SlideShare a Scribd company logo
Anjar Septiani         Arina Khusnayain          Sumirat Dyah W
Fisika SMA/MA Kelas XI




UNTUK SMA DAN MA




                                                                       XI
           Pendidikan Fisika

           Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

           Universits Lampung         Pendidikan Fisika Universitas Lampung 1

           2012
Fisika SMA/MA Kelas XI




Pada Kegiatan Belajar sebelumnya kita telah mempelajari berbagai perilaku fluida
statik atau fluida yang diam, meliputi tekanan hidrostatik, hukum Pascal, hukum Archimedes
serta fenomena kapilaritas. Anda yang memiliki hobi berkebun mungkin tidak asing dengan
kegiatan menyiram tanaman. Mungkin Anda pernah memperhatikan bagaimana perilaku
pancaran air yang keluar dari selang. Bagaimana pula perbedaan kekuatan pancara air ketika
lubang selang kita tutup setengahnya. Pada Kegiatan Belajar ini
kita akan membahas beberapa perilaku fluida yang sedang
bergerak, atau fluida dinamik. Fluida dinamik merupakan salah
satu kajian mengenai fluida yang bergerak.



                                                                   Gambar 1. Fluida bergerak

Fluida ideal

Sebelumnya kita telah membicarakan fluida yang diam atau fluida statik. Kini kita
akan melanjutkan pembahasan kita mengenai fluida, yaitu fluida yang bergerak atau fluida
dinamik. Aliran fluida dinamik dapat kita bedakan menjadi dua jenis, yaitu aliran yang
bersifat tunak atau laminar (steady) dan aliran turbulen (turbulent). Aliran tunak merupakan
salah satu jenis aliran dimana masing-masing partikel fluida mengalir secara teratur dan tidak
saling memotong, atau dengan kata lain laju masing-masing partikel dalam aliran tunak
cenderung konstan. Berbeda halnya dengan aliran turbulen, dimana alirannya tidak teratur
dengan laju partikel yang beragam. Meninjau aliran yang turbulen sangatlah sulit, sehingga
dalam pembahasan ini hanya dibatasi pada aliran yang sifatnya tunak, atau yang akan kita
sebut fluida ideal. Sedikitnya ada empat sifat-sifat yang dimiliki fluida ideal, diantaranya:

1. Fluida bersifat non viskos. Pada fluida yang sifatnya non viskos, gesekan internal
   antar partikel fluida diabaikan, sehingga kita menganggap tidak ada gaya gesekan
                                               Pendidikan Fisika Universitas Lampung 2
Fisika SMA/MA Kelas XI

   pada aliran yang sifatnya non viskos.
2. Aliran fluida bersifat tunak. Pada fluida yang sifatnya tunak, kecepatan masing-masing
   partikel fluida pada setiap titik cenderung konstan.
3. Fluida bersifat inkompresibel. Fluida yang bersifat inkompresibel dianggap memiliki
   kerapatan yang cenderung konstan.
4. Aliran fluida bersifat irrotasional. Partikel fluida ideal dianggap tidak berotasi (tidak
   memiliki momentum sudut). Aliran partikel fluida yang bersifat tunak biasanya
   dinamakan aliran streamline.




Sebelum kita belajar tentang persamaan kontinuitas, perhatikan pertanyaan ini “di rumah
punya kran air kan ?” coba kamu buka kran air perlahan-lahan sambil memperhatikan laju air
yang keluar dari mulut kran. Setelah kran tidak bisa diputar lagi, sumbat sebagian mulut kran
dengan tanganmu. Sekarang bandingkan, manakah laju aliran air yang lebih besar. Ketika
sebagian mulut kran disumbat atau tidak disumbat ? Kemudian jika ada selang air untuk
menyiram bunga, coba alirkan air melalui selang tersebut. Jika sebagian mulut selang dengan
tangan atau jarimu. Semakin banyak bagian mulut selang yang
ditutup, semakin deras air menyembur keluar (laju aliran air makin
besar). Sebaliknya, jika mulut slang tidak ditutup, aliran air menjadi
seperti semula (kurang deras). Mengapa bisa demikian ? Agar dapat
lebih memahami peristiwa di atas maka kita akan bahas pada materi
Persamaan Kontinuitas .
                                                                     Gambar 2. Menyiram bunga




Debit

Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menggunakan istilah “Debit”. Debit itu
menyatakan volume suatu fluida yang mengalir melalui penampang tertentu dalam selang
waktu tertentu. Secara matematis, bisa dinyatakan sebagai berikut :




Untuk lebih jelasnya, kita gunakan contoh, misalnya fluida mengalir melalui sebuah pipa.
Pipa biasanya berbentuk                                            silinder dan memiliki
luas penampang tertentu.                                           Pipa tersebut juga
                                              Pendidikan Fisika Universitas Lampung 3
Fisika SMA/MA Kelas XI

mempunyai panjang (Lihat gambar di bawah).




                                     Gambar 3. Pipa




Ketika fluida mengalir dalam pipa tersebut sejauh L, misalnya, maka volume fluida yang ada
dalam pipa adalah

Dimana : V = volume fluida, A = luas penampang dan L = panjang pipa

Karena selama mengalir dalam pipa sepanjang (L) , fluida menempuh selang waktu tertentu
(t) , maka kita bisa mengatakan bahwa besarnya debit fluida :




Karena                 , maka


Oleh karena itu diperoleh


Dengan demikian, ketika fluida mengalir melalui suatu pipa yang memiliki luas penampang
dan panjang tertentu selama selang waktu tertentu, maka besarnya debit fluida (Q) tersebut
sama dengan luas permukaan penampang (A) dikalikan dengan laju aliran fluida (v).

Berdasarkan penjelasan di atas,kenapa ember lebih cepat penuh jika kran yang satu dibuka
penuh dibandingkan dengan tutup kran yang sedikit terbuka?



Persamaan Kontinutitas

Sekarang, mari kita belajar tentang persamaan kontinuitas. Dibawah ini gambar sebuah pipa
yang mempunyai diameter berbeda.




                                              Pendidikan Fisika Universitas Lampung 4
Fisika SMA/MA Kelas XI

                        Gambar 4. Pipa dengan diameter yang berbeda

Gambar ini menujukan aliran fluida dari kiri ke kanan (fluida mengalir dari pipa yang
diameternya besar menuju diameter yang kecil). Garis putus-putus merupakan garis arus.

Keterangan gambar :

A1 = luas penampang bagian pipa yang berdiameter besar

A2 = luas penampang bagian pipa yang berdiameter kecil,

v1 = laju aliran fluida pada bagian pipa yang berdiameter besar,

v2 = laju aliran fluida pada bagian pipa yang berdiameter kecil,

L = jarak tempuh fluida.

Pada aliran tunak, kecepatan aliran partikel fluida di suatu titik sama dengan kecepatan aliran
partikel fluida lain yang melewati titik itu. Aliran fluida juga tidak saling berpotongan (garis
arusnya sejajar). Karenanya massa fluida yang masuk ke salah satu ujung pipa harus sama
dengan massa fluida yang keluar di ujung lainnya. Jika fluida memiliki massa tertentu, masuk
pada pipa yang diameternya besar, maka fluida tersebut akan keluar pada pipa yang
diameternya kecil dengan massa yang tetap.

Sekarang, perhatikan kembali gambar pipa di atas. Kita tinjau bagian pipa yang diameternya
besar dan bagian pipa yang diameternya kecil.

Selama selang waktu tertentu, sejumlah fluida mengalir melalui bagian pipa yang
diameternya besar (A1) sejauh       L1           .

Volume fluida yang mengalir adalah

Selama selang waktu yang sama, sejumlah fluida yang lain mengalir melalui bagian pipa
yang diameternya kecil (A2) sejauh           .

Volume fluida yang mengalir adalah



1. Persamaan Kontinuitas untuk Fluida Tak-termampatkan (incompressible)

Pada fluida tak-termampatkan (incompressible), kerapatan atau massa jenis fluida tersebut
selalu sama di setiap titik yang dilaluinya.

Massa fluida yang mengalir dalam pipa yang memiliki luas penampang A1 (diameter pipa
yang besar) selama selang waktu tertentu adalah :




                                                Pendidikan Fisika Universitas Lampung 5
Fisika SMA/MA Kelas XI

Demikian juga, massa fluida yang mengalir dalam pipa yang memiliki luas penampang A2
(diameter pipa yang kecil) selama selang waktu tertentu adalah :



Mengingat bahwa dalam aliran tunak, massa fluida yang masuk sama dengan massa fluida
yang keluar, maka :




Catatan : massa jenis fluida dan selang waktu sama sehingga dilenyapkan.

Jadi, pada fluida tak-termampatkan, berlaku persamaan kontinuitas :



Di mana :

A1 = luas penampang 1

A2 = luas penampang 2

v1 = laju aliran fluida pada penampang 1

v2 = laju aliran fluida pada penampang 2

Persamaan diatas menunjukkan bahwa laju aliran volume atau debit selalu sama pada setiap
titik sepanjang pipa/tabung aliran. Ketika penampang pipa mengecil, maka laju aliran fluida
meningkat, sebaliknya ketika penampang pipa menjadi besar, laju aliran fluida menjadi kecil.

Pada bagian pengantar diatas sudah dibahas tentang kran air ketika sebagian mulut kran kita
sumbat, aliran air menjadi lebih deras dibandingkan ketika sebagian mulut kran tidak kita
tutup. Hal itu disebabkan karena luas penampang kran menjadi kecil ketika sebagian mulut
kran kita tutup, sehingga laju aliran air bertambah (fluida mengalir deras). Demikian juga
pada kasus selang. Namun perlu diketahui bahwa debit atau laju aliran volume selalu sama
pada setiap tempat sepanjang aliran air, baik ketika sebagian mulut kran kita tutup maupun
tidak. Jadi yang berubah adalah laju aliran fluida tersebut.



Lalu bagaimana dengan kasus aliran sungai
pada gambar disamping? Kenapa aliran air di
kedua sungai berbeda?

                                                           Gambar 5. Aliran sungai




                                              Pendidikan Fisika Universitas Lampung 6
Fisika SMA/MA Kelas XI

2. Persamaan Kontinuitas untuk Fluida Termampatkan (compressible)

Untuk kasus fluida yang termampatkan, massa jenis fluida tidak selalu sama. Dengan kata
lain, massa jenis fluida berubah ketika dimampatkan. Jika pada fluida Tak-termampatkan
massa jenis fluida tersebut kita hilangkan dari persamaan, maka pada kasus ini massa jenis
fluida tetap disertakan. Dengan menggunakan persamaan yang telah diturunkan sebelumnya,
mari kita turunkan persamaan untuk fluida termampatkan.

Mengingat bahwa dalam aliran tunak, massa fluida yang masuk sama dengan massa fluida
yang keluar, maka :




Selang waktu (t) aliran fluida sama, sehingga persamaannya menjadi :



Persamaan diatas adalah persamaan untuk kasus fluida termampatkan. Bedanya hanya
terletak pada massa jenis fluida. Apabila fluida termampatkan, maka massa jenisnya berubah.
Sebaliknya, apabila fluida tak termampatkan, massa jenisnya selalu sama.




                                             Pendidikan Fisika Universitas Lampung 7
Fisika SMA/MA Kelas XI




Siapakah pencetus asas Bernoulli ?

                             Asas Bernoulli dikemukakan pertama kali oleh Daniel
                             Bernoulli (1700 – 1782).

                             Dalam ilmu fisika, dikenal salah satu konsep mengenai
                             mekanika fluida atau secara sederhana dapat dikatakan
                             sebagai konsep yang membahas gerak (aliran) zat cair dan
                             gas. Pada konsep mekanika fluida terdapat salah satu hukum
                             (konsep dasar) yang dikenal dengan nama hukum Bernoulli.

                             Hukum Bernoulli merupakan sebuah konsep dasar dalam
                             mekanika fluida yang disampaikan oleh seorang ahli
                             matematika yang dilahirkan di Goningen, Belanda sekitar
                             tahun 1700 bernama Daniel Bernoulli. Ia adalah anak
                             seorang ahli matematika bernama Johann Bernoulli, dua dari
                             tiga orang turunan keluarga Bernoulli yang terkenal ahli
                             matematika. Hanya saja, Daniel Bernoulli memiliki minat
Gambar 6. Daniel Bernoulli

yang sangat besar mengembangkan aplikasi konsep matematika di bidang mekanika fluida
sehingga lahirlah hukum Bernoulli.



                                           Pendidikan Fisika Universitas Lampung 8
Fisika SMA/MA Kelas XI

Sebagai seorang ahli di bidang matematika, pada awalnya Daniel Bernoulli kerap dipaksa
oleh sang ayah untuk mempelajari bidang lain, seperti bidang bisnis dan kedokteran, dengan
anggapan bahwa profesi seorang ahli matematika tidak terlalu mendatangkan kemakmuran
pribadi.

Akan tetapi, minat Daniel yang sangat besar terhadap bidang matematika, tidak bisa
membendungnya untuk meninggalkan bidang tersebut. Ia tetap mempelajari matematika di
sela-sela pendidikan bisnis dan kedokteran yang ditekuninya, hingga akhirnya ia
berkonsentrasi pada pembahasan aplikasi matematika dalam bidang fisika mengenai aliran
zat cair dan gas (mekanika fluida).Ia pernah menerbitkan buku berisi hasil karyanya tersebut
yang diberi judul Hydrodinamica. Daniel Benoulli adalah matematikawan termuda dari
keluarga Bernoulli. Dalam kertas kerjanya itu, Bernoulli menunjukkan bahwa begitu
kecepatan aliran fluida meningkat maka tekanannya justru menurun.

Bagaimanakah definisi asas Bernoulli ?

Asas Bernoulli adalah tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi lebih kecil daripada
di tempat yang kecepatannya lebih rendah .
Jadi semakin besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan
sebaliknya makin kecil kecepatan fluida dalam suatu pipa maka semakin besar tekanannya.

Hukum Bernoulli

Bagaimanakah definisi hukum Bernoulli ?

                                                Fluida mengalir pada pipa dari ujung 1 ke
                                                ujung 2
                                                Kecepatan pada ujung 1 = v1 , ujung 2 = v2
                                                Ujung 1 berada pada ketinggian h1 , ujung 2 =
                                                h2
                                                Tekanan pada ujung 1 = P1 , ujung 2 = P2.



                                                Hukum Bernoulli untuk fluida yang mengalir
                                                pada suatu tempat maka jumlah usaha, energi
                                                kinetik, energi potensial fluida persatuan
                                                volume fluida tersebut mempunyai nilai yang
Gambar 7. Hukum Bernoulli

tetap pada setiap titik. Jadi jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume, dan energi
potensial persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu
garis arus.

Pada pembahasan mengenai Persamaan Kontinuitas, kita sudah belajar bahwa laju aliran
fluida juga dapat berubah-ubah tergantung luas penampang tabung alir. Berdasarkan prinsip
Bernoulli yang dijelaskan di atas, tekanan fluida juga bisa berubah-ubah tergantung laju
aliran fluida tersebut. Selain itu, dalam pembahasan mengenai Tekanan Pada Fluida (Fluida
Statis), kita juga belajar bahwa tekanan fluida juga bisa berubah-ubah tergantung pada
ketinggian fluida tersebut. Nah, hubungan penting antara tekanan, laju aliran dan ketinggian

                                               Pendidikan Fisika Universitas Lampung 9
Fisika SMA/MA Kelas XI

aliran bisa kita peroleh dalam persamaan Bernoulli. Persamaan bernoulli ini sangat penting
karena bisa digunakan untuk menganalisis penerbangan pesawat, pembangkit listrik tenaga
air, sistem perpipaan, dan lainnya.
Agar persamaan Bernoulli yang akan kita turunkan berlaku secara umum, maka kita anggap
fluida mengalir melalui tabung alir dengan luas penampang yang tidak sama dan
ketinggiannya juga berbeda (lihat gambar di bawah). Untuk menurunkan persamaan
Bernoulli, kita terapkan teorema usaha dan energi pada fluida dalam daerah tabung alir (ingat
kembali pembahasan mengenai usaha dan energi). Selanjutnya, kita akan memperhitungkan
banyaknya fluida dan usaha yang dilakukan untuk memindahkan fluida tersebut.




     Gambar 8. Hukum Bernoulli 2

Warna buram dalam tabung alir pada gambar menunjukkan aliran fluida sedangkan warna
putih menunjukkan tidak ada fluida.
Fluida pada luas penampang 1 (bagian kiri) mengalir sejauh L1 dan memaksa fluida pada
penampang 2 (bagian kanan) untuk berpindah sejauh L2. Karena luas penampang 2 di bagian
kanan lebih kecil, maka laju aliran fluida pada bagian kanan tabung alir lebih besar (Ingat
persamaan kontinuitas). Hal ini menyebabkan perbedaan tekanan antara penampang 2
(bagian kanan tabung alir) dan penampang 1 (bagian kiri tabung alir) – Ingat prinsip
Bernoulli. Fluida yang berada di sebelah kiri penampang 1 memberikan tekanan P1 pada
fluida di sebelah kanannya dan melakukan usaha sebesar :




Pada penampang 2 (bagian kanan tabung alir), usaha yang dilakukan pada fluida adalah :

                                      W1 = – p2 A2 L2

Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya yang diberikan berlawanan dengan arah gerak. Jadi
fluida melakukan usaha di sebelah kanan penampang 2.

                                             Pendidikan Fisika Universitas Lampung 10
Fisika SMA/MA Kelas XI

Di samping itu, gaya gravitasi juga melakukan usaha pada fluida. Pada kasus di atas,
sejumlah massa fluida dipindahkan dari penampang 1 sejauh L1 ke penampang 2 sejauh L2, di
mana volume fluida pada penampang 1 (A1L1) = volume fluida pada penampang 2 (A2L2).
Usaha yang dilakukan oleh gravitasi adalah :

                                    W3 = – mg (h2 – h1)
                                    W3 = – mgh2 + mgh1
                                    W3 = mgh1 – mgh2
Tanda negatif disebabkan karena fluida mengalir ke atas, berlawanan dengan arah gaya
gravitasi. Dengan demikian, usaha total yang dilakukan pada fluida sesuai dengan gambar di
atas adalah :

                           W = W1 + W2 + W3
                           W = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2

Teorema usaha-energi menyatakan bahwa usaha total yang dilakukan pada suatu sistem sama
dengan perubahan energi kinetiknya. Dengan demikian, kita bisa menggantikan Usaha (W)
dengan perubahan energi kinetik (EK2 – EK1). Persamaan di atas bisa kita tulis lagi menjadi :

                             W = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2
                      EK2 - EK1 = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2
                ½ mv22 – ½ mv12 = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2

Ingat bahwa massa fluida yang mengalir sejauh L1 pada penampang A1 = massa fluida yang
mengalir sejauh L2 (penampang A2). Sejumlah massa fluida itu, sebut saja m, mempunyai
volume sebesar A1L1 dan A2L2, di mana A1L1 = A2L2 (L2 lebih panjang dari L1).




Sekarang kita subtitusikan alias kita gantikan m pada persamaan di atas :




Persamaan ini bisa juga ditulis dalam bentuk seperti ini :

                                              Pendidikan Fisika Universitas Lampung 11
Fisika SMA/MA Kelas XI




Ini adalah persamaan Bernoulli. Persamaan om Bernoulli ini kita turunkan berdasarkan
prinsip usaha-energi, sehingga merupakan suatu bentuk Hukum Kekekalan Energi



Keterangan :




Ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan Bernoulli di atas bisa mengacu pada dua titik di
mana saja sepanjang tabung aliran sehingga kita bisa menulis kembali persamaan di atas
menjadi :


Persamaan ini menyatakan bahwa jumlah total antara besaran-besaran dalam persamaan
mempunyai nilai yang sama sepanjang tabung alir.




                                            Pendidikan Fisika Universitas Lampung 12
Fisika SMA/MA Kelas XI




1. Teorema Torricelli

                                   Evangelista Torricelli
                                   Lahir : 1608
                                   Meninggal : 1647
                                    Di Italia, Ia adalah murid dari Galileo. Tahun 1644, ia
                                   menerbitkan karyanya yang pertama yaitu menentukan
                                   cycloida sama dengan 3 kali luas lingkaran yang
                                   menggelinding itu. dengan bukti metode kecil tak berhingga,
                                   atau sering disebut dengan infinitesimal.
      Gambar 9. Evangelista Torricelli

      Kebanyakan penemuan Torricelli adalah di bidang fisika. Khususnya mengenai
      barometer. Torricelli juga mengemukakan teori-teori tentang percepatan dan gravitasi,
      gerakan cairan dan proyektif.
      Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk menentukan kecepatan zat cair yang
      keluar pada dinding tabung.




                                         Gambar 10. Tabung berlubang

      Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dan titik 2
      (permukaan lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah jauh lebih kecil
      dari diameter wadah, maka kecepatan zat cair di permukaan wadah dianggap nol (v1 =
      0). Permukaan wadah dan permukaan lubang/kran terbuka sehingga tekanannya sama

                                                  Pendidikan Fisika Universitas Lampung 13
Fisika SMA/MA Kelas XI

      dengan tekanan atmosfir (P1 = P2). Dengan demikian, persamaan Bernoulli untuk
      kasus ini adalah :




      Jika kita ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah,
      maka persamaan ini kita oprek lagi menjadi :




      Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa laju aliran air pada lubang yang berjarak h
      dari permukaan wadah sama dengan laju aliran air yang jatuh bebas sejauh h
      (bandingkan Gerak jatuh Bebas).



      Dinyatakan sebagai Teorema Torricelli yang menyatakan bahwa kecepatan aliran zat
      cair pada lubang sama dengan kecepatan benda yang jatuh bebas dari ketinggian yang
      sama.




                    Gambar 11. Lintasan fluida (air) pada wadah berlubang
      Jika air keluar dari lubang B dengan kelajuan v yang jatuh di titik D, maka terlihat
      lintasan air dari titik B ke titik D berbentuk parabola. Berdasarkan analisis gerak
      parabola, kecepatan awal fluida pada arah mendatar sebesar                        .
      Sedangkan kecepatan awal pada saat jatuh (sumbu Y) merupakan gerak lurus berubah
      beraturan (GLBB) dengan percepatan ay = g. Berdasarkan persamaan jarak


      dengan
                            Y = H –h, v0y = 0, dan ay = g



                                           Pendidikan Fisika Universitas Lampung 14
Fisika SMA/MA Kelas XI

      maka Anda peroleh persamaan untuk menghitung waktu yang diperlukan air dari titik
      B ke titik D sebagai berikut.




      Gerak air (fluida) pada sumbu X merupakan gerak lurus beraturan (GLB) sehingga
      berlaku persamaan:




   2. Efek Venturi
      Selain teorema Torricelli, persamaan Bernoulli juga bisa diterapkan pada kasus
      khusus lain yakni ketika fluida mengalir dalam bagian pipa yang ketinggiannya
      hampir sama (perbedaan ketinggian kecil). Untuk memahami penjelasan ini, amati
      gambar di bawah.




      Pada gambar di atas tampak bahwa ketinggian pipa, baik bagian pipa yang
      penampangnya besar maupun bagian pipa yang penampangnya kecil, hampir sama
      sehingga diangap ketinggian alias h sama. Jika diterapkan pada kasus ini, maka
      persamaan Bernoulli berubah menjadi :




      Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A2), maka laju fluida
      bertambah (ingat persamaan kontinuitas). Menurut prinsip Bernoulli, jika kelajuan
      fluida bertambah, maka tekanan fluida tersebut menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di
      bagian pipa yang sempit lebih kecil tetapi laju aliran fluida lebih besar.
      Ini dikenal dengan julukan efek Venturi dan menujukkan secara kuantitatif bahwa jika
      laju aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida menjadi kecil. Demikian pula
      sebaliknya, jika laju aliran fluida rendah maka tekanan fluida menjadi besar.

   3. Venturimeter


                                           Pendidikan Fisika Universitas Lampung 15
Fisika SMA/MA Kelas XI

      Penerapan menarik dari efek venturi adalah Venturi Meter. Alat ini dipakai untuk
      mengukur laju aliran fluida, misalnya menghitung laju aliran air atau minyak yang
      mengalir melalui pipa. Terdapat 2 jenis venturi meter, yakni venturi meter tanpa
      manometer dan venturi meter yang menggunakan manometer yang berisi cairan lain,
      seperti air raksa. Prinsip kerjanya sama saja.
      a. Venturimeter Tanpa Manometer
         Gambar di bawah menunjukkan sebuah venturi meter yang digunakan untuk
         mengukur laju aliran zat cair dalam pipa.




                           Gambar 12. Venturimeter Tanpa Manometer

         Amati gambar di atas. Ketika zat cair melewati bagian pipa yang penampangnya
         kecil (A2), laju cairan meningkat. Menurut prinsipnya om Bernoulli, jika laju
         cairan meningkat, maka tekanan cairan menjadi kecil. Jadi tekanan zat cair pada
         penampang besar lebih besar dari tekanan zat cair pada penampang kecil (P1 >
         P2). Sebaliknya v2 > v1.




         Sekarang kita oprek persamaan yang digunakan untuk menentukan laju aliran zat
         cair pada pipa di atas. Kita gunakan persamaan efek venturi yang telah diturunkan
         sebelumnya.
         Ingat ya, kita hendak mencari laju aliran zat cair di penampang besar (v 1). Kita
         gantikan v2 pada persamaan 1 dengan v2 pada persamaan 2.




                                           Pendidikan Fisika Universitas Lampung 16
Fisika SMA/MA Kelas XI




         Dalam pokok bahasan Tekanan Pada Fluida, gurumuda sudah menjelaskan bahwa
         untuk menghitung tekanan fluida pada suatu kedalaman tertentu, kita bisa
         menggunakan persamaan :


         Jika perbedaan massa jenis fluida sangat kecil, maka kita bisa menggunakan
         persamaan ini untuk menentukan perbedaan tekanan pada ketinggian yang
         berbeda (kalau bingung, baca kembali pembahasan mengenai Tekanan Dalam
         Fluida — Fluida Statis). Dengan demikian, persamaan a bisa kita oprek menjadi :




            Karena zat cair-nya sama maka massa jenisnya juga pasti sama. Kita l
            enyapkan rho dari persamaan…




                                         Pendidikan Fisika Universitas Lampung 17
Fisika SMA/MA Kelas XI




          Persamaan ini kita gunakan untuk menentukan laju zat cair yang mengalir dalam
          pipa.

      b. Venturimeter Dengan Manometer
         Pada prinsipnya venturimeter dengan manometer hampir sama dengan
         venturimeter tanpa manometer. Hanya saja dalam venturimeter ni ada tabung U
         yang berisi raksa. Perhatikan Gambar 7.25! Berdasarkan penurunan rumus yang
         sama pada venturimeter tanpa anometer, diperoleh kelajuan aliran fluida v1
         adalah sebagai berikut.




                             Gambar 13. Venturimeter Tanpa Manometer




   4. Tabung Pitot
      Kalau venturi meter digunakan untuk mengukur laju aliran zat cair, maka tabung pitot
      digunakan untuk mengukur laju aliran gas / udara. Perhatikan gambar di bawah ini.
      Lubang pada titik 1 sejajar dengan aliran udara. Posisi kedua lubang ini dibuat cukup
      jauh dari ujung tabung pitot, sehingga laju dan tekanan udara di luar lubang sama
      seperti                                                         laju dan tekanan udara
      yang                                                            mengalir bebas.
      Dalam                                                           hal ini, v1 = laju aliran
      udara                                                           yang mengalir bebas
      (ini yang                                                       akan kita ukur), dan
      tekanan                                                         pada kaki kiri
                                                                      manometer (pipa
      bagian                                                          kiri) = tekanan udara
      yang                                                            mengalir bebas (P1).


                                             Pendidikan Fisika Universitas Lampung 18
Fisika SMA/MA Kelas XI




                                      Gambar 14. Tabung Pitot
      Lubang yang menuju ke kaki kanan manometer, tegak lurus dengan aliran udara.
      Karenanya, laju aliran udara yang lewat di lubang ini (bagian tengah) berkurang dan
      udara berhenti ketika tiba di titik 2. Dalam hal ini, v2 = 0. Tekanan pada kaki kanan
      manometer sama dengan tekanan udara di titik 2 (P2).
      Ketinggian titik 1 dan titik 2 hampir sama (perbedaannya tidak terlalu besar) sehingga
      bisa diabaikan. Ingat ya, tabung pitot juga dirancang menggunakan prinsip efek
      venturi. Mirip seperti si venturi meter, bedanya si tabung petot ini dipakai untuk
      mengukur laju gas alias udara. Karenanya, kita tetap menggunakan persamaan efek
      venturi. Sekarang kita oprek persamaannya :




      Perbedaan tekanan (P2 – P1) = tekanan hidrostatis zat cair dalam manometer (warna
      hitam dalam manometer adalah zat cair, air raksa misalnya). Secara matematis bisa
      ditulis sebagai berikut :




      Perhatikan persamaan 1 dan persamaan 2. Ruas kiri-nya sama (P2 – P1). Karenanya
      persamaan 1 dan 2                                  bisa dioprek menjadi seperti
      ini :




                                            Pendidikan Fisika Universitas Lampung 19
Fisika SMA/MA Kelas XI




      Persamaan ini digunakan untuk menghitung laju aliran gas alias udara menggunakan
      tabung pitot.

   5. Alat Penyemprot
      Pernah pakai parfum-kah ? Prinsip kerja penyemprot parfum dkk juga menggunakan
      prinsip Bernoulli. Perhatikan gambar di bawah. Ini cuma gambaran umum saja,
      bagaimanapun setiap pabrik punya rancangan yang berbeda.




                            Gambar 15. Penyemprot parfum

      Secara garis besar, prinsip kerja penyemprot parfum bisa digambarkan sebagai berikut
      (sambil melihat gambar). Ketika bola karet diremas, udara yang ada di dalam bola
      karet meluncur keluar melalui pipa 1. Karenanya, udara dalam pipa 1 mempunyai laju
      yang lebih tinggi. Karena laju udara tinggi, maka tekanan udara pada pipa 1 menjadi
      rendah. Sebaliknya, udara dalam pipa 2 mempunyai laju yang lebih rendah. Tekanan
      udara dalam pipa 2 lebih tinggi. Akibatnya, cairan parfum didorong ke atas. Ketika si
      cairan parfum tiba di pipa 1, udara yang meluncur dari dalam bola karet
      mendorongnya keluar cairan parfum akhirnya menyembur membasahi tubuh.
      Biasanya lubang berukuran kecil, sehingga parfum meluncur dengan cepat ingat
      persamaan kontinuitas, kalau luas penampang kecil, maka fluida bergerak lebih cepat.
      Sebaliknya, kalau luas penampang pipa besar, maka fluida bergerak pelan.




                            Gambar 16. Penyemprot nyamuk

                                            Pendidikan Fisika Universitas Lampung 20
Fisika SMA/MA Kelas XI

      Apabila pengisap ditekan, udara keluar dengan cepat melalui lubang sempit pada
      ujung pompa. Berdasarkan hukum Bernoulli, pada tempat yang kecepatannya besar,
      tekanannya akan mengecil. Akibatnya, tekanan udara pada bagian atas penampung
      lebih kecil daripada tekanan udara pada permukaan cairan dalam penampung. Karena
      perbedaan tekanan ini cairan akan bergerak naik dan tersembur keluar dalam bentuk
      kabut bersama semburan udara pada ujung pompa.

   6. Pipet
      Kamu pernah minum es teh atau sirup menggunakan pipet alias penyedot-kah ? cairan
      apapun yang kita minum bisa masuk ke dalam mulut bukan karena kita nyedot.
      Prinsip om bernoulli berlaku juga untuk kasus ini… ketika kita mengisap alias
      menyedot air menggunakan pipet, sebenarnya kita membuat udara dalam pipet
      bergerak lebih cepat. Dalam hal ini, udara dalam pipet yang nempel ke mulut kita
      mempunyai laju lebih tinggi. Akibatnya, tekanan udara dalam bagian pipet itu
      menjadi lebih kecil. Nah, udara dalam bagian pipet yang dekat dengan minuman
      mempunyai laju yang lebih kecil. Karena lajunya kecil, maka tekanannya lebih besar.
      Perbedaan tekanan udara ini yang membuat air atau minuman yang kita minum
      mengalir masuk ke dalam mulut kita. Dalam hal ini, cairan itu bergerak dari bagian
      pipet yang tekanan udara-nya tinggi menuju bagian pipet yang tekanan udara-nya
      rendah.

   7. Cerobong Asap
      Pernah lihat cerobong asap ? yang tinggal di kota, seperti surabaya, semarang, jakarta
      pasti pernah lihat cerobong asap pabrik. Mengapa asap bisa bergerak naik melalui
      cerobong ?
      Pertama, asap hasil pembakaran memiliki suhu tinggi alias panas. Karena suhu tinggi,
      maka massa jenis udara tersebut kecil. Udara yang massa jenisnya kecil mudah
      terapung alias bergerak ke atas. Alasannya bukan cuma ini. Prinsip bernoulli juga
      terlibat dalam persoalan ini.
      Kedua, prinsip bernoulli mengatakan bahwa jika laju aliran udara tinggi maka
      tekanannya menjadi kecil, sebaliknya jika laju aliran udara rendah, maka tekanannya
      besar. Ingat bahwa bagian atas cerobong berada di luar ruangan. Ada angin yang niup
      di bagian atas cerobong, sehingga tekanan udara di sekitarnya lebih kecil. Di dalam
      ruangan tertutup tidak ada angin yang niup, sehingga tekanan udara lebih besar.
      Karenanya asap digiring ke luar lewat cerobong (udara bergerak dari tempat yang
      tekanan udaranya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah).

   8. Tikus dan Prinsip Bernoulli
      Perhatikan gambar di bawah. Ini gambar lubang tikus dalam tanah. Tikus juga tahu
      prinsip om bernoulli. Si tikus tidak mau mati karena sesak napas, karenanya tikus
      membuat 2 lubang pada ketinggian yang berbeda. Akibat perbedaan ketinggian
      permukaan tanah, maka udara berdesak-desakan dengan temannya (bagian kanan).
      Mirip seperti air yang mengalir dari pipa yang penampangnya besar menuju pipa yang
      penampangnya kecil. Karena berdesak-desakan maka laju udara meningkat (Tekanan
      udara menurun).




                                            Pendidikan Fisika Universitas Lampung 21
Fisika SMA/MA Kelas XI




                                   Gambar 17. Jalan tikus
      Karena ada perbedaan tekanan udara, maka udara dipaksa mengalir masuk melalui
      lubang tikus. Udara mengalir dari tempat yang tekanan udara-nya tinggi ke tempat
      yang tekanan udaranya rendah. Tikus merasa lega ada hembusan angin sepoi-sepoi
      kering, yang membuat tikus tidak kepanasan. Si tikus sudah diprogram Sang Pencipta
      Alam Semesta dan Seisinya demikian.

   9. Gaya Angkat Pada Pesawat Terbang
      Salah satu faktor yang menyebabkan pesawat bisa terbang adalah adanya sayap.
      Bentuk sayap pesawat melengkung dan bagian depannya lebih tebal daripada bagian
      belakangnya. Bentuk sayap seperti ini dinamakan aerofoil. Ide ini ditiru dari sayap
      burung. Bentuk sayap burung juga seperti itu (sayap burung melengkung dan bagian
      depannya lebih tebal). Pernah lihat burung belum ? Bedanya, sayap burung bisa
      dikepakkan, sedangkan sayap pesawat tidak. Burung bisa terbang karena ia
      mengepakkan sayapnya, sehingga ada aliran udara yang melewati kedua sisi sayap.
      Agar udara bisa mengalir pada kedua sisi sayap pesawat, maka pesawat harus
      digerakkan maju. Manusia menggunakan mesin untuk menggerakan pesawat (mesin
      baling2 atau mesin jet).




                                   Gambar 18. Aerofil



                                            Pendidikan Fisika Universitas Lampung 22
Fisika SMA/MA Kelas XI

      Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang ngalir dari bawah
      berdesak2an dengan temannya yang ada di sebelah atas. Mirip seperti air yang ngalir
      dari pipa yang penampangnya besar ke pipa yang penampangnya sempit. Akibatnya,
      laju udara di sebelah atas sayap meningkat. Karena laju udara meningkat, maka
      tekanan udara menjadi kecil. Sebaliknya, laju aliran udara di sebelah bawah sayap
      lebih rendah, karena udara tidak berdesak2an (tekanan udaranya lebih besar). Adanya
      perbedaan tekanan ini, membuat sayap pesawat didorong ke atas. Karena sayapnya
      nempel dengan badan si pesawat, maka si pesawat ikut terangkat.
      Prinsip om bernoulli ini hanya salah satu faktor yang menyebabkan pesawat
      terangkat. Penyebab lain adalah si momentum. Biasanya, sayap pesawat dimiringkan
      sedikit ke atas. Pernah lihat pesawat belum ? Coba perhatikan sayap pesawat.
      posisinya miring khan ? itu juga punya tujuan, bukan asal miring. Udara yang
      mengenai permukaan bawah sayap dibelokkan ke bawah. Karena pesawat punya dua
      sayap, yakni di bagian kiri dan kanan, maka udara yang dibelokkan ke bawah tadi
      saling berciuman. Perubahan momentum molekul udara yang ciuman alias
      bertumbukkan menghasilkan gaya angkat tambahan (ingat lagi si momentum dan
      tumbukan). Masih ada lagi. Coba perhatikan gambar di atas. Bagian depannya
      melengkung ke atas tujuannya biar prinsip om bernoulli bisa dimanfaatkan habis2an
      (mengenai hal ini sudah dijelaskan di atas).
      Bagian atas sayap itu melengkung ke bawah lagi, sampai ke buntutnya. Itu juga punya
      tujuan. Karena bentuk sayap melengkung ke bawah sampai ke buntutnya, maka udara
      dipaksa oleh sayap untuk mengalir lagi ke bawah. Menurut Newton dalam Hukum III
      Newton, karena ada gaya aksi maka ada gaya reaksi. Karena sayap memaksa udara
      turun, maka udara harus memaksa sayap naik. Dalam hal ini, udara memberikan gaya
      angkat pada sayap. Jadi bukan cuma prinsip bernoulli saja yang bikin pesawat bisa
      terangkat.




                                   Gambar 19. Aerofil 2

      Dengan A sebagai luas penampang pesawat, maka besarnya gaya angkat dapat Adna
      ketahui melalui persamaan berikut.




      Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat
      pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung dari berat pesawat,
      kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya.
      Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara. Hal ini berarti gaya
      angkat sayap pesawat makin besar. Demikian pula, makin besar ukuran sayap makin
                                            Pendidikan Fisika Universitas Lampung 23
Fisika SMA/MA Kelas XI

      besar pula gaya angkatnya. Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih
      besar daripada berat pesawat (F1 – F2) > m g. Jika pesawat telah berada pada
      ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di
      udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat
      sama dengan berat pesawat (F1 – F2) = m g.


   10. Perahu Layar
       Dirimu pernah naik perahu layar-kah ? perahu layar biasanya berlayar melawan angin.
       Kok bisa lawan angin ya ? Seharusnya angin meniup perahu dan sopirnya ke
       belakang bisa. Nelayan juga tahu prinsip bernoulli. Cuma nelayan tidak tahu, kalau
       cara menggerakan perahu dengan memanfaatkan angin itu namanya prinsip bernoulli.

      Kapal Layar merupakan penerapan dari prinsip Bernoulli yang digunakan untuk
      menghitung daya angkat pada airfoil. Airfoil???airfoil adalah bentuk sayap atau pisau
      (dari baling-baling, rotor atau turbin).
      Bagian-bagian dari kapal layar:




                                    Gambar 20. Kapal layar

      Hull:: bagian dari kapal layar yang berisi semua komponen internal.

      Tiller:: bagian dari dalam Hull.

      Rudder:: bagian yang melekat pada tiller (kemudi air).

      Mainsail:: layar yang menangkap sebagian besar angin untuk mendorong kapal layar.

      Mast:: sisi vertikal yang menempel pada mainsail untuk mengamankan sisi horizontal
      pada boom.

      Boom:: sejajar tiang panjang dek yang berguna untuk memanfaatkan angin sebaik
      mungkin.

      Jib:: layar segitiga kecil yang menambahkan kekuatan tambahan untuk mainsail.


                                             Pendidikan Fisika Universitas Lampung 24
Fisika SMA/MA Kelas XI

      Keel:: menyeimbangkan kapal agar tidak terbalik.

      Bagaimana kapal layar bergerak dengan Hukum Bernoulli?
      Ketika angin mengalir, disisi lain kapal layar bergerak dengan cepat dan mendorong
      dengan keras…dengan demikian layar menerima kekuatan yang tegak lurus terhadap
      arah angin di dukung oleh keel kapal yang melakukan gerak lateral sehingga kapal
      hanya bisa bergerak maju yang membuat kekuatan kapal layar lebih besar dari pada
      kekuatan angin.

      Kapal layar dapat bergerak berlawanan dengan arah angin dengan memanfaatkan
      hukum Bernoulli. Untuk dapat bergerak ke arah yang diinginkan maka kapal layar
      harus mempunyai dua buah layar yang dapat diatur-atur.

      Gaya Bernoulli (akibat perbedaan tekanan) mendorong kapal dengan dalam arah
      tegak lurus dengan arah angin. Namun, pada saat bersamaan , air laut menarik sirip
      kapal dalam arah yang hampir tegak lurus dengan sumbu kapal. Jadi, ada dua gaya
      sekaligus yang bekerja pada kapal, yaitu gaya Bernoulli yang bekerja pada layar dan
      gaya oleh air pada sirip kapal.

      Dua gaya tersebut memiliki arah yang hampir berlawanan dengan arah angin dan
      kapal layar bergerak dalam arah yang hampir berlawanan dengan arah datangnya
      angin.




                                           Pendidikan Fisika Universitas Lampung 25
Fisika SMA/MA Kelas XI




                           DAFTAR PUSTAKA


Handayani, Sri. Ari Damiri.2009.Fisika Untuk SMA/MA.Jakarta:Pusat Perbukuan,
Depdiknas

Haryadi, Bambang.2009.Fisika Untuk SMA/MA.Jakarta:Pusat Perbukuan,Depdiknas

Sarwono. Sunarroso. Suyatman.2009.Fisika Mudah dan Sederhana.Jakarta:Pusat Perbukuan,
      Depdiknas

Siswanto. Sukaryadi.2009.Kompetensi Fisika.Jakarta:Pusat Perbukuan, Depdiknas

www.gurumuda.com

http://amaliandini.wordpress.com/2011/03/08/penerapan-prinsip-bernoulli-pada-kapal-layar/




                                           Pendidikan Fisika Universitas Lampung 26
Fisika SMA/MA Kelas XI




                         Pendidikan Fisika Universitas Lampung 27

More Related Content

What's hot

Kunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum PascalKunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum Pascal
NovaPriyanaLestari
 
Perancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xi
Perancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xiPerancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xi
Perancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xi
eli priyatna laidan
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Erliana Amalia Diandra
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturan
KLOTILDAJENIRITA
 
Fluida Hukum Bernoulli dan Penerapannya
Fluida Hukum Bernoulli dan PenerapannyaFluida Hukum Bernoulli dan Penerapannya
Fluida Hukum Bernoulli dan Penerapannya
amaliadeww
 
Kunci LKPD Hukum Archimedes
Kunci LKPD Hukum ArchimedesKunci LKPD Hukum Archimedes
Kunci LKPD Hukum Archimedes
NovaPriyanaLestari
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
PTIK BB
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
yudhodanto
 
Asas bernoulli
Asas bernoulliAsas bernoulli
Asas bernoulli
syahrul ae
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
Widya arsy
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1APRIL
 
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Ajeng Rizki Rahmawati
 
3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanik3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanik
Rachmat Syukur
 
Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisSoal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisRenny Aniwarna
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
Klik Bayoe
 
Gelombang stasioner ujung tetap
Gelombang stasioner ujung tetapGelombang stasioner ujung tetap
Gelombang stasioner ujung tetap
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Lkpd hukum archimedes
Lkpd hukum archimedesLkpd hukum archimedes
Lkpd hukum archimedes
sulistyo budhi
 
LKS Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
LKS  Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.LKS  Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
LKS Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
Dianessti Dianesti
 

What's hot (20)

Kunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum PascalKunci LKPD Hukum Pascal
Kunci LKPD Hukum Pascal
 
Perancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xi
Perancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xiPerancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xi
Perancangan penilaian dalam pembelajaran fisika xi
 
Mekanika fluida ppt
Mekanika fluida pptMekanika fluida ppt
Mekanika fluida ppt
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas sma
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturan
 
Fluida Hukum Bernoulli dan Penerapannya
Fluida Hukum Bernoulli dan PenerapannyaFluida Hukum Bernoulli dan Penerapannya
Fluida Hukum Bernoulli dan Penerapannya
 
Kunci LKPD Hukum Archimedes
Kunci LKPD Hukum ArchimedesKunci LKPD Hukum Archimedes
Kunci LKPD Hukum Archimedes
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
 
Asas bernoulli
Asas bernoulliAsas bernoulli
Asas bernoulli
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1
 
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
Materi Fluida Dinamis Kelas 11 SMA Kurikulum 2013
 
3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanik3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanik
 
Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida DinamisSoal dan Pembahasan Fluida Dinamis
Soal dan Pembahasan Fluida Dinamis
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
 
Gelombang stasioner ujung tetap
Gelombang stasioner ujung tetapGelombang stasioner ujung tetap
Gelombang stasioner ujung tetap
 
Lkpd hukum archimedes
Lkpd hukum archimedesLkpd hukum archimedes
Lkpd hukum archimedes
 
LKS Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
LKS  Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.LKS  Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
LKS Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
 

Similar to Fluida Dinamis

ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaFransiska Puteri
 
Fluida Dinamis.pptx
Fluida Dinamis.pptxFluida Dinamis.pptx
Fluida Dinamis.pptx
NurulAmaliaAris
 
Tugas mekanika fluida
Tugas mekanika fluidaTugas mekanika fluida
Tugas mekanika fluida
Iffah Diharja
 
Fluida - Fisika XI
Fluida - Fisika XIFluida - Fisika XI
Fluida - Fisika XI
Siti Hardiyanti Yusuf
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
FluidaFluida
Fluida
Elsa Friska
 
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
FKIP FISIKA, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
 
Dinamika fluida
Dinamika fluidaDinamika fluida
Dinamika fluida
NurulHudaya4
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipacahpati138
 
Kelompok 5 fluida dinamik varu keren
Kelompok 5 fluida dinamik varu kerenKelompok 5 fluida dinamik varu keren
Kelompok 5 fluida dinamik varu keren
ArrijalMaf
 
powepoint fluida statis (link)
powepoint fluida statis (link)powepoint fluida statis (link)
powepoint fluida statis (link)
intanpuspita13
 
Fluida Ideal dan Debit.pptx
Fluida Ideal dan Debit.pptxFluida Ideal dan Debit.pptx
Fluida Ideal dan Debit.pptx
JuliBriana2
 
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamisPersaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
radar radius
 
Fluida bergerak(1)
Fluida bergerak(1)Fluida bergerak(1)
Fluida bergerak(1)auliarika
 

Similar to Fluida Dinamis (20)

Dinamika fluida
Dinamika fluidaDinamika fluida
Dinamika fluida
 
Dinamika Fluida
Dinamika FluidaDinamika Fluida
Dinamika Fluida
 
Dinamika fluida tuty
Dinamika fluida tuty Dinamika fluida tuty
Dinamika fluida tuty
 
Dinamika fluida tuty 2
Dinamika fluida tuty 2Dinamika fluida tuty 2
Dinamika fluida tuty 2
 
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
 
Fluida Dinamis.pptx
Fluida Dinamis.pptxFluida Dinamis.pptx
Fluida Dinamis.pptx
 
Tugas mekanika fluida
Tugas mekanika fluidaTugas mekanika fluida
Tugas mekanika fluida
 
Viskositas 1
Viskositas 1Viskositas 1
Viskositas 1
 
Fluida - Fisika XI
Fluida - Fisika XIFluida - Fisika XI
Fluida - Fisika XI
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
 
Dinamika fluida
Dinamika fluidaDinamika fluida
Dinamika fluida
 
Mekanika fluida
Mekanika fluidaMekanika fluida
Mekanika fluida
 
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipaAliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
Aliran fluida-pada-aluran-tertutup-pipa
 
Kelompok 5 fluida dinamik varu keren
Kelompok 5 fluida dinamik varu kerenKelompok 5 fluida dinamik varu keren
Kelompok 5 fluida dinamik varu keren
 
powepoint fluida statis (link)
powepoint fluida statis (link)powepoint fluida statis (link)
powepoint fluida statis (link)
 
Fluida Ideal dan Debit.pptx
Fluida Ideal dan Debit.pptxFluida Ideal dan Debit.pptx
Fluida Ideal dan Debit.pptx
 
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamisPersaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
Persaamaan dan hukum dasar fluida dinamis
 
Fluida bergerak(1)
Fluida bergerak(1)Fluida bergerak(1)
Fluida bergerak(1)
 

Fluida Dinamis

  • 1. Anjar Septiani Arina Khusnayain Sumirat Dyah W Fisika SMA/MA Kelas XI UNTUK SMA DAN MA XI Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universits Lampung Pendidikan Fisika Universitas Lampung 1 2012
  • 2. Fisika SMA/MA Kelas XI Pada Kegiatan Belajar sebelumnya kita telah mempelajari berbagai perilaku fluida statik atau fluida yang diam, meliputi tekanan hidrostatik, hukum Pascal, hukum Archimedes serta fenomena kapilaritas. Anda yang memiliki hobi berkebun mungkin tidak asing dengan kegiatan menyiram tanaman. Mungkin Anda pernah memperhatikan bagaimana perilaku pancaran air yang keluar dari selang. Bagaimana pula perbedaan kekuatan pancara air ketika lubang selang kita tutup setengahnya. Pada Kegiatan Belajar ini kita akan membahas beberapa perilaku fluida yang sedang bergerak, atau fluida dinamik. Fluida dinamik merupakan salah satu kajian mengenai fluida yang bergerak. Gambar 1. Fluida bergerak Fluida ideal Sebelumnya kita telah membicarakan fluida yang diam atau fluida statik. Kini kita akan melanjutkan pembahasan kita mengenai fluida, yaitu fluida yang bergerak atau fluida dinamik. Aliran fluida dinamik dapat kita bedakan menjadi dua jenis, yaitu aliran yang bersifat tunak atau laminar (steady) dan aliran turbulen (turbulent). Aliran tunak merupakan salah satu jenis aliran dimana masing-masing partikel fluida mengalir secara teratur dan tidak saling memotong, atau dengan kata lain laju masing-masing partikel dalam aliran tunak cenderung konstan. Berbeda halnya dengan aliran turbulen, dimana alirannya tidak teratur dengan laju partikel yang beragam. Meninjau aliran yang turbulen sangatlah sulit, sehingga dalam pembahasan ini hanya dibatasi pada aliran yang sifatnya tunak, atau yang akan kita sebut fluida ideal. Sedikitnya ada empat sifat-sifat yang dimiliki fluida ideal, diantaranya: 1. Fluida bersifat non viskos. Pada fluida yang sifatnya non viskos, gesekan internal antar partikel fluida diabaikan, sehingga kita menganggap tidak ada gaya gesekan Pendidikan Fisika Universitas Lampung 2
  • 3. Fisika SMA/MA Kelas XI pada aliran yang sifatnya non viskos. 2. Aliran fluida bersifat tunak. Pada fluida yang sifatnya tunak, kecepatan masing-masing partikel fluida pada setiap titik cenderung konstan. 3. Fluida bersifat inkompresibel. Fluida yang bersifat inkompresibel dianggap memiliki kerapatan yang cenderung konstan. 4. Aliran fluida bersifat irrotasional. Partikel fluida ideal dianggap tidak berotasi (tidak memiliki momentum sudut). Aliran partikel fluida yang bersifat tunak biasanya dinamakan aliran streamline. Sebelum kita belajar tentang persamaan kontinuitas, perhatikan pertanyaan ini “di rumah punya kran air kan ?” coba kamu buka kran air perlahan-lahan sambil memperhatikan laju air yang keluar dari mulut kran. Setelah kran tidak bisa diputar lagi, sumbat sebagian mulut kran dengan tanganmu. Sekarang bandingkan, manakah laju aliran air yang lebih besar. Ketika sebagian mulut kran disumbat atau tidak disumbat ? Kemudian jika ada selang air untuk menyiram bunga, coba alirkan air melalui selang tersebut. Jika sebagian mulut selang dengan tangan atau jarimu. Semakin banyak bagian mulut selang yang ditutup, semakin deras air menyembur keluar (laju aliran air makin besar). Sebaliknya, jika mulut slang tidak ditutup, aliran air menjadi seperti semula (kurang deras). Mengapa bisa demikian ? Agar dapat lebih memahami peristiwa di atas maka kita akan bahas pada materi Persamaan Kontinuitas . Gambar 2. Menyiram bunga Debit Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menggunakan istilah “Debit”. Debit itu menyatakan volume suatu fluida yang mengalir melalui penampang tertentu dalam selang waktu tertentu. Secara matematis, bisa dinyatakan sebagai berikut : Untuk lebih jelasnya, kita gunakan contoh, misalnya fluida mengalir melalui sebuah pipa. Pipa biasanya berbentuk silinder dan memiliki luas penampang tertentu. Pipa tersebut juga Pendidikan Fisika Universitas Lampung 3
  • 4. Fisika SMA/MA Kelas XI mempunyai panjang (Lihat gambar di bawah). Gambar 3. Pipa Ketika fluida mengalir dalam pipa tersebut sejauh L, misalnya, maka volume fluida yang ada dalam pipa adalah Dimana : V = volume fluida, A = luas penampang dan L = panjang pipa Karena selama mengalir dalam pipa sepanjang (L) , fluida menempuh selang waktu tertentu (t) , maka kita bisa mengatakan bahwa besarnya debit fluida : Karena , maka Oleh karena itu diperoleh Dengan demikian, ketika fluida mengalir melalui suatu pipa yang memiliki luas penampang dan panjang tertentu selama selang waktu tertentu, maka besarnya debit fluida (Q) tersebut sama dengan luas permukaan penampang (A) dikalikan dengan laju aliran fluida (v). Berdasarkan penjelasan di atas,kenapa ember lebih cepat penuh jika kran yang satu dibuka penuh dibandingkan dengan tutup kran yang sedikit terbuka? Persamaan Kontinutitas Sekarang, mari kita belajar tentang persamaan kontinuitas. Dibawah ini gambar sebuah pipa yang mempunyai diameter berbeda. Pendidikan Fisika Universitas Lampung 4
  • 5. Fisika SMA/MA Kelas XI Gambar 4. Pipa dengan diameter yang berbeda Gambar ini menujukan aliran fluida dari kiri ke kanan (fluida mengalir dari pipa yang diameternya besar menuju diameter yang kecil). Garis putus-putus merupakan garis arus. Keterangan gambar : A1 = luas penampang bagian pipa yang berdiameter besar A2 = luas penampang bagian pipa yang berdiameter kecil, v1 = laju aliran fluida pada bagian pipa yang berdiameter besar, v2 = laju aliran fluida pada bagian pipa yang berdiameter kecil, L = jarak tempuh fluida. Pada aliran tunak, kecepatan aliran partikel fluida di suatu titik sama dengan kecepatan aliran partikel fluida lain yang melewati titik itu. Aliran fluida juga tidak saling berpotongan (garis arusnya sejajar). Karenanya massa fluida yang masuk ke salah satu ujung pipa harus sama dengan massa fluida yang keluar di ujung lainnya. Jika fluida memiliki massa tertentu, masuk pada pipa yang diameternya besar, maka fluida tersebut akan keluar pada pipa yang diameternya kecil dengan massa yang tetap. Sekarang, perhatikan kembali gambar pipa di atas. Kita tinjau bagian pipa yang diameternya besar dan bagian pipa yang diameternya kecil. Selama selang waktu tertentu, sejumlah fluida mengalir melalui bagian pipa yang diameternya besar (A1) sejauh L1 . Volume fluida yang mengalir adalah Selama selang waktu yang sama, sejumlah fluida yang lain mengalir melalui bagian pipa yang diameternya kecil (A2) sejauh . Volume fluida yang mengalir adalah 1. Persamaan Kontinuitas untuk Fluida Tak-termampatkan (incompressible) Pada fluida tak-termampatkan (incompressible), kerapatan atau massa jenis fluida tersebut selalu sama di setiap titik yang dilaluinya. Massa fluida yang mengalir dalam pipa yang memiliki luas penampang A1 (diameter pipa yang besar) selama selang waktu tertentu adalah : Pendidikan Fisika Universitas Lampung 5
  • 6. Fisika SMA/MA Kelas XI Demikian juga, massa fluida yang mengalir dalam pipa yang memiliki luas penampang A2 (diameter pipa yang kecil) selama selang waktu tertentu adalah : Mengingat bahwa dalam aliran tunak, massa fluida yang masuk sama dengan massa fluida yang keluar, maka : Catatan : massa jenis fluida dan selang waktu sama sehingga dilenyapkan. Jadi, pada fluida tak-termampatkan, berlaku persamaan kontinuitas : Di mana : A1 = luas penampang 1 A2 = luas penampang 2 v1 = laju aliran fluida pada penampang 1 v2 = laju aliran fluida pada penampang 2 Persamaan diatas menunjukkan bahwa laju aliran volume atau debit selalu sama pada setiap titik sepanjang pipa/tabung aliran. Ketika penampang pipa mengecil, maka laju aliran fluida meningkat, sebaliknya ketika penampang pipa menjadi besar, laju aliran fluida menjadi kecil. Pada bagian pengantar diatas sudah dibahas tentang kran air ketika sebagian mulut kran kita sumbat, aliran air menjadi lebih deras dibandingkan ketika sebagian mulut kran tidak kita tutup. Hal itu disebabkan karena luas penampang kran menjadi kecil ketika sebagian mulut kran kita tutup, sehingga laju aliran air bertambah (fluida mengalir deras). Demikian juga pada kasus selang. Namun perlu diketahui bahwa debit atau laju aliran volume selalu sama pada setiap tempat sepanjang aliran air, baik ketika sebagian mulut kran kita tutup maupun tidak. Jadi yang berubah adalah laju aliran fluida tersebut. Lalu bagaimana dengan kasus aliran sungai pada gambar disamping? Kenapa aliran air di kedua sungai berbeda? Gambar 5. Aliran sungai Pendidikan Fisika Universitas Lampung 6
  • 7. Fisika SMA/MA Kelas XI 2. Persamaan Kontinuitas untuk Fluida Termampatkan (compressible) Untuk kasus fluida yang termampatkan, massa jenis fluida tidak selalu sama. Dengan kata lain, massa jenis fluida berubah ketika dimampatkan. Jika pada fluida Tak-termampatkan massa jenis fluida tersebut kita hilangkan dari persamaan, maka pada kasus ini massa jenis fluida tetap disertakan. Dengan menggunakan persamaan yang telah diturunkan sebelumnya, mari kita turunkan persamaan untuk fluida termampatkan. Mengingat bahwa dalam aliran tunak, massa fluida yang masuk sama dengan massa fluida yang keluar, maka : Selang waktu (t) aliran fluida sama, sehingga persamaannya menjadi : Persamaan diatas adalah persamaan untuk kasus fluida termampatkan. Bedanya hanya terletak pada massa jenis fluida. Apabila fluida termampatkan, maka massa jenisnya berubah. Sebaliknya, apabila fluida tak termampatkan, massa jenisnya selalu sama. Pendidikan Fisika Universitas Lampung 7
  • 8. Fisika SMA/MA Kelas XI Siapakah pencetus asas Bernoulli ? Asas Bernoulli dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700 – 1782). Dalam ilmu fisika, dikenal salah satu konsep mengenai mekanika fluida atau secara sederhana dapat dikatakan sebagai konsep yang membahas gerak (aliran) zat cair dan gas. Pada konsep mekanika fluida terdapat salah satu hukum (konsep dasar) yang dikenal dengan nama hukum Bernoulli. Hukum Bernoulli merupakan sebuah konsep dasar dalam mekanika fluida yang disampaikan oleh seorang ahli matematika yang dilahirkan di Goningen, Belanda sekitar tahun 1700 bernama Daniel Bernoulli. Ia adalah anak seorang ahli matematika bernama Johann Bernoulli, dua dari tiga orang turunan keluarga Bernoulli yang terkenal ahli matematika. Hanya saja, Daniel Bernoulli memiliki minat Gambar 6. Daniel Bernoulli yang sangat besar mengembangkan aplikasi konsep matematika di bidang mekanika fluida sehingga lahirlah hukum Bernoulli. Pendidikan Fisika Universitas Lampung 8
  • 9. Fisika SMA/MA Kelas XI Sebagai seorang ahli di bidang matematika, pada awalnya Daniel Bernoulli kerap dipaksa oleh sang ayah untuk mempelajari bidang lain, seperti bidang bisnis dan kedokteran, dengan anggapan bahwa profesi seorang ahli matematika tidak terlalu mendatangkan kemakmuran pribadi. Akan tetapi, minat Daniel yang sangat besar terhadap bidang matematika, tidak bisa membendungnya untuk meninggalkan bidang tersebut. Ia tetap mempelajari matematika di sela-sela pendidikan bisnis dan kedokteran yang ditekuninya, hingga akhirnya ia berkonsentrasi pada pembahasan aplikasi matematika dalam bidang fisika mengenai aliran zat cair dan gas (mekanika fluida).Ia pernah menerbitkan buku berisi hasil karyanya tersebut yang diberi judul Hydrodinamica. Daniel Benoulli adalah matematikawan termuda dari keluarga Bernoulli. Dalam kertas kerjanya itu, Bernoulli menunjukkan bahwa begitu kecepatan aliran fluida meningkat maka tekanannya justru menurun. Bagaimanakah definisi asas Bernoulli ? Asas Bernoulli adalah tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah . Jadi semakin besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil kecepatan fluida dalam suatu pipa maka semakin besar tekanannya. Hukum Bernoulli Bagaimanakah definisi hukum Bernoulli ? Fluida mengalir pada pipa dari ujung 1 ke ujung 2 Kecepatan pada ujung 1 = v1 , ujung 2 = v2 Ujung 1 berada pada ketinggian h1 , ujung 2 = h2 Tekanan pada ujung 1 = P1 , ujung 2 = P2. Hukum Bernoulli untuk fluida yang mengalir pada suatu tempat maka jumlah usaha, energi kinetik, energi potensial fluida persatuan volume fluida tersebut mempunyai nilai yang Gambar 7. Hukum Bernoulli tetap pada setiap titik. Jadi jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume, dan energi potensial persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Pada pembahasan mengenai Persamaan Kontinuitas, kita sudah belajar bahwa laju aliran fluida juga dapat berubah-ubah tergantung luas penampang tabung alir. Berdasarkan prinsip Bernoulli yang dijelaskan di atas, tekanan fluida juga bisa berubah-ubah tergantung laju aliran fluida tersebut. Selain itu, dalam pembahasan mengenai Tekanan Pada Fluida (Fluida Statis), kita juga belajar bahwa tekanan fluida juga bisa berubah-ubah tergantung pada ketinggian fluida tersebut. Nah, hubungan penting antara tekanan, laju aliran dan ketinggian Pendidikan Fisika Universitas Lampung 9
  • 10. Fisika SMA/MA Kelas XI aliran bisa kita peroleh dalam persamaan Bernoulli. Persamaan bernoulli ini sangat penting karena bisa digunakan untuk menganalisis penerbangan pesawat, pembangkit listrik tenaga air, sistem perpipaan, dan lainnya. Agar persamaan Bernoulli yang akan kita turunkan berlaku secara umum, maka kita anggap fluida mengalir melalui tabung alir dengan luas penampang yang tidak sama dan ketinggiannya juga berbeda (lihat gambar di bawah). Untuk menurunkan persamaan Bernoulli, kita terapkan teorema usaha dan energi pada fluida dalam daerah tabung alir (ingat kembali pembahasan mengenai usaha dan energi). Selanjutnya, kita akan memperhitungkan banyaknya fluida dan usaha yang dilakukan untuk memindahkan fluida tersebut. Gambar 8. Hukum Bernoulli 2 Warna buram dalam tabung alir pada gambar menunjukkan aliran fluida sedangkan warna putih menunjukkan tidak ada fluida. Fluida pada luas penampang 1 (bagian kiri) mengalir sejauh L1 dan memaksa fluida pada penampang 2 (bagian kanan) untuk berpindah sejauh L2. Karena luas penampang 2 di bagian kanan lebih kecil, maka laju aliran fluida pada bagian kanan tabung alir lebih besar (Ingat persamaan kontinuitas). Hal ini menyebabkan perbedaan tekanan antara penampang 2 (bagian kanan tabung alir) dan penampang 1 (bagian kiri tabung alir) – Ingat prinsip Bernoulli. Fluida yang berada di sebelah kiri penampang 1 memberikan tekanan P1 pada fluida di sebelah kanannya dan melakukan usaha sebesar : Pada penampang 2 (bagian kanan tabung alir), usaha yang dilakukan pada fluida adalah : W1 = – p2 A2 L2 Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya yang diberikan berlawanan dengan arah gerak. Jadi fluida melakukan usaha di sebelah kanan penampang 2. Pendidikan Fisika Universitas Lampung 10
  • 11. Fisika SMA/MA Kelas XI Di samping itu, gaya gravitasi juga melakukan usaha pada fluida. Pada kasus di atas, sejumlah massa fluida dipindahkan dari penampang 1 sejauh L1 ke penampang 2 sejauh L2, di mana volume fluida pada penampang 1 (A1L1) = volume fluida pada penampang 2 (A2L2). Usaha yang dilakukan oleh gravitasi adalah : W3 = – mg (h2 – h1) W3 = – mgh2 + mgh1 W3 = mgh1 – mgh2 Tanda negatif disebabkan karena fluida mengalir ke atas, berlawanan dengan arah gaya gravitasi. Dengan demikian, usaha total yang dilakukan pada fluida sesuai dengan gambar di atas adalah : W = W1 + W2 + W3 W = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2 Teorema usaha-energi menyatakan bahwa usaha total yang dilakukan pada suatu sistem sama dengan perubahan energi kinetiknya. Dengan demikian, kita bisa menggantikan Usaha (W) dengan perubahan energi kinetik (EK2 – EK1). Persamaan di atas bisa kita tulis lagi menjadi : W = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2 EK2 - EK1 = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2 ½ mv22 – ½ mv12 = P1A1L1 – P2A2L2 + mgh1 – mgh2 Ingat bahwa massa fluida yang mengalir sejauh L1 pada penampang A1 = massa fluida yang mengalir sejauh L2 (penampang A2). Sejumlah massa fluida itu, sebut saja m, mempunyai volume sebesar A1L1 dan A2L2, di mana A1L1 = A2L2 (L2 lebih panjang dari L1). Sekarang kita subtitusikan alias kita gantikan m pada persamaan di atas : Persamaan ini bisa juga ditulis dalam bentuk seperti ini : Pendidikan Fisika Universitas Lampung 11
  • 12. Fisika SMA/MA Kelas XI Ini adalah persamaan Bernoulli. Persamaan om Bernoulli ini kita turunkan berdasarkan prinsip usaha-energi, sehingga merupakan suatu bentuk Hukum Kekekalan Energi Keterangan : Ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan Bernoulli di atas bisa mengacu pada dua titik di mana saja sepanjang tabung aliran sehingga kita bisa menulis kembali persamaan di atas menjadi : Persamaan ini menyatakan bahwa jumlah total antara besaran-besaran dalam persamaan mempunyai nilai yang sama sepanjang tabung alir. Pendidikan Fisika Universitas Lampung 12
  • 13. Fisika SMA/MA Kelas XI 1. Teorema Torricelli Evangelista Torricelli Lahir : 1608 Meninggal : 1647 Di Italia, Ia adalah murid dari Galileo. Tahun 1644, ia menerbitkan karyanya yang pertama yaitu menentukan cycloida sama dengan 3 kali luas lingkaran yang menggelinding itu. dengan bukti metode kecil tak berhingga, atau sering disebut dengan infinitesimal. Gambar 9. Evangelista Torricelli Kebanyakan penemuan Torricelli adalah di bidang fisika. Khususnya mengenai barometer. Torricelli juga mengemukakan teori-teori tentang percepatan dan gravitasi, gerakan cairan dan proyektif. Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk menentukan kecepatan zat cair yang keluar pada dinding tabung. Gambar 10. Tabung berlubang Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dan titik 2 (permukaan lubang). Karena diameter kran/lubang pada dasar wadah jauh lebih kecil dari diameter wadah, maka kecepatan zat cair di permukaan wadah dianggap nol (v1 = 0). Permukaan wadah dan permukaan lubang/kran terbuka sehingga tekanannya sama Pendidikan Fisika Universitas Lampung 13
  • 14. Fisika SMA/MA Kelas XI dengan tekanan atmosfir (P1 = P2). Dengan demikian, persamaan Bernoulli untuk kasus ini adalah : Jika kita ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di dasar wadah, maka persamaan ini kita oprek lagi menjadi : Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa laju aliran air pada lubang yang berjarak h dari permukaan wadah sama dengan laju aliran air yang jatuh bebas sejauh h (bandingkan Gerak jatuh Bebas). Dinyatakan sebagai Teorema Torricelli yang menyatakan bahwa kecepatan aliran zat cair pada lubang sama dengan kecepatan benda yang jatuh bebas dari ketinggian yang sama. Gambar 11. Lintasan fluida (air) pada wadah berlubang Jika air keluar dari lubang B dengan kelajuan v yang jatuh di titik D, maka terlihat lintasan air dari titik B ke titik D berbentuk parabola. Berdasarkan analisis gerak parabola, kecepatan awal fluida pada arah mendatar sebesar . Sedangkan kecepatan awal pada saat jatuh (sumbu Y) merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dengan percepatan ay = g. Berdasarkan persamaan jarak dengan Y = H –h, v0y = 0, dan ay = g Pendidikan Fisika Universitas Lampung 14
  • 15. Fisika SMA/MA Kelas XI maka Anda peroleh persamaan untuk menghitung waktu yang diperlukan air dari titik B ke titik D sebagai berikut. Gerak air (fluida) pada sumbu X merupakan gerak lurus beraturan (GLB) sehingga berlaku persamaan: 2. Efek Venturi Selain teorema Torricelli, persamaan Bernoulli juga bisa diterapkan pada kasus khusus lain yakni ketika fluida mengalir dalam bagian pipa yang ketinggiannya hampir sama (perbedaan ketinggian kecil). Untuk memahami penjelasan ini, amati gambar di bawah. Pada gambar di atas tampak bahwa ketinggian pipa, baik bagian pipa yang penampangnya besar maupun bagian pipa yang penampangnya kecil, hampir sama sehingga diangap ketinggian alias h sama. Jika diterapkan pada kasus ini, maka persamaan Bernoulli berubah menjadi : Ketika fluida melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A2), maka laju fluida bertambah (ingat persamaan kontinuitas). Menurut prinsip Bernoulli, jika kelajuan fluida bertambah, maka tekanan fluida tersebut menjadi kecil. Jadi tekanan fluida di bagian pipa yang sempit lebih kecil tetapi laju aliran fluida lebih besar. Ini dikenal dengan julukan efek Venturi dan menujukkan secara kuantitatif bahwa jika laju aliran fluida tinggi, maka tekanan fluida menjadi kecil. Demikian pula sebaliknya, jika laju aliran fluida rendah maka tekanan fluida menjadi besar. 3. Venturimeter Pendidikan Fisika Universitas Lampung 15
  • 16. Fisika SMA/MA Kelas XI Penerapan menarik dari efek venturi adalah Venturi Meter. Alat ini dipakai untuk mengukur laju aliran fluida, misalnya menghitung laju aliran air atau minyak yang mengalir melalui pipa. Terdapat 2 jenis venturi meter, yakni venturi meter tanpa manometer dan venturi meter yang menggunakan manometer yang berisi cairan lain, seperti air raksa. Prinsip kerjanya sama saja. a. Venturimeter Tanpa Manometer Gambar di bawah menunjukkan sebuah venturi meter yang digunakan untuk mengukur laju aliran zat cair dalam pipa. Gambar 12. Venturimeter Tanpa Manometer Amati gambar di atas. Ketika zat cair melewati bagian pipa yang penampangnya kecil (A2), laju cairan meningkat. Menurut prinsipnya om Bernoulli, jika laju cairan meningkat, maka tekanan cairan menjadi kecil. Jadi tekanan zat cair pada penampang besar lebih besar dari tekanan zat cair pada penampang kecil (P1 > P2). Sebaliknya v2 > v1. Sekarang kita oprek persamaan yang digunakan untuk menentukan laju aliran zat cair pada pipa di atas. Kita gunakan persamaan efek venturi yang telah diturunkan sebelumnya. Ingat ya, kita hendak mencari laju aliran zat cair di penampang besar (v 1). Kita gantikan v2 pada persamaan 1 dengan v2 pada persamaan 2. Pendidikan Fisika Universitas Lampung 16
  • 17. Fisika SMA/MA Kelas XI Dalam pokok bahasan Tekanan Pada Fluida, gurumuda sudah menjelaskan bahwa untuk menghitung tekanan fluida pada suatu kedalaman tertentu, kita bisa menggunakan persamaan : Jika perbedaan massa jenis fluida sangat kecil, maka kita bisa menggunakan persamaan ini untuk menentukan perbedaan tekanan pada ketinggian yang berbeda (kalau bingung, baca kembali pembahasan mengenai Tekanan Dalam Fluida — Fluida Statis). Dengan demikian, persamaan a bisa kita oprek menjadi : Karena zat cair-nya sama maka massa jenisnya juga pasti sama. Kita l enyapkan rho dari persamaan… Pendidikan Fisika Universitas Lampung 17
  • 18. Fisika SMA/MA Kelas XI Persamaan ini kita gunakan untuk menentukan laju zat cair yang mengalir dalam pipa. b. Venturimeter Dengan Manometer Pada prinsipnya venturimeter dengan manometer hampir sama dengan venturimeter tanpa manometer. Hanya saja dalam venturimeter ni ada tabung U yang berisi raksa. Perhatikan Gambar 7.25! Berdasarkan penurunan rumus yang sama pada venturimeter tanpa anometer, diperoleh kelajuan aliran fluida v1 adalah sebagai berikut. Gambar 13. Venturimeter Tanpa Manometer 4. Tabung Pitot Kalau venturi meter digunakan untuk mengukur laju aliran zat cair, maka tabung pitot digunakan untuk mengukur laju aliran gas / udara. Perhatikan gambar di bawah ini. Lubang pada titik 1 sejajar dengan aliran udara. Posisi kedua lubang ini dibuat cukup jauh dari ujung tabung pitot, sehingga laju dan tekanan udara di luar lubang sama seperti laju dan tekanan udara yang mengalir bebas. Dalam hal ini, v1 = laju aliran udara yang mengalir bebas (ini yang akan kita ukur), dan tekanan pada kaki kiri manometer (pipa bagian kiri) = tekanan udara yang mengalir bebas (P1). Pendidikan Fisika Universitas Lampung 18
  • 19. Fisika SMA/MA Kelas XI Gambar 14. Tabung Pitot Lubang yang menuju ke kaki kanan manometer, tegak lurus dengan aliran udara. Karenanya, laju aliran udara yang lewat di lubang ini (bagian tengah) berkurang dan udara berhenti ketika tiba di titik 2. Dalam hal ini, v2 = 0. Tekanan pada kaki kanan manometer sama dengan tekanan udara di titik 2 (P2). Ketinggian titik 1 dan titik 2 hampir sama (perbedaannya tidak terlalu besar) sehingga bisa diabaikan. Ingat ya, tabung pitot juga dirancang menggunakan prinsip efek venturi. Mirip seperti si venturi meter, bedanya si tabung petot ini dipakai untuk mengukur laju gas alias udara. Karenanya, kita tetap menggunakan persamaan efek venturi. Sekarang kita oprek persamaannya : Perbedaan tekanan (P2 – P1) = tekanan hidrostatis zat cair dalam manometer (warna hitam dalam manometer adalah zat cair, air raksa misalnya). Secara matematis bisa ditulis sebagai berikut : Perhatikan persamaan 1 dan persamaan 2. Ruas kiri-nya sama (P2 – P1). Karenanya persamaan 1 dan 2 bisa dioprek menjadi seperti ini : Pendidikan Fisika Universitas Lampung 19
  • 20. Fisika SMA/MA Kelas XI Persamaan ini digunakan untuk menghitung laju aliran gas alias udara menggunakan tabung pitot. 5. Alat Penyemprot Pernah pakai parfum-kah ? Prinsip kerja penyemprot parfum dkk juga menggunakan prinsip Bernoulli. Perhatikan gambar di bawah. Ini cuma gambaran umum saja, bagaimanapun setiap pabrik punya rancangan yang berbeda. Gambar 15. Penyemprot parfum Secara garis besar, prinsip kerja penyemprot parfum bisa digambarkan sebagai berikut (sambil melihat gambar). Ketika bola karet diremas, udara yang ada di dalam bola karet meluncur keluar melalui pipa 1. Karenanya, udara dalam pipa 1 mempunyai laju yang lebih tinggi. Karena laju udara tinggi, maka tekanan udara pada pipa 1 menjadi rendah. Sebaliknya, udara dalam pipa 2 mempunyai laju yang lebih rendah. Tekanan udara dalam pipa 2 lebih tinggi. Akibatnya, cairan parfum didorong ke atas. Ketika si cairan parfum tiba di pipa 1, udara yang meluncur dari dalam bola karet mendorongnya keluar cairan parfum akhirnya menyembur membasahi tubuh. Biasanya lubang berukuran kecil, sehingga parfum meluncur dengan cepat ingat persamaan kontinuitas, kalau luas penampang kecil, maka fluida bergerak lebih cepat. Sebaliknya, kalau luas penampang pipa besar, maka fluida bergerak pelan. Gambar 16. Penyemprot nyamuk Pendidikan Fisika Universitas Lampung 20
  • 21. Fisika SMA/MA Kelas XI Apabila pengisap ditekan, udara keluar dengan cepat melalui lubang sempit pada ujung pompa. Berdasarkan hukum Bernoulli, pada tempat yang kecepatannya besar, tekanannya akan mengecil. Akibatnya, tekanan udara pada bagian atas penampung lebih kecil daripada tekanan udara pada permukaan cairan dalam penampung. Karena perbedaan tekanan ini cairan akan bergerak naik dan tersembur keluar dalam bentuk kabut bersama semburan udara pada ujung pompa. 6. Pipet Kamu pernah minum es teh atau sirup menggunakan pipet alias penyedot-kah ? cairan apapun yang kita minum bisa masuk ke dalam mulut bukan karena kita nyedot. Prinsip om bernoulli berlaku juga untuk kasus ini… ketika kita mengisap alias menyedot air menggunakan pipet, sebenarnya kita membuat udara dalam pipet bergerak lebih cepat. Dalam hal ini, udara dalam pipet yang nempel ke mulut kita mempunyai laju lebih tinggi. Akibatnya, tekanan udara dalam bagian pipet itu menjadi lebih kecil. Nah, udara dalam bagian pipet yang dekat dengan minuman mempunyai laju yang lebih kecil. Karena lajunya kecil, maka tekanannya lebih besar. Perbedaan tekanan udara ini yang membuat air atau minuman yang kita minum mengalir masuk ke dalam mulut kita. Dalam hal ini, cairan itu bergerak dari bagian pipet yang tekanan udara-nya tinggi menuju bagian pipet yang tekanan udara-nya rendah. 7. Cerobong Asap Pernah lihat cerobong asap ? yang tinggal di kota, seperti surabaya, semarang, jakarta pasti pernah lihat cerobong asap pabrik. Mengapa asap bisa bergerak naik melalui cerobong ? Pertama, asap hasil pembakaran memiliki suhu tinggi alias panas. Karena suhu tinggi, maka massa jenis udara tersebut kecil. Udara yang massa jenisnya kecil mudah terapung alias bergerak ke atas. Alasannya bukan cuma ini. Prinsip bernoulli juga terlibat dalam persoalan ini. Kedua, prinsip bernoulli mengatakan bahwa jika laju aliran udara tinggi maka tekanannya menjadi kecil, sebaliknya jika laju aliran udara rendah, maka tekanannya besar. Ingat bahwa bagian atas cerobong berada di luar ruangan. Ada angin yang niup di bagian atas cerobong, sehingga tekanan udara di sekitarnya lebih kecil. Di dalam ruangan tertutup tidak ada angin yang niup, sehingga tekanan udara lebih besar. Karenanya asap digiring ke luar lewat cerobong (udara bergerak dari tempat yang tekanan udaranya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah). 8. Tikus dan Prinsip Bernoulli Perhatikan gambar di bawah. Ini gambar lubang tikus dalam tanah. Tikus juga tahu prinsip om bernoulli. Si tikus tidak mau mati karena sesak napas, karenanya tikus membuat 2 lubang pada ketinggian yang berbeda. Akibat perbedaan ketinggian permukaan tanah, maka udara berdesak-desakan dengan temannya (bagian kanan). Mirip seperti air yang mengalir dari pipa yang penampangnya besar menuju pipa yang penampangnya kecil. Karena berdesak-desakan maka laju udara meningkat (Tekanan udara menurun). Pendidikan Fisika Universitas Lampung 21
  • 22. Fisika SMA/MA Kelas XI Gambar 17. Jalan tikus Karena ada perbedaan tekanan udara, maka udara dipaksa mengalir masuk melalui lubang tikus. Udara mengalir dari tempat yang tekanan udara-nya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah. Tikus merasa lega ada hembusan angin sepoi-sepoi kering, yang membuat tikus tidak kepanasan. Si tikus sudah diprogram Sang Pencipta Alam Semesta dan Seisinya demikian. 9. Gaya Angkat Pada Pesawat Terbang Salah satu faktor yang menyebabkan pesawat bisa terbang adalah adanya sayap. Bentuk sayap pesawat melengkung dan bagian depannya lebih tebal daripada bagian belakangnya. Bentuk sayap seperti ini dinamakan aerofoil. Ide ini ditiru dari sayap burung. Bentuk sayap burung juga seperti itu (sayap burung melengkung dan bagian depannya lebih tebal). Pernah lihat burung belum ? Bedanya, sayap burung bisa dikepakkan, sedangkan sayap pesawat tidak. Burung bisa terbang karena ia mengepakkan sayapnya, sehingga ada aliran udara yang melewati kedua sisi sayap. Agar udara bisa mengalir pada kedua sisi sayap pesawat, maka pesawat harus digerakkan maju. Manusia menggunakan mesin untuk menggerakan pesawat (mesin baling2 atau mesin jet). Gambar 18. Aerofil Pendidikan Fisika Universitas Lampung 22
  • 23. Fisika SMA/MA Kelas XI Bagian depan sayap dirancang melengkung ke atas. Udara yang ngalir dari bawah berdesak2an dengan temannya yang ada di sebelah atas. Mirip seperti air yang ngalir dari pipa yang penampangnya besar ke pipa yang penampangnya sempit. Akibatnya, laju udara di sebelah atas sayap meningkat. Karena laju udara meningkat, maka tekanan udara menjadi kecil. Sebaliknya, laju aliran udara di sebelah bawah sayap lebih rendah, karena udara tidak berdesak2an (tekanan udaranya lebih besar). Adanya perbedaan tekanan ini, membuat sayap pesawat didorong ke atas. Karena sayapnya nempel dengan badan si pesawat, maka si pesawat ikut terangkat. Prinsip om bernoulli ini hanya salah satu faktor yang menyebabkan pesawat terangkat. Penyebab lain adalah si momentum. Biasanya, sayap pesawat dimiringkan sedikit ke atas. Pernah lihat pesawat belum ? Coba perhatikan sayap pesawat. posisinya miring khan ? itu juga punya tujuan, bukan asal miring. Udara yang mengenai permukaan bawah sayap dibelokkan ke bawah. Karena pesawat punya dua sayap, yakni di bagian kiri dan kanan, maka udara yang dibelokkan ke bawah tadi saling berciuman. Perubahan momentum molekul udara yang ciuman alias bertumbukkan menghasilkan gaya angkat tambahan (ingat lagi si momentum dan tumbukan). Masih ada lagi. Coba perhatikan gambar di atas. Bagian depannya melengkung ke atas tujuannya biar prinsip om bernoulli bisa dimanfaatkan habis2an (mengenai hal ini sudah dijelaskan di atas). Bagian atas sayap itu melengkung ke bawah lagi, sampai ke buntutnya. Itu juga punya tujuan. Karena bentuk sayap melengkung ke bawah sampai ke buntutnya, maka udara dipaksa oleh sayap untuk mengalir lagi ke bawah. Menurut Newton dalam Hukum III Newton, karena ada gaya aksi maka ada gaya reaksi. Karena sayap memaksa udara turun, maka udara harus memaksa sayap naik. Dalam hal ini, udara memberikan gaya angkat pada sayap. Jadi bukan cuma prinsip bernoulli saja yang bikin pesawat bisa terangkat. Gambar 19. Aerofil 2 Dengan A sebagai luas penampang pesawat, maka besarnya gaya angkat dapat Adna ketahui melalui persamaan berikut. Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara. Hal ini berarti gaya angkat sayap pesawat makin besar. Demikian pula, makin besar ukuran sayap makin Pendidikan Fisika Universitas Lampung 23
  • 24. Fisika SMA/MA Kelas XI besar pula gaya angkatnya. Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar daripada berat pesawat (F1 – F2) > m g. Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat (F1 – F2) = m g. 10. Perahu Layar Dirimu pernah naik perahu layar-kah ? perahu layar biasanya berlayar melawan angin. Kok bisa lawan angin ya ? Seharusnya angin meniup perahu dan sopirnya ke belakang bisa. Nelayan juga tahu prinsip bernoulli. Cuma nelayan tidak tahu, kalau cara menggerakan perahu dengan memanfaatkan angin itu namanya prinsip bernoulli. Kapal Layar merupakan penerapan dari prinsip Bernoulli yang digunakan untuk menghitung daya angkat pada airfoil. Airfoil???airfoil adalah bentuk sayap atau pisau (dari baling-baling, rotor atau turbin). Bagian-bagian dari kapal layar: Gambar 20. Kapal layar Hull:: bagian dari kapal layar yang berisi semua komponen internal. Tiller:: bagian dari dalam Hull. Rudder:: bagian yang melekat pada tiller (kemudi air). Mainsail:: layar yang menangkap sebagian besar angin untuk mendorong kapal layar. Mast:: sisi vertikal yang menempel pada mainsail untuk mengamankan sisi horizontal pada boom. Boom:: sejajar tiang panjang dek yang berguna untuk memanfaatkan angin sebaik mungkin. Jib:: layar segitiga kecil yang menambahkan kekuatan tambahan untuk mainsail. Pendidikan Fisika Universitas Lampung 24
  • 25. Fisika SMA/MA Kelas XI Keel:: menyeimbangkan kapal agar tidak terbalik. Bagaimana kapal layar bergerak dengan Hukum Bernoulli? Ketika angin mengalir, disisi lain kapal layar bergerak dengan cepat dan mendorong dengan keras…dengan demikian layar menerima kekuatan yang tegak lurus terhadap arah angin di dukung oleh keel kapal yang melakukan gerak lateral sehingga kapal hanya bisa bergerak maju yang membuat kekuatan kapal layar lebih besar dari pada kekuatan angin. Kapal layar dapat bergerak berlawanan dengan arah angin dengan memanfaatkan hukum Bernoulli. Untuk dapat bergerak ke arah yang diinginkan maka kapal layar harus mempunyai dua buah layar yang dapat diatur-atur. Gaya Bernoulli (akibat perbedaan tekanan) mendorong kapal dengan dalam arah tegak lurus dengan arah angin. Namun, pada saat bersamaan , air laut menarik sirip kapal dalam arah yang hampir tegak lurus dengan sumbu kapal. Jadi, ada dua gaya sekaligus yang bekerja pada kapal, yaitu gaya Bernoulli yang bekerja pada layar dan gaya oleh air pada sirip kapal. Dua gaya tersebut memiliki arah yang hampir berlawanan dengan arah angin dan kapal layar bergerak dalam arah yang hampir berlawanan dengan arah datangnya angin. Pendidikan Fisika Universitas Lampung 25
  • 26. Fisika SMA/MA Kelas XI DAFTAR PUSTAKA Handayani, Sri. Ari Damiri.2009.Fisika Untuk SMA/MA.Jakarta:Pusat Perbukuan, Depdiknas Haryadi, Bambang.2009.Fisika Untuk SMA/MA.Jakarta:Pusat Perbukuan,Depdiknas Sarwono. Sunarroso. Suyatman.2009.Fisika Mudah dan Sederhana.Jakarta:Pusat Perbukuan, Depdiknas Siswanto. Sukaryadi.2009.Kompetensi Fisika.Jakarta:Pusat Perbukuan, Depdiknas www.gurumuda.com http://amaliandini.wordpress.com/2011/03/08/penerapan-prinsip-bernoulli-pada-kapal-layar/ Pendidikan Fisika Universitas Lampung 26
  • 27. Fisika SMA/MA Kelas XI Pendidikan Fisika Universitas Lampung 27