Sistem suspensi berfungsi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan saat mengendarai kendaraan. Sistem suspensi terbagi menjadi suspensi depan dan belakang, dengan suspensi depan memiliki dua jenis yaitu bottom link dan telescopic, sedangkan suspensi belakang memiliki dua jenis yaitu swing arm shock dan mono shock. Efek peredaman pada sistem suspensi diperoleh dari shock absorber, di mana besarnya peredaman bergantung pada viskositas miny
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan jenis-jenis suspensi pada sepeda motor serta prosedur pemeriksaannya. Suspensi dirancang untuk menahan getaran dan meredam benturan dari jalan. Ada dua jenis utama suspensi, yaitu depan dan belakang, yang masing-masing memiliki beberapa tipe konstruksi seperti garpu teleskopik dan swing arm. Pemeriksaan suspensi secara berkala penting untuk mendeteksi kerusakan
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem suspensi pada kendaraan ringan. Sistem suspensi berfungsi untuk menghubungkan roda dengan body kendaraan serta mengurangi kejutan dari permukaan jalan. Terdiri dari spring, shock absorber, suspension arm, ball joint, dan komponen lainnya. Ada dua jenis suspensi yaitu rigid dan independent, masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Jenis-jenis suspensi depan dan belakang meliputi macph
Sistem CVT (Continuously Variable Transmission) merupakan sistem transmisi otomatis yang dapat mengubah rasio putaran silinder mesin secara terus-menerus tanpa terputus untuk mencapai perpindahan gigi yang halus. Sistem ini menggunakan dua puli bergerak yang dihubungkan dengan sabuk V untuk mengubah rasio putaran antara poros masukan dan keluaran sesuai dengan kecepatan kendaraan. Sistem CVT mampu mengoptimalkan putaran mesin
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan pembongkaran sistem poros propeler pada kendaraan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang: 1) tujuan belajar yang mencakup melepas, memeriksa, dan memperbaiki komponen poros propeler; 2) bahan dan peralatan yang dibutuhkan; 3) prosedur praktik yang harus dilakukan sesuai prinsip K3.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan jenis-jenis suspensi pada sepeda motor serta prosedur pemeriksaannya. Suspensi dirancang untuk menahan getaran dan meredam benturan dari jalan. Ada dua jenis utama suspensi, yaitu depan dan belakang, yang masing-masing memiliki beberapa tipe konstruksi seperti garpu teleskopik dan swing arm. Pemeriksaan suspensi secara berkala penting untuk mendeteksi kerusakan
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem suspensi pada kendaraan ringan. Sistem suspensi berfungsi untuk menghubungkan roda dengan body kendaraan serta mengurangi kejutan dari permukaan jalan. Terdiri dari spring, shock absorber, suspension arm, ball joint, dan komponen lainnya. Ada dua jenis suspensi yaitu rigid dan independent, masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Jenis-jenis suspensi depan dan belakang meliputi macph
Sistem CVT (Continuously Variable Transmission) merupakan sistem transmisi otomatis yang dapat mengubah rasio putaran silinder mesin secara terus-menerus tanpa terputus untuk mencapai perpindahan gigi yang halus. Sistem ini menggunakan dua puli bergerak yang dihubungkan dengan sabuk V untuk mengubah rasio putaran antara poros masukan dan keluaran sesuai dengan kecepatan kendaraan. Sistem CVT mampu mengoptimalkan putaran mesin
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan pembongkaran sistem poros propeler pada kendaraan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang: 1) tujuan belajar yang mencakup melepas, memeriksa, dan memperbaiki komponen poros propeler; 2) bahan dan peralatan yang dibutuhkan; 3) prosedur praktik yang harus dilakukan sesuai prinsip K3.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik menggambar, mulai dari penilaian, fungsi gambar teknik, alat-alat gambar seperti kertas, pensil, pena, jangka dan penggaris, serta cara penulisan huruf dan angka pada gambar teknik.
Dokumen tersebut membahas tentang rangka perimeter dan sistem kemudi pada sepeda motor. Rangka perimeter menghubungkan kepala kemudi secara langsung ke swingarm untuk meningkatkan kekakuan. Sistem kemudi mengendalikan arah sepeda motor melalui stang, garpu depan, dan roda depan. Pemeriksaan dan perbaikan rangka serta sistem kemudi penting untuk menjaga kinerja sepeda motor.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kemudi kendaraan yang meliputi berbagai komponennya seperti roda kemudi, poros kemudi, gear kemudi, penghubung kemudi, suspensi roda depan, dan penyetelannya. Komponen-komponen tersebut bekerja sama untuk mengarahkan roda depan agar kendaraan dapat dikendalikan dengan aman dan nyaman.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai komponen sistem kopling dan cara memeriksanya, termasuk jenis-jenis kopling, cara membongkar dan memasang kopling, serta gejala dan cara mendeteksi masalah pada kopling seperti kopling yang tidak bisa dilepas, kopling yang selip, dan masalah perkaitan kopling.
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Purwadi ae
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi dan cara kerja sistem kemudi pada kendaraan. Sistem kemudi berfungsi untuk mengatur arah roda depan sesuai dengan keinginan pengemudi dengan memutar roda kemudi. Ada dua jenis sistem kemudi, yaitu manual dan power steering. Dokumen juga menjelaskan komponen-komponen utama sistem kemudi seperti roda kemudi, poros utama, gigi kemudi, lengan penghubung, serta
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelumasan pada mesin, terutama fungsinya untuk mencegah kontak langsung antara bagian-bagian bergesekan, melindungi dari karat, meredam suara, dan pendingin. Juga dibahas tentang jenis sistem pelumasan kering dan basah pada mesin 4 tak serta sistem pelumasan terpisah pada mesin 2 tak seperti autolube, CCI, dan superlube. Dokumen ini memberikan panduan untuk pemeriksaan k
Dokumen tersebut membahas tentang ban dan pelek mobil, mulai dari fungsi, konstruksi, jenis, pola, dimensi, spesifikasi, tanda, pemeliharaan, proses pembuatan, penggantian, dan keseimbangan roda.
Transmisi berfungsi memindahkan putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara perlahan. Kopling manual dan otomatis memungkinkan pemindahan daya mesin ke roda belakang secara halus. Kerusakan kopling dapat disebabkan pelepasan yang kurang baik akibat ausnya plat kopling atau keausan bagian-bagiannya.
Sistem bahan bakar elektronik injeksi (EFI) menggunakan sistem penyemprotan bahan bakar yang dikendalikan secara elektronik oleh ECU untuk menghasilkan campuran bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kebutuhan mesin. Sistem ini terdiri dari sistem bahan bakar, sistem kontrol elektronik yang berisi sensor, dan sistem induksi udara. EFI memiliki keunggulan seperti tenaga dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik
OCV mengalirkan minyak ke kamar advance, mendorong camshaft maju untuk memajukan waktu buka tutup katup. Sistem VVTi dapat mengatur waktu katup secara dinamis sesuai kebutuhan beban dan kecepatan mesin untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi bahan bakar.
04. lapiran materi modul roda & banNadh Nadhirin
1. Modul ini membahas tentang roda dan ban, termasuk definisi pelek roda, jenis pelek, dan pemeriksaan kondisi ban seperti keausan, kerusakan, dan tekanan udara.
2. Pemeriksaan kondisi ban penting untuk mengetahui apakah ban perlu diganti atau diperbaiki. Tanda batas keausan seperti TWI harus diperhatikan.
3. Penyetelan poros roda yang tidak tepat dapat menyebabkan keausan
Sistem bahan bakar mesin diesel bekerja dengan cara menghisap udara bersih kemudian dikompresikan. Bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar dan terbakar. Pompa injeksi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar pada saat yang tepat. Ada dua jenis pompa injeksi, yaitu pompa injeksi in-line dan distributor.
The document discusses the principles and functions of a carburetor. It explains that a carburetor mixes gasoline vapors with air for combustion in an engine. It regulates the ratio of air and fuel and controls the amount of the air-fuel mixture that enters the engine. The document then goes into detail about the different parts of a carburetor like the venturi, throttle valve, jets, chokes, and describes how they work together to supply the proper air-fuel ratio to the engine under varying operating conditions. It also covers the different types of carburetors and provides information on inspection and adjustment procedures.
Sistem suspensi dirancang untuk menahan getaran akibat kontak roda dengan jalan serta mesin, sehingga menyediakan kenyamanan berkendara. Ada dua jenis utama suspensi sepeda motor: depan dan belakang, yang berfungsi menopang bagian depan dan belakang secara terpisah. Dokumen ini menjelaskan komponen, jenis, dan cara perawatan sistem suspensi sepeda motor.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik menggambar, mulai dari penilaian, fungsi gambar teknik, alat-alat gambar seperti kertas, pensil, pena, jangka dan penggaris, serta cara penulisan huruf dan angka pada gambar teknik.
Dokumen tersebut membahas tentang rangka perimeter dan sistem kemudi pada sepeda motor. Rangka perimeter menghubungkan kepala kemudi secara langsung ke swingarm untuk meningkatkan kekakuan. Sistem kemudi mengendalikan arah sepeda motor melalui stang, garpu depan, dan roda depan. Pemeriksaan dan perbaikan rangka serta sistem kemudi penting untuk menjaga kinerja sepeda motor.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kemudi kendaraan yang meliputi berbagai komponennya seperti roda kemudi, poros kemudi, gear kemudi, penghubung kemudi, suspensi roda depan, dan penyetelannya. Komponen-komponen tersebut bekerja sama untuk mengarahkan roda depan agar kendaraan dapat dikendalikan dengan aman dan nyaman.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai komponen sistem kopling dan cara memeriksanya, termasuk jenis-jenis kopling, cara membongkar dan memasang kopling, serta gejala dan cara mendeteksi masalah pada kopling seperti kopling yang tidak bisa dilepas, kopling yang selip, dan masalah perkaitan kopling.
Pemeliharaan servise sistem kemudi bab 1 dan 2Purwadi ae
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi dan cara kerja sistem kemudi pada kendaraan. Sistem kemudi berfungsi untuk mengatur arah roda depan sesuai dengan keinginan pengemudi dengan memutar roda kemudi. Ada dua jenis sistem kemudi, yaitu manual dan power steering. Dokumen juga menjelaskan komponen-komponen utama sistem kemudi seperti roda kemudi, poros utama, gigi kemudi, lengan penghubung, serta
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelumasan pada mesin, terutama fungsinya untuk mencegah kontak langsung antara bagian-bagian bergesekan, melindungi dari karat, meredam suara, dan pendingin. Juga dibahas tentang jenis sistem pelumasan kering dan basah pada mesin 4 tak serta sistem pelumasan terpisah pada mesin 2 tak seperti autolube, CCI, dan superlube. Dokumen ini memberikan panduan untuk pemeriksaan k
Dokumen tersebut membahas tentang ban dan pelek mobil, mulai dari fungsi, konstruksi, jenis, pola, dimensi, spesifikasi, tanda, pemeliharaan, proses pembuatan, penggantian, dan keseimbangan roda.
Transmisi berfungsi memindahkan putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara perlahan. Kopling manual dan otomatis memungkinkan pemindahan daya mesin ke roda belakang secara halus. Kerusakan kopling dapat disebabkan pelepasan yang kurang baik akibat ausnya plat kopling atau keausan bagian-bagiannya.
Sistem bahan bakar elektronik injeksi (EFI) menggunakan sistem penyemprotan bahan bakar yang dikendalikan secara elektronik oleh ECU untuk menghasilkan campuran bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kebutuhan mesin. Sistem ini terdiri dari sistem bahan bakar, sistem kontrol elektronik yang berisi sensor, dan sistem induksi udara. EFI memiliki keunggulan seperti tenaga dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik
OCV mengalirkan minyak ke kamar advance, mendorong camshaft maju untuk memajukan waktu buka tutup katup. Sistem VVTi dapat mengatur waktu katup secara dinamis sesuai kebutuhan beban dan kecepatan mesin untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi bahan bakar.
04. lapiran materi modul roda & banNadh Nadhirin
1. Modul ini membahas tentang roda dan ban, termasuk definisi pelek roda, jenis pelek, dan pemeriksaan kondisi ban seperti keausan, kerusakan, dan tekanan udara.
2. Pemeriksaan kondisi ban penting untuk mengetahui apakah ban perlu diganti atau diperbaiki. Tanda batas keausan seperti TWI harus diperhatikan.
3. Penyetelan poros roda yang tidak tepat dapat menyebabkan keausan
Sistem bahan bakar mesin diesel bekerja dengan cara menghisap udara bersih kemudian dikompresikan. Bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar dan terbakar. Pompa injeksi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar pada saat yang tepat. Ada dua jenis pompa injeksi, yaitu pompa injeksi in-line dan distributor.
The document discusses the principles and functions of a carburetor. It explains that a carburetor mixes gasoline vapors with air for combustion in an engine. It regulates the ratio of air and fuel and controls the amount of the air-fuel mixture that enters the engine. The document then goes into detail about the different parts of a carburetor like the venturi, throttle valve, jets, chokes, and describes how they work together to supply the proper air-fuel ratio to the engine under varying operating conditions. It also covers the different types of carburetors and provides information on inspection and adjustment procedures.
Sistem suspensi dirancang untuk menahan getaran akibat kontak roda dengan jalan serta mesin, sehingga menyediakan kenyamanan berkendara. Ada dua jenis utama suspensi sepeda motor: depan dan belakang, yang berfungsi menopang bagian depan dan belakang secara terpisah. Dokumen ini menjelaskan komponen, jenis, dan cara perawatan sistem suspensi sepeda motor.
Modul ini membahas tentang sistem suspensi pada sepeda motor yang mencakup definisi, jenis, dan komponen suspensi bagian depan dan belakang serta jenis dan konstruksi shock absorber. Modul ini juga menjelaskan evaluasi terhadap pemahaman materi sistem suspensi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis sistem suspensi belakang yang digunakan pada kendaraan seperti BMW, Mercedes Benz, dan Hyundai serta sistem stabilizer bar dan shock absorber beserta cara kerjanya untuk meningkatkan stabilitas dan kenyamanan berkendara.
1. Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan serta mengamankan pengendaraan.
2. Terdapat beberapa komponen utama sistem rem seperti master silinder, wheel silinder, sepatu rem, dan katup penyeimbang.
3. Katup penyeimbang diperlukan untuk mengatur tekanan rem pada roda depan dan belakang agar pengereman terjadi secara merata.
Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka kendaraan (chassis) dan sistem steering. Kerangka kendaraan berfungsi sebagai rangka untuk menempatkan komponen seperti mesin, kotak gigi, dan badan kendaraan. Ada dua jenis kerangka yaitu kerangka kamilan dan kerangka berasingan. Sistem steering berfungsi untuk mengendalikan roda depan dan ada dua jenis sistem steering yang umum yaitu sistem rack dan pinion serta sistem kotak gigi steering
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem suspensi pada kendaraan, termasuk komponen-komponen utamanya seperti pegas, shock absorber, stabilizer bar, serta beberapa tipe suspensi seperti suspensi rigid axle, independent suspension, MacPherson strut, dan double wishbone.
Makalah ini membahas tentang sistem suspensi dan rem pada kendaraan. Pada bagian sistem suspensi, dijelaskan definisi, fungsi, dan jenis-jenis suspensi yang umum digunakan seperti suspensi pegas daun, MacPherson, dan lainnya. Sedangkan pada sistem rem, dijelaskan prinsip kerja rem, fungsi rem, dan permasalahan yang sering terjadi pada sistem rem seperti gejala rem membanting dan pedal rem terlalu kasar.
Dokumen tersebut membahas beberapa sistem gantungan utama yang digunakan pada kendaraan, termasuk sistem gantungan hadapan tunggal rasuk, ganda rasuk "I", lengan sisi tidak bersandar, lengan mengekor tidak bersandar, dan sistem Macpherson strut. Juga dibahas sistem gantungan belakang jenis gandar pejal hidup dan sistem gantungan belakang jenis multi-link.
2. Created by : Yusyanna Br Tarigan
KOMPETENSI DASAR
❑ Memahami prinsip kerja suspensi
❑ Merawat berkala suspensi
3. Created by : Yusyanna Br Tarigan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik
diharapkan mampu
1. Menjelaskan jenis-jenis suspensi
2. Menjelaskan cara kerja system suspensi
3. Memeriksa komponen system suspensi
4. Memperbaiki gangguan yang terjadi pada system
suspensi
4. Created by : Yusyanna Br Tarigan
PENGERTIAN SUSPENSI
Bagian dari sepeda motor yang
menghubungkan roda terhadap rangkanya.
Konstruksinya dibuat sedemikian rupa
sehingga kendaraan dapat untuk berjalan
dengan nyaman dan aman
5. Created by : Yusyanna Br Tarigan
SUSPENSI Harus MAMPU :
✓Menyerap goncangan akibat kondisi jalan
✓Meneruskan gaya pengereman dan pengemudian
✓Mengantar gerakan roda
✓Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan
6. Created by : Yusyanna Br Tarigan
SISTEM SUSPENSI
Sistem suspensi merupakan gabungan
antara pegas dan peredam kejut(shock
absorber )
Sistem suspensi terbagi 2, yaitu :
•Suspensi Depan
•Susepensi Belakang
7. Created by : Yusyanna Br Tarigan
SUSPENSI DEPAN
Sistem suspensi depan sepeda motor merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan system kemudi, karena
kontruksi suspensi depan terangkai menjadi satu kesatuan
dengan kemudi. Kelengkapan kemudi berfungsi sebagai
pengarah jalan kendaraan.
Selain penampilan pendeknya stang kemudi merupakan
unsur lain yang harus diperhitungkan. Batang kemudi yang
panjang akan ringan digerakkan, namun kendaraan
menjadi kurang lincah. Sebaliknya batang kemudi yang
pendek membuat gerakan kendaraan menjadi lincah,
namun berat untuk dikendalikan
8. Created by : Yusyanna Br Tarigan
SUSPENSI YANG TERKONEKSI STREERING
9. Created by : Yusyanna Br Tarigan
Terkoneksinya garpu suspensi dengan sasis kendaraan
melalui steering sangat mempengaruhi kestabilan
pengendalian dari system kemudi sepedamotor, oleh
karena itu harus diperhitungkan secara tepat besarnya
sudut kemiringan menyesuaikan dengan kebutuhan dimana
kendaraan tersebut akan digunakan.
Kemiringan tersebut dikenal dengan istilah sudut caster
(lihat gambar diatas). Dengan sudut caster yang kecil
berarti pengendalian sepeda motor terasa baik untuk jalan
yang lurus dengan kecepatan tinggi. Tetapi pada kecepatan
rendah, pengendalian terasa berat dan kurang enak untuk
tikung-menikung.
10. Created by : Yusyanna Br Tarigan
SUSPENSI DEPAN TERBAGI 2, YAITU:
1. Bottom link
2. Telescopic Sistem suspensi
11. Created by : Yusyanna Br Tarigan
1. BOTTOM LINK
Jenis ini mempunyai konstruksi lengan ayun yang
terpasang pada poros roda depan yang terbagi
menjadi dua jenis yaitu :
1. Leading link
2. Trailing Link
12. Created by : Yusyanna Br Tarigan
LEADING LINK
Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki pivot
link (lengan ayun) menghadap kearah depan shock
absorbe ditahan oleh leading edge pada
garpu.Suspensi ini banyak digunakan pada sepeda
motor jenis bebek
13. Created by : Yusyanna Br Tarigan
TRAILING LINK
Jenis suspensi yang dirancang memiliki posisi poros
(axle) yang didukung oleh links dan shock
absorber.Leading link memiliki lengan ayun yang
menghadap kea rah belakang.Suspensi ini banyak
digunakan pada sepeda motor jenis scooter / vespa.
14. Created by : Yusyanna Br Tarigan
2. TELESCOPIC
Sistem suspensi depan jenis telescopic paling banyak
digunakan pada sepeda motor jenis sport, bebek, dan
scooter. Suspensi jenis ini bekerja berdasarkan
pergerakan turun naik pipa garpu yang mendapat
bantuan tekanan pegas dan sebagai fungsi damping
(peredam)
15. Created by : Yusyanna Br Tarigan
SUSPENSI BELAKANG
Suspensi belakang jenis swing arm memberikan
kenyamanan dalam pengendaraan serta membantu
daya tarik dan kemampuan mengontrol gerakan roda
yang baik. Suspensi belakang dengan sistem dasar
swing arm ini dirancang untuk beberapa jenis,
tergantung dari kebutuhan sistem redamnya serta
desain dari swing armnya
Suspensi belakang, ada 2 type :
1. Double Suspensi (Shock)
2. Mono Shock
16. Created by : Yusyanna Br Tarigan
DOUBLE SUSPENSI (SHOCK)
Type ini menggunakan dua buah lengan ayun digantung
pada frame dan ujung lain dari lengan tersebut
menopang roda belakang.
Dan suspensi unit diletakkan antara ujung belakang dari
lengan dan frame. Untuk sepeda motor umumnya
menggunakan lengan dari plat baja. Untuk motor sport
menggunakan pipa baja
Jenis ini mempunyai dua peredam kejut yang
mendukung bagian belakang frame body dan swing arm.
17. Created by : Yusyanna Br Tarigan
DOUBLE SUSPENSI (SHOCK)
Suspensi ini umum digunakan, karena sangat sederhana
proses pemasangan jumlah komponen yang lebih sedikit,
serta mempunyai sistem dasar yang ekonomis.
18. Created by : Yusyanna Br Tarigan
MONO SHOCK
Jenis suspensi ini mempunyai satu peredam kejut yang
mendukung bagian belakang frame body dan bagian
swing arm.
Suspensi ini mempunyai kontruksi yang rumit, tetapi
lebih stabil disbanding jenis double suspensi. Banyak
digunakan pada sepeda motor modern dan untuk
keperluan sport.
19. Created by : Yusyanna Br Tarigan
Pada jenis sepedamotor yang menggunakan mono
shock, ada juga yang disebut type unit swing arm
dimana Mesin sepedamotornya sendiri berfungsi
sebagai lengan ayun. Tipe sistim suspensi ini
digunakan untuk sepeda motor scooter dan
sebagian moped
Type mono shock jenis unit swing
20. Created by : Yusyanna Br Tarigan
UNIT SUSPENSI
Suspensi terdiri dari pegas dan peredam getaran, seperti
yang terlihat pada gambar di bawah ini:
21. Created by : Yusyanna Br Tarigan
SUSPENSI TANPA PEREDAM GETARAN
Jika sebuah suspensi tidak dilengkapi dengan peredam kejut maka laju
kendaraan akan mengalami vibrasi (gelombang naik turun) jika
melewati tonjolan di jalan seperti ilustrasi di bawah ini
Garis diagram pada gambar diatas menjelaskan bahwa hanya dengan
pegas saja tidak sanggup untuk menyerap goncangan akibat kondisi
jalanan. Karena goncangan yang diterima pegas akan dikembalikan lagi
sehingga pegas akan bekerja dengan gerakan mengayun. Dalam hal ini
pengendara sepeda motor tidak nyaman dan berbahaya.
22. Created by : Yusyanna Br Tarigan
SUSPENSI DENGAN PEREDAM GETARAN
Namun jika suspensi dilengkapi dengan peredam getaran gelombang
vibrasi kendaraan tidak terlalu banyak karena goncangan / bantingan
yang di terima telah diserap untuk sebagian besar oleh peredam kejut
sehingga pengendalian lebih stabil dan nyaman sehingga memberikan
kenyamanan bagi pengendara.
23. Created by : Yusyanna Br Tarigan
FUNGSI PEREDAM GETARAN
Dari dua ilustrasi di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa fungsi utama peredam kejut atau peredam
getaran adalah untuk meredam getaran bodi sepeda
motor,dengan cara mengontrol gerakan balik dari
pegas suspensi. sehingga dapat memelihara
kenyamanan pada pengendaraan.
24. Created by : Yusyanna Br Tarigan
PRINSIP KERJA PEREDAM KEJUT
Gerakan peredaman pada system suspensi adalah
diperoleh dari gerakan piston dan aliran oli pada
tabung suspensi, jika suatu piston yang ada aliran
olinya atau piston yang bergerak ke atas dan kebawah
dan didalamnya ada seal cylinder, oli harus mengalir
melalui lintasan oli dalam piston, tetapi mengalirnya
tertahan oleh aliran oli. Jika shock absorber ini
tertekan oli mengalir melalui lintasan oli yang besar
dan jika tertarik oli mengalir melalui lintasan yang
kecil. Oleh karena itu, jika shock absorber tertekan
akan berjalan cepat, tapi jika tertarik akan berjalan
lambat. Seperti gambar di bawah ini
25. Created by : Yusyanna Br Tarigan
Efek peredaman dengan lubang yang berbeda
Seperti terlihat pada gambar
dengan kecepatan gerak piston
yang sama tetapi lubang aliran
oli berbeda akan memberikan
efek peredaman berbeda pula,
gambar a (mempunyai lubang
besar) akan mempunyai efek
peredaman yang kecil dibanding
dengan gambar b (mempunyai
lubang kecil).
26. Created by : Yusyanna Br Tarigan
Namun demikian efek peredaman
juga akan berbeda jika kecepatan
piston tidak sama meskipun
besarnya lubang aliran oli sama,
seperti terlihat pada gambar
kecepatan piston yang lambat
akan memberikan efek peredaman
yang lebih kecil dibanding piston
berkecepatan lebih tinggi.
Efek peredaman dengan piston yang berbeda
27. Created by : Yusyanna Br Tarigan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BESARNYA PEREDAMAN ADALAH
•ƒ
Viskositas minyak ƒ
• Luas penampang lubang aliran oli ƒ
• Kecepatan aliran oli
28. Created by : Yusyanna Br Tarigan
CARA KERJA SISTEM SUSPENSI DEPAN
LANGKAH TEKAN :
Pada saat pipa gatpu bergerak
secara telescop pada gerakan
menekan (langkah kompresi), oli
pada ruangan B mengalir melalui
lubang orifice pada pipa garpu
menuju ruangan C, sementara oli di
dalam ruangan B juga menekan
rebound valve dan kembali ke atas
menuju ruangan A. Tahana dari oli
yang mengalit inilah yang akan
meredam gerakan kejut pada saat
gerakan menekan.
29. Created by : Yusyanna Br Tarigan
LANGKAH TARIK :
Pada langkah tarik, oli dalam
ruangan A mengalir menuju
ruangan C, melalui lubang orifice
yang berada pada begian atas
fork piston, dari proses tersebut
akan di hasilkan tahanan yang
berfungsi sebagai damping force
(tenaga redam) sebagai
pengontrol gerak naiknya pegas.
Catatan :
Jumlah oli peredam kejut yang kurang, dapat mengakibatkan
timbulnya suara hentakan ketika garpu mencapai akhir dari
penekanan atau akhir dari pengembangan
30. Created by : Yusyanna Br Tarigan
CARA KERJA SUSPENSI BELAKANG
LANGKAH TEKAN :
Pada saat terjadi kompresi maka
piston bergerak turun (langkah
tekan) oli di ruang 1 berpindah ke
ruang 2 melalui saluran A, saluran
B, saluran C, saluran D dan saluran
E, karena lubang saluran yang
dilalui oli banyak maka seolah olah
oli melewati lubang besar sehingga
tahanan oli yang berpindah kecil.
31. Created by : Yusyanna Br Tarigan
LANGKAH TARIK/REBOND :
Pada saat tekanan kompresi sudah
tidak ada terjadi tekanan kembali
karena adanya tekan pegas, maka
piston bergerak kebawah 0li dari
ruang 2 hanya mengalir melaui
lubang orifice E, saluran D dan
saluran A, aliran oli tertahan
dengan lambat, oleh karena oli
berpindah melalui lubang kecil
sehingga tahanan oli yang
berpindah besar, maka terjadi
damping.
Kesimpulan : peredam kejut langkah tarik
lebih kuat dari pada langkah tekan
32. Created by : Yusyanna Br Tarigan
RANGKUMAN
Sistem suspensi berfungsi untuk memberikan kenyamanan dan
keamanan dalam mengendarai sebuah kendaraan.
Berdasarkan Posisi penempatannya sistem suspensi terbagi
menjadi 2 macam yaitu suspensi depan dan suspensi belakang,
suspensi depan terbagi menjadi 2 jenis yaitu jenis Bottom link
(terdiri dari jenis leading link dan trailing link) dan jenis
telescopic. Sedangkan suspensi belakang terdiri dari 2 jenis yaitu
jenis swing arm shock dan mono shock
Efek peredaman pada system suspensi diperoleh karena adanya
system shock absorber, dimana besarnya peredaman tergantung
pada :
•Viskositas minyak ƒ
•Luas penampang lubang aliran oli ƒ
•Kecepatan aliran oli