SlideShare a Scribd company logo
Modul 5
Pendidikan Anak Tunarungu dan Anak
dengan Gangguan Komunikasi
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4
RIMA RIFTYA Y. (858747245)
RIZKYA FADHILATIN N. (858739097)
UMI MARTATI’AH (858739588)
YUNI ZUBAIDAH (858740156)
DEFINISI DAN KLASIFIKASI,
PENYEBAB, SERTA CARA
PENCEGAHAN TERJADINYA
TUNARUNGU DAN GANGGUAN
KOMUNIKASI
KB 1
DEFINISI
TUNARUNGU
Tunarungu (hearing impairment)
merupakan ketidakmampuan
mendengar dari yang ringan sampai
yang berat sekali yang digolongkan
kepada tuli (deaf) dan kurang dengar
(hard of hearing)
KLASIFIKASI TUNARUNGU
Tingkat
kehilangan
pendengaran
01 02 Saat terjadinya
ketunarunguan
03 Letak gangguan
pendengaran
secara anatomis
04
Berdasarkan
etimologi atau
asal usulnya
ketunarunguan
Berdasarkan tingkat kehilangan
pendengaran, ketunarunguan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Tunarungu Ringan (Mild Hearing Loss).
2) Tunarungu Sedang (Moderate Hearing
Loss).
3) Tunarungu Agak Berat (Moderately Severe
Hearing Loss).
4) Tunarungu Berat (Severe Hearing Loss).
5) Tunarungu Berat Sekali (Profound Hearing
Loss).
A.
Berdasarkan saat terjadinya, ketunarunguan
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Ketunarunguan Prabahasa (Prelingual
Deafness).
2) Ketunarunguan Pasca Bahasa (Post
Lingual Deafness).
B.
Berdasarkan Letak gangguan pendengaran
secara anatomis, ketunarunguan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Tunarungu Tipe Konduktif.
2) Tunarungu Tipe Sensorineural.
3) Tunarungu Tipe Campuran.
C.
Berdasarkan etiologi atau asal usulnya
ketunarunguan diklasifikasikan
sebagai berikut:
1) Tunarungu Endogen.
2) Tunarungu Eksogen.
D.
PENYEBAB TERJADINYA TUNARUNGU
1. Kerusakan/gangguan yang terjadi pada telinga luar yang
dapat disebabkan antara lain oleh:
o Tidak terbentuknya lubang telinga bagian luar (atresia meatus
akustikus externus).
o Terjadinya peradangan pada lubang telinga luar (otitis externa).
A. Penyebab Tunarungu Tipe Konduktif
2. Kerusakan/gangguan yang terjadi pada telinga tengah yang dapat
disebabkan antara lain oleh:
○ Ruda Paksa, yaitu adanya tekanan/benturan yang keras pada telinga
seperti karena jatuh, tabrakan, tertusuk, dsb. (atresia meatus
akustikus externus).
○ Terjadinya peradangan/infeksi pada telinga tengah (otitis media).
○ Otosclerosis, yaitu terjadinya pertumbuhan tulang pada kaki tulang
stapes.
○ Tympanisclerosis, yaitu adanya lapisan kalsium/zat kapur pada
gendang dengar (membrane timpani) dan tulang pendengaran.
○ Anomali congenital dari tulang pendengaran atau tidak terbentuknya
tulang pendengaran yang dibawa sejak lahir.
○ Disfungsi tuba eustaschius (saluran yang menghubungkan rongga
telinga tengah dengan rongga mulut), akibat alergi atau tumor pada
nasopharynx.
CARA PENCEGAHAN TERJADINYA TUNARUNGU
Ada empat cara yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan
terjadinya tunarungu sebagai berikut:
1. Upaya yang dapat dilakukan pada saat sebelum nikah
(pranikah)
2. Upaya yang dapat dilakukan pada waktu hamil
3. Upaya yang dapat dilakukan pada saat melahirkan
4. Upaya yang dapat dilakukan pada masa setelah lahir (post
natal)
DEFINISI GANGGUAN
KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan suatu
aktivitas atau pikiran maupun
perasaan, dari seseorang kepada
orang lain, melalui sistem simbol
yang dapat dimaknai bersama,
seperti simbol bunyi bahasa, tulisan,
serta melalui isyarat atau symbol
lainnya.
Gangguan klasifikasi
diklasifikasikan dalam dua
kelompok besar yaitu gangguan
bicara dan ganguan bahasa
KLASIFIKASI GANGGUAN
KOMUNIKASI
PENYEBAB GANGGUAN
KOMUNIKASI
Gangguan komunikasi dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, diantaranya:
1) Faktor kehilangan pendengaran
2) Kelainan organ bicara
3) Gangguan emosi
4) Keterlambatan perkembangan
5) Mental retardasi
6) Kerusakan otak
7) Faktor lingkungan
PENCEGAHAN TERJADINYA
GANGGUAN KOMUNIKASI
1. Memonitor tumbuh kembang anak
2. Melakukan intervensi dini terhadap
kelainan yang ditemukan
3. Memberikan stimulasi bunyi-bunyi bahasa
4. Menghindari dwi bahasa pada awal masa
perkembangan bahasa
DAMPAK TUNARUNGU DAN
GANGGUAN KOMUNIKASI BAGI
PERKEMBANGAN ANAK
KB 2
DAMPAK TUNARUNGU BAGI ANAK
1. Dampak Tunarungu Terhadap Perkembangan
Bicara dan Bahasa
2. Dampak Tunarungu Terhadap Kemampuan Akademis
3. Dampak Tunarungu Terhadap Aspek Sosio-Emosional
4. Dampak Tunarungu Terhadap Aspek Fisik
dan Kesehatan
DAMPAK GANGGAUN KOMUNIKASI
BAGI ANAK
1. Hambatan dalam Berinteraksi Sosial
(anak mengalami hambatan/gangguan dalam kemampuan
berkomunikasi dengan orang lain)
2. Hambatan dalam Pengembangan Kemampuan
akademik
(kemampuan berbahasa baik secara reseptif maupun ekspresif
memegang peranan penting)
KEBUTUHAN KHUSUS DAN PROFIL
PENDIDIKAN ANAK TUNARUNGU DAN
ANAK DENGAN GANGGUAN
KOMUNIKASI
KB 3
Sebagaimana anak lainnya yang mendengar,
anak tunarungu membutuhkan Pendidikan untuk
mengembangkan potensinya secara optimal. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan layanan
pendidikan yang disesuaikan dengan karakteristik,
kemampuan, dan ketidakmampuannya. Di samping
sebagai kebutuhan, pemberian layanan pendidikan
kepada anak tunarungu, didasari oleh beberapa
landasan, yaitu landasan agama, kemanusiaan, hukum,
dan pedagogis.
Jenis Pelayanan
Pendidikan Bagi Anak
Tunarungu
Meliputi layanan umum dan layanan Khusus
1. Layanan umum merupakan layanan yang
biasa diberikan kepada anak
mendengar/normal,
2. Layanan khusus merupakan layanan yang
diberikan untuk mengurangi dampak
kelainannya, yang meliputi layanan bina
bicara serta bina persepsi bunyi dan irama.
Tempat/Sistem Pendidikan Bagi Anak Tunarungu
● Layanan pendidikan bagi anak tunarungu dikelompokkan
menjadi sistem segregasi dan integrasi/terpadu.
● Sistem segregasi merupakan sistem pendidikan yang
terpisah dari penyelenggaraan pendidikan untuk anak
mendengar/ normal.
● Tempat pendidikan bagi anak tunarungu melalui sistem ini
meliputi sekolah khusus (SLB-B), SDLB, dan kelas jauh
atau kelas kunjung.
● Sistem pendidikan integrasi/terpadu, merupakan sistem
pendidikan yang memberikan kesempatan pada anak tunarungu
untuk belajar bersama anak mendengar/normal di sekolah
umum/biasa.
● Melalui sistem ini anak tunarungu ditempatkan dalam berbagai
bentuk keterpaduan yang sesuai dengan kemampuannya.
Strategi pembelajaran bagi anak
tunarungu pada dasarnya sama
dengan strategi pembelajaran
yang digunakan dalam
pembelajaran bagi anak
mendengar/normal, akan tetapi
dalam pelaksanaannya, harus
bersifat visual, artinya lebih
banyak memanfaatkan indera
penglihatan siswa tunarungu
STRATEGI PEMBELAJARAN
TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI
 Tujuan dan fungsi evaluasi dalam pembelajaran
siswa tunarungu sama dengan siswa
mendengar/normal, yaitu untuk mengukur tingkat
penguasaan materi pelajaran, serta untuk umpan
balik bagi guru.
 Kegiatan evaluasi bagi siswa tunarungu, harus
memperhatikan prinsip-prinsip: berkesinambungan,
menyeluruh, obyektif, dan pedagogis.
Pendidikan untuk anak dengan gangguan
komunikasi tergantung jenis gangguan
komunikasi dan hambatan lain yang
dialami anak tersebut karena banyak
gangguan komunikasi yang merupakan
hambatan penyerta bagi hambatan
utama yang dialami anak.
Mereka memperoleh layanan pendidikan
sesuai dengan hambatan utamanya serta
layanan untuk mengembangkan
kemampuan berkomunikasinya.
PENDIDIKAN UNTUK ANAK DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI
STRATEGI, MATERI, MEDIA, PENILAIAN BAGI ANAK
DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI
Strategi, materi, media, maupun penilaian yang
digunakan dalam layanan pendidikan khusus bagi
anak dengan gangguan komunikasi, sangat beragam
sesuai jenis gangguan yang dialami anak. Namun,
prosedur umum layanan intervensi gangguan
komunikasi meliputi melakukan asesmen,
menganalisis asesmen, membuat intervensi,
melaksanakan program intervensi, penilaian/asesmen
ulang, serta tindak lanjut.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Thank
you!

More Related Content

What's hot

Model layanan abk dan pendidikan inklusi
Model layanan abk dan pendidikan inklusiModel layanan abk dan pendidikan inklusi
Model layanan abk dan pendidikan inklusi
RoHim MohaMad
 
RPP BAHASA INDONESIA
RPP BAHASA INDONESIARPP BAHASA INDONESIA
RPP BAHASA INDONESIA
Ghian Velina
 
pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netra
endang zr
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individufara dillah
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
masterkukuh
 
BUKU TAMU BIMBINGAN DAN KONSELING.docx
BUKU TAMU  BIMBINGAN DAN KONSELING.docxBUKU TAMU  BIMBINGAN DAN KONSELING.docx
BUKU TAMU BIMBINGAN DAN KONSELING.docx
Zacki4
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Mayawi Karim
 
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
Arman Ahmad
 
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Aini Sahriza
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
Tjoetnyak Izzatie
 
MODUL 7.pptx
MODUL 7.pptxMODUL 7.pptx
MODUL 7.pptx
NURDIANA233253
 
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM ( PPT ).pptx
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM  ( PPT ).pptx1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM  ( PPT ).pptx
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM ( PPT ).pptx
AtepTedi3
 
Ppt tuna grahita
Ppt tuna grahitaPpt tuna grahita
Ppt tuna grahita
Mona Waroh
 
PPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
Arman Ahmad
 
Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan Belajar
Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan BelajarMakalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan Belajar
Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan Belajar
Fian DeBoris
 
Alat identifikasi anak luar biasa
Alat identifikasi anak luar biasaAlat identifikasi anak luar biasa
Alat identifikasi anak luar biasa
SLB AB BINA ASIH CIANJUR
 
RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1
RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1
RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1Sanjaya Koembara
 

What's hot (20)

Model layanan abk dan pendidikan inklusi
Model layanan abk dan pendidikan inklusiModel layanan abk dan pendidikan inklusi
Model layanan abk dan pendidikan inklusi
 
RPP BAHASA INDONESIA
RPP BAHASA INDONESIARPP BAHASA INDONESIA
RPP BAHASA INDONESIA
 
pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netra
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
Soal baru
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
 
Pola layanan komprehensif
Pola layanan komprehensifPola layanan komprehensif
Pola layanan komprehensif
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
BUKU TAMU BIMBINGAN DAN KONSELING.docx
BUKU TAMU  BIMBINGAN DAN KONSELING.docxBUKU TAMU  BIMBINGAN DAN KONSELING.docx
BUKU TAMU BIMBINGAN DAN KONSELING.docx
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
 
MODUL 7.pptx
MODUL 7.pptxMODUL 7.pptx
MODUL 7.pptx
 
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM ( PPT ).pptx
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM  ( PPT ).pptx1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM  ( PPT ).pptx
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM ( PPT ).pptx
 
Ppt tuna grahita
Ppt tuna grahitaPpt tuna grahita
Ppt tuna grahita
 
PPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan Belajar
Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan BelajarMakalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan Belajar
Makalah Psikologi Pendidikan ABK Kesulitan Belajar
 
Alat identifikasi anak luar biasa
Alat identifikasi anak luar biasaAlat identifikasi anak luar biasa
Alat identifikasi anak luar biasa
 
RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1
RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1
RPP TEMATIK KELAS 3 SD SEMESTER 1
 

Similar to PPT PABK MODUL 5.pptx

PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptx
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptxPPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptx
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptx
rocktorock
 
tz30103
 tz30103 tz30103
tz30103
Frances Jayne
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Muhammad Hamdani
 
PDGK 4407 Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarungu
PDGK 4407   Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarunguPDGK 4407   Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarungu
PDGK 4407 Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarungu
Josua Manurung
 
Makalah slb
Makalah slbMakalah slb
Makalah slb
alsenahasya
 
PABK MODUL 5 NEW.pptx
PABK MODUL 5 NEW.pptxPABK MODUL 5 NEW.pptx
PABK MODUL 5 NEW.pptx
LelaMartilaya
 
ANAK DENGAN HAMBATAN PENDENGARAN (TUNARUNGU).docx.pptx
ANAK DENGAN HAMBATAN PENDENGARAN (TUNARUNGU).docx.pptxANAK DENGAN HAMBATAN PENDENGARAN (TUNARUNGU).docx.pptx
ANAK DENGAN HAMBATAN PENDENGARAN (TUNARUNGU).docx.pptx
Adam Superman
 
materi tunarungu dan pembelajaran untuk guru
materi tunarungu dan pembelajaran untuk gurumateri tunarungu dan pembelajaran untuk guru
materi tunarungu dan pembelajaran untuk guru
RonaSuindu
 
Permasalahan Sosial
Permasalahan SosialPermasalahan Sosial
Permasalahan Sosial
Zezen Wahyudin
 
Penyuluhan Speech Delay okew.ppt
Penyuluhan Speech Delay okew.pptPenyuluhan Speech Delay okew.ppt
Penyuluhan Speech Delay okew.ppt
CrashanaSiregar
 
Artikel konseptual abk
Artikel konseptual abkArtikel konseptual abk
Artikel konseptual abk
Prisca Miftachul Ana
 
education
educationeducation
education
Rizky Amanda
 
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdfPresentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
amandalingga
 
Laporan observasi slb
Laporan observasi slbLaporan observasi slb
Laporan observasi slb
iwan Alit
 
Tugasan kumpulan
Tugasan kumpulanTugasan kumpulan
Tugasan kumpulan
vincentraj74
 
Lengkap ank slb
Lengkap ank slbLengkap ank slb
Lengkap ank slb
DIKNAS PENDIDIKAN
 
Penyuluhan Speech Delay oke.ppt
Penyuluhan Speech Delay oke.pptPenyuluhan Speech Delay oke.ppt
Penyuluhan Speech Delay oke.ppt
CrashanaSiregar
 
12822073.ppt
12822073.ppt12822073.ppt
12822073.ppt
aldyghifary
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Dedy Wiranto
 
Tunawicara
TunawicaraTunawicara
Tunawicara
ND Arisanti
 

Similar to PPT PABK MODUL 5.pptx (20)

PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptx
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptxPPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptx
PPT_kelompok 4_ Modul 5_ ABK_Finish.pptx
 
tz30103
 tz30103 tz30103
tz30103
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
 
PDGK 4407 Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarungu
PDGK 4407   Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarunguPDGK 4407   Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarungu
PDGK 4407 Pendidikan anak berkebutuhan khusus- pabk modul 5 - tunarungu
 
Makalah slb
Makalah slbMakalah slb
Makalah slb
 
PABK MODUL 5 NEW.pptx
PABK MODUL 5 NEW.pptxPABK MODUL 5 NEW.pptx
PABK MODUL 5 NEW.pptx
 
ANAK DENGAN HAMBATAN PENDENGARAN (TUNARUNGU).docx.pptx
ANAK DENGAN HAMBATAN PENDENGARAN (TUNARUNGU).docx.pptxANAK DENGAN HAMBATAN PENDENGARAN (TUNARUNGU).docx.pptx
ANAK DENGAN HAMBATAN PENDENGARAN (TUNARUNGU).docx.pptx
 
materi tunarungu dan pembelajaran untuk guru
materi tunarungu dan pembelajaran untuk gurumateri tunarungu dan pembelajaran untuk guru
materi tunarungu dan pembelajaran untuk guru
 
Permasalahan Sosial
Permasalahan SosialPermasalahan Sosial
Permasalahan Sosial
 
Penyuluhan Speech Delay okew.ppt
Penyuluhan Speech Delay okew.pptPenyuluhan Speech Delay okew.ppt
Penyuluhan Speech Delay okew.ppt
 
Artikel konseptual abk
Artikel konseptual abkArtikel konseptual abk
Artikel konseptual abk
 
education
educationeducation
education
 
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdfPresentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
Presentasi Tuna Daksa dan Tuna Rungu_Kelompok 1_Pendidikan Inklusi.pdf
 
Laporan observasi slb
Laporan observasi slbLaporan observasi slb
Laporan observasi slb
 
Tugasan kumpulan
Tugasan kumpulanTugasan kumpulan
Tugasan kumpulan
 
Lengkap ank slb
Lengkap ank slbLengkap ank slb
Lengkap ank slb
 
Penyuluhan Speech Delay oke.ppt
Penyuluhan Speech Delay oke.pptPenyuluhan Speech Delay oke.ppt
Penyuluhan Speech Delay oke.ppt
 
12822073.ppt
12822073.ppt12822073.ppt
12822073.ppt
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
 
Tunawicara
TunawicaraTunawicara
Tunawicara
 

PPT PABK MODUL 5.pptx

  • 1.
  • 2. Modul 5 Pendidikan Anak Tunarungu dan Anak dengan Gangguan Komunikasi DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 RIMA RIFTYA Y. (858747245) RIZKYA FADHILATIN N. (858739097) UMI MARTATI’AH (858739588) YUNI ZUBAIDAH (858740156)
  • 3. DEFINISI DAN KLASIFIKASI, PENYEBAB, SERTA CARA PENCEGAHAN TERJADINYA TUNARUNGU DAN GANGGUAN KOMUNIKASI KB 1
  • 4. DEFINISI TUNARUNGU Tunarungu (hearing impairment) merupakan ketidakmampuan mendengar dari yang ringan sampai yang berat sekali yang digolongkan kepada tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing)
  • 5. KLASIFIKASI TUNARUNGU Tingkat kehilangan pendengaran 01 02 Saat terjadinya ketunarunguan 03 Letak gangguan pendengaran secara anatomis 04 Berdasarkan etimologi atau asal usulnya ketunarunguan
  • 6. Berdasarkan tingkat kehilangan pendengaran, ketunarunguan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Tunarungu Ringan (Mild Hearing Loss). 2) Tunarungu Sedang (Moderate Hearing Loss). 3) Tunarungu Agak Berat (Moderately Severe Hearing Loss). 4) Tunarungu Berat (Severe Hearing Loss). 5) Tunarungu Berat Sekali (Profound Hearing Loss). A.
  • 7. Berdasarkan saat terjadinya, ketunarunguan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Ketunarunguan Prabahasa (Prelingual Deafness). 2) Ketunarunguan Pasca Bahasa (Post Lingual Deafness). B.
  • 8. Berdasarkan Letak gangguan pendengaran secara anatomis, ketunarunguan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Tunarungu Tipe Konduktif. 2) Tunarungu Tipe Sensorineural. 3) Tunarungu Tipe Campuran. C.
  • 9. Berdasarkan etiologi atau asal usulnya ketunarunguan diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Tunarungu Endogen. 2) Tunarungu Eksogen. D.
  • 10. PENYEBAB TERJADINYA TUNARUNGU 1. Kerusakan/gangguan yang terjadi pada telinga luar yang dapat disebabkan antara lain oleh: o Tidak terbentuknya lubang telinga bagian luar (atresia meatus akustikus externus). o Terjadinya peradangan pada lubang telinga luar (otitis externa). A. Penyebab Tunarungu Tipe Konduktif
  • 11. 2. Kerusakan/gangguan yang terjadi pada telinga tengah yang dapat disebabkan antara lain oleh: ○ Ruda Paksa, yaitu adanya tekanan/benturan yang keras pada telinga seperti karena jatuh, tabrakan, tertusuk, dsb. (atresia meatus akustikus externus). ○ Terjadinya peradangan/infeksi pada telinga tengah (otitis media). ○ Otosclerosis, yaitu terjadinya pertumbuhan tulang pada kaki tulang stapes. ○ Tympanisclerosis, yaitu adanya lapisan kalsium/zat kapur pada gendang dengar (membrane timpani) dan tulang pendengaran. ○ Anomali congenital dari tulang pendengaran atau tidak terbentuknya tulang pendengaran yang dibawa sejak lahir. ○ Disfungsi tuba eustaschius (saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan rongga mulut), akibat alergi atau tumor pada nasopharynx.
  • 12. CARA PENCEGAHAN TERJADINYA TUNARUNGU Ada empat cara yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya tunarungu sebagai berikut: 1. Upaya yang dapat dilakukan pada saat sebelum nikah (pranikah) 2. Upaya yang dapat dilakukan pada waktu hamil 3. Upaya yang dapat dilakukan pada saat melahirkan 4. Upaya yang dapat dilakukan pada masa setelah lahir (post natal)
  • 13. DEFINISI GANGGUAN KOMUNIKASI Komunikasi merupakan suatu aktivitas atau pikiran maupun perasaan, dari seseorang kepada orang lain, melalui sistem simbol yang dapat dimaknai bersama, seperti simbol bunyi bahasa, tulisan, serta melalui isyarat atau symbol lainnya.
  • 14. Gangguan klasifikasi diklasifikasikan dalam dua kelompok besar yaitu gangguan bicara dan ganguan bahasa KLASIFIKASI GANGGUAN KOMUNIKASI
  • 15. PENYEBAB GANGGUAN KOMUNIKASI Gangguan komunikasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya: 1) Faktor kehilangan pendengaran 2) Kelainan organ bicara 3) Gangguan emosi 4) Keterlambatan perkembangan 5) Mental retardasi 6) Kerusakan otak 7) Faktor lingkungan
  • 16. PENCEGAHAN TERJADINYA GANGGUAN KOMUNIKASI 1. Memonitor tumbuh kembang anak 2. Melakukan intervensi dini terhadap kelainan yang ditemukan 3. Memberikan stimulasi bunyi-bunyi bahasa 4. Menghindari dwi bahasa pada awal masa perkembangan bahasa
  • 17. DAMPAK TUNARUNGU DAN GANGGUAN KOMUNIKASI BAGI PERKEMBANGAN ANAK KB 2
  • 18. DAMPAK TUNARUNGU BAGI ANAK 1. Dampak Tunarungu Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa 2. Dampak Tunarungu Terhadap Kemampuan Akademis 3. Dampak Tunarungu Terhadap Aspek Sosio-Emosional 4. Dampak Tunarungu Terhadap Aspek Fisik dan Kesehatan
  • 19. DAMPAK GANGGAUN KOMUNIKASI BAGI ANAK 1. Hambatan dalam Berinteraksi Sosial (anak mengalami hambatan/gangguan dalam kemampuan berkomunikasi dengan orang lain) 2. Hambatan dalam Pengembangan Kemampuan akademik (kemampuan berbahasa baik secara reseptif maupun ekspresif memegang peranan penting)
  • 20. KEBUTUHAN KHUSUS DAN PROFIL PENDIDIKAN ANAK TUNARUNGU DAN ANAK DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI KB 3
  • 21. Sebagaimana anak lainnya yang mendengar, anak tunarungu membutuhkan Pendidikan untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan layanan pendidikan yang disesuaikan dengan karakteristik, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Di samping sebagai kebutuhan, pemberian layanan pendidikan kepada anak tunarungu, didasari oleh beberapa landasan, yaitu landasan agama, kemanusiaan, hukum, dan pedagogis.
  • 22. Jenis Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Tunarungu Meliputi layanan umum dan layanan Khusus 1. Layanan umum merupakan layanan yang biasa diberikan kepada anak mendengar/normal, 2. Layanan khusus merupakan layanan yang diberikan untuk mengurangi dampak kelainannya, yang meliputi layanan bina bicara serta bina persepsi bunyi dan irama.
  • 23. Tempat/Sistem Pendidikan Bagi Anak Tunarungu ● Layanan pendidikan bagi anak tunarungu dikelompokkan menjadi sistem segregasi dan integrasi/terpadu. ● Sistem segregasi merupakan sistem pendidikan yang terpisah dari penyelenggaraan pendidikan untuk anak mendengar/ normal. ● Tempat pendidikan bagi anak tunarungu melalui sistem ini meliputi sekolah khusus (SLB-B), SDLB, dan kelas jauh atau kelas kunjung. ● Sistem pendidikan integrasi/terpadu, merupakan sistem pendidikan yang memberikan kesempatan pada anak tunarungu untuk belajar bersama anak mendengar/normal di sekolah umum/biasa. ● Melalui sistem ini anak tunarungu ditempatkan dalam berbagai bentuk keterpaduan yang sesuai dengan kemampuannya.
  • 24. Strategi pembelajaran bagi anak tunarungu pada dasarnya sama dengan strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bagi anak mendengar/normal, akan tetapi dalam pelaksanaannya, harus bersifat visual, artinya lebih banyak memanfaatkan indera penglihatan siswa tunarungu STRATEGI PEMBELAJARAN
  • 25. TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI  Tujuan dan fungsi evaluasi dalam pembelajaran siswa tunarungu sama dengan siswa mendengar/normal, yaitu untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran, serta untuk umpan balik bagi guru.  Kegiatan evaluasi bagi siswa tunarungu, harus memperhatikan prinsip-prinsip: berkesinambungan, menyeluruh, obyektif, dan pedagogis.
  • 26. Pendidikan untuk anak dengan gangguan komunikasi tergantung jenis gangguan komunikasi dan hambatan lain yang dialami anak tersebut karena banyak gangguan komunikasi yang merupakan hambatan penyerta bagi hambatan utama yang dialami anak. Mereka memperoleh layanan pendidikan sesuai dengan hambatan utamanya serta layanan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasinya. PENDIDIKAN UNTUK ANAK DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI
  • 27. STRATEGI, MATERI, MEDIA, PENILAIAN BAGI ANAK DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI Strategi, materi, media, maupun penilaian yang digunakan dalam layanan pendidikan khusus bagi anak dengan gangguan komunikasi, sangat beragam sesuai jenis gangguan yang dialami anak. Namun, prosedur umum layanan intervensi gangguan komunikasi meliputi melakukan asesmen, menganalisis asesmen, membuat intervensi, melaksanakan program intervensi, penilaian/asesmen ulang, serta tindak lanjut.
  • 28. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik Thank you!