SlideShare a Scribd company logo
Teori Bumi
dan
Atmosfer
A. Teori Penciptaan Planet Bumi
1. Teori Terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta terbentuk secara bersamaan dengan letusan-letusan besar. Terbentuknya alam semesta
tersebut telah terjadi ribuan juta tahun lalu. Teori terbentuknya alam semesta, antara lain sebagai berikut:
a. Teori Creatio Continua
Teori Creatio Continua pertama kali dikemukakan oleh Bendi, Fred Hoyle, dan Gold. Para ilmuwan
tersebut mengemukakan bahwa alam semsta akan tetap ada, tidak pernah bermula, dan tidak akan
berakhir. Hal ini karena terdapat partikel yang dilahirkan dan ada partikel yang lenyap. Partikel-partikel
yang muncul lebih besar daripada partikel yang hilang sehingga jumlah materi semakin banyak dan
memuai. Suatu Ketika, pemuaian dan penambahan materi pada alam semesta akan mencapai titik kritis.
b. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Berdasakan siklus massa kontraksi dan siklus massa ekspansinya muncullah teori ekspansi dan
kontraksi. Galaksi-galaksi dan bintang-bintang terjadi pada ekspansi. Ekspansi didukung oleh tenaga
dari reaksi inti hydrogen, kemudian membentuk berbagai unsur yang kompleks. Galaksi dan bintang-
bintang meredup pada masa kontraksi, sehingga unsur-unsur menyusut kemudian muncul tenaga panas
yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menegaskan tentang asumsi bahwa partikel-partikel
yang ada saat ini berasal dari zaman dahulu.
c. Teori Dentuman atau Teori Ledakan
Teori Dentuman menyatakan bahwa terdapat massa yang sangat besar di jagat raya dan memiliki berat
jenis sangat besar, kemudian meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa yang meledak,
kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat atau inti ledakan.
Massa-massa yang berserakan tersebut membentuk kelompok –kelompok dengan berat jenis lebih
kecil daripada berat jenis semula. Selanjutnya, selalu bergerak menjauhi inti membentuk galaksi-
galaksi.
d. Teori Big Bang
Teori Big Bang dikemukakan oleh George Lemarie yang menyatakan bahwa alam semesta berupa
sebuah primeval atom berisi materi dalam keadaan sangat padat. Atom tersebut kemudian meledak.
Seluruh materi dari ledakan atom tersebut terlempar ke alam semesta. Akibat dari ledakan tersebut
muncul dua gaya gravitasi dan gaya kosmis. Gaya kosmis lebih dominan, sehingga alam semesta
berekspansi secara terus-menerus.
2. Teori Terjadinya Tata Surya
Bumi berada dalam tata surya dengan Matahari sebagai pusatnya. Teori tentang terjadinya tata surya
tidak ada yang dianggap benar-benar memuaskan dan dapat diterima secara luas oleh seluruh dunia.
Setiap teori tersebut mempunya kelebihan dan kelemahan. Teori tentang pembentukan tata surya,
antara lain sebagai berikut:
a. Teori Lyttleton
Teori Lyttleton mengemukakan bahwa Matahari pada awalnya berupa bintang kembar yang
mengelilingi sebuah medan gravitasi. Salah satu bintang kembar tersebut bertabrakan dengan bintang
lainnya. Akibat dari tabrakan, salah satu bintang kembar ungkin hancur. Bintang yang hancur tersebut
berubah mennjadi massa gas. Massa gas tersebut terus berputar-putar sehingga menjadi dingin dan
terbentuklah planet. Adapun bintang yang bertahan menjadi Matahari. Kekuatan gravitasi Matahari
menahan planet yang terbentuk sehingga beredar menurut lintasannya.
b. Teori Awan Debu
Teori Awan Debu mengatakan bahwa tata surya berawal dari awan yang sangat luas. Awan yang
terdiri atas debu dan gas kosmos tersebut diperkirakan berbentuk seperti sebuah piring.
Ketidakteraturan dalam awan menyebabkan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar
berkumpul menjadi satu. Saat debu dan gas terus berputar, maka awan menjadi hilang. Partikel-partikel
debu yang keras saling berbenturan, melekat, kemudian menjadi planet. Berbagai gas di tengah-tengah
awan berkembang menjadi Matahari.
c. Teori Nebula
Teori Nebula mengemukakan bahwa anggota tata surya pada awalnya berbentuk massa gas raksasa
yang bercahaya dan berputar secara perlahan-lahan. Massa tersebut berangsur-angsur mendingin,
mengecil, dan mendekati bentuk bola. Rotasi massa tersebut semakin lama semakin tinggi sehingga
bagian tengah massa tersebut menggelembung. Selanjutnya, lingkaran materi tersebut terlempar keluar,
kemudian mendingin, mengecil, dan terjadilah planet.
d. Teori Planetesimal
Teori Planetesimal menyatakan bahwa suatu Ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan
cepat dan berada sangat dekat dengan Matahari. Daya Tarik bintang tersebut sangat besar sehingga
terjadi pasang pada bagian gas panas Matahari. Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari,
kemudian mulai mengorbit. Daya Tarik matahari sangat besar, sehingga massa gas tertahan dan
bergerak mengelilingi Matahari. Ketika massa gas memnjadi dingin, maka bentuknya berubah menjadi
cairan, kemudian memadat sehingga terbentuk planet, termasuk Bumi.
B. Teori Pegeseran Benua
1. Teori Kontraksi (Contraction Theory)
Teori Kontraksi dikemukakan oleh Descrates (1596-1650) yang menyatakan bahwa Bumi semakin lama
semakin susut dan mengerut karena pendinginan sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief
berupa gunung, lembah, dan dataran. Teori kontraksi mendapat dukungan dari James Dana (1847) dan
Elie de Baumant (1852). Kedua ilmuwan tersebut mengungkapkan beahwa Bumi mengalami pengerutan
karena terjadi proses pendinginan di bagian dalam Bumi yang mengakibatkan bagian permukaan Bumi
mengerut membentuk pegunungan dan lembah-lembah.
2. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory)
Teori Laurasia-Gondwana dikemukakan oleh Edward Zuess (1884). Dikatakan oleh Edward Zuess
bahwa bumi pada awalnya terdiri atas dua benua, yaitu Laurasia dan Gondwana. Laurasia berada di
kutub utara, sedangkan Gondwana berada di kutub selatan. Kedua benua tersebut bergerak secara
perlahan ke arah equator bumi, kemudian terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil.
Laurasia terbagi menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terbagi menjadi
Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.
3. Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory)
Teori Pengapungan Benua dikemukakan oleh Alfred Wegener (1992). Alfred Wegener menyatakan
bahwa bumi pada awalnya hanya mempunyai satu benua yang dinamakan Pangea. Benua tersebut
terbelah menjadi keping-keping yang lebih kecil dan terus bergerak lewat dasar laut.
Gerakan rotasi bumi secara sentrifugal menyebabkan keping pecahan benua tersebut bergerak ke arah
barat menuju equator. Bukti yang mendukung Teori Pengapungan Benua adalah adanya kesamaan
fosil, batuan, dan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur.
4. Teori Konveksi (Convection Theory)
Teori Konveksi dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess, kemudian dikembangkan oleh
Robert Diesz. Teori Konveksi menyatakan bahwa di dalam yang masih dalam keadaan panas dan
berpijar mengalami arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Dengan
demikian, Ketika arus konveksi yang membawa lava panas sampai ke permukaan bumi di punggung
tengah Samudra (Mid Oceanic Ridge), maka lava panas tersebut lama-kelamaan akan membeku
membentuk lapisan kulit bumi yang baru, menggeser, atau menggantiksn kulit bumi yang lebih tua.
5. Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic Theory)
Berdasarkan teori lempeng tektonik, kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik
yang berada di atas lapisan astenosfer. Lempeng-lempeng tektonik pembentukan kulit bumi selalu
bergerak karena pengaruh arus konveksi pada lapisan luar dari badan bumi dan sebagai lapisan kerak
bumi yang paling tipis.
Lempeng-lempeng di permukaan bumi selalu bergerak dan mendesak satu dengan yang lainnya.
Lempeng tektonik bagian atas disebut lempeng Samudra. Adapun lempeng tektonik pada bagian atas
yang terdapat masa kontinen disebut lempeng benua. Kedua lempeng tersebut memiliki sifat berbeda.
Pertemuan dua lempeng yang saling mendekat dinamakan Gerakan subduction (bertumbukan),
sedangkan daerah tempat tumbukan dinamakan subduction zone.
Gerakan lempeng yang saling menjauh dengan lempeng lainnya disebut gerak divergen (pemekaran).
Hasil pemekaran lempeng yang berada di atas benua disebut rifting, sedangkan pemekaran yang berada
di Samudra di sebut spreading. Pemekaran lempeng, misalnya pecahnya Benua Pangea pada Zaman
Trias yang membentuk celah sepanjang pinggiran Atlantik yang memisahkan Afrika dan Amerika
Latin. Gerakan lempeng yang hanya bersinggungan atau berpapasan disebut transcurrent fault.
Setiap Gerakan lempeng yang berbeda-beda akan memengaruhi gejala dan fenomena alam di atas
permukaan bumi. Prinsip pergerakan lempeng-lempeng tektonik adalah sebagai berikut:
a. Konvergensi
Konvergensi, yaitu Gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Zona konvergen adalah
daerah terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua. Zona subduksi atau zona
tunjam adalah daerah yang merupakan jalur tumbukan antarlempeng benua dengan lempeng dasar
Samudra.
b. Divergensi
Divergensi merupakan gerak saling menjauhi antarlempeng tektonik. Zone divergen (zona sebar pisah)
merupakan daerah tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik.
c. Sesar Mendatar
Sesar mendatar (transform) adalah Gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng
tektonik. Zona sesar mendatar (zone transform) adalah zona berupa jalur tempat bergesekan lempeng-
lempeng tektonik. Bentukan alam yang dihasilkan akibat sesar mendatar, antara lain patahan atau sesar
mendatar.
C. Gerak Rotasi dan Revolusi Bumi
1. Rotasi Bumi
Rotasi Bumi merupakan perputaran Bumi pada poros atau sumbunya. Bumi melakukan sekali putaran
dengan waktu 24 jam dan arah perputarannya dari barat ke timur. Rotasi Bumi menyebabkan terjadinya
beberapa peristiwa, antara lain sebagai berikut:
a. Terjadinya siang dan malam.
b. Bentuk Bumi pepat.
c. Perbedaan arah angin dan perbedaan besarnya gaya gravitasi Bumi.
d. Peredaran semu harian benda-benda langit, yaitu pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada
benda langit dan Matahari.
e. Perbedaan waku berdasarkan letak garis lintang dan garis bujur. Setiap 1° jarak dua garis meridian
yang berurutan memiliki perbedaan waktu 4 menit atau setiap 15° memiliki perbedaan waktu 1 jam.
2. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah perputaran Bumi dalam mengelilingi Matahari. Bukti bahwa Bumi berevolusi
adalah sebagai berikut:
a. Aberasi (sesatan cahaya), yaitu bintang yang diamati dengan teropong terlihat seolah-olah bergeser
dengan arah yang sama terhadap gerak Bumi.
b. Parallaxis (beda lihat), yaitu sudut dengan seluruh jari-jari lintasan Bumi yang dilihat dari sebuah
bintang. Sudut akan semakin kecil jarak bintang semakin jauh dari Matahari.
Revolusi Bumi menyebabkan terjadinya sebagai peristiwa, antara lain:
a. Perubahan lamanya siang dan malam.
b. Terjadinya zodiac dan rasi-rasi bintang.
c. Adanya perhitungan tarikh Matahari.
d. Pergeseran Matahari antara garis balik utara dengan garis balik selatan.
e. Peredaran semu tahunan Matahari.
f. Terjadinya pergantian musim.
D. Karakteristik Lapisan Bumi
Lapisan bumi dibedakan menjadi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
1. Litosfer
Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata
1.200 km. Litosfer merupakan permukaan bumi yang tersusun atas batu-batuan. Batuan penyusun
bumi, tetrdiri atas kerak,mantel, dan inti. Ketebalan litosfer di bawah laut sekitar 3 km dan pada benua
dapat mencapai sekitar 35 km. Batuan pada inti bumi berbentuk padat dan dapat bergerak dengan
perlahan. Tekanan pada inti bumi dapat mencapai jutaan kali lebih besar daripada tekanan atmosfer
dengan suhu sekitar 4.500°C.
2. Hidrosfer
Hidrosfer merupakan lapisan air yang ada di permukaan bumi. Hidrosfer berasal dari kata hidros yang
berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi, meliputi danau, sungai, laut,
lautan, salju atau gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat dilapisan udara.
3. Atmosfer
Atmosfer melindungi manusia yang hidup di bumi dari benda-benda angkasa, menjaga suhu
permukaan bumi, dan sebagai tempat pengaturan cuaca. Jadi, atmosfer menjaga kehidupan makhluk
hidup di bumi. Udara merupakan kumpulan berbagai macam gas. Atmosfer bumi terdiri atas zat
berikut:
a. Nitrogen (78,17%)
b. Oksigen (20,97%)
c. Argon (0,9%)
d. Karbondioksida (sekitar 0,0357%)
e. Uap air dan gas lainnya
Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan
mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. Atmosfer bumi terdiri atas beberapa lapisan,
antara lain sebagai berikut:
a. Troposfer
Troposfer melindungi bumi dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lainnya.
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling tipis sekitar 15 km dari permukaan tanah. Hampir
semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan, dan kelembapan pada troposfer
dapat dirasakan manusia secara langsung.
b. Stratofer
Lapisan stratosfer memiliki ketebalan antara 15 km sampai 40 km di atas permukaan bumi. Aliran
udara pada lapisan stratosfer sangat kuat dan bergerak cepat, sehingga dapat mencapai kecepatan 400
km/jam. Lapisan Ozon (O3) terdapat pada lapisan stratosfer. Lapisan ozon berfungsi sebagai lapisan
pelindung troposfer dan lapisan permukaan bumi dan radiasi sinar ultraviolet Matahari. Ketebalan
lapisan ozon sekitar 20 km pada lapisan stratosfer. Pesawat supersonik dan awan abu dari letusan
gunung berapi dapat mencapai lapisan stratosfer.
c. Mesosfer
Lapisan mesosfer memiliki ketebalan sekitar 40 km sampai 70 km di atas permukaan bumi. Energi
Matahari yang diserap pada lapisan mesosfer hanya sedikit sehingga temperatur turun dengan sangan
drastis. Suhu pada lapisan mesosfer dari 0° C pada ketinggian 40 km sampai tingkat bawah -90° C
pada ketinggian sekitar 75 sampai 80 km ke atas. Lapisan mesosfer meligdungi bumi dari meteor dan
benda-benda luar angkasa lainnya yang menuju ke bumi.
d. Termosfer
Termosfer merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 70 km sampai 400 km di atas
permukaan bumi. Temperatur pada lapisan termosfer naik seiring dengan ketinggian sampai pada
1.500 K – 2.000 K. Molekul dan atom-atom pada lapisan ini mengalami ionisasi. Walaupun demikian,
selalu terjadi keseimbangan karena adanya elektron bebas yang segera merekomendasi Kembali
dengan ion-ion tersebut. Daerah mesosfer yang mengalami ionisasi disebut ionosfer. Lapisan ionosfer
mampu memantulkan gelombang radio karena lapisan ionosfer mengandung muatan listrik.
e. Eksosfer
Lapisan eksosfer berada pada ketinggian 400 km atau lebih. Eksosfer merupakan lapisan tetrluar dari
atmosfer dimana molekul-molekul gas bumi terlepas ke ruang angkasa.
Latihan Soal
1. Apakah yang di maksud divergensi!
2. Sebutkan minimal 5 alas an planet Bumi bisa
ditinggali makhluk hidup!
3. Jelaskan yang Anda ketahui tentang bentuk fisik
Bumi!
4. Sebutkan unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak
Bumi!
5. Tuliskan gas-gas penyusun atmosfer Bumi!

More Related Content

What's hot

Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungaiCahaya Hari
 
Fluida Dinamis
Fluida DinamisFluida Dinamis
Fluida Dinamis
Arina Khusnayain
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
KLOTILDAJENIRITA
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
Wedha Ratu Della
 
Prinsip prinsip geografi
Prinsip prinsip geografiPrinsip prinsip geografi
Prinsip prinsip geografi
Ayik Novitasari
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamisMeiza Fitri
 
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung apiGeomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
IsaacHamonangan
 
03 statika fluida
03 statika fluida03 statika fluida
03 statika fluida
praptome
 
pertanyaan seputar Gempa bumi
pertanyaan seputar Gempa bumipertanyaan seputar Gempa bumi
pertanyaan seputar Gempa bumi
Rina Sintia
 
Aspek sosial dan budaya maritim
Aspek sosial dan budaya maritimAspek sosial dan budaya maritim
Aspek sosial dan budaya maritimAditya Alexander
 
Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi Gelombang
Ryani Andryani
 
pengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidapengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluida
Rian Irvandi
 
Fisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektorFisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektor
Ningrum Handayani
 
Perairan laut dan potensinya
Perairan laut dan potensinyaPerairan laut dan potensinya
Perairan laut dan potensinya
Universities Pendidikan Ganesha
 
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupanBab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
jopiwildani
 
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
Mulviana Puakune
 
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
Tuti Rina Lestari
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedes
Nandz Iu
 
lkpd kinetik gas.pdf
lkpd kinetik gas.pdflkpd kinetik gas.pdf
lkpd kinetik gas.pdf
FaqihUddin4
 

What's hot (20)

Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungai
 
Fluida Dinamis
Fluida DinamisFluida Dinamis
Fluida Dinamis
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
 
Prinsip prinsip geografi
Prinsip prinsip geografiPrinsip prinsip geografi
Prinsip prinsip geografi
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung apiGeomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
 
03 statika fluida
03 statika fluida03 statika fluida
03 statika fluida
 
pertanyaan seputar Gempa bumi
pertanyaan seputar Gempa bumipertanyaan seputar Gempa bumi
pertanyaan seputar Gempa bumi
 
Aspek sosial dan budaya maritim
Aspek sosial dan budaya maritimAspek sosial dan budaya maritim
Aspek sosial dan budaya maritim
 
Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi Gelombang
 
pengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidapengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluida
 
Fisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektorFisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektor
 
Perairan laut dan potensinya
Perairan laut dan potensinyaPerairan laut dan potensinya
Perairan laut dan potensinya
 
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupanBab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
Bab 4 Dinamika Planet Bumi Sebagai ruang kehidupan
 
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
 
Laporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedesLaporan fisika gaya archimedes
Laporan fisika gaya archimedes
 
lkpd kinetik gas.pdf
lkpd kinetik gas.pdflkpd kinetik gas.pdf
lkpd kinetik gas.pdf
 

Similar to Ppt teori bumi dan atmosfer

13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumiputu micana
 
Tata surya dan jagad raya (lgp)
Tata surya dan jagad raya (lgp)Tata surya dan jagad raya (lgp)
Tata surya dan jagad raya (lgp)AnggraRA
 
Teori pembentukan kerak bumi
Teori pembentukan kerak bumiTeori pembentukan kerak bumi
Teori pembentukan kerak bumiYudha43
 
Jagad raya, tata surya, dan bumi
Jagad raya, tata surya, dan bumiJagad raya, tata surya, dan bumi
Jagad raya, tata surya, dan bumi
Bimbingan Belajar Gradien78
 
399371826-BUMI-SEBAGAI-RUANG-KEHIDUPAN-pptx.pptx
399371826-BUMI-SEBAGAI-RUANG-KEHIDUPAN-pptx.pptx399371826-BUMI-SEBAGAI-RUANG-KEHIDUPAN-pptx.pptx
399371826-BUMI-SEBAGAI-RUANG-KEHIDUPAN-pptx.pptx
RIYANTO2121
 
Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan
Bab 4 Bumi Sebagai Ruang KehidupanBab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan
Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan
Swastika Nugraheni,S.Pd
 
2 modul tata surya & jagat raya
2 modul tata surya & jagat raya2 modul tata surya & jagat raya
2 modul tata surya & jagat raya
Tuti Lestari
 
Proses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumiProses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumi
Yasirecin Yasir
 
Teori pembentukan bumi
Teori pembentukan bumiTeori pembentukan bumi
Teori pembentukan bumiTri Dewi Astuti
 
Mengenal Bumi
Mengenal BumiMengenal Bumi
Mengenal Bumi
Donarin
 
Teori pembentukan bumi
Teori pembentukan bumi Teori pembentukan bumi
Teori pembentukan bumi SDIT Al-Qudwah
 
Teori perkembangan Bumi & Susunan Bumi
Teori perkembangan Bumi & Susunan BumiTeori perkembangan Bumi & Susunan Bumi
Teori perkembangan Bumi & Susunan Bumi
Polytechnic State Semarang
 
TEORI-TEORI TEKTONISME DAN DAMOAKNYA BAGI KEHIDUPAN
TEORI-TEORI TEKTONISME DAN DAMOAKNYA BAGI KEHIDUPANTEORI-TEORI TEKTONISME DAN DAMOAKNYA BAGI KEHIDUPAN
TEORI-TEORI TEKTONISME DAN DAMOAKNYA BAGI KEHIDUPAN
yuliyulianingsih6
 
Bumi dan Alam Semesta
Bumi dan Alam SemestaBumi dan Alam Semesta
Bumi dan Alam Semesta
Cecep Kustandi
 
Bumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semestaBumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semesta
Dwi Anom
 
ppt iad kelompok 2 - brown.pdf
ppt iad kelompok 2 - brown.pdfppt iad kelompok 2 - brown.pdf
ppt iad kelompok 2 - brown.pdf
Sularti
 
Proses terjadinya bumi
Proses terjadinya bumiProses terjadinya bumi
Proses terjadinya bumi
SMAN 2 Dumai
 
junaedi
junaedijunaedi
junaedi
Jund Edhy
 
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
GandesSekarPutri1
 
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
Darfin
 

Similar to Ppt teori bumi dan atmosfer (20)

13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
13988591 jagad-raya-tata-surya-dan-bumi
 
Tata surya dan jagad raya (lgp)
Tata surya dan jagad raya (lgp)Tata surya dan jagad raya (lgp)
Tata surya dan jagad raya (lgp)
 
Teori pembentukan kerak bumi
Teori pembentukan kerak bumiTeori pembentukan kerak bumi
Teori pembentukan kerak bumi
 
Jagad raya, tata surya, dan bumi
Jagad raya, tata surya, dan bumiJagad raya, tata surya, dan bumi
Jagad raya, tata surya, dan bumi
 
399371826-BUMI-SEBAGAI-RUANG-KEHIDUPAN-pptx.pptx
399371826-BUMI-SEBAGAI-RUANG-KEHIDUPAN-pptx.pptx399371826-BUMI-SEBAGAI-RUANG-KEHIDUPAN-pptx.pptx
399371826-BUMI-SEBAGAI-RUANG-KEHIDUPAN-pptx.pptx
 
Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan
Bab 4 Bumi Sebagai Ruang KehidupanBab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan
Bab 4 Bumi Sebagai Ruang Kehidupan
 
2 modul tata surya & jagat raya
2 modul tata surya & jagat raya2 modul tata surya & jagat raya
2 modul tata surya & jagat raya
 
Proses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumiProses terbentuknya bumi
Proses terbentuknya bumi
 
Teori pembentukan bumi
Teori pembentukan bumiTeori pembentukan bumi
Teori pembentukan bumi
 
Mengenal Bumi
Mengenal BumiMengenal Bumi
Mengenal Bumi
 
Teori pembentukan bumi
Teori pembentukan bumi Teori pembentukan bumi
Teori pembentukan bumi
 
Teori perkembangan Bumi & Susunan Bumi
Teori perkembangan Bumi & Susunan BumiTeori perkembangan Bumi & Susunan Bumi
Teori perkembangan Bumi & Susunan Bumi
 
TEORI-TEORI TEKTONISME DAN DAMOAKNYA BAGI KEHIDUPAN
TEORI-TEORI TEKTONISME DAN DAMOAKNYA BAGI KEHIDUPANTEORI-TEORI TEKTONISME DAN DAMOAKNYA BAGI KEHIDUPAN
TEORI-TEORI TEKTONISME DAN DAMOAKNYA BAGI KEHIDUPAN
 
Bumi dan Alam Semesta
Bumi dan Alam SemestaBumi dan Alam Semesta
Bumi dan Alam Semesta
 
Bumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semestaBumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semesta
 
ppt iad kelompok 2 - brown.pdf
ppt iad kelompok 2 - brown.pdfppt iad kelompok 2 - brown.pdf
ppt iad kelompok 2 - brown.pdf
 
Proses terjadinya bumi
Proses terjadinya bumiProses terjadinya bumi
Proses terjadinya bumi
 
junaedi
junaedijunaedi
junaedi
 
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
 
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
 

More from rikaomamih

Ppt dampak polusi
Ppt dampak polusiPpt dampak polusi
Ppt dampak polusi
rikaomamih
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
rikaomamih
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamika
rikaomamih
 
Ppt limbah
Ppt limbahPpt limbah
Ppt limbah
rikaomamih
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
rikaomamih
 
Ppt listrik statis
Ppt listrik statisPpt listrik statis
Ppt listrik statis
rikaomamih
 
Ppt fluida dan gelombang
Ppt fluida dan gelombangPpt fluida dan gelombang
Ppt fluida dan gelombang
rikaomamih
 
PPT Polusi
PPT PolusiPPT Polusi
PPT Polusi
rikaomamih
 
PPT Biotik dan Abiotik
PPT Biotik dan AbiotikPPT Biotik dan Abiotik
PPT Biotik dan Abiotik
rikaomamih
 
Ppt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanPpt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahan
rikaomamih
 
Ppt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas xPpt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas x
rikaomamih
 

More from rikaomamih (11)

Ppt dampak polusi
Ppt dampak polusiPpt dampak polusi
Ppt dampak polusi
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamika
 
Ppt limbah
Ppt limbahPpt limbah
Ppt limbah
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Ppt listrik statis
Ppt listrik statisPpt listrik statis
Ppt listrik statis
 
Ppt fluida dan gelombang
Ppt fluida dan gelombangPpt fluida dan gelombang
Ppt fluida dan gelombang
 
PPT Polusi
PPT PolusiPPT Polusi
PPT Polusi
 
PPT Biotik dan Abiotik
PPT Biotik dan AbiotikPPT Biotik dan Abiotik
PPT Biotik dan Abiotik
 
Ppt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanPpt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahan
 
Ppt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas xPpt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas x
 

Recently uploaded

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 

Ppt teori bumi dan atmosfer

  • 2. A. Teori Penciptaan Planet Bumi 1. Teori Terbentuknya Alam Semesta Alam semesta terbentuk secara bersamaan dengan letusan-letusan besar. Terbentuknya alam semesta tersebut telah terjadi ribuan juta tahun lalu. Teori terbentuknya alam semesta, antara lain sebagai berikut: a. Teori Creatio Continua Teori Creatio Continua pertama kali dikemukakan oleh Bendi, Fred Hoyle, dan Gold. Para ilmuwan tersebut mengemukakan bahwa alam semsta akan tetap ada, tidak pernah bermula, dan tidak akan berakhir. Hal ini karena terdapat partikel yang dilahirkan dan ada partikel yang lenyap. Partikel-partikel yang muncul lebih besar daripada partikel yang hilang sehingga jumlah materi semakin banyak dan memuai. Suatu Ketika, pemuaian dan penambahan materi pada alam semesta akan mencapai titik kritis.
  • 3. b. Teori Ekspansi dan Kontraksi Berdasakan siklus massa kontraksi dan siklus massa ekspansinya muncullah teori ekspansi dan kontraksi. Galaksi-galaksi dan bintang-bintang terjadi pada ekspansi. Ekspansi didukung oleh tenaga dari reaksi inti hydrogen, kemudian membentuk berbagai unsur yang kompleks. Galaksi dan bintang- bintang meredup pada masa kontraksi, sehingga unsur-unsur menyusut kemudian muncul tenaga panas yang sangat tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menegaskan tentang asumsi bahwa partikel-partikel yang ada saat ini berasal dari zaman dahulu. c. Teori Dentuman atau Teori Ledakan Teori Dentuman menyatakan bahwa terdapat massa yang sangat besar di jagat raya dan memiliki berat jenis sangat besar, kemudian meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa yang meledak, kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat atau inti ledakan. Massa-massa yang berserakan tersebut membentuk kelompok –kelompok dengan berat jenis lebih kecil daripada berat jenis semula. Selanjutnya, selalu bergerak menjauhi inti membentuk galaksi- galaksi.
  • 4. d. Teori Big Bang Teori Big Bang dikemukakan oleh George Lemarie yang menyatakan bahwa alam semesta berupa sebuah primeval atom berisi materi dalam keadaan sangat padat. Atom tersebut kemudian meledak. Seluruh materi dari ledakan atom tersebut terlempar ke alam semesta. Akibat dari ledakan tersebut muncul dua gaya gravitasi dan gaya kosmis. Gaya kosmis lebih dominan, sehingga alam semesta berekspansi secara terus-menerus.
  • 5. 2. Teori Terjadinya Tata Surya Bumi berada dalam tata surya dengan Matahari sebagai pusatnya. Teori tentang terjadinya tata surya tidak ada yang dianggap benar-benar memuaskan dan dapat diterima secara luas oleh seluruh dunia. Setiap teori tersebut mempunya kelebihan dan kelemahan. Teori tentang pembentukan tata surya, antara lain sebagai berikut: a. Teori Lyttleton Teori Lyttleton mengemukakan bahwa Matahari pada awalnya berupa bintang kembar yang mengelilingi sebuah medan gravitasi. Salah satu bintang kembar tersebut bertabrakan dengan bintang lainnya. Akibat dari tabrakan, salah satu bintang kembar ungkin hancur. Bintang yang hancur tersebut berubah mennjadi massa gas. Massa gas tersebut terus berputar-putar sehingga menjadi dingin dan terbentuklah planet. Adapun bintang yang bertahan menjadi Matahari. Kekuatan gravitasi Matahari menahan planet yang terbentuk sehingga beredar menurut lintasannya.
  • 6. b. Teori Awan Debu Teori Awan Debu mengatakan bahwa tata surya berawal dari awan yang sangat luas. Awan yang terdiri atas debu dan gas kosmos tersebut diperkirakan berbentuk seperti sebuah piring. Ketidakteraturan dalam awan menyebabkan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu. Saat debu dan gas terus berputar, maka awan menjadi hilang. Partikel-partikel debu yang keras saling berbenturan, melekat, kemudian menjadi planet. Berbagai gas di tengah-tengah awan berkembang menjadi Matahari. c. Teori Nebula Teori Nebula mengemukakan bahwa anggota tata surya pada awalnya berbentuk massa gas raksasa yang bercahaya dan berputar secara perlahan-lahan. Massa tersebut berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan mendekati bentuk bola. Rotasi massa tersebut semakin lama semakin tinggi sehingga bagian tengah massa tersebut menggelembung. Selanjutnya, lingkaran materi tersebut terlempar keluar, kemudian mendingin, mengecil, dan terjadilah planet.
  • 7. d. Teori Planetesimal Teori Planetesimal menyatakan bahwa suatu Ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada sangat dekat dengan Matahari. Daya Tarik bintang tersebut sangat besar sehingga terjadi pasang pada bagian gas panas Matahari. Akibatnya, massa gas terlempar dari Matahari, kemudian mulai mengorbit. Daya Tarik matahari sangat besar, sehingga massa gas tertahan dan bergerak mengelilingi Matahari. Ketika massa gas memnjadi dingin, maka bentuknya berubah menjadi cairan, kemudian memadat sehingga terbentuk planet, termasuk Bumi.
  • 8. B. Teori Pegeseran Benua 1. Teori Kontraksi (Contraction Theory) Teori Kontraksi dikemukakan oleh Descrates (1596-1650) yang menyatakan bahwa Bumi semakin lama semakin susut dan mengerut karena pendinginan sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran. Teori kontraksi mendapat dukungan dari James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Kedua ilmuwan tersebut mengungkapkan beahwa Bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan di bagian dalam Bumi yang mengakibatkan bagian permukaan Bumi mengerut membentuk pegunungan dan lembah-lembah.
  • 9. 2. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory) Teori Laurasia-Gondwana dikemukakan oleh Edward Zuess (1884). Dikatakan oleh Edward Zuess bahwa bumi pada awalnya terdiri atas dua benua, yaitu Laurasia dan Gondwana. Laurasia berada di kutub utara, sedangkan Gondwana berada di kutub selatan. Kedua benua tersebut bergerak secara perlahan ke arah equator bumi, kemudian terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Laurasia terbagi menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terbagi menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan. 3. Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory) Teori Pengapungan Benua dikemukakan oleh Alfred Wegener (1992). Alfred Wegener menyatakan bahwa bumi pada awalnya hanya mempunyai satu benua yang dinamakan Pangea. Benua tersebut terbelah menjadi keping-keping yang lebih kecil dan terus bergerak lewat dasar laut. Gerakan rotasi bumi secara sentrifugal menyebabkan keping pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju equator. Bukti yang mendukung Teori Pengapungan Benua adalah adanya kesamaan fosil, batuan, dan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur.
  • 10. 4. Teori Konveksi (Convection Theory) Teori Konveksi dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess, kemudian dikembangkan oleh Robert Diesz. Teori Konveksi menyatakan bahwa di dalam yang masih dalam keadaan panas dan berpijar mengalami arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Dengan demikian, Ketika arus konveksi yang membawa lava panas sampai ke permukaan bumi di punggung tengah Samudra (Mid Oceanic Ridge), maka lava panas tersebut lama-kelamaan akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru, menggeser, atau menggantiksn kulit bumi yang lebih tua. 5. Teori Lempeng Tektonik (Plate Tectonic Theory) Berdasarkan teori lempeng tektonik, kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer. Lempeng-lempeng tektonik pembentukan kulit bumi selalu bergerak karena pengaruh arus konveksi pada lapisan luar dari badan bumi dan sebagai lapisan kerak bumi yang paling tipis. Lempeng-lempeng di permukaan bumi selalu bergerak dan mendesak satu dengan yang lainnya. Lempeng tektonik bagian atas disebut lempeng Samudra. Adapun lempeng tektonik pada bagian atas yang terdapat masa kontinen disebut lempeng benua. Kedua lempeng tersebut memiliki sifat berbeda.
  • 11. Pertemuan dua lempeng yang saling mendekat dinamakan Gerakan subduction (bertumbukan), sedangkan daerah tempat tumbukan dinamakan subduction zone. Gerakan lempeng yang saling menjauh dengan lempeng lainnya disebut gerak divergen (pemekaran). Hasil pemekaran lempeng yang berada di atas benua disebut rifting, sedangkan pemekaran yang berada di Samudra di sebut spreading. Pemekaran lempeng, misalnya pecahnya Benua Pangea pada Zaman Trias yang membentuk celah sepanjang pinggiran Atlantik yang memisahkan Afrika dan Amerika Latin. Gerakan lempeng yang hanya bersinggungan atau berpapasan disebut transcurrent fault.
  • 12. Setiap Gerakan lempeng yang berbeda-beda akan memengaruhi gejala dan fenomena alam di atas permukaan bumi. Prinsip pergerakan lempeng-lempeng tektonik adalah sebagai berikut: a. Konvergensi Konvergensi, yaitu Gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Zona konvergen adalah daerah terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua. Zona subduksi atau zona tunjam adalah daerah yang merupakan jalur tumbukan antarlempeng benua dengan lempeng dasar Samudra. b. Divergensi Divergensi merupakan gerak saling menjauhi antarlempeng tektonik. Zone divergen (zona sebar pisah) merupakan daerah tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik. c. Sesar Mendatar Sesar mendatar (transform) adalah Gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Zona sesar mendatar (zone transform) adalah zona berupa jalur tempat bergesekan lempeng- lempeng tektonik. Bentukan alam yang dihasilkan akibat sesar mendatar, antara lain patahan atau sesar mendatar.
  • 13. C. Gerak Rotasi dan Revolusi Bumi 1. Rotasi Bumi Rotasi Bumi merupakan perputaran Bumi pada poros atau sumbunya. Bumi melakukan sekali putaran dengan waktu 24 jam dan arah perputarannya dari barat ke timur. Rotasi Bumi menyebabkan terjadinya beberapa peristiwa, antara lain sebagai berikut: a. Terjadinya siang dan malam. b. Bentuk Bumi pepat. c. Perbedaan arah angin dan perbedaan besarnya gaya gravitasi Bumi. d. Peredaran semu harian benda-benda langit, yaitu pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada benda langit dan Matahari. e. Perbedaan waku berdasarkan letak garis lintang dan garis bujur. Setiap 1° jarak dua garis meridian yang berurutan memiliki perbedaan waktu 4 menit atau setiap 15° memiliki perbedaan waktu 1 jam.
  • 14. 2. Revolusi Bumi Revolusi Bumi adalah perputaran Bumi dalam mengelilingi Matahari. Bukti bahwa Bumi berevolusi adalah sebagai berikut: a. Aberasi (sesatan cahaya), yaitu bintang yang diamati dengan teropong terlihat seolah-olah bergeser dengan arah yang sama terhadap gerak Bumi. b. Parallaxis (beda lihat), yaitu sudut dengan seluruh jari-jari lintasan Bumi yang dilihat dari sebuah bintang. Sudut akan semakin kecil jarak bintang semakin jauh dari Matahari. Revolusi Bumi menyebabkan terjadinya sebagai peristiwa, antara lain: a. Perubahan lamanya siang dan malam. b. Terjadinya zodiac dan rasi-rasi bintang. c. Adanya perhitungan tarikh Matahari. d. Pergeseran Matahari antara garis balik utara dengan garis balik selatan. e. Peredaran semu tahunan Matahari. f. Terjadinya pergantian musim.
  • 15. D. Karakteristik Lapisan Bumi Lapisan bumi dibedakan menjadi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
  • 16. 1. Litosfer Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1.200 km. Litosfer merupakan permukaan bumi yang tersusun atas batu-batuan. Batuan penyusun bumi, tetrdiri atas kerak,mantel, dan inti. Ketebalan litosfer di bawah laut sekitar 3 km dan pada benua dapat mencapai sekitar 35 km. Batuan pada inti bumi berbentuk padat dan dapat bergerak dengan perlahan. Tekanan pada inti bumi dapat mencapai jutaan kali lebih besar daripada tekanan atmosfer dengan suhu sekitar 4.500°C. 2. Hidrosfer Hidrosfer merupakan lapisan air yang ada di permukaan bumi. Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi, meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat dilapisan udara.
  • 17. 3. Atmosfer Atmosfer melindungi manusia yang hidup di bumi dari benda-benda angkasa, menjaga suhu permukaan bumi, dan sebagai tempat pengaturan cuaca. Jadi, atmosfer menjaga kehidupan makhluk hidup di bumi. Udara merupakan kumpulan berbagai macam gas. Atmosfer bumi terdiri atas zat berikut: a. Nitrogen (78,17%) b. Oksigen (20,97%) c. Argon (0,9%) d. Karbondioksida (sekitar 0,0357%) e. Uap air dan gas lainnya Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. Atmosfer bumi terdiri atas beberapa lapisan, antara lain sebagai berikut:
  • 18. a. Troposfer Troposfer melindungi bumi dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lainnya. Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling tipis sekitar 15 km dari permukaan tanah. Hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan, dan kelembapan pada troposfer dapat dirasakan manusia secara langsung. b. Stratofer Lapisan stratosfer memiliki ketebalan antara 15 km sampai 40 km di atas permukaan bumi. Aliran udara pada lapisan stratosfer sangat kuat dan bergerak cepat, sehingga dapat mencapai kecepatan 400 km/jam. Lapisan Ozon (O3) terdapat pada lapisan stratosfer. Lapisan ozon berfungsi sebagai lapisan pelindung troposfer dan lapisan permukaan bumi dan radiasi sinar ultraviolet Matahari. Ketebalan lapisan ozon sekitar 20 km pada lapisan stratosfer. Pesawat supersonik dan awan abu dari letusan gunung berapi dapat mencapai lapisan stratosfer.
  • 19. c. Mesosfer Lapisan mesosfer memiliki ketebalan sekitar 40 km sampai 70 km di atas permukaan bumi. Energi Matahari yang diserap pada lapisan mesosfer hanya sedikit sehingga temperatur turun dengan sangan drastis. Suhu pada lapisan mesosfer dari 0° C pada ketinggian 40 km sampai tingkat bawah -90° C pada ketinggian sekitar 75 sampai 80 km ke atas. Lapisan mesosfer meligdungi bumi dari meteor dan benda-benda luar angkasa lainnya yang menuju ke bumi. d. Termosfer Termosfer merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 70 km sampai 400 km di atas permukaan bumi. Temperatur pada lapisan termosfer naik seiring dengan ketinggian sampai pada 1.500 K – 2.000 K. Molekul dan atom-atom pada lapisan ini mengalami ionisasi. Walaupun demikian, selalu terjadi keseimbangan karena adanya elektron bebas yang segera merekomendasi Kembali dengan ion-ion tersebut. Daerah mesosfer yang mengalami ionisasi disebut ionosfer. Lapisan ionosfer mampu memantulkan gelombang radio karena lapisan ionosfer mengandung muatan listrik. e. Eksosfer Lapisan eksosfer berada pada ketinggian 400 km atau lebih. Eksosfer merupakan lapisan tetrluar dari atmosfer dimana molekul-molekul gas bumi terlepas ke ruang angkasa.
  • 20. Latihan Soal 1. Apakah yang di maksud divergensi! 2. Sebutkan minimal 5 alas an planet Bumi bisa ditinggali makhluk hidup! 3. Jelaskan yang Anda ketahui tentang bentuk fisik Bumi! 4. Sebutkan unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi! 5. Tuliskan gas-gas penyusun atmosfer Bumi!