Neuroma akustik adalah tumor jinak yang tumbuh di saraf akustik dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran, keseimbangan, dan nyeri kepala. Tiga diagnosa keperawatan utama adalah gangguan sensori auditori, nyeri, dan risiko kekurangan gizi. Intervensi mencakup mengurangi stimulasi berlebihan, mengelola nyeri, memantau nutrisi, dan mencegah cidera.
1. Dokumen ini berisi laporan kunjungan kebidanan rutin ke rumah keluarga Tn. S yang sedang hamil. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan kesehatan ibu hamil dan keluarga.
2. Ibu hamil bernama Ny. M sedang hamil 35 minggu dan secara umum dalam kondisi sehat meski mengeluh kurang nafsu makan.
3. Keluarga Tn. S memiliki pola hidup
Keluarga Tn. E dan Ny. D sedang dalam tahap adaptasi setelah menikah baru-baru ini. Mereka berencana meningkatkan keharmonisan keluarga dengan merencanakan keluarga kecil, namun belum memiliki anak. Tn. E berkomitmen untuk selalu menjaga keselamatan istrinya.
Neuroma akustik adalah tumor jinak yang tumbuh di saraf akustik dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran, keseimbangan, dan nyeri kepala. Tiga diagnosa keperawatan utama adalah gangguan sensori auditori, nyeri, dan risiko kekurangan gizi. Intervensi mencakup mengurangi stimulasi berlebihan, mengelola nyeri, memantau nutrisi, dan mencegah cidera.
1. Dokumen ini berisi laporan kunjungan kebidanan rutin ke rumah keluarga Tn. S yang sedang hamil. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan kesehatan ibu hamil dan keluarga.
2. Ibu hamil bernama Ny. M sedang hamil 35 minggu dan secara umum dalam kondisi sehat meski mengeluh kurang nafsu makan.
3. Keluarga Tn. S memiliki pola hidup
Keluarga Tn. E dan Ny. D sedang dalam tahap adaptasi setelah menikah baru-baru ini. Mereka berencana meningkatkan keharmonisan keluarga dengan merencanakan keluarga kecil, namun belum memiliki anak. Tn. E berkomitmen untuk selalu menjaga keselamatan istrinya.
Ibu hamil usia 32-34 minggu mengeluh sering terjaga di malam hari karena sering buang air kecil dan khawatir dengan keadaan bayinya. Perawat merencanakan tindakan untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kenyamanan ibu melalui komunikasi, edukasi, dan dukungan keluarga.
Ibu membawa bayi berusia 2 tahun untuk mendapatkan imunisasi campak kedua. Pemeriksaan fisik menunjukkan bayi dalam keadaan sehat. Bayi mendapat suntikan vaksin campak dan ibu diinstruksikan untuk terus menjaga kesehatan dan gizi anak.
Ny. W dirawat di RSUD Kabupaten Muna dengan diagnosis kista ovarium kanan berdasarkan keluhan nyeri perut dan hasil USG. Ibu akan menjalani operasi untuk mengangkat kista tersebut. Bidan merencanakan asuhan keperawatan untuk mempersiapkan ibu menjalani operasi dan memantau kondisinya.
Dokumen ini berisi laporan pengkajian keperawatan terhadap Ny. R yang baru melahirkan dengan operasi SCTP. Ibu mengeluh nyeri pada bekas operasi dan lelah. Pemeriksaan menunjukkan ibu lemah dan ASI belum keluar. Rencana perawatan mencakup mengatasi nyeri, meningkatkan istirahat dan menyusui."
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
Dokumen tersebut merangkum laporan pengkajian kebidanan terhadap pasien wanita berusia 47 tahun dengan keluhan utama nyeri perut akibat kista ovarium. Laporan tersebut mendokumentasikan data pasien, hasil pemeriksaan fisik dan diagnosa masalah serta rencana tindak lanjut berupa operasi.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat tiga masalah utama yang dihadapi keluarga Tn. R: 1) Ibu belum menjadi akseptor keluarga berencana, 2) Keluarga kurang memahami tentang HIV dan pap smear, dan 3) Sarana kesehatan lingkungan yang kurang memadai.
Dokumen tersebut merangkum manajemen asuhan kebidanan pada Ny. W yang didiagnosis mengalami kista ovarium dan anemia. Ny. W mengeluh nyeri perut sebelah kanan bawah selama 10 tahun. Pemeriksaan USG menunjukkan adanya kista ovarium kanan dan Hb hanya 8,2 gr%. Rencana asuhan mencakup donor darah untuk mengatasi anemia, kolaborasi dengan dokter untuk operasi kista ovarium, serta pemberian dukungan spiritual dan
1. Dokumen ini berisi laporan pengkajian dan pembinaan kesehatan komunitas pada keluarga TN"R" yang tidak menggunakan alat kontrasepsi keluarga berencana.
2. Teridentifikasi beberapa masalah kesehatan keluarga yaitu ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi, keluarga tidak memiliki sarana lingkungan sehat, dan kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks.
3. Berdasarkan analisis, masalah prioritas
More Related Content
Similar to PPT kti jumiyati dengan masalah kesehatan katarak.pptx
Ibu hamil usia 32-34 minggu mengeluh sering terjaga di malam hari karena sering buang air kecil dan khawatir dengan keadaan bayinya. Perawat merencanakan tindakan untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kenyamanan ibu melalui komunikasi, edukasi, dan dukungan keluarga.
Ibu membawa bayi berusia 2 tahun untuk mendapatkan imunisasi campak kedua. Pemeriksaan fisik menunjukkan bayi dalam keadaan sehat. Bayi mendapat suntikan vaksin campak dan ibu diinstruksikan untuk terus menjaga kesehatan dan gizi anak.
Ny. W dirawat di RSUD Kabupaten Muna dengan diagnosis kista ovarium kanan berdasarkan keluhan nyeri perut dan hasil USG. Ibu akan menjalani operasi untuk mengangkat kista tersebut. Bidan merencanakan asuhan keperawatan untuk mempersiapkan ibu menjalani operasi dan memantau kondisinya.
Dokumen ini berisi laporan pengkajian keperawatan terhadap Ny. R yang baru melahirkan dengan operasi SCTP. Ibu mengeluh nyeri pada bekas operasi dan lelah. Pemeriksaan menunjukkan ibu lemah dan ASI belum keluar. Rencana perawatan mencakup mengatasi nyeri, meningkatkan istirahat dan menyusui."
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
Dokumen tersebut merangkum laporan pengkajian kebidanan terhadap pasien wanita berusia 47 tahun dengan keluhan utama nyeri perut akibat kista ovarium. Laporan tersebut mendokumentasikan data pasien, hasil pemeriksaan fisik dan diagnosa masalah serta rencana tindak lanjut berupa operasi.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat tiga masalah utama yang dihadapi keluarga Tn. R: 1) Ibu belum menjadi akseptor keluarga berencana, 2) Keluarga kurang memahami tentang HIV dan pap smear, dan 3) Sarana kesehatan lingkungan yang kurang memadai.
Dokumen tersebut merangkum manajemen asuhan kebidanan pada Ny. W yang didiagnosis mengalami kista ovarium dan anemia. Ny. W mengeluh nyeri perut sebelah kanan bawah selama 10 tahun. Pemeriksaan USG menunjukkan adanya kista ovarium kanan dan Hb hanya 8,2 gr%. Rencana asuhan mencakup donor darah untuk mengatasi anemia, kolaborasi dengan dokter untuk operasi kista ovarium, serta pemberian dukungan spiritual dan
1. Dokumen ini berisi laporan pengkajian dan pembinaan kesehatan komunitas pada keluarga TN"R" yang tidak menggunakan alat kontrasepsi keluarga berencana.
2. Teridentifikasi beberapa masalah kesehatan keluarga yaitu ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi, keluarga tidak memiliki sarana lingkungan sehat, dan kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks.
3. Berdasarkan analisis, masalah prioritas
Similar to PPT kti jumiyati dengan masalah kesehatan katarak.pptx (17)
PPT kti jumiyati dengan masalah kesehatan katarak.pptx
1. JUMIYATI
NIM : P00820720047
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK F TERUTAMA PADA
BAPAK F DENGAN MASALAH KATARAK DI DESA PAYA ABOE
KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN
2. Apa itu Katarak?
Katarak merupakan kelainan lensa
mata yang keruh di dalam bola mata.
Kekeruhan lensa atau katarak akan
mengakibatkan sinar terhalang masuk
ke dalam mata sehingga penglihatan
menjadi menurun (Suparti dan
Purwanti, 2017).
3.
4. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan
komperensif dalam melakukan Asuhan
Keperawatan Keluarga Bapak F terutama pada
Bapak F Dengan Masalah Katarak di Desa Paya
Aboe Kecamatan Peusangan Kabupaten
Bireuen.
Tujuan
5. Pengkajian
Kepala Keluarga (KK) Bapak F, Umur 58 tahun,
Alamat Desa Paya Aboe, Pekerjaan Petani,
Pendidikan SLTP, Bapak F dan Istrinya berasal dari
Suku Aceh dan istri berasal dari suku Aceh,
Keluarga Bapak F menganut agama Islam keluarga
selalu melaksanakan sholat secara berjamaah.
Diagnosa Pada Bapak F yaitu katarak. Bapak F
mengatakan katarak adalah penyakit mata tua yang
disebabkan oleh faktor umur.
6. Analisa Data
“
NO DATA FOKUS PENYEBAB MASALAH KESEHATAN
1 DS:
a. Bapak F mengatakan katarak adalah penyakit mata tua yang
disebabkan oleh faktor umur.
b. Bapak F mengatakan tanda dangejala katarak adalah penglihatan
menjadi tidak fokus pada suatu benda yangada di hadapannya.
c. Bapak F mengatakan jika sakit masih dapat ditangani Bapak F tidak
pergi ke puskesmas tetapi jika sakitnya tidak dapatditangani dirumah
maka Bapak F meminta diantarkan ke puskesmas untuk
memeriksakan matanya.
DO:
a. Bapak F nampak harus mendekatdan berhadapan jika diajak berbicara
dengan lawan bicaranya”
b. kesadaran : composmentis.
c. Tanda-Tanda Vital:
TD :200/100 mmhg
RR : 20x/menit.
Pulse : 83x/menit
Suhu : 36,3 0C
Katarak Gangguan pada penglihatan Bapak F
khususnya bapak F
2 DS :
a. keluarga Bapak F tidakmenyiapkan fasilitas seperti pegangan tralisbesi
di tembok rumahnya untuk memudahkan Bapak F berpegangan
b. Bapak F mengatakan penglihatanya sudah menurun.
DO:
a. Perabotan rumah tampakberserakan dimana-mana.
b. kamar mandi tampak kotor,licin karena banyaknya lumutdi bagian lantai
kamar mandi.
c. Tidak tersedianya fasilitas yang memudahkan aktifitas Bapak F seperti
teralis yang dapatdi pasang di tembok rumah, dan di kamar mandi.
Ketidakmampuan keluarga
dalam merawat keluarga yang
sakit
Resiko terjatuh pada keluarga Bapak F
khusunya Bapak F
7. Pengkajian
Berdasarkan pengkajian Bapak F belum mengetahui apa itu
katarak yang ia tahu kondisi pengliahatannya saat ini buram tidak
jelas terhadap objek pada mata kiri yang dilihat. Bapak F tidak
mengetahui penyebab katarak yang Bapak F tau katarak terjadi
karena faktor usia. Bapak F pernah memeriksaan matanya ke
RSUD dr. Fauziah Bireuen dan dari hasil pemeriksaannya Bapak
F positif terkena Katarak di matanya dan dokter menyarankan
untuk operasi katarak tetapi Bapak F tidak mau dioperasi karena
Bapak F merasa takut.
Upaya yang dilakukan keluarga Bapak F yaitu membawa
anggota keluarga yang sakit ke puskesmas atau klinik terdekat
ketika untuk mendapatkan pandangan yang cepat.
8. Diagnosa keperawatan
Resiko terjatuh berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat keluarga yang sakit
Gangguan pada penglihatan pada keluarga Bapak F
khususnya Bapak F berhubungan dengan katarak
Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan
Ketidakmampuan / kurangnya keterampilan terhadap suatu
prosedur dan cara mengatasi sulit tidur.
9. Perencanaan
Pada diagnosa keperawatan yang pertama yaitu
Gangguan penglihatan (katarak) pada keluarga Bapak F
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat
keluarga yang sakit katarak. merencanakan untuk
mengadakan penyuluhan tentang masalah penyakit
katarak mulai mengenal masalah, mengambil keputusan,
merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi
lingkungan, memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Keluarga menyatakan setuju dan rencana tindakan
yang bersifat anjuran dan motivasi, faktor pendukung untuk
mengadakan rencana tindakan diatas yaitu tingginya
motivasi keluarga untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang
penyakit katarak dan agar dapat segera mengatasiya
sedangkan faktor penghambat untuk merealisasikan
rencana yang telah dibuat adalah kurangnya pengetahuan
tentang penyakit katarak.
10. Pada diagnosa keperawatan pertama,
rencana tindakan keperawatan dapat
dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu
melakukan cara perawataan mata ,hal ini
disebabkan karena Bapak F merasakan
sulit beraktifitas mata mudah berair
kemudian seperti ada yang menghalangi
matanya dan silau pada kedua matanya,
pada diagnosa keperawatan kedua adalah
mengajarkan Bapak F teknik relaksasi
progresif untuk membuat Bapak F lebih
rileks sehingga tekanan darah Bapak F
dapat turun secara perlahan dan
mengurangi pusing lemas dan emosi.
Pelaksanaan
11. x
Evaluasi
Pada diagnosa keperawatan yang
pertama penulis melakukan evaluasi
sebanyak tiga kali yaitu pada tanggal 29
Mei 2023, berdasarkan analisa data yang
diperoleh, maka evaluasi yang diperoleh
yaitu masalah katarak pada Bapak F hanya
sebagian yang dapat diatasi, hal ini terjadi
karena keterbatasan waktu, keluarga
kurang tahu tentang katarak dan Bapak F
tidak mau melakukan operasi yang pada
dasarnya akan menguntungkan Bapak F
dengan memudahkan Bapak F beraktifitas
seperti biasa.