SlideShare a Scribd company logo
PEMAKAIAN
BENTUK-BENTUK
TERTENTU
RAFENA JATI AYU (31)
REVA ISNAINI FADILLA (32)
RIZQY PRATAMA WIJAYA (33)
SITI RAHMA SHAFIRA (34)
TAMAM MUHAMAD RIFA'I (35)
ZAKY ZAHRAN PRAMADITA (36)
ANGGOTA:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KELOMPOK 6
Bentuk adalah penampakan atau rupa satuan bahasa atau rupa
satuan gramatikal atau leksikal secara fonis atau grafemis
(Kridalaksana, 1982:23). Berdasarkan rumusan itu diketahui bahwa
satuan bahasa dapat berbentuk kata, frase, dan kalimat. Bilamana
diamati dengan saksama pemakaian bahasa dalam surat dinas, ada
kebiasaan pemakaian bentuk-bentuk tertentu yang cukup menarik
karena pemakainya yang relatif tetap.
PEMAKAIAN BENTUK-BENTUK TERTENTU
Kata berkenan merupakan bentukan dari
bentuk dasar kenan dengan awalan ber-.
Kata berkenan dapat bermakna 'merasa
senang (suka, sudi, setuju)'.
A. PEMAKAIAN KATA
1). Kata Berkenan
Kami mohon bapak agar berkenan
memimpin sidang nanti.
Saya yakin bahwa Kepala Sekolah
SMAN 1 Banjar berkenan hadir di acara
tersebut.
CONTOH:
Disamping itu, kata berkenan dapat bermakna
‘dengan segala senang hati (dipakai sebagai kata
penghormatan kepada pembesar)’.




CONTOH:
Presiden berkenan mengunjungi
daerah yang tertimpa malapetaka.Sri
Sultan Hamengkubuwono X berkenan
mengunjungi daerah banjir.
Kata beri tahu, memberi tahu bermakna
'menjadikan supaya tahu (mengerti)'. Dalam
hal ini, yang perlu diperhatikan adalah
ejaan dan bentukan kata yang dibentuk dari
bentuk dasar itu, misalnya memberi tahu,
memberitahukan, dan kami beri tahukan.




2). Kata Beri Tahu
Kami sudah memberi tahu Kepala Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
tertentu pengunduran diri Anda.
Kami sudah memberitahukan
pengunduran diri Anda kepada Kepala
Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.


CONTOH:
Kata dalam dapat digolongkan ke dalam
kata depan atau preposisi. Penggunaan
dalam kalimat seperti berikut.
3). Kata Dalam
Kenaikan pangkat Saudara sudah
diumumkan dalam upacara tujuh
belasan kemarin.
CONTOH:
a) Kata dalam digunakan untuk menyatakan
berada dalam suatu situasi atau peristiwa.
b). Kata dalam dapat digunakan untuk
menyatakan ‘tempat berada’.
Dengan surat ini saya beri tahukan bahwa
buku-buku yang diterima kemarin sudah
dimasukkan dalam lemari buku.
Dalam filing kabinet ini tersimpan arsip
surat berharga.
CONTOH:
Dengan surat ini saya beri tahukan
bahwa pesanan Anda dapat
diselesaikan dalam pekan ini.
CONTOH:
c). Kata dalam dapat digunakan untuk
menyatakan jangka waktu atau masa.
Kata dari termasuk dalam jenis kata depan
atau preposisi. Penggunaannya dalam
kalimat seperti berikut.
4). Kata Dari
Mereka baru datang dari Jakarta.
Satu persatu kertas-kertas itu muncul
dari celah sempit itu.
CONTOH:
a). Kata dari dapat digunakan untuk
menyatakan ‘asal tempat’.
b). Kata dari dapat digunakan untuk
menyatakan 'asal bahan'.
Piala itu terbuat dari perak dan emas.
Kue itu terbuat dari gandum, gula, dan telur.
CONTOH:
Dengan ini saya beri tahukan bahwa
sumbangan bencana alam itu datang
dari penjuru tanah air.
Kerusuhan itu banyak mendapat
perhatian dari para pejabat.
CONTOH:
c). Kata dari dapat digunakan untuk
menyatakan 'asal pelaku’.
d). Kata dari dapat digunakan untuk
menyatakan 'asal hal atau keadaan'.
Dengan surat ini saya laporkan bahwa surat-
surat penting dapat diselamatkan dari
amukan api.
Dokumen-dokumen yang disimpannya
terbebas dari air bah.
CONTOH:
Dengan ini saya beri tahukan bahwa
dari Bandara sampai kantor saya ada
lima kilometer.
CONTOH:
e). Kata dari dapat digunakan untuk
menyatakan 'jarak tempat’.
f). Kata dari dapat digunakan untuk
menyatakan 'satu demi satu'.
Dengan surat ini kami beri tahukan bahwa
kami sudah melakukan pemantauan
penulisan papan nama dari jalan yang satu
ke jalan yang lain di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
CONTOH:
Seperti halnya kata dari di atas, kata
daripada termasuk ke dalam golongan kata
depan atau preposisi. Contoh
penggunaannya tersaji di bawah ini.
5). Kata Dari Pada
a). Kata daripada dapat digunakan untuk
menyatakan perbandingan keadaan atau
sifat dua buah hal atau benda.
Arsip persuratan di kantorku lebih tertata
daripada arsip persuratan di kantormu.
CONTOH:
Kue itu terbuat daripada gandum, telur,
dan gula.
Petunjuk daripada Kepala Kantor Wilayah
Depdikbud Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta sudah dilaksanakan.
CONTOH:
b). Kata daripada yang digunakan untuk
menyatakan ‘asalbahan' dan 'milik' memakai
penggunaan kata daripadayang salah.
Kata daripada pada kalimat pertama
sebaiknya diganti dengan kata dari dan kata
daripada pada kalimat kedua sebaiknya
ditiadakan sehingga kalimat-kalimatnya
menjadi seperti berikut.
Kue itu terbuat dari gandum, telur, dan gula.
Petunjuk Kepala Kantor Wilayah Depdikbud
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dilaksanakan.
Kata di termasuk ke dalam golongan kata
depan. Penggunaannya seperti berikut.
6). Kata Di
a). Kata di dapat digunakan untuk
menyatakan 'tempat berada’.
CONTOH:
Saya bekerja di Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta.
Arsip-arsip itu sudah saya simpan di dalam
filing kabinet.
CONTOH:
b). Kata di dapat digunakan untuk
menyatakan 'tempat berada' dengan lebih
tepat saksama. Dalam hal ini, kata itu lazim
diikuti kata yang menyatakan bagian tempat
misalnya kata atas, samping, dan dalam.
c). Gabungan kata depan di dengan kata-kata lain yang
menyatakan bagian tempat misalnya di antara, di
bawah, di belakang, di depan, di hadapan, di kanan, di
kiri, di luar, dan lain-lain. Dalam penggunaannya, kata
depan di jangan dikacaukan dengan penggunaan awalan
di-. Bentuknya memang sama, tetapi identitasnya tidak
sama.
Bentuk-bentuk yang berawalan di- misalnya
dikirimkan, dikerjakan, diluluskan.
Bentuk di I : preposisi, penulisannya
dipisahkan.
Bentuk di- II : awalan, penulisannya
digabungkan.
1.
2.
Kata daftar mengandung makna 'catatan sejumlah hal
atau nama (kata-kata, nama orang, nama barang)’.
Berdasarkan makna itu, kata daftar sudah mengandung
makna 'jamak' sehingga frase daftar nama-nama, daftar
barang-barang, dan daftar kiriman-kiriman merupakan
bentuk yang salah. Bentuknya yang benar adalah daftar
nama, daftar barang, dan daftar kiriman. Berikut ini
disajikan bentuk-bentuk yang lain.
7). Kata Daftar
Di meja pramutamu tersedia daftar tamu.
Daftar penerimaan yang dibuatnya sudah
benar.
Benar : daftar siswa, daftar tamu, daftar surat.
Salah : daftar siswa-siswa, daftar tamu-tamu,
daftar surat-surat.
CONTOH:
Kata hingga termasuk ke dalam golongan kata
penghubung atau konjungsi. Kata hingga digunakan
untuk menyatakan batas waktu.
8). Kata Hingga
CONTOH:
Penyusunan hasil penelitiannya belum selesai hingga
waktu pengundurannya habis.
Di samping itu, kata hingga dapat bermakna 'sampai
menjadi atau sampai pada keadaan’.
CONTOH:
Pencopet itu dipukuli banyak orang hingga ia tidak
dapat bernapas.
Kata jam bermakna 'alat pengukur waktu'.
9). Kata Jam
CONTOH: Jam dinding yang ada di kamarku perlu diganti.
Kata jam pada kalimat di atas dapat diganti dengan kata arloji
tanpa merusak maknanya. Hal itu dapat dijadikan sebagai bukti
bahwa kedua kata itu mempunyai hubungan kesinoniman.
CONTOH: Arloji dinding yang ada di kamarku perlu diganti.
Kata kami bermakna ‘aku sekalian', yang merupakan
bentuk jamak kata ganti orang Pertama, yaitu saya atau
aku. Kata kami sangat lazim digunakan dalam surat dinas.
10). Kata Kami
CONTOH:
Kami terpaksa tidak dapat memenuhi permintaan
Saudara.
Kami mengucapkan terima kasih atas kiriman Anda.
Kata kami pada kalimat tersebut dapat diganti dengan
kata saya. Hal itu tercermin dalam kalimat berikut ini.
Saya terpaksa tidak dapat memenuhi permintaan
Saudara.
Saya mengucapkan terima kasih atas kiriman Saudara.
Kata korban bermakna 'orang, binatang, dan sebagainya yang menjadi
menderita (mati). Dari kata itu dapat dibentuk kata mengorbankan dan
pengorbanan.
11). Kata Korban
CONTOH: la menjadi korban keganasan kampanye 1997
Handoyo telah mengorbankan harta bendanya.
Kata kurban dapat bermakna 'persembahan kepada Tuhan (seperti biri-
biri, sapi, unta yang disembelih pada hari Lebaran haji).
12). Kata Kurban
CONTOH: Beliau menyerahkan seekor sapi kurban.
Dia sudah dipandang mampu melaksanakan
kurban.
Upacara kurban manusia sudah dilarang pemerintah.
Kata kurban juga dapat bermakna 'pujaan atau persembahan kepada
dewa-dewa'.
CONTOH:
Kata kepada termasuk ke dalam golongan kata depan atau preposisi.
Penggunaannya tersaji di bawah ini.
13). Kata Kepada
a). Kata kepada dapat digunakan untuk menyatakan 'tempat yang dituju.
Kata itu lazim digunakan di muka kata benda persona atau yang
dipersonakan.
b). Kata kepada dapat digunakan untuk menyatakan 'arah tempat yang tidak
sebenarnya
CONTOH: Dengan surat ini saya beri tahukan bahwa Saudara
secepatnya melapor kepada pemimpin instansi.
Dengan adanya dekrit Presiden, Republik Indonesia kembali
kepada UUD 1945.
CONTOH:
a). Kata ke termasuk ke dalam golongan kata depan atau preposisi. Kata ke
dapat digunakan untuk menyatakan 'tempat tujuan'.
14). Kata Ke
Gabungan kata ke dan kata yang menyatakan bagian tempat yang lain
ialah ke atas, ke bawah, ke belakang, ke kanan, ke kiri, ke luar, ke samping,
dan ke sebelah.
CONTOH: Setiap menjelang Lebaran banyak orang yang pulang
ke kampung halamannya.
b). Kata ke itu dapat diikuti kata yang menunjukkan bagian tempat tujuan
atau tempat itu , misalnya depan, dalam, dan tengah.
CONTOH: Tiba-tiba orang itu maju ke depan kerumunan orang langsung
berteriak-teriak.
Yang perlu diperhatikan bahwa penggunaan kata dengan ke
jangan dikacaukan dengan awalan ke- terutama dalam hal
penulisannya. Perlu diberitahukan bahwa kata depan ke harus
dipisahkan penulisannya dengan bentuk yang mengikutinya,
sedangkan awalan ke- harus digabungkan dengan bentuk yang
mengikutinya. Hal itu tercermin pada bentuk-bentuk berikut
*Preposisi ke
ke belakang
ke Jakarta
ke depan
ke bawah
ke atas
*Awalan ke
Kehujanan
Kedinginan
Kelelahan
Kemalaman
Ketinggian
c). Bilamana ada kata depan ke digunakan di depan kata benda
persona atau kata gantinya, penggunaan itu tidak benar.
Dahulu dia sering minta tolong ke kakeknya
CONTOH:
a). Kata keluar dapat bermakna ‘bergerak dari sebelah dalam ke sebelah
luar’.
Bunga-bunga teratai itu keluar dari permukaan air.
Bunga bangkai di sisi rumahku telah keluar.
CONTOH:
15). Kata Keluar
Sesudah keluar dari pesawat, beliau melambai-lambaikan
tangan.
Begitu keluar dari gedung itu, para pemuda berebut bersalaman
dengan temannya.
b). Kata keluar dapat bermakna ‘tersembul’.
CONTOH:
c). Kata keluar dapat bermakna ‘menampakan diri’ atau ‘muncul’.
CONTOH:
CONTOH:
Dia telah keluar dari persembunyiannya.
Sejak sakit, ia baru keluar.
d). Kata keluar dapat bermakna ‘terbit’.
CONTOH: Pada hari libur nasional pun surat kabar itu keluar.
Sekarang sudah keluar majalah Pembinaan Bahasa Jawa.
e). Kata keluar dapat bermakna ‘terlahir’.
Ucapannya yang pedas keluar dari mulut mungil itu.
Kata-kata yang telah diucapkannya keluar dari hati nuraninya.
f). Kata keluar dapat bermakna ‘pergi dari rumah’.
CONTOH: Saat saya kerumahnya, beliau sedang keluar.
Pada waktu seperti ini, ia keluar bersama keluarganya.
g). Kata keluar dapat bermakna ‘diumumkan’.
CONTOH: Kami beri tahukan bahwa hasil ujianmu sudah keluar.
Hasil ujian penerimaan calon pegawai sudah keluar.
Yang perlu diperhatikan bahwa ejaan kata keluar adalah tidak ada
pemisahan bentuk ke dan luar. Dalam hal ini, lawan kata itu adalah masuk.
16). Kata Kesinambungan
Kata kesinambungan dibentuk dari bentuk dasar sinambung dan
imbuhan ke-an kata kesinambungan adalah 'kelanjutan'.
CONTOH: Kesinambungan pembangunan gedung itu bergantung
pemerintah.
Perencanaan yang dibuat sekarang sebaiknya mempunyai
kesinambungan dengan perencanaan yang akan datang.
17). Kata Kinerja
Kata kinerja bermakna (1) 'sesuatu yang dicapai', (2) 'prestasi yang
diperlihatkan (3) kemampuan kerja (peralatan).
17). Kata Kinerja
CONTOH:
Kata kinerja bermakna (1) 'sesuatu yang dicapai', (2) 'prestasi yang
diperlihatkan (3) kemampuan kerja (peralatan).
Sebagai kinerja, benda itu perlu dirawat dengan baik.
Mereka mempunyai kinerja saat ini.
Diketahui bahwa kata kinerja dalam kalimat pertama bermakna
'sesuatu yang dicapai’ sedangkan dalam kalimat kedua bermakna
'prestasi yang diperlihatkan'.
18). Kata Mantan
Kata mantan bermakna bekas pemangku jabatan. Ada catatan kecil
untuk kata mantan, yamu bahwa dalam penggunaannya untuk
bekas pemangku jabatan yang baik.
CONTOH:
Ayahnya seorang mantan gubernur.
Beliau mantan seorang menteri.
Ayahnya mantan seorang perampok ulung.
Kakaknya mantan pembunuh bayaran.
Penggunaan kata mantan dalam kalimat pertama dan kedua sudah tepat, sedangkan
peng gunaan kata mantan dalam kalimat ketiga dan keempat tidak tepat. Sebaiknya
diganti dengan kata bekas sehingga kalimatnya menjadi seperti berikut.
Ayahnya bekas seorang perampok.
Kakaknya bekas pembunuh bayaran.
CONTOH:
Kata maka termasuk ke dalam golongan konjungsi atau kata
penghubung.
Dengan ini kami beri tahukan bahwa masa kerja Saudara
Herlambang sudah empat tahun dan prestasinya baik, maka ia
pantas diusulkan kenaikan pangkatnya.
Di dalam masyarakat terjadi kesenjangan sosial, maka pemogokan
terjadi di mana-mana.
Penggunaan kata maka jangan dihamburkan seperti berikut ini.
19). Kata Maka
"Oleh karena itu, maka ia tidak dapat pulang.
“Jika kamu dalam keadaan takut, maka salatlah sambil berjalan atau
berkendaraan.
Oleh karena itu, ia tidak dapat pulang.
Jika kamu dalam keadaan takut, salatlah sambil berjalan atau
berkendaraan.
20). Kata Membawahi
Penggunaan kata maka dalam kalimat tersebut itu tidak benar
sehingga perlu per baikan Perbaikannya seperti berikut.
Kata membawahi dibentuk dari bentuk dasar bawah dengan imbuhan meN-i.
Maknanya adalah menempatkan diri di bawah perintah seseorang.
CONTOH:
Ada orang yang menggunakan kata membawahi dalam konstruksi seperti
berikut.
Pada saat ini mereka sedang membawahi Pimpro
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sudah lama kita membawahi Kepala Balai Penelitian
Bahasa di Yogyakarta.
Kepala Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta membawahi 65 pegawai.
Dikantornya ia membawahi 75 orang buruh.
Berdasarkan maknanya, penggunaan kata membawahi dalam
dua kalimat diatas tidak tepat karena yang menempatkan diri di
bawah adalah kepalanya, bukan stafnya. Kata membawahi dalam
kalimat tersebut semakna dengan kata mbawahi dalam bahasa
Jawa. Kata membawahi dapat diganti dengan membawahkan
sehingga menjadi seperti berikut.
Kepala Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta membawahkan
65 pegawai.
Di kantornya ia membawahkan 75 orang buruh.
CONTOH:
Kata membawahkan dibentuk dari bentuk dasar bawah dengan imbuhan
meN-kan. Maka, kata membawahkan adalah 'menempatkan (sesuatu) di
bawah' atau 'memegang pimpinan atau mengepalai'.
21). Kata Membawahkan
Walaupun baru menjadi karyawan baru, ia sudah membawahkan
lima orang buruh.
Selama ia membawahkan dua ratus orang, baru kali ini ia mendapat
pengalaman unik.
Seperti itulah penggunaan kata membawahkan. Pemakai bahasa
sebaiknya tidak mengacaukan penggunaan membawah dan membawahi.
CONTOH:
Kata memperingatkan dibentuk dari bentuk dasar ingat. Bentuk
dasaringat dibentuk kata peringatan. Sesudah awalan meN- digabungkan
dengan bentuk itu, maka terbentuklah kata memperingatkan. Maknanya
adalah 'membuat ingat'. Dalam surat dinas kata memperingatkan lazim
digunakan oleh pemimpin kepada stafnya. Jadi, arah penggunaannya
dari atas ke bawah.
22). Kata Memperingatkan
Dengan surat ini kami memperingatkan Saudara agar Saudara
mematuhi aturan yang ada.
Dengan surat ini saya laporkan bahwa saya sudah memperingatkan
Saudara hadir sebanyak tiga kali.
CONTOH:
Kata mengingatkan terbentuk dari bentuk dasar ingat dengan imbuhan
meN-kan. Maknanya adalah 'memberi nasihat supaya ingat'. Dalam
bahasa surat dinas arah penggunaan kata mengingatkan dari bawah
(staf) ke atasan.
23). Kata Mengingatkan
Dengan surat ini saya mengingatkan Bapak bahwa masa kerja saya
sudah empat tahun dan DP-3 saya selalu baik.
Dengan surat ini saya mengingatkan Bapak bahwa pada bulan Juli
1997 saya selalu hadir sehingga saya tidak memiliki status alpa.
CONTOH:
Kata menghaturkan terbentuk dari bentuk dasar hatur dan imbuhan
meN-kan. Kata hatur, menghatur bermakna 'menyampaikan dengan
hormat'.
24). Kata Menghaturkan
Dengan ini kami menghaturkan kepada Saudara sebuah buku
agenda tahun 1997.
Kami menghaturkan fotokopi lamaran pekerjaan yang sudah
dilegalisasi.
CONTOH: Kaka saat ini sedang mengaturkan taman Paman.
Dia sudah mengaturkan arsip urusan dalam.
Kata mengaturkan dibentuk dari bentuk dasar atur dengan dengan
imbuhan meN-kan. Maknanya adalah 'menata sesuatu untuk orang lain'.
25). Kata Mengaturkan
26). Kata Memproklamasikan
Kata memproklamasikan dibentuk dari bentuk dasar proklamasi dengan
imbuhan meN-kan. Kata proklamasi bermakna 'mengumumkan secara
resmi'. Dalam penggunaannya kata memproklamasikan jangan
dikacaukan dengan kata memproklamirkan.
CONTOH: Atas nama bangsa Indonesia Bung Karno memproklamasikan
kemerdekaan negara Indonesia.
Sri Bintang Pamungkas sudah memproklamasikan bahwa dirinya
ketua PUDI Indonesia.
Kata memproklamirkan dibentuk dari bentuk dasar proklamir dengan
imbuhan meN-kan. Kata itu sudah berkata Vebra. Oleh karena itu kata
memproklamirkan merupakan bentuk kata yang salah karena adanya
pemverbaan ganda, yaitu bentuk semula sudah verba, bentuk diverbakan
sehingga maknanya menjadi 'mengumumkan secara resmi'. Jika kata itu
digunakan dalam kalimat, kalimatnya pun menjadi tidak benar seperti
kalimat berikut.
27). Kata Memproklamirkan
Atas nama bangsa Indonesia Bung Karno memproklamirkan
kemerdekaan negara Indonesia.
Kata menugaskan dibentuk dari bentuk dasar tugas dengan imbuhan
meN-kan. Bermakna 'menyerahkan tugas, pekerjaan (kewajiban) kepada'.
28). Kata Menugaskan
Kami menugaskan penyusunan rancangan penyuluhan kepada
panitia.
Kami menugaskan penyusunan program penelitian kepada
kelompok peneliti.
Kata lain yang salah bentuknya adalah mendefinisir, mendinamisir, dan
mendominir. Kata-kata yang bentuknya benar adalah mendefinisi,
mendinamiskan, dan mendominasi.
CONTOH:
Kata menugasi dibentuk dari bentuk dasar tugas dan imbuhan meN-1.
Maknanya adalah "memberi... tugas' atau 'menyerahi... tugas'.
29). Kata Menugasi
Dengan surat ini kami beri tahukan bahwa kami menugasi Saudara
Mandaya Hadi mengambil rompi.
Kami menugasi Saudara Subagiyo untuk menjaga keamanan
kantor.
30). Kata Menyusuli
Kata menyusuli terbentuk dari bentuk dasar susul dan imbuhan meN-1.
Kata menyusuli ber..akna mengikuti' atau 'mengiringi dan memberi
tambahan'.
Dengan diam-diam polisi itu menyusuli penjahat yang
diburunya.
Pejabat itu menyusuli keterangan yang diberikan oleh
wakilnya.
CONTOH:
Kata menyusuli dalam kalimat pertama bermakna mengikuti' atau 'mengiringi
dan kata menyusuli dalam kalimat kedus bermakna memberi tambahan.
Begitulah penggunaan kata menyusuli.
31. Kata berkenaan
Berkenaan dengan surat kami nomor 076/E.8/1997, tanggal 5 Mei
1992, kami beri tahukan bahwa penyuluhan kebahasaan dilakukan
pada tanggal 1 1997
CONTOH:
Bentuk berkenaan dengan surat kami nomor 076/F.8/1997, tanggal 5 Mei
1997 dalam kalimat tersebut merupakan pengantar kalimat yang
berfungsi keterangan referensial (penunjukkan sehingga fungsi-fungsi
kalimat itu seperti berikut.
Berkenaan dengan surat kami nomor 076/F.8/1997, tanggal 5 Mei 1997
K
dengan ini kami beri tahukan
K P
bahwa penyuluhan kebahasaan dilakukan pada tanggal 1-20 Juni 1997.
S
Jadi, bentuk kalimat tersebut merupakan kalimat baku karena fungsi-
fungsinya sudah dinyatakan secara nyata.
32. Kata memperhatikan
Beliau selalu memperhatikan penataan arsip di kantornya.
Pemimpin saya selalu memperhatikan kedatangan stafnya.
Dia selalu memperhatikan gejala-gejala bahasa yang muncul
dalam pemakaian bahasa.
Kata memperhatikan bermakna 'melihat lama dan teliti' atau 'mengamati'.
CONTOH:
Penggunaan kata memperhatikan dalam ketiga kalimat tersebut sudah benar.
Kata memperhatikan mengandung komponen makna 'penglihatan' yang cukup
menonjol.
33. Kata menjawab
Dengan surat ini kami menjawab pertanyaan Saudara yang Saudara
kemukakan kepada kami dengan surat tanggal 6 Juni 1977 bahwa
staf kami tidak ada yang bernama Endang Lestariningsih, BA.
Dengan surat ini kami menjawab pertanyaan Anda bahwa
penyuluhan kebahasaan akan dilaksanakan pada tanggal 1-20 Juni
1997 bertempat di Balai Penelitian Bahasa, Jalan 1 Dewa Nyoman
Oka 34. Yogyakarta 55224.
Kata menjawab dibentuk dari bentuk dasar jawab dan awalan meN-. Kata itu
bermakna 'memberi jawaban (atas pertanyaan, kritik)' atau 'membalas' dan
'memenuhi' atau 'menanggapi'.
CONTOH:
34. Kata menunjuk
Sambil menunjuk penjagaan kepegawaian yang ada, beliau
mengangguk anggukkan kepala.
Tanda itu menunjuk tempat yang kita tuju.
Dia sedang menunjuk atap bangunan yang baru selesai dibangun.
Kata menunjuk terbentuk dari bentuk dasar tunjuk dan awalan meN- Kata
menunjuk dapat bermakna (1) 'mengacungkan jari telunjuk ke... itu, (2)
'memberi tahu dengan sesuatu 5 yang diarahkan ke..., (3) 'mengacungkan jari
telunjuk ke atas, (4) menentukan (siapa poti siapa yang diberi tugas, dipilih,
diangkat), dan (5) 'menyatakan (sesuatu)' atau 'mengingat kan dengan
menyebut bukti (pasal, aturan, surat).
CONTOH:
Kata menunjuk dalam kalimat pertama bermakna mengacungkan jari
telunjuk ke arah penjagaan kepegawaian, dalam kalimat kedua bermakna
memberi tahu dengan sesuatu yang diarahkan ke', dalam kalimat ketiga
bermakna 'mengacungkan jari telunjuk ke atas dalam kalimat keempat
bermakna 'menugasi', dan kata menunjuk dalam kalimat kelima bermakna
menyatakan sesuatu dengan menyebutkan pasal.
Pak Budi sudah menunjuk siswa yang terpandai untuk menjadi
ketua kelas.
Dalam menjawab pertanyaan, ia menunjuk Pasal 33 Undang-
Undang Dasar 1945.
Kata menghubungi terbentuk dari bentuk dasar hubung dan imbuhan
meN-1. Kata mengbungi bermakna bertemu untuk membicarakan sesuatu.
Sebelum bertindak, sebaiknya Saudara menghubungi Kadus lebih
dahulu.
Bilamana ada hal yang belum jelas, peserta menghubungi panitia
untuk menanyakan.
Kami sudah menghubungi kepala instansi.
35. Kata menghubungi
CONTOH:
Diketahui bahwa fungsi-fungsi ketiga kalimat tersebut sudah jelas. Kata
menghubungi dalam ketiga kalimat itu berfungsi predikat. Predikat dalam
kalimat pertama didahului subjek, yaitu saudara dan diikuti objek, yaitu
kadus. Predikat kalimat kedua juga didalam subjek, yaitu peserta dan
diikuti objek, yaitu panitia. Subjek yang mendahului predikat dalam
kalimat ketiga adalah kami dan objek yang mengikutinya adalah kepala
instansi.
Kata memenuhi dibentuk dari bentuk dasar penuh dan imbuhan men-i.
Kata memenuhi bermakna (1)’mengisi hingga penuh atau hampir penuh’,
(2)’meluluskan (permintaan atau harapan)’ atau ‘mengabulkan’,
(3)’mencukupi’, (4)’memuaskan’, (5)’menunaikan atau menjalankan
(kewajiban)’, dan (6)’menepati (janji)’ atau ‘melaksanakan (nazar)’. Contoh
penggunaannya terdapat pada kalimat berikut.
36. Kata memenuhi
(a).Setiap pagi ia memenuhi termos itu dengan air panas.
(b). Dia dapat memenuhi permintaan anak-anaknya.
(c). Dia sudah memenuhi apa yang dikatakannya.
Pada kalimat (a) kata memenuhi bermakna ‘mengisi hingga penuh’, kata
memenuhi pada kalimat (b) bermakna ‘mencukupi’, kata memenuhi pada
kalimat (c) bermakna ‘menepati’.
Selanjutnya penggunaan kata memenuhi pada kalimat berikut.
a). “Memenuhi surat Bapak Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Yogyakarta
tanggal 28 Oktober 19987, Nomor: 028/1764 tentang Administrasi Pengelolaan
Barang, dengan ini kami kirimkan laporan Administrasi Pengelolaan Barang
Kelurahan Keparakan sampai dengan akhir Nopember 1987.
Kata memenuhi pada kalimat (a),(b),(c) berfungsi sebagai predikat. Dalam kalimat
(a) predikat itu didahului subjek, yaitu ia, dan diikuti objek, yaitu termos. Dalam
kalimat (b) predikat didahului subjek, yaitu dia ,dan diikuti objek,yaitu
permintaan anak-anaknya. Subjek yang mendahului predikat kalimat (c) adalah
dia, sedangkan objek yang mengikutinya adalah apa yang dikatakannya. Kata
memenuhidalam kalimat (d) juga berfungsi predikat. Akan tetapi, subjek yang
mendahului predikat itu zero(tidak ada) sedangkan objek yang mengikutinya
adalah surat Bapak tentang administrasi Pengelolaan Barang. Karena subjeknya
zero, ciri ragam baku dan ragam tulis tidak tercerminkan dalam kalimat (d). Hal
itu yang memperkuat bahwa kalimat (d) jangan digunakan dalam bahasa surat
dinas. Perbaikannya dengan cara mengganti kata memenuhi dengan kelompok
kata berhubungan dengan atau berkenaan dengan,atau bertalian dengan atau
berkaitan dengan sehingga kalimatnya menjadi seperti berikut.
(e).Berhubungan dengan surat Wali Kotamadya-Kepala Daerah Tingkat II
Yogyakarta tanggal 22 Oktober 1987,nomor 028/1764, perihal administrasi
pengelolaan barang, bersama surat ini kami kirimkan laporan administrasi
pengelolaan barang Kelurahan Pataruman sampai akhir Nopember 1987.
Kalimat (e) sudah benar karena fungsi-fungsinya lengkap sehingga kalimat itu
mengandung ciri ragam baku dan ragam tulis.
Kata mengindahkan terbentuk dari dasar indah dan imbuhan meN-kan.
Kata mengindahkan bermakna ‘memperdulikan’ atau ‘memperhatikan’ atau
‘meresapkan ke dalam hati (nasihat)’
37. Kata Mengindahkan
(a). Dia cukup mengindahkan nasihat atasan langsungnya.
(b). Anak itu kurang mengindahkan nasihat orang tuanya.
(c). Mereka mengindahkan nasihat kepala mereka.
CONTOH:
Ada penggunaan kata mengindahkan yang tidak seperti dalam ketiga kalimat itu.
(d). Mengindahkan surat dari Bapak Kepada Dinas Tenaga Kerja Kotamadya
Yogyakarta Nomor:082/II/DTK/KMY/1986,tertanggal 24 Februari 1986, perihal
tersebut pada pola surat di atas, bersama ini kami kirim daftar peserta kursus
menjahit dan las.
Kata mengindahkan dalam kalimat (d) berfungsi predikat. Subjek yang
mendahuluinya zero (tidak ada). Objek yang mengikutinya adalah surat dari
Kepala Dinas Tenaga Kerja…perihal tersebut pada pokok surat. Kezeroan subjek
itu mengakibatkan ciri ragam baku dan ragam tulis tidak tercermin didalamnya.
Berdasarkan maknanya, penggunaan kata mengindahkandalam kalimat (d) tidak
tepat karena yang harus diindahkan adalah nasihat bukan sebuah surat yang
berisi pengiriman peserta kursus. Perbaikannya dengan cara mengganti kata
mengindahkan dengan kelompok kata berhubungan dengan sehingga
kalimatnya menjadi seperti berikut.
(e). Berhubungan dengan surat dari Kepala Dinas Tenaga Kerja Kotamadya
Yogyakarta nomor 082/II/DTK//KMY/1986, tanggal 24 Februari 1986, perihal
pengiriman peserta kursus menjahit dan mengelas, bersama surat ini kami
kirimkan daftar peserta kursus menjahit dan mengelas.
(a). Gajinya sebulan mencukupi biaya hidupnya dua bulan.
(b). Hasil panennya mencukupi biaya sekolah anak-anaknya.
(c). Ia dapat mencukupi kekurangan pendapatannya.
CONTOH:
Kata mencukupi dalam ketiga kalimat di atas berfungsi predikat. Predikat itu didahului
subjek dan diikuti objek. Subjek kalimat (a) adalah gajinya sebulan dan objeknya adalah
biaya hidupnya dua bulan. Subjek kalimat (b) adalah hasil panennya dan objeknya
adalah biaya sekolah anak-anaknya. Subjek kalimat (c) adalah ia dan objeknya adalah
kekurangan pendapatannya.
38. Kata Mencukupi
Kata mencukupi terbentuk dari bentuk dasar cukup dan imbuhan meN-i.
Kata mencukupi bermakna (1)’memenuhi keperluan (keinginan)’,
(2)’memadai atau dapat memenuhi (kebutuhan,syarat,permintaan)’,
(3),menambah supaya lengkap (tidak kurang)’.
Berikut ini ada penggunaan kata mencukupi dalam struktur yang agak berbeda
dengan ketiga kalimat di atas.
(d). Mencukupi surat Bapak nomor 063/PPBSID/1991 perihal seperti pada pokok
surat, dengan ini kami memberitahukan bahwa Institut Pertanian Yogyakarta
mengirimkan Sdr.M..Nursalim untuk mengikuti penyuluhan Bahasa Indonesia yang
akan berlangsung dari tanggal 1-11 Oktober 1991.
Bagian kalimat (d) yang strukturnya belum benar mencukupi surat Bapak nomor
063/PPBSID/1991 perihal seperti pada pokok surat. Kata mencukupi dalam bentuk itu
berfungsi predikat. Subjek yang seharusnya mendahuluinya bentuk itu zero (tidak ada)
dan objeknya ada;ah surat Bapak…seperti pada pokok surat. Kezeroan subjek itu
mengakibatkan kalimat (d) tidak mengandung ciri ragam baku dan ragam tulis sehingga
kalimat itu tidak benar. Perbaikannya dengan cara mengganti kata mencukupi dengan
kelompok kata berhubungan dengan sehingga kalimatnya menjadi seperti berikut.
(e). Berhubungan dengan surat Bapak nomor 063/PPBSID/1991,perihal
penyuluhan kebahasaan,dengan ini kami beri tahukan bahwa kami Rektor
Institut Pertanian Yogyakarta mengirimkan Saudara Nursalim untuk
mengikuti penyuluhan Bahasa Indonesia yang berlangsung tanggal 1-11
Oktober 1991.
Kata namun lazim digunakan sebagai penghubung antarkalimat. Kata itu
berfungsi menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.
39. Kata Namun
(A). Saudara Bambang sudah keluar dari Balai Penelitian Bahasa di
Yogyakarta. Namun,ia sering datang di Balai Penelitian Bahasa.
(B). Laporan itu masih ada kekurangannya. Namun, kami berharap
laporan itu dapat dimanfaatkan.
(C). Masa kerjanya sudah lebih empat tahun. Namun, ia belum
diusulkan pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil.
CONTOH:
Kata namun dipadankan frase akan tetapi sehingga kata namun dalam
kalimat (A),(B),dan (C) dapat diganti dengan kata akan tetapi.
(a). Saudara Bambang sudah keluar dari Balai Penelitian Bahasa di
Yogyakarta. Akan tetapi,ia sering datang di Balai Penelitian Bahasa.
(b). Laporan itu masih ada kekurangannya. Akan tetapi,kami
berharap laporan itu dapat dimanfaatkan
(c). Masa kerjanya sudah lebih empat tahun. Akan tetapi, ia belum
diusulkan pengangkatannya sebagai pegawai negeri sipil.
CONTOH:
Yang tidak boleh terlupakan adalah bahwa penulisan penguhubung
antarkalimat diikuti tanda koma(,).
Kata perihal bermakna (1)’keadaan’,(2)’hal’atau ‘peristiwa’ atau
‘kejadian’,dan (3)’tentang hal’atau ‘mengenai’.
40. Kata Perihal
(a). Saya pergi ke Yogyakarta ini ingin melihat perihal kraton.
(b). Saya tidak mengetahui perihal yang terjadi di Jalan Bantul
kemarin.
(c). Mereka sedang membicarakan perihal program kerja.
CONTOH:
Kata perihal bersinonim dengan kata hal. Kata perihal bukan terbentuk
dari bentuk peri dan hal sehingga penulisannya menjadi satu kesatuan
(bentuk peri dan hal tidak dipisahkan). Jadi, bentuk perihal merupakan
sebuah kata.
Kata periksa dalam Bahasa Indonesia bermakna ‘selidik’. Kata itu dapat
dibentuk jadi memeriksa,yang maknanya ‘melihat dengan teliti untuk
mengetahui salah benarnya ‘. Kata memeriksakan ,yang maknanya
‘memeriksa untuk orang lain’;pemeriksa, yang maknanya ‘orang yang
memeriksa’;dan pemeriksaan,yang maknanya ‘perbautan memeriksa’.
41. Kata Periksa
CONTOH: (A). Anak itu kita periksa lebih dahulu.
(B). Pak dokter sedang memeriksa penyakit ayah.
(C). Ibu sedang memeriksakan adik di kota.
(D). Pemeriksa belum datang hari ini.
Selanjutnya, perhatikan penggunaan kata periksa dalam kalimat yang
tersaji di bawah ini.
(E). Demikian mohon menjadikan periksa.
(F). Demikian hal ini kami kirimkan untuk menjadikan periksa.
(G). Harap menjadi periksa!
Kalimat (E),(F),dan (G) sangat lazim digunakan sebagai penutup surat.
Karena kata periksa bermakna ‘selidik’,penggunaan kata itu dalam kalimat
(E),(F),dan (G) tidak tepat. Berdasarkan konteks kalimat itu,kata periksa
dalam kalimat (E),(F),dan (G) tidak dimaknai seperti itu (selidik),tetapi
dimaknai ‘tahu’atau’maklum’.
Dalam Bahasa Jawa ditemukan kata priksa yang bermakna ‘tahu’ atau
‘periksa’. Hal itu tecermin dalam kalimat berikut ini.
(H). Bapak priksa nalika dheweke tiba.
‘Ayah tahu Ketika dia terjatuh.’
(I). Bapak lagi dipriksa dhokter.
‘Ayah sedang diperiksa dokter.’
Berdasarkan uraian itu, diketahui bahwa kata periksa yang digunakan
dalam kalimat (E),(F),dan (G) adalah kata Bahasa Jawa priksa yang
diindonesiakan. Pengindonesiaan itu harus dihindarkan sebab dalam
Bahasa Indonesia tersedia kata yang semakna dengan kata periksa yang
bermakna ‘tahu’,yaitu kata-kata maklum. Contoh penggunaanya seperti
berikut.
(J). Beliau maklum akan perilaku stafnya.
(K). Dia sangat maklum terhadap keaadaan kantornya.
(L). Ayahnya sudah maklum terhadap tabiat anaknya.
Kata maklum jangan digunakan seperti dalam kalimat yang tersaji di bawah ini.
(M). Demikian mohon menjadikan maklum.
(N). Demikian hal ini kami kirimkan untuk menjadikan maklum.
(O). Demikian kepada yang bersangkutan harap menjadikan maklum.
(P). Harap menjadikan maklum.
Kalimat (E),(F),dan (G) dan (M),(N),(O),dan (P) adalah kalimat mubazir. Walaupun
tidak ‘disuruh’ atau ‘diperintah’ untuk tahu atau maklum, penerima surat (objek
surat) dengan sendirinya menjadi tahu atau maklum setelah ia membaca surat
yang diterimanya. Kalimat-kalimat mubazir itu jangan digunakan.
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PPT BINDO.pdf

Tatabahasa Tingkatan 1
Tatabahasa Tingkatan 1Tatabahasa Tingkatan 1
Tatabahasa Tingkatan 1
ly infinitryx
 
pergeseran-makna-kata.ppt
pergeseran-makna-kata.pptpergeseran-makna-kata.ppt
pergeseran-makna-kata.ppt
azmiraden
 
Pergeseran makna-kata
Pergeseran makna-kataPergeseran makna-kata
Pergeseran makna-kata
sma ya bakii kesugihan cilacap
 
Semantik 1
Semantik 1Semantik 1
Semantik 1
Hamsah Saram
 
Tatabahasa
TatabahasaTatabahasa
Tatabahasa
Sherly Lim
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan
busitisahara
 
Bahasa Indonesia Hukum 1
Bahasa Indonesia Hukum 1Bahasa Indonesia Hukum 1
Bahasa Indonesia Hukum 1
Sang Kaisar
 
Bhs indo bru
Bhs indo bruBhs indo bru
Bhs indo bru
Rakatajasa
 
Panbm tatabahasa 2011
Panbm tatabahasa 2011Panbm tatabahasa 2011
Panbm tatabahasa 2011
Turuvangadam Murusamy
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaogiig
 
Pergeseran makna-kata-2
Pergeseran makna-kata-2Pergeseran makna-kata-2
Pergeseran makna-kata-2
sma ya bakii kesugihan cilacap
 
24 NOTA TATABAHASA.pdf
24 NOTA TATABAHASA.pdf24 NOTA TATABAHASA.pdf
24 NOTA TATABAHASA.pdf
WanHanafi6
 
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
nafisasyahrul
 
Presentasi_Diksi_atau_Pilihan_Kata.pptx
Presentasi_Diksi_atau_Pilihan_Kata.pptxPresentasi_Diksi_atau_Pilihan_Kata.pptx
Presentasi_Diksi_atau_Pilihan_Kata.pptx
FardhiAfindraPutra2
 
Bahasa Indonesia tentang jenis kata
 Bahasa Indonesia tentang jenis kata  Bahasa Indonesia tentang jenis kata
Bahasa Indonesia tentang jenis kata
Puji Winarni
 
Kata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKholid Hamdun
 
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Kacung Abdullah
 
Kata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepan
sma ya bakii kesugihan cilacap
 

Similar to PPT BINDO.pdf (20)

Tatabahasa Tingkatan 1
Tatabahasa Tingkatan 1Tatabahasa Tingkatan 1
Tatabahasa Tingkatan 1
 
pergeseran-makna-kata.ppt
pergeseran-makna-kata.pptpergeseran-makna-kata.ppt
pergeseran-makna-kata.ppt
 
Pergeseran makna-kata
Pergeseran makna-kataPergeseran makna-kata
Pergeseran makna-kata
 
Semantik 1
Semantik 1Semantik 1
Semantik 1
 
Tatabahasa
TatabahasaTatabahasa
Tatabahasa
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan
 
Bahasa Indonesia Hukum 1
Bahasa Indonesia Hukum 1Bahasa Indonesia Hukum 1
Bahasa Indonesia Hukum 1
 
Bhs indo bru
Bhs indo bruBhs indo bru
Bhs indo bru
 
Panbm tatabahasa 2011
Panbm tatabahasa 2011Panbm tatabahasa 2011
Panbm tatabahasa 2011
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Pergeseran makna-kata-2
Pergeseran makna-kata-2Pergeseran makna-kata-2
Pergeseran makna-kata-2
 
24 NOTA TATABAHASA.pdf
24 NOTA TATABAHASA.pdf24 NOTA TATABAHASA.pdf
24 NOTA TATABAHASA.pdf
 
tatabahasa
 tatabahasa  tatabahasa
tatabahasa
 
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
 
Presentasi_Diksi_atau_Pilihan_Kata.pptx
Presentasi_Diksi_atau_Pilihan_Kata.pptxPresentasi_Diksi_atau_Pilihan_Kata.pptx
Presentasi_Diksi_atau_Pilihan_Kata.pptx
 
Bahasa Indonesia tentang jenis kata
 Bahasa Indonesia tentang jenis kata  Bahasa Indonesia tentang jenis kata
Bahasa Indonesia tentang jenis kata
 
Kata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepan
 
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Kata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepan
 

Recently uploaded

Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
FetraHerman2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
MuhamadsyakirbinIsma
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
NoegPutra1
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
syamsulbahri09
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
ArulArya1
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
MunirLuvNaAin
 

Recently uploaded (20)

Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
425764250-Koleksi-Soalan-Sains-Tingkatan-1-KSSM.docx
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
power point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohonpower point struktur data tree atau pohon
power point struktur data tree atau pohon
 
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
635237001-MATERI-rev1-Pantarlih-Bimtek-Penyusunan-Daftar-Pemilih.pdf
 
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar PancasilaProyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
Proyek Tema Dimensi P5 Pelajar Pancasila
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdfPERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
PERSENTASI PENINGKATAN KUALITAS PRAKTIK PEMBELAJARAN.pdf
 

PPT BINDO.pdf

  • 2. RAFENA JATI AYU (31) REVA ISNAINI FADILLA (32) RIZQY PRATAMA WIJAYA (33) SITI RAHMA SHAFIRA (34) TAMAM MUHAMAD RIFA'I (35) ZAKY ZAHRAN PRAMADITA (36) ANGGOTA: 1. 2. 3. 4. 5. 6. KELOMPOK 6
  • 3. Bentuk adalah penampakan atau rupa satuan bahasa atau rupa satuan gramatikal atau leksikal secara fonis atau grafemis (Kridalaksana, 1982:23). Berdasarkan rumusan itu diketahui bahwa satuan bahasa dapat berbentuk kata, frase, dan kalimat. Bilamana diamati dengan saksama pemakaian bahasa dalam surat dinas, ada kebiasaan pemakaian bentuk-bentuk tertentu yang cukup menarik karena pemakainya yang relatif tetap. PEMAKAIAN BENTUK-BENTUK TERTENTU
  • 4. Kata berkenan merupakan bentukan dari bentuk dasar kenan dengan awalan ber-. Kata berkenan dapat bermakna 'merasa senang (suka, sudi, setuju)'. A. PEMAKAIAN KATA 1). Kata Berkenan
  • 5. Kami mohon bapak agar berkenan memimpin sidang nanti. Saya yakin bahwa Kepala Sekolah SMAN 1 Banjar berkenan hadir di acara tersebut. CONTOH:
  • 6. Disamping itu, kata berkenan dapat bermakna ‘dengan segala senang hati (dipakai sebagai kata penghormatan kepada pembesar)’. CONTOH: Presiden berkenan mengunjungi daerah yang tertimpa malapetaka.Sri Sultan Hamengkubuwono X berkenan mengunjungi daerah banjir.
  • 7. Kata beri tahu, memberi tahu bermakna 'menjadikan supaya tahu (mengerti)'. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah ejaan dan bentukan kata yang dibentuk dari bentuk dasar itu, misalnya memberi tahu, memberitahukan, dan kami beri tahukan. 2). Kata Beri Tahu
  • 8. Kami sudah memberi tahu Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa tertentu pengunduran diri Anda. Kami sudah memberitahukan pengunduran diri Anda kepada Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. CONTOH:
  • 9. Kata dalam dapat digolongkan ke dalam kata depan atau preposisi. Penggunaan dalam kalimat seperti berikut. 3). Kata Dalam
  • 10. Kenaikan pangkat Saudara sudah diumumkan dalam upacara tujuh belasan kemarin. CONTOH: a) Kata dalam digunakan untuk menyatakan berada dalam suatu situasi atau peristiwa.
  • 11. b). Kata dalam dapat digunakan untuk menyatakan ‘tempat berada’. Dengan surat ini saya beri tahukan bahwa buku-buku yang diterima kemarin sudah dimasukkan dalam lemari buku. Dalam filing kabinet ini tersimpan arsip surat berharga. CONTOH:
  • 12. Dengan surat ini saya beri tahukan bahwa pesanan Anda dapat diselesaikan dalam pekan ini. CONTOH: c). Kata dalam dapat digunakan untuk menyatakan jangka waktu atau masa.
  • 13. Kata dari termasuk dalam jenis kata depan atau preposisi. Penggunaannya dalam kalimat seperti berikut. 4). Kata Dari
  • 14. Mereka baru datang dari Jakarta. Satu persatu kertas-kertas itu muncul dari celah sempit itu. CONTOH: a). Kata dari dapat digunakan untuk menyatakan ‘asal tempat’.
  • 15. b). Kata dari dapat digunakan untuk menyatakan 'asal bahan'. Piala itu terbuat dari perak dan emas. Kue itu terbuat dari gandum, gula, dan telur. CONTOH:
  • 16. Dengan ini saya beri tahukan bahwa sumbangan bencana alam itu datang dari penjuru tanah air. Kerusuhan itu banyak mendapat perhatian dari para pejabat. CONTOH: c). Kata dari dapat digunakan untuk menyatakan 'asal pelaku’.
  • 17. d). Kata dari dapat digunakan untuk menyatakan 'asal hal atau keadaan'. Dengan surat ini saya laporkan bahwa surat- surat penting dapat diselamatkan dari amukan api. Dokumen-dokumen yang disimpannya terbebas dari air bah. CONTOH:
  • 18. Dengan ini saya beri tahukan bahwa dari Bandara sampai kantor saya ada lima kilometer. CONTOH: e). Kata dari dapat digunakan untuk menyatakan 'jarak tempat’.
  • 19. f). Kata dari dapat digunakan untuk menyatakan 'satu demi satu'. Dengan surat ini kami beri tahukan bahwa kami sudah melakukan pemantauan penulisan papan nama dari jalan yang satu ke jalan yang lain di Daerah Istimewa Yogyakarta. CONTOH:
  • 20. Seperti halnya kata dari di atas, kata daripada termasuk ke dalam golongan kata depan atau preposisi. Contoh penggunaannya tersaji di bawah ini. 5). Kata Dari Pada
  • 21. a). Kata daripada dapat digunakan untuk menyatakan perbandingan keadaan atau sifat dua buah hal atau benda. Arsip persuratan di kantorku lebih tertata daripada arsip persuratan di kantormu. CONTOH:
  • 22. Kue itu terbuat daripada gandum, telur, dan gula. Petunjuk daripada Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah dilaksanakan. CONTOH: b). Kata daripada yang digunakan untuk menyatakan ‘asalbahan' dan 'milik' memakai penggunaan kata daripadayang salah.
  • 23. Kata daripada pada kalimat pertama sebaiknya diganti dengan kata dari dan kata daripada pada kalimat kedua sebaiknya ditiadakan sehingga kalimat-kalimatnya menjadi seperti berikut. Kue itu terbuat dari gandum, telur, dan gula. Petunjuk Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan.
  • 24. Kata di termasuk ke dalam golongan kata depan. Penggunaannya seperti berikut. 6). Kata Di a). Kata di dapat digunakan untuk menyatakan 'tempat berada’. CONTOH: Saya bekerja di Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta.
  • 25. Arsip-arsip itu sudah saya simpan di dalam filing kabinet. CONTOH: b). Kata di dapat digunakan untuk menyatakan 'tempat berada' dengan lebih tepat saksama. Dalam hal ini, kata itu lazim diikuti kata yang menyatakan bagian tempat misalnya kata atas, samping, dan dalam.
  • 26. c). Gabungan kata depan di dengan kata-kata lain yang menyatakan bagian tempat misalnya di antara, di bawah, di belakang, di depan, di hadapan, di kanan, di kiri, di luar, dan lain-lain. Dalam penggunaannya, kata depan di jangan dikacaukan dengan penggunaan awalan di-. Bentuknya memang sama, tetapi identitasnya tidak sama.
  • 27. Bentuk-bentuk yang berawalan di- misalnya dikirimkan, dikerjakan, diluluskan. Bentuk di I : preposisi, penulisannya dipisahkan. Bentuk di- II : awalan, penulisannya digabungkan. 1. 2.
  • 28. Kata daftar mengandung makna 'catatan sejumlah hal atau nama (kata-kata, nama orang, nama barang)’. Berdasarkan makna itu, kata daftar sudah mengandung makna 'jamak' sehingga frase daftar nama-nama, daftar barang-barang, dan daftar kiriman-kiriman merupakan bentuk yang salah. Bentuknya yang benar adalah daftar nama, daftar barang, dan daftar kiriman. Berikut ini disajikan bentuk-bentuk yang lain. 7). Kata Daftar
  • 29. Di meja pramutamu tersedia daftar tamu. Daftar penerimaan yang dibuatnya sudah benar. Benar : daftar siswa, daftar tamu, daftar surat. Salah : daftar siswa-siswa, daftar tamu-tamu, daftar surat-surat. CONTOH:
  • 30. Kata hingga termasuk ke dalam golongan kata penghubung atau konjungsi. Kata hingga digunakan untuk menyatakan batas waktu. 8). Kata Hingga CONTOH: Penyusunan hasil penelitiannya belum selesai hingga waktu pengundurannya habis.
  • 31. Di samping itu, kata hingga dapat bermakna 'sampai menjadi atau sampai pada keadaan’. CONTOH: Pencopet itu dipukuli banyak orang hingga ia tidak dapat bernapas.
  • 32. Kata jam bermakna 'alat pengukur waktu'. 9). Kata Jam CONTOH: Jam dinding yang ada di kamarku perlu diganti. Kata jam pada kalimat di atas dapat diganti dengan kata arloji tanpa merusak maknanya. Hal itu dapat dijadikan sebagai bukti bahwa kedua kata itu mempunyai hubungan kesinoniman. CONTOH: Arloji dinding yang ada di kamarku perlu diganti.
  • 33. Kata kami bermakna ‘aku sekalian', yang merupakan bentuk jamak kata ganti orang Pertama, yaitu saya atau aku. Kata kami sangat lazim digunakan dalam surat dinas. 10). Kata Kami CONTOH: Kami terpaksa tidak dapat memenuhi permintaan Saudara. Kami mengucapkan terima kasih atas kiriman Anda.
  • 34. Kata kami pada kalimat tersebut dapat diganti dengan kata saya. Hal itu tercermin dalam kalimat berikut ini. Saya terpaksa tidak dapat memenuhi permintaan Saudara. Saya mengucapkan terima kasih atas kiriman Saudara.
  • 35. Kata korban bermakna 'orang, binatang, dan sebagainya yang menjadi menderita (mati). Dari kata itu dapat dibentuk kata mengorbankan dan pengorbanan. 11). Kata Korban CONTOH: la menjadi korban keganasan kampanye 1997 Handoyo telah mengorbankan harta bendanya. Kata kurban dapat bermakna 'persembahan kepada Tuhan (seperti biri- biri, sapi, unta yang disembelih pada hari Lebaran haji). 12). Kata Kurban CONTOH: Beliau menyerahkan seekor sapi kurban. Dia sudah dipandang mampu melaksanakan kurban.
  • 36. Upacara kurban manusia sudah dilarang pemerintah. Kata kurban juga dapat bermakna 'pujaan atau persembahan kepada dewa-dewa'. CONTOH: Kata kepada termasuk ke dalam golongan kata depan atau preposisi. Penggunaannya tersaji di bawah ini. 13). Kata Kepada a). Kata kepada dapat digunakan untuk menyatakan 'tempat yang dituju. Kata itu lazim digunakan di muka kata benda persona atau yang dipersonakan.
  • 37. b). Kata kepada dapat digunakan untuk menyatakan 'arah tempat yang tidak sebenarnya CONTOH: Dengan surat ini saya beri tahukan bahwa Saudara secepatnya melapor kepada pemimpin instansi. Dengan adanya dekrit Presiden, Republik Indonesia kembali kepada UUD 1945. CONTOH: a). Kata ke termasuk ke dalam golongan kata depan atau preposisi. Kata ke dapat digunakan untuk menyatakan 'tempat tujuan'. 14). Kata Ke
  • 38. Gabungan kata ke dan kata yang menyatakan bagian tempat yang lain ialah ke atas, ke bawah, ke belakang, ke kanan, ke kiri, ke luar, ke samping, dan ke sebelah. CONTOH: Setiap menjelang Lebaran banyak orang yang pulang ke kampung halamannya. b). Kata ke itu dapat diikuti kata yang menunjukkan bagian tempat tujuan atau tempat itu , misalnya depan, dalam, dan tengah. CONTOH: Tiba-tiba orang itu maju ke depan kerumunan orang langsung berteriak-teriak.
  • 39. Yang perlu diperhatikan bahwa penggunaan kata dengan ke jangan dikacaukan dengan awalan ke- terutama dalam hal penulisannya. Perlu diberitahukan bahwa kata depan ke harus dipisahkan penulisannya dengan bentuk yang mengikutinya, sedangkan awalan ke- harus digabungkan dengan bentuk yang mengikutinya. Hal itu tercermin pada bentuk-bentuk berikut *Preposisi ke ke belakang ke Jakarta ke depan ke bawah ke atas *Awalan ke Kehujanan Kedinginan Kelelahan Kemalaman Ketinggian
  • 40. c). Bilamana ada kata depan ke digunakan di depan kata benda persona atau kata gantinya, penggunaan itu tidak benar. Dahulu dia sering minta tolong ke kakeknya CONTOH:
  • 41. a). Kata keluar dapat bermakna ‘bergerak dari sebelah dalam ke sebelah luar’. Bunga-bunga teratai itu keluar dari permukaan air. Bunga bangkai di sisi rumahku telah keluar. CONTOH: 15). Kata Keluar Sesudah keluar dari pesawat, beliau melambai-lambaikan tangan. Begitu keluar dari gedung itu, para pemuda berebut bersalaman dengan temannya. b). Kata keluar dapat bermakna ‘tersembul’. CONTOH:
  • 42. c). Kata keluar dapat bermakna ‘menampakan diri’ atau ‘muncul’. CONTOH: CONTOH: Dia telah keluar dari persembunyiannya. Sejak sakit, ia baru keluar. d). Kata keluar dapat bermakna ‘terbit’. CONTOH: Pada hari libur nasional pun surat kabar itu keluar. Sekarang sudah keluar majalah Pembinaan Bahasa Jawa. e). Kata keluar dapat bermakna ‘terlahir’. Ucapannya yang pedas keluar dari mulut mungil itu. Kata-kata yang telah diucapkannya keluar dari hati nuraninya.
  • 43. f). Kata keluar dapat bermakna ‘pergi dari rumah’. CONTOH: Saat saya kerumahnya, beliau sedang keluar. Pada waktu seperti ini, ia keluar bersama keluarganya. g). Kata keluar dapat bermakna ‘diumumkan’. CONTOH: Kami beri tahukan bahwa hasil ujianmu sudah keluar. Hasil ujian penerimaan calon pegawai sudah keluar. Yang perlu diperhatikan bahwa ejaan kata keluar adalah tidak ada pemisahan bentuk ke dan luar. Dalam hal ini, lawan kata itu adalah masuk.
  • 44. 16). Kata Kesinambungan Kata kesinambungan dibentuk dari bentuk dasar sinambung dan imbuhan ke-an kata kesinambungan adalah 'kelanjutan'. CONTOH: Kesinambungan pembangunan gedung itu bergantung pemerintah. Perencanaan yang dibuat sekarang sebaiknya mempunyai kesinambungan dengan perencanaan yang akan datang. 17). Kata Kinerja Kata kinerja bermakna (1) 'sesuatu yang dicapai', (2) 'prestasi yang diperlihatkan (3) kemampuan kerja (peralatan).
  • 45. 17). Kata Kinerja CONTOH: Kata kinerja bermakna (1) 'sesuatu yang dicapai', (2) 'prestasi yang diperlihatkan (3) kemampuan kerja (peralatan). Sebagai kinerja, benda itu perlu dirawat dengan baik. Mereka mempunyai kinerja saat ini. Diketahui bahwa kata kinerja dalam kalimat pertama bermakna 'sesuatu yang dicapai’ sedangkan dalam kalimat kedua bermakna 'prestasi yang diperlihatkan'.
  • 46. 18). Kata Mantan Kata mantan bermakna bekas pemangku jabatan. Ada catatan kecil untuk kata mantan, yamu bahwa dalam penggunaannya untuk bekas pemangku jabatan yang baik. CONTOH: Ayahnya seorang mantan gubernur. Beliau mantan seorang menteri. Ayahnya mantan seorang perampok ulung. Kakaknya mantan pembunuh bayaran. Penggunaan kata mantan dalam kalimat pertama dan kedua sudah tepat, sedangkan peng gunaan kata mantan dalam kalimat ketiga dan keempat tidak tepat. Sebaiknya diganti dengan kata bekas sehingga kalimatnya menjadi seperti berikut. Ayahnya bekas seorang perampok. Kakaknya bekas pembunuh bayaran.
  • 47. CONTOH: Kata maka termasuk ke dalam golongan konjungsi atau kata penghubung. Dengan ini kami beri tahukan bahwa masa kerja Saudara Herlambang sudah empat tahun dan prestasinya baik, maka ia pantas diusulkan kenaikan pangkatnya. Di dalam masyarakat terjadi kesenjangan sosial, maka pemogokan terjadi di mana-mana. Penggunaan kata maka jangan dihamburkan seperti berikut ini. 19). Kata Maka "Oleh karena itu, maka ia tidak dapat pulang. “Jika kamu dalam keadaan takut, maka salatlah sambil berjalan atau berkendaraan.
  • 48. Oleh karena itu, ia tidak dapat pulang. Jika kamu dalam keadaan takut, salatlah sambil berjalan atau berkendaraan. 20). Kata Membawahi Penggunaan kata maka dalam kalimat tersebut itu tidak benar sehingga perlu per baikan Perbaikannya seperti berikut. Kata membawahi dibentuk dari bentuk dasar bawah dengan imbuhan meN-i. Maknanya adalah menempatkan diri di bawah perintah seseorang.
  • 49. CONTOH: Ada orang yang menggunakan kata membawahi dalam konstruksi seperti berikut. Pada saat ini mereka sedang membawahi Pimpro Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sudah lama kita membawahi Kepala Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta. Kepala Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta membawahi 65 pegawai. Dikantornya ia membawahi 75 orang buruh.
  • 50. Berdasarkan maknanya, penggunaan kata membawahi dalam dua kalimat diatas tidak tepat karena yang menempatkan diri di bawah adalah kepalanya, bukan stafnya. Kata membawahi dalam kalimat tersebut semakna dengan kata mbawahi dalam bahasa Jawa. Kata membawahi dapat diganti dengan membawahkan sehingga menjadi seperti berikut. Kepala Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta membawahkan 65 pegawai. Di kantornya ia membawahkan 75 orang buruh.
  • 51. CONTOH: Kata membawahkan dibentuk dari bentuk dasar bawah dengan imbuhan meN-kan. Maka, kata membawahkan adalah 'menempatkan (sesuatu) di bawah' atau 'memegang pimpinan atau mengepalai'. 21). Kata Membawahkan Walaupun baru menjadi karyawan baru, ia sudah membawahkan lima orang buruh. Selama ia membawahkan dua ratus orang, baru kali ini ia mendapat pengalaman unik. Seperti itulah penggunaan kata membawahkan. Pemakai bahasa sebaiknya tidak mengacaukan penggunaan membawah dan membawahi.
  • 52. CONTOH: Kata memperingatkan dibentuk dari bentuk dasar ingat. Bentuk dasaringat dibentuk kata peringatan. Sesudah awalan meN- digabungkan dengan bentuk itu, maka terbentuklah kata memperingatkan. Maknanya adalah 'membuat ingat'. Dalam surat dinas kata memperingatkan lazim digunakan oleh pemimpin kepada stafnya. Jadi, arah penggunaannya dari atas ke bawah. 22). Kata Memperingatkan Dengan surat ini kami memperingatkan Saudara agar Saudara mematuhi aturan yang ada. Dengan surat ini saya laporkan bahwa saya sudah memperingatkan Saudara hadir sebanyak tiga kali.
  • 53. CONTOH: Kata mengingatkan terbentuk dari bentuk dasar ingat dengan imbuhan meN-kan. Maknanya adalah 'memberi nasihat supaya ingat'. Dalam bahasa surat dinas arah penggunaan kata mengingatkan dari bawah (staf) ke atasan. 23). Kata Mengingatkan Dengan surat ini saya mengingatkan Bapak bahwa masa kerja saya sudah empat tahun dan DP-3 saya selalu baik. Dengan surat ini saya mengingatkan Bapak bahwa pada bulan Juli 1997 saya selalu hadir sehingga saya tidak memiliki status alpa.
  • 54. CONTOH: Kata menghaturkan terbentuk dari bentuk dasar hatur dan imbuhan meN-kan. Kata hatur, menghatur bermakna 'menyampaikan dengan hormat'. 24). Kata Menghaturkan Dengan ini kami menghaturkan kepada Saudara sebuah buku agenda tahun 1997. Kami menghaturkan fotokopi lamaran pekerjaan yang sudah dilegalisasi.
  • 55. CONTOH: Kaka saat ini sedang mengaturkan taman Paman. Dia sudah mengaturkan arsip urusan dalam. Kata mengaturkan dibentuk dari bentuk dasar atur dengan dengan imbuhan meN-kan. Maknanya adalah 'menata sesuatu untuk orang lain'. 25). Kata Mengaturkan
  • 56. 26). Kata Memproklamasikan Kata memproklamasikan dibentuk dari bentuk dasar proklamasi dengan imbuhan meN-kan. Kata proklamasi bermakna 'mengumumkan secara resmi'. Dalam penggunaannya kata memproklamasikan jangan dikacaukan dengan kata memproklamirkan. CONTOH: Atas nama bangsa Indonesia Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia. Sri Bintang Pamungkas sudah memproklamasikan bahwa dirinya ketua PUDI Indonesia.
  • 57. Kata memproklamirkan dibentuk dari bentuk dasar proklamir dengan imbuhan meN-kan. Kata itu sudah berkata Vebra. Oleh karena itu kata memproklamirkan merupakan bentuk kata yang salah karena adanya pemverbaan ganda, yaitu bentuk semula sudah verba, bentuk diverbakan sehingga maknanya menjadi 'mengumumkan secara resmi'. Jika kata itu digunakan dalam kalimat, kalimatnya pun menjadi tidak benar seperti kalimat berikut. 27). Kata Memproklamirkan Atas nama bangsa Indonesia Bung Karno memproklamirkan kemerdekaan negara Indonesia.
  • 58. Kata menugaskan dibentuk dari bentuk dasar tugas dengan imbuhan meN-kan. Bermakna 'menyerahkan tugas, pekerjaan (kewajiban) kepada'. 28). Kata Menugaskan Kami menugaskan penyusunan rancangan penyuluhan kepada panitia. Kami menugaskan penyusunan program penelitian kepada kelompok peneliti. Kata lain yang salah bentuknya adalah mendefinisir, mendinamisir, dan mendominir. Kata-kata yang bentuknya benar adalah mendefinisi, mendinamiskan, dan mendominasi. CONTOH:
  • 59. Kata menugasi dibentuk dari bentuk dasar tugas dan imbuhan meN-1. Maknanya adalah "memberi... tugas' atau 'menyerahi... tugas'. 29). Kata Menugasi Dengan surat ini kami beri tahukan bahwa kami menugasi Saudara Mandaya Hadi mengambil rompi. Kami menugasi Saudara Subagiyo untuk menjaga keamanan kantor. 30). Kata Menyusuli Kata menyusuli terbentuk dari bentuk dasar susul dan imbuhan meN-1. Kata menyusuli ber..akna mengikuti' atau 'mengiringi dan memberi tambahan'.
  • 60. Dengan diam-diam polisi itu menyusuli penjahat yang diburunya. Pejabat itu menyusuli keterangan yang diberikan oleh wakilnya. CONTOH: Kata menyusuli dalam kalimat pertama bermakna mengikuti' atau 'mengiringi dan kata menyusuli dalam kalimat kedus bermakna memberi tambahan. Begitulah penggunaan kata menyusuli. 31. Kata berkenaan Berkenaan dengan surat kami nomor 076/E.8/1997, tanggal 5 Mei 1992, kami beri tahukan bahwa penyuluhan kebahasaan dilakukan pada tanggal 1 1997 CONTOH:
  • 61. Bentuk berkenaan dengan surat kami nomor 076/F.8/1997, tanggal 5 Mei 1997 dalam kalimat tersebut merupakan pengantar kalimat yang berfungsi keterangan referensial (penunjukkan sehingga fungsi-fungsi kalimat itu seperti berikut. Berkenaan dengan surat kami nomor 076/F.8/1997, tanggal 5 Mei 1997 K dengan ini kami beri tahukan K P bahwa penyuluhan kebahasaan dilakukan pada tanggal 1-20 Juni 1997. S Jadi, bentuk kalimat tersebut merupakan kalimat baku karena fungsi- fungsinya sudah dinyatakan secara nyata.
  • 62. 32. Kata memperhatikan Beliau selalu memperhatikan penataan arsip di kantornya. Pemimpin saya selalu memperhatikan kedatangan stafnya. Dia selalu memperhatikan gejala-gejala bahasa yang muncul dalam pemakaian bahasa. Kata memperhatikan bermakna 'melihat lama dan teliti' atau 'mengamati'. CONTOH: Penggunaan kata memperhatikan dalam ketiga kalimat tersebut sudah benar. Kata memperhatikan mengandung komponen makna 'penglihatan' yang cukup menonjol.
  • 63. 33. Kata menjawab Dengan surat ini kami menjawab pertanyaan Saudara yang Saudara kemukakan kepada kami dengan surat tanggal 6 Juni 1977 bahwa staf kami tidak ada yang bernama Endang Lestariningsih, BA. Dengan surat ini kami menjawab pertanyaan Anda bahwa penyuluhan kebahasaan akan dilaksanakan pada tanggal 1-20 Juni 1997 bertempat di Balai Penelitian Bahasa, Jalan 1 Dewa Nyoman Oka 34. Yogyakarta 55224. Kata menjawab dibentuk dari bentuk dasar jawab dan awalan meN-. Kata itu bermakna 'memberi jawaban (atas pertanyaan, kritik)' atau 'membalas' dan 'memenuhi' atau 'menanggapi'. CONTOH:
  • 64. 34. Kata menunjuk Sambil menunjuk penjagaan kepegawaian yang ada, beliau mengangguk anggukkan kepala. Tanda itu menunjuk tempat yang kita tuju. Dia sedang menunjuk atap bangunan yang baru selesai dibangun. Kata menunjuk terbentuk dari bentuk dasar tunjuk dan awalan meN- Kata menunjuk dapat bermakna (1) 'mengacungkan jari telunjuk ke... itu, (2) 'memberi tahu dengan sesuatu 5 yang diarahkan ke..., (3) 'mengacungkan jari telunjuk ke atas, (4) menentukan (siapa poti siapa yang diberi tugas, dipilih, diangkat), dan (5) 'menyatakan (sesuatu)' atau 'mengingat kan dengan menyebut bukti (pasal, aturan, surat). CONTOH:
  • 65. Kata menunjuk dalam kalimat pertama bermakna mengacungkan jari telunjuk ke arah penjagaan kepegawaian, dalam kalimat kedua bermakna memberi tahu dengan sesuatu yang diarahkan ke', dalam kalimat ketiga bermakna 'mengacungkan jari telunjuk ke atas dalam kalimat keempat bermakna 'menugasi', dan kata menunjuk dalam kalimat kelima bermakna menyatakan sesuatu dengan menyebutkan pasal. Pak Budi sudah menunjuk siswa yang terpandai untuk menjadi ketua kelas. Dalam menjawab pertanyaan, ia menunjuk Pasal 33 Undang- Undang Dasar 1945.
  • 66. Kata menghubungi terbentuk dari bentuk dasar hubung dan imbuhan meN-1. Kata mengbungi bermakna bertemu untuk membicarakan sesuatu. Sebelum bertindak, sebaiknya Saudara menghubungi Kadus lebih dahulu. Bilamana ada hal yang belum jelas, peserta menghubungi panitia untuk menanyakan. Kami sudah menghubungi kepala instansi. 35. Kata menghubungi CONTOH:
  • 67. Diketahui bahwa fungsi-fungsi ketiga kalimat tersebut sudah jelas. Kata menghubungi dalam ketiga kalimat itu berfungsi predikat. Predikat dalam kalimat pertama didahului subjek, yaitu saudara dan diikuti objek, yaitu kadus. Predikat kalimat kedua juga didalam subjek, yaitu peserta dan diikuti objek, yaitu panitia. Subjek yang mendahului predikat dalam kalimat ketiga adalah kami dan objek yang mengikutinya adalah kepala instansi.
  • 68. Kata memenuhi dibentuk dari bentuk dasar penuh dan imbuhan men-i. Kata memenuhi bermakna (1)’mengisi hingga penuh atau hampir penuh’, (2)’meluluskan (permintaan atau harapan)’ atau ‘mengabulkan’, (3)’mencukupi’, (4)’memuaskan’, (5)’menunaikan atau menjalankan (kewajiban)’, dan (6)’menepati (janji)’ atau ‘melaksanakan (nazar)’. Contoh penggunaannya terdapat pada kalimat berikut. 36. Kata memenuhi
  • 69. (a).Setiap pagi ia memenuhi termos itu dengan air panas. (b). Dia dapat memenuhi permintaan anak-anaknya. (c). Dia sudah memenuhi apa yang dikatakannya. Pada kalimat (a) kata memenuhi bermakna ‘mengisi hingga penuh’, kata memenuhi pada kalimat (b) bermakna ‘mencukupi’, kata memenuhi pada kalimat (c) bermakna ‘menepati’. Selanjutnya penggunaan kata memenuhi pada kalimat berikut. a). “Memenuhi surat Bapak Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Yogyakarta tanggal 28 Oktober 19987, Nomor: 028/1764 tentang Administrasi Pengelolaan Barang, dengan ini kami kirimkan laporan Administrasi Pengelolaan Barang Kelurahan Keparakan sampai dengan akhir Nopember 1987.
  • 70. Kata memenuhi pada kalimat (a),(b),(c) berfungsi sebagai predikat. Dalam kalimat (a) predikat itu didahului subjek, yaitu ia, dan diikuti objek, yaitu termos. Dalam kalimat (b) predikat didahului subjek, yaitu dia ,dan diikuti objek,yaitu permintaan anak-anaknya. Subjek yang mendahului predikat kalimat (c) adalah dia, sedangkan objek yang mengikutinya adalah apa yang dikatakannya. Kata memenuhidalam kalimat (d) juga berfungsi predikat. Akan tetapi, subjek yang mendahului predikat itu zero(tidak ada) sedangkan objek yang mengikutinya adalah surat Bapak tentang administrasi Pengelolaan Barang. Karena subjeknya zero, ciri ragam baku dan ragam tulis tidak tercerminkan dalam kalimat (d). Hal itu yang memperkuat bahwa kalimat (d) jangan digunakan dalam bahasa surat dinas. Perbaikannya dengan cara mengganti kata memenuhi dengan kelompok kata berhubungan dengan atau berkenaan dengan,atau bertalian dengan atau berkaitan dengan sehingga kalimatnya menjadi seperti berikut.
  • 71. (e).Berhubungan dengan surat Wali Kotamadya-Kepala Daerah Tingkat II Yogyakarta tanggal 22 Oktober 1987,nomor 028/1764, perihal administrasi pengelolaan barang, bersama surat ini kami kirimkan laporan administrasi pengelolaan barang Kelurahan Pataruman sampai akhir Nopember 1987. Kalimat (e) sudah benar karena fungsi-fungsinya lengkap sehingga kalimat itu mengandung ciri ragam baku dan ragam tulis.
  • 72. Kata mengindahkan terbentuk dari dasar indah dan imbuhan meN-kan. Kata mengindahkan bermakna ‘memperdulikan’ atau ‘memperhatikan’ atau ‘meresapkan ke dalam hati (nasihat)’ 37. Kata Mengindahkan (a). Dia cukup mengindahkan nasihat atasan langsungnya. (b). Anak itu kurang mengindahkan nasihat orang tuanya. (c). Mereka mengindahkan nasihat kepala mereka. CONTOH: Ada penggunaan kata mengindahkan yang tidak seperti dalam ketiga kalimat itu. (d). Mengindahkan surat dari Bapak Kepada Dinas Tenaga Kerja Kotamadya Yogyakarta Nomor:082/II/DTK/KMY/1986,tertanggal 24 Februari 1986, perihal tersebut pada pola surat di atas, bersama ini kami kirim daftar peserta kursus menjahit dan las.
  • 73. Kata mengindahkan dalam kalimat (d) berfungsi predikat. Subjek yang mendahuluinya zero (tidak ada). Objek yang mengikutinya adalah surat dari Kepala Dinas Tenaga Kerja…perihal tersebut pada pokok surat. Kezeroan subjek itu mengakibatkan ciri ragam baku dan ragam tulis tidak tercermin didalamnya. Berdasarkan maknanya, penggunaan kata mengindahkandalam kalimat (d) tidak tepat karena yang harus diindahkan adalah nasihat bukan sebuah surat yang berisi pengiriman peserta kursus. Perbaikannya dengan cara mengganti kata mengindahkan dengan kelompok kata berhubungan dengan sehingga kalimatnya menjadi seperti berikut. (e). Berhubungan dengan surat dari Kepala Dinas Tenaga Kerja Kotamadya Yogyakarta nomor 082/II/DTK//KMY/1986, tanggal 24 Februari 1986, perihal pengiriman peserta kursus menjahit dan mengelas, bersama surat ini kami kirimkan daftar peserta kursus menjahit dan mengelas.
  • 74. (a). Gajinya sebulan mencukupi biaya hidupnya dua bulan. (b). Hasil panennya mencukupi biaya sekolah anak-anaknya. (c). Ia dapat mencukupi kekurangan pendapatannya. CONTOH: Kata mencukupi dalam ketiga kalimat di atas berfungsi predikat. Predikat itu didahului subjek dan diikuti objek. Subjek kalimat (a) adalah gajinya sebulan dan objeknya adalah biaya hidupnya dua bulan. Subjek kalimat (b) adalah hasil panennya dan objeknya adalah biaya sekolah anak-anaknya. Subjek kalimat (c) adalah ia dan objeknya adalah kekurangan pendapatannya. 38. Kata Mencukupi Kata mencukupi terbentuk dari bentuk dasar cukup dan imbuhan meN-i. Kata mencukupi bermakna (1)’memenuhi keperluan (keinginan)’, (2)’memadai atau dapat memenuhi (kebutuhan,syarat,permintaan)’, (3),menambah supaya lengkap (tidak kurang)’.
  • 75. Berikut ini ada penggunaan kata mencukupi dalam struktur yang agak berbeda dengan ketiga kalimat di atas. (d). Mencukupi surat Bapak nomor 063/PPBSID/1991 perihal seperti pada pokok surat, dengan ini kami memberitahukan bahwa Institut Pertanian Yogyakarta mengirimkan Sdr.M..Nursalim untuk mengikuti penyuluhan Bahasa Indonesia yang akan berlangsung dari tanggal 1-11 Oktober 1991. Bagian kalimat (d) yang strukturnya belum benar mencukupi surat Bapak nomor 063/PPBSID/1991 perihal seperti pada pokok surat. Kata mencukupi dalam bentuk itu berfungsi predikat. Subjek yang seharusnya mendahuluinya bentuk itu zero (tidak ada) dan objeknya ada;ah surat Bapak…seperti pada pokok surat. Kezeroan subjek itu mengakibatkan kalimat (d) tidak mengandung ciri ragam baku dan ragam tulis sehingga kalimat itu tidak benar. Perbaikannya dengan cara mengganti kata mencukupi dengan kelompok kata berhubungan dengan sehingga kalimatnya menjadi seperti berikut.
  • 76. (e). Berhubungan dengan surat Bapak nomor 063/PPBSID/1991,perihal penyuluhan kebahasaan,dengan ini kami beri tahukan bahwa kami Rektor Institut Pertanian Yogyakarta mengirimkan Saudara Nursalim untuk mengikuti penyuluhan Bahasa Indonesia yang berlangsung tanggal 1-11 Oktober 1991.
  • 77. Kata namun lazim digunakan sebagai penghubung antarkalimat. Kata itu berfungsi menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. 39. Kata Namun (A). Saudara Bambang sudah keluar dari Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta. Namun,ia sering datang di Balai Penelitian Bahasa. (B). Laporan itu masih ada kekurangannya. Namun, kami berharap laporan itu dapat dimanfaatkan. (C). Masa kerjanya sudah lebih empat tahun. Namun, ia belum diusulkan pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil. CONTOH:
  • 78. Kata namun dipadankan frase akan tetapi sehingga kata namun dalam kalimat (A),(B),dan (C) dapat diganti dengan kata akan tetapi. (a). Saudara Bambang sudah keluar dari Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta. Akan tetapi,ia sering datang di Balai Penelitian Bahasa. (b). Laporan itu masih ada kekurangannya. Akan tetapi,kami berharap laporan itu dapat dimanfaatkan (c). Masa kerjanya sudah lebih empat tahun. Akan tetapi, ia belum diusulkan pengangkatannya sebagai pegawai negeri sipil. CONTOH: Yang tidak boleh terlupakan adalah bahwa penulisan penguhubung antarkalimat diikuti tanda koma(,).
  • 79. Kata perihal bermakna (1)’keadaan’,(2)’hal’atau ‘peristiwa’ atau ‘kejadian’,dan (3)’tentang hal’atau ‘mengenai’. 40. Kata Perihal (a). Saya pergi ke Yogyakarta ini ingin melihat perihal kraton. (b). Saya tidak mengetahui perihal yang terjadi di Jalan Bantul kemarin. (c). Mereka sedang membicarakan perihal program kerja. CONTOH: Kata perihal bersinonim dengan kata hal. Kata perihal bukan terbentuk dari bentuk peri dan hal sehingga penulisannya menjadi satu kesatuan (bentuk peri dan hal tidak dipisahkan). Jadi, bentuk perihal merupakan sebuah kata.
  • 80. Kata periksa dalam Bahasa Indonesia bermakna ‘selidik’. Kata itu dapat dibentuk jadi memeriksa,yang maknanya ‘melihat dengan teliti untuk mengetahui salah benarnya ‘. Kata memeriksakan ,yang maknanya ‘memeriksa untuk orang lain’;pemeriksa, yang maknanya ‘orang yang memeriksa’;dan pemeriksaan,yang maknanya ‘perbautan memeriksa’. 41. Kata Periksa CONTOH: (A). Anak itu kita periksa lebih dahulu. (B). Pak dokter sedang memeriksa penyakit ayah. (C). Ibu sedang memeriksakan adik di kota. (D). Pemeriksa belum datang hari ini.
  • 81. Selanjutnya, perhatikan penggunaan kata periksa dalam kalimat yang tersaji di bawah ini. (E). Demikian mohon menjadikan periksa. (F). Demikian hal ini kami kirimkan untuk menjadikan periksa. (G). Harap menjadi periksa! Kalimat (E),(F),dan (G) sangat lazim digunakan sebagai penutup surat. Karena kata periksa bermakna ‘selidik’,penggunaan kata itu dalam kalimat (E),(F),dan (G) tidak tepat. Berdasarkan konteks kalimat itu,kata periksa dalam kalimat (E),(F),dan (G) tidak dimaknai seperti itu (selidik),tetapi dimaknai ‘tahu’atau’maklum’.
  • 82. Dalam Bahasa Jawa ditemukan kata priksa yang bermakna ‘tahu’ atau ‘periksa’. Hal itu tecermin dalam kalimat berikut ini. (H). Bapak priksa nalika dheweke tiba. ‘Ayah tahu Ketika dia terjatuh.’ (I). Bapak lagi dipriksa dhokter. ‘Ayah sedang diperiksa dokter.’ Berdasarkan uraian itu, diketahui bahwa kata periksa yang digunakan dalam kalimat (E),(F),dan (G) adalah kata Bahasa Jawa priksa yang diindonesiakan. Pengindonesiaan itu harus dihindarkan sebab dalam Bahasa Indonesia tersedia kata yang semakna dengan kata periksa yang bermakna ‘tahu’,yaitu kata-kata maklum. Contoh penggunaanya seperti berikut.
  • 83. (J). Beliau maklum akan perilaku stafnya. (K). Dia sangat maklum terhadap keaadaan kantornya. (L). Ayahnya sudah maklum terhadap tabiat anaknya. Kata maklum jangan digunakan seperti dalam kalimat yang tersaji di bawah ini. (M). Demikian mohon menjadikan maklum. (N). Demikian hal ini kami kirimkan untuk menjadikan maklum. (O). Demikian kepada yang bersangkutan harap menjadikan maklum. (P). Harap menjadikan maklum. Kalimat (E),(F),dan (G) dan (M),(N),(O),dan (P) adalah kalimat mubazir. Walaupun tidak ‘disuruh’ atau ‘diperintah’ untuk tahu atau maklum, penerima surat (objek surat) dengan sendirinya menjadi tahu atau maklum setelah ia membaca surat yang diterimanya. Kalimat-kalimat mubazir itu jangan digunakan.