SlideShare a Scribd company logo
SEBAB
DUKKHA
3.4 memahami berbagai fenomena dan kejadian
berdasarkan proses kerja hukum-Hukum
Kebanaran
KOMPETENSI DASAR
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning dan pendekatan saintifik, peserta didik
dapat mengolah, menalar, dan menyaji tentang Hukum Kebanaran Tentang Sebab Dukkha dalam
Perspektif Agama Budhha dalam ranah konkret serta ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan serta mengembangkan nilai karakter menerima,
menghargai (religiositas), disiplin, dan bertanggung jawab (integritas). dan nasionalisme.
TUJUAN
Pendekatan : Scientific Learning
Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
Metode : Ceramah, Diskusi,Tanya Jawab, Praktek, Penugasan
.
METODE
Hukum empat kebenaran mulia. Hukum karma dan tumimbal-lahir.
Hukum tiga corak atau sifat universal.
Hukum sebab-akibat yang saling
mengondisikan atau bergantung.
Hukum kebenaran menurut Buddha gautama
Content Sebab Dukkha
Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang berlaku secara universal dan tidak dapat ditawar-tawar. Artinya, kebenaran tersebut selalu
berlaku tanpa dipengaruhi oleh keadaan, waktu, dan tempat. Jadi, berlaku di mana saja, kapan saja, dan terhadap siapa saja. Contoh
usia tua dan kematian, hal ini berlaku terhadap siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Tidak ada makhluk apa pun yang dapat
terhindar dari usia tua dan kematian.
LATAR BELAKANG MASALAH
Sebab dukkha adalah tanha atau keinginan rendah yang
berhubungan dengan hawa nafsu. Semakin banyak keinginan
seseorang, maka semakin banyak pula munculnya penderitaan
yang akan dialaminya.
definisi.
Hawa nafsu atau keinginan rendah
a. Kehausan, nafsu keinginan yang tidak habis-habisnya.
b. Sesuatu yang menghasilkan kelangsungan kembali dan
tumimbal-lahir (ponobhavika).
c. Sesuatu yang terikat oleh hawa nafsu (nandiraga sahagata)
d. Sesuatu yang memperoleh kenikmatan baru di sana sini
(tatratatra bhinandini).
Kamma tanha
Keinginan rendah untuk
memuaskan nafsu-nafsu indra.
Misalnya, terbuai ketika melihat
objek-objek yang indah, terbuai
ketika mendengar suara-suara
yang merdu, bebauan yang
harum, rasa yang nikmat,
sentuhan-sentuhan yang lembut,
dan sebagainya.
1
bhava tanha
Keinginan rendah untuk
terus berlangsung. Misalnya,
pada waktu terbuai dengan objekobjek
Yang indah, Kemudian ingin
terus-menerus menikmati objek yang indah
tadi.
2
Vibhava tanha
Keinginan ini merupakan kebalikan dari bhava-
tanhApabila dalam bhava-tanha dia ingin terus-menerus
menikmati
objek, maka dalam vibhava-tanha adanya kecenderungan
untuk
menolak objek. Dia tidak mau hal tersebut terjadi dalam
dirinya.Misalnya, ketika ada orang yang sedang mengalami
sesuatu yangtidak nyaman, maka dia secara otomatis ingin
lari dari wilayahketidaknyamanan tersebut.
3
a. Terbebas sama sekali dari nafsu keinginan (tanha), terealisasinya
Nibbana (kebebasan mutlak).
b. Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi sebagai tujuan seluruh
umat Buddha.
c. Nibbana bukan suatu tempat, tetapi tujuan akhir dan tertinggi
yang harus diselami oleh para bijaksana dalam diri masingmasing.
d.Nibbana merupakan kebahagiaan di luar logika dan akal manusia
biasa.
.
Seorang Arahat yang masih
hidup dikatakan telah
merealisasi saupadisesa
nibbana karena sudah
mengalami kebahagiaan
batin yang kekal, tetapi masih
mengalami kehidupan yang
tidak kekal tetapi masih memiliki lima kelompok
k e h i d u p a n (pancakkhandha).
a. Saupadisesa-nibbana,
1
Seorang Arahat yang telah
meninggal dunia dikatakan
telah merealisasi anupadisesa
nibbana karena mengalami
kebahagiaan batin yang kekal
dan sudah terbebas dari
ketidakkekalan kehidupan. Hal
ini dikarenakan tiada tumimbal
lahir lagi bagi seorang Arahat.
b. Anupadisesa-nibbana,
2
Content pancakhandha
Menurut ajaran Buddha,manusia atau makhluk terdiri dari lima
perpaduan
yang bersyarat atau berkondisi. Artinya, kalau syarat-syarat atau
kondisi-kondisi yang membentuknya itu tidak lengkap, maka hal itu
tidak dapat terjadi atau terbentuk sebagai makhluk. Lima kondisi
tersebut adalah jasmani, perasaan, pencerahan, faktor-factor batin, dan
kesadaran. Kelima kondisi ini disebut pancakkhandha yang berpadu
menjadi satu dan membentuk makhluk.
definisi.
LATAR BELAKANG MASALAH
Penderitaan jasmani ini erat kaitannya dengan kondisi
jasmani sewaktu-waktu terganggu oleh penyakit, rasa lapar
atau haus, atau sewaktu terganggu oleh unsur-unsur yang
merangsang seperti panas dan dingin yang luar biasa. Hal ini
terjadi di antaranya karena jasmani terganggu.
a. Kayika-dukkhaā€“penderitaan jasmani.
b. Cetasika-dukkhaā€“penderitaan batin.
Penderitaan batin berarti penderitaan yang disebabkan
oleh kesedihan, duka cita, kekecewaan, ratap tangis, penyesalan,
dan sebagainya. Ringkasnya, hal ini terjadi karena gangguan
batin.
Penderitaan yang timbul karena hilang atau padamnya
objek-objek kesenangan indera. Hal ini dapat berupa penderitaan
jasmani seperti terserang penyakit, terluka, kematian; atau
dapat juga berupa penderitaan batin seperti kesedihan, duka
cita, penyesalan, dan sebagainya karena hilang atau padamnya
objek-objek kesenangan indera.
a. Samisa-dukkhaā€“penderitaan dengan mata kail berumpan.
b. Niramisa-dukkhaā€“penderitaan tanpa mata kail berumpan.
Penderitaan yang timbul dari suatu usaha berbuat baik seperti
kesukaran-kesukaran, gangguan-gangguan, dan kesakitan
akibat positif yang timbul dari melaksanakan perbuatan baik
di antaranya adalah mudah berdana, dapat menjalankan
sila, dapat bermeditasi, dapat mengajarkan Dhamma, dapat
belajar Dhamma, dapat melatih kesabaran, dan sebagainya.
Sukarāni asādhūni,
attano ahitāni ca
yaį¹ ve hitaƱ ca
sādhuƱ ca, taį¹ ve
paramadukkaraį¹.
Sungguh mudah
untuk melakukan
hal-hal yang buruk
dan tidak
bermanfaat,
tetapi sungguh sulit
untuk melakukan
hal-hal yang
bermanfaat.
sebab dukkha bermula dari suatu keinginan
yang di landasi keserakahan, kebencian dan
ketidaktahuan serta tidak
terwujudnya/tercapainya keinginan tersebut
maka itulah muara dari penderitaan(dukkha).
Buddha mengajarkan dalam kotbahnya bahwa
seseorang dapat terbebas dari penderitaan
harus mampu memahami dengan bijaksana
mengatasi keinginan yang muncul secara
berlebihan yang tanpa disadari melemahkan
kewaspadaan.
KESIMPULAN
TERIMA KASIH
THANK YOU

More Related Content

Similar to Ppt part 11 sebab dukkha pab sma tmi

Ppt part 10 dukkha pab sma tmi
Ppt part 10 dukkha pab sma tmiPpt part 10 dukkha pab sma tmi
Ppt part 10 dukkha pab sma tmi
tiyo noiss
Ā 
Ppt part 13 karma pab sma tmi
Ppt part 13 karma pab sma tmiPpt part 13 karma pab sma tmi
Ppt part 13 karma pab sma tmi
tiyo noiss
Ā 
Bab 3 Kepribadian
Bab 3 KepribadianBab 3 Kepribadian
Bab 3 Kepribadian
ilmu komunikasi Utb lampung
Ā 
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmiPpt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
tiyo noiss
Ā 
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmiPpt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
tiyo noiss
Ā 
Citta(pikiran)
Citta(pikiran)Citta(pikiran)
Citta(pikiran)
mettadewi wong
Ā 
Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaFaisal Wibowo
Ā 
Eastern psychology
Eastern psychology Eastern psychology
Eastern psychology
FahrulRosyid1
Ā 
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptxNaistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
putusrimarselinawati
Ā 
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
Wulandari Rima Kumari
Ā 
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riauteori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
RiniHidayati8
Ā 
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi pppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
falakhul1
Ā 
Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7nonnjesse
Ā 
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfmakalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
Budiarto39
Ā 
Fpi aliran-aliran filsafat-4192
Fpi  aliran-aliran filsafat-4192Fpi  aliran-aliran filsafat-4192
Fpi aliran-aliran filsafat-4192
Adramina92
Ā 
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
KuliahMandiri.org
Ā 
Prinsip moral agama katolik 1 lia
Prinsip moral agama katolik 1 liaPrinsip moral agama katolik 1 lia
Prinsip moral agama katolik 1 lia
Gadjah Mada University
Ā 

Similar to Ppt part 11 sebab dukkha pab sma tmi (20)

Ppt part 10 dukkha pab sma tmi
Ppt part 10 dukkha pab sma tmiPpt part 10 dukkha pab sma tmi
Ppt part 10 dukkha pab sma tmi
Ā 
Ppt part 13 karma pab sma tmi
Ppt part 13 karma pab sma tmiPpt part 13 karma pab sma tmi
Ppt part 13 karma pab sma tmi
Ā 
Bab 3 Kepribadian
Bab 3 KepribadianBab 3 Kepribadian
Bab 3 Kepribadian
Ā 
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmiPpt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ā 
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmiPpt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ā 
Citta(pikiran)
Citta(pikiran)Citta(pikiran)
Citta(pikiran)
Ā 
Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju Nibbana
Ā 
Eastern psychology
Eastern psychology Eastern psychology
Eastern psychology
Ā 
Al kindi
Al kindiAl kindi
Al kindi
Ā 
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptxNaistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Ā 
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
Ā 
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riauteori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
Ā 
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi pppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
Ā 
Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7
Ā 
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfmakalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
Ā 
Fungsi jiwa kehendak
Fungsi jiwa kehendakFungsi jiwa kehendak
Fungsi jiwa kehendak
Ā 
Fpi aliran-aliran filsafat-4192
Fpi  aliran-aliran filsafat-4192Fpi  aliran-aliran filsafat-4192
Fpi aliran-aliran filsafat-4192
Ā 
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Ā 
Prinsip moral agama katolik 1 lia
Prinsip moral agama katolik 1 liaPrinsip moral agama katolik 1 lia
Prinsip moral agama katolik 1 lia
Ā 
filsafat ilmu B1
filsafat ilmu B1filsafat ilmu B1
filsafat ilmu B1
Ā 

More from tiyo noiss

konsep dasar meditasi buddhis.pptx
konsep dasar meditasi buddhis.pptxkonsep dasar meditasi buddhis.pptx
konsep dasar meditasi buddhis.pptx
tiyo noiss
Ā 
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdfKelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
tiyo noiss
Ā 
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptxKelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
tiyo noiss
Ā 
4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf
tiyo noiss
Ā 
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxBahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
tiyo noiss
Ā 
Kelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdfKelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdf
tiyo noiss
Ā 
Kelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdfKelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdf
tiyo noiss
Ā 
Kelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdfKelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdf
tiyo noiss
Ā 
Kelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdfKelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdf
tiyo noiss
Ā 
Kelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdfKelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdf
tiyo noiss
Ā 
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdfKelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
tiyo noiss
Ā 
Kelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdfKelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdf
tiyo noiss
Ā 
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswaKelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
tiyo noiss
Ā 
Kehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena apiKehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena api
tiyo noiss
Ā 
2. soal agama budha xi
2. soal agama budha  xi2. soal agama budha  xi
2. soal agama budha xi
tiyo noiss
Ā 
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmiRpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
tiyo noiss
Ā 
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
Materi 2.16  pab sma g xi tmiMateri 2.16  pab sma g xi tmi
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
tiyo noiss
Ā 
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmiRpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
tiyo noiss
Ā 
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmiRpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
tiyo noiss
Ā 
Rpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmi
Rpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmiRpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmi
Rpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmi
tiyo noiss
Ā 

More from tiyo noiss (20)

konsep dasar meditasi buddhis.pptx
konsep dasar meditasi buddhis.pptxkonsep dasar meditasi buddhis.pptx
konsep dasar meditasi buddhis.pptx
Ā 
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdfKelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Ā 
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptxKelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Ā 
4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf
Ā 
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxBahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Ā 
Kelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdfKelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdf
Ā 
Kelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdfKelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdf
Ā 
Kelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdfKelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdf
Ā 
Kelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdfKelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdf
Ā 
Kelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdfKelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdf
Ā 
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdfKelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Ā 
Kelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdfKelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdf
Ā 
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswaKelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Ā 
Kehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena apiKehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena api
Ā 
2. soal agama budha xi
2. soal agama budha  xi2. soal agama budha  xi
2. soal agama budha xi
Ā 
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmiRpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Ā 
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
Materi 2.16  pab sma g xi tmiMateri 2.16  pab sma g xi tmi
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
Ā 
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmiRpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Ā 
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmiRpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Ā 
Rpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmi
Rpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmiRpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmi
Rpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmi
Ā 

Recently uploaded

penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
Ā 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
Ā 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
Ā 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Ā 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
Ā 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
Ā 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Ā 

Recently uploaded (20)

penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
Ā 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
Ā 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
Ā 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Ā 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Ā 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Ā 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
Ā 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Ā 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Ā 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Ā 

Ppt part 11 sebab dukkha pab sma tmi

  • 2. 3.4 memahami berbagai fenomena dan kejadian berdasarkan proses kerja hukum-Hukum Kebanaran KOMPETENSI DASAR Melalui kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning dan pendekatan saintifik, peserta didik dapat mengolah, menalar, dan menyaji tentang Hukum Kebanaran Tentang Sebab Dukkha dalam Perspektif Agama Budhha dalam ranah konkret serta ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan serta mengembangkan nilai karakter menerima, menghargai (religiositas), disiplin, dan bertanggung jawab (integritas). dan nasionalisme. TUJUAN Pendekatan : Scientific Learning Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) Metode : Ceramah, Diskusi,Tanya Jawab, Praktek, Penugasan . METODE
  • 3. Hukum empat kebenaran mulia. Hukum karma dan tumimbal-lahir. Hukum tiga corak atau sifat universal. Hukum sebab-akibat yang saling mengondisikan atau bergantung. Hukum kebenaran menurut Buddha gautama
  • 4. Content Sebab Dukkha Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang berlaku secara universal dan tidak dapat ditawar-tawar. Artinya, kebenaran tersebut selalu berlaku tanpa dipengaruhi oleh keadaan, waktu, dan tempat. Jadi, berlaku di mana saja, kapan saja, dan terhadap siapa saja. Contoh usia tua dan kematian, hal ini berlaku terhadap siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Tidak ada makhluk apa pun yang dapat terhindar dari usia tua dan kematian. LATAR BELAKANG MASALAH Sebab dukkha adalah tanha atau keinginan rendah yang berhubungan dengan hawa nafsu. Semakin banyak keinginan seseorang, maka semakin banyak pula munculnya penderitaan yang akan dialaminya. definisi.
  • 5. Hawa nafsu atau keinginan rendah a. Kehausan, nafsu keinginan yang tidak habis-habisnya. b. Sesuatu yang menghasilkan kelangsungan kembali dan tumimbal-lahir (ponobhavika). c. Sesuatu yang terikat oleh hawa nafsu (nandiraga sahagata) d. Sesuatu yang memperoleh kenikmatan baru di sana sini (tatratatra bhinandini).
  • 6. Kamma tanha Keinginan rendah untuk memuaskan nafsu-nafsu indra. Misalnya, terbuai ketika melihat objek-objek yang indah, terbuai ketika mendengar suara-suara yang merdu, bebauan yang harum, rasa yang nikmat, sentuhan-sentuhan yang lembut, dan sebagainya. 1
  • 7. bhava tanha Keinginan rendah untuk terus berlangsung. Misalnya, pada waktu terbuai dengan objekobjek Yang indah, Kemudian ingin terus-menerus menikmati objek yang indah tadi. 2
  • 8. Vibhava tanha Keinginan ini merupakan kebalikan dari bhava- tanhApabila dalam bhava-tanha dia ingin terus-menerus menikmati objek, maka dalam vibhava-tanha adanya kecenderungan untuk menolak objek. Dia tidak mau hal tersebut terjadi dalam dirinya.Misalnya, ketika ada orang yang sedang mengalami sesuatu yangtidak nyaman, maka dia secara otomatis ingin lari dari wilayahketidaknyamanan tersebut. 3
  • 9. a. Terbebas sama sekali dari nafsu keinginan (tanha), terealisasinya Nibbana (kebebasan mutlak). b. Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi sebagai tujuan seluruh umat Buddha. c. Nibbana bukan suatu tempat, tetapi tujuan akhir dan tertinggi yang harus diselami oleh para bijaksana dalam diri masingmasing. d.Nibbana merupakan kebahagiaan di luar logika dan akal manusia biasa. .
  • 10. Seorang Arahat yang masih hidup dikatakan telah merealisasi saupadisesa nibbana karena sudah mengalami kebahagiaan batin yang kekal, tetapi masih mengalami kehidupan yang tidak kekal tetapi masih memiliki lima kelompok k e h i d u p a n (pancakkhandha). a. Saupadisesa-nibbana, 1
  • 11. Seorang Arahat yang telah meninggal dunia dikatakan telah merealisasi anupadisesa nibbana karena mengalami kebahagiaan batin yang kekal dan sudah terbebas dari ketidakkekalan kehidupan. Hal ini dikarenakan tiada tumimbal lahir lagi bagi seorang Arahat. b. Anupadisesa-nibbana, 2
  • 12. Content pancakhandha Menurut ajaran Buddha,manusia atau makhluk terdiri dari lima perpaduan yang bersyarat atau berkondisi. Artinya, kalau syarat-syarat atau kondisi-kondisi yang membentuknya itu tidak lengkap, maka hal itu tidak dapat terjadi atau terbentuk sebagai makhluk. Lima kondisi tersebut adalah jasmani, perasaan, pencerahan, faktor-factor batin, dan kesadaran. Kelima kondisi ini disebut pancakkhandha yang berpadu menjadi satu dan membentuk makhluk. definisi. LATAR BELAKANG MASALAH
  • 13. Penderitaan jasmani ini erat kaitannya dengan kondisi jasmani sewaktu-waktu terganggu oleh penyakit, rasa lapar atau haus, atau sewaktu terganggu oleh unsur-unsur yang merangsang seperti panas dan dingin yang luar biasa. Hal ini terjadi di antaranya karena jasmani terganggu. a. Kayika-dukkhaā€“penderitaan jasmani.
  • 14. b. Cetasika-dukkhaā€“penderitaan batin. Penderitaan batin berarti penderitaan yang disebabkan oleh kesedihan, duka cita, kekecewaan, ratap tangis, penyesalan, dan sebagainya. Ringkasnya, hal ini terjadi karena gangguan batin.
  • 15. Penderitaan yang timbul karena hilang atau padamnya objek-objek kesenangan indera. Hal ini dapat berupa penderitaan jasmani seperti terserang penyakit, terluka, kematian; atau dapat juga berupa penderitaan batin seperti kesedihan, duka cita, penyesalan, dan sebagainya karena hilang atau padamnya objek-objek kesenangan indera. a. Samisa-dukkhaā€“penderitaan dengan mata kail berumpan.
  • 16. b. Niramisa-dukkhaā€“penderitaan tanpa mata kail berumpan. Penderitaan yang timbul dari suatu usaha berbuat baik seperti kesukaran-kesukaran, gangguan-gangguan, dan kesakitan akibat positif yang timbul dari melaksanakan perbuatan baik di antaranya adalah mudah berdana, dapat menjalankan sila, dapat bermeditasi, dapat mengajarkan Dhamma, dapat belajar Dhamma, dapat melatih kesabaran, dan sebagainya.
  • 17. Sukarāni asādhÅ«ni, attano ahitāni ca yaį¹ ve hitaƱ ca sādhuƱ ca, taį¹ ve paramadukkaraį¹. Sungguh mudah untuk melakukan hal-hal yang buruk dan tidak bermanfaat, tetapi sungguh sulit untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. sebab dukkha bermula dari suatu keinginan yang di landasi keserakahan, kebencian dan ketidaktahuan serta tidak terwujudnya/tercapainya keinginan tersebut maka itulah muara dari penderitaan(dukkha). Buddha mengajarkan dalam kotbahnya bahwa seseorang dapat terbebas dari penderitaan harus mampu memahami dengan bijaksana mengatasi keinginan yang muncul secara berlebihan yang tanpa disadari melemahkan kewaspadaan. KESIMPULAN