SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
Media Pembelajaran
IPS
untuk SMP/MTs Kelas IX
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Tujuan Pembelajaran
• Dapat menjelaskan ketergantungan
antarruang berdasarkan konsep ekonomi.
• Dapat mendeskripsikan pengaruh
ketergantungan antarruang terhadap
kehidupan bangsa Indonesia.
• Dapat menjelaskan ekonomi kreatif
berdasarkan potensi wilayah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Dapat mendeskripsikan pengembangan
pusat-pusat keunggulan ekonomi
Indonesia.
• Dapat menganalisis pasar bebas.
KETERGANTUNGAN ANTARRUANG DILIHAT DARI KONSEP EKONOMI DAN
PENGARUHNYA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
BAB 3
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Amatilah gambar berikut:
Bentuklah kelompok dan buatlah 5 (lima) pertanyaan mengenai
ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi dan
pengaruhnya terhadap kesejahteraan masyarakat.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
Adapun tujuan kegiatan produksi suatu
barang atau jasa secara sempit, antara
lain sebagai berikut.
•Menghasilkan barang atau jasa.
•Memperluas lapangan kerja.
•Memenuhi kebutuhan pasar.
•Produsen dapat mencari keuntungan
sebesarnya.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Faktor-faktor produksi
dapat dibagi atas alam,
tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
Lima negara dengan produksi
minyak bumi terbesar
tahun 2016 adalah Rusia, Arab
Saudi, Amerika Serikat, Irak, Iran.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lima negara dengan penghasil
padi terbesar tahun
2016 adalah Tiongkok, India,
Indonesia, Bangladesh, Vietnam.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lima negara dengan penghasil
kelapa sawit terbesar
tahun 2016 adalah Indonesia,
Malaysia, Thailand, Kolombia,
Nigeria.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lima negara dengan penghasil
kayu bundar terbesar
tahun 2006 adalah Amerika Serikat,
India, Tiongkok, Brasil, Kanada.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lima negara dengan
penghasil daging sapi
terbesar tahun 2016
adalah Amerika Serikat, Brasil,
Tiongkok, India, Argentina.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lima negara dengan perikanan
tangkap di laut terbesar
tahun 2014 adalah Tiongkok,
Indonesia, Amerika Serikat, Rusia,
Jepang.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
Tidak ada suatu wilayah yang dapat memproduksi semua
barang atau jasa yang dibutuhkan. Suatu kegiatan produksi
membutuhkan wilayah lain dalam memenuhi kebutuhan
produksinya.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
Distribusi adalah kegiatan yang
dilakukan oleh orang atau suatu
badan untuk menyampaikan suatu
barang atau jasa dari produsen ke
konsumen yang membutuhkan.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
Salah satu aktivitas penting
dari kegiatan ekonomi adalah
distribusi barang
antardaerah. Distribusi
menjadi faktor penting
dari ketersediaan barang di
berbagai daerah.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
Faktor pendorong distribusi
antardaerah antara lain sebagai berikut.
•Ketersediaan pasokan barang
•Alat angkut atau transportasi yang
memadai
•Infrastruktur distribusi memadai, seperti
jalan raya
•Biaya pengangkutan cukup murah
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Faktor penghambat distribusi
antardaerah antara lain sebagai berikut.
•Terhambatnya pasokan barang
•Faktor cuaca yang tidak mendukung
•Kurangnya armada pengangkut
•Biaya pengangkutan yang tinggi
•Kualitas infrastruktur distribusi kurang
baik, seperti jalan raya yang rusak atau
tidak tersedia.
Dua alat transportasi penting dari distribusi internasional adalah
kapal laut dan pesawat terbang.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Kegiatan distribusi bertugas
menyampaikan suatu barang atau jasa
kepada konsumen yang
membutuhkannya. Kegiatan distribusi
dibutuhkan untuk mendekatkan
daerah yang berjauhan.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Konsumsi adalah kegiatan yang
bertujuan mengurangi atau
menghabiskan guna suatu barang
atau jasa dalam rangka pemenuhan
kebutuhan.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
Tujuan dari kegiatan konsumsi antara lain adalah
untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung serta mengurangi
nilai guna barang dan jasa.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Ciri benda konsumsi antara lain sebagai berikut.
•Benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi.
•Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
•Benda yang dikonsumsi memilki nilai atau
manfaat yang akan habis secara perlahan atau
langsung.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Benda konsumsi dapat dibedakan
menjadi benda konsumsi yang
habis dalam sekali pemakaian
dan benda konsumsi yang
pemakaiannya berulang-ulang
atau dalam waktu relatif lama.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Segmentasi pasar kegiatan konsumsi antara lain berdasarkan geografi
atau perbedaan wilayah atau tempat, demografi, dan psikografi.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lima negara dengan konsumsi
rumah tangga terbesar
tahun 2016 adalah Amerika
Serikat, Tiongkok, Jepang, Jerman,
India.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Sebagian besar barang atau jasa yang
dikonsumsi berasal dari ruang
atau wilayah berbeda dengan
konsumennya.
HARGA adalah nilai tukar suatu
barang yang dinyatakan dengan uang.
Fungsi harga adalah alat pengukur dan
pembeda suatu barang.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
Faktor-faktor yang mengakibatkan
harga suatu barang di suatu daerah
dan di daerah lain dapat berbeda
adalah:
1)Jarak Distribusi
2)Ketersediaan Barang
3)Perbedaan Kebutuhan
4)Persaingan
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Perusahaan dapat menetapkan harga suatu
produk yang dijual ke luar negeri, antara lain
melalui tiga cara berikut.
1)Kebijakan Etnosentris
2)Kebijakan Geosentris
3)Kebijakan Polisentris
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PASAR adalah proses
berlangsungnya transaksi permintaan dan
penawaran atas barang dan jasa.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan
RI, terdapat 10 komoditi utama
Indonesia yaitu TPT (Tekstil dan Produk
Tekstil), Elektronik, Karet dan Produk Karet,
Sawit, Produk Hasil Hutan, Alas Kaki, Otomotif,
Udang, Kakao, Kopi.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
World Trade Organization
(WTO) merupakan satusatunya organisasi
internasional yang mengatur perdagangan
internasional.
A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari
suatu wilayah ke wilayah lain dengan maksud
untuk menetap di daerah tujuan.
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap
Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Migrasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu
migrasi internasional dan migrasi nasional.
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Terdapat sejumlah faktor yang mendorong
seseorang melakukan migrasi, yaitu:
1)Faktor yang berkaitan dengan daerah asal.
2)Faktor yang berkaitan dengan daerah tujuan.
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Faktor-faktor penghambat migrasi
antara lain sebagai berikut.
1)Jarak yang jauh.
2)Kesulitan transportasi.
3)Biaya migrasi yang tinggi.
4)Faktor pribadi.
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Migrasi penduduk dari satu daerah ke daerah lain
dapat terjadi dengan berbagai alasan, namun alasan
utama umumnya berkaitan dengan ekonomi, seperti
ingin mendapatkan pekerjaan atau penghasilan lebih
baik di daerah lain.
Transportasi berdasarkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
pengangkutan barang oleh berbagai
jenis kendaraan sesuai dengan
kemajuan teknologi.
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Transportasi berperan dalam
kegiatan ekonomi, khususnya
kegiatan distribusi. Agar
kegiatan distribusi berjalan
dengan baik, diperlukan sarana
transportasi yang baik pula.
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Transportasi dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Transportasi darat
2) Transportasi air
3) Transportasi udara
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Kebutuhan sarana tansportasi
antardaerah makin meningkat seiring
meningkatnya kegiatan ekonomi yang
terjadi antardaerah tersebut.
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Pendidikan memiliki peran dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satunya adalah melalui peningkatan
kemampuan sumber daya manusia
(SDM).
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Di Indonesia, satuan pendidikan merupakan
kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal,
nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan
jenis pendidikan.
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Sesungguhnya tingkat pendidikan
seseorang dapat menentukan tingkat
penghasilannya.
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap
Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lembaga ekonomi dapat diartikan sebagai lembaga yang mengatur
kegiatan atau cara-cara melakukan produksi, distribusi dan konsumsi barang
dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup masyarakat.
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Badan usaha terdiri
dari koperasi, BUMN,
dan BUMS.
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Proses produksi, distribusi, dan konsumsi
dari lembaga ekonomi dapat meningkatkan
kegiatan ekonomi di suatu wilayah, negara,
antarnegara, maupun antarkawasan.
B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang
terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Howkins mendefinisikan ekonomi
kreatif sebagai transaksi produk kreatif
atau jasa yang berasal dari kreativitas yang
memiliki nilai ekonomi.
C. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi
Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Bidang-bidang ekonomi kreatif antara lain
sebagai berikut: kuliner periklanan,
arsitektur, kriya, desain, fesyen, film,
animasi, video, aplikasi, pengembang
permainan (game developer), musik, seni
pertunjukan, seni rupa, penerbitan,
televisi, radio dan fotografi.
C. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi
Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Potensi ekonomi kreatif Indonesia
cukup besar. Di sisi tenaga kerja,
sektor ekonomi kreatif termasuk
sektor perekonomian yang padat
tenaga kerja dan jumlah tenaga
kerja di sektor ini terus bertambah.
C. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi
Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Bekraf dalam publikasinya, Rencana Strategi
Badan Ekonomi Kreatif 2015–2019 mencatat
beberapa faktor kelemahan pengembangan
ekonomi kreatif, yaitu antara lain sumber
daya manusia (SDM), infrastruktur, regulasi,
permodalan, pemasaran, penegakan hukum,
distribusi.
C. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi
Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Salah satu data yang terkait potensi
wilayah Indonesia dalam ekonomi kreatif
adalah besarnya ekspor produk ekonomi
kreatif dari provinsi di Indonesia.
C. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi
Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Meningkatkan kualitas hidup di sebuah wilayah yang
pada gilirannya dapat menarik lebih banyak
orang-orang kreatif dan inovator ke wilayah
tersebut adalah salah satu pengaruh
perkembangan ekonomi kreatif terhadap
kesejahteraan masyarakat Indonesia
C. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi
Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Wilayah Papua memiliki potensi
sumber daya alam di sejumlah sektor,
antara lain pertambangan,
perkebunan dan pertanian,
peternakan, serta pariwisata.
D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Kepulauan Maluku memiliki potensi di
sejumlah sektor, antara lain sektor
perikanan dan pertambangan.
D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Potensi wilayah Nusa Tenggara, antara lain sektor pertanian,
peternakan, perikanan dan kelautan, pariwisata, serta
mineral.
D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Perekonomian di wilayah Sulawesi ditopang oleh
sejumlah sektor, antara lain perkebunan,
perikanan, pertambangan, dan pariwisata.
D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Perekonomian wilayah Pulau Kalimantan
ditopang sejumlah sektor, antara lain
pertambangan dan perkebunan.
D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Perekonomian wilayah Jawa-Bali ditopang oleh sejumlah sektor,
antara lain industri pengolahan, pertanian, serta pariwisata dan
ekonomi kreatif.
D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Potensi wilayah Sumatra meliputi sektor
perkebunan, pertambangan, dan industri
pengolahan.
D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Pembangunan pusat-pusat keunggulan
ekonomi dapat menjadi penggerak utama
pertumbuhan (engine of growth) dengan
menggali potensi dan keunggulan daerah.
D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Pasar bebas atau free trade adalah
pengurangan dan penghilangan biaya yang
dikenakan pemerintah pada perdagangan
internasional.
E. Pasar Bebas
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Melalui MEA, ASEAN diharapkan dapat
menjadi sebuah pasar dan basis
produksi tunggal, sebuah wilayah yang
sangat kompetitif dengan
perkembangan ekonomi yang setara
dan terpadu dengan ekonomi global.
E. Pasar Bebas
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
AFTA bertujuan meningkatkan
perdagangan antarnegara ASEAN,
menarik investasi asing, dan membuat
wilayah ASEAN sebagai basis produksi
yang kompetitif secara global.
E. Pasar Bebas
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
APEC merupakan bentuk kerja sama ekonomi regional
antara negara-negara yang berada di kawasan Asia
Pasifik.
E. Pasar Bebas
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Uni Eropa (UE) dibentuk untuk
menyusun politik perdagangan bersama
dan mendirikan daerah perdagangan
bebas antarnegara Eropa.
E. Pasar Bebas
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

More Related Content

Similar to ppt ips kelas 8 materi bab 3. Ekonomi kelas 9

Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...UNESA
 
BUPENA IPS SMP_MTS_KLS.VIII_K13N-Media Mengajar-PPT BUPENA IPS SMP_MTS KELAS ...
BUPENA IPS SMP_MTS_KLS.VIII_K13N-Media Mengajar-PPT BUPENA IPS SMP_MTS KELAS ...BUPENA IPS SMP_MTS_KLS.VIII_K13N-Media Mengajar-PPT BUPENA IPS SMP_MTS KELAS ...
BUPENA IPS SMP_MTS_KLS.VIII_K13N-Media Mengajar-PPT BUPENA IPS SMP_MTS KELAS ...tukangtidur3
 
Seminar Krisis Finansial
Seminar Krisis FinansialSeminar Krisis Finansial
Seminar Krisis FinansialLazuardi45
 
Refleksi perbankan syariah 2014
Refleksi perbankan syariah 2014Refleksi perbankan syariah 2014
Refleksi perbankan syariah 2014Wiku Suryomurti
 
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...Tegar Surya Putra, S.E
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasisidiqm26
 
Presentasi alya indah
Presentasi alya indahPresentasi alya indah
Presentasi alya indahrandymhmd
 
Lingkungan sosial budaya
Lingkungan sosial budayaLingkungan sosial budaya
Lingkungan sosial budayaahmed rahmadi
 
Globalisasi Kelas IX
Globalisasi Kelas IXGlobalisasi Kelas IX
Globalisasi Kelas IXMuhamad Yogi
 
9 globalisasi
9 globalisasi9 globalisasi
9 globalisasilindaazam
 
Pertemuan pertama kelas x ips lat
Pertemuan pertama kelas x ips latPertemuan pertama kelas x ips lat
Pertemuan pertama kelas x ips latRiyanAdita
 
Upaya mengatasi ancaman terhadap integrasi
Upaya mengatasi ancaman terhadap integrasiUpaya mengatasi ancaman terhadap integrasi
Upaya mengatasi ancaman terhadap integrasiLeonardus Munanto
 
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)Belajar Bareng Aquaponik
 
Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2Ruri1139
 
Tugas urbanisasi
Tugas urbanisasiTugas urbanisasi
Tugas urbanisasiRani-0707
 

Similar to ppt ips kelas 8 materi bab 3. Ekonomi kelas 9 (20)

Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
Karya Tulis Ilmiah: Pengaruh Peran Perbankan Terhadap UMKM Saat Terjadi Infla...
 
BUPENA IPS SMP_MTS_KLS.VIII_K13N-Media Mengajar-PPT BUPENA IPS SMP_MTS KELAS ...
BUPENA IPS SMP_MTS_KLS.VIII_K13N-Media Mengajar-PPT BUPENA IPS SMP_MTS KELAS ...BUPENA IPS SMP_MTS_KLS.VIII_K13N-Media Mengajar-PPT BUPENA IPS SMP_MTS KELAS ...
BUPENA IPS SMP_MTS_KLS.VIII_K13N-Media Mengajar-PPT BUPENA IPS SMP_MTS KELAS ...
 
Seminar Krisis Finansial
Seminar Krisis FinansialSeminar Krisis Finansial
Seminar Krisis Finansial
 
Refleksi perbankan syariah 2014
Refleksi perbankan syariah 2014Refleksi perbankan syariah 2014
Refleksi perbankan syariah 2014
 
TUWEB 1.pptx
TUWEB 1.pptxTUWEB 1.pptx
TUWEB 1.pptx
 
PERTEMUAN I . PENGERTIAN EKO INT.pptx
PERTEMUAN I . PENGERTIAN EKO INT.pptxPERTEMUAN I . PENGERTIAN EKO INT.pptx
PERTEMUAN I . PENGERTIAN EKO INT.pptx
 
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...
Peran Aktif Pemerintah Dalam Upaya Merubah Budaya Masyarakat Indonesia Dari K...
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
Perspektif global
Perspektif globalPerspektif global
Perspektif global
 
Presentasi alya indah
Presentasi alya indahPresentasi alya indah
Presentasi alya indah
 
Lingkungan sosial budaya
Lingkungan sosial budayaLingkungan sosial budaya
Lingkungan sosial budaya
 
Globalisasi Kelas IX
Globalisasi Kelas IXGlobalisasi Kelas IX
Globalisasi Kelas IX
 
9 globalisasi
9 globalisasi9 globalisasi
9 globalisasi
 
Pertemuan pertama kelas x ips lat
Pertemuan pertama kelas x ips latPertemuan pertama kelas x ips lat
Pertemuan pertama kelas x ips lat
 
Upaya mengatasi ancaman terhadap integrasi
Upaya mengatasi ancaman terhadap integrasiUpaya mengatasi ancaman terhadap integrasi
Upaya mengatasi ancaman terhadap integrasi
 
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
 
Resume i
Resume iResume i
Resume i
 
Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2Ruri nurul jannah 2.2
Ruri nurul jannah 2.2
 
Tugas urbanisasi
Tugas urbanisasiTugas urbanisasi
Tugas urbanisasi
 
Pengertian pembangunan menurut para ahli
Pengertian pembangunan menurut para ahliPengertian pembangunan menurut para ahli
Pengertian pembangunan menurut para ahli
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

ppt ips kelas 8 materi bab 3. Ekonomi kelas 9

  • 1. Media Pembelajaran IPS untuk SMP/MTs Kelas IX ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 2. Tujuan Pembelajaran • Dapat menjelaskan ketergantungan antarruang berdasarkan konsep ekonomi. • Dapat mendeskripsikan pengaruh ketergantungan antarruang terhadap kehidupan bangsa Indonesia. • Dapat menjelaskan ekonomi kreatif berdasarkan potensi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. • Dapat mendeskripsikan pengembangan pusat-pusat keunggulan ekonomi Indonesia. • Dapat menganalisis pasar bebas. KETERGANTUNGAN ANTARRUANG DILIHAT DARI KONSEP EKONOMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BAB 3 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 3. Amatilah gambar berikut: Bentuklah kelompok dan buatlah 5 (lima) pertanyaan mengenai ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan masyarakat. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 4. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
  • 5. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi Adapun tujuan kegiatan produksi suatu barang atau jasa secara sempit, antara lain sebagai berikut. •Menghasilkan barang atau jasa. •Memperluas lapangan kerja. •Memenuhi kebutuhan pasar. •Produsen dapat mencari keuntungan sebesarnya. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 6. Faktor-faktor produksi dapat dibagi atas alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 7. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi Lima negara dengan produksi minyak bumi terbesar tahun 2016 adalah Rusia, Arab Saudi, Amerika Serikat, Irak, Iran. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 8. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Lima negara dengan penghasil padi terbesar tahun 2016 adalah Tiongkok, India, Indonesia, Bangladesh, Vietnam.
  • 9. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Lima negara dengan penghasil kelapa sawit terbesar tahun 2016 adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Kolombia, Nigeria.
  • 10. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Lima negara dengan penghasil kayu bundar terbesar tahun 2006 adalah Amerika Serikat, India, Tiongkok, Brasil, Kanada.
  • 11. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Lima negara dengan penghasil daging sapi terbesar tahun 2016 adalah Amerika Serikat, Brasil, Tiongkok, India, Argentina.
  • 12. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Lima negara dengan perikanan tangkap di laut terbesar tahun 2014 adalah Tiongkok, Indonesia, Amerika Serikat, Rusia, Jepang.
  • 13. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi Tidak ada suatu wilayah yang dapat memproduksi semua barang atau jasa yang dibutuhkan. Suatu kegiatan produksi membutuhkan wilayah lain dalam memenuhi kebutuhan produksinya. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 14. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi Distribusi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau suatu badan untuk menyampaikan suatu barang atau jasa dari produsen ke konsumen yang membutuhkan. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 15. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi Salah satu aktivitas penting dari kegiatan ekonomi adalah distribusi barang antardaerah. Distribusi menjadi faktor penting dari ketersediaan barang di berbagai daerah. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 16. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi Faktor pendorong distribusi antardaerah antara lain sebagai berikut. •Ketersediaan pasokan barang •Alat angkut atau transportasi yang memadai •Infrastruktur distribusi memadai, seperti jalan raya •Biaya pengangkutan cukup murah ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 17. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Faktor penghambat distribusi antardaerah antara lain sebagai berikut. •Terhambatnya pasokan barang •Faktor cuaca yang tidak mendukung •Kurangnya armada pengangkut •Biaya pengangkutan yang tinggi •Kualitas infrastruktur distribusi kurang baik, seperti jalan raya yang rusak atau tidak tersedia.
  • 18. Dua alat transportasi penting dari distribusi internasional adalah kapal laut dan pesawat terbang. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 19. Kegiatan distribusi bertugas menyampaikan suatu barang atau jasa kepada konsumen yang membutuhkannya. Kegiatan distribusi dibutuhkan untuk mendekatkan daerah yang berjauhan. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 20. Konsumsi adalah kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan guna suatu barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
  • 21. Tujuan dari kegiatan konsumsi antara lain adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung serta mengurangi nilai guna barang dan jasa. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 22. Ciri benda konsumsi antara lain sebagai berikut. •Benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi. •Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. •Benda yang dikonsumsi memilki nilai atau manfaat yang akan habis secara perlahan atau langsung. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 23. Benda konsumsi dapat dibedakan menjadi benda konsumsi yang habis dalam sekali pemakaian dan benda konsumsi yang pemakaiannya berulang-ulang atau dalam waktu relatif lama. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 24. Segmentasi pasar kegiatan konsumsi antara lain berdasarkan geografi atau perbedaan wilayah atau tempat, demografi, dan psikografi. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 25. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Lima negara dengan konsumsi rumah tangga terbesar tahun 2016 adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Jerman, India.
  • 26. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Sebagian besar barang atau jasa yang dikonsumsi berasal dari ruang atau wilayah berbeda dengan konsumennya.
  • 27. HARGA adalah nilai tukar suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Fungsi harga adalah alat pengukur dan pembeda suatu barang. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
  • 28. Faktor-faktor yang mengakibatkan harga suatu barang di suatu daerah dan di daerah lain dapat berbeda adalah: 1)Jarak Distribusi 2)Ketersediaan Barang 3)Perbedaan Kebutuhan 4)Persaingan ILMU PENGETAHUAN SOSIAL A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi
  • 29. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Perusahaan dapat menetapkan harga suatu produk yang dijual ke luar negeri, antara lain melalui tiga cara berikut. 1)Kebijakan Etnosentris 2)Kebijakan Geosentris 3)Kebijakan Polisentris
  • 30. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PASAR adalah proses berlangsungnya transaksi permintaan dan penawaran atas barang dan jasa.
  • 31. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, terdapat 10 komoditi utama Indonesia yaitu TPT (Tekstil dan Produk Tekstil), Elektronik, Karet dan Produk Karet, Sawit, Produk Hasil Hutan, Alas Kaki, Otomotif, Udang, Kakao, Kopi. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 32. World Trade Organization (WTO) merupakan satusatunya organisasi internasional yang mengatur perdagangan internasional. A. Ketergantungan Antarruang Berdasarkan Konsep Ekonomi ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 33. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 34. Migrasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu migrasi internasional dan migrasi nasional. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 35. Terdapat sejumlah faktor yang mendorong seseorang melakukan migrasi, yaitu: 1)Faktor yang berkaitan dengan daerah asal. 2)Faktor yang berkaitan dengan daerah tujuan. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 36. Faktor-faktor penghambat migrasi antara lain sebagai berikut. 1)Jarak yang jauh. 2)Kesulitan transportasi. 3)Biaya migrasi yang tinggi. 4)Faktor pribadi. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 37. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Migrasi penduduk dari satu daerah ke daerah lain dapat terjadi dengan berbagai alasan, namun alasan utama umumnya berkaitan dengan ekonomi, seperti ingin mendapatkan pekerjaan atau penghasilan lebih baik di daerah lain.
  • 38. Transportasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 39. Transportasi berperan dalam kegiatan ekonomi, khususnya kegiatan distribusi. Agar kegiatan distribusi berjalan dengan baik, diperlukan sarana transportasi yang baik pula. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 40. Transportasi dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) Transportasi darat 2) Transportasi air 3) Transportasi udara B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 41. Kebutuhan sarana tansportasi antardaerah makin meningkat seiring meningkatnya kegiatan ekonomi yang terjadi antardaerah tersebut. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 42. Pendidikan memiliki peran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah melalui peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM). B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 43. Di Indonesia, satuan pendidikan merupakan kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 44. Sesungguhnya tingkat pendidikan seseorang dapat menentukan tingkat penghasilannya. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 45. Lembaga ekonomi dapat diartikan sebagai lembaga yang mengatur kegiatan atau cara-cara melakukan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup masyarakat. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 46. Badan usaha terdiri dari koperasi, BUMN, dan BUMS. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 47. Proses produksi, distribusi, dan konsumsi dari lembaga ekonomi dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu wilayah, negara, antarnegara, maupun antarkawasan. B. Pengaruh Ketergantungan Antarruang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 48. Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai transaksi produk kreatif atau jasa yang berasal dari kreativitas yang memiliki nilai ekonomi. C. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 49. Bidang-bidang ekonomi kreatif antara lain sebagai berikut: kuliner periklanan, arsitektur, kriya, desain, fesyen, film, animasi, video, aplikasi, pengembang permainan (game developer), musik, seni pertunjukan, seni rupa, penerbitan, televisi, radio dan fotografi. C. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 50. Potensi ekonomi kreatif Indonesia cukup besar. Di sisi tenaga kerja, sektor ekonomi kreatif termasuk sektor perekonomian yang padat tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja di sektor ini terus bertambah. C. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 51. Bekraf dalam publikasinya, Rencana Strategi Badan Ekonomi Kreatif 2015–2019 mencatat beberapa faktor kelemahan pengembangan ekonomi kreatif, yaitu antara lain sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, regulasi, permodalan, pemasaran, penegakan hukum, distribusi. C. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 52. Salah satu data yang terkait potensi wilayah Indonesia dalam ekonomi kreatif adalah besarnya ekspor produk ekonomi kreatif dari provinsi di Indonesia. C. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 53. Meningkatkan kualitas hidup di sebuah wilayah yang pada gilirannya dapat menarik lebih banyak orang-orang kreatif dan inovator ke wilayah tersebut adalah salah satu pengaruh perkembangan ekonomi kreatif terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia C. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 54. Wilayah Papua memiliki potensi sumber daya alam di sejumlah sektor, antara lain pertambangan, perkebunan dan pertanian, peternakan, serta pariwisata. D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 55. Kepulauan Maluku memiliki potensi di sejumlah sektor, antara lain sektor perikanan dan pertambangan. D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 56. Potensi wilayah Nusa Tenggara, antara lain sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, pariwisata, serta mineral. D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 57. Perekonomian di wilayah Sulawesi ditopang oleh sejumlah sektor, antara lain perkebunan, perikanan, pertambangan, dan pariwisata. D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 58. Perekonomian wilayah Pulau Kalimantan ditopang sejumlah sektor, antara lain pertambangan dan perkebunan. D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 59. Perekonomian wilayah Jawa-Bali ditopang oleh sejumlah sektor, antara lain industri pengolahan, pertanian, serta pariwisata dan ekonomi kreatif. D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 60. Potensi wilayah Sumatra meliputi sektor perkebunan, pertambangan, dan industri pengolahan. D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 61. Pembangunan pusat-pusat keunggulan ekonomi dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan (engine of growth) dengan menggali potensi dan keunggulan daerah. D. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi Indonesia ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 62. Pasar bebas atau free trade adalah pengurangan dan penghilangan biaya yang dikenakan pemerintah pada perdagangan internasional. E. Pasar Bebas ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 63. Melalui MEA, ASEAN diharapkan dapat menjadi sebuah pasar dan basis produksi tunggal, sebuah wilayah yang sangat kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang setara dan terpadu dengan ekonomi global. E. Pasar Bebas ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 64. AFTA bertujuan meningkatkan perdagangan antarnegara ASEAN, menarik investasi asing, dan membuat wilayah ASEAN sebagai basis produksi yang kompetitif secara global. E. Pasar Bebas ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 65. APEC merupakan bentuk kerja sama ekonomi regional antara negara-negara yang berada di kawasan Asia Pasifik. E. Pasar Bebas ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
  • 66. Uni Eropa (UE) dibentuk untuk menyusun politik perdagangan bersama dan mendirikan daerah perdagangan bebas antarnegara Eropa. E. Pasar Bebas ILMU PENGETAHUAN SOSIAL