Dokumen tersebut membahas tentang sistem perkuliahan, materi pembelajaran, dan pelaku perdagangan internasional yang terkait dengan kepabeanan dan ekspor impor. Sistem perkuliahan berdurasi 100 menit dengan pemberian materi oleh dosen dan pengumpulan resume/mind map. Materi pembelajaran meliputi konsep kepabeanan, tarif, fasilitas kepabeanan, dan tata laksana kepabeanan di bidang impor dan ekspor. Pelaku perdagangan internasional
2. Sistem Perkuliahan
• Durasi waktu: 100 Menit
• Pertemuan akan diisi dengan pemberian materi oleh Dosen
Pengampu
• Mahasiswa akan mengumpulkan resume/mind map dikumpulkan
sebelum UTS dan UAS
3. Materi Pembelajaran
1. Perdagangan Internasional dalam kegiatan ekspor impor yang berkaitan dengan kepabeanan dan bea cukai (sejarah dan pengertian serta konsep
terjadinya perdagangan internasional, kepabenaan, bea cukai, ekspor dan impor)
2. Konsep Kepabeanan (daerah pabean, kawasan pabean, kewajiban pabean, kantor pabean, pemberitahuan pabean, tempat penimbunan)
3. Konsep Tarif dan Nilai Pabean
4. Konsep Fasilitas Kepabeanan (fiskal dan procedural)
5. Konsep Pengawasan
6. Konsep Pembukuan. (fungsi dan ketentuan)
7. Konsep Keberatan & Banding
8. Konsep Pidana & Penyidikan
9. Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Impor
10. Perhitungan Pungutan dalam Rangka Impor (Bea Masuk, Bea Masuk Imbalan, Bea Masuk Anti Dumping, Bea Masuk Tindakan Pengaman, Cukai,
Pajak, PPN, PPnBm, Sanksi)
11. Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Ekspor
12. Program Dukung Terhadap Ekspor UMKM
13. Cukai
14. Tata Cara Pelunasana Cukai (saat terutang cukai, saat pelunasan cukai, penghitungan pungutan cukai)
5. Latar Belakang Munculnya Perdagangan
Internasional
• Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan antar
bangsa-bangsa
• Manusia pada dasarnya saling membutuhkan, termasuk bangsa-
bangsa/ negara-negara
• Ada negara yang sumber daya, modal, tenaga kerja dan keahlian nya
minim/ berlebih
• Adakalanya sebuah negara mempunyai persediaan barang yang
sangat berlebihan (over production)
6. • Hingga negara tersebut berusaha kuat. Untuk meng ekspor barang
tertentu. Bila perlu mereka akan menurunkan harga sedemikian rupa
(dumping) untuk berusaha meningkatkan “permintaan” (demand)
dari negara lain.
• Politik dapat juga menjadi dasar mengapa suatu negara mengekspor
dana atau mengimpor.
• Suatu negara yang ingin menjalin hubungan politik yang baik dengan
negara lain akan mengimpor barang tertentu dari negara tertentu
walaupun sebenarnya dapat dibeli dari negara lain dengan mutu yang
lebih baik dan harga relatif lebih murah.
7. Definisi Perdagangan Internasional
• Perdagangan Internasional adalah kegiatan perekonomian dan
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk
yang dimaksud dapat berupa :
• Antar perorangan (individu dengan individu)
• Antara individu dengan pemerintah suatu negara
• Pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
8. • Jika dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri,
maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.
Kerumitan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas negara.
2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lain
melalui bermacam peraturan.
3. Antara satu negara dengan negara lain terdapat perbedaan
9. Teori Perdagangan Internasional
1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Adam Smith negara akan makmur apabila mampu mengembangkan
produksinya melalui perdagangan.
2. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand)
J.S. Miil yaitu mencari keseimbangan pertukaran antar dua barang
oleh dua negara dengan perbandingan pertukaranya atau menentukan
dasar tukar dalam negeri.
3. Pandangan Kaum Merkantilisme
Berpandangan tentang politik kemakmuran negara melebihi
kemakmuran perorangan.
10. Sebab-sebab Terjadinya Perdagangan
Internasional
• Revolusi Informasi dan Transportasi
• Interdependensi Kebutuhan
• Liberalisasi Ekonomi
• Asas Keunggulan Komparatif
• Kebutuhan Devisa
• Adanya Perbedaan Selera
• Adanya Keanekaragaman Kondisi Produksi
• Perbedaan Kebudayaan dan Gaya Hidup
11. Alasan dilakukannya Perdangan Internasional
• Bagi eksportir
a. Ingin membuat produk yang akan dipasarkan di luar negeri
b. Memasarkan produk yang kurang diterima pasar di dalam negeri,
tetapi laku di luar negeri
c. Memperluas pemasaran yang sudah ada dan meningkatkan citra
perusahaan
d. Memanfaatkan hubungan bilateral antar negara yang sedang dibina
oleh pemerintah
12. • Bagi Importir
a. Produk yang dibutuhkan tidak tersedia di dalam negeri
b. Kualitas dan harga
c. Adanya perusahaan afiliasi (group) di luar negeri
d. Memanfaatkan hubungan bilateral antar negara yang sedang dibina
oleh pemerintah
13. Manfaat Perdagangan Internasional Suatu
Negara
• Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
• Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri.
• Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
• Transfer teknologi modern
• Memperluas lapangan kerja dan kesempatan kerja
• Mendorong peningkatan efisiensi proses produksi
• Mendorong kemajuan teknologi dan informasi
• Meningkatkan jumlah devisa negara
14. Pelaku Perdagangan Internasional
1. eksportir: adalah orang yang melakukan penjualan suatu komodit ke luar
negeri
2. Produsen: perusahaan yang memproduksi komoditi yang akan dijual ke
luar negeri oleh eksportir
3. Perbankan: Lembaga yang membiayai ekspor atau menjadi perantara
dengan calon pembeli di luar negeri
4. Balai pengujian dan sertifikasi Mutu Barang
Untuk menjamin mutu komoditi yang akan di ekspor, terutama untuk
menjaga bonafiditas perusaahaan dan menghindari tuntutan ganti rugi dari
pembeli, diperlukan pemeriksaan mutu barang dari badan usaha khusus
seperti PT Surveyor Indonesia
15. • Freight forwarder: sebelum di ekspor barang yang akan dikirim memerlukan pengepakan khusus
yang sesuai ketentuan layak laut (seaworthy packaging) atau udara dan diberi merek sesuai
dengan permintaan pembeli (trade mark atau shipping mark) untuk memudahkan pembeli dalam
mencari barang tersebut di Pelabuhan tujuan, sebelum dikapalkan biasanya barang akan
disimpan dalam gudang Pelabuhan atau terminal peti kemas. Untuk mengurus pengepakan
tersebut, memberi shipping marks dan mencari gudang penyimpanan, eksportir biasanya
menyerahkannya kepada pihak freight forwarder atau forwarding agent.
• Bea cukai: setiap barang wajib memenuhi formalitas ekspor seperti membayar pajak ekspor, bea
keluar, dan bea lain yag ditetapkan oleh bea cukai
• Perusahaan asuransi : bila pembeli menginginkan harga barang atas dasar CIF (Cost Insurance
and Freight) maka eksportir wajib menutut asuransi untuk barang tsb
• Kanwil Departemen Perindustrian dan Perdagangan : untuk mengurus kemudahan bea masuk
bagi komoditas Indonesia yang diberikan oleh negara maju dalam rangka GSP (Generalized
System of Preference) maka komoditi ekspor Indonesia memerlukan Surat Keterangan Negara
(SKA) atau Certificate Of Origin (COO) yang dikeluarkan oleh Kanwil Deperindahg atau Kadin
setempat.