2. PROSES DAN PROSEDUR
PENGECATAN
Pengertian
Cat adalah suatu cairan yang dipakai
untuk melapisi permukaan bahan
dengan tujuan untuk memperindah
(decoratif), memperkuat (reinforcing),
dan melindungi (protective) dari
korosi/karat
3. KOMPONEN CAT
1. PIGMENT
- Zat pewarna
- Memberi daya tutup
- Anti korosi
2. RESIN (binder), sebagai zat pengikat
3. SOLVENT, sebagai pelarut, pengencer
4. ADDITIVE
- anti foaming (busa)
- anti setting (pecah, retak)
- flow additive (mudah diaplikasikan)
4. PIGMENT ATAU ZAT PEWARNA
TERBAGI:
Pigment warna, berfungsi menambah
warna dan memberikan daya tutup
Pigment terang, berfungsi menambah
warna-warni metalik pada cat
Pigment extender, berfungsi menambah
kekuatan cat pd bodi, menghasilkan
viscositas dan mencegah pengendapan
Pigment flatting, digunakan untuk
mengurangi kilap, terutama pada cat jenis
doof.
5. Jenis-jenis cat
Berdasarkan bahan baku
Berdasarkan fungsi
Berdasarkan metode pengecatan
Berdasarkan letak pemakaian
Jenis substrat
Kondisi dan bentuk campuran
Mekanisme pengeringan
Kadar solvent
6. Berdasarkan bahan baku
Ditinjau dari jenis resin
– Epoxy, polyurethane, acrylic,
melamine, alkyd, nitro cellulose,
polyester, vinyl, chlorinated rubber.
Bersadarkan kandungan pigment
– Varnish atau lacquer (transparan,
kandungan pigment rendah)
– Duco atau enamel (berwarna dan
kandungan pigment tinggi berfungsi
sebagai penutup)
7. Berdasarkan fungsi
Cat dempul (filler)
Anti karat (anti Corrosion)
Anti jamur (anti Fungus)
Tahan api (heat resistance)
Tahan panas anti bocor (water proofing)
Decorative
Protective
Heavy duty
Industrial
10. Berdasarkan substrat
Cat besi (metal protective)
Lantai (flooring system)
Kayu (wood finishing)
Beton (concrete paint)
Kapal (marine paint)
Mobil (automotive paint)
Plastik
Kulit
Tembok
18. Putty adalah material lapisan dasar (under
coat), digunakan untuk mengisi bagian yang
penyok dalam dan membuat permukaan halus.
Ada beberapa tipe putty yg berbeda-beda,
tergantung pada kedalaman penyok yang
harus diisi dan material yang akan digunakan.
Biasanya spatula digunakan untuk mengoles
suatu lapisan yg tebal untuk mengisinya, dan
kemudian dihaluskan dengan mengamplas
(sanding)
PELAPISAN DEMPUL
(PUTTY)
22. PENGECATAN AKHIR
LAPISAN CAT AKHIR, FUNGSINYA
UNTUK MELINDUNGI DAN
MEMPERHALUS DAN
MEMPERINDAH PERMUKAAN
TIPE CAT “TOP COAT”
1. Enamel: synthetic/alkyd,
acrylic, polyurethane
2. Lacquer : nitrocellulose, acrylic
23. PERBEDAAN ANTARA ENAMEL DAN
LACQUER
SIFAT ENAMEL LACQUER
Pengeringan Lambat Cepat
Daya Tutup 2 lapis 4 – 6 lapis
Fleksibilitas Baik Kurang
Kemampuan
untuk mengkilap
Langsung Setelah
dipoles
Daya tahan
terhadap udara
Baik Kurang
24. STANDAR SPRAYING
A. PAINT CIRCULATION
1. Tekanan angin : 5,0 – 6,0 kg/cm2
2. Tekanan cat : 1,5 – 2,0 kg/cm2
3. Fluid delivery : 400 – 500 cc/mnt
B. OPERATION
1. Jarak : 25 – 30 cm
2. Pattern : 25 – 30 cm
3. Arah : tegak lurus/90o
4. kecepatan ayun SG : 1 m /detik
5. Over Lapping : 1/3 – ½
6. flash off time : minimal 2 menit
(disesuaikan dg thinner)
C. CAT DAN THINNER
1. viscositas : tergantung jenis cat dan
thinner yang digunakan
2. sifat flow : visual, tidak terlalu lama
3. Kebersihan : Disaring dengan nylon
filter # 300
25. SYARAT UMUM SPRAYING 1
SUBJECT ITEM SYARAT
Material - Cat
- Thinner
- Angin
Sesuai dengan peralatan,
permukaan yang akan di
cat dan sifat material.
Bebas air, minyak, debu,
atau kotoran
Tool &
Equipment
- Spray gun
- Piping/hose
- Container/cup
- Pompa
- Spray booth
- Paint circulation
Ada sistem pemeliharaan
perawatan dan penggantian
Metode - Persiapan sebelum
spray
- Cara cara spraying
Sesuai dengan standar
operasi
26. SYARAT UMUM SPRAYING 2
SUBJECT ITEM SYARAT
Manusia Pengetahuan
tentang
teknik
spraying dan
pemakaian/
pemeliharaa
n peralatan
spraying
pelatihan
Lingkungan Kebersihan,
keteraturan,
kerapihan,
keselamatan,
ketertiban
Pelaksanaan di jalur
permukaan
yang akan di cat
Keberhasilan
proses
bebas debu, oli, grease,
garam atau kotoran lainnya.
45. PENGECATAN AKHIR
Cat akhir merupakan cat yang
berfungsi memberikan
perlindungan permukaan dan
memberikan keindahan
(performance/penampilan)
kendaraan.
46. Mempersiapkan Kebutuhan
Bahan
Cat :
– Volume luasan permukaan yang akan dicat
– Daya sebar cat
– Ketebalan cat
– Kekentalan
Thinner
– Jenis
– Kekentalan
Amplas
– Luasan yang akan di amplas
Dempul
– Ketebalan dempul
– Luasan permukaan yang akan di dempul
47. Jenis Pengecatan
Pengecatan Solid
– Semprotkan 3-4 lapis top coat solid
dengan selang waktu 2-5 menit
menggunakan cat yang sudah
diencerkan (kekentalan sesuai dengan
spesifikasi jenis cat)
– Keringkan di udara bebas selama 60
menit (sesuai tahap-tahap pengeringan)
atau dengan pengeringan
menggunakan sinar infra merah pada
suhu kurang lebih 40ºC selama 15
menit
– Pemolesan dapat dilakukan minimal
setelah 24 jam
48. Untuk Pengecatan Metalik
– Semprotkan 3 lapis top coat metalik yang sudah
diencerkan (sesuai dgn spesifikasi jenis Cat)
dengan selang waktu antara lapisan 3-5 menit
– Keringkan di udara bebas selama 60 menit atau
dengan menggunakan infra merah pada suhu
55ºC selama 15 menit
– Bersihkan permukaan top coat dengan kain lap
penarik debu
– Semprotkan 2-3 lapis clear atau gloss yang telah
dicampur hardener dengan selang waktu antara 3
lapisan 3-5 menit.
– Setelah pengeringan normal sekitar 30 menit,
dapat dilakukan dengan pengeringan paksa
dengan suhu 60ºC selama ±30 menit
– Pemolesan dapat dilakukan setelah 12 jam.
49. POLESHING
Adalah proses menghaluskan
permukaan , dan pengkilatan cat
setelah dilakukan pengecatan
Hasil pengecatan masih banyak bintik-
bintik debu dan kemungkinan
ketebalan cat tidak rata
Proses polishing (melakukan
pemolesan) dilakukan dengan bantuan
amplas halus (jika permukaan agak
kasar), atau langsung menggunakan
compound (jika permukaan sudah
halus.
50. Type permukaan cat yang
memerlukan poleshing
Adanya perbedaan tekstur diantara
permukaan yang dicat kembali dengan
permukaan aslinya.
Timbul bintik-bintik pada permukaan cat
karena menempelnya debu dan kotoran.
Cat meleleh.
Sedikit buram karena penguapan solvent
atau thinner selama proses pengeringan
(drying).
51. Faktor-Faktor yang Menentukan
Kualitas Hasil Pengecatan
(a). Kerataan Lapisan Cat / Top Coat
– Kerataan lapisan cat meliputi : ketebalan lapisan cat,
kehaluasan permukaan cat, dan tidak timbul cacat pengecatan.
(b). Daya Kilap Cat
– Daya kilap cat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
kualitas bahan yang digunakan yaitu thinner, top coat, clear,
dan proses pengeringan serta teknik pengecatan.
(c). Daya Tahan Cat
– Lapisan cat / top coat harus memiliki sifat daya tahan terhadap
zat cair antara lain minyak solar, bensin, oli mesin dan lain-lain.
Disamping itu cat harus tahan terhadap segala cuaca terutama
panas sinar matahari dalam jangka waktu lama.
(d). Tekstur Cat
Meliputi kerataan, kehalusan perkumaan cat, dan daya kilap cat.