Presentation kklMedia Sosial, Kawan atau Lawan versi 1.07Hidzuan Hashim
Bagi menerangkan kelemahan dan keburukan Media Sosial sekiranya di salahgunakan atau mengambil mudah akan setiap maklumat yang dikongsi atau diterbitkan.
KONTROL KONSUMSI MEDIA PADA ANAK-ANAK DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMPAK NE...Alvin Agustino Saputra
Makalah ini membahas keterkaitan hubungan antara media layar kaca dan anak serta pemecahan masalah mengenai bentuk pengawasan yang digunakan sebagai kontrol konsumsi media layar kaca pada anak. Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi di era digital telah membuat akses anak-anak terhadap media layar kaca semakin besar sehingga tidak adanya pengawasan bagi konsumsi media layar kaca mereka. Tidak semua media layar kaca menyajikan hal yang pantas dan baik untuk dikonsumsi oleh anak. Media layar kaca sebenarnya mempunyai muatan-muatan yang dapat memberikan dampak negatif berbahaya bagi anak. Penulis memperoleh informasi bahwa diet media dan pendampingan orang tua dapat menjadi bentuk pengawasan untuk konsumsi media layar kaca yang berlebihan pada anak-anak di Indonesia mengingat adanya bahaya yang mengancam dari media layar kaca. Kita juga dapat menyadari betapa pentingnya peran orang tua untuk meluangkan sedikit waktunya untuk menemani anak mereka pada saat anak mengkonsumsi media layar kaca dan memberikan dukungan pada anak untuk menerapkan diet media.
Presentation kklMedia Sosial, Kawan atau Lawan versi 1.07Hidzuan Hashim
Bagi menerangkan kelemahan dan keburukan Media Sosial sekiranya di salahgunakan atau mengambil mudah akan setiap maklumat yang dikongsi atau diterbitkan.
KONTROL KONSUMSI MEDIA PADA ANAK-ANAK DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI DAMPAK NE...Alvin Agustino Saputra
Makalah ini membahas keterkaitan hubungan antara media layar kaca dan anak serta pemecahan masalah mengenai bentuk pengawasan yang digunakan sebagai kontrol konsumsi media layar kaca pada anak. Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi di era digital telah membuat akses anak-anak terhadap media layar kaca semakin besar sehingga tidak adanya pengawasan bagi konsumsi media layar kaca mereka. Tidak semua media layar kaca menyajikan hal yang pantas dan baik untuk dikonsumsi oleh anak. Media layar kaca sebenarnya mempunyai muatan-muatan yang dapat memberikan dampak negatif berbahaya bagi anak. Penulis memperoleh informasi bahwa diet media dan pendampingan orang tua dapat menjadi bentuk pengawasan untuk konsumsi media layar kaca yang berlebihan pada anak-anak di Indonesia mengingat adanya bahaya yang mengancam dari media layar kaca. Kita juga dapat menyadari betapa pentingnya peran orang tua untuk meluangkan sedikit waktunya untuk menemani anak mereka pada saat anak mengkonsumsi media layar kaca dan memberikan dukungan pada anak untuk menerapkan diet media.
Interview LPDP adalah tahap penting dalam proses seleksi beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Persiapan yang matang dan efektif sangat penting untuk memaksimalkan peluang Anda dalam mendapatkan beasiswa ini. Berikut adalah penjelasan tentang persiapan interview LPDP:
Pemahaman Mendalam tentang Program Beasiswa LPDP:
Pertama-tama, pastikan Anda memiliki pemahaman yang kuat tentang program beasiswa LPDP, termasuk tujuan, visi-misi, nilai-nilai, dan komitmen yang diharapkan dari penerima beasiswa. Ini akan membantu Anda merumuskan jawaban yang relevan dan terfokus selama wawancara.
Persiapan Akademik:
Jika Anda telah mencapai tahap wawancara, Anda harus memiliki pemahaman yang kuat tentang bidang studi yang akan Anda pelajari. Persiapkan diri dengan membaca literatur terkait, pembaruan terbaru, dan pertanyaan yang berkaitan dengan studi Anda. Juga, pastikan Anda memahami proyeksi karier Anda setelah menyelesaikan studi dengan beasiswa LPDP.
Pertanyaan Umum:
Berlatihlah menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang sering muncul dalam wawancara beasiswa, seperti "Ceritakan tentang diri Anda," "Apa yang membuat Anda layak menerima beasiswa LPDP," dan "Apa tujuan jangka panjang Anda setelah menyelesaikan studi?" Jawablah pertanyaan ini dengan jelas dan tegas.
Pertanyaan Kontekstual:
Selain pertanyaan umum, Anda juga harus siap untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan langsung dengan aplikasi Anda, seperti "Mengapa Anda memilih program studi ini?" atau "Bagaimana Anda akan mengaplikasikan pengetahuan Anda di Indonesia setelah menyelesaikan studi?"
Latihan Wawancara:
Berlatih wawancara dengan teman, keluarga, atau mentor. Ini akan membantu Anda mengasah kemampuan berbicara Anda dan mendapatkan umpan balik yang berguna. Selain itu, Anda juga dapat merekam diri sendiri saat berlatih dan meninjau rekaman tersebut untuk perbaikan.
Sikap dan Kepribadian:
Tunjukkan sikap yang positif, kepercayaan diri, dan etika dalam wawancara. Juga, berikan contoh konkret dari pengalaman dan pencapaian Anda yang mendukung klaim Anda tentang mengapa Anda layak menerima beasiswa.
Etika dan Integritas:
Pastikan bahwa semua informasi yang Anda berikan dalam wawancara adalah jujur dan akurat. LPDP sangat menghargai integritas dan akan memeriksa semua informasi yang Anda berikan.
Pertanyaan untuk Pewawancara:
Anda juga harus siap dengan beberapa pertanyaan untuk pewawancara. Ini menunjukkan ketertarikan Anda pada program dan keseriusan Anda dalam mengambil langkah ini. Misalnya, Anda dapat bertanya tentang komunitas alumni LPDP atau peluang penelitian di universitas yang Anda rencanakan untuk masuk.
Penampilan dan Etika Berpakaian:
Pilih pakaian yang sopan dan sesuai untuk wawancara. Pastikan Anda tampil rapi dan memiliki etika berbicara yang baik.
Percaya Diri:
Akhirnya, percaya pada diri sendiri dan kemampuan Anda. Kepercayaan diri yang sehat dapat meningkatkan performa wawancara Anda.
Ingatlah bahwa wawancara LPDP adalah kesempatan untuk Anda.
Slide Kegiatan NGOBRA sesi 1 dan 2 : Strategi Pembelajaran Pada Generasi Z-...RustinaMegaNoveny
Slide-slide ini adalah materi yang disampaikan pada kegiatan NGOBRA CE 4.0 Indonesia, tindak lanjutnya adalah menyusun modul yang dikerjakan oleh tim relawan CE 4.0 Indonesia.
Interview LPDP adalah tahap penting dalam proses seleksi beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Persiapan yang matang dan efektif sangat penting untuk memaksimalkan peluang Anda dalam mendapatkan beasiswa ini. Berikut adalah penjelasan tentang persiapan interview LPDP:
Pemahaman Mendalam tentang Program Beasiswa LPDP:
Pertama-tama, pastikan Anda memiliki pemahaman yang kuat tentang program beasiswa LPDP, termasuk tujuan, visi-misi, nilai-nilai, dan komitmen yang diharapkan dari penerima beasiswa. Ini akan membantu Anda merumuskan jawaban yang relevan dan terfokus selama wawancara.
Persiapan Akademik:
Jika Anda telah mencapai tahap wawancara, Anda harus memiliki pemahaman yang kuat tentang bidang studi yang akan Anda pelajari. Persiapkan diri dengan membaca literatur terkait, pembaruan terbaru, dan pertanyaan yang berkaitan dengan studi Anda. Juga, pastikan Anda memahami proyeksi karier Anda setelah menyelesaikan studi dengan beasiswa LPDP.
Pertanyaan Umum:
Berlatihlah menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang sering muncul dalam wawancara beasiswa, seperti "Ceritakan tentang diri Anda," "Apa yang membuat Anda layak menerima beasiswa LPDP," dan "Apa tujuan jangka panjang Anda setelah menyelesaikan studi?" Jawablah pertanyaan ini dengan jelas dan tegas.
Pertanyaan Kontekstual:
Selain pertanyaan umum, Anda juga harus siap untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan langsung dengan aplikasi Anda, seperti "Mengapa Anda memilih program studi ini?" atau "Bagaimana Anda akan mengaplikasikan pengetahuan Anda di Indonesia setelah menyelesaikan studi?"
Latihan Wawancara:
Berlatih wawancara dengan teman, keluarga, atau mentor. Ini akan membantu Anda mengasah kemampuan berbicara Anda dan mendapatkan umpan balik yang berguna. Selain itu, Anda juga dapat merekam diri sendiri saat berlatih dan meninjau rekaman tersebut untuk perbaikan.
Sikap dan Kepribadian:
Tunjukkan sikap yang positif, kepercayaan diri, dan etika dalam wawancara. Juga, berikan contoh konkret dari pengalaman dan pencapaian Anda yang mendukung klaim Anda tentang mengapa Anda layak menerima beasiswa.
Etika dan Integritas:
Pastikan bahwa semua informasi yang Anda berikan dalam wawancara adalah jujur dan akurat. LPDP sangat menghargai integritas dan akan memeriksa semua informasi yang Anda berikan.
Pertanyaan untuk Pewawancara:
Anda juga harus siap dengan beberapa pertanyaan untuk pewawancara. Ini menunjukkan ketertarikan Anda pada program dan keseriusan Anda dalam mengambil langkah ini. Misalnya, Anda dapat bertanya tentang komunitas alumni LPDP atau peluang penelitian di universitas yang Anda rencanakan untuk masuk.
Penampilan dan Etika Berpakaian:
Pilih pakaian yang sopan dan sesuai untuk wawancara. Pastikan Anda tampil rapi dan memiliki etika berbicara yang baik.
Percaya Diri:
Akhirnya, percaya pada diri sendiri dan kemampuan Anda. Kepercayaan diri yang sehat dapat meningkatkan performa wawancara Anda.
Ingatlah bahwa wawancara LPDP adalah kesempatan untuk Anda.
Slide Kegiatan NGOBRA sesi 1 dan 2 : Strategi Pembelajaran Pada Generasi Z-...RustinaMegaNoveny
Slide-slide ini adalah materi yang disampaikan pada kegiatan NGOBRA CE 4.0 Indonesia, tindak lanjutnya adalah menyusun modul yang dikerjakan oleh tim relawan CE 4.0 Indonesia.
Employable Teacher Professional Identities: Concepts & PracticesNeny Isharyanti
A joint presentation with Dr. Drew Whitworth, presented in the webinar series of Faculty of Language and Arts, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia, on 18 June 2020.
The Benefits and Implications of Learning English through Facebook GroupsNeny Isharyanti
Presented in GloCALL 2015, Daejeon, Korea, 12-14 November 2015
Abstract
The benefits of Social Networking Sites (SNSs) for academic purposes have been extensively researched. In the studies of social capital and how through SNSs social capital can be formed and maintained, some studies have suggested that SNSs may build strong network and such network could benefit students in terms of educational attainment, achievement, and psychosocial factors (Ye, 2006; Ellison, Steinfield, & Lampe, 2007; Phua & Jin, 2011; Lin, Peng, Kim, Yeun Kim, & LaRose, 2012; Tamam, 2013) . However, the studies also found some barriers and implications of SNSs in the process of learning.
Most of the studies in social capital in SNSs were conducted in the context of formal education settings, in which SNSs were treated either as a part of certain courses, or relevant to students' formal education status. This study is going to be conducted in the context of informal discussion in English learning Facebook groups, with various types of members, both formal students and those who are interested in learning English. In particular, the study is going to employ the framework of social capital and actor-network theory in analyzing the discourse among the learners in order to find out the influencing factors and types of social capital that may be beneficial in learning English.
Keywords
Social Networking Sites, Social Capital, Actor-Network Theory, Computer-Mediated Discourse Analysis, Learning English
Bio
Neny Isharyanti is currently a lecturer at the English Education program of Faculty of Language and Literature, Satya Wacana Christian University, Salatiga, Indonesia. Her research interests include Computer-Mediated Discourse Analysis and sociolinguistics.
Best practices in English teachers Facebook groupsNeny Isharyanti
Presented in GloCALL 2015, Daejeon, Korea, 12-14 November 2015
Abstract
Social Networking Sites (SNSs) has become a ubiquitous tool in human's life. It does not only serve personal purposes of socializing and communication, some studies have also explored the benefits and the downsides of using them for professional purposes in various lines of jobs. In the case of educators, there is generally a positive tone in regards to the use of SNSs, suggesting that they can be useful in developing and improving professional competences among pre-service and in-service teachers (Forte, Humphreys, & Park, 2012; Power, 2013; Bissessar, 2014; Manca & Ranieri, 2014; Soomro, Kale, & Zai, 2014; Sumuer, Esfer, & Yildirim, 2014).
This study is going to explore the network and relationship among actors in SNSs, particularly on identifying actors that are influential in the network and the types of relationship among actors, as well as how the strength of the network contributes on the social capital of the teachers in their profession. Using the framework of computer-mediated discourse analysis and social capital applied on conversations in Facebook groups of English teachers from Indonesia, the study is expected to shed light on the best practices of informal teacher development through SNSs.
Keywords
Social Networking Sites, Social Capital, Actor-Network Theory, Teachers Professional Development, Computer-Mediated Discourse Analysis
Bio
Neny Isharyanti is currently a lecturer at the English Education program of Faculty of Language and Literature, Satya Wacana Christian University, Salatiga, Indonesia. Her research interests include Computer-Mediated Discourse Analysis and sociolinguistics.
10. Kawan, lawan, atau?
kawan
• Pertukaran informasi
yang cepat dan masif
• Penyebaran potensi
kebaikan (orang,
kegiatan, gerakan,
dsb.) yang lebih cepat
dan masif
• Keterlibatan yang lebih
luas
lawan
• Penyebaran informasi
yang tidak akurat
• Pencurian identitas
• Penipuan
• Lupa dunia nyata
11. Kawan, lawan, atau?
Kawan
Pertukaran informasi yang cepat
dan masif
Penyebaran potensi kebaikan
(orang, kegiatan, gerakan, dsb.)
yang lebih cepat dan masif
Keterlibatan yang lebih luas
Lawan
Penyebaran informasi yang tidak
akurat
Pencurian identitas
Penipuan
Lupa dunia nyata
Bagaimana menurut
Anda? Ada lagi?
13. Alasan sayamemakai media
sosial
• Ubiqutous – di mana saja, kapan saja, untuk
apa saja
• Menyebarkan dan mencari kebaikan
Informasi
Pemikiran
Kegiatan
Orang
• Berinteraksi dengan kalangan yang dekat
dan lebih luas secara terkini dan tak terbatas
waktu serta jarak
14. Apa alasan anda menggunakan media
sosial?
• Silakan dikemukakan!
15. Penggunaan media sosial di
dunia?
http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-
2542749/Facebook-favourite-social-network-teens-
beating-YouTube-Twitter.html
20. Sociocultural theory
Proses Pembelajaran Bahasa
(Schieffelin & Ochs, 1986)
Proses transformasi
mental linguistik
Konteks sosial
Konteks budaya
Tujuan:
mengubah
pembelajar
menjadi manusia
yang cakap
dalam
hubungannya
dengan manusia
lain
23. Fokus pada facebookPopularitas
• Paling
populer di
Indonesia
Fitur
• Lebih
banyak fitur
yang bisa
dimanfaatk
an untuk
pembelajar
an
Keamanan
• Lebih
‘aman’
karena
sifat
hubungan
yang lebih
tertutup
dan
terkendali
24. Tentang facebook & modal
sosial
• Ellison et al. (2007) and Steinfield et al.
(2008)
the use of Facebook enhanced weak ties or
bridging social capital
• Brandtzaeg (2012)
Aktif di Facebook, aktif pula di dunia nyata
25. Penelitian saya
• ICMAPPartisipan
• Executive EnglishKelas
• Tatap muka (wawancara, proyek)
• Diskusi onlinePenilaian
• Blended LearningMetode Kelas
• Actor-Network TheoryKerangka Teori
• Social Networking Analysis ToolAlat Penelitian
29. Partisipasi siswa
Diskusi Tatap Muka
Kasat mata
Siswa ekstrovert
Keterampilan berbicara dan
menyimak
Proses informasi kognitif yang
pendek – tidak adil
Diskusi Online
Tak kasat mata
(kuantitas tak selalu menjamin)
Siswa ekstrovert DAN introvert
Kemampuan membaca dan
menulis
Lebih banyak waktu untuk
memproses informasi – lebih adil
32. Partisipasi siswa?
Siswa yang
pendiam bukan
berarti tidak aktif
Kesempatan
yang sama
dalam belajar
Penghargaan
terhadap
siswa
apapun latar
belakangnya