SlideShare a Scribd company logo
STATUS
ASMATIKUS
Asma
Penyakit heterogen yg biasanya memiliki karakteristik inflamasi sal
napas. Ditandai dgn riw gejala pernapasan spt mengi, sesak
napas, dada terasa berat dan batuk yg bervariasi dl wktu dan
intensitas, disertai variasi hambatan aliran udara
Asma di jumpai pd 1-18% populasi diberbagai negara maju dan
berkembang
Di indonesia : Prevalens pd anak 2-30%
Prevalens pd dewasa 7,7 %
Status asmatikus
 Suatu kondisi tjdnya serangan asma berat yg tdk berespon thd
pengobatan asma pd umumnya
Patogenesis
Respon imun pd asma
1. Ggn inflamasi kronik sal napas
2. Mediator2 inflamasi dan remodeling sal napas
3. Melibatkan respon imun innate dan adaptif
Innate immunity (sistem kekebalan alami) : sistem imun
bawaan yang bersifat fisik, spt kulit, selaput lendir dan rambut
hidung yang berfungsi sbg pertahanan terdepan dari benda2
asing yg masuk kedalam tubuh
Adaptif immunity (sistem kekebalan yg didapat) : mekanisme
pertahanan tubuh berupa perlawanan thd antigen tertentu, sistem
imun ini terutama diperankan oleh limfosit B dan limfosit T
Pengelompokan penyakit secara demografis, klinis maupun
karakteristik patofisiologi yang dapat diamati fenotif
1). Asma alergi
Fenotif asma yg paling mudah dikenali, dimulai sejak masa kanak2,
berhub dgn alergi dl keluarga spt eksim, rhinitis alergi, makanan dan
obat2an
2). Asma non alergi
Fenotif ini memiliki respon yang kurang baik dgn steroid
3)Asma awitan (onset) lambat
Fenotif ini mengalami serangan asma pertama kali pd usia dewasa
dan cenderung tidak memiliki riw alergi
4 ).Asma dgn obstruksi sal napas menetap
Asma dgn gejala dlm waktu yg lama yg mybb tjd obstruksi sal napas
yg menetap  remodelling
5). Asma dgn obesitas
BBrp pasien asma dgn obesitas memiliki keluhan pernapasan yg
menonjol.
Bakat yang diturunkan :
Asma
Atopi/Alergik
Hipereaktifitas bronkus
Inflamasi saluran napas
Faktor yang memodifikasi penyakit
genetik
Pengaruh lingkungan:
Alergen
Infeksi pernapasan
Asap rokok/polusi udara
Diet
Status sosioekonomi
Asimptomatik atau asma dini
Manifestasi klinis asma
(perubahan irreversible pada
struktur dan fungsi saluran napas)
1. Diagnosis
Gejala berikut adalah karakteristik asma
Lebih dari 1 gejala (mengi, sesak, batuk, dada terasa berat)
Gejala umumnya lbh berat pd malam hari
Gejala bervariasi mnrt waktu dan intensitas
Gejala dicetuskan oleh infeksi virus, aktivitas fisis, pajanan
alergen, perubahan cuaca, emosi, serta iritan spt asap rokok
atau bau menyengat
Gejala yang mengurangi kecurigaan terhadap asma :
1. Batuk tanpa disertai gejala pernapasan lain
2. Produksi sputum kronik
3. Nyeri dada
4. Inspirasi dengan suara napas yang cukup keras dipicu oleh aktifitas
fisis
Variabilitas  perbaikan dan/atau perburukan gejala maupun fungsi
paru yang dapat diidentifikasi, baik dalam satu hari yang sama, dalam
bebrapa hari kunjungan atau melalui pemeriksaan variabilitas
2. Pemeriksaan fisis
Seringkali normal
Mengi saat ekspirasi
Silent chest  eksaserbasi berat ( penurunan aliran udara yg
ckp bermakna)
3. Pemeriksaan penunjang
Ditandai hambatan aliran udara
Spirometri  penurunan rasio VEP1/KVP. Bila < 75%
obstruksi
Foto toraks  normal/hiperinflasi
Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan
gejala klinis
Derajat
asma
Gejala Gejala malam Faal paru
Intermiten  Gejala <1x/minggu
 Tanpa gejala diluar serangan
 Serangan singkat
 Bulanan
 2x sebulan
 APE >80%
 VEP1> 80% nilai prediksi
 APE> 80% nilai terbaik
 Variabilitas APE >20%
Persisten
ringan
 Gejala > 1x perminggu
 Tetapi <1x/hari
 Serangan dapat mengganggu
aktifitas dan tidur
 Mingguan
 >2x sebulan
 APE >80%
 VEP1 >80% nilai prediksi
 APE >80% nilai terbaik
 Variabilitas APE 20-30%
Persisten
sedang
 Gejala setiap hari
 Serangan menganggu
aktifitas dan tidur
 Membutuhkan bronkodilator
setiap hari
 Harian
 >
1x/minggu
APE 60-80%
VEP1 60- 80% nilai prediksi
APE 60- 80% nilai terbaik
Variabilitas APE >30%
Persisten
berat
 Gejala terus menerus
 Sering kambuh
 Aktifitas fisis terbatas
 Kontinyu
 Sering
APE <60%
VEP1 <60% nilai prediksi
APE> <60%nilai terbaik
Variabilitas APE >30%
Derajat berat asma
Intermiten Persisten ringan Persisten sedang Persisten berat
Gejala Bulanan:
• <1x sepekan
• Gejala (-) diluar
serangan
• Serangan singkat
Setiap pekan:
• >1x sepekan
• <1x perhari
• Serangan
mengganggu
aktifitas dan tidur
Harian :
• Setiap hari
• Butuh
bronkodilator
tiap hari
• Serangan
menganggu
aktifitas dan
tidur
Terus menerus :
• Terus menerus
• Sering kambuh
• Aktifitas fisis
terbatas
Malam ≤2x/bulan > 2x/bulan >1x sepekan Sering
VEP1 ≥ 80% prediksi ≥ 80% prediksi 60-80% prediksi ≤ 60% prediksi
APE ≥ 80% terbaik ≥ 80% prediksi 60-80% terbaik ≤ 60% terbaik
Variabilitas < 20% 20-30 % > 30% > 30%
Derajat kontrol asma
Dinilai dari 4 pertanyaan
1. Apakah ada gejala siang hari > 2xpekan
2. Apakah ada terbangun mlm hari krn asma?
3. Apakah pengunaan pelega >2x/pekan?
4. Apakah ada keterbatasan aliran udara?
Terkontrol baik  tdk ada ke 4 gjl
Terkontrol sbgian  mengalami 1-2 gjl
Tdk terkontrol  bila mengalami 3-4 gjl
Derajat berat eksaserbasi
Ringan sedang Berat Mengancam jiwa
Berbicara Frasa Kata perkata
Penurunan kesadaran,
silent chest, pernapasan
paradoksal
Posisi Duduk Duduk membungkuk
Kesadaran Tidak agitasi Agitasi
Frekuensi napas Meningkat, < 30x/mnt > 30x/ mnt
Otot bantu napas Tidak ada Ada
Frekuensi nadi 100-120x/ mnt > 120x/ mnt
Saturasi <90-95% < 90%
APE > 50% nilai prediksi < 50% nilai prediksi
Penatalaksanaan
mengontrol penyakit spy asma mnjd terkontrol
 Fungsi paru normal VEP1 dan/atau APE >80% prediksi atau
terbaik
Pengontrol (controller)
Terapi asma jangka panjang u mengontrol asma
Diberikan tiap hari
Disebut terapi pencegahan
Pengontrol (Controller)
1. Kortikosteroid inhalasi
2. Kortikosteroid sistemik
3. Sodium kromoglikat
4. Nedokromil sodium
5. Metilsantin
6. Agonis β2 kerja lama inhalasi
7. Agonis β2 kerja lama oral
8. Leukotrien modifiers atau antagonis leukotriens
9. Antimuskarinik/antikolinergik kerja lama
10.Anti IgE
Pelega (reliefer)
Prinsip : dilatasi sal napas mll relaksasi otot polos
Memperbaiki atau menghambat bronkonstriksi tetapi tdk
memperbaiki inflamasi sal napas atau menurunkan
hiperreaktifitas bronkus
Reliefer
1. Agonis β2 kerja singkat
2. Kortikosteroid sistemik
3. Antimuskarinik/antikolinergik kerja singkat
4. Aminofilin
5. Adrenalin
Pemberian medikasi
1. Lgsg ke target organ (sal napas)
2. Dosis kecil
3. Mula kerja (awitan) cepat
4. ES sistemik minimal
Macam2 cara pemberian obat ihalasi
1) Inhalasi dosis terukur (IDT)/ metered dose inhalaler (MDI)
2) IDT dgn alat bantu (spacer)
3) Breath actuated MDI
4) Dry powder inhaler (DPI)
5) Nebulisasi
Awitan dan durasi kerja Agonis β2
Awitan Durasi singkat Durasi lama
Cepat Fenoterol
Prokaterol
Salbutamol/Albuterol
Terbutalin
Formoterol
lambat Salmeterol
Manajemen asma eksaserbasi akut
Asma eksasebasi akut adl 
Episode asma yg ditandai dgn peningkatan gejala sesak
napas, batuk, mengi, atau dada terasa berat dan penurunan
fungsi paru scr progresif
Dosis dan sediaan Agonis β2 kerja singkat
Medikasi Sediaan obat Dosis dewasa Dosis anak keterangan
Salbutamol IDT 100 mcg/semprot 2x semprot
3-4x/ hari
1 semprot
3-4x/hari
Untuk mengatasi
eksaserbasi, dosis
pemeliharaan
berkisar 3-4x/hr
Fenoterol IDT 100, 200
mcg/semprot
1,2 semprot
3-4x/hari
1 semprot
3-4x/hari
Prokaterol IDT 10 mcg/semprot 1 semprot
2-4x/hari
1 semprot
2x/hari
Terbutalin IDT 0,25mcg/semprot 1-2 semprot
3-4x/hari
1 semprot
3-4x/hari
(>12 tahun)
Manajemen Eksaserbasi asma
INITIALASSESMENT
A.Airway B.Breathing C.Circulation
Are any the following present?
…Confusion, silent chest
FurtherTRIAGE BY CLINICAL STATUS Consult ICU, start SABA and O2 and prepare patient for
intubations
MILD or MODERATE
Talks in phrases
Prefers sitting to lying
Not agitasi
Respiratory rate increase
Accessory muscles not used
Pulse rate 100-120 bpm
O2 saturation (on air) 90-95%
PEF >50% predicted or best
SEVERE
Talks in words
Sits hunched forwards
Agitasi
Respiratory rate >30x/mnt
Accessory muscles being used
Pulse rate >120 bpm
O2 saturation (on air) <90%
PEF <50% predicted or best
If continuing deterioration, treat as severe and re-assess for ICU
ASSESS CLINICAL PROGRESS FREQUENTLY
MEASURE LUNG FUNCTION
In all patients one hour after initial treatment
FEV1or PEF 60-80% of predicted or personal best and
symptom improved
MODERATE
Consider for discharge planing
FEV1 or PEF< 60% of predicted or
Personal best or lack of clinical response
SEVERE
Continue treatment as above and reases frequently
SABA
Consider ipratropium bromide
ControlledO2 to maintain
saturation 93-95% (children 94-98%)
Oral cocticosteroids
SABA
Ipratropium bromide
ControlledO2 to maintain
saturation 93-95% (children 94-98%)
Oral or IV KS
Onsider IV magnesium
Consider high dose ICS
No Yes
PBJ
• Sblm dipulangkan dr RS  persiapkan pertemuan
lanjutan 1 pekan kedepan
Terimakasih

More Related Content

Similar to Ppt mengenai penyakit STATUS ASMATIKUS.pptx

Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
sharklasers22
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
Sumadin1112
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
Sumadin1112
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
Sumadin1112
 

Similar to Ppt mengenai penyakit STATUS ASMATIKUS.pptx (20)

Asma
AsmaAsma
Asma
 
Farmasi klinik kasus
Farmasi klinik kasus Farmasi klinik kasus
Farmasi klinik kasus
 
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
(Manajemen FT Asma).pptx penyakit asma fisioterapi
 
Asma bronkial
Asma bronkialAsma bronkial
Asma bronkial
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
 
Askep asthma bronchial
Askep asthma bronchialAskep asthma bronchial
Askep asthma bronchial
 
REFRAT ASMA .pptx
REFRAT ASMA .pptxREFRAT ASMA .pptx
REFRAT ASMA .pptx
 
Pbl 7 a modul sesak batuk
Pbl 7 a modul sesak batukPbl 7 a modul sesak batuk
Pbl 7 a modul sesak batuk
 
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
11. Asma.ppt pada kasus kebidanan yang perlu
 
PPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptx
PPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptxPPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptx
PPT Farmakoteraphi Ashma Kelompok 1.pptx
 
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpad
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi UnpadKasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpad
Kasus Farmakoterapi asma C2 Farmasi Unpad
 
7.2.1.3 a. SOP Medis Asma Bronkial.docx
7.2.1.3  a.  SOP Medis Asma Bronkial.docx7.2.1.3  a.  SOP Medis Asma Bronkial.docx
7.2.1.3 a. SOP Medis Asma Bronkial.docx
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
 
Asma 2
Asma 2Asma 2
Asma 2
 
245883344 asma-pada-anak vina
245883344 asma-pada-anak vina245883344 asma-pada-anak vina
245883344 asma-pada-anak vina
 
Asma anak
Asma anakAsma anak
Asma anak
 
asma-bronkiale.ppt
asma-bronkiale.pptasma-bronkiale.ppt
asma-bronkiale.ppt
 

Recently uploaded

tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
danangandi
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
tien148950
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptResisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
HamzahNasir2
 

Recently uploaded (20)

BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptxJENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
JENIS OBAT ANTIEMETIK DALAM FARMAKOLOGI.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.pptPenyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
Penyuluhan Stroke bagi peserta prolanis.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.KChest Meeting  Presentasi divisi pulmo Ny.K
Chest Meeting Presentasi divisi pulmo Ny.K
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptxPosyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
Posyandu Center Of Excellence Sebagai Upaya peningkatan Kualitas.pptx
 
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptxPeran orang tua dalam mendidik anak.pptx
Peran orang tua dalam mendidik anak.pptx
 
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptxPeritonitis  dan Optek Perforasi Gaster.pptx
Peritonitis dan Optek Perforasi Gaster.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdahmateri tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
materi tatalaksana prematur dan berat badan lahir rebdah
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan pptResisten antibiotik kelompok delapan ppt
Resisten antibiotik kelompok delapan ppt
 

Ppt mengenai penyakit STATUS ASMATIKUS.pptx

  • 2. Asma Penyakit heterogen yg biasanya memiliki karakteristik inflamasi sal napas. Ditandai dgn riw gejala pernapasan spt mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk yg bervariasi dl wktu dan intensitas, disertai variasi hambatan aliran udara Asma di jumpai pd 1-18% populasi diberbagai negara maju dan berkembang Di indonesia : Prevalens pd anak 2-30% Prevalens pd dewasa 7,7 %
  • 3. Status asmatikus  Suatu kondisi tjdnya serangan asma berat yg tdk berespon thd pengobatan asma pd umumnya
  • 4. Patogenesis Respon imun pd asma 1. Ggn inflamasi kronik sal napas 2. Mediator2 inflamasi dan remodeling sal napas 3. Melibatkan respon imun innate dan adaptif Innate immunity (sistem kekebalan alami) : sistem imun bawaan yang bersifat fisik, spt kulit, selaput lendir dan rambut hidung yang berfungsi sbg pertahanan terdepan dari benda2 asing yg masuk kedalam tubuh Adaptif immunity (sistem kekebalan yg didapat) : mekanisme pertahanan tubuh berupa perlawanan thd antigen tertentu, sistem imun ini terutama diperankan oleh limfosit B dan limfosit T
  • 5. Pengelompokan penyakit secara demografis, klinis maupun karakteristik patofisiologi yang dapat diamati fenotif 1). Asma alergi Fenotif asma yg paling mudah dikenali, dimulai sejak masa kanak2, berhub dgn alergi dl keluarga spt eksim, rhinitis alergi, makanan dan obat2an 2). Asma non alergi Fenotif ini memiliki respon yang kurang baik dgn steroid 3)Asma awitan (onset) lambat Fenotif ini mengalami serangan asma pertama kali pd usia dewasa dan cenderung tidak memiliki riw alergi
  • 6. 4 ).Asma dgn obstruksi sal napas menetap Asma dgn gejala dlm waktu yg lama yg mybb tjd obstruksi sal napas yg menetap  remodelling 5). Asma dgn obesitas BBrp pasien asma dgn obesitas memiliki keluhan pernapasan yg menonjol.
  • 7. Bakat yang diturunkan : Asma Atopi/Alergik Hipereaktifitas bronkus Inflamasi saluran napas Faktor yang memodifikasi penyakit genetik Pengaruh lingkungan: Alergen Infeksi pernapasan Asap rokok/polusi udara Diet Status sosioekonomi Asimptomatik atau asma dini Manifestasi klinis asma (perubahan irreversible pada struktur dan fungsi saluran napas)
  • 8.
  • 9. 1. Diagnosis Gejala berikut adalah karakteristik asma Lebih dari 1 gejala (mengi, sesak, batuk, dada terasa berat) Gejala umumnya lbh berat pd malam hari Gejala bervariasi mnrt waktu dan intensitas Gejala dicetuskan oleh infeksi virus, aktivitas fisis, pajanan alergen, perubahan cuaca, emosi, serta iritan spt asap rokok atau bau menyengat
  • 10. Gejala yang mengurangi kecurigaan terhadap asma : 1. Batuk tanpa disertai gejala pernapasan lain 2. Produksi sputum kronik 3. Nyeri dada 4. Inspirasi dengan suara napas yang cukup keras dipicu oleh aktifitas fisis Variabilitas  perbaikan dan/atau perburukan gejala maupun fungsi paru yang dapat diidentifikasi, baik dalam satu hari yang sama, dalam bebrapa hari kunjungan atau melalui pemeriksaan variabilitas
  • 11. 2. Pemeriksaan fisis Seringkali normal Mengi saat ekspirasi Silent chest  eksaserbasi berat ( penurunan aliran udara yg ckp bermakna) 3. Pemeriksaan penunjang Ditandai hambatan aliran udara Spirometri  penurunan rasio VEP1/KVP. Bila < 75% obstruksi Foto toraks  normal/hiperinflasi
  • 12. Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan gejala klinis Derajat asma Gejala Gejala malam Faal paru Intermiten  Gejala <1x/minggu  Tanpa gejala diluar serangan  Serangan singkat  Bulanan  2x sebulan  APE >80%  VEP1> 80% nilai prediksi  APE> 80% nilai terbaik  Variabilitas APE >20% Persisten ringan  Gejala > 1x perminggu  Tetapi <1x/hari  Serangan dapat mengganggu aktifitas dan tidur  Mingguan  >2x sebulan  APE >80%  VEP1 >80% nilai prediksi  APE >80% nilai terbaik  Variabilitas APE 20-30% Persisten sedang  Gejala setiap hari  Serangan menganggu aktifitas dan tidur  Membutuhkan bronkodilator setiap hari  Harian  > 1x/minggu APE 60-80% VEP1 60- 80% nilai prediksi APE 60- 80% nilai terbaik Variabilitas APE >30% Persisten berat  Gejala terus menerus  Sering kambuh  Aktifitas fisis terbatas  Kontinyu  Sering APE <60% VEP1 <60% nilai prediksi APE> <60%nilai terbaik Variabilitas APE >30%
  • 13. Derajat berat asma Intermiten Persisten ringan Persisten sedang Persisten berat Gejala Bulanan: • <1x sepekan • Gejala (-) diluar serangan • Serangan singkat Setiap pekan: • >1x sepekan • <1x perhari • Serangan mengganggu aktifitas dan tidur Harian : • Setiap hari • Butuh bronkodilator tiap hari • Serangan menganggu aktifitas dan tidur Terus menerus : • Terus menerus • Sering kambuh • Aktifitas fisis terbatas Malam ≤2x/bulan > 2x/bulan >1x sepekan Sering VEP1 ≥ 80% prediksi ≥ 80% prediksi 60-80% prediksi ≤ 60% prediksi APE ≥ 80% terbaik ≥ 80% prediksi 60-80% terbaik ≤ 60% terbaik Variabilitas < 20% 20-30 % > 30% > 30%
  • 14. Derajat kontrol asma Dinilai dari 4 pertanyaan 1. Apakah ada gejala siang hari > 2xpekan 2. Apakah ada terbangun mlm hari krn asma? 3. Apakah pengunaan pelega >2x/pekan? 4. Apakah ada keterbatasan aliran udara? Terkontrol baik  tdk ada ke 4 gjl Terkontrol sbgian  mengalami 1-2 gjl Tdk terkontrol  bila mengalami 3-4 gjl
  • 15. Derajat berat eksaserbasi Ringan sedang Berat Mengancam jiwa Berbicara Frasa Kata perkata Penurunan kesadaran, silent chest, pernapasan paradoksal Posisi Duduk Duduk membungkuk Kesadaran Tidak agitasi Agitasi Frekuensi napas Meningkat, < 30x/mnt > 30x/ mnt Otot bantu napas Tidak ada Ada Frekuensi nadi 100-120x/ mnt > 120x/ mnt Saturasi <90-95% < 90% APE > 50% nilai prediksi < 50% nilai prediksi
  • 16. Penatalaksanaan mengontrol penyakit spy asma mnjd terkontrol  Fungsi paru normal VEP1 dan/atau APE >80% prediksi atau terbaik Pengontrol (controller) Terapi asma jangka panjang u mengontrol asma Diberikan tiap hari Disebut terapi pencegahan
  • 17. Pengontrol (Controller) 1. Kortikosteroid inhalasi 2. Kortikosteroid sistemik 3. Sodium kromoglikat 4. Nedokromil sodium 5. Metilsantin 6. Agonis β2 kerja lama inhalasi 7. Agonis β2 kerja lama oral 8. Leukotrien modifiers atau antagonis leukotriens 9. Antimuskarinik/antikolinergik kerja lama 10.Anti IgE
  • 18. Pelega (reliefer) Prinsip : dilatasi sal napas mll relaksasi otot polos Memperbaiki atau menghambat bronkonstriksi tetapi tdk memperbaiki inflamasi sal napas atau menurunkan hiperreaktifitas bronkus Reliefer 1. Agonis β2 kerja singkat 2. Kortikosteroid sistemik 3. Antimuskarinik/antikolinergik kerja singkat 4. Aminofilin 5. Adrenalin
  • 19. Pemberian medikasi 1. Lgsg ke target organ (sal napas) 2. Dosis kecil 3. Mula kerja (awitan) cepat 4. ES sistemik minimal Macam2 cara pemberian obat ihalasi 1) Inhalasi dosis terukur (IDT)/ metered dose inhalaler (MDI) 2) IDT dgn alat bantu (spacer) 3) Breath actuated MDI 4) Dry powder inhaler (DPI) 5) Nebulisasi
  • 20. Awitan dan durasi kerja Agonis β2 Awitan Durasi singkat Durasi lama Cepat Fenoterol Prokaterol Salbutamol/Albuterol Terbutalin Formoterol lambat Salmeterol
  • 21. Manajemen asma eksaserbasi akut Asma eksasebasi akut adl  Episode asma yg ditandai dgn peningkatan gejala sesak napas, batuk, mengi, atau dada terasa berat dan penurunan fungsi paru scr progresif
  • 22. Dosis dan sediaan Agonis β2 kerja singkat Medikasi Sediaan obat Dosis dewasa Dosis anak keterangan Salbutamol IDT 100 mcg/semprot 2x semprot 3-4x/ hari 1 semprot 3-4x/hari Untuk mengatasi eksaserbasi, dosis pemeliharaan berkisar 3-4x/hr Fenoterol IDT 100, 200 mcg/semprot 1,2 semprot 3-4x/hari 1 semprot 3-4x/hari Prokaterol IDT 10 mcg/semprot 1 semprot 2-4x/hari 1 semprot 2x/hari Terbutalin IDT 0,25mcg/semprot 1-2 semprot 3-4x/hari 1 semprot 3-4x/hari (>12 tahun)
  • 23. Manajemen Eksaserbasi asma INITIALASSESMENT A.Airway B.Breathing C.Circulation Are any the following present? …Confusion, silent chest FurtherTRIAGE BY CLINICAL STATUS Consult ICU, start SABA and O2 and prepare patient for intubations MILD or MODERATE Talks in phrases Prefers sitting to lying Not agitasi Respiratory rate increase Accessory muscles not used Pulse rate 100-120 bpm O2 saturation (on air) 90-95% PEF >50% predicted or best SEVERE Talks in words Sits hunched forwards Agitasi Respiratory rate >30x/mnt Accessory muscles being used Pulse rate >120 bpm O2 saturation (on air) <90% PEF <50% predicted or best If continuing deterioration, treat as severe and re-assess for ICU ASSESS CLINICAL PROGRESS FREQUENTLY MEASURE LUNG FUNCTION In all patients one hour after initial treatment FEV1or PEF 60-80% of predicted or personal best and symptom improved MODERATE Consider for discharge planing FEV1 or PEF< 60% of predicted or Personal best or lack of clinical response SEVERE Continue treatment as above and reases frequently SABA Consider ipratropium bromide ControlledO2 to maintain saturation 93-95% (children 94-98%) Oral cocticosteroids SABA Ipratropium bromide ControlledO2 to maintain saturation 93-95% (children 94-98%) Oral or IV KS Onsider IV magnesium Consider high dose ICS No Yes
  • 24. PBJ • Sblm dipulangkan dr RS  persiapkan pertemuan lanjutan 1 pekan kedepan