pertemuan dua lempeng yang saling mendekat dinamakan Gerakan subduction (bertumbukan),
sedangkan daerah tempat tumbukan dinamakan subduction zone.
Gerakan lempeng yang saling menjauh dengan lempeng lainnya disebut gerak divergen (pemekaran).
Hasil pemekaran lempeng yang berada di atas benua disebut rifting, sedangkan pemekaran yang berada
di Samudra di sebut spreading. Pemekaran lempeng, misalnya pecahnya Benua Pangea pada Zaman
Trias yang membentuk celah sepanjang pinggiran Atlantik yang memisahkan Afrika dan Amerika
Latin. Gerakan lempeng yang hanya bersinggungan atau berpapasan disebut transcurrent fault.
12. Setiap Gerakan lempeng yang berbeda-beda akan memengaruhi gejala dan fenomena alam di atas
permukaan bumi. Prinsip pergerakan lempeng-lempeng tektonik adalah sebagai berikut:
a. Konvergensi
Konvergensi, yaitu Gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Zona konvergen adalah
daerah terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua. Zona subduksi atau zona
tunjam adalah daerah yang merupakan jalur tumbukan antarlempeng benua dengan lempeng dasar
Samudra.
b. Divergensi
Divergensi merupakan gerak saling menjauhi antarlempeng tektonik. Zone divergen (zona sebar pisah)
merupakan daerah tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik.
c. Sesar Mendatar
Sesar mendatar (transform) adalah Gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng
tektonik. Zona sesar mendatar (zone transform) adalah zona berupa jalur tempat bergesekan lempeng-
lempeng tektonik. Bentukan alam yang dihasilkan akibat sesar mendatar, antara lain patahan atau sesar
mendatar.
13. C. Gerak Rotasi dan Revolusi Bumi
1. Rotasi Bumi
Rotasi Bumi merupakan perputaran Bumi pada poros atau sumbunya. Bumi melakukan sekali putaran
dengan waktu 24 jam dan arah perputarannya dari barat ke timur. Rotasi Bumi menyebabkan terjadinya
beberapa peristiwa, antara lain sebagai berikut:
a. Terjadinya siang dan malam.
b. Bentuk Bumi pepat.
c. Perbedaan arah angin dan perbedaan besarnya gaya gravitasi Bumi.
d. Peredaran semu harian benda-benda langit, yaitu pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada
benda langit dan Matahari.
e. Perbedaan waku berdasarkan letak garis lintang dan garis bujur. Setiap 1° jarak dua garis meridian
yang berurutan memiliki perbedaan waktu 4 menit atau setiap 15° memiliki perbedaan waktu 1 jam.
14. 2. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah perputaran Bumi dalam mengelilingi Matahari. Bukti bahwa Bumi berevolusi
adalah sebagai berikut:
a. Aberasi (sesatan cahaya), yaitu bintang yang diamati dengan teropong terlihat seolah-olah bergeser
dengan arah yang sama terhadap gerak Bumi.
b. Parallaxis (beda lihat), yaitu sudut dengan seluruh jari-jari lintasan Bumi yang dilihat dari sebuah
bintang. Sudut akan semakin kecil jarak bintang semakin jauh dari Matahari.
Revolusi Bumi menyebabkan terjadinya sebagai peristiwa, antara lain:
a. Perubahan lamanya siang dan malam.
b. Terjadinya zodiac dan rasi-rasi bintang.
c. Adanya perhitungan tarikh Matahari.
d. Pergeseran Matahari antara garis balik utara dengan garis balik selatan.
e. Peredaran semu tahunan Matahari.
f. Terjadinya pergantian musim.
15. D. Karakteristik Lapisan Bumi
Lapisan bumi dibedakan menjadi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
16. 1. Litosfer
Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata
1.200 km. Litosfer merupakan permukaan bumi yang tersusun atas batu-batuan. Batuan penyusun
bumi, tetrdiri atas kerak,mantel, dan inti. Ketebalan litosfer di bawah laut sekitar 3 km dan pada benua
dapat mencapai sekitar 35 km. Batuan pada inti bumi berbentuk padat dan dapat bergerak dengan
perlahan. Tekanan pada inti bumi dapat mencapai jutaan kali lebih besar daripada tekanan atmosfer
dengan suhu sekitar 4.500°C.
2. Hidrosfer
Hidrosfer merupakan lapisan air yang ada di permukaan bumi. Hidrosfer berasal dari kata hidros yang
berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi, meliputi danau, sungai, laut,
lautan, salju atau gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat dilapisan udara.
17. 3. Atmosfer
Atmosfer melindungi manusia yang hidup di bumi dari benda-benda angkasa, menjaga suhu
permukaan bumi, dan sebagai tempat pengaturan cuaca. Jadi, atmosfer menjaga kehidupan makhluk
hidup di bumi. Udara merupakan kumpulan berbagai macam gas. Atmosfer bumi terdiri atas zat
berikut:
a. Nitrogen (78,17%)
b. Oksigen (20,97%)
c. Argon (0,9%)
d. Karbondioksida (sekitar 0,0357%)
e. Uap air dan gas lainnya
Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan
mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. Atmosfer bumi terdiri atas beberapa lapisan,
antara lain sebagai berikut:
18. a. Troposfer
Troposfer melindungi bumi dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lainnya.
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling tipis sekitar 15 km dari permukaan tanah. Hampir
semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan, dan kelembapan pada troposfer
dapat dirasakan manusia secara langsung.
b. Stratofer
Lapisan stratosfer memiliki ketebalan antara 15 km sampai 40 km di atas permukaan bumi. Aliran
udara pada lapisan stratosfer sangat kuat dan bergerak cepat, sehingga dapat mencapai kecepatan 400
km/jam. Lapisan Ozon (O3) terdapat pada lapisan stratosfer. Lapisan ozon berfungsi sebagai lapisan
pelindung troposfer dan lapisan permukaan bumi dan radiasi sinar ultraviolet Matahari. Ketebalan
lapisan ozon sekitar 20 km pada lapisan stratosfer. Pesawat supersonik dan awan abu dari letusan
gunung berapi dapat mencapai lapisan stratosfer.
19. c. Mesosfer
Lapisan mesosfer memiliki ketebalan sekitar 40 km sampai 70 km di atas permukaan bumi. Energi
Matahari yang diserap pada lapisan mesosfer hanya sedikit sehingga temperatur turun dengan sangan
drastis. Suhu pada lapisan mesosfer dari 0° C pada ketinggian 40 km sampai tingkat bawah -90° C
pada ketinggian sekitar 75 sampai 80 km ke atas. Lapisan mesosfer meligdungi bumi dari meteor dan
benda-benda luar angkasa lainnya yang menuju ke bumi.
d. Termosfer
Termosfer merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 70 km sampai 400 km di atas
permukaan bumi. Temperatur pada lapisan termosfer naik seiring dengan ketinggian sampai pada
1.500 K – 2.000 K. Molekul dan atom-atom pada lapisan ini mengalami ionisasi. Walaupun demikian,
selalu terjadi keseimbangan karena adanya elektron bebas yang segera merekomendasi Kembali
dengan ion-ion tersebut. Daerah mesosfer yang mengalami ionisasi disebut ionosfer. Lapisan ionosfer
mampu memantulkan gelombang radio karena lapisan ionosfer mengandung muatan listrik.
e. Eksosfer
Lapisan eksosfer berada pada ketinggian 400 km atau lebih. Eksosfer merupakan lapisan tetrluar dari
atmosfer dimana molekul-molekul gas bumi terlepas ke ruang angkasa.
20. Latihan Soal
1. Apakah yang di maksud divergensi!
2. Sebutkan minimal 5 alas an planet Bumi bisa
ditinggali makhluk hidup!
3. Jelaskan yang Anda ketahui tentang bentuk fisik
Bumi!
4. Sebutkan unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak
Bumi!
5. Tuliskan gas-gas penyusun atmosfer Bumi!