1. Dokumen tersebut berisi nasihat-nasihat bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, seperti cara menghormati ilmu dan syariat, menyesuaikan tingkat kesulitan pelajaran, dan usaha memahami pelajaran dengan baik.

1. Halaman 75 - 78
Terjemahan Kitab Adabul ‘Alim Wal Mutaalim

2. Ustadz Pengampu
Abdul Hamid Aly,
S.Pd,M.Pd
Savemuslimmuslimah.
blogspot.com
Kultur islami nusantara
di japan-east asia
network of exchange for
student and youths
(JENESYS) di jepang,
2017.
Narahubung/aktor

3. Team ‘13’
Tugas ini disusun oleh :
Halimah
Isti’dad A
Ismah Ummi A.
Isti’dad A
Leni Rahmawati
Isti’dad A
Sesungguhnya
TERSENYUMLAH
Semua orang bisa
tersenyum..
Karera senyummu
amal sederhana
namun berarti

4. D
D “KARAKTER PENDIDIK DALAM
BELAJAR MENGAJAR ”
---- PUTARAN KE - 2 ----

7. Cara mengagungkan ilmu dan menghormati
syari’at bagi seorang PENGAJAR
- Bersuci diri dari hadast dan najis sebelum memulai pembelajaran
- Diawali dengan niat taqarrub kepada Allah Swt.
- Senantiasa berdzikir kepada Allah Swt. Sepanjang menuju tempat pembelajaran
- Menjaga pandangan mata dan hati
- Menjaga ekspresi wajah atau emosi dengan menghindari faktor pengaruhnya
- Menjaga sikap, tindakan dan ucapan ketika mengajar
- Menyampaikan sebuah materi secara singkat, padat dan jelas
- Mampu mengendalikan dan mengkondusifkan suasana ketika belajar – mengajar
- Mengatakan “tidak tau” apabila benar-benar tidak mengetahui tentang suatu ilmu tersebut

8. Ya allah sesungguhnya aku berlindung kepadamu agar aku tidak menyesatkan ataupun
disesatkan, menggelincirkan ataupun digelincirkan, berbuat dzalim ataupun didzolimi,
membodohi ataupun dibodohi. Maha mulia keselamatan mu (yang engkau berikan padaku,
pent) dan maha agung pujian kepadamu, tiada tuhan selain engkau. Dengan menyebut
nama allah, saya berpegang teguh kepada allah dan bertawakal kepada allah. Tiada daya
upaya dan kekuatan apapun kecuali atas seizin allah. Ya allah mohon mantapkan hatiku
tampakkanlah kebemaran melalui lisanku.
Ketika pendidik hendak keluar rumah, sebaiknya dia berdo'a dengan do'a :
‫و‬ ‫جارك‬ ‫عز‬ ‫علي‬ ‫يجهل‬ ‫او‬ ‫اواجهل‬ ‫اواظلم‬ ‫اواظلم‬ ‫ازالوازل‬ ‫او‬ ‫اواضل‬ ‫اضل‬ ‫ان‬ ‫اعوذبك‬ ‫اني‬ ‫اللهم‬
‫ثناوك‬ ‫جل‬‫والاله‬‫قو‬ ‫وال‬ ‫ل‬ ‫حو‬ ‫وال‬ ‫هللا‬ ‫علي‬ ‫كلت‬ ‫تو‬ ‫و‬ ‫هللا‬ ‫با‬ ‫اعتصمت‬ ‫هللا‬ ‫با‬ ‫امنت‬ ‫هللا‬ ‫بسم‬ ‫غيرك‬‫ة‬
‫ني‬ ‫جنا‬ ‫ثبت‬ ‫اللهم‬ ‫هللا‬ ‫با‬ ‫اال‬‫وادر‬‫لسا‬ ‫علي‬ ‫الحق‬‫ني‬

9. Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin memulai belajar tepat Pada
hari rabu. Dalam hal ini beliau telah meriwayatkan sebuah hadist
sebagai dasarnya, dan ujarnya: Rasulullah saw bersabda: ” tiada lain
segala sesuatu yang di mulai pada hari rabu, kecuali akan menjadi
sempurna.”
‫ا‬ ‫بداية‬ ‫يوقف‬ ‫هللا‬ ‫رحمه‬ ‫الدين‬ ‫برهان‬ ‫اإلسالم‬ ‫شيخ‬ ‫أستاذنا‬ ‫كان‬
‫ويستدل‬ ‫حديثا‬ ‫ذلك‬ ‫فى‬ ‫يروى‬ ‫وكان‬ ،‫األربعاء‬ ‫يوم‬ ‫على‬ ‫لسبق‬
‫ويقول‬ ‫:به‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫:قال‬ ‫بد‬ ‫شيئ‬ ‫من‬ ‫ما‬
‫تم‬ ‫وقد‬ ‫إال‬ ‫األربعاء‬ ‫يوم‬ ‫ئ‬
Hari Mulai Belajar

10. PANJANG PENDEKNYA PELAJARAN
‫وأما‬‫اإلبتداء‬ ‫فى‬ ‫السبق‬ ‫قدر‬ : ‫الزرنجر‬ ‫بكر‬ ‫أبى‬ ‫بن‬ ‫عمر‬ ‫اإلمام‬ ‫القاضى‬ ‫الشيخ‬ ‫عن‬ ‫يحكى‬ ‫هللا‬ ‫رحمه‬ ‫حنيفة‬ ‫أبو‬ ‫كان‬
‫قال‬ ‫أنه‬ ‫هللا‬ ‫رحمه‬ ‫:ى‬ ‫هللا‬ ‫رحمهم‬ ‫مشايخنا‬ ‫:قال‬ ‫مر‬ ‫باإلعادة‬ ‫ضبطه‬ ‫يمكن‬ ‫ما‬ ‫قدر‬ ‫للمبتدئ‬ ‫السبق‬ ‫قدر‬ ‫يكون‬ ‫أن‬ ‫ينبغى‬
،‫والتدريج‬ ‫بالرفق‬ ‫ويزيد‬ ،‫مرتين‬ ‫باإلعادة‬ ‫ضبطه‬ ‫يمكن‬ ‫وكثر‬ ‫طال‬ ‫وإن‬ ‫أنه‬ ‫حتى‬ ‫كلمة‬ ‫يوم‬ ‫كل‬ ‫ويزيد‬ ‫بالرفق‬ ‫تين‬‫وأما‬
‫وال‬ ،‫ذلك‬ ‫يعتاد‬ ‫ألنه‬ ،‫كذلك‬ ‫يكون‬ ‫أيضا‬ ‫اإلنتهاء‬ ‫فى‬ ‫فهو‬ ‫مرات‬ ‫عشر‬ ‫اإلعادة‬ ‫إلى‬ ‫واحتاج‬ ‫اإلبتداء‬ ‫فى‬ ‫السبق‬ ‫طال‬ ‫إذا‬
‫كثير‬ ‫بجهد‬ ‫إال‬ ‫اإلعادة‬ ‫تلك‬ ‫يترك‬
Mengenai ukuran seberapa panjang panjang yang baru dikaji, menurut keterangan
Abu Hanifah adalah bahwa Syaikh Qadli Imam Umar bin Abu Bakar Az-Zanji berkata :
guru-guru kami berkata: “sebaiknya bagi oarang yang mulai belajar, mengambil pelajar
an baru sepanjang yang kira-kira mampu dihapalkan dengan faham, setelah diajarkan
nya dua kali berulang. Kemudian untuk setiap hari, ditambah sedikit demi sedikit
sehingga setelah banyak dan panjang pun masih bisa menghapal dengan paham pula
setelah diulanga dua kali. Demikianlah lambat laun setapak demi setapak. Apabila
pelajaran pertama yang dikaji itu terlalu panjang sehingga para pelajar memerlukan
diulanganya 10 kali, maka untuk seterusnya sampai yang terakhirpun begitu. Karena
hal itu menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan kecuali dengan susah payah.”

11. Tingkat Pelajaran Yang Di
Dahulukan
Sebaiknya dimulai dengan pelajaran-
pelajaran yang dengan mudah telah
bisa di fahami. Syaikhul Islam Ustadz
Syarifuddin Al-Uqaili berkata; “Menurut
saya, yang benar dalam masalah ini
adalah seperti yang telah dikemukakan
oleh para guru kita. Yaitu untuk murid
yang baru, mereka pilihkan kitab-kitab
yang ringkas/kecil. Sebab dengan
begitu akan lebih mudah di fahami dan
di hapal, serta tidak membosankan lagi
pula banyak terperaktekan.
‫و‬ ،‫فهمه‬ ‫إلى‬ ‫أقرب‬ ‫يكون‬ ‫بشيئ‬ ‫يبتدئ‬ ‫أن‬ ‫وينبغى‬‫كا‬
‫رحمه‬ ‫العقيلى‬ ‫الدين‬ ‫شرف‬ ‫األستاذ‬ ‫اإلمام‬ ‫الشيخ‬ ‫ن‬
‫يقول‬ ‫:هللا‬ ‫مشايخنا‬ ‫فعله‬ ‫ما‬ ‫هذا‬ ‫فى‬ ‫عندى‬ ‫الصواب‬
‫صغارا‬ ‫للمبتدئ‬ ‫يختارون‬ ‫كانوا‬ ‫فإنهم‬ ،‫هللا‬ ‫رحمهم‬
‫وأبعد‬ ،‫والضبط‬ ‫الفهم‬ ‫إلى‬ ‫أقرب‬ ‫ألنه‬ ‫المبسوط‬ ‫ت‬
‫الناس‬ ‫بين‬ ‫وقوعا‬ ‫وأكثر‬ ،‫الماللة‬ ‫.من‬
Membuat Catatan
‫نافع‬ ‫فإنه‬ ،‫كثيرا‬ ‫واإلعادة‬ ‫الضبط‬ ‫بعد‬ ‫السبق‬ ‫يعلق‬ ‫أن‬ ‫وينبغى‬‫جد‬
Sebaiknya sang murid membuat catatan send
iri mengenai pelajaran-pelajaran yang sudah
di fahami hafalannya, untuk kemudian sering
diulang-ulang kembali. Karena dengan cara b
egitu, akan bermanfaat sekali.
‫الطبع‬ ‫كاللة‬ ‫يورث‬ ‫فإنه‬ ،‫يفهمه‬ ‫ال‬ ‫شيئا‬ ‫المتعلم‬ ‫يكتب‬ ‫وال‬‫ويذه‬
‫أوقاته‬ ‫ويضيع‬ ‫الفطنة‬ ‫.ب‬
Jangan sampai menulis apa saja yang ia
sendiri tidak tahu maksudnya, karena hal ini
akan menumpulkan otak dan waktupun hilang
dengan sia-sia belaka.

12. USAHA MEMAHAMI PELAJARAN
‫إ‬ ‫فإنه‬ ،‫التكرار‬ ‫وكثرة‬ ‫وبالتفكر‬ ‫بالتأمل‬ ‫األستاذ‬ ‫عن‬ ‫الفهم‬ ‫فى‬ ‫يجتهد‬ ‫أن‬ ‫وينبغى‬‫ذا‬
‫ويفهم‬ ‫يدرك‬ ‫والتأمل‬ ‫التكرار‬ ‫وكثرة‬ ‫السبق‬ ‫.قل‬ ‫:قيل‬ ‫سماع‬ ‫من‬ ‫خير‬ ،‫حرفين‬ ‫حفظ‬
‫سطرين‬ ‫حفظ‬ ‫من‬ ‫خير‬ ‫حرفين‬ ‫وفهم‬ ،‫.وقرين‬ ‫مر‬ ‫يجتهد‬ ‫ولم‬ ‫الفهم‬ ‫فى‬ ‫تهاون‬ ‫وإذا‬
‫اليسير‬ ‫الكالم‬ ‫يفهم‬ ‫فال‬ ‫ذلك‬ ‫يعتاد‬ ‫مرتين‬ ‫أو‬ ‫ة‬
Pelajar hendaknya mencurahkan kemampuannya dalam memahami pelajaran dari
sang guru, atau boleh juga dengan cara diangan-angan sendiri, di fikir-fikir dan
sering diulang-ulang sendiri. Karena bila pelajaran yang baru itu hanya sedikit dan
sering diulang-ulang sendiri, akhirnyapun dapat dimengerti. Orang berkata : “Hafal
dua huruf lebih bagus daripada mendengarkan saja dua batas pelajaran. Dan
memahami dua huruf lebih baik daripada menghapal dua batas pelajaran. Apabila
seseorang telah pernah satu atau dua kali mengabaikan dan tidak mau berusaha,
maka menjadi terbisakan, dan menjadi tidak bisa memahami kalimat yang tidak
panjang sekalipun.

13. KEWAJIBAN SEORANG PENGAJAR
- Mudzakarah, Munadharah dan Mutharahah
- Menggali Ilmu sepanjang masa
- Bersyukur
- Pengorbanan harta demi ILMU
- Menghindari sifat tama’
- Pelaksanaan Pelajaran keterampilan
- Lillahi ta’ala
- Mengukur kemampuan diri sendiri
- Memiliki metoda menghafal
- Memiliki sifat sabar serta tenang

14. DAFTAR PUSTAKA
Asy’ari,hasyim. 2017, Pendidikan Karakter
Khas Pesantren, Adabul ‘Alim Wal
Muta’allim.,Tsmart, Tangerang
Diakses pada tanggal 5 Oktober 2019, http
://www.Pontren.com /Talim Mutaalim.

15. D
D
Thank you
Ada pertanyaan ???