1. BENDUNGAN ASI
KELOMPOK 3
1. ALAMUANA TIA
2. EVI
3. FITRIAH
4. RAHMI
5. INDAH SARI
6. MISLAINI
7. RAHMAWATI
8. YOSI WIRASAPUTRI
9. NURHADISAH
10. NURASIAH
2. PENGERTIAN
Bendungan ASI adalah terjadinya
pembengkakan pada payudara karena
peningkatan aliran vena dan limfe sehingga
menyebabkan bendungan ASI dan rasa nyeri
disertai kenaikan suhu badan (Sarwono, 2010).
Bendungan ASI adalah bendungan air susu
karena penyempitan duktus laktiferi atau
kelenjar yang yang tidak di kosongkan dengan
sempurna atau karena kelainan puting susu.
3. PENYEBAB
1. Pengosongan mamae yang
tidak sempurna.
2. Faktor hisapan bayi yang tidak
aktif.
3. Faktor posisi menyusui bayi
yang tidak benar
4. Puting susu terbenam
5. Puting susu terlalu panjang
4. DAMPAK BENDUNGAN ASI
Statis pada pembuluh darah limfe
mengakibatkan tekanan intraduktal yang
mempengaruhi berbagai segmen pada
payudara, sehingga tekanan seluruh payudara
meningkat, akibatnya payudara sering terasa
penuh, tegang, dan nyeri walaupun tidak
disertai dengan demam.
Terlihat kadang payudara lebih lebar sehingga
sukar dihisap oleh bayi. Bendungan ASI yang
tidak disusukan secara adekuat akhirnya
terjadi mastitis
5. - Bengkak pada payudara
- Payudara terasa keras dan panas
- Payudara oedema
- Puting susu kencang dan kulit
payudara mengkilat walau tidak merah
- Suhu tinggi
- Terdapat nyeri tekan pada payudara
(Prawirohardjo, 2011) dan (Ari
sulystiawati,2010)
TANDA DAN GEJALA
6. PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI
Menyusui secara dini, susui bayi segera mungkin
(sebelum 30 menit) setelah dilahirkan dengan
posisi dan perlekatan yang benar
Susui bayi tanpa dijadwal (on demand)
Keluarkan asi dengan tangan atau pompa bila
produksi melebihi kebutuhan bayi
Perawatan payudara pasca persalinan (masa
nifas)
Menyusui yang sering.
Memakai kantong yang memadai.
Hindari tekanan local pada payudara
(Wiknjosastro, 2012).
7. FISIOLOGIS PAYUDARA
Selama kehamilan, hormon prolaktin dari plasenta meningkat
tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh
kadar estrogen yang tinggi.
Pada hari kedua atau ketiga pasca persalinan, kadar estrogen
dan progesteron menurun drastis, sehingga prolaktin lebih
dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI.
Dengan menyusukan lebih dini terjadi perangsangan puting susu,
terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI lebih
lancar.
Dua reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi
yaitu prolaktin dan reflek aliran timbul karena akibat
perangsangan puting susu karena hisapan oleh bayi. (Putra, S.R
2015)
8. PATOFISIOLOGI
Apabila tidak terjadi penghisapan
payudara oleh bayi, pelepasan
prolaktin tidak terjadi dan pada hari
ketiga dan keempat setelah
melahirkan, bendungan pembuluh
darah akan membesar, pembuluh
lakteferus dan air susu ibu harus
diperas dengan hati-hati. Jika
payudara tidak dikosongkan, maka
alveoli akan mengalami bendungan
dan terjadi pembengkakan karena air
susu.
9. PENATALAKSANAAN BENDUNGAN
ASI
BILA IBU MENYUSUI :
Susukan sesering mungkin kedua
payudara
Berikan ASI dengan tehnik menyusui yang
benar
Untuk mengurangi rasa nyeri sebelum
menyusui, dikompres panas dan dingin
secara bergantian dan ASI diperas lebih
dahulu serta membasahi puting dengan
ASI sebelum menyusui
10. PENATALAKSANAAN BENDUNGAN
ASI
Lanjutan....
Untuk mengurangi nyeri setelah
menyusui:
- Gunakan BH yang menyangga
- Keluarkan sisa ASI
- Kompres dingin
- Berikan paracetamol 500 mg/4 jam
- Lakukan evaluasi setelah 3 hari
11. PENATALAKSANAAN BENDUNGAN
ASI
Lanjutan....
BILA IBU TIDAK MENYUSUI :
Sangga payudara dengan BH ketat
Kompres dingin pada payudara
Hindari pijat dan kompres hangat
Berikan Paracetamol 500 mg
Berikan lynoral atau stilbistrol 3x1 selama
3 hari (kalau perlu)