SlideShare a Scribd company logo
Pompa Aksial (Axial Pump)
Pompa Aksial
β€’ Pompa aksial merupakan salah satu pompa yang termasuk
kedalam pompa dinamik. Prisip kerja pada pompa aksial berbeda
dengan pompa sentrifugal pada pembahasan sebelumnya
β€’ Pada pompa aksial, bilah bilah impeller bekerja seperti pada
sayap pesawat terbang yang menghasilkan daya angkat akibat
perubahan momentum pada saat impeller berputar seperti
gambar 14-47
β€’ Contohnya pada rotot helikopter, helikopter dapat terangkat
karena adanya gaya angkat yang dihasilkan oleh rotor ,
sementara gaya angkat tersebut timbul karena perbedaan
tekanan antara bagian atas dan bawah permukaan propeller,
dan perubahan arah aliran mengarah ke downwash (Area
turun udara) melalui rotor pesawat. Dari waktu rata-rata
ketika berputar, ada peningkatan tekanan di rotor pesawat
yang menginduksi bawah aliran udara(Gambar.14-48).
Pompa Aksial
β€’ Pada helikopter dan juga pesawat baling baling termasuk Open axial - flow fans dikarenakan
tidak memiliki saluran yang menutupi rotor atau baling baling yang bekerja. Seperti gambar 1
β€’ Sedangkan pada blower yang digunakan di rumah dan juga kipas pendingin pada komputer
yang kita gunakan termasuk kedalam jenis ducted - axial flow fan . Dikarenakan pada ujung
baling baling terdapat casing yang berfungsi untuk mengarahkan aliran udara dan mengurangi
loses pada ujung baling baling seperti gambar 2
1 2
Pompa Aksial
β€’ Bila melihat lebih dekat pada baling baling pesawat pada gambar 1,
rotor bada helikopter ,bahkan baling baling pada kipas pada
jendela rumah akan melihat β€œtwist” pada masing masing baling
baling (Blade). Khususnya pada airfoil yang berada dekat pada
penampang hub atau root dari pisau berada pada sudut pitch yang
lebih tinggi (ΞΈ) dari airfoil yang dekat pada ujung penampang
seperti gambar (figure 14-50) disamping
β€’ Hal ini disebabkanoleh kecepatan tangensial dari blade akan
meningkat seiring dengan bertambahnya radius.(persmaan 14-26)
Pompa Aksial
β€’ Pada radius tertentu, kecepatan dari udara pada blade
dapat diperkirakan menjadi jumlah vector dari kecepatan angin
dan negatif dari kecepatan blade , negatif karena arah
kecepatan blade belawanan dengan arah kecepatan angin
β€’ Jika besar dari sama dengan besarnya kecepetan
tangensial 𝑒 πœƒ Seperti yang ditunjukkan pada persamaan 14-26.
Arah pada adalah tangensial sesuai dengan jalur putaran pada
blade. Posisi blade pada gambar 14-50 disamping.
π‘‰π΅π‘™π‘Žπ‘‘π‘’ mengarah ke kiri
Pompa Aksial
β€’ Pada gambar 14-51 kita dapat menghitung menggunakan persamaan pada
dua radius yaitu root radius dan tip radius pada blade rotor sesuai dengan gambar 14-50 sudut
relatif ∝ besarnya sama, namun faktanyajumlah twist ditentukan dengan mengatur pitch angel
πœƒ yang mana nilai ∝ sama pada tiap radius
β€’ Tekanan dinamis yang dilalui pada bagian lintasan dari meningkatnya blade dengan radius, dan
gaya angkat per unit lebar juga meningkat dengan radius seperti pada (Gambar. 14-51)
.
Pompa aksial
Persamaan tidak dapat digunakan untuk
beberapa alasan:
1. Pertama, gerakan berputar rotor menggunakan beberapa
swirl ke airflow(gambar 14-52) mengurangi kecepatan efektif
tangensial pada kecepatan udara.
2. Kedua, karena hub dari rotor ukurannya terbatas, maka
kecepatan udara disekitarnya meningkat sehingga menyebabkan
kecepatan angina meningkat pada blade dekat dengan root.
3. Ketiga, sumbu pada rotor atau baling-baling mungkin tidak
sejajar seperti gerak paralel angin.
4. Dan yang terakhir, kecepatan angin itu sendiri tidak mudah
ditentukan karena ternyata angin terjadi peningkatan kecepatan
saat mendekati putaran rotor.
Contoh
soal
β€’ Misalkan Anda sedang merancang baling-baling dari pesawat model
radio kontrol. Diameter keseluruhan baling-baling adalah 34,0 cm, dan
perakitan hub dengan diameter 5,5 cm (Gambar. 14-53). baling-baling
berputar pada 1700 rpm, dan airfoil yang dipilih untuk bagian baling-
baling lintas mencapai efisiensi maksimum pada sudut 14Β°. Ketika
pesawat terbang pada 30 mil / jam (13.4 m / s), Hitunglah sudut blade
pitch dari root ke ujung pisau dengan Ξ±= 14 Β° pada blade propeller
secara keseluruhan.
β€’ Solusi: Kita dapat menghitung jarak antar blade menggunakan sudut ΞΈ
dari root menuju tip pada propeller seperti sudut serang Ξ±= 14 Β° pada
setiap radius sepanjang blade propeller.
β€’ Asumsikan:
1. Udara pada kecepatan rendah dan kondisi incompressible
2. Kita abaikan efek sekunder dari pusaran dan kecepatan udara saat
mendekarti udara yang besarnya dengan asumsi sama dengan
kecepatan pesawat terbang
3. Setara dengan pesawat terbang, seperti sudut propeller yang sejajar
dengan kecepatan udara.
Analysis
β€’ kecepatan yang berhubungan dengan blade didekati dengan
menggunakan persamaan 14-27 . Seketsa dari kecepatan vector
ditunjukan pada (Gambar 14.54) Dengan menggunakan persamaan
sudut pada radius sembarang
πœƒ = 𝛼 + Ο•danΟ• = arctan
⃒𝑉 π‘Šπ‘–π‘›π‘‘βƒ’
⃒𝑉 π΅π‘™π‘Žπ‘‘π‘’βƒ’
= arctan
⃒𝑉 π‘Šπ‘–π‘›π‘‘βƒ’
πœ”π‘Ÿ
β€’ Kita juga dapat menggunakan persamaan 𝑒 πœƒ = πœ”π‘Ÿ dengan kondisi
root ( π‘Ÿ =
π·β„Žπ‘’π‘
2
= 2.75 π‘π‘š ) menjadi :
πœƒ = 𝛼 + Ο• = 14Β° + arctan
13.4 π‘š/𝑠
1700π‘Ÿπ‘’π‘£/π‘šπ‘–π‘› 0.0275π‘š
1π‘Ÿπ‘œπ‘‘
2πœ‹π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
60𝑠
1 π‘šπ‘–π‘›
= πŸ–πŸ‘. πŸ—Β°
β€’ Sama dengan sudut pitch pada tip π‘Ÿ =
𝐷 π‘π‘Ÿπ‘œπ‘π‘’π‘™π‘™π‘’π‘Ÿ
2
= 17 π‘π‘š adalah:
πœƒ = 𝛼 + Ο• = 14Β° + arctan
13.4 π‘š/𝑠
1700π‘Ÿπ‘’π‘£/π‘šπ‘–π‘› 0.17π‘š
1π‘Ÿπ‘œπ‘‘
2πœ‹π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
60𝑠
1 π‘šπ‘–π‘›
= πŸ‘πŸ•. πŸ—Β°
β€’ Baling-baling pesawat memiliki variable pitch, yang berarti
bahwa pitch pada seluruh blade dengan memutar pisau
melalui hubungan mekanis pada hub. Sebagai contoh ketika
propeller bekerja ketika di airport, dan mesin sedang menyala
pada rpm tinggi, mengapa tidak mulai bergerak? Mungkin
untuk satu hal, rem memang sedang digunakan . Tetapi yang
terpenting hal ini terjadi karena baling baling pitch
disesuaikan sehingga rata rata sudut airfoil penampag adalah
nol dan tidak ada gerakan. Pada saat berjalan menuju runway
, pitch diatur sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan
sedikit dorongan pada pesawat, saat pesawat take off mesin
pesawat diatur dengan putara tinggi dan pitch diatur agar
memberikan beban yang maksimal, sehingga pesawat dapat
bergerak dan terbang.
β€’ Disampinnng adalah gambar (14-56) dari grafik kualitaas
performa pada propeller fan, tidak seperti pompa sentrifugal
brake horse power cenderung menurunbersam flow rate,
namun efisiensi makin bertambah.
β€’ Ketika digunakan untuk memindahkan aliran di suatu
saluran, axial-flow fan dapat dikatakan tabung aksial
(gambar 14-57a). Dalam dunia teknik aplikasi aliran
axial terdapat pada, seperti kipas angin, bangunan
ventilasi,radiator, dsb (gambar 14-57a)
β€’ Pada gambar 14-57b merupakan sebuah rotor dengan
gerak counter rotating dengan aliran aksial, pada
system ini terdapat dua rotor, dengan yang satu kerja
searah dengan gerak aliran dan yang satunya
berlawanan.
β€’ Kipas aliran aksial dengan satu set rotor blades
(Impeller atau rotor) dan satu set stator blade dengan
kata lain baling-baling (stator) dapat disebut kipas
baling-baling arah aksial.(gambar 14-57c)
Pompa Aksial
Pompa aksial
β€’ Dibawah ini adalah contoh Axial-flow fan ,
dibawah ini ada 2 macam axial-flow fan yaitu
axial flow fan yang menggunakan penggerak
belt dan penggerak langsung. Pada axial flow
fan yang menggunakan penggerak langsung
motor penggerak terletak di tengah tengah
duct, sedangkan pada axial flow fan yang
penggeraknya menggunakan penggerak belt
motor terletak di atas duct dan menggunakan
belt untuk menggerakkan poros pada
rotor(blade) seperti gambar disamping ini,
gambar 14-58 a menunjukkan axial flow fan
dengan penggerak belt, dan gambar 14-58 b
menunjukkan axial flow fan dengan motor
penggerak langsung
β€’ Cukup mudah untuk untuk merancang bentuk dari blade pada axial flow fan, langkah
pertama asumsikan menggunakan thin blade daripada menggunakan airfoil-shaped blade
sebagai contoh , sebuah vane axial flow fan dengan rotor blade diatas stator blades (fig 14-
59). Jarak antara rotor dan stator yang dilebihkan pada gambar tersebut untuk
memperlihtkan vektor kecepatan yang digambar diantara kedua blade tersebut.
β€’ Pada gambar b vektor kecepatan dilihat dari kerangka acuan yang mutlak
β€’ Pada gambar c Gambar (c) dilihat dengan kerangka acuan yang relative terhadap putaran
blade pada rotor.
Contoh aplikasi axial-flow fan
β€’ Turbin gas pada pesawat terbang
yang sering kita temui menggunakan
prinsip kerja yang sama pada
kompresor aksial dan turbin aksial.
β€’ Gambar di samping merupakan
skema dimana udara masuk melalui
blade yang memberikan dorongan
seperti pada baling baling. Kemudian
mengalirkan udara melalui low
preasure compressor , high pressure
compressor, combustion chamber,
dan high pressure turbine, low
pressure turbine.
Contoh soal
β€’ Sebuah kipas beraliran axial sedang dirancang
untuk memenuhi pembuatan kincir angin. Pada
proses perancangan tidak boleh adanya pusaran
dalam hilir kincir angin sehingga stator blades
harus dirancang secara upstream untuk
menghindari kerusakan apabila ada benda asing
yang masuk kedalam propeller karena terhisap
pada kipas (gambar 14-63). Untuk mengurangi
factor biaya dari proses pembuatan stator dan
rotor keduangan dibuat menggunakan pelat
logam. Ujung dari baling baling masing masing
sejajar dengan sumbu axial (Ξ²sL = 0.0Β°) dan pada
pinggir dari baling baling menggunakan sudut (Ξ²st
= 60.0Β°). Terdapat 16 stator blade. Pada proses
desain kecepatan blade harus berada pada 47,1
m/s dan putaran impeller 1750 rpm. Pada radius
r: 0,40 m, hitunglah sudut leading dan trailing
yang bekerja pada pisau rotor, gambarkan
sketsanya. Dan berapa banyak rotor blade yang
seharusnya berada disana?
Solusi
β€’ Asumsi
1. Udara mendekati incompressible
2. Luas aliran antara hub dan tip konstan
3. Analisi 2 dimensi dianggap sesuai
β€’ Analisis
1. Menanalisis kecepatan aliran melalui stator dari titik acuan
absolut, dengan menggunakan pendekatan 2 dimensi pada
stator blade (gambar 14-64). Aliran masuk secara
aksial(horisontal) dan beberlok kebawah sebesar 60Β°.
Mencari besarnya kecepatan yang meninggalkan pojok dari
stator. Dengan persamaan sebagai berikut
𝑣 𝑠𝑑 =
𝑣 𝑖𝑛
cos 𝛽 𝑠𝑑
=
47.1 π‘š/𝑠
cos 60Β°
= 94,2 m/s
Arah dari 𝐢 diasumsikan mengarah ke ujung stator,
dengan kata lain mengarah degan baik melewati barisan
blade seperti yang ditunjukkan pada fig 14-64 disamping
Analisis
2. Mengubah nilai 𝑣 𝑠𝑑 menjadi nilai kerangka acuan relative yang
bergerak menggunakan rotor blade. Dengan menggunakan radius
0,4 m. Dan kecepatan tangensial yang dicari adalah
𝑒 πœƒ = πœ”π‘Ÿ = (1750 π‘Ÿπ‘œπ‘‘/π‘šπ‘–π‘›)
2πœ‹π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
π‘Ÿπ‘œπ‘‘
1π‘šπ‘–π‘›
60 𝑠
0.40 = 73.30 π‘š/𝑠
Sudut pada leading edge dan trailing edge dapat dicari dengan
menggunakan persamaan trigonometri
π›½π‘Ÿπ‘™ = arctan
πœ”π‘Ÿ+𝑉 𝑖𝑛 π‘‘π‘Žπ‘› 𝛽 𝑠𝑑
𝑉 𝑖𝑛
π›½π‘Ÿπ‘™ = arctan
73.30 π‘š/𝑠 + 47.1π‘š/𝑠 π‘‘π‘Žπ‘› (60Β°)
47.1 π‘š/𝑠
= 73.09Β°
π›½π‘Ÿπ‘‘ = arctan
πœ”π‘Ÿ
𝑉 𝑖𝑛
= arctan
73.30 π‘š/𝑠
47.1 π‘š/𝑠
= 57.28Β°
Kesimpulan
β€’ Pompa axial adalah salah satu jenis pompa yang
masuk kedalam kelompok pompa dinamik. Pompa
jenis ini berfungsi untuk mendorong fluida kerja
denagn arah yang sejajar terhadap sumbu/poros
impellernya.
β€’ Energy mekanik yang dihasilkan oleh sumber
penggerak ditransmisikan melalui poros impeller
untuk menggerakkan impeller pompa. Putaran
impeller memberikan gaya aksial yang mendorong
fluida sehingga menghasilkan energi kinetik pada
fluida kerja tersebut. Pada beberapa desain pompa
aksial, terpasang sudu-sudu tetap (diam) yang
membentuk diffuser pada sisi keluaran pompa.
Fungsinya adalah untuk menghilangkan efek
berputar dari fluida kerja dan mengkonversikan
energi kinetik yang terkandung didalamnya
menjadi tekanan kerja
β€’ Pompa axial digunakan pada sistem-sistem yang
membutuhkan debit tinggi, dengan besar head
yang rendah.
Sumber
β€’ Fluid Me hanic Fundamentals and Applications
Yunus A. Cengel
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Sentrifugal
SentrifugalSentrifugal
SentrifugalBabar Mraz
Β 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
Eko Purwanto
Β 
pump & compressor.pptx
pump & compressor.pptxpump & compressor.pptx
pump & compressor.pptx
KrisnaIrawan1
Β 
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Khairul Fadli
Β 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Dewi Izza
Β 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Ady Purnomo
Β 
Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)
Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)
Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)
Hamid Abdillah
Β 
51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing
oto09
Β 
pompa
pompapompa
Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKhairul Fadli
Β 
laporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakarlaporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakar
SyahMauliqieNajmaari
Β 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Charis Muhammad
Β 
1.turbine
1.turbine1.turbine
1.turbine
manatapgoarna
Β 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
Β 
Turbin gas
Turbin gas Turbin gas
Turbin gas
M. Rio Rizky Saputra
Β 
Perawatan blower
Perawatan blowerPerawatan blower
Perawatan blower
Ari Qurniawan
Β 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalIffa M.Nisa
Β 
Dasar roda gigi transmisi
Dasar   roda gigi  transmisiDasar   roda gigi  transmisi
Dasar roda gigi transmisiAlen Pepa
Β 

What's hot (20)

Sentrifugal
SentrifugalSentrifugal
Sentrifugal
Β 
Turbin uap
Turbin uapTurbin uap
Turbin uap
Β 
Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
Β 
pump & compressor.pptx
pump & compressor.pptxpump & compressor.pptx
pump & compressor.pptx
Β 
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
Β 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Β 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Β 
Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)
Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)
Perawatan Mesin Bubut (Maintenance of Lathe Machine)
Β 
51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing
Β 
pompa
pompapompa
pompa
Β 
Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajar
Β 
laporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakarlaporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakar
Β 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Β 
1.turbine
1.turbine1.turbine
1.turbine
Β 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Β 
Turbin gas
Turbin gas Turbin gas
Turbin gas
Β 
Perawatan blower
Perawatan blowerPerawatan blower
Perawatan blower
Β 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Β 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
Β 
Dasar roda gigi transmisi
Dasar   roda gigi  transmisiDasar   roda gigi  transmisi
Dasar roda gigi transmisi
Β 

Viewers also liked

Konsep Motor Bakar
Konsep Motor BakarKonsep Motor Bakar
Konsep Motor Bakar
roy apr
Β 
Second law of thermodynamics
Second law of thermodynamicsSecond law of thermodynamics
Second law of thermodynamics
sachin chaurasia
Β 
Motor bakar
Motor bakarMotor bakar
Motor bakarhandi
Β 
Performansi pompa
Performansi pompaPerformansi pompa
Performansi pompaWicah
Β 
Electric submersible pump(esp)
Electric submersible pump(esp)Electric submersible pump(esp)
Electric submersible pump(esp)Win Nyunt Aung
Β 
Submersible pump
Submersible pumpSubmersible pump
Submersible pump
Krishna Vamsy
Β 
Ammonia Synthesis Flowsheet - Operator training
Ammonia Synthesis Flowsheet - Operator trainingAmmonia Synthesis Flowsheet - Operator training
Ammonia Synthesis Flowsheet - Operator training
Gerard B. Hawkins
Β 

Viewers also liked (8)

Konsep Motor Bakar
Konsep Motor BakarKonsep Motor Bakar
Konsep Motor Bakar
Β 
submersible pumps
submersible pumpssubmersible pumps
submersible pumps
Β 
Second law of thermodynamics
Second law of thermodynamicsSecond law of thermodynamics
Second law of thermodynamics
Β 
Motor bakar
Motor bakarMotor bakar
Motor bakar
Β 
Performansi pompa
Performansi pompaPerformansi pompa
Performansi pompa
Β 
Electric submersible pump(esp)
Electric submersible pump(esp)Electric submersible pump(esp)
Electric submersible pump(esp)
Β 
Submersible pump
Submersible pumpSubmersible pump
Submersible pump
Β 
Ammonia Synthesis Flowsheet - Operator training
Ammonia Synthesis Flowsheet - Operator trainingAmmonia Synthesis Flowsheet - Operator training
Ammonia Synthesis Flowsheet - Operator training
Β 

Similar to Pompa aksial (axial pump) 1

Laporan analisis
Laporan analisisLaporan analisis
Laporan analisis
Ichsan Rusdianto
Β 
152059040 pompa jdbisnwknvdoikcnikjnheciknsknciksncin
152059040 pompa jdbisnwknvdoikcnikjnheciknsknciksncin152059040 pompa jdbisnwknvdoikcnikjnheciknsknciksncin
152059040 pompa jdbisnwknvdoikcnikjnheciknsknciksncin
Muhsin Al Jufri
Β 
pompa dan aplikassinyaaajbsskjsqwh;j.pptx
pompa dan aplikassinyaaajbsskjsqwh;j.pptxpompa dan aplikassinyaaajbsskjsqwh;j.pptx
pompa dan aplikassinyaaajbsskjsqwh;j.pptx
NellyMarlina1
Β 
Resume Kompressor MKE_.pptx
Resume Kompressor MKE_.pptxResume Kompressor MKE_.pptx
Resume Kompressor MKE_.pptx
DzackyAriyatmoko1
Β 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
Rizki Ramadhan
Β 
Teori dasar pompa
Teori dasar pompaTeori dasar pompa
Teori dasar pompaHafiz Husain
Β 
Bab ii dasar_teori_2.1._dasar_teori_pompa
Bab ii dasar_teori_2.1._dasar_teori_pompaBab ii dasar_teori_2.1._dasar_teori_pompa
Bab ii dasar_teori_2.1._dasar_teori_pompa
Syahrul Abdullah
Β 
Teori dasar-pompa-sentrifugal
Teori dasar-pompa-sentrifugalTeori dasar-pompa-sentrifugal
Teori dasar-pompa-sentrifugal'Purwanto' Magl
Β 
Chapter compressors and compressed air systems (bahasa ind
Chapter   compressors and compressed air systems (bahasa indChapter   compressors and compressed air systems (bahasa ind
Chapter compressors and compressed air systems (bahasa indzhool32
Β 
Materi pompa
Materi pompaMateri pompa
Materi pompaAmardhiana
Β 
Kompresor 2
Kompresor 2Kompresor 2
Kompresor 2
habbiyama
Β 
Chapter compressors and compressed air systems (bahasa ind
Chapter   compressors and compressed air systems (bahasa indChapter   compressors and compressed air systems (bahasa ind
Chapter compressors and compressed air systems (bahasa ind'Purwanto' Magl
Β 
Manufaktur turbin angin
Manufaktur turbin anginManufaktur turbin angin
Manufaktur turbin angin
Amrin Syah
Β 
459 1613-1-pb
459 1613-1-pb459 1613-1-pb
459 1613-1-pb
Rois Rohmana
Β 
Kompresor udara
Kompresor udaraKompresor udara
Kompresor udara
yudinovi
Β 
Analisis karbu
Analisis karbuAnalisis karbu
Analisis karbu
Fathan Rosidi
Β 
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptxMakalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Devaldiferdiansyah
Β 
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehBAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
Syahrul Ramazan
Β 
Mesin turbo jet
Mesin turbo jetMesin turbo jet
Mesin turbo jet
taufikwahyu1
Β 

Similar to Pompa aksial (axial pump) 1 (20)

Laporan analisis
Laporan analisisLaporan analisis
Laporan analisis
Β 
152059040 pompa jdbisnwknvdoikcnikjnheciknsknciksncin
152059040 pompa jdbisnwknvdoikcnikjnheciknsknciksncin152059040 pompa jdbisnwknvdoikcnikjnheciknsknciksncin
152059040 pompa jdbisnwknvdoikcnikjnheciknsknciksncin
Β 
pompa dan aplikassinyaaajbsskjsqwh;j.pptx
pompa dan aplikassinyaaajbsskjsqwh;j.pptxpompa dan aplikassinyaaajbsskjsqwh;j.pptx
pompa dan aplikassinyaaajbsskjsqwh;j.pptx
Β 
Resume Kompressor MKE_.pptx
Resume Kompressor MKE_.pptxResume Kompressor MKE_.pptx
Resume Kompressor MKE_.pptx
Β 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
Β 
Teori dasar pompa
Teori dasar pompaTeori dasar pompa
Teori dasar pompa
Β 
Ret02n wind
Ret02n windRet02n wind
Ret02n wind
Β 
Bab ii dasar_teori_2.1._dasar_teori_pompa
Bab ii dasar_teori_2.1._dasar_teori_pompaBab ii dasar_teori_2.1._dasar_teori_pompa
Bab ii dasar_teori_2.1._dasar_teori_pompa
Β 
Teori dasar-pompa-sentrifugal
Teori dasar-pompa-sentrifugalTeori dasar-pompa-sentrifugal
Teori dasar-pompa-sentrifugal
Β 
Chapter compressors and compressed air systems (bahasa ind
Chapter   compressors and compressed air systems (bahasa indChapter   compressors and compressed air systems (bahasa ind
Chapter compressors and compressed air systems (bahasa ind
Β 
Materi pompa
Materi pompaMateri pompa
Materi pompa
Β 
Kompresor 2
Kompresor 2Kompresor 2
Kompresor 2
Β 
Chapter compressors and compressed air systems (bahasa ind
Chapter   compressors and compressed air systems (bahasa indChapter   compressors and compressed air systems (bahasa ind
Chapter compressors and compressed air systems (bahasa ind
Β 
Manufaktur turbin angin
Manufaktur turbin anginManufaktur turbin angin
Manufaktur turbin angin
Β 
459 1613-1-pb
459 1613-1-pb459 1613-1-pb
459 1613-1-pb
Β 
Kompresor udara
Kompresor udaraKompresor udara
Kompresor udara
Β 
Analisis karbu
Analisis karbuAnalisis karbu
Analisis karbu
Β 
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptxMakalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Β 
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi AcehBAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
BAB IV PLTMH Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
Β 
Mesin turbo jet
Mesin turbo jetMesin turbo jet
Mesin turbo jet
Β 

Recently uploaded

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Β 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
Β 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Β 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
Β 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
Β 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Β 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Β 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
Β 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
Β 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Β 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
Β 

Recently uploaded (20)

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Β 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
Β 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Β 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Β 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
Β 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Β 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Β 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Β 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Β 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Β 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Β 

Pompa aksial (axial pump) 1

  • 2. Pompa Aksial β€’ Pompa aksial merupakan salah satu pompa yang termasuk kedalam pompa dinamik. Prisip kerja pada pompa aksial berbeda dengan pompa sentrifugal pada pembahasan sebelumnya β€’ Pada pompa aksial, bilah bilah impeller bekerja seperti pada sayap pesawat terbang yang menghasilkan daya angkat akibat perubahan momentum pada saat impeller berputar seperti gambar 14-47 β€’ Contohnya pada rotot helikopter, helikopter dapat terangkat karena adanya gaya angkat yang dihasilkan oleh rotor , sementara gaya angkat tersebut timbul karena perbedaan tekanan antara bagian atas dan bawah permukaan propeller, dan perubahan arah aliran mengarah ke downwash (Area turun udara) melalui rotor pesawat. Dari waktu rata-rata ketika berputar, ada peningkatan tekanan di rotor pesawat yang menginduksi bawah aliran udara(Gambar.14-48).
  • 3. Pompa Aksial β€’ Pada helikopter dan juga pesawat baling baling termasuk Open axial - flow fans dikarenakan tidak memiliki saluran yang menutupi rotor atau baling baling yang bekerja. Seperti gambar 1 β€’ Sedangkan pada blower yang digunakan di rumah dan juga kipas pendingin pada komputer yang kita gunakan termasuk kedalam jenis ducted - axial flow fan . Dikarenakan pada ujung baling baling terdapat casing yang berfungsi untuk mengarahkan aliran udara dan mengurangi loses pada ujung baling baling seperti gambar 2 1 2
  • 4. Pompa Aksial β€’ Bila melihat lebih dekat pada baling baling pesawat pada gambar 1, rotor bada helikopter ,bahkan baling baling pada kipas pada jendela rumah akan melihat β€œtwist” pada masing masing baling baling (Blade). Khususnya pada airfoil yang berada dekat pada penampang hub atau root dari pisau berada pada sudut pitch yang lebih tinggi (ΞΈ) dari airfoil yang dekat pada ujung penampang seperti gambar (figure 14-50) disamping β€’ Hal ini disebabkanoleh kecepatan tangensial dari blade akan meningkat seiring dengan bertambahnya radius.(persmaan 14-26)
  • 5. Pompa Aksial β€’ Pada radius tertentu, kecepatan dari udara pada blade dapat diperkirakan menjadi jumlah vector dari kecepatan angin dan negatif dari kecepatan blade , negatif karena arah kecepatan blade belawanan dengan arah kecepatan angin β€’ Jika besar dari sama dengan besarnya kecepetan tangensial 𝑒 πœƒ Seperti yang ditunjukkan pada persamaan 14-26. Arah pada adalah tangensial sesuai dengan jalur putaran pada blade. Posisi blade pada gambar 14-50 disamping. π‘‰π΅π‘™π‘Žπ‘‘π‘’ mengarah ke kiri
  • 6. Pompa Aksial β€’ Pada gambar 14-51 kita dapat menghitung menggunakan persamaan pada dua radius yaitu root radius dan tip radius pada blade rotor sesuai dengan gambar 14-50 sudut relatif ∝ besarnya sama, namun faktanyajumlah twist ditentukan dengan mengatur pitch angel πœƒ yang mana nilai ∝ sama pada tiap radius β€’ Tekanan dinamis yang dilalui pada bagian lintasan dari meningkatnya blade dengan radius, dan gaya angkat per unit lebar juga meningkat dengan radius seperti pada (Gambar. 14-51) .
  • 7. Pompa aksial Persamaan tidak dapat digunakan untuk beberapa alasan: 1. Pertama, gerakan berputar rotor menggunakan beberapa swirl ke airflow(gambar 14-52) mengurangi kecepatan efektif tangensial pada kecepatan udara. 2. Kedua, karena hub dari rotor ukurannya terbatas, maka kecepatan udara disekitarnya meningkat sehingga menyebabkan kecepatan angina meningkat pada blade dekat dengan root. 3. Ketiga, sumbu pada rotor atau baling-baling mungkin tidak sejajar seperti gerak paralel angin. 4. Dan yang terakhir, kecepatan angin itu sendiri tidak mudah ditentukan karena ternyata angin terjadi peningkatan kecepatan saat mendekati putaran rotor.
  • 8. Contoh soal β€’ Misalkan Anda sedang merancang baling-baling dari pesawat model radio kontrol. Diameter keseluruhan baling-baling adalah 34,0 cm, dan perakitan hub dengan diameter 5,5 cm (Gambar. 14-53). baling-baling berputar pada 1700 rpm, dan airfoil yang dipilih untuk bagian baling- baling lintas mencapai efisiensi maksimum pada sudut 14Β°. Ketika pesawat terbang pada 30 mil / jam (13.4 m / s), Hitunglah sudut blade pitch dari root ke ujung pisau dengan Ξ±= 14 Β° pada blade propeller secara keseluruhan. β€’ Solusi: Kita dapat menghitung jarak antar blade menggunakan sudut ΞΈ dari root menuju tip pada propeller seperti sudut serang Ξ±= 14 Β° pada setiap radius sepanjang blade propeller. β€’ Asumsikan: 1. Udara pada kecepatan rendah dan kondisi incompressible 2. Kita abaikan efek sekunder dari pusaran dan kecepatan udara saat mendekarti udara yang besarnya dengan asumsi sama dengan kecepatan pesawat terbang 3. Setara dengan pesawat terbang, seperti sudut propeller yang sejajar dengan kecepatan udara.
  • 9. Analysis β€’ kecepatan yang berhubungan dengan blade didekati dengan menggunakan persamaan 14-27 . Seketsa dari kecepatan vector ditunjukan pada (Gambar 14.54) Dengan menggunakan persamaan sudut pada radius sembarang πœƒ = 𝛼 + Ο•danΟ• = arctan ⃒𝑉 π‘Šπ‘–π‘›π‘‘βƒ’ ⃒𝑉 π΅π‘™π‘Žπ‘‘π‘’βƒ’ = arctan ⃒𝑉 π‘Šπ‘–π‘›π‘‘βƒ’ πœ”π‘Ÿ β€’ Kita juga dapat menggunakan persamaan 𝑒 πœƒ = πœ”π‘Ÿ dengan kondisi root ( π‘Ÿ = π·β„Žπ‘’π‘ 2 = 2.75 π‘π‘š ) menjadi : πœƒ = 𝛼 + Ο• = 14Β° + arctan 13.4 π‘š/𝑠 1700π‘Ÿπ‘’π‘£/π‘šπ‘–π‘› 0.0275π‘š 1π‘Ÿπ‘œπ‘‘ 2πœ‹π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ 60𝑠 1 π‘šπ‘–π‘› = πŸ–πŸ‘. πŸ—Β° β€’ Sama dengan sudut pitch pada tip π‘Ÿ = 𝐷 π‘π‘Ÿπ‘œπ‘π‘’π‘™π‘™π‘’π‘Ÿ 2 = 17 π‘π‘š adalah: πœƒ = 𝛼 + Ο• = 14Β° + arctan 13.4 π‘š/𝑠 1700π‘Ÿπ‘’π‘£/π‘šπ‘–π‘› 0.17π‘š 1π‘Ÿπ‘œπ‘‘ 2πœ‹π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ 60𝑠 1 π‘šπ‘–π‘› = πŸ‘πŸ•. πŸ—Β°
  • 10. β€’ Baling-baling pesawat memiliki variable pitch, yang berarti bahwa pitch pada seluruh blade dengan memutar pisau melalui hubungan mekanis pada hub. Sebagai contoh ketika propeller bekerja ketika di airport, dan mesin sedang menyala pada rpm tinggi, mengapa tidak mulai bergerak? Mungkin untuk satu hal, rem memang sedang digunakan . Tetapi yang terpenting hal ini terjadi karena baling baling pitch disesuaikan sehingga rata rata sudut airfoil penampag adalah nol dan tidak ada gerakan. Pada saat berjalan menuju runway , pitch diatur sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan sedikit dorongan pada pesawat, saat pesawat take off mesin pesawat diatur dengan putara tinggi dan pitch diatur agar memberikan beban yang maksimal, sehingga pesawat dapat bergerak dan terbang. β€’ Disampinnng adalah gambar (14-56) dari grafik kualitaas performa pada propeller fan, tidak seperti pompa sentrifugal brake horse power cenderung menurunbersam flow rate, namun efisiensi makin bertambah.
  • 11. β€’ Ketika digunakan untuk memindahkan aliran di suatu saluran, axial-flow fan dapat dikatakan tabung aksial (gambar 14-57a). Dalam dunia teknik aplikasi aliran axial terdapat pada, seperti kipas angin, bangunan ventilasi,radiator, dsb (gambar 14-57a) β€’ Pada gambar 14-57b merupakan sebuah rotor dengan gerak counter rotating dengan aliran aksial, pada system ini terdapat dua rotor, dengan yang satu kerja searah dengan gerak aliran dan yang satunya berlawanan. β€’ Kipas aliran aksial dengan satu set rotor blades (Impeller atau rotor) dan satu set stator blade dengan kata lain baling-baling (stator) dapat disebut kipas baling-baling arah aksial.(gambar 14-57c) Pompa Aksial
  • 12. Pompa aksial β€’ Dibawah ini adalah contoh Axial-flow fan , dibawah ini ada 2 macam axial-flow fan yaitu axial flow fan yang menggunakan penggerak belt dan penggerak langsung. Pada axial flow fan yang menggunakan penggerak langsung motor penggerak terletak di tengah tengah duct, sedangkan pada axial flow fan yang penggeraknya menggunakan penggerak belt motor terletak di atas duct dan menggunakan belt untuk menggerakkan poros pada rotor(blade) seperti gambar disamping ini, gambar 14-58 a menunjukkan axial flow fan dengan penggerak belt, dan gambar 14-58 b menunjukkan axial flow fan dengan motor penggerak langsung
  • 13. β€’ Cukup mudah untuk untuk merancang bentuk dari blade pada axial flow fan, langkah pertama asumsikan menggunakan thin blade daripada menggunakan airfoil-shaped blade sebagai contoh , sebuah vane axial flow fan dengan rotor blade diatas stator blades (fig 14- 59). Jarak antara rotor dan stator yang dilebihkan pada gambar tersebut untuk memperlihtkan vektor kecepatan yang digambar diantara kedua blade tersebut. β€’ Pada gambar b vektor kecepatan dilihat dari kerangka acuan yang mutlak β€’ Pada gambar c Gambar (c) dilihat dengan kerangka acuan yang relative terhadap putaran blade pada rotor.
  • 14. Contoh aplikasi axial-flow fan β€’ Turbin gas pada pesawat terbang yang sering kita temui menggunakan prinsip kerja yang sama pada kompresor aksial dan turbin aksial. β€’ Gambar di samping merupakan skema dimana udara masuk melalui blade yang memberikan dorongan seperti pada baling baling. Kemudian mengalirkan udara melalui low preasure compressor , high pressure compressor, combustion chamber, dan high pressure turbine, low pressure turbine.
  • 15. Contoh soal β€’ Sebuah kipas beraliran axial sedang dirancang untuk memenuhi pembuatan kincir angin. Pada proses perancangan tidak boleh adanya pusaran dalam hilir kincir angin sehingga stator blades harus dirancang secara upstream untuk menghindari kerusakan apabila ada benda asing yang masuk kedalam propeller karena terhisap pada kipas (gambar 14-63). Untuk mengurangi factor biaya dari proses pembuatan stator dan rotor keduangan dibuat menggunakan pelat logam. Ujung dari baling baling masing masing sejajar dengan sumbu axial (Ξ²sL = 0.0Β°) dan pada pinggir dari baling baling menggunakan sudut (Ξ²st = 60.0Β°). Terdapat 16 stator blade. Pada proses desain kecepatan blade harus berada pada 47,1 m/s dan putaran impeller 1750 rpm. Pada radius r: 0,40 m, hitunglah sudut leading dan trailing yang bekerja pada pisau rotor, gambarkan sketsanya. Dan berapa banyak rotor blade yang seharusnya berada disana?
  • 16. Solusi β€’ Asumsi 1. Udara mendekati incompressible 2. Luas aliran antara hub dan tip konstan 3. Analisi 2 dimensi dianggap sesuai β€’ Analisis 1. Menanalisis kecepatan aliran melalui stator dari titik acuan absolut, dengan menggunakan pendekatan 2 dimensi pada stator blade (gambar 14-64). Aliran masuk secara aksial(horisontal) dan beberlok kebawah sebesar 60Β°. Mencari besarnya kecepatan yang meninggalkan pojok dari stator. Dengan persamaan sebagai berikut 𝑣 𝑠𝑑 = 𝑣 𝑖𝑛 cos 𝛽 𝑠𝑑 = 47.1 π‘š/𝑠 cos 60Β° = 94,2 m/s Arah dari 𝐢 diasumsikan mengarah ke ujung stator, dengan kata lain mengarah degan baik melewati barisan blade seperti yang ditunjukkan pada fig 14-64 disamping
  • 17. Analisis 2. Mengubah nilai 𝑣 𝑠𝑑 menjadi nilai kerangka acuan relative yang bergerak menggunakan rotor blade. Dengan menggunakan radius 0,4 m. Dan kecepatan tangensial yang dicari adalah 𝑒 πœƒ = πœ”π‘Ÿ = (1750 π‘Ÿπ‘œπ‘‘/π‘šπ‘–π‘›) 2πœ‹π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘Ÿπ‘œπ‘‘ 1π‘šπ‘–π‘› 60 𝑠 0.40 = 73.30 π‘š/𝑠 Sudut pada leading edge dan trailing edge dapat dicari dengan menggunakan persamaan trigonometri π›½π‘Ÿπ‘™ = arctan πœ”π‘Ÿ+𝑉 𝑖𝑛 π‘‘π‘Žπ‘› 𝛽 𝑠𝑑 𝑉 𝑖𝑛 π›½π‘Ÿπ‘™ = arctan 73.30 π‘š/𝑠 + 47.1π‘š/𝑠 π‘‘π‘Žπ‘› (60Β°) 47.1 π‘š/𝑠 = 73.09Β° π›½π‘Ÿπ‘‘ = arctan πœ”π‘Ÿ 𝑉 𝑖𝑛 = arctan 73.30 π‘š/𝑠 47.1 π‘š/𝑠 = 57.28Β°
  • 18. Kesimpulan β€’ Pompa axial adalah salah satu jenis pompa yang masuk kedalam kelompok pompa dinamik. Pompa jenis ini berfungsi untuk mendorong fluida kerja denagn arah yang sejajar terhadap sumbu/poros impellernya. β€’ Energy mekanik yang dihasilkan oleh sumber penggerak ditransmisikan melalui poros impeller untuk menggerakkan impeller pompa. Putaran impeller memberikan gaya aksial yang mendorong fluida sehingga menghasilkan energi kinetik pada fluida kerja tersebut. Pada beberapa desain pompa aksial, terpasang sudu-sudu tetap (diam) yang membentuk diffuser pada sisi keluaran pompa. Fungsinya adalah untuk menghilangkan efek berputar dari fluida kerja dan mengkonversikan energi kinetik yang terkandung didalamnya menjadi tekanan kerja β€’ Pompa axial digunakan pada sistem-sistem yang membutuhkan debit tinggi, dengan besar head yang rendah.
  • 19. Sumber β€’ Fluid Me hanic Fundamentals and Applications Yunus A. Cengel