Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan fisik yang terjadi pada masa remaja, termasuk perubahan ukuran tubuh, proporsi tubuh, dan munculnya ciri kelamin primer dan sekunder.
2. Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh hormon dari kelenjar pituitari dan gonad, yang menyebabkan perubahan fisik seperti pertumbuhan tulang dan otot.
3. Perbedaan individ
Pertumbuhan dan perkembangan manusia penting di pelajari untuk tingkat smp dengan demikian dapat mengetahui proses terciptanya manusia mulai dengan terbentuknya sel sampai ke tingkat dewasa,,,,,
Pertumbuhan dan perkembangan manusia penting di pelajari untuk tingkat smp dengan demikian dapat mengetahui proses terciptanya manusia mulai dengan terbentuknya sel sampai ke tingkat dewasa,,,,,
Design for Learning: The Future of the Web (Well, for 5 Years)Andrew Boardman
Over the next few years, websites will change from validation tools to learning platforms. Through your website, people will want to learn from your business, connect with your ideas, and develop strong relationships. Remarkable content, coupled with smart design, will help make those connections. The best communication professionals will help drive those connections and must be prepared for the changes immediately ahead. The talk will discuss a brief history of the web, how content is changing online, why we talk about learning, and where design and communications will be most impactful in the next few years.
All words belong to categories called word classes (or parts of speech) according to the part they play in a sentence. The main word classes in English are:
- Noun
- Verb
- Adjective
- Adverb
- Pronoun
- Conjunction
- Determiner
- Exclamation
- Preposition
12 Months of Awesome (Content) for Socially Responsible BusinessesAndrew Boardman
Having worked with dozens of socially responsible businesses
over the years, we have learned that having access to great,
regular and informed content is key to your communications
success. And content is more important than ever in
connecting with prospective and current customers and
clients.
Your business blog and social media channels make up a
crucial part of your marketing and communications strategy.
Please use this calendar to outline or enhance your content
strategy and keep on top of your marketing goals for the
remainder of 2015 and the first eight months of 2016.
The "top down" approach emphasizes readers bringing meaning to text based on their experiential background and interpreting text based on their prior knowledge (whole language).
Ijciss1 april2612 A STUDY ON CELLULAR SERVICE INDUSTRY ON ITS SERVICE QUALITY...IJMR Journal
The objectives of this paper were to explore reasons why consumers prefer a specific mobile service and to explore the relationship between Service Quality, Customer Satisfaction and Brand Loyalty. The cellular service providers are using different sales promotional methods to attract the customers towards them. For further enhancement, to measure the Customers’ Satisfaction and Service Quality towards Brand Loyalty of cellular service is important. The survey instruments used in the present study to measure Brand Loyalty were Service Quality, Price, Product Quality, Promotional Quality and Customer Satisfaction. Thus the structural equation modeling approach was necessary in order to examine the variables. The findings revealed that reliability, responsiveness in service quality, reasonable price and customer satisfaction leads to brand loyalty towards cellular communication providers. The researcher suggests that proper promotional offer with right service at the right time and enhanced product quality to make the customer satisfied and loyal to the service providers.
Keywords: Service Quality, Price, Product quality, Promotional quality, Customer satisfaction, Service/Brand loyalty.
AN ANALYSIS OF CHILD ABUSE IN INDIAN SCENARIOIJMR Journal
Public conscience is not outraged, despite occasional investigative media reporting and social action litigation in appellate courts in labour-surplus economy and chronic unemployment which provide passport for ruthless exploitation. According to Precht, the promotion of the basic rights of persona and nations will be successful if they will be considered from the perspective of the poor people. Among factors contributing to child labour, the important are rapid population growth, adultery unemployment, bad working conditions, lack of minimum wages, exploitation of workers, low standard of living, low quality of education, lack of legal provisions and enforcement, low capacity of institutions, gender discrimination conceptual thinking about childhood. Mindset of the people can be changed by imparting value based education and culture.
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi & Balita
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang bersifat berbeda, tetapi sang berkaitan dan ulit diiahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergabung pada potensi biolotik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang aling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio fisiko psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda beda yang memeberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-pemantauan.html
BIMBINGAN TINGKAHLAKU MURID MURID BAB 1 - 8NurInsyirah42
Perkembangan tingkahlaku kanak2.
Kanak kanak memerlukan kepelbagaian cara pengolahan daya fikir mereka. Semakin tinggi nilai diri dalam menghargai diri, semakin matang daya kognatif mereka. Ini sejajar dengan perkembangan IQ DAN EQ. Intelek kebanyakan mereka mempunyai kelebihan. Walaupun begitu, emosional juga turut membantu sifat intergriti dalam diri kanak kanak.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 1
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan pada setiap individu berlangsung terus menerus dan tidak
dapat diulang kembali. Setiap individu pasti mengalami tahap pertumbuhan
(masa) dalam hidupnya. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai
dari hasil proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan ini
berkaitan dengan keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah yang herediter dalam
bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
Apabila kita perhatikan dan kita ikuti pertumbuhan anak sejak lahir sampai
besar, akan didapatilah bahwa anak itu tumbuh secara berangsur-angsur
bersamaan dengan bertambahnya umur. Gejala-gejala pertumbuhan fisik hampir
selalui disertai dengan perubahan sikap dan perilaku. Perubahan tersbut
merupakan salah satu dampak dari pengalaman yang belum pernah
dirasakannya. Hal ini menyebabkan sering terjadinya permasalahan ataupun
ketidakseimbangan pada diri anak. Ketidakseimbangan ini lah yang dapat
memengaruhi pendidikan.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Makna karakteristik pertembuhan Fisik rnemaja
2. Perbedaan individu dalam pertumbuhan fisik
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbruuhan fisik
4. pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku
5. upaya membantu pertumbuhan fisik remaja dan imflikasinya dalam
penyelanggaraan pendidikan.
III. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
2. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 2
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Dan
untuk menjelaskan tentang pertumbuhan fisik yang terjadi pada remaja..
3. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERTUMBUHAN FISIK
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini
meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri
kelamin yang utama (primer) dan cirri kelamin kedua (sekunder).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito;1991: 51)
urutan perubahan – perubahan fisik adalah sebagai berikut:
Pada anak perempuan :
1. Pertumbuhan tulang – tulang(badan menjadi tinggi, anggota – anggotan badan
menjadi panjang.
2. Pertumbuhan payudara
3. Tumbuh bulu halus yang gelap pada kemaluan.
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum pada setiap
tahunnya.
5. Bulu kemaluaan menjadi keriting.
6. Menstruasi atau haid
7. Tumbuh bulu-bulu ketiak
Pada anak laki-laki :
1. Pertumbuhan tulang-tulang
2. Testis ( buah pelir ) membesar
3. Tumbuh bulu kemaluaan halus, lurus dan berwarna gelap
4. Awal perubahan suara
5. Ejakulasi,( keluarnya air mani)
6. Bulu kemaluan menjadi keriting
7. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya
8. Tumbuh rambut – rambut halus di wajah ( kumis, jenggot)
4. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 4
9. Tumbuh bulu ketiak
10.Akhir perubahan suara
11.Rambut – rambut wajah bertambah gelap dan tebal
12.Tumbuh bulu di dada
B. PENYEBAB PERUBAHAN
Penyebabab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar
yang aktif bekerja pada system endokorin. Kelenjar pituitari yang terletak
didasar otak mengeluarkan dua macam hormon yang diduga erat ada
hubungannya dengan perubahan pada masa remaja. Kedua hormone itu adalah
pertumbuhan yang menjadi perubahan ukuran tubuh dan hormon gonadotropik
atau sering disebut hormon yang merangsang gonand yaitu merangsang
gonand agar mulai aktif bekerja. Tidak berapa lama sebelum saat remaja
dimulai diproduksi dan pada saat remaja dimulai diproduksi pada saat remaja
semakin banyak dihasilkan. Seluruh proses dikendalikan oleh perubahan yang
terjadi dalam kelenjar endokrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang
dilakuakan olehrangsangan yang dilakukan kelenjar hypothalamus, yaitu
kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada
saat remaja dan terletak di otak.
Meskipun kelenjar gonad atau kelenjar kelamin sudah ada dan aktif
sejak seorang dilahirkan, namun kelenjar ini seolah-olah tidur dan baru aktif
setelah diaktifkan oleh hormon gonadrotropik dari kelenjar pituitary pada saat si
anak memasuki tahap remaja. Segera telah tercapai kematangan alat kelamin,
maka hormon gonad akan menghentikan aktivitas hormon pertumbuhan.
Dengan demikian, pertumbuhan fisik akan terhenti. Keseimbangan yang tercipta
antara kelnjar pituitari dan gonad menimbulkan perkembangan fisikyang tepat
pula. Sebliknya bila terjadi gangguan dalam keseimbangan ini, maka akan
timbul penyimpangan pertumbuhan.
Selama masa remaja, seluruh tubuh mengalami perubahan, baik di
bagian luar maupun di bagian dalam tubuh, baik perubahan struktur tubuh
maupun fungsinya. Pada kenyataannya hampir semua bagian tubuh
5. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 5
perubahannya mengikuti irama yang tetap, sehingga waktu kejadiaanyya dapat
diperkirakansebelumnya. Perbahan tersebut tampak jelas sekali pada bagian
perrtama masa remaja.
Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada
masa remaja ialah :
1. Perubahan Ukuran Tubuh
irama pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anak ,
mencapai taraf pematangan kelaminnya. Setahun sebelum pematangan ini, anak
akan bertambah tinggi 10 sampai 15 cm dan bertambah berat 5 sampai 10 kg
setelah terjadi pematangan kelamin. Pertumbuhan tubuh selanjutnya masih terus
terjadi namun dalam tempo yang sedikit lebih lamban. Selama 4 tahun
pertumbuhan tinggi badan anak akan bertambah 25 persen dan berat tubuhnya
hampir mencapai dua kali lipat. Anak laki-laki tumbuh terus lebih cepat daripada
anak perempuan. Pertumbuhan anak laki-laki akan mencapai bentuk tubuh dewasa
pada usia 19 sampai 20 tahun sedang bagi anak perempuan pada usia 18 tahun.
2. Perubahn Proporsi Tubuh
Ciri tubuhnyang kurang proposional pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh
tubuh, ada pula bagian tubuh yang sama sekali proposional. Proporsi yang tidak
seimbang ini akan berlangsung terus sampai masa puber selesai dilalui
sepenuhnya mulai tampak seimbang menjadi proposi bagian tubuh dewasa .
Perubahan ini terjadi baik didalam maupun diluar . Misalnya , dimasa kanak kanak
jantungnya kecil sedangkan pebulu darah kulit kurang begitu tampak. Pada masa
puber yang terjadi malah sebeliknya. Dibagian luar tampak pertumbuhan kaki dan
tangan lebih panjang disbanding dengan tubuh.
3. Ciri kelamin yang utama
Pada masa kanak kanak, alat kelamin yang utama masih belum berkembang
dengan sempurna . Ketika memasuki masa remaja alat kelamin mulai berfungsi
pada saat ia ber umur 14 tahun , yaitu saat pertama kali anak laki laki mengalami “
mimpi basah “. Sedangkan pada anak perempuan, indung telurnya mulai berfungsi
pada usia 13 tahun, yaitu saat pertama kali mengalami menstruasi atau haid.
Bagian lain dari alat perkembangbiakan pada anak perempuan saat ini masih
6. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 6
belum berkembang dengan sempurna, sehingga belum mampu mengandung anak
untuk beberapa bulan atau setahun lebih. Masa interval ini disebut sebagai “saat
steril” masa remaja.
4. Ciri kelamin kedua
Yang dimaksud dengan ciri kelamin kedua pada anak perempuan adalah:
membesarnya buah dada dan mencuatnya puting susu, pinggul melebar lebih lebar
dari lebar bahu, tumbuh rambut disekitar alat kelamin, tumbuh rambut ketiak, dan
suara bertambah nyaring. Sedang cirri kelamin kedua pada anak laki-laki adalah:
tumbuh kumis dan jenggot, otot-otot mulai tampak , pinggul melebar lebih lebar dari
lebar bahu, nada suara membesar, tumbuh jakun, tumbuh bulu ketiak, bulu dada,
dan bulu disekitar alat kelamin, serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar
dan pori-pori membesar.
Ciri-ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antara laki-laki dan
perempuan. Ciri ini pula yang seringkali merupakan daya tarik antar jenis kelamin.
Pertumbuhan tersebut berjalan seiring dengan perkembangan ciri kelaminyang
utama, dan keduanya akan mencapai taraf kematangan pada tahun pertama atau
tahun kedua masa remaja.
Perubanahn fisik sepanjang masa remaja meliputi dua hal, yaitu:
a. Percepatan pertumbuhan
Masa dan proses pertumbuhan tidak sama bagi semua remaja. Banyak
faktor individual mempengaruhi jalannya pertumbuhan ini, sehingga baik awal
maupun akhir prosesnya terjadi secara berbeda.
Pada titik awal mulainya pertumbuhan biasanya tidak terdapat banyak
berbeda, akan tetapi kecepatan pertumbuhan setiap individu menjadi sangat
berbeda sesuai dengan iramnya masaing-masin. Jadi perbedaan individual
tentang pertumbuhan tampak dalam perbedaan awal percepatan dan cepatnya
pertumbuhan.
1. Bagi remaja laki-laki permulaan percepatan pertumbuhan berbeda-beda dan
berkisar anatara 10,5 tahun dan 16 tahun.
7. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 7
2. Bagi remaja perempuan, percepatan pertumbuhan dimulai antara umur 7,5
tahun dan 11,5 tahun dengan umur rata-rata 10,5 tahun. Puncak
pertambahan ukuran fisik dicapai pada umur 12 tahun, yakni kurang lebih
bertambah 6-11 cm setahun.
b. Proses kematangan seksual
Meskipun kematang seksual berlangsung dalam batas-batas tertentu dan
urutan tertentu dalam perkembangan ciri-ciri kelamin sekundernya, namun
kematangan seksual anak-anak remaja berjalan secara individual, sehingga
hanya mungkin untuk memberikan ukuran rata-rata dan penyebarannya saja.
Ada tiga kriteria yang mmebedakan anak laki-laki daripada anak
permepuan, yaitu dalam hal:
1. Kriteria Kematangan Seksual
Kriteria kematangan seksual tampak lebih jelas pada anak permepuan
daripada anak laki-laki. Menarche atau menstruasi pertama dipakai sebagai
tanda permulaan pubertas. Sesudah itu masih
dibutuhkan satu sampai satu setengah tahun lagi sebelum anak wanita
dapat betul-betul matang untuk bereproduksi.
Menstruasi merupakan ukuran yang baik karena hal itu menentukan
salah satu ciri kematangan seksual yang pokok, yaitu diposisi untuk konsepsi
(hamil) dan melahirkan. Disamping itu menstruasi juga merupakan
manifestasi yang jelas meskipun pada permulaannya terjadi pendaraan yang
masih sedikit.
Kriteria sejelas ini tidak terdapat pada anak laki-laki. Sehubungan
dengan ejakulasi (pelepasan air mani) pada laki-laki permulaannya masih
sangat sedikit, sehingga tidak jelas. Sering dipakai percepatan pertumbuhan
sebagai criteria penetapan titik awalmasa remaja, karena diketahui adanya
kolerasi anatara percepatan pertumbuhan itu dengan timbulnya tanda-tanda
kelamin sekunder maupun primer.
8. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 8
2. Permulaan kematangan seksual
Permulaan kematangan seksual pada anak perempuan kira-kira 2
tahun lebih cepat mulainya daripada anak laki-laki. Menstruasi merupakan
tanda permulaan kematangan seksual dan terjadi sekita usia 13 tahun
dengan penyebaran normal anatara 10 sampai 16,5 tahun, jadi kira-kira satu
tahun sesudah dilaluinya puncak percepatan pertumbuhan.
Pada anak laki-laki baru terjadi produksi spermatozoa hidup selama
kira-kira satu tahun sesudah puncak percepatanperkembangan (kurang lebih
umur 14 tahun). Namun ejakulasi pertama mendahului puncak percepatan
perkembangan, tetapi dalam air mani baru terdapat sedikit sperma.
3. Urutan-urutan gejala-gejala kematangan seksual
Pada anak wanita kematangan dimulai dengan suatu tanda kelamin
sekunder dengan tumbuhnya buah dada (payudara) yang tampak dan
bagian puting susu yang mencuat. Hal ini terjadi pada usia anatara 8 dan13
tahun. Baru pada stadium kemudian, menjelang menstruasi, jaringan
pengikat disekitarnya mulai tumbbuh hingga payudara mulai memperoleh
bentuk yang dewasa. Kelenjar payudara baru mengadakan reaksi pada
masa kehamilan dengan suatu pembengkakan sedangkan produksi air susu
terjadi pada akhir kehamilan. Hal ini merupakan akibat reaksi-reaksi fisiologi
yang menyebabkan perubahan-perubahan pada organ-organ kelamin
internal dalam hipofise lobus frontalis.
Pada anak laki-laki, kematangan seksual dimulai pada pertumbuhan
testes yang dimulai anatar umur 9,5 dan 13,5 tahun dan berakhir antara 13,5
dan 17 tahun. Pada usia kurang lebih 15-16 tahun, pada anak laki-laki
maupun perempuan pangkal tenggorokannya (jakun) mulai membesar dan
menyebabkan pira suara menjadi lebih panjang. Anak laki-laki mengalami
hal itu lebih bnayak. Perubahan dalam pita suara tadi menyebabkan anak
gadis mendapatkan suara yang lebih tinggi dan lebih nayring, sedangkan
suara nak laki-laki berubah menjadi agak berat. Karena pertumbuhan
anatomi yang cepat mendahului penyesuaian urat sarafnya (urat sarafnya
9. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 9
belum dapat cocok) maka timbullah keadaan yang kas pada anak laki-laki:
Terdengarlah suara yang tinggi diantara suara yang lebih berat. Seperti
halnya pada pertumbuhan anggota-anggota badan, maka keadaan tersebut
hanya bersifat sementara namun dalam waktu itu cukup memberikan alasan
untuk frustasi karena suara tidak mau menaati sipembicara (Monks, 1984:
288)
Dengan bertambahnya berta dan panjang badan, tampak kekuatan
juga bertambah. Hal ini tampak lebih jelas pada anak laki-laki daripada anak
perempuan. Pada anak permepuan pertambahan berat badan sebagian
besar disebabkan oleh tumbuhnya lemak yang membuat bentuk badan yang
khas perempuan. Selanjutnya, bertambahnya berat badan pada waktu ini
juga disebabkan oleh pertumbuhan kerangka (membesarnya pinggul) dan
hanya sebgian kecil saja disebabkan oleh pertumbuhan karena menjadi
kuatnya urat-uart daging.
Pada anak laki-laki disamping pertambahan dan penguatan uarat
daging dan otot-otot juga merupakn penyebab yang penting. Bersama-sama
dengan percepatan pertumbuhan pada anak laki-laki terjadi suatu
percepatan pertambahan kekuatan yang mencapai puncaknya pada umur
kira-kira 15-16 tahun, yaitu sesudah tercapai puncak-punacak
pertumbuhanya maka daging mengalami penguatan (pembesaran) yang
terutama menyebabakan bertambahnya kekuatan. Perrtumbuhan badan
yang berlebih-lebihan pada periode sebelumnya justru dapat melemahkan
badan.
C. KEANEKARAGAMAN PERUBAHAN PROPORSI TUBUH
Walaupun tampak adanya keteraturan dan sebelumnya dalam hal
perubahan proporsi tubuh, ternyata perubahan itu sendiri memperlihatkan
keanekaragaman.
Sewaktu masih kecil anak-anak, bentuk tubuh mereka tidak terlalu kentara
perbedaannya, namun pada akhir masa kanak-kanak, saat mulai memasuki
tahap remaja, perbedaan bentuk tubuuh antar anak laki-laki dan anak
10. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 10
perempuan semakin jelas. Remaja laki-laki cenderung menuju bentuk tubuh
mesomorf (cenderung menjadi anak kekar, berat, dan segitiga), sedangkan
anak perempuan kalau tidak endomorf (cenderung menjadi gemuk dan berat)
akan memperlihatkan cirri ektomorf (cenderung kurus dan bertulang pajang).
Sekalipun demikian dalam kelompok anak laki-laki dan anak perempuan
juga terdapat perbedaan, sehingga tidak dapat dikatakan harus tepat sama.
Pada kelompok anak laki-laki mungkin saja ada yang memperlihatkan bentuk
tubuh ektomorf atau endomorf dan sebaliknya pada anak perempuan ada
yang tubuhnya berbentuk mesomorf.
Seperti yang dikemukakan terdahaulu, selama masa remaja ini seuruh
tubh mengalami perubahan, baik di bagian luar maupun di bagian dalam
tubuh, baik dalam struktur tubuh maupun dalam fungsinya. Hamper untuk
semua bagian, ternyata perubahan mengikuti jadwal waktu yang dapat
diperkirakan sebelumnya.
Jadi, bila system endokrin berfungsi normal, maka akan memperliatkan
ukuran tubuh yang normal pula. Sebaliknya bila anak mengalami kekurangan
hormone pertumbuhannya, maka akan menjadi kecil seperti orang kerdil,
sedangkan yang kelebihan hormone pertmbuhan akan tumbuh menjdi terlalu
besar sehingga tidak sesuai denagn anak sebayanya.
Kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi pertumbuhan fisik anak antar lain
adalah:
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh factor keluarga disini meliputi factor keturunan maupun factor
lingkungan. Karena factor keturunan, seorang anak dapat tinggi atau panjang
daripada anak lainnya sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya
atau kakeknya tinggi dan pajang. Factor lingkungan akan membantu
menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak
tersebut. Pada setiap tahap usia, lingkunag lebih banyak pengaruhnya terhadap
berat tubuh daripada terhadap tinggi tubuh.
2. Pengaruh Gizi
11. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 11
Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi
tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan
mereka yang kurang memperoleh gizi. Lingkunagan dapat memberikan
pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau
mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.
3. Ganguan Emosional
Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan
menyebabkan terbentuknaya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan
membawa akibat berkurangnya pembentuakan hormon pertumbuhan di kelenjar
pituitary. Biala terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remajanya akan
terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
4. Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak
perempuan. Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan
biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki.
Terjadinya perbedaan berat tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak
laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.
5. Status Sosial Ekonomi
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi
rendah, cenderung lebih kecil daripada anak yanga berasal dari keluarga yang
status sosial-ekonominya tinggi.
6. Kesehatan
Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tbuh yang
lebih berat daripada anak yang sering sakit.
7. Pengaruh Bentuk Tubuh
Bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau endomorph,
akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak. Misalnya anak yang bangun
12. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 12
tubuhnya mesomorf akan lebih besar daripada yang endomorph atau anak yang
ektomorf, karena memang lebih gemuk dan lebih berat.
Perubahan psikologis muncul antara lain sebagi akibat dari perubahan-
perubahan fisik. Diantara perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar
pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh
(badan menjadi makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat
reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan “mimpi basah” yang pertama
pada laki-laki), dan tanda-tanda kelamiin kedua yang tumbuh.
Perubahan-perubahan fisik itu, menyebabkan kecangggunagan bagi
remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
terjadi pada dirinya sendiri. Pertumbuhan badan yang mencolok misalnya, atau
pembesaran payudara yang cepat, membuat remaja merasa tersisih dari teman-
temannya. Demikian pula dalam mengahdapi haid dan “mimpi” yang pertama,
anak-anak remaja itu perlu mengadakan penyesuaian tingkah laku yang tidak
ada dukungan dari orang tua.
Perubahan fisik hamper selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan
sikap. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang
yang di sekililingnya dan sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu.
Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas
sehingga dapat mengganggu keseimbangan yan sebelumnya sudah terbentuk.
Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan
norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu, masa ini seringkali dinamakn
sebagai “masa negative”. Pada saat irama pertumbuhan sudah sedikit lamabt
dan perubahab tumbuhnya telah sempurna, maka akan terjadi keseimbangan
kembali.
Meskipun pengaruh pubertas terhadap anak-anak berbeda-beda, cara
meraka melampiaskan gangguan ketidakseimbangan tampaknya sama. Sama.
Beberapa bentuk pelampiasan yang dapat terlihat adalah mudah tersinggung,
tidak dapat diikuti jalan pemikirannya ataupun perasaannya, ada kecenderungan
menarik diri dari keluarga atau teman, lebih senang menyendiri, menentang
kewenangan (misalnya orang tua dan guru), sangat mendambakan kemandirian,
13. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 13
sangat kritis terhadap orang lain, tidak suka melakukan tugas di rumah ataupun
di sekolah, dan sangat tampak bahwa dirinya tidak bahagia.
Karena memang sedang terjadi perubahan beberapa kelenjar
pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam bentuk dan
ukuran tubuhnya, anak-anak remaja ini secara fisik seringkali merasa tidak
nyaman, misalnya ada keluhan, gelisah, nafsu makan berkurang, gangguan
pencernaan, sakit kepala, sakit punggung, dan bagainya yang umumnya
mencerminkan adanya perasaan tidak nyaman karena tubuhnya sedang
bertambah panjang .Gangguan ini lebih banyak menghigapi anak perempuan
daripada anak laki-laki, bahkan beberapa anak laki-lakin sama sekali tidak
merasakan hal-hal yang disebutkan di atas. Semua gangguan itu tampaknya
tidak mendorong anak remaja berprilaku sesuai dengan harapan masyarakat.
Pada saat ini, tampaknya hanya sedikit remaja yang mengalami kurang darah,
yang lebih menonjol memang kurangnya nafsu makan, tetapi ini tidak
mempengaruhi keadaan kimia darahnya. Bila sampai pada keadaan kekurangan
darah maka anak akan mengalami gangguan karena adanya ketegangan
emosional.
Anak-anak remaja ini tampaknya juga terlalu memperhatikan keadaan
tubuhnya yang sedang mengalami proses perubahan. Tanggapan atas
perubahan dirinya itu dapat digolongkan menjadi dua, yaitu mereka yang terlalu
memperhatikan normal tidaknya dirinya dan meraka yang terlalu memikirkan
tepat tidaknya kehidupan kelaminnya. Bila mereka memperhatikan teman
sebayanya, kemudian ternyata dirinya berbeda dari mereka maka akan segera
muncul pikirannya tentang normal tidaknya dirinya. Misalnya, hanya berbeda
dalam hal kecepatan pertumbuhan sudah dapat menimbulkan kekhawatiran
dalam dirinya. Anak-anak yang tergolong cepat dan lebih awal tumbuh, sering
merasa khawatir bahwa pasda masa dewasanya nanti tubuhnya akan terlalu
tinggi, sedangkan anak yang tumbuh pendek sampai dewasa akan merasa
khawatir pertumbuhan dan kehidupan kelaminnya tidak akan berkembang
normal.
14. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 14
Bila mereka ketinggalan dari sebayanya dalam hal minat dan kegiatan
lain, atau kurang berminat dalam kegiatan teman sebayanya, mereka lalu
khawatir apakah mereka akan pernah menjadi dewasa. Terlalu memperhatikan
keadaan kehidupan kelaminnya, juga merupakan hal yang biasa terjadi dalam
tahap ini. Pada saat seseorang mencapai masa remaja, dalam pikirannya telah
terbentuk konsep tertentu mengenal wajar tidaknya kehidupan kelamin dalam
penampilan seseorang. Konsep ini terbentuk melalui pengalaman si anak sehari
hari misalnya dari televisi, bioskop, buku cerita, komik, atau dari orang-orang di
sekelilingnya yang dikagumi. Bila mereka berpendapat bahwa dirinya kurang
memenuhi persyaratan, maka ia segera menentukan bahwa dirinya memang
tidak wajar. Sayanganya konsep yang telah terbenrtuk ini sukar sekali
dihilangkan bahkan mungkin dapat menetap seumur hidupnya.
Salah satu dari beberapa konsekuensi masa remaja yang paling penting
adalah pengaruh jangka panjangnya terhadap sikap, perilaku sosial, minat, dan
kepribadian, kalau sikap dan prilaku remaja kurang dapat diterima, yang
sebenarnya merupakan salah satu ciri dari kehidupan remaja, dapat menghilang
setelah tercapainya keseimbangan, maka keadaan ini tidak begitu parah. Akan
tetapi, sejumlah studi telah menemukan bahwa ciri kepribadian dan sikap
tertentu yang sudah terbentuk ini biasanya sulit dihilangkan, bahkan dalam
beberapa kasus tampak semakin parah.
Pengaruh ketidaknyamanan pada masa remaja yang paling menetap
adalah dalam hal penyimpangan usia kematangan kelaminnya. Perkembangan
kehidupan kelamin yang tidak wajar, akan menimbulkan pengaruh pada anak
laki-laki dan juga pada anak perempuan, bahkan pengaruh itubtidak hanya
terjadi di masa remaja bahkan dapat berlanjut lebih lama lagi. Bagi anak laki-laki
yang mengalami perkembangan kelamin lebih awal,secara sosial lebih
menguntungkan, sedangkan bagi anak perempuan tidak demikian halnya. Tinggi,
berat, dan kekuatan tubuh yang jauh melebihi teman sebayanya bagi anak laki –
laki akan dapat meningkatkan citra diri nya di depan teman sebayanya dari dua
jenis kelamin. Sebaliknya bila kematangan kelamin ini terlau cepat terjadi pada
anak gadis, maka iya akan memperoleh sebutan yang tidak menyenangkan.
15. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 15
Keadaan ini sering kali menimbulkan pengaruh buruk pada anak perempuan ,
baik itu masa remaja maupun di kemudian hari . anak perempuan yang termasuk
lambat dalam kematangan kelaminnya biasanya akan terlepas dari masalah itu,
tetapi sebaiknya bagi anak laki – laki yang terlambat kematangan kelaminnya ,
iya akan kehilangan kesempatan untuk menaikan citra dirinya , kurang di hargai
dan sering kali di abaikan
Remaja yang banyak perhatiannya terhadap kelompok prilaku remaja itu
akan banyak di pengaruhi prilaku kelompoknya . kelompok remaja dapat
terbentuk di dalam sekolah seperti pada kelompok olahraga , kelompok seni ,
kelompok belajar , dan semacamnya. Begitu pula kelompok remaja dapat
terbentuk di luar sekolah seperti kelompok olahraga , kesenian , pramuka dan
sebagainya
Jenis kegiatan kelompok sering kali ditentukan oleh kelompok itu sendiri ,
sehingga di samping banyak kegiatan yang bernilai positif juga terdapat kegiatan
yang bernilai negative . kegiatan bernilai positive seperti olahraga , pramuka, dan
seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja , sedangkan yang bernilai
negative seperti ngebut , begadang di malam hari, minum – minuman keras ,
akan mengganggu kesehatan dan keselamatan. Dengan demikian ,
pengembangan program kelompok remaja kearah kegiatan yang bernilai positive
oleh para tokoh masyarakat dan sekolah , merupakan upaya untuk membantu
para remaja dalam pertumbuhan fisik mereka
Pengembangan kegiatan pramuka , penyelenggaraan senam dan
kesegaran jasmani, dan pembiasaan hidup bersih perlu di program sebagai
kegiatan co-kurikuler dan ekstrakurikuler perlu diselenggarakan secara baik.
Pembentukan kelompok belajar atas bimbingan guru merupakan kegiatan yang
dapat membentuk mereka untuk belajar teratur dan bertanggung jawab
16. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 16
BAB III
KESIMPULAN
Pertumbuhan fisik adalah perubahan – perubahan fisik yang terjadi dan merupakan
gejala primer dalam pertumbuhan remaja . perubahan fisik tersebut bukan saja
menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh , melainkan
juga meliputi perubahan ciri – ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kelamin
kedua. baik pada remaja laki – laki maupun pada remaja wanita , perubahan fisik
tersebut mengikuti urutan – urutan tertentu.
Pada dasarnya berubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitari dan
kelenjar hypothalamus . kedua kelenjar itu masing – masing menyebabkan terjadinya
pertumbuhan tubuh dan merangsang aktivitas serta pertumbuhan alat kelamin utama
dan kedua pada remaja. Kelenjar pituitary yang terletak di dasar otak mengeluarkan
dua macam hormone ,yaitu hormone pertumbuhan dan hormone gonagotropik yang
berfungksi mengaktifkan kelenjar kelamin. Pertumbuhan fisik yang tepat akan dapat
dicapai apabila terjadi keseimbangan kerja kelenjar pituitary dan gonadotropik.
Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh (i) perubahan ukuran tubuh , yang selama
masa remaja pertumbuhan tinggi badan bertambah 25% dan berat badan bertambah
ekitar 200% atau dua kali lipat (ii) proporsi tubuh yang kurang proporsional , (iii) ciri
kelamin utama , yaitu kematangan fungsi alat kelamin utama yang pada wanita
mengalami menstruasi pertama dan pada laki – laki mengalami ‘mimpi pertama’ dan (iv)
ciri kelamin kedua seperti pinggul melebar dan mencuatnya puting susu pada wanita
dan tumbuhnya kumis dan jenggot serta bulu di sekitar kelamin, dan membesarnya
jakun pada laki-laki.
Urutan dan irama pertumbuhan disik anatara laki-laki dan permepuan tidak sama, yaitu
pada wanita dua tahun lebih cepat dewasa daripada laki-laki. Beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik ini adalah:
(i) Faktor keluarga, yaitu meliputi faktor keturunan dan lingkungan keluarga,
(ii) Faktor gizi, yang erat hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi keluarga,
17. Pekembangan Peserta Didik – BAB III (PERTUMBUHAN FISIK) | 17
(iii) Faktor emosional, yang bertalian dengan gangguan emosional yang dialami selama
perkembangannya,
(iv) Faktor jenis kelamin, dimana laki-laki cenderung memiliki ukuran tubuh lebih tinggi
dan lebih berat disbandingkan dengan wanita, dan
(v) Faktor kesehatan.
Pertumbuhan fiisik mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini
tampak pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri
dari pergaulan, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta
“melawan” kewenangan, dan semacamnya.
Remaja yang banyak memperhatikan kelompok sebaya perlu mendapatkan perhatian
dari para pendidik dalam proses pendidikan. Kegiatan seperti dorongan untuk belajar
kelompok, pembentukan kelompok olah raga, kegiatan pramuka, dan pembiasaan
hidup sehat peru dikembangkan. Di sekolah, kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler
perlu diselenggarakan secara terprogram.