Keluarga Tn. E dan Ny. D sedang dalam tahap adaptasi setelah menikah baru-baru ini. Mereka berencana meningkatkan keharmonisan keluarga dengan merencanakan keluarga kecil, namun belum memiliki anak. Tn. E berkomitmen untuk selalu menjaga keselamatan istrinya.
Tribina merupakan program pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh BKKBN untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pembinaan keluarga dan keluarga berencana. Tribina terbagi atas tiga bagian yaitu Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam membesarkan anak-anak.
[Ringkasan]
Saka Bakti Husada (SBH) adalah wadah pendidikan kepramukaan di bidang kesehatan untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan dan ketrampilan kesehatan, sehingga mampu berperan aktif dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang laporan kerja kepala desa sesuai peraturan pemerintah, termasuk jenis laporan, ruang lingkup, sistematika, dan pendanaannya.
2. Ada 4 jenis laporan yang harus dibuat kepala desa yaitu laporan akhir tahun, akhir masa jabatan, laporan kepada BPD, dan informasi untuk masyarakat.
3. Laporan-laporan
8.6.2.3 sop kontrol peralatan, testing danpkmsitugintung
Dokumen ini menjelaskan prosedur kontrol, pengujian, dan perawatan rutin peralatan medis di puskesmas untuk memastikan peralatan tersebut aman dan layak pakai. Petugas akan memeriksa dan menguji peralatan setiap bulan, memperbaiki gangguan bila perlu, dan melaporkan kepala puskesmas jika tidak dapat diperbaiki. Tujuannya adalah sebagai acuan dalam mengendalikan peralatan medis.
Tribina merupakan program pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh BKKBN untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pembinaan keluarga dan keluarga berencana. Tribina terbagi atas tiga bagian yaitu Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam membesarkan anak-anak.
[Ringkasan]
Saka Bakti Husada (SBH) adalah wadah pendidikan kepramukaan di bidang kesehatan untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan dan ketrampilan kesehatan, sehingga mampu berperan aktif dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang laporan kerja kepala desa sesuai peraturan pemerintah, termasuk jenis laporan, ruang lingkup, sistematika, dan pendanaannya.
2. Ada 4 jenis laporan yang harus dibuat kepala desa yaitu laporan akhir tahun, akhir masa jabatan, laporan kepada BPD, dan informasi untuk masyarakat.
3. Laporan-laporan
8.6.2.3 sop kontrol peralatan, testing danpkmsitugintung
Dokumen ini menjelaskan prosedur kontrol, pengujian, dan perawatan rutin peralatan medis di puskesmas untuk memastikan peralatan tersebut aman dan layak pakai. Petugas akan memeriksa dan menguji peralatan setiap bulan, memperbaiki gangguan bila perlu, dan melaporkan kepala puskesmas jika tidak dapat diperbaiki. Tujuannya adalah sebagai acuan dalam mengendalikan peralatan medis.
Dokumen tersebut membahas tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (TP UKS/M) dan Lomba Sekolah Sehat (LSS). TP UKS/M dibentuk untuk memfasilitasi pelaksanaan UKS/M di sekolah, dengan susunan organisasi berjenjang dari tingkat pusat hingga sekolah. LSS diadakan setiap tahun sebagai agenda pembinaan UKS/M yang dimulai dari tingkat sekolah hingga nasional.
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri halal untuk meningkatkan ekspor dan pariwisata. Industri halal diharapkan menjadi andalan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Berbagai kebijakan dan regulasi sedang disiapkan untuk mendukung pengembangan industri halal di Tanah Air.
Dokumen ini menjelaskan tentang kelas ibu hamil yang dilaksanakan di Puskesmas I Cilongok. Kelas ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil agar memahami perawatan kehamilan, persalinan, dan perawatan bayi baru lahir. Kelas ini diikuti oleh ibu hamil berusia kehamilan 20-32 minggu dengan maksimal 10 orang peserta.
Dokumen tersebut membahas persyaratan untuk mendirikan klinik pratama yang meliputi bangunan, sarana prasarana, peralatan, pimpinan, tenaga medis, perijinan, dan dokumen pendukung yang diperlukan. Klinik pratama harus memiliki ruang pendaftaran, konsultasi, administrasi, tindakan, farmasi, dan toilet serta sarana air, listrik, sirkulasi udara, pengelolaan limbah, dan pencegahan kebakaran. Pimpinan
Petunjuk Penyelenggaraan Saka Bakti HusadaSamwil Huda
Dokumen tersebut memberikan pedoman penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada yang bertujuan untuk memberikan wadah pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pandega dalam bidang kesehatan, serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka dalam bidang tersebut.
Kelompok tani Mekar Jaya mengajukan permohonan bantuan modal untuk pengembangan usaha peternakan sapi. Mereka membutuhkan dukungan pemerintah berupa bantuan hewan ternak sapi untuk meningkatkan pendapatan petani dan mendukung program pemerintah mengentaskan kemiskinan. Proposal ini berisi latar belakang, tujuan, rencana pelaksanaan, dan anggaran kebutuhan modal untuk usaha peternakan sapi kelompok.
Dokumen tersebut membahas pentingnya kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan di desa, termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah kesehatan secara mandiri. Untuk itu, dibentuk struktur organisasi Desa Siaga yang terdiri dari kelompok-kelompok seperti Dasolin, ambulan desa, dan donor darah untuk menunjang kemandirian masyarakat. Dana kesehatan mandiri dapat bersumber dari infak masyar
Studi kelayakan rumah sakit membahas tiga hal utama yaitu kebutuhan dan permintaan layanan kesehatan berdasarkan demografi dan sosial ekonomi masyarakat, sumber daya yang dibutuhkan seperti sarana prasarana dan SDM, serta kemampuan pembiayaan rumah sakit berdasarkan proyeksi pendapatan dan biaya."
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis retainer untuk gigi tiruan, yaitu intracoronal retainer yang memiliki bagian retensinya di dalam kontur gigi alami dan berbentuk sesuai dengan mahkota gigi, serta indikasinya untuk protesa jangka pendek. Jenis-jenis restorasi gigi tiruan lainnya seperti inlay, onlay, pin ledge, dan kombinasi juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (TP UKS/M) dan Lomba Sekolah Sehat (LSS). TP UKS/M dibentuk untuk memfasilitasi pelaksanaan UKS/M di sekolah, dengan susunan organisasi berjenjang dari tingkat pusat hingga sekolah. LSS diadakan setiap tahun sebagai agenda pembinaan UKS/M yang dimulai dari tingkat sekolah hingga nasional.
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri halal untuk meningkatkan ekspor dan pariwisata. Industri halal diharapkan menjadi andalan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Berbagai kebijakan dan regulasi sedang disiapkan untuk mendukung pengembangan industri halal di Tanah Air.
Dokumen ini menjelaskan tentang kelas ibu hamil yang dilaksanakan di Puskesmas I Cilongok. Kelas ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil agar memahami perawatan kehamilan, persalinan, dan perawatan bayi baru lahir. Kelas ini diikuti oleh ibu hamil berusia kehamilan 20-32 minggu dengan maksimal 10 orang peserta.
Dokumen tersebut membahas persyaratan untuk mendirikan klinik pratama yang meliputi bangunan, sarana prasarana, peralatan, pimpinan, tenaga medis, perijinan, dan dokumen pendukung yang diperlukan. Klinik pratama harus memiliki ruang pendaftaran, konsultasi, administrasi, tindakan, farmasi, dan toilet serta sarana air, listrik, sirkulasi udara, pengelolaan limbah, dan pencegahan kebakaran. Pimpinan
Petunjuk Penyelenggaraan Saka Bakti HusadaSamwil Huda
Dokumen tersebut memberikan pedoman penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada yang bertujuan untuk memberikan wadah pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pandega dalam bidang kesehatan, serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka dalam bidang tersebut.
Kelompok tani Mekar Jaya mengajukan permohonan bantuan modal untuk pengembangan usaha peternakan sapi. Mereka membutuhkan dukungan pemerintah berupa bantuan hewan ternak sapi untuk meningkatkan pendapatan petani dan mendukung program pemerintah mengentaskan kemiskinan. Proposal ini berisi latar belakang, tujuan, rencana pelaksanaan, dan anggaran kebutuhan modal untuk usaha peternakan sapi kelompok.
Dokumen tersebut membahas pentingnya kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan di desa, termasuk mencegah dan menangani berbagai masalah kesehatan secara mandiri. Untuk itu, dibentuk struktur organisasi Desa Siaga yang terdiri dari kelompok-kelompok seperti Dasolin, ambulan desa, dan donor darah untuk menunjang kemandirian masyarakat. Dana kesehatan mandiri dapat bersumber dari infak masyar
Studi kelayakan rumah sakit membahas tiga hal utama yaitu kebutuhan dan permintaan layanan kesehatan berdasarkan demografi dan sosial ekonomi masyarakat, sumber daya yang dibutuhkan seperti sarana prasarana dan SDM, serta kemampuan pembiayaan rumah sakit berdasarkan proyeksi pendapatan dan biaya."
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis retainer untuk gigi tiruan, yaitu intracoronal retainer yang memiliki bagian retensinya di dalam kontur gigi alami dan berbentuk sesuai dengan mahkota gigi, serta indikasinya untuk protesa jangka pendek. Jenis-jenis restorasi gigi tiruan lainnya seperti inlay, onlay, pin ledge, dan kombinasi juga dijelaskan.
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
(1) Dokumen ini membahas pengkajian keperawatan keluarga Tn. D yang terdiri dari suami, istri dan bayi. (2) Ny. E mengeluhkan sakit dan bengkaknya payudara saat menyusui yang dapat mengganggu pemberian ASI. (3) Keluarga belum mengetahui cara mengatasi masalah tersebut dengan baik.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docxssuser2c9a85
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan nama Tn. S yang beranggotakan 4 orang. Terdapat data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, analisis data, diagnosa, dan implementasi serta evaluasi keperawatan."
Keluarga ini terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak. Ibu mengeluh tentang benjolan di bagian pantatnya yang sudah ada selama satu tahun dan kadang terasa nyeri. Keluarga ini memiliki hubungan yang harmonis antar anggota dan memenuhi kebutuhan dasar seperti makan dan kesehatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan asuhan keperawatan keluarga Ny. E yang terdiri dari suami dan anaknya.
2. Ny. E berumur 72 tahun mengeluhkan nyeri pada lutut dan kaki kirinya. Keluarga kurang mengetahui tentang penyebab dan penanganan masalah kesehatan yang dialami.
3. Berdasarkan pengkajian, masalah prioritas yang dihadapi keluarga ad
1. Keluarga mengalami kecemasan dan ketidaktahuan mengenai bahaya hipertensi pada bapak serta pola makan dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.
1. Dokumen ini berisi laporan kunjungan kebidanan rutin ke rumah keluarga Tn. S yang sedang hamil. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan kesehatan ibu hamil dan keluarga.
2. Ibu hamil bernama Ny. M sedang hamil 35 minggu dan secara umum dalam kondisi sehat meski mengeluh kurang nafsu makan.
3. Keluarga Tn. S memiliki pola hidup
Keluarga Tn. A terdiri dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. R sebagai istri, dan An. I sebagai anak tunggal berusia 3 bulan. Keluarga ini tinggal di desa Pojokrejo, Kesamben, Jombang dan beragama Islam. Tn. A bekerja sebagai pelayan restoran sedangkan Ny. R sebagai ibu rumah tangga. Status ekonomi keluarga termasuk rendah dan interaksi antar anggota keluarga kurang harmonis. Berdas
Keluarga Tn. I menghadapi masalah kesehatan berupa TBC pada Tn. I yang berusia 65 tahun. Keluarga ini terdiri atas Tn. I, Ny. C istri Tn. I berusia 60 tahun, dan tinggal di rumah sederhana. Tn. I baru mengikuti program pengobatan TBC selama 2,5 bulan meskipun gejala penyakit sudah dirasakan 4 bulan lalu. Keluarga kurang memahami penyebab
Keluarga Tn. M terdiri dari ayah, ibu dan tiga anak. Ibu belum menggunakan kontrasepsi dan mengandung anak ketiga 11 bulan lalu. Keluarga meminta saran tentang kontrasepsi dan mengharapkan bantuan petugas kesehatan.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
3. A.PENGKAJIAN
Nama kepala keluarga (KK) : Tn.E
Usia : 33 tahun
Pekerjaan : Kontraktor
Alamat : Perumahan Citra Harka
Pendidikan : SMP
Komposisi anggota keluarga : Suami dan Istri
1. DATA UMUM
4. No Nama JK Hubu
ngan
DgnK
epala
Keluar
ga
Umur Pndd
k
StatusImunisasi KET
BC
G
Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn.E Laki-
laki
Suami 33 ThSMP
2 Ny.D
Perem
puan
Istri 25 ThSMK
5.
6. Create
Mercury is a
small planet
Coloring
Mars is actually a
very cold place
Tipe keluarga
Keluarga Tn. E termasuk tipe keluarga inti yang terdiri dari suami dan istri
Suku bangsa
Keluarga Tn. E bersuku serawaidan bahasa yang digunakan sehari-hari adalah
bahasa indonesia dan bengkulu, Jika ada keluarga yang sakit keluarga berobat ke
puskemas/dokter
Agama
Keluarga Tn.E menganut agama islam, keluarga taat menjalankan sholat lima waktu
Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga berkisar 15 juta / bulan dengan mengandalkan hasil spa.Untuk
pengeluaran perbulan berkisar5 juta rupiah untuk biaya makan sehari 100 ribu rupiah.
Keluarga mengatakan uangnya cukup
Aktivitas rekreasi keluarga
Ny. D mengatakan setiap hari sabtu minggu jalan-jalan, menginap di hotel
7. 2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkemnbangan keluarga Tn.E adalah Tahap I. Tahap ini masuk ke
tahap keluarga pasangan baru menikah dan siap untuk memiliki anak
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ny. D mengatakan tidak ada tugas dalam tahap perkembangan ini yang
belum terpenuhi
Riwayat kesehatan keluarga inti
Ny. D mengatakan bahwa Tn. E memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 5
tahun yang lalu dan Ny. D memiliki riwayat gastritis
Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. D mengatakan bahwa ibu Tn. E memiliki riwayat hipertensi
8. 3. DATA LINGKUNGAN
Karakteristik rumah
Kepemilikian rumah rumah sewaan. Rumah
Tn. E terdiri dari 1 ruang tamu, 4 kamar
mandi di dalam kamar, 4 kamar tidur, dapur
dan 2 wc, sumber air yang digunakan adalah
sumur. Jarak sumur dengan septitank ± 5
meter yang terletak dibelakang rumah.
Pencahayaan didalam rumah cukup. Jendela
setiap hari terbuka.
9. Karakteristik tetangga dan komunitas
Rumah Tn. E dengan tetangga sangat dekat tetapi cendrung di rumah
saja , disamping rumah terdapat tempat karaoke, di depan rumah
terdapat pantai, dan disamping rumahnya terdapat rumah makan.
Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini pernah pindah tempat tinggal 6 bulan yang lalu.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. N mengatakan berkumpul dengan keluarga di momen besar sepeti
Idul fitri sedangan untuk interaksi social keluarga ini sudah mengikuti
arisan, dan berinteraksi dengan tetangga disekitar rumah
Sistem pendukung keluarga
Ny. D mengatakan dukungan dan perhatian dari keluarga sangat besar,
dan jika sakit keluarga Tn.Edan Ny. D akan menjenguk
10. 4.STRUKTUR
KELUARGA
Pola komunikasi keluarga
Keluarga ini mempunyai pola komunikasi yang cukup
baik dan terbuka.Serta mengunakan bahasa
indonesia dan bengkulu.
Pola kekuatan keluarga
Tn.E merupakan pemegang kendali rumah tangga,
tetapi apabila berkaitan dengan hal pengambilan
keputusan Tn.E akan bermusyawarah dengan istri Ny.
D. Jika masalah yang dihadapi terlalu berat Tn. E dan
Ny. D meminta bantuan kepada keluarganya
11. Struktur peran (formal dan informal)
Tn.E merupakan pemimpin keluarga, dan tulang punggung keluarga
mengandalkan dari usaha spa sedangkan Ny.D sebagai istri dan membantu
suami dalam mengelola usaha. Peran Tn.E didalam keluarga dilakukan dengan
sebaik-baiknya. Menurut Tn.E ia selalu berusaha menjadi suami yang baik. Tn.E
pun tidak pernah mengambil keputusan sepihak. Ia selalu melibatkan Ny.Duntuk
memberikan masukan akan pengambilan keputusan nya tersebut.
Nilai dan norma budaya
Keluarga menerapkan nilai sopan santun dan cukup taat dalam melaksankan
kewajiban agamanya yaitu ibadah sholat 5 waktu sedangkan normayang di
ajarkan kepada Tn.E tidak boleh keluar rumah saat adzan ketika kecil dulu
semasa masih tinggal dengan orang tuanya, harus bisa membatasi diri dari
pergaulan bebas tidak boleh meminum alkohol dan hal yang tidak baik lainya
12. 5.FUNGSI KELUARGA
Fungsi afektif dan koping
Tn.E dan Ny.Dselalu berusaha saling memperlihatkan kasih sayang
walaupun sudah menikah selama 1,5 tahun dan mempersiapkan diri untuk
memiliki anak. Mereka selalu berusaha menerapkan komunikasi yang terbuka
dalam segala hal. Sehingga sampai saat ini jarang terjadi masalah.
Fungsi sosialiasasi
Hubungan keluarga Tn. E dengan tetangga sekitar rumahterjalin dengan baik
selama 6 bulan
13. Done
Fungsi perawatan keluarga
Tn.E Saat ini menderita hipertensi dan Ny. D menderita gastritis
1. Mengenal masalah
Tn. E Kurang menunjukan minat pada perbaikan perilaku
sehatseperti masih suka makan-makanan yang dapat membuat
tekanan darah naik. Ny. D menjaga pola makan dengan makan
secara teratur
2. Memutuskan masalah
Untuk masalah kesehatan yang dialami Tn.E, jika Tn. E sakit maka
Ny. D sebagai istrinya memberikan obat apotik kalau belum sembuh
juga segera dibawa ke pelayanan kesehatan. Begitu juga jika Ny. D
yang sakit maka Tn. E akan memberikan obat apotik dan segera di
bawa ke pelayanan kesehatan
14. 3. Merawat anggota keluarga
Keluarga tidak paham dalam menangani masalah dengan tepat karena
keluarga hanya dapat merawat anggota keluarga yang sakit semampunya
dirumah apabila setelah dibawa ke pelayanan kesehatan. Sedangkan
keluarga sudah memiliki fasilitas kesehatan yang memadai contohnya klien
sudah terdaftar di BPJS
4. Memodifikasi lingkungan
Halaman rumah keluarga Ny. D dan Tn. Ecukup bersih dan rapi setiap sehari
sekali rumah disapu dan membersihkan wc seminggu 1x biasanya meminta
bantuan tukang bersih untuk membersihkan sedangkan menyapu rumah
dilakukan Ny.D setiap pagi, terdapat rerumputan dihalaman rumah, lantai
rumah terbuat dari keramik.
5. Memanfaatkan asilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Tn.E menggunakan fasilitas yang ada. Apabila sakit berobat ke
Puskesmas dengan menggunakan BPJS Kesehatan.
15. Fungsi reproduksi
Ny. D berencana memiliki anak sebanyak 2 orang dan jika nanti sudah
memiliki anak Ny. D mengakatan akan mengikuti KB.
Fungsi ekonomi
Tn. E sebagai tulang punggung keluarga, mengandalkan hasil usaha dari spa
dan Ny. D membantu dalam mengurus usaha tersebut. Penghasilan yang
didapat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Lanjutan….
16. 6. STRESS DANKOPING KELUARGA
Stressor jangka panjang dan pendek
Sterssor jangka pendek keluarga : Tn. E.
Ny. D mengatakan jika ada masalah tidak terlalu dibawa stress
Stressor jangka panjang keluarga : Tn. E.
Tn. E dan Ny. D berharap segera diberikan momongan
Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Respon keluarga terhadap stressor baik dan berharap penyakit yang diderita Tn.E cepat sembuh.
Sistem dukungan dari keluarga sangat kuat, keluarga besar saling membantu dalam menyelesaikan
masalah keluarga atau kebutuhan-kebutuhan keluaga saat ini
Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan adalah bermusyawarah. Keluarga mengatakan mereka nantinya akan
menggunakan sistem dukungan sosialnya yaitu dari keluarga besar dalam membantu mereka pada
saat membutuhkan pertolongan dikemudian hari
Strategi adapatasi fungsional
Tidak ada disfungsional pada keluarga ini.
17. 7.HARAPANKELUARGA
June
Mo Tu We Th Fr Sa Su
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
Ny. D berharap anggota keluarganya selalu sehat tidak
kurang apapun dan selalu dilindungi oleh Allah dan segera
diberikan keturunan. Untuk anggota keluarga yang sedang
sakit segera sembuh dan tidak kambuh lagi
18. PemeriksaanFisikHeadToToe(DikajiPada
SetiapAnggotaKeluarga)
Pemeriksaan Fisik
Tn. E Ny. D
Tanda-tanda vital (TD, Nadi, RR,
Suhu)
TD : 150/100 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 18 x /mnt
T : 36,5oC
TD : 120/80 mmHg
N : 75 x/mnt
RR : 18 x /mnt
T : 36,5oC
Pemeriksaan fisik head to toe Bentuk kepala simetris, tidak ada udema/
benjolan, tidak ada lesi, rambut dominan putih
Bentuk kepala simetris, tidak ada udema/
benjolan, tidak ada lesi, rambut dominan putih
Mata Penglihatan baik, konjungtivaananemis, sclera
anikterik
Penglihatan baik,konjungtiva ananemis, sclera
anikterik
19. Hidung Bentuk normal, tidak ada polip, tidak ada
napas cuping hidung
Bentuk normal, tidak ada polip, tidak ada
napas cuping hidung
Mulut Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis
Leher Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid
Pemeriksaan dada (inspeksi,
palpasi, perkusi, auskultasi)
Paru-paru
Inspeksi : dada simetris tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
Paru-paru
Inspeksi : dada simetris tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi :vesikuler
Jantung
Inspeksi : ictus kordis tidak tampak
Palpasi : letak jantung teraba di ICS 4 -5
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1, S2 reguler
20. Jantung
Inspeksi : ictus kordis tidak tampak
Palpasi : letak jantung teraba di ICS 4 -
5
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1, S2 reguler
Abdominalis (inspeksi,
palpasi, perkusi)
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada
perut
Perkusi : tympani
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada
lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada
perut Perkusi : tympani
Ektermitas atas dan bawah Atas : akral hangat, tidak ada udema
Bawah : akral hangat, tidak ada udema
kekuatan otot baik
Atas : akral hangat, tidak ada udema
Bawah : akral hangat, tidak ada
udema, kekuatan otot baik
21. ANALISADATA
N
o
.
DATA MASALAH
1
.
Ds:
• Klien mengatakan bila ingin meningkatkan
keharmonisan keluarga dengan rencana kb
• Tn.E mengatakan akan selalu menjaga keselamatan
istrinya
• Ny.D mengatakan masih berada ditahap adaptasi
dengan kondisi ini
• Ny.D tetap menghargai Tn.E sebagai kepala
keluarga ,dan membantu Tn.E dalam memenuhi
kebutuhan rumah tangga
• Klien mengatakanmemiliki perasaan khawatir karena
hingga saat ini belum memiliki momongan
Do:
• Tn.Edan Ny.D menikah tahun 2021
Domain7.HubunganPeran
Kelas2. HubunganKeluarga
(00159) KesiapanMeningkatkan Proses Keluarga
Definisi
Suatu pola fungsi keluarga untuk mendukung kesejahteraan anggota
keluarga,dan dapat ditingkatkan.
Batasan Karakteristik:
• Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan keseimbangan antara
otonomidan persatuan
• Mengungkapkan keinginan meningkatkan kebahagiaan keluarga
• Mengungkapkan keinginan meningkatkan pertumbuhan anggota keluarga
• Mengungkapkan keinginan meningkatkan keselamatan anggota keluarga
22. SkoringdanPrioritasMasalah
Kriteria Skor Bobot Skoring Ket Pembenaran
Sifat masalah
a. Tidak/ kurang sehat
b. Ancaman kesehatan
c. Keadaan sejahtera
2 1 2/3x1=2/3 Ancaman
kesehatan
Klien berencana untuk
memiliki keturunan dan
intervensi yang
dilakukanoleh
perawat salah satunya
dengan edukasi mengenai
program KB.
Kemungkinan masalah
dapat diubah
a. Mudah
b. Sebagian
c. Tidakdapat
1 2 1/2x2=1 Sebagian Dengan latar belakang klien
yang sudah menikah dari
tahun 2021 meyebabkan klien
khawatir sulit punya anak.
Kemungkinan masalah unutk
diatasi sebagian.
23. Potensi masalah untuk dicegah
Tinggi Cukup Rendah
2 1 2/3x1= 2/3 Cukup Dapat dicegah dengan
mengikuti program KB dan
klien sudah mendapat
pendidikan kesehatan
mengenai peningkatan
proses keluarga. Dan
dengan latar belakang
pernikah yang belum 1 tahun
dan kondisi kesehatan yang
bisa ditingkatkan potensi
masalah
Untuk dicegah cukup.
Menonjolnya masalah
a. Masalah berat harus
ditangani
b. Ada masalah, tetapi tidak
perlu segera ditangani
c. Masalah tidak dirasakan
0 1 0/2x1=0 Masalah berat
harus ditangani
Kondisi klien saat ini harus
ditangani karena klien
merasa pantas dan
Dorongan dari lingkungan
sekitar untuk segera memiliki
keturunan.
Lanjutan…
Prioritas Diagnosa Keperawatan
Kesiapan Meningkatkan Proses Keluarga
24. INTERVENSIKEPERAWATAN
DIAGNOSA NOC NIC
Domain7. Hubungan Peran
Kelas2. Hubungan Keluarga
(00159) Kesiapan
Meningkatkan Proses
Keluarga
TUK1:Keluarga mampu mengenal masalah
(2602)FungsiKeluarga Kriteria
Hasil :
1. Mengatur perilaku anggota keluarga
meningkat(skala2 ke 4)
2. Mempertahankan tradisi inti secara stabil
meningkat ( skala2 ke 4)
3. Mdnciptakan lingkungan dimana anggota
keluarga secara terbuka dapat mengungkapkan
perasaan meningkat (1 ke 3)
4. Anggota keluarga bisa melakukan peran yang
diharapkan
5. Anggota keluarga bisa menghabiskan waktu
bersama satu sama lain meningkat (skala 1 ke 3)
(5230) Peningkatan Koping
1. Bantu klien dalam mengidentifikasi tujuan jangka
pendek dan jangkapanjangyang tepat
2. Bantu klien untuk menyelesaikan masalah dengan
cara yang konstruktif
3. Dukung kemampuan mengatasi
situasi secara berangsur-angsur
4. Dukung keterlibatan keluarga, dengan
cara
yang tepat
5. Bantu klien untuk mengklarifikasi kesalah pahaman
25. CatatanPerkembangan(Implementasi&Evaluasi)
HARI/
TANGGA
L
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
Sabtu,
23 Juli
2022
DX I
Kesiapan
Meningkatkan
Proses
Keluarga
(5230) Peningkatan Koping
1. Bantu klien dalam mengidentifikasi tujuan jangka
pendek dan jangka panjang yangtepat
2. Bantu klien untuk menyelesaikan masalah dengan cara
yang konstruktif
3. Dukung kemampuan mengatasi situasisecara
berangsur-angsur
4. Dukung keterlibatan keluarga, dengan cara yang tepat
5. Berikan informasi sesuai permintaan klien
6. Bantu klien menjelaskan keputusan
pada orang lain sesuai dengan kebutuhan
7. Fasilitasi percakapan klien mengenai tujuan
keperawatan
8. Memotivasi keluarga untuk memilih alat kontrasepsi
secepatnya
9. Hormati hak-hak klien untuk menerima atau tidak
menerima informasi
S:
• Klien mengatakan bila ingin meningkatkan keharmonisan
keluarga dengan rencana kb
• Tn.E mengatakan akan selalu menjaga keselamatan
istrinya
• Ny.D mengatakan masih berada ditahap adaptasi dengan
kondisi ini
• Ny.D tetap menghargai Tn.E sebagai kepala keluarga ,
dan membantu Tn.E dalam memenuhi kebutuhan rumah
tangga
• Klien mengatakan memiliki perasaan khawatir karena hingga
saat ini belum memiliki momongan
O:
Tn.E dan Ny.D menikah tahun 2021
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan