SlideShare a Scribd company logo
GAS-GAS TERLARUT
DALAM AIR LAUT
Oleh : Dr. St. Fauziah, M.Si
Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNHAS
Air disebut sebagai pelarut universal karena
mampu melarutkan zat-zat lain dalam jumlah
yang lebih besar dari pelarut lain
Sifat ini dibuktikan pada air laut yang dapat
melarutkan garam-garaman, gas-gas, bahan
organik, dan lain sebagainya.
Atmosfir adalah suatu campuran homogen dari gas-
gas. Gas gas ini dibedakan berdasarkan besarnya
konsentrasinya diatmosfir yaitu :
 Gas-gas utama adalah nitrogen (N2), oksigen (O2),
dan argon (Ar).
 Gas-gas minor adalah karbon dioksida (CO2 ),
neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), dan xenon (Xe).
Komposisi Gas di Atmosfir
Tabel 1. Perbandingan jumlah kandungan gas-gas yang
terdapat diatmosfir dan di lautan
Jenis Gas
Konsentrasi di
atmosfir
(cm3/liter udara)
Konsentrasi di
lautan
(cm3/liter air laut)
Nitrogen
Oksigen
Argon
Karbon dioksida
Neon
Helium
Kripton
Xenon
780,90
209,50
9,32
0,314
0,0182
0,0052
0,0011
0,00008
13
2 – 8
0,32
50
0,00018
0,00005
0,00006
0,000007
Sumber : Weihaupt (1979).
Atmosfir adalah sumber utama bagi gas di lautan, maka semua
gas yang ada di atmosfir juga ada di dalam lautan walaupun
jumlahnya lebih sedikit dibandingkan yang ada di atmosfir kecuali
gas CO2.
Kelarutan Gas dalam air
Umumnya gas dalam air dapat larut dengan konsentrasi
yang berbeda-beda.
Misal :
Gas Nitrogen dan oksigen paling banyak membentuk
udara tetapi dapat larut dan tidak bereaksi dengan air
laut.
Hubungan tekanan parsial gas dalam campuran gas
dengan tekanan totalnya dirumuskan oleh John Dalton
(1803) dikenal dengan Hukum Dalton yang berbunyi :
” tekanan total (Pt) suatu campuran gas dalam suatu
volume merupakan jumlah tekanan parsial masing-
masing gas penyusunnya ” .
Secara sistematis ditulis :
Pt = PA + PB + PC + ..................
Jika gas bersifat ideal, maka tekanan parsial gas adalah
V
RT
n
P g
g 
Kelarutan dari gas adalah berbanding lurus dengan tekanan
parsial gas.
Kelarutan gas dalam air laut dapat ditentukan dengan persamaan
hukum Henry yang menjelaskan tentang :
Hubungan antara tekanan parsial gas dalam larutan (Pg)
dengan konsentrasinya (Cg) :
[ Cg ] = k Pg
Dimana,
k : tetapan Henry yang bergantung pada jenis gas, pelarut,
temperatur.
Pg : tekanan (atm, mmHg, dll)
Hukum Henry berlaku bagi gas yang tidak bereaksi dengan
pelarutnya. Hukum ini tidak berlaku untuk gas CO2 karena
bereaksi dengan air :
CO2 + H2O H+ + HCO3
-
Tabel 2. Konstanta Hukum Henry untuk beberapa
gas dalam air pada suhu 250 C.
Jenis Gas K (Mol L-1 atm-1)
O2
CO2
H2
N2
CH4
NO
1,28 x 10-3
3,38 x 10-2
7,90 x 10-4
6,48 x 10-4
1,34 x 10-3
2,00 x 10-3
Sumber : Manahan, 1994
Kelarutan gas dalam air juga dipengaruhi oleh
Suhu. Kelarutan semakin meningkat dengan
penurunan suhu. Pengaruh ini dirumuskan dalam
persamaan Clausius- Clapeyron yaitu :









2
1
1
2 1
1
303
,
2 T
T
R
H
C
C
Log
Dimana,
C : konsentrasi gas,
T : suhu mutlak (0K)
H : kalor larutan dalam (Kal/mol)
R : konstanta gas ( 1,987 Kal. K-1.
mol-1 ).
 Gas Nitrogen
Konsentrasi nitrogen dalam air laut hanya
mencapai 13 cm3/liter air laut, namun
konsentrasi ini tinggi dibandingkan gas-gas
lainnya selain karbondioksida.
Tingginya konsentrasi gas nitrogen dalam air
laut disebabkan oleh
 proses difusi dari amosfir ke dalam air laut
 adanya siklus alamiah ( siklus nitrogen ) yang
berlangsung,
Senyawa nitrogen di atmosfir dalam bentuk :
 Molekul nitrogen (N2)
 Amonia (NH3 )
 Nitrogen oksida (NO)
 Dinitrit oksida (N2O)
 Nitrogen dioksida (NO2)
 Asam nitrit (HNO2)
 Asam nitrat (HNO3)
Senyawa nitrogen di dalam air laut dalam
bentuk :
 molekul nitrogen (N2)
 ion amonium (NH4
+)
 ion nitrit (NO2
-)
 ion nitrat ( NO3
-)
Gas nitrogen yang terdapat di lautan sangat
Penting karena :
 Sebagai sumber utama dalam
pembentukan senyawa-senyawa nitrogen
(derivat nitrogen)
 Memegang peranan penting dalam daur
organik untuk menghasilkan asam-asam
amino yang dapat membentuk protein
sebagai nutrien untuk biota laut.
Siklus nitrogen sangat penting terhadap kehidupan
biota laut dan merupakan faktor penentu dalam
siklus kehidupan di laut.
 Siklus Nitrogen
Nitrat
NH3
Asam amino
NH3
Denitrifikasi oleh
tanaman
Sintesis asam amino
pada tanaman
Fiksasi
nitrogen
N2
atmosfir
Nitrifikasi oleh bakteri
Degradasi asam aminio
oleh mikroorganisme
Gambar 1. Siklus nitrogen
Tahap-tahap dalam siklus nitrogen :
1. Fiksasi Nitrogen
Dalam memproduksi nutrien bagi organisme laut
diperlukan fiksasi nitrogen dari atmosfir. Organisme yang
dapat melakukan fiksasi nitrogen (mis: alga hijau biru,
bakteri anaerobik dll.) akan mengikat nitrogen dari atmosfir
dan menghasilkan amonia yang dapat dimanfaatkan oleh
hampir semua organisme hidup.
2. Nitrifikasi
Nitrifikasi merupakan suatu proses oksidasi enzimatik yang
dilakukan oleh sekelompok jasad renik atau bakteri dan
berlangsung dalam dua tahap sbb :
Tahap pertama :
Reaksi berlangsung melalui proses oksidasi dari ion
amonium menghasilkan senyawa nitrit yang
melibatkan bakteri nitrosomonas dan nitrosococcus
dengan persamaan reaksi sebagai berikut
2NH4
+ + 3 O2 2HNO2 + 2H2O + 2H+ + E (79 kalori)
Tahap kedua :
Reaksi ini melibatkan bakteri nitrobacter dan
nitrococcus yang melakukan oksidasi dari senyawa
nitrit menghasilkan senyawa nitrat. Persamaan
reaksi sebagai berikut:
2HNO2 + O2 2HNO3 + E ( 43 kalori )
3. Denitrifikasi
Merupakan proses pereduksian senyawa nitrat
menjadi amonia oleh tanaman.
Amonia yang terbentuk di bangun menjadi
asam amino oleh tanaman yang kemudian
digunakan oleh hewan sebagai sumber asam
amino esensial dan non esesial untuk
membentuk protein .
Jika hewan telah mati maka protein dari hewan
didegradasi oleh bakteri menjadi amonia
kembali dan amonia diubah menjadi nitrogen
yang dilepaskan ke udara.
Sumber utama oksigen dalam air laut berasal dari :
 atmosfir yang berdifusi masuk ke dalam lautan
 proses fotosintesis yang terjadi secara alamiah.
Konsentrasi oksigen di atmosfir mencapai 209,50
cm3/liter udara sedangkan konsentrasi oksigen di
dalam air laut hanya mencapai 2 - 8 cm3/liter air
laut.
 Gas Oksigen
Hampir setengah dari semua aktivitas
fotosintesis di bumi berlangsung di lautan,
sungai dan danau oleh berbagai jenis
mikroorganisme golongan fitoplankton.
Cyanobactery atau ganggang hijau biru.
6CO2 (g) + 6H2O (l) C6H12O6 (p) + 6O2 (g)
Cahaya
klorofil
proses fotosintesis dapat dilihat pada reaksi di bawah
ini:
 Siklus Oksigen dan Karbondioksida
O2
Produk
organik
Fotosintetik
Autotrof
Heterotrof
CO2
H2O
Gambar 2. Siklus oksigen dan karbon dioksida
Organisme Autotrof :
 Bersifat fotosintetik
 memperoleh energinya dari sinar
matahari
 menggunakan CO2 untuk membangun
biomolekul organiknya
 menghasilkan oksigen
Organisme heterotrof :
 Tidak bersifat fotosintetik
 memperoleh energinya dari degradasi
nutrien organik yang dibuat dari autotrof
 mempergunakan produk organik dari
autotrof sebagai sumber bahan makanan
 mengembalikan CO2 ke atmosfer
Banyaknya gas oksigen yang terlarut dalam air
laut bergantung pada :
 Suhu
semakin rendah suhu air laut maka kelarutan
oksigen semakin besar, karena itu makin dingin
suatu badan air, makin banyak oksigen yang
dapat terkandung.
 Tekanan parsial gas
kelarutan dari setiap gas berbanding lurus
dengan tekanan parsial gas yang kontak dengan
air laut.
Contoh soal : perhitungan kelarutan gas O2 sebagai fungsi tekanan parsial.
1. Hitung kelarutan oksigen dalam air yang jenuh dengan udara pada
tekanan 1 atm dan suhu 250C.
Penyelesaian :
Diketahui tekanan parsial uap air pada suhu 25 0C = 0,0313 atm. Udara
kering mengandung 20,95% oksigen
Maka
Poksigen = (P udara – P uap air) x % oksigen dalam udara kering
Poksigen = (1 atm – 0,0313 atm) x 0,2095
Poksigen = 0,2029 atm
Konsentrasi (Molar) oksigen dalam air dihitung berdasarkan hukum
Henry :
[O2] = k . P O2
[O2] = 1,28 x 10-3 molL-1 atm-1 x 0,2029 atm
[O2] = 2,6 x 10-4 mol L-1
[O2] = 2,6 x 10-4 M
Karena Mr O2 = 32 gr/ mol ,
maka :
kelarutan = 2,6 x 10-4 mol L-1 x 32 gr/ mol x1000 mg/gr = 8,32 mg/L
Pada suhu 250 C dalam keseimbangan dengan udara pada tekanan
1 atm kelarutan oksigen dalam air hanya 8,32 mg/L.
 Gas Karbon Dioksida
Gas karbon dioksida berlimpah dalam air laut, karena
gas CO2 dapat bereaksi dengan molekul air
menghasilkan asam karbonat.
CO2 + H2O H2CO3
Asam karbonat selanjutnya terdissosiasi menjadi ion
hidrogen dan ion bikarbonat
Kemudian ion bikarbonat terdissosiasi lagi menjadi
ion hidrogen dan ion karbonat
H2CO3 H+ + HCO3
-
HCO3
- H + + CO3
-2
Gas karbon dioksida diatmosfir, hanya berkisar
0,34 cm3/liter. Oleh karena itu pembentukan
HCO3
- dan CO3
-2 akan menaikkan kandungan
karbon dioksida dalam air laut.
Sumber gas CO2 dalam air laut berasal
dari :
 Atmosfer yang berdifusi masuk ke dalam air
laut
 Dari penguraian bahan-bahan organik oleh
bakteri
 Adanya organisme yang menghasilkan CO2
 Adanya ganggang yang menggunakan CO2
dalam proses fotosintesis juga menghasilkan
CO2 melalui proses metabolisme tanpa
cahaya.
 Sistem Karbon dioksida , asam karbonat, dan ion
bikarbonat dapat mempengaruh sifat-sifat kimia air.
Produksi ion hidrogen (H+) dari reaksi di atas merupakan
suatu tolok ukur keasaman air laut
Jika : [ H + ] > berarti air laut lebih asam
[ H + ] < berarti air laut lebih basa
Keasaman dan kebasaan diukur dengan skala logaritme
antara 1 - 14 satuan disebut pH.
pH = - log [H+]
Jika :
pH rendah , maka [H+] tinggi
pH tinggi, maka [H+ ] rendah
pH = 7, terdapat keseimbangan jumlah [H+ ] dan
[OH- ] dalam air
 Sistem karbon dioksida, asam karbonat, dan ion
bikarbonat dapat berfungsi sebagai buffer yang
dapat mempertahankan pH air laut laut
Sistem ini dalam fungsinya sebagai buffer
 akan menyerap [H+], jika jumlah ion ini berlebih
dalam air laut
 akan menghasilkan [H+], jika ion berkurang dalam
air laut
Secara alamiah arah reaksi akan bergeser
 ke kiri jika [H+] berlebih dalam air laut sehingga
dapat dihasilkann lebih banyak asam karbonat
dan ion bikarbonat
 ke kanan jika [H+] berkurang dalam air laut
sehingga dapat dihasilkan ion bikarbonat dan ion
karbonat
Sistem CO2 – HCO3
- - CO3
-2 dalam air laut dapat ditulis dengan
reaksi–reaksi dan tetapan kesetimbangan sebagai berikut :
CO2 + H2O H+ + HCO3
-
M
x
CO
HCO
H
K 7
2
3
1 10
45
,
4
]
[
]
][
[ 




pK1 = 6,35
HCO3
- H + + CO3
-2
M
x
HCO
CO
H
K 11
3
2
3
2 10
69
,
4
]
[
]
][
[ 





pK2 = 10,32
Dengan menggunakan data tersebut di atas dapat
dihitung beberapa kelarutan karbon dioksida.
Contoh soal :
Bila dianggap terjadi kesetimbangan antara
udara murni dengan air murni pada suhu 25 0C,
berapa total CO2 terlarut ?. Konstanta hukum
Henry untuk CO2 = 0,038 mol L-1 atm, dan
tekanan parsial uap air = 0,0313 atm pada suhu
250 C, jika udara kering mengandung 0,0314% CO2.
Penyelesaian :
Udara mengandung 0,0314 % CO2 = 0,0314x10-2
Tekanan parsial gas CO2 (P CO2) =
(1 atm – 0,0313 atm) x 0,0314 x 10-2
P CO2 = 3.04 x 10-4 atm
Hukum Henry dapat digunakan untuk mencari
konsentrasi gas CO2 tetapi tidak dapat digunakan
untuk menghitung banyaknya gas CO2 yang terlarut
dalam air.
Pers. Hukum Henry : [ Cg ] = k Pg
Konsentrasi gas CO2([CO2]) = 0,038 mol L-1 atm x 3,04 x 10-4 atm
[CO2] = 1,028 x 10-5 mol.L-1
= 1,028 x 10-5 M
Karbon dioksida sebagian terdissosiasi dalam air menghasilkan
ion-ion H+ dan HCO3
- yang konsentrasinya sama.
CO2 + H2O H+ + HCO3
-
M
x
CO
HCO
H
K 7
2
3
1 10
45
,
4
]
[
]
][
[ 




Karena [ H+ ] = [HCO3
- ] maka,
M
x
CO
H
K 7
2
2
1 10
45
,
4
]
[
]
[ 



[H+]2 = [CO2] x 4,45 x 10-7 M
[H+] = ( 1,028 x 10-5 x 4,45 x10-7 M 2 ) ½
[H+] = 2,14 x 10 -6 M
[HCO3
- ] = 2,14 x 10 -6 M
Jumlah total CO2 yang larut dalam 1 liter air murni
= [CO2] + [HCO3
-]
= 1,028 x 10-5 M + 2,14 x 10 -6 M
= 1, 242 x 10-5 mol/liter.
Sehingga :
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

UPWELLING
UPWELLINGUPWELLING
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Yosua Freddyta'tama
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
nurulizzaha
 
1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)
Rafli Riandi Kusnadi
 
Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)
Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)
Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)Ramlee bin Wahidin
 
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode GravitasiEksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Bandung Teknologi Institute
 
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspalLaporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Joel mabes
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
PT. SASA
 
Kelembaban udara
Kelembaban udaraKelembaban udara
Kelembaban udara
Apriliasari Ekasaputri
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferliLaporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Ferli Dian SAputra
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Nurul Afdal Haris
 
Oseanografi sifat kimia air laut
Oseanografi sifat kimia air lautOseanografi sifat kimia air laut
Oseanografi sifat kimia air laut
Muhamad Dzaki Albiruni
 
Evapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujanEvapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujan
Khairullah Khairullah
 
Sesar turun
Sesar turunSesar turun
Sesar turunlassak
 
Prinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaanPrinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaan
Muhazir Gandra
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
Padjadjaran University
 
Laporan praktikum ocefis kelompok 17
Laporan praktikum ocefis kelompok 17Laporan praktikum ocefis kelompok 17
Laporan praktikum ocefis kelompok 17
rugijab
 
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionAkbar Dwi Wahyono
 
Agrohidrologi
AgrohidrologiAgrohidrologi
Agrohidrologi
Iqrimha Lairung
 

What's hot (20)

UPWELLING
UPWELLINGUPWELLING
UPWELLING
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
 
1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)
 
Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)
Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)
Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)
 
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode GravitasiEksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
 
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspalLaporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
Laporan praktikum pengamatan suhu dan kelembapan aspal
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Kelembaban udara
Kelembaban udaraKelembaban udara
Kelembaban udara
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferliLaporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferli
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
 
Oseanografi sifat kimia air laut
Oseanografi sifat kimia air lautOseanografi sifat kimia air laut
Oseanografi sifat kimia air laut
 
Evapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujanEvapotranspirasi dan curah hujan
Evapotranspirasi dan curah hujan
 
Sesar turun
Sesar turunSesar turun
Sesar turun
 
Oseanografi sifat fisik air laut
Oseanografi sifat fisik air lautOseanografi sifat fisik air laut
Oseanografi sifat fisik air laut
 
Prinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaanPrinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaan
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
Laporan praktikum ocefis kelompok 17
Laporan praktikum ocefis kelompok 17Laporan praktikum ocefis kelompok 17
Laporan praktikum ocefis kelompok 17
 
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
 
Agrohidrologi
AgrohidrologiAgrohidrologi
Agrohidrologi
 

Similar to PPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt

daster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docxdaster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docx
AyuPutri541814
 
Atmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udaraAtmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udara
Hotnida D'kanda
 
Co2 di air laut
Co2 di air lautCo2 di air laut
Co2 di air laut
Eko Efendi
 
Makalah ikatan hidrogen (2)
Makalah ikatan hidrogen (2)Makalah ikatan hidrogen (2)
Makalah ikatan hidrogen (2)
Septian Muna Barakati
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
Bayu Setiarbi
 
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
Eko Supriyadi
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD air
Rini Wulandari
 
Pengurangan Pelepasan CO2 Ke Atmosfer
Pengurangan Pelepasan CO2 Ke AtmosferPengurangan Pelepasan CO2 Ke Atmosfer
Pengurangan Pelepasan CO2 Ke Atmosfer
Rissa Deshanty
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
Operator Warnet Vast Raha
 
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002dinicalifornium
 
geokimia panas bumi .pdf
geokimia panas bumi .pdfgeokimia panas bumi .pdf
geokimia panas bumi .pdf
murnisulastri2
 
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
dinicalifornium
 
OKSIGEN
OKSIGENOKSIGEN
OKSIGEN
diyanahardadi
 
Chemical oxygen demand
Chemical oxygen demandChemical oxygen demand
Chemical oxygen demand
Albayssag Faisal
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Nurmalina Adhiyanti
 
Re
ReRe
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
deboraperdya
 
Pengukuran do 1
Pengukuran do 1Pengukuran do 1
Pengukuran do 1
Sriatin Rahayu
 

Similar to PPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt (20)

daster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docxdaster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docx
 
Atmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udaraAtmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udara
 
Co2 di air laut
Co2 di air lautCo2 di air laut
Co2 di air laut
 
Makalah ikatan hidrogen (2)
Makalah ikatan hidrogen (2)Makalah ikatan hidrogen (2)
Makalah ikatan hidrogen (2)
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
 
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD air
 
Pengurangan Pelepasan CO2 Ke Atmosfer
Pengurangan Pelepasan CO2 Ke AtmosferPengurangan Pelepasan CO2 Ke Atmosfer
Pengurangan Pelepasan CO2 Ke Atmosfer
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
 
Soal dan pembhsan olimpiade kimia
Soal dan pembhsan olimpiade kimiaSoal dan pembhsan olimpiade kimia
Soal dan pembhsan olimpiade kimia
 
geokimia panas bumi .pdf
geokimia panas bumi .pdfgeokimia panas bumi .pdf
geokimia panas bumi .pdf
 
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002Dini c.f. uji borneo a1 c311002
Dini c.f. uji borneo a1 c311002
 
OKSIGEN
OKSIGENOKSIGEN
OKSIGEN
 
Chemical oxygen demand
Chemical oxygen demandChemical oxygen demand
Chemical oxygen demand
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 
Re
ReRe
Re
 
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
STOIKIOMETRI.pptx 12345678910111213141516
 
Pengukuran do 1
Pengukuran do 1Pengukuran do 1
Pengukuran do 1
 

Recently uploaded

ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
d1051231079
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
aisyrahadatul14
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
d1051231031
 
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
muhammadfebri359
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
d1051231053
 
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
albakiddies
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
d1051231033
 
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
KajianIslamIlmiahSur
 
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan PertanianDampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
d1051231078
 

Recently uploaded (9)

ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
 
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
 
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
 
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan PertanianDampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
 

PPT 3 GAS TERLARUT (2).ppt

  • 1. GAS-GAS TERLARUT DALAM AIR LAUT Oleh : Dr. St. Fauziah, M.Si Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNHAS
  • 2. Air disebut sebagai pelarut universal karena mampu melarutkan zat-zat lain dalam jumlah yang lebih besar dari pelarut lain Sifat ini dibuktikan pada air laut yang dapat melarutkan garam-garaman, gas-gas, bahan organik, dan lain sebagainya. Atmosfir adalah suatu campuran homogen dari gas- gas. Gas gas ini dibedakan berdasarkan besarnya konsentrasinya diatmosfir yaitu :  Gas-gas utama adalah nitrogen (N2), oksigen (O2), dan argon (Ar).  Gas-gas minor adalah karbon dioksida (CO2 ), neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), dan xenon (Xe). Komposisi Gas di Atmosfir
  • 3. Tabel 1. Perbandingan jumlah kandungan gas-gas yang terdapat diatmosfir dan di lautan Jenis Gas Konsentrasi di atmosfir (cm3/liter udara) Konsentrasi di lautan (cm3/liter air laut) Nitrogen Oksigen Argon Karbon dioksida Neon Helium Kripton Xenon 780,90 209,50 9,32 0,314 0,0182 0,0052 0,0011 0,00008 13 2 – 8 0,32 50 0,00018 0,00005 0,00006 0,000007 Sumber : Weihaupt (1979). Atmosfir adalah sumber utama bagi gas di lautan, maka semua gas yang ada di atmosfir juga ada di dalam lautan walaupun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan yang ada di atmosfir kecuali gas CO2.
  • 4. Kelarutan Gas dalam air Umumnya gas dalam air dapat larut dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Misal : Gas Nitrogen dan oksigen paling banyak membentuk udara tetapi dapat larut dan tidak bereaksi dengan air laut. Hubungan tekanan parsial gas dalam campuran gas dengan tekanan totalnya dirumuskan oleh John Dalton (1803) dikenal dengan Hukum Dalton yang berbunyi : ” tekanan total (Pt) suatu campuran gas dalam suatu volume merupakan jumlah tekanan parsial masing- masing gas penyusunnya ” . Secara sistematis ditulis : Pt = PA + PB + PC + ..................
  • 5. Jika gas bersifat ideal, maka tekanan parsial gas adalah V RT n P g g  Kelarutan dari gas adalah berbanding lurus dengan tekanan parsial gas. Kelarutan gas dalam air laut dapat ditentukan dengan persamaan hukum Henry yang menjelaskan tentang : Hubungan antara tekanan parsial gas dalam larutan (Pg) dengan konsentrasinya (Cg) : [ Cg ] = k Pg Dimana, k : tetapan Henry yang bergantung pada jenis gas, pelarut, temperatur. Pg : tekanan (atm, mmHg, dll)
  • 6. Hukum Henry berlaku bagi gas yang tidak bereaksi dengan pelarutnya. Hukum ini tidak berlaku untuk gas CO2 karena bereaksi dengan air : CO2 + H2O H+ + HCO3 - Tabel 2. Konstanta Hukum Henry untuk beberapa gas dalam air pada suhu 250 C. Jenis Gas K (Mol L-1 atm-1) O2 CO2 H2 N2 CH4 NO 1,28 x 10-3 3,38 x 10-2 7,90 x 10-4 6,48 x 10-4 1,34 x 10-3 2,00 x 10-3 Sumber : Manahan, 1994
  • 7. Kelarutan gas dalam air juga dipengaruhi oleh Suhu. Kelarutan semakin meningkat dengan penurunan suhu. Pengaruh ini dirumuskan dalam persamaan Clausius- Clapeyron yaitu :          2 1 1 2 1 1 303 , 2 T T R H C C Log Dimana, C : konsentrasi gas, T : suhu mutlak (0K) H : kalor larutan dalam (Kal/mol) R : konstanta gas ( 1,987 Kal. K-1. mol-1 ).
  • 8.  Gas Nitrogen Konsentrasi nitrogen dalam air laut hanya mencapai 13 cm3/liter air laut, namun konsentrasi ini tinggi dibandingkan gas-gas lainnya selain karbondioksida. Tingginya konsentrasi gas nitrogen dalam air laut disebabkan oleh  proses difusi dari amosfir ke dalam air laut  adanya siklus alamiah ( siklus nitrogen ) yang berlangsung,
  • 9. Senyawa nitrogen di atmosfir dalam bentuk :  Molekul nitrogen (N2)  Amonia (NH3 )  Nitrogen oksida (NO)  Dinitrit oksida (N2O)  Nitrogen dioksida (NO2)  Asam nitrit (HNO2)  Asam nitrat (HNO3) Senyawa nitrogen di dalam air laut dalam bentuk :  molekul nitrogen (N2)  ion amonium (NH4 +)  ion nitrit (NO2 -)  ion nitrat ( NO3 -)
  • 10. Gas nitrogen yang terdapat di lautan sangat Penting karena :  Sebagai sumber utama dalam pembentukan senyawa-senyawa nitrogen (derivat nitrogen)  Memegang peranan penting dalam daur organik untuk menghasilkan asam-asam amino yang dapat membentuk protein sebagai nutrien untuk biota laut.
  • 11. Siklus nitrogen sangat penting terhadap kehidupan biota laut dan merupakan faktor penentu dalam siklus kehidupan di laut.  Siklus Nitrogen Nitrat NH3 Asam amino NH3 Denitrifikasi oleh tanaman Sintesis asam amino pada tanaman Fiksasi nitrogen N2 atmosfir Nitrifikasi oleh bakteri Degradasi asam aminio oleh mikroorganisme Gambar 1. Siklus nitrogen
  • 12. Tahap-tahap dalam siklus nitrogen : 1. Fiksasi Nitrogen Dalam memproduksi nutrien bagi organisme laut diperlukan fiksasi nitrogen dari atmosfir. Organisme yang dapat melakukan fiksasi nitrogen (mis: alga hijau biru, bakteri anaerobik dll.) akan mengikat nitrogen dari atmosfir dan menghasilkan amonia yang dapat dimanfaatkan oleh hampir semua organisme hidup. 2. Nitrifikasi Nitrifikasi merupakan suatu proses oksidasi enzimatik yang dilakukan oleh sekelompok jasad renik atau bakteri dan berlangsung dalam dua tahap sbb :
  • 13. Tahap pertama : Reaksi berlangsung melalui proses oksidasi dari ion amonium menghasilkan senyawa nitrit yang melibatkan bakteri nitrosomonas dan nitrosococcus dengan persamaan reaksi sebagai berikut 2NH4 + + 3 O2 2HNO2 + 2H2O + 2H+ + E (79 kalori) Tahap kedua : Reaksi ini melibatkan bakteri nitrobacter dan nitrococcus yang melakukan oksidasi dari senyawa nitrit menghasilkan senyawa nitrat. Persamaan reaksi sebagai berikut: 2HNO2 + O2 2HNO3 + E ( 43 kalori )
  • 14. 3. Denitrifikasi Merupakan proses pereduksian senyawa nitrat menjadi amonia oleh tanaman. Amonia yang terbentuk di bangun menjadi asam amino oleh tanaman yang kemudian digunakan oleh hewan sebagai sumber asam amino esensial dan non esesial untuk membentuk protein . Jika hewan telah mati maka protein dari hewan didegradasi oleh bakteri menjadi amonia kembali dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara.
  • 15. Sumber utama oksigen dalam air laut berasal dari :  atmosfir yang berdifusi masuk ke dalam lautan  proses fotosintesis yang terjadi secara alamiah. Konsentrasi oksigen di atmosfir mencapai 209,50 cm3/liter udara sedangkan konsentrasi oksigen di dalam air laut hanya mencapai 2 - 8 cm3/liter air laut.  Gas Oksigen
  • 16. Hampir setengah dari semua aktivitas fotosintesis di bumi berlangsung di lautan, sungai dan danau oleh berbagai jenis mikroorganisme golongan fitoplankton. Cyanobactery atau ganggang hijau biru. 6CO2 (g) + 6H2O (l) C6H12O6 (p) + 6O2 (g) Cahaya klorofil proses fotosintesis dapat dilihat pada reaksi di bawah ini:
  • 17.  Siklus Oksigen dan Karbondioksida O2 Produk organik Fotosintetik Autotrof Heterotrof CO2 H2O Gambar 2. Siklus oksigen dan karbon dioksida
  • 18. Organisme Autotrof :  Bersifat fotosintetik  memperoleh energinya dari sinar matahari  menggunakan CO2 untuk membangun biomolekul organiknya  menghasilkan oksigen Organisme heterotrof :  Tidak bersifat fotosintetik  memperoleh energinya dari degradasi nutrien organik yang dibuat dari autotrof  mempergunakan produk organik dari autotrof sebagai sumber bahan makanan  mengembalikan CO2 ke atmosfer
  • 19. Banyaknya gas oksigen yang terlarut dalam air laut bergantung pada :  Suhu semakin rendah suhu air laut maka kelarutan oksigen semakin besar, karena itu makin dingin suatu badan air, makin banyak oksigen yang dapat terkandung.  Tekanan parsial gas kelarutan dari setiap gas berbanding lurus dengan tekanan parsial gas yang kontak dengan air laut.
  • 20. Contoh soal : perhitungan kelarutan gas O2 sebagai fungsi tekanan parsial. 1. Hitung kelarutan oksigen dalam air yang jenuh dengan udara pada tekanan 1 atm dan suhu 250C. Penyelesaian : Diketahui tekanan parsial uap air pada suhu 25 0C = 0,0313 atm. Udara kering mengandung 20,95% oksigen Maka Poksigen = (P udara – P uap air) x % oksigen dalam udara kering Poksigen = (1 atm – 0,0313 atm) x 0,2095 Poksigen = 0,2029 atm Konsentrasi (Molar) oksigen dalam air dihitung berdasarkan hukum Henry : [O2] = k . P O2 [O2] = 1,28 x 10-3 molL-1 atm-1 x 0,2029 atm [O2] = 2,6 x 10-4 mol L-1 [O2] = 2,6 x 10-4 M Karena Mr O2 = 32 gr/ mol , maka : kelarutan = 2,6 x 10-4 mol L-1 x 32 gr/ mol x1000 mg/gr = 8,32 mg/L Pada suhu 250 C dalam keseimbangan dengan udara pada tekanan 1 atm kelarutan oksigen dalam air hanya 8,32 mg/L.
  • 21.  Gas Karbon Dioksida Gas karbon dioksida berlimpah dalam air laut, karena gas CO2 dapat bereaksi dengan molekul air menghasilkan asam karbonat. CO2 + H2O H2CO3 Asam karbonat selanjutnya terdissosiasi menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat Kemudian ion bikarbonat terdissosiasi lagi menjadi ion hidrogen dan ion karbonat H2CO3 H+ + HCO3 - HCO3 - H + + CO3 -2
  • 22. Gas karbon dioksida diatmosfir, hanya berkisar 0,34 cm3/liter. Oleh karena itu pembentukan HCO3 - dan CO3 -2 akan menaikkan kandungan karbon dioksida dalam air laut. Sumber gas CO2 dalam air laut berasal dari :  Atmosfer yang berdifusi masuk ke dalam air laut  Dari penguraian bahan-bahan organik oleh bakteri  Adanya organisme yang menghasilkan CO2  Adanya ganggang yang menggunakan CO2 dalam proses fotosintesis juga menghasilkan CO2 melalui proses metabolisme tanpa cahaya.
  • 23.  Sistem Karbon dioksida , asam karbonat, dan ion bikarbonat dapat mempengaruh sifat-sifat kimia air. Produksi ion hidrogen (H+) dari reaksi di atas merupakan suatu tolok ukur keasaman air laut Jika : [ H + ] > berarti air laut lebih asam [ H + ] < berarti air laut lebih basa Keasaman dan kebasaan diukur dengan skala logaritme antara 1 - 14 satuan disebut pH. pH = - log [H+] Jika : pH rendah , maka [H+] tinggi pH tinggi, maka [H+ ] rendah pH = 7, terdapat keseimbangan jumlah [H+ ] dan [OH- ] dalam air
  • 24.  Sistem karbon dioksida, asam karbonat, dan ion bikarbonat dapat berfungsi sebagai buffer yang dapat mempertahankan pH air laut laut Sistem ini dalam fungsinya sebagai buffer  akan menyerap [H+], jika jumlah ion ini berlebih dalam air laut  akan menghasilkan [H+], jika ion berkurang dalam air laut Secara alamiah arah reaksi akan bergeser  ke kiri jika [H+] berlebih dalam air laut sehingga dapat dihasilkann lebih banyak asam karbonat dan ion bikarbonat  ke kanan jika [H+] berkurang dalam air laut sehingga dapat dihasilkan ion bikarbonat dan ion karbonat
  • 25. Sistem CO2 – HCO3 - - CO3 -2 dalam air laut dapat ditulis dengan reaksi–reaksi dan tetapan kesetimbangan sebagai berikut : CO2 + H2O H+ + HCO3 - M x CO HCO H K 7 2 3 1 10 45 , 4 ] [ ] ][ [      pK1 = 6,35 HCO3 - H + + CO3 -2 M x HCO CO H K 11 3 2 3 2 10 69 , 4 ] [ ] ][ [       pK2 = 10,32
  • 26. Dengan menggunakan data tersebut di atas dapat dihitung beberapa kelarutan karbon dioksida. Contoh soal : Bila dianggap terjadi kesetimbangan antara udara murni dengan air murni pada suhu 25 0C, berapa total CO2 terlarut ?. Konstanta hukum Henry untuk CO2 = 0,038 mol L-1 atm, dan tekanan parsial uap air = 0,0313 atm pada suhu 250 C, jika udara kering mengandung 0,0314% CO2. Penyelesaian : Udara mengandung 0,0314 % CO2 = 0,0314x10-2 Tekanan parsial gas CO2 (P CO2) = (1 atm – 0,0313 atm) x 0,0314 x 10-2 P CO2 = 3.04 x 10-4 atm
  • 27. Hukum Henry dapat digunakan untuk mencari konsentrasi gas CO2 tetapi tidak dapat digunakan untuk menghitung banyaknya gas CO2 yang terlarut dalam air. Pers. Hukum Henry : [ Cg ] = k Pg Konsentrasi gas CO2([CO2]) = 0,038 mol L-1 atm x 3,04 x 10-4 atm [CO2] = 1,028 x 10-5 mol.L-1 = 1,028 x 10-5 M Karbon dioksida sebagian terdissosiasi dalam air menghasilkan ion-ion H+ dan HCO3 - yang konsentrasinya sama. CO2 + H2O H+ + HCO3 -
  • 28. M x CO HCO H K 7 2 3 1 10 45 , 4 ] [ ] ][ [      Karena [ H+ ] = [HCO3 - ] maka, M x CO H K 7 2 2 1 10 45 , 4 ] [ ] [     [H+]2 = [CO2] x 4,45 x 10-7 M [H+] = ( 1,028 x 10-5 x 4,45 x10-7 M 2 ) ½ [H+] = 2,14 x 10 -6 M [HCO3 - ] = 2,14 x 10 -6 M Jumlah total CO2 yang larut dalam 1 liter air murni = [CO2] + [HCO3 -] = 1,028 x 10-5 M + 2,14 x 10 -6 M = 1, 242 x 10-5 mol/liter. Sehingga :