Dokumen ini membahas tentang pentingnya lokasi perusahaan dalam pembentukan kota dan ekonomi perkotaan. Ada dua jenis perusahaan yaitu manufaktur dan komersial. Dalam menentukan lokasi, perusahaan mempertimbangkan faktor seperti pasar, sumber bahan baku, transportasi, tenaga kerja, dan biaya. Metode penentuan lokasi meliputi analisis kualitatif, perbandingan biaya, dan pusat gravitasi.
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
Menguraikan tentang toeri-teori dalam ilmu wilayah seperti export base model, teori pertumbuhan jalur cepat, teori pusat pertumbuhan, teori neo-klasik, model kumulatif kausatif, model interregional, dan teori jaringan keterkaitan desa-kota.
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurKamen Ride
Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan salah satu dari empat provinsi di Kalimantan. Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas wilayah ± 229.854,52 km2 dengan luas wilayah daratan ± 198.441,17 km2 dan luas pengelolaan laut sejauh 0 - 4 mill dari garis pantai ± 31.413,35 km2.
Atau sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia.
Propinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur. Daerah-daerah Kabupaten di dalam wilayah Kalimantan Timur, dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 1959, Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9).
Sejarah Penetapan Rencana Pola ruang Kalimantan Timur
Lembaran Negara
No.72 Tahun 1959 terdiri atas:
Kotamadya Samarinda, dengan Kota Samarinda
sebagai ibukotanya dan sekaligus
sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
Kotamadya Balikpapan, dengan kota Balikpapan sebagai ibukotanya dan merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur.
Kabupaten Kutai, dengan ibukotanya Tenggarong
Kabupaten Pasir, dengan ibukotanya Tanah Grogot.
Kabupaten Berau, denganibukotanya Tanjung Redeb.
Kabupaten Bulungan, dengan ibukotanya Tanjung Selor.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974
dibentuk 2 (dua) kota administratif dan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1981 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1989, yaitu:
Kota Administratif Tarakan dan Bontang dan
berdasarkan 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kota Tarakan; Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kota Bontang.
Dalam Perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan di dalam UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah, maka dibentuk 2 Kota dan 4 kabupaten, yaitu :
Kabupaten Kutai Barat, beribukota di Sendawar.
Kabupaten Kutai Timur, beribukota di Sangatta.
Kabupaten Malinau, beribukota di Malinau.
Kabupaten Nunukan, beribukota di Nunukan.
Kota Bontang (peningkatan kota administratif Bontang menjadi kota madya).
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2002, maka Kabupaten Paser mengalami pemekaran bernama Kabupaten Penajam Paser Utara
Materi ini guna memenuhi mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi. Adapun pembahasannya tentang aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu ekonomi seperti pemikiran tokoh dari aliran Fisiokrat dan Merkantilisme.
Aliran Fisiokrat adalah suatu paham yang mengutamakan segi pertanian dan kebebasan.
Sedangkan aliran Merkantilisme sangat mengutamakan hal-hal yang menyangkut keduniawian, dimana jika suatu negara ingin maju/makmur maka negara itu harus melakukan perdagangan dengan negara lain.
disparitas = ketimpangan wilayah. artinya ada satu wilayah yang maju banget, ada yang kurang. ketimpangan ini bisa dilihat dari indeks williamson-nya. dapet nilainya dari perhitungan pdrb gitu
EKONOMI REGIONAL - PUSAT PERTUMBUHAN
1. DEFINISI DAN KARAKTERISTIK PUSAT PEMBANGUNAN
2. PUSAT PERTUMBUHAN DAN PERENCANAAN
3. PEMBANGUNAN WILAYAH
4. AGLOMERASI
5. LANGKAH PENDIRIAN PUSAT PERTUMBUHAN
6. PERMASALAHAN PUSAT PERTUMBUHAN SERTA
7. PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
8. PENERAPAN KONSEP PUSAT PERTUMBUHAN
9. STUDI KASUS
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurKamen Ride
Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan salah satu dari empat provinsi di Kalimantan. Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas wilayah ± 229.854,52 km2 dengan luas wilayah daratan ± 198.441,17 km2 dan luas pengelolaan laut sejauh 0 - 4 mill dari garis pantai ± 31.413,35 km2.
Atau sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia.
Propinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur. Daerah-daerah Kabupaten di dalam wilayah Kalimantan Timur, dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 27 Tahun 1959, Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9).
Sejarah Penetapan Rencana Pola ruang Kalimantan Timur
Lembaran Negara
No.72 Tahun 1959 terdiri atas:
Kotamadya Samarinda, dengan Kota Samarinda
sebagai ibukotanya dan sekaligus
sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
Kotamadya Balikpapan, dengan kota Balikpapan sebagai ibukotanya dan merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur.
Kabupaten Kutai, dengan ibukotanya Tenggarong
Kabupaten Pasir, dengan ibukotanya Tanah Grogot.
Kabupaten Berau, denganibukotanya Tanjung Redeb.
Kabupaten Bulungan, dengan ibukotanya Tanjung Selor.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974
dibentuk 2 (dua) kota administratif dan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1981 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1989, yaitu:
Kota Administratif Tarakan dan Bontang dan
berdasarkan 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kota Tarakan; Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kota Bontang.
Dalam Perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan di dalam UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah, maka dibentuk 2 Kota dan 4 kabupaten, yaitu :
Kabupaten Kutai Barat, beribukota di Sendawar.
Kabupaten Kutai Timur, beribukota di Sangatta.
Kabupaten Malinau, beribukota di Malinau.
Kabupaten Nunukan, beribukota di Nunukan.
Kota Bontang (peningkatan kota administratif Bontang menjadi kota madya).
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2002, maka Kabupaten Paser mengalami pemekaran bernama Kabupaten Penajam Paser Utara
Materi ini guna memenuhi mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi. Adapun pembahasannya tentang aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu ekonomi seperti pemikiran tokoh dari aliran Fisiokrat dan Merkantilisme.
Aliran Fisiokrat adalah suatu paham yang mengutamakan segi pertanian dan kebebasan.
Sedangkan aliran Merkantilisme sangat mengutamakan hal-hal yang menyangkut keduniawian, dimana jika suatu negara ingin maju/makmur maka negara itu harus melakukan perdagangan dengan negara lain.
disparitas = ketimpangan wilayah. artinya ada satu wilayah yang maju banget, ada yang kurang. ketimpangan ini bisa dilihat dari indeks williamson-nya. dapet nilainya dari perhitungan pdrb gitu
EKONOMI REGIONAL - PUSAT PERTUMBUHAN
1. DEFINISI DAN KARAKTERISTIK PUSAT PEMBANGUNAN
2. PUSAT PERTUMBUHAN DAN PERENCANAAN
3. PEMBANGUNAN WILAYAH
4. AGLOMERASI
5. LANGKAH PENDIRIAN PUSAT PERTUMBUHAN
6. PERMASALAHAN PUSAT PERTUMBUHAN SERTA
7. PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
8. PENERAPAN KONSEP PUSAT PERTUMBUHAN
9. STUDI KASUS
Apresentação preparada para o evento Feminicidade, ocorrido em 11/03/2017.
Overview sobre alguns dados de mobilidade e gênero, contemplando pesquisas "Evolução dos Padrões de Deslocamento na Região Metropolitana de São Paulo: a necessidade de uma análise de gênero" de minha utoria, maepamento de entidade de mobilidade ativa pela ONG Como Anda e pesquisas de contagem (2008-2015) e qualitativa (2106) feita por entidades cicloativistas, como a CicloCidade (#GTGênero). Finalização com dados sobre a (não-)inserção da muher na política a partir de levantamento realizado no Open Data Day 2017.
Dalam dunia industri tidak terlepas dari yang namanya manajemen. Sistem produksi maupun proses produksi jika tidak diatur/dimanage sedemikian rupa maka hasil yang akan diperoleh tidak akan maksimal. Oleh karena itu, hal yang pertama kali dilakukan adalah mengatur dan mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam proses manufaktur. Hal ini bertujuan agar proses yang dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoniRiki Ardoni
Saat ini, biaya logistik mencapai 25 persen dari total nilai barang yang diperdagangkan. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat (10 persen), Jepang (10-11 persen), dan Korea Selatan (16 persen).
Untuk menekan biaya logistik, menurut Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, setidaknya ada enam faktor yang sangat menentukan yaitu; Komoditas Utama, Infrastruktur, Penyedia Jasa Logistik, Sumberdaya Manusia, Sistem Teknologi Informatika serta Regulasi dan kelembagaan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Disusun Oleh
Yunia Mufattiro 155020100111010
Nindia Marashinta R. 155020100111017
Dynda Fadhlillah A. 155020100111018
Yunus Agrinda P. 155020101111069
Rudi Setyawan 155020101111086
3. PENTINGNYA LOKASI
PERUSAHAAN
Kota berkembang di sekitar konsentrasi tenaga kerja yang
diserap oleh perusahaan. Maka pemilihan lokasi oleh
perusahaan memegang peran penting terhadap lokasi kota.
•Ada 2 jenis perusahaan yaitu:
a. Perusahaan manufaktur yg memproses
bahan baku atau barang ½ jadi menjadi
barang jadi
b. Perusahaan dagang (komersial) yg
menjualbarang tetapi tidak memproduksinya.
4. PENENTUAN LOKASI
Pemilihan lokasi pabrik baik untuk pabrik baru
maupun perluasan (ekspansi)
Alasan ekspansi awal:
Fasilitas produksi dirasakan sudah ketinggalan
Permintaan pasar tumbuh dan berkembang
diluar jangkauan kapasitas produksi yang
dimiliki
Fasilitas pendukung (tk) tidak lagi mencukupi
5. PENENTUAN LOKASI IDEAL
Yaitu lokasi yang mampu memberikan unit
cost dari proses produksi dan distribusi yang rendah
atau mampu memberikan tingkat efisiensi
maksimum
6. ANALISIS DALAM PENENTUAN LOKASI
Penentuan lokasi bagi pabrik baru
Penentuan lokasi cabang baru bagi pabrik yang
ada ( ekspansi)
Penentuan lokasi baru (relokasi) bagi pabrik
yang sudah ada
7. PROSES PENENTUAN LOKASI PABRIK
Tahapan untuk mendapatkan lokasi
pabrik yang ideal,
Menentukan daerah (teritorial)
Menentukan lingkungan masyarakat untuk
diteliti secara rinci. Sikap masyarakat terhadap
rencana pendirian pabrik
Memilih lokasi terbaik (ideal) Klasifikasi
penentuan daerah Kota besar, lokasi pinggir
kota, lokasi jauh di luar kota
8. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
DALAM PEMILIHAN LOKASI
Lokasi pasar
A. Pasar atau lokasi dimana konsumen
berdomisili, pasar yang dituju dibedakan:
Pasar internasional
Pasar regional
Pasar nasional
Pasar lokal
B. Jika pasar terpusatkan pada lokasi tertentu
maka pabrik didirikan dekat pasar, tetapi jika
pasar menyebar diberbagai lokasi maka pabrik
ditempatkan pada titik yang menghemat biaya
distribusi
9. Perusahaan yang karena sifat dan keadaan
proses manufakturingnya maupun sifat
bahan baku yang mudah rusak, lokasi pabrik
dekat dengan sumber bahan baku
Bahan yang berat dan susut cukup besar
dalam proses produksi
Mis, pabrik semen, kayu lapis, kertas dll
SUMBER BAHAN BAKU
10. Perusahaan didirikan pada daerah karena tersedia
fasilitas transportasi yang sesuai
Biaya pemasukan bahan baku (transportation in)
Biaya pengiriman produksi (transportation out)
Menjadi faktor penting dengan biaya transportasi
yang rendah
TRANSPORTASI
11. 1. Buruh dan tingkat upah
Pertimbangan apakah tenaga kerja
tersedia dengan cukup baik dari segi
jumlah maupun dari segi keahlian dan
kemampuan yang diperlukan
Tingkat upah yang berlaku
2. Sumber energi atau tenaga listrik
3. Iklim
4. UU dan sistem perpajakan
5. Sikap masyarakat
6. Air dan limbah industri
TENAGA KERJA
12. KEPUTUSAN LOKASI UNTUK PERUSAHAAN
YANG BEROPERASI SECARA GLOBAL
1. Keputusan Pemilihan Lokasi Negara
factor yang dipertimbangkan :
a.Resiko politik yang dihadapi, peraturan
yang ada, sikap pemerintah, serta insentif
pemerintah.
b.Permasalahan budaya dan ekonomi ,
termasuk budaya korupsi
c.Lokasi pasar karena produk yang telah
dibuat harus dapat diserap oleh pasar agar
keberlangsungan perusahaan dapat
terjamin.
13. d.Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh,
produktifitas, karena unsur tenaga kerja adalah
sangat penting bagi perusahaan.
e.Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi,
hal ini disebabkan ketergantungan perusahaan
pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku,
komunikasi maupun energi maka perusahaan tidak
dapat beropoperasi.
f.Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari
suatu Negara yang sangat fluktuatif akan berdampak
sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.
14. 2.Keputusan Pemilihan Lokasi Daerah (Region)
Faktor yang dipertimbangkan:
a. Keinginan perusahaan
b. Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya,
pajak, iklim)
c. Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap
serikat kerja
d. Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.
e. Peraturan mengenai lingkungan hidup.
f. Insentif dari pemerintah.
g. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.
h. Biaya tanah dan pendirian bangunan.
15. 3. Keputusan Lokasi untuk memilih tempat (site)
faktor pertimbangan awal:
a. Ukuran dan biaya lokasi
b. Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupun
jalur laut.
c. Pembatasan daerah.
d. Kedekatan dengan jasa / pasokan yang dibutiuhkan.
e. Permasalahan dampak lingkungan.
16. STRATEGI LOKASI USAHA SEKTOR JASA
Sektor jasa mendasarkan pada volume dan revenue yang
mungkin didapatkan dengan memperhatikan komponen
komponen sbb:
1. Daya beli konsumen di area lokasi tersebut.
2. Jasa dan citra yang cocok dengan kondisi demografis
konsumen di area lokasi.
3. Persaingan di area lokasi
4. Kualitas Persaingan.
5. Keunikan lokasi yang dimiliki perusahaan dengan
pesaingnya.
6. Kualitas fisik dari fasilitas dan bisnis sekitar area lokasi.
7. Kebijakan operasional perusahaan.
8. Kualitas manajemen.
17. Berikut adalah hal hal yang membedakan Strategi
Lokasi Manufaktur dan Jasa
LOKASI JASA/ECERAN/
PROFESIONAL
(Fokus pada Pendapatan)
Volume/Pendapatan:
Lokasi: daya beli
Persaingan: iklan, penentu
harga
Kualitas fisik:
Parkir, akses, keamanan,
penerangan
Penampilan, citra
Penentu Biaya
Sewa
Manajemen yang berkualitas
Kebijakan operasional (jam
kerja,Upah)
LOKASI MANUFAKTUR
(Fokus pada Biaya)
Biaya Nyata:
Biaya transportasi bahan baku
Biaya pengiriman barang jadi
Biaya energi, layanan umum,
pajak
Biaya tidak nyata dan masa
datang:
Sikap terhadap serikat kerja
Kualitas hidup
Pengeluaran pemerintah untuk
pendidikan
Kualitas pemerintah
19. Metode kualitatif
1. Metode beban skor ( delphi)
Yaitu dengan memberi skor untuk tiap faktor
yang dinilai terhadap alternatif lokasi pabrik.
Dari berbagai faktor diberi bobot berdasarkan
tingkat kepentingan masing-masing faktor.
Faktor yang paling penting diberi bobot paling
tinggi. Alternatif pilihan terbaik adalah yang
memiliki bobot skor tertinggi
21. TEORI LOKASI DENGAN METODE
PERBANDINGAN BIAYA
Metode ini dilakukan dengan memperbandingkan
total biaya masing-masing alternatif Langkah tahan
awal :
Tentukan fungsi biaya dari setiap alternatif
lokasi pabrik, TC=`TFC+VC (X)
Hitung total biaya setiap alternatif lokasi
pabrik pada kapasitas produksi yang
direncanakan
22. METODE PUSAT GRAVITASI
Merupakan teknik matematis untuk menemukan
lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan
biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi terbaik
untuk menjadi pusat distribusi diperhitungkan
– lokasi pasar,
– volume barang yang dikirim ke pasar, dan
– biaya pengangkutan
Cara,
1.tempatkan lokasi pada sistem koordinat
2.pusat grafitasi ditentukan dengan persamaan
23. STRATEGI LOKASI PELAYANAN JASA
• Fokus analisis lokasi sektor industri adalah
meminimalkan biaya
• Fokus analisis lokasi sektor jasa adalah
memaksimalkan pendapatan
– Lokasi yang spesifik bagi perusahaan jasa sering
kali memberikan pendapatan dari pada biaya, hal
ini berarti fokus pada perusahaan jasa adalah
penentuan volume bisnis dan pendapatan
24. Komponen Utama untuk perusahaan jasa
1. Daya beli pada area lokasi konsumen
yang diseleksi
2. Kecocokan pelayanan jasa dan citra
dengan demografi wil. Konsumen
3. Persaingan diwilayah tersebut
4. Mutu persaingannya
5. Keunikan lokasi perusahaan dan lokasi
pesaing
6. Mutu fisik fasilitas perusahaan dan mutu
fisik pesaing
7. Kebijakan operasi perusahaan
8. Mutu dari manajemen
25. BEBERAPA STUDI TTG LOKASI
PERUSAHAAN
1. Sebuah studi ttg keputusan lokasi
perusahaan yg memproduksi komponen
elektronik, produk plastik, dan peralatan
transmisi elektronik menunjukkan bahwa
faktor lokasi yg paling penting adalah upah dan
biaya energi, output industri (yg menghasilkan
keuntungan lokalisasi), dan tersedianya
ahli-ahli teknik (teknisi). Pajak dan insentif2 yg
diberikan pemerintah bukan faktor yg
dipertimbangkan dlm pemilihan lokasi.
26. BEBERAPA STUDI TTG LOKASI
PERUSAHAAN
2. Studi lain yg lebih baru menyimpulkan faktor
pajak apakah akan dipertimbangkan sebagai faktor dlm
pemilihan lokasi akan tergantung untuk apa pajak tsb
digunakan:
a. Jika pajak tsb digunakan untuk membangun
fasilitas/ infrastruktur publik (jalan, pendidikan,
kesehatan,dll) maka justru akan menarik
perusahaanberlokasi di situ)
b. Jika pajak digunakan untuk program bantuan
sosial maka tidak akan menarik perisahaan
berlokasi di situ
27. BEBERAPA STUDI TTG LOKASI
PERUSAHAAN
3. Dalam beberapa dekade terakhir, studi juga
menunjukkan makin kurang pentingnya biaya
transpor dalam pertimbangan lokasi karena
inovasi dlm transportasi dan produksi.
a. Banyak perusahaan berorientasi bahan baku dan
pasar berubah menjadi perusahaan yg berorientasi
input lokal.
b.Perubahan orientasi lokasi perusahaan telah
mengubahpertumbuhan ekonomi tinggi dari wilayah/
kota yg kaya sumberdaya (bahanmentah) ke lokasi
tenaga kerja yg murah.