Wilayah merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan negara dan mempengaruhi kebijakan politik luar negeri. Wilayah mencakup daratan, perairan, dan udara di mana negara menyelenggarakan yurisdiksinya. Ada dua pendekatan wilayah yaitu berdasarkan teritorial dan sumber daya alam.
Dokumen tersebut membahas tantangan globalisasi bagi Indonesia, termasuk dampak masuknya ideologi asing dan pengaruh budaya Barat, serta pentingnya meningkatkan kesiapan SDM dan wawasan kebangsaan untuk menghadapi tantangan tersebut secara non-fisik.
Wilayah merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan negara dan mempengaruhi kebijakan politik luar negeri. Wilayah mencakup daratan, perairan, dan udara di mana negara menyelenggarakan yurisdiksinya. Ada dua pendekatan wilayah yaitu berdasarkan teritorial dan sumber daya alam.
Dokumen tersebut membahas tantangan globalisasi bagi Indonesia, termasuk dampak masuknya ideologi asing dan pengaruh budaya Barat, serta pentingnya meningkatkan kesiapan SDM dan wawasan kebangsaan untuk menghadapi tantangan tersebut secara non-fisik.
Dokumen tersebut membahas tentang geografi Indonesia dan perkembangan wilayah kedaulatannya secara historis. Secara ringkas, wilayah kedaulatannya telah berkembang dari 3 mil laut pada masa Orde Lama hingga 200 mil laut saat ini berdasarkan UNCLOS 1982. Kondisi geografis sebagai negara kepulauan menimbulkan tantangan dalam pengawasan wilayah perbatasan darat dan laut.
Dokumen tersebut membahas tentang Wawasan Nusantara yang mencakup pemahaman tentang perlunya wawasan nasional bagi bangsa Indonesia, konsep-konsep yang mendasari wawasan tersebut, aktualisasi wawasan dalam kehidupan nasional, sosialisasi wawasan untuk membangun kerangka berpikir, serta aspek-aspek kewilayahan, sosial budaya, dan sejarah yang mempengaruhi pengembangan wawasan Nusantara.
Dokumen tersebut membahas tentang materi Pendidikan Kewarganegaraan kelas IX semester 1 yang mencakup partisipasi dalam upaya pembelaan negara dan otonomi daerah. Materi pembelaan negara meliputi penjelasan mengenai pentingnya upaya pembelaan negara, bentuk-bentuk upaya pembelaan negara, dan peran serta masyarakat dalam upaya pembelaan negara. Sedangkan materi otonomi daerah membahas pengertian otonomi daerah dan pent
Dokumen tersebut membahas tentang materi Pendidikan Kewarganegaraan kelas IX semester 1 yang mencakup materi partisipasi dalam upaya pembela negara dan otonomi daerah. Materi pertama menjelaskan pengertian, fungsi, dan bentuk-bentuk upaya bela negara serta siapa yang bertanggung jawab atas pembelaannya. Materi kedua membahas pengertian otonomi daerah dan pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumus
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasiMohamad Khaidir
Dokumen tersebut membahas tentang revolusi industri pertama yang dimulai dengan penemuan mesin uap untuk proses produksi, otonomi daerah, era informasi, dan pelatihan peningkatan kapasitas pemuda.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter anak bangsa, mencakup definisi pendidikan karakter, domain pendidikan, acuan, tujuan dan fungsi pendidikan karakter, serta pengaruh lingkungan strategis dalam membangun karakter anak bangsa.
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan berbagai aspek kehidupan. Tujuannya adalah mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara diimplementasikan dalam kehidupan ekonomi dan politik untuk menciptakan kesejahteraan rakyat dan pemerintahan yang kuat dan dipercaya.
materi wawasan pendidikan bangsa dan negara untuk sosialisasi umum.pdfUripSenomerTellok
Dokumen tersebut membahas tentang wawasan kebangsaan Indonesia dan upaya-upaya mewujudkan dan mempertahankan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Beberapa poin pentingnya adalah pentingnya memelihara keragaman bangsa Indonesia, peran berbagai pihak seperti pemerintah dan masyarakat dalam mencegah ancaman terhadap persatuan bangsa, serta pentingnya pendidikan dan hukum dalam mewujudkan toleransi antarump
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang geografi Indonesia dan perkembangan wilayah kedaulatannya secara historis. Secara ringkas, wilayah kedaulatannya telah berkembang dari 3 mil laut pada masa Orde Lama hingga 200 mil laut saat ini berdasarkan UNCLOS 1982. Kondisi geografis sebagai negara kepulauan menimbulkan tantangan dalam pengawasan wilayah perbatasan darat dan laut.
Dokumen tersebut membahas tentang Wawasan Nusantara yang mencakup pemahaman tentang perlunya wawasan nasional bagi bangsa Indonesia, konsep-konsep yang mendasari wawasan tersebut, aktualisasi wawasan dalam kehidupan nasional, sosialisasi wawasan untuk membangun kerangka berpikir, serta aspek-aspek kewilayahan, sosial budaya, dan sejarah yang mempengaruhi pengembangan wawasan Nusantara.
Dokumen tersebut membahas tentang materi Pendidikan Kewarganegaraan kelas IX semester 1 yang mencakup partisipasi dalam upaya pembelaan negara dan otonomi daerah. Materi pembelaan negara meliputi penjelasan mengenai pentingnya upaya pembelaan negara, bentuk-bentuk upaya pembelaan negara, dan peran serta masyarakat dalam upaya pembelaan negara. Sedangkan materi otonomi daerah membahas pengertian otonomi daerah dan pent
Dokumen tersebut membahas tentang materi Pendidikan Kewarganegaraan kelas IX semester 1 yang mencakup materi partisipasi dalam upaya pembela negara dan otonomi daerah. Materi pertama menjelaskan pengertian, fungsi, dan bentuk-bentuk upaya bela negara serta siapa yang bertanggung jawab atas pembelaannya. Materi kedua membahas pengertian otonomi daerah dan pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumus
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasiMohamad Khaidir
Dokumen tersebut membahas tentang revolusi industri pertama yang dimulai dengan penemuan mesin uap untuk proses produksi, otonomi daerah, era informasi, dan pelatihan peningkatan kapasitas pemuda.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter anak bangsa, mencakup definisi pendidikan karakter, domain pendidikan, acuan, tujuan dan fungsi pendidikan karakter, serta pengaruh lingkungan strategis dalam membangun karakter anak bangsa.
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan berbagai aspek kehidupan. Tujuannya adalah mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara diimplementasikan dalam kehidupan ekonomi dan politik untuk menciptakan kesejahteraan rakyat dan pemerintahan yang kuat dan dipercaya.
materi wawasan pendidikan bangsa dan negara untuk sosialisasi umum.pdfUripSenomerTellok
Dokumen tersebut membahas tentang wawasan kebangsaan Indonesia dan upaya-upaya mewujudkan dan mempertahankan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Beberapa poin pentingnya adalah pentingnya memelihara keragaman bangsa Indonesia, peran berbagai pihak seperti pemerintah dan masyarakat dalam mencegah ancaman terhadap persatuan bangsa, serta pentingnya pendidikan dan hukum dalam mewujudkan toleransi antarump
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
PPT PKN KELOMPOK MATERI 5 IE -B
1. WAWASAN DAN SIKAP KEBANGSAAN
NAMA KELOMPOK
1. MUHAMMAD UBAIDILLAH (G01219022)
2. NADA FAKHIRAH (G71219049)
3. RISTIKA APRILIANA (G71219054)
2. IDENTITAS NASIONAL
FAKTOR
TERBENTUKNYA
IDENTITAS NASIONAL
MENURUT ROBERT DE
VENTOS YAITU
1. FAKTOR PRIMER
2. FAKTOR PENDORONG
3. FAKTOR PENARIK
4. FAKTOR RELATIF
UNSUR-UNSUR
IDENTITAS NASIONAL
1. POLA PERILAKU
2. LAMBANG-
LAMBANG
3. ALAT-ALAT
PERLENGKAPAN
4. TUJUAN
IDENTITAS NASIONAL BERASAL DARI
DUA KATA YAITU IDENTITAS DAN
NASIONAL. IDENTITAS SECARA
HARFIAH BERARTI CIRI-CIRI, TANDA-
TANDAATAU JATI DIRI YANG MELEKAT
PADA SESEORANG. SEDANGKAN, KATA
NASIONAL BERASAL DARI KATA
“NATION” BERARTI BANGSAATAU
TANAH AIR.
DARI URAIAN TERSEBUT IDENTITAS
NASIONAL SECARA TERMINOLOGIS
ADALAH SUATU CIRI YANG DIMILIKI
OLEH SUATU BANGSA YANG SECARA
FILOSOFIS MEMBEDAKAN BANGSA
TERSEBUT DENGAN BANGSA LAIN.
3. FAKTOR PENDUKUNG IDENTITAS
NASIONAL
SEJARAH
KEBUDAYAAN
SUKU BANGSA
AGAMA
BAHASA
PROSES TERBENTUKNYA
IDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS CULTURAL
UNITY (IDENTITAS KESUKU
BANGSAAN)
IDENTITAS POLITICAL
UNITY (IDENTITAS
KEBANGSAAN)
BENTUK IDENTITAS
NASIONAL
DASAR FALSAFAH NEGARA
(PANCASILA)
KONSTITUSINEGARA (UUD 1945)
NEGARA KEPULAUANBERCIRI
NUSANTARA
KEBUDAYAANNASIONAL
4. KONSEP DAN SEJARAH NASIONALISME DI INDONESIA
1. KONSEP NASIONALISME
NASIONALISME BERASAL DARI KATA “NATION” YANG BERARTI BANGSA. MENURUT KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA, KATA
BANGSA MEMILIKI ARTI:
a. KESATUAN ORANG YANG BERSAMAAN ASAL KETURUNAN, ADAT, BAHASA, DAN SEJARAHNYA, SERTA BERPEMERINTAH
SENDIRI
b. GOLONGAN MANUSIA, BINATANG, TAU TUMBUH-TUMBUHAN YANG MEMPUNYAI ASAL USUL YANG SAMA DAN SIFAT
KHAS YANG SAMA ATAU BERSAMAAN
c. KUMPULAN MANUSIA YANG BIASANYA TERIKAT KARENA KESATUAN BAHASA DAN KEBUDAYAAN DALAM ARTI UMUM,
DAN YANG BIASANYA MENEMPATI WILAYAH TERTENTU DI MUKA BUMI.
NASIONALISME SENDIRI BERARTI:
a. PAHAM (AJARAN) UNTUK MENCINTAI BANGSA DAN NEGARA SENDIRI; SIFAT KENASIONALAN
b. KESADARAN KEANGGOTAAN DALAM SUATU BANGSA YANG SECARA POTENSIAL ATAU AKTUAL BERSAMA-SAMA
MENCAPAI, MEMPERTAHANKAN, DAN MENGABADIKAN IDENTITAS, INTEGRITAS, KEMAKMURAN, DAN KEKUATAN BANGSA
ITU; SEMANGAT KEBANGSAAN.
5. 2. SEJARAH NASIONALIMSE
NASIONALISME BERMULA DARI BENUA EROPA SEKITAR ABAD PERTENGAHAN. KESADARAN
BERBANGSA─DALAM PENGERTIAN NATION-STATE DIPICU OLEH GERAKAN REFORMASI PROTESTAN
YANG DIPELOPORI OLEH MARTIN LUTHER DI JERMAN. SAAT ITU, LUTHER YANG MENENTANG GEREJA
KATOLIK ROMA, MENERJEMAHKAN PERJANJIAN BARU KE DALAM BAHASA JERMAN DENGAN
MENGGUNAKAN GAYA BAHASA YANG MEMUKAU DAN KEMUDIAN MERANGSANG RASA KEBANGSAAN
JERMAN. PROSES NI DIPERCEPAT DENGAN MUNCULNYA MESIN PERCETAKAN YANG DITEMUKAN
JOHANNES GUTENBERG.
HAL INI PENTING DICATAT MENGINGAT PADA SEKITAR AHUN YANG SAMA (1518-1521)
MAJAPAHIT MENGALAMI KEHANCURAN YANG DISEBABKAN OLEH PEMBERONTAKAN DAERAH-DAERAH
DAN KEMEROSOTAN INTERNAL KERAJAAN. MAJAPAHIT PADA MASANYA MERUPAKAN KERAJAAN BESAR
YANG MENGUASAI SEBAGIAN BESAR WILAYAH YANG SAAT ITU DISEBUT NUSANTARA. NAMUN,
KEBESARAN INI TIDAK MEMUNCULKAN KESADARAN BERBANGSA, DALAM ARTI MODERN. HAL INI
MENUNJUKKAN PENTINGNYA KEBERADAAN SEBUAH MASA UNTUK TURUT MENYEBARKAN RASA
NASIONALISME PADA SUATU BANGSA.
6. KONSEP PLURALISME DAN WAWASAN KEBANGSAAN
1. KONSEP PLURALISME
SECARA UMUM PLURALISME DAPAT DIARTIKAN ADALAH SUATU PAHAM ATAU PANDANGAN
HIDUP YANG MENGAKUI DAN MENERIMA ADANYA KEMAJEMUKAN ATAU KEANEKARAGAMAN DALAM
SUATU KELOMPOK MASYARAKAT. PENOLAKAN TERHADAP PLURALISME YANG SUNNATULLAH ITU
MENIMBULKAN KETEGANGAN DAN BAHKAN KONFLIK, KARENA MENIADAKAN SESUATU YANG NYATA
MERUPAKAN PENGINGKARAN TERHADAP KEHENDAK ALLAH. PLURALISME PADA TUJUANNYA TIDAK
SEBATAS MENGHENDAKI PENGAKUAN ATAS PERBEDAAN ITU, MELAINKAN JUGA PENGHORMATAN ATAS
KENYATAAN PERBEDAAN.
7. 2. KONSEP WAWASAN KEBANGSAAN
WAWASAN KEBANGSAAN MENENTUKAN BANGSA MENEMPATKAN DIRI DALAM TATA
BERHUBUNGAN DENGAN SESAMA BANGSA DAN DALAM PERGAULAN DENGAN BANGSA LAIN DI DUNIA
INTERNASIONAL. WAWASAN KEBANGSAAN MENGANDUNG KOMITMEN DAN SEMANGAT PERSATUAN
UNTUK MENJAMIN KEBERADAAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN BANGSA DAN MENGHENDAKI
PENGETAHUAN YANG MEMADAI TENTANG TANTANGAN MASA KINI DAN MASA MENDATANG SERTA
BERBAGAI POTENSI BANGSA.
BAGI NEGARA-BANGSA INDONESIA, MEMPERKOKOH WAWASAN KEBANGSAAN DALAM
MENYIKAPI GERAKAN GLOBALISASI SECARA TEPAT DAN MENGUNTUNGKAN BAGI PERKEMBANGAN
NEGARA-BANGSA, DITUJUKAN UNTUK MEMBENTUK WARGA NEGARA YANG: SADAR BAHWA DIRINYA
ADALAH WARGA NEGARA DARI SUATU NEGARA-BANGSA YANG MEMILIKI HAK DAN KEWAJIBAN SESUAI
UUD NKRI TAHUN 1945 YANG BEDASARKAN PANCASILA, SERTA MAMPU MENGIMPLEMENTASIKANNYA
DALAM BERBAGAI SEGI KEHIDUPAN SEHARI-HARI DALAM, TERUTAMA DALAM MEMBINA KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA YANG DEMOKRATIS DAN MENJUNJUNG TINGGI NILAI-
NILAI HAK ASASI MANUSIA
8. KONSEP INTEGRASI
NASIONAL
Berdasarkan arti etimologisnya, integrasi dapat diartikan sebagai pembauran
hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. “Nation” artinya bangsa sebagai
bentuk persekutuan dari orang-orang yang berbeda latar belakangnya, berada
dalam suatu wilayah dan di bawah satu kekuasaan politik.
Integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok sosial budaya ke
dalam kesatuan wilayah dan pembentukan suatu identitas nasional.
Jenis Integrasi Nasional
Menurut Myron Weiner
dalam Ramlan Surbakti
(1992)
1. Integrasi Bangsa
2. Integrasi Wilayah
3. Integrasi Nilai
4. Integrasi Elit Massa
5. Integrasi Tingkah Laku
9. Dalam realitas nasional integrasi
nasional dapat dilihat dari tiga
aspek, yakni aspek politik, aspek
ekonomi, dan aspek sosial
budaya.
PENTINGNYA INTEGRASI NASIONAL
Menurut Myron Weiner dalam Surbakti (2010)
Dalam negara merdeka, faktor pemerintah yang berkeabsahan
(legitimate) merupakan hal penting bagi pembentukan negara-
bangsa. Hal ini disebabkan tujuan negara hanya akan dapat
dicapai apabila terdapat suatu pemerintah yang mampu
menggerakkan dan mengarahkan seluruh potensi masyarakat
agar mau bersatu dan bekerja bersama.
Berdasarkan pendapat ini, integrasi
nasional meliputi :
1. Integrasi Politik
2. Integrasi Ekonomi
3. Integrasi Sosial Budaya