4. Kesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah
kerajaan Islam yang pernah berdiri di provinsi
Aceh, Indonesia. Kesultanan Aceh terletak di utara
pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar Aceh
Darussalam.
Pada awalnya kerajaan ini berdiri atas wilayah
Kerajaan Lamuri, kemudian menundukan dan
menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya
mencakup Daya serta Pedir. Selanjutnya pada
tahun 1524 wilayah Pasai sudah menjadi bagian
dari kedaulatan Kesultanan Aceh.
6. Di abad 15 Kerajaan Aceh didirikan oleh Mudzaffar Syah terletak di
Pulau Sumatra bagian utara, dekat dengan jalur perdagangan dan
pelayaran internasional. Wilayahnya terbentang dari daerah Deli
sampai semenanjung Malaka.
“ “
8. Kesultanan Aceh (1507-1903), yang letaknya di Aceh Rayeuk
(sekarang Aceh Besar), didirikan oleh Ali Mughayat Syah tahun
1496, di atas bekas wilayah Kesultanan Lamuri yang ditaklukkan
Mughayat Syah. Meski demikian, awalnya Aceh merupakan bagian
atau semacam kerajaan bawahan dari Kesultanan Pedir (Pidie).
Karena itu, penentuan awal Aceh sebagai sebuah kesultanan
adalah ketika Mughayat Syah dilantik menjadi sultan pada 1507
(sumber lain mengatakan tahun 1514), setelah berhasil
menaklukkan Pedir serta kesultanan-kesultanan lain sekitarnya,
seperti Daya, Lidie, dan Nakur. Keempat kesultanan ini juga
dibangun di atas puing- puing kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha
yang pernah ada sebelumnya, seperti Indra Purba, Indra Purwa,
Indra Patra, dan Indrapura (Indrapuri).
10. Salah satu sultan terkenal di Kesultanan Aceh
adalah Sultan Iskandar Muda. Ia memerintah dari
tahun 1607 hingga 1636. Sultan Iskandar Muda
dikenal sebagai salah satu pemimpin yang paling
berpengaruh dalam sejarah Kesultanan Aceh. Di
bawah pemerintahannya, Aceh mencapai puncak
kejayaannya, menjadi pusat perdagangan, kekuatan
militer, dan pusat kebudayaan di wilayah tersebut. Ia
juga dikenal karena keberhasilannya dalam
memperluas kekuasaan Aceh ke wilayah-wilayah
sekitarnya.
12. Masa kejayaan Kesultanan Aceh terjadi pada abad ke-16 dan ke-17. Kesultanan
Aceh merupakan salah satu kerajaan Islam yang kuat di wilayah Nusantara pada
masa itu. Berikut adalah beberapa puncak kejayaan Kesultanan Aceh:
1.) Ekspansi wilayah: Kesultanan Aceh berhasil memperluas wilayah kekuasaannya
melalui serangkaian kampanye militer. Mereka menguasai wilayah-wilayah penting
di sekitarnya, termasuk bagian utara Sumatera, semenanjung Malaya, dan sebagian
dari pulau Jawa.
2.) Pusat perdagangan: Aceh menjadi pusat perdagangan yang penting di kawasan
itu. Kaya akan rempah-rempah dan hasil bumi lainnya, Aceh menjadi magnet bagi
pedagang dari berbagai belahan dunia, termasuk dari Arab, India, Cina, dan Eropa.
3.) Kekuatan militer: Kesultanan Aceh memiliki kekuatan militer yang tangguh,
terutama dalam hal angkatan laut. Armada laut Aceh di bawah kepemimpinan Sultan
Iskandar Muda menjadi salah satu yang terkuat di wilayah itu pada masanya.
4.) Pusat kebudayaan Islam: Kesultanan Aceh juga menjadi pusat kebudayaan Islam
yang penting. Mereka mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan
sastra Islam. Aceh menjadi tempat belajar bagi ulama-ulama terkemuka dan pusat
penyebaran Islam di Nusantara.
14. Kemunduran Kesultanan Aceh bermula sejak kemangkatan Sultan Iskandar
Thani pada tahun 1641.
Kemunduran Aceh disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya ialah
makin menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatera & Selat Malaka,
ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tapanuli & Mandailing,
Deli serta Bengkulu kedalam pangkuan penjajahan Belanda.
Faktor penting lainnya ialah adanya perebutan kekuasaan di antara pewaris
tahta kesultanan.
18. 01
Masjid Baiturrahman
Masjid Baiturrahman adalah simbol
penting Kesultanan Aceh di Banda
Aceh, Indonesia. Dibangun pada abad
ke-17, masjid ini menjadi pusat ibadah
dan juga melambangkan perlawanan
kuat terhadap penjajahan.
21. 02
Benteng Indra Patra
Benteng Indrapatra adalah benteng
sejarah Kesultanan Aceh di Banda
Aceh, Indonesia. Dibangun pada abad
ke-17 oleh Sultan Iskandar Muda,
berfungsi sebagai pertahanan dan pusat
administrasi. Meskipun sebagian
hancur, sisa-sisa benteng ini masih
dapat ditemukan dan menjadi objek
wisata sejarah.
24. 03
Taman Sari Gunongan
Taman Sari Gunongan adalah situs
sejarah di Banda Aceh, Indonesia,
dibangun pada abad ke-17 oleh Sultan
Iskandar Muda. Tempat ini adalah taman
rekreasi yang indah bagi keluarga
kerajaan, dengan gunungan (bukit
buatan) di tengahnya. Meskipun
sebagian rusak, tetap menjadi tempat
wisata sejarah yang populer di Aceh.
27. 04
Makam Sultan Iskandar Muda
Makam Sultan Iskandar Muda adalah
makam sultan terkenal Kesultanan Aceh
di Banda Aceh, Indonesia. Tempat
peristirahatan terakhir Sultan Iskandar
Muda dan keluarganya, makam ini
menjadi situs ziarah penting dan
bersejarah di Aceh.
30. 05
Meriam Kesultanan Aceh
Meriam Kesultanan Aceh adalah
sekelompok meriam yang digunakan
oleh Kesultanan Aceh pada masa
kejayaannya sebagai simbol kekuatan
militer mereka.
32. “Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kerajaan Aceh
merupakan kerajaan bercorak Islam yang letaknya sangta strategis di jalur
pelayaran dan perdagangan internasional. Aceh juga meiliki daerah
kekuasaan yang sangat luas, sehingga Kerajaan ini sangat maju terutama
di bidang perekonomiannya.
Perkembangannya sangat pesat terlebih saat pemerintahan Sultan Iskandar
Muda. Dibawah kepemimpinannya, kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerajaan
yang besar dan berkuasa atas perdagangan Islam”
KESIMPULAN