Propsopsal skripsi korelasi antara indeks prestasi dengan keaktifan organisasiHusni Kahveci
Dokumen ini membahas pengaruh keaktifan organisasi mahasiswa terhadap indeks prestasi mahasiswa di FKIP UNSYIAH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan indeks prestasi antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan yang tidak. Hipotesis penelitian adalah bahwa keaktifan organisasi dapat meningkatkan atau menurunkan indeks prestasi mahasiswa. Subyek penelitian adalah mahasiswa FKIP UNSYIAH
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Teori kognitivisme menekankan bahwa pembelajaran merupakan proses kognitif yang terjadi di dalam pikiran manusia. Tokoh utamanya adalah Piaget yang membagi tahapan perkembangan kognitif anak. Kognitivisme melihat pembelajaran sebagai interaksi antara individu dan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Teori ini memberikan penekanan pada proses berfikir dalam pembelajaran.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas konsep asas dalam pendidikan moral termasuk domain moral, pertimbangan moral, prinsip moral, perkembangan moral, dan aspek pemikiran, perasaan, serta tingkah laku moral.
Propsopsal skripsi korelasi antara indeks prestasi dengan keaktifan organisasiHusni Kahveci
Dokumen ini membahas pengaruh keaktifan organisasi mahasiswa terhadap indeks prestasi mahasiswa di FKIP UNSYIAH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan indeks prestasi antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan yang tidak. Hipotesis penelitian adalah bahwa keaktifan organisasi dapat meningkatkan atau menurunkan indeks prestasi mahasiswa. Subyek penelitian adalah mahasiswa FKIP UNSYIAH
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
Teori kognitivisme menekankan bahwa pembelajaran merupakan proses kognitif yang terjadi di dalam pikiran manusia. Tokoh utamanya adalah Piaget yang membagi tahapan perkembangan kognitif anak. Kognitivisme melihat pembelajaran sebagai interaksi antara individu dan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Teori ini memberikan penekanan pada proses berfikir dalam pembelajaran.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas konsep asas dalam pendidikan moral termasuk domain moral, pertimbangan moral, prinsip moral, perkembangan moral, dan aspek pemikiran, perasaan, serta tingkah laku moral.
A. Pengertian Pengembangan Kurikulum
B. Landasan Pengembangan Kurikulum
C. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
D. Tahapan Pengembangan Kurikulum
E. Peranan Guru dalam pengembangan Kurikulum
Makalah ini membahas pengaruh model pembelajaran dan motivasi terhadap hasil belajar lompat jauh pada siswa SMP. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain 2x2 dengan 40 siswa sebagai sampel. Hasilnya menunjukkan pengaruh signifikan antara model pembelajaran inkuiri dan langsung terhadap hasil belajar, serta interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar lompat jauh.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Agama dan PPKn. Beberapa masalah yang diidentifikasi antara lain kemampuan guru dalam menggunakan berbagai metode pembelajaran yang masih terbatas, pemahaman warga sekolah mengenai perubahan kurikulum yang rendah, sosialisasi dinas terkait kurikulum yang kurang, serta hasil belajar siswa belum dapat dijad
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERFAJAR MENTARI
Makalah ini membahas peran utama guru dalam pendidikan karakter, yaitu sebagai teladan, inspirator, motivator, dinamisator, dan evaluator. Guru diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi siswa melalui sikap dan perilakunya, memberikan inspirasi untuk berprestasi, memotivasi potensi siswa, mendorong perubahan secara terstruktur, serta mengevaluasi proses pembelajaran karakter.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pendidikan karakter di SMA Negeri 3 Bengkayang melalui pembelajaran kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik telah menanamkan beberapa nilai karakter seperti jujur, tanggung jawab, dan mandiri, namun belum sepenuhnya menanamkan nilai seperti ingin tahu dan kritis.
Makalah ini membahas tentang motivasi dan belajar. Pertama, menjelaskan pengertian motivasi belajar sebagai daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Kedua, membahas fungsi motivasi dalam belajar sebagai pendorong prestasi belajar. Ketiga, menjelaskan unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar seperti cita-cita, kemampuan, dan lingkungan siswa. Terakhir, member
Dokumen tersebut membahas kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di berbagai jenjang pendidikan madrasah, yaitu madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah. Mata pelajaran PAI terdiri atas Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam.
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITASIsmaya Indri Astuti
Makalah ini membahas perbedaan OSPEK Mahasiswa Baru tahun ini dengan beberapa tahun lalu dan penyebab OSPEK tahun ini cenderung membentuk etika Mahasiswa Baru yang kurang baik. OSPEK tahun ini dinilai kurang efektif karena hanya berupa seminar tanpa interaksi, tugas, atau hukuman. Sementara dulu, OSPEK melatih kedisiplinan dan sopan santun Mahasiswa Baru.
Dokumen tersebut membahas tentang isu-isu penting dalam pendidikan agama Islam, meliputi arah pengembangan ideologis-filosofis, institusional, kurikuler, dan sasaran ranah pendidikan agama Islam. Dokumen juga menjelaskan tantangan-tantangan dalam mengembangkan pembelajaran agama Islam di sekolah.
Dalam interaksi belajar mengajar di kampus, peristiwa menyimak penjelasan dosen masih merupakan andalan yang ditempuh mahasiswa. Rata-rata dua pertiga dari alokasi waktu perkuliahan yang tersedia digunakan oleh mahasiswa untuk mendengarkan kuliah dari para dosennya. Proses pembelajaran di perguruan tinggi masih banyak penekanannya pada pembelajaran berupa hapalan bukan penalaran, sehingga kemampuan berpikir kritis mahasiswa tidak berkembang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya kompetensi kepribadian bagi guru dalam mendidik siswa.
2. Kompetensi kepribadian guru meliputi kemampuan berinteraksi dengan siswa, orangtua, dan masyarakat serta menjadi teladan bagi siswa.
3. Penelitian ini bertujuan mengetahui kompetensi kepribadian
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptxWinaAyyuni2
Kompetensi guru yang pertama adalah kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang dapat mencerminkan kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.
Kompetensi kepribadian dibagi menjadi beberapa bagian, meliputi:
Kepribadian yang stabil dan mantap. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, bangga menjadi seorang guru, serta konsisten dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
Kepribadian yang dewasa. Seorang guru harus menampilkan sifat mandiri dalam melakukan tindakan sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi sebagai guru.
Kepribadian yang arif. Seorang pendidik harus menampilkan tindakan berdasarkan manfaat bagi peserta didik, sekolah dan juga masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan melakukan tindakan.
Kepribadian yang berwibawa. Seorang guru harus mempunyai perilaku yang dapat memberikan pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik.
Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan dapat diteladani oleh peserta didik.
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki.
Kompetensi pedagogik dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut:
Dapat memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Dalam hal ini, seorang guru harus memahami peserta didik dengan cara memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, perkembangan kognitif, dan mengidentifikasi bekal untuk mengajar peserta didik.
Melakukan rancangan pembelajaran. Guru harus memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, seperti menerapkan teori belajar dan pembelajaran, memahami landasan pendidikan, menentukan strategi pembelajaran didasarkan dari karakteristik peserta didik, materi ajar, kompetensi yang ingin dicapai, serta menyusun rancangan pembelajaran.
Melaksanakan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menata latar pembelajaran serta melaksanakan pembelajaran secara kondusif.
Merancang dan mengevaluasi pembelajaran. Guru harus mampu merancang dan mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan dengan menggunakan metode, melakukan analisis evaluasi proses dan hasil belajar agar dapat menentukan tingkat ketuntasan belajar peserta didik, serta memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki program pembelajaran.
Mengembangkan peserta didik sebagai aktualisasi berbagai potensi peserta didik. Seorang guru mampu memberikan fasilitas untuk peserta didik agar dapat mengembangkan potensi akademik dan nonakademik yang mereka miliki.
Kompetensi guru selanjutnya adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial yaitu kemampuan yang
A. Pengertian Pengembangan Kurikulum
B. Landasan Pengembangan Kurikulum
C. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
D. Tahapan Pengembangan Kurikulum
E. Peranan Guru dalam pengembangan Kurikulum
Makalah ini membahas pengaruh model pembelajaran dan motivasi terhadap hasil belajar lompat jauh pada siswa SMP. Penelitian eksperimen ini menggunakan desain 2x2 dengan 40 siswa sebagai sampel. Hasilnya menunjukkan pengaruh signifikan antara model pembelajaran inkuiri dan langsung terhadap hasil belajar, serta interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar lompat jauh.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Agama dan PPKn. Beberapa masalah yang diidentifikasi antara lain kemampuan guru dalam menggunakan berbagai metode pembelajaran yang masih terbatas, pemahaman warga sekolah mengenai perubahan kurikulum yang rendah, sosialisasi dinas terkait kurikulum yang kurang, serta hasil belajar siswa belum dapat dijad
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERFAJAR MENTARI
Makalah ini membahas peran utama guru dalam pendidikan karakter, yaitu sebagai teladan, inspirator, motivator, dinamisator, dan evaluator. Guru diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi siswa melalui sikap dan perilakunya, memberikan inspirasi untuk berprestasi, memotivasi potensi siswa, mendorong perubahan secara terstruktur, serta mengevaluasi proses pembelajaran karakter.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pendidikan karakter di SMA Negeri 3 Bengkayang melalui pembelajaran kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik telah menanamkan beberapa nilai karakter seperti jujur, tanggung jawab, dan mandiri, namun belum sepenuhnya menanamkan nilai seperti ingin tahu dan kritis.
Makalah ini membahas tentang motivasi dan belajar. Pertama, menjelaskan pengertian motivasi belajar sebagai daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Kedua, membahas fungsi motivasi dalam belajar sebagai pendorong prestasi belajar. Ketiga, menjelaskan unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar seperti cita-cita, kemampuan, dan lingkungan siswa. Terakhir, member
Dokumen tersebut membahas kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di berbagai jenjang pendidikan madrasah, yaitu madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah. Mata pelajaran PAI terdiri atas Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam.
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITASIsmaya Indri Astuti
Makalah ini membahas perbedaan OSPEK Mahasiswa Baru tahun ini dengan beberapa tahun lalu dan penyebab OSPEK tahun ini cenderung membentuk etika Mahasiswa Baru yang kurang baik. OSPEK tahun ini dinilai kurang efektif karena hanya berupa seminar tanpa interaksi, tugas, atau hukuman. Sementara dulu, OSPEK melatih kedisiplinan dan sopan santun Mahasiswa Baru.
Dokumen tersebut membahas tentang isu-isu penting dalam pendidikan agama Islam, meliputi arah pengembangan ideologis-filosofis, institusional, kurikuler, dan sasaran ranah pendidikan agama Islam. Dokumen juga menjelaskan tantangan-tantangan dalam mengembangkan pembelajaran agama Islam di sekolah.
Dalam interaksi belajar mengajar di kampus, peristiwa menyimak penjelasan dosen masih merupakan andalan yang ditempuh mahasiswa. Rata-rata dua pertiga dari alokasi waktu perkuliahan yang tersedia digunakan oleh mahasiswa untuk mendengarkan kuliah dari para dosennya. Proses pembelajaran di perguruan tinggi masih banyak penekanannya pada pembelajaran berupa hapalan bukan penalaran, sehingga kemampuan berpikir kritis mahasiswa tidak berkembang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya kompetensi kepribadian bagi guru dalam mendidik siswa.
2. Kompetensi kepribadian guru meliputi kemampuan berinteraksi dengan siswa, orangtua, dan masyarakat serta menjadi teladan bagi siswa.
3. Penelitian ini bertujuan mengetahui kompetensi kepribadian
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptxWinaAyyuni2
Kompetensi guru yang pertama adalah kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang dapat mencerminkan kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.
Kompetensi kepribadian dibagi menjadi beberapa bagian, meliputi:
Kepribadian yang stabil dan mantap. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, bangga menjadi seorang guru, serta konsisten dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
Kepribadian yang dewasa. Seorang guru harus menampilkan sifat mandiri dalam melakukan tindakan sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi sebagai guru.
Kepribadian yang arif. Seorang pendidik harus menampilkan tindakan berdasarkan manfaat bagi peserta didik, sekolah dan juga masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan melakukan tindakan.
Kepribadian yang berwibawa. Seorang guru harus mempunyai perilaku yang dapat memberikan pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik.
Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan dapat diteladani oleh peserta didik.
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki.
Kompetensi pedagogik dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut:
Dapat memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Dalam hal ini, seorang guru harus memahami peserta didik dengan cara memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, perkembangan kognitif, dan mengidentifikasi bekal untuk mengajar peserta didik.
Melakukan rancangan pembelajaran. Guru harus memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, seperti menerapkan teori belajar dan pembelajaran, memahami landasan pendidikan, menentukan strategi pembelajaran didasarkan dari karakteristik peserta didik, materi ajar, kompetensi yang ingin dicapai, serta menyusun rancangan pembelajaran.
Melaksanakan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menata latar pembelajaran serta melaksanakan pembelajaran secara kondusif.
Merancang dan mengevaluasi pembelajaran. Guru harus mampu merancang dan mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan dengan menggunakan metode, melakukan analisis evaluasi proses dan hasil belajar agar dapat menentukan tingkat ketuntasan belajar peserta didik, serta memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki program pembelajaran.
Mengembangkan peserta didik sebagai aktualisasi berbagai potensi peserta didik. Seorang guru mampu memberikan fasilitas untuk peserta didik agar dapat mengembangkan potensi akademik dan nonakademik yang mereka miliki.
Kompetensi guru selanjutnya adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial yaitu kemampuan yang
Analisis kritis jurnal ini diperoleh dari hasil membaca dan membandingkan jurnal yang berjudul Agama dan Pendidikan dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam dan Relevansi Filsafat Ilmu dan Bahasa
Mata kuliah Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Biologi membahas proses pengembangan kurikulum dan pembelajaran biologi, meliputi perencanaan, penerapan, evaluasi, serta integrasi antara biologi, karakteristik peserta didik, dan teknologi pendidikan. Mata kuliah ini memberikan pemahaman mengenai pengembangan kurikulum di Indonesia dan tantangannya di masa depan, sehingga dapat mempersiapkan peserta didik menghadapi perkemb
Buku ini membahas tentang kurikulum dan pengajaran, mulai dari pengertian kurikulum, proses pengembangan kurikulum, determinan-determinan yang mempengaruhi kurikulum, tujuan pengajaran, strategi dan sumber belajar mengajar, hingga desain evaluasi kurikulum."
Buku ini membahas konsep dasar kurikulum dan pengajaran. Ia menjelaskan pengertian kurikulum, proses pengembangan kurikulum, determinan-determinan yang mempengaruhi kurikulum, tujuan pengajaran, strategi dan sumber belajar mengajar, serta desain evaluasi kurikulum."
Kurikulum dan pembelajaran agus sapta pratama 2BAgus Pratama
Buku ini membahas tentang kurikulum dan pembelajaran dalam paradigma baru. Terdiri dari 7 bab yang membahas konsep dasar kurikulum, landasan dan prinsip pengembangan kurikulum, komponen-komponen kurikulum, konsep dan teori pembelajaran, peran dan kompetensi guru, serta proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, perbedaan antara ilmu sosial dan ilmu pengetahuan sosial, pengertian fakta, konsep dan generalisasi, serta keterkaitan antara keterampilan personal dan sosial dalam pembelajaran IPS di SD.
Dokumen tersebut berisi deskripsi diri seorang dosen bernama Rakhmat yang mengajarkan mata kuliah Manajemen. Dokumen ini berisi penjelasan mengenai usaha kreatif, kedisiplinan, keteladanan, dan keterbukaan terhadap kritik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, serta publikasi karya ilmiah yang telah dihasilkan untuk menunjang pengembangan keilmuan.
Dokumen tersebut membahas tentang landasan dan asas-asas pendidikan serta penerapannya. Beberapa landasan pendidikan yang dijelaskan adalah filsafat pancasila, sosiologi masyarakat Indonesia, budaya nasional, psikologi perkembangan peserta didik, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta hukum. Asas-asas pendidikan utama meliputi tut wuri handayani, belajar sepanjang hayat, dan kemandirian belajar. Dokumen ini jug
Dokumen tersebut membahas tentang ekspektasi kinerja konselor di pendidikan formal. Secara garis besar dibahas mengenai perbedaan kinerja konselor di setiap jenjang pendidikan, ekspektasi kinerja konselor berdasarkan ketetapan ABKIN, kualifikasi akademik konselor, dan kompetensi konselor profesional di setiap jenjang pendidikan.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
1. BAB I
IDENTITAS JURNAL
A. Rasionalisasi pentingnya CJR
Critical Jurnal Review merupakan suatu metode terbaru yang memiliki
banyak manfaat terutama di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Di
latar belakangi oleh kurangnya minat mahasiswa dalam membaca maka dengan
adanya Critial Jurnal Review ini akan memudahkan pembaca dalam menganalisis
materi yang sama dalam satu review akan tetapi dengan sumber yang berbeda-
beda sehingga secara tidak langsung menguatkan pemahaman pembaca mengenai
materi yang di bahas.
Selain itu dengan adanya Critical Jurnal Review ini mahasiswa akan dilatih
untuk berfikir dan bertindak secara sistematis dan bebas mengutarakan pendapat.
Sebab opini yang berdasarkan sumber akan lebih baik dibandingkan dengan opini
sendiri. Oleh karena itu mahasiswa terutama pada jurusan kependidikan yang
sudah memiliki kecakapan dalam Critical Jurna Review ini akan mampu berfikir
analisis sesuai perannya sebagai guru dimana nanti akan menghadapi banyak
pertanyaan dari siswa maupun perencanaan dalam kegiatannya.
B. Tujuan penulisan CJR
Penyelesaian tugas perencanaan pembelajaran
Menambah wawasan
Menambah pengetahuan
Meningkatkan kemampuan berpikir
Menguatkan pengertian akan hal yang telah dibaca sebelumnya
Dapat dengan lebih mudah memahami suatu proses pembelajaran dengan
mengulas isi jurnal tersebut
Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan
oleh setiap pembahasan dalam jurna tersebut.
Membandingkan isi jurnal pada keadaan nyata dan lingkungan sekitar.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal tersebut, sekaligus
memberikan masukan pada jurnal tersebut
C . Manfaat CJR
Tujuan penukisan CJR ini adalah sebagai berikut Critical Jurnal Review
ini memiliki beberapa manfaat, yaitu :
1. Manfaat secara Teoritis, yaitu dapat menambah wawasan bagi jurusan
kependidikan terutama yang berkaitan dengan profesi keguruan dan dapat
menambah minat pembaca.
2. Manfaat secara Praktek, yaitu dapat menerapkan berbagai pengetahuan
dasar mengenai perencanaan pembelajaran bagi jurusan kependidikan,
serta memudahkan pembaca untuk melihat, memahami dan mengerti isi
dari jurnal tersebut.
3. Dapat dengan lebih mudah memahami suatu proses pembelajaran dengan
mengulas isi jurnal tersebut
4. Dapat sebagai bahan pertimbangan
5. Dapat sebagai pengembangan kreatifitas
6. Dapat sebagai referensi
D . Identitas Jurnal
Judul : Etika dan Nilai-nilai Profesi Kependidikan
Jurnal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Download : http://www.academypublication.com
Volume & Hal : Vol. 6, No. 2, Halaman 1063-1066
Tahun : 2016
Penulis : Wisnu Subroto
Reviewer : Aris Labora Simatupang
Tanggal : 25 April 2018
3. BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika sebagai filsafat yang ruang lingkupnya adalah masalah nilai, baik
buruk, yang terjalin dalam hubungan antar manusia, mempunyai sejumlah aliran.
Di antara aliran-aliran itu terdapat absolut dan relatif idealis, praktis, pragmatis
dan konsekuensiatis serta non-konsekuensiatis. Masing-masing mempunyai dasar
pijakan sendiri. Meskipun masing-masing dapat diurai dan dapat diperkirakan
bagaimana konsekuensinya bila dikaitkan dengan pendidikan namun keadaan ini
akan semakin lebih jelas, bila konsep tentang pendidikan dikupas lebih dahulu.
Hal yang semacam ini juga terjadi pada pembicaraan tentang nilai-nilai profesi
kependidikan.
Oleh karena itu, sebagai pendidik hendaknya kita mengetahui, memahami
dan dapat menerapkan etika dan nilai-nilai profesi kependidikan. Maka dari itu
penulis mencoba untuk menyusun aliran-aliran pendidikan, etika pendidikan dan
nilai-nilai pendidikan agar mempermudah pendidik untuk menjadi guru
professional.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apa saja Etika dan nilai-nilai
profesi kependidikan sebagai filsafat yang ruang lingkupnya adalah masalah nilai
baik buruk yang terjalin dalam hubungan antar manusia, dan sejumlah aliran-
aliran. Serta mengetahui peraturan-peraturan pendidikan untuk mengembangkan
peserta didik.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dilakukan di lingkungan masyarakat dan di tempat-
tempat pendidikan., serta objeknya juga masyarakat dan pendidik.
4. D. Assasment Data
Data yang disajikan lengkap dan jelas, serta real dengan pengujian yang
telah dilakukan. Ditambah pemikiran-pemikiran dari para ahli tentang etika,
pendidikan, dan nilai-nilai profesi yang harusnya dijalankan oleh setiap pendidik.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dengan metode Free Swelling Test (Uji
Pengembangan Bebas).
5. BAB III
PEMBAHASAN
A. Langkah Penelitian
Penelitian pada jurnal ini mengemukakan suatu pendekatan terhadap
masalah potensi dan pengembangan etika, nilai, dan kependidikan yang
berkembang di Indonesia.Langkah yang dilakukan penulis dalam mengidentifikasi
potensi dan pengembangan etika dan nilai-nilai profesi kependidikan ialah :
Ia mencoba untuk menjelaskan peran seorang guru yang profesional dan
tanggung-jawab yang dipertimbangkan untuk guru untuk dapat sepenuhnya
menjalankan tugas dan profesinya sesuai aturan yang berlaku.
B. Hasil Penelitian
Etika
Etika filsafat tentang nilai, yang secara lebih spesifik dapat dinyatakan
sebagai nilai baik dan buruk berkenaaan dengan hubungan antara manusia.
Beberapa aturan yang telah disinggung dimuka, dapat dijelaskan secara singkat
sebagai berikut:
a. Absolut: mempunyai pandangan bahwa nilai iyu mutlak, tidak berubah,
kokoh dan tidak dapat diganggu gugat.
b. Relatif: mempunyai pandangan bahwa nilai itu dapat berubah menurut
keadaan.
c. Idealis praktis: mempunyai pandangan adalah sesuatu yang mengandung
cita-cita luhur terutama dalam jangkauan masa depan
d. Konsekuensiaks dan non-konsekuensiaks: mempunyai pasangan bahwa
sesuatu dipandang baik bila dapat berujud secara nyata dalam kehidupan
Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, ketrampilan dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian atau bisa juga diartikan bantuan,
bimbingan untuk pengembangan peserta didik seutuhnya,
6. Bahwa masyarakat secara keseluruhan perlu mendapat pendidikan dinyatakan
dengan: bahwa negara mencerdaskan kehidupan bangsa bahwa tiap warganegara
berhak mendapat pendidikan.
Refleksi
Pemaparan mengenai konsep pendidikan dan pembelajaran secara singkat
dimuka, yang tersusun secara filosofis-teoritis diharapkan merupakan gambaran
Das Sollen dan Das Sein.Rasa percaya ini perlu ditingkatkan lagi, mengingat
bahwa peserta didik mempunyai kemampuan rekonstruksi. Keberhasilan dalam
merekonstruksi menjadi sumbangan bagi meningkatnya rasa percaya diri peserta
didik.
Penekanan-penekanan berikut ini menunjuk kepada nilai-nilai yang
seyogyanya mendapat perhatian cukup dari penyandang profesi kependidikan,
misalnya guru;
1. Latar belakang kefilsafatan dan pandangan hidup. Setiap guru perlu menjiwai
benar-benar tentang filsafat dan pandangan hidupnya, seyogyanya semua
sikap dan tingkah lakunya menjadi cerminan dari nilai dan norma yang
dihayati tersebut.
2. Ukuran yang baik dan penting tentang ilmu pada umumnya, dan yang diampu
untuk tugas mengajar pada khususnya. Ilmu adalah produk dari peradaban dan
akan menjadi landasan dinamika peradaban itu. Dalam hal ini termasuk
pengetahuan.
3. Menghargai adanya kurikulum yang berlaku, melaksanakan secara sungguh-
sungguh dan dimana perlu memberikan masukan secara teoritis-evaluatif
untuk perbaikan dan pengembangannya.
4. Mempunyai persepsi yang memadai tentang kode etik guru Indonesia dan
menggunakan sebagai pedoman dengan cermat dan tertib.
C . Diskusi Penelitian
Ada sejumlah kompetensi yang mewarnai profesi kependidikan, yaitu
pribadi, professional,pedagogic, dan sosial. Pribadi, meliputi hal-hal yang terpuji
yang berkisar pada watak, tingkah laku dan perbuatan. Profesional, ilmu beserta
7. ketrampilan pengimplementasiannya, Pedagogic meliputi karakteristik peserta
didik, serta sosial, meliputi hal-hal yang terpuji teriring oleh tingkah laku dan
perbuatannya sebagai warga masyarakat.
Pendidikan itu hendaknya dipandang sebagai upaya-upaya yang optimis.
Sikap dan perilaku yang optimis, baik dari pendidik maupun peserta didik
merupakan modal penting bagi timbulnya motivasi terjadinya proses pendidikan
yang linier serta optimistik.
Jadi, nilai-nilai profesi kependidikan secara sederhana ke-profesional-an
itu dapat eksis bila bermodalkan pendidikan yang teratur, yang pada pihak siswa
mampu menguasai sejumlah ilmu beserta penerapannya. Diimbangi oleh adanya
kode etik dan bagi penyandang profesi mempunyai status tertentu dalam
masyarakat.
D . Kekuatan Penelitian
Jurnal ini merangkum pendapat dan penelitian dari para ahli sehingga hasil
penelitian kuat. Isi dari jurnal ini juga bersangkut paut terhadap profesi guru dan
komponen guru seperti pedagogic, kepribadian, sosial dan keprofesionalan dalam
mendidik. Pembahasannya juga lengkap, dari mulai memahami etika profesi
pendidikan, nilai-nilai profesi pendidikan, keadaan pendidikan, serta refleksi
profesi pendidikan.
Jurnal ini juga menyangkutpautkan dampak globalisasi terhadap
pendidikan., serta mengaitkan masalh pendidikan di lingkungan masyarakat
seperti kutipan dibawah ini :Masyarakat secara keseluruhan perlu mendapat
pendidikan dinyatakan dengan: bahwa negara mencerdaskan kehidupan bangsa
bahwa tiap warganegara berhak mendapat pendidikan. Dengan deskripsi ini
menjadi jelaslah bahwa pendidikan di Indonesia berusaha mewujudkan hak asasi
manusia sesungguh-sungguhnya.
8. E. Kelemahan Penelitian
Penelitian ini tidak menyampaikan studi kasus secara rinci tentang
permasalahan yang menyangkut dengan etika dan nilai-nilai profesi pndidikan
serta tidak adanya perbandingan antara etika guru yang professional dengan guru
yang tidak professional
9. BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika akan menjadi jelas fungsinya bila dikaitkan dengan pendidikan.
Pendidikan yang dimaksud adalah holistik, karena pendekatan reduksianistik
hendaknya berangsur ditinggalkan. Oleh karena kode etik guru merupakan
pedoman batin dalam berbuat dalam pendidikan, maka bagi pendidik atau guru
memahami dengan baik. Lebih-lebih karena dalam pendidikan itu diharapkan
adanya hubungan antar teori dan praktek maka kode etik dimaksud dapat sekali-
sekali ditelaah secara kontekstual mengenai visibilitasnya.
A. Saran
Sebaiknya jurnal ini disusun sistematis cara kerja dan metodologi
penelitiannya, ditambah dengan data grafik atau table yang lebih mendukung
kefensianan jurnal tersebut, serta diperjelas lagi bagaimana cara penelitian, hasil
penelitian dan solusinya agar pembaca lebih memahami jurnal tersebut.