Dokumen tersebut membahas kebijakan luar negeri Indonesia dalam hubungan internasional, mencakup kerja sama dengan berbagai negara, politik bebas aktif, pendirian ASEAN, Konferensi Asia Afrika, dan pendirian Gerakan Non-Blok untuk meredakan ketegangan Perang Dingin. Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai negara serta aktif dalam organisasi regional seperti ASEAN dan gerakan internasional.

1. Politik Luar Negeri
dalam Hubungan
Internasional
@YASHIRO CREATIF DESIGN

2. Hubungan Internasional

3. Kerja Sama
 Suatu negara tetap berkepentingan untuk menjalin kerja sama
dengan negara yang tergolong maju maupun yang belum maju.

4. Kerja Sama
 Bangsa Indonesia bersedia bekerja sama dengan bangsa
manapun. Negara kesatuan Republik Indonesia meletakan
landasan yang kuat di dalam UUD 1945.

5. Politik Bebas dan Aktif
 Garis politik luar negeri Indonesia terkenal dalam istilah “Politik
Bebas dan Aktif”.

6. ASEAN
 Indonesia aktif dalam merintis dan mengembangkan organisasi di
kawasan Asia Tenggara. ASEAN dideklarasikan berdirinya pada 8
Agustus 1967, atas prakarsa Indonesia, bersama lima anggota
pertama yaitu Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Kesepuluh
Negara sepakat menempatkan Kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta

7. Konversi Asia Afrika
 Sebelum berdirinya ASEAN, Indonesia pernah menjadi
penyelengara KAA pada tahun 1995 yang menghasilkan “Dasalisa
Bandung”. Dasalisa Bandung adalah sepuluh poin kesepakatan
yang ditujukan untuk semangat dan solidaritas negara-negara Asia
Afrika.

8. Konversi Asia Afrika
 KAA merupakan tindak lanjut dari pertemuan-pertemuan
persiapan, yakni pertama, diselenggarakan 28 April sampai 2 Mei
di Kolombia, ibukota Srilangka. Kedua, dilaksanakan di Bogor pada
tanggal 28-31 Desember 1954.

9. Gerakan Non-blok
 Indonesia termasuk salah satu pendiri Gerakan Non-blok pada
tahun 1961, dan membuktikan bahwa Indonesia membantu dunia
internasional untuk meredakan ketegangan perang dingin antara
Blok Barat dan Blok Timur.
@Yashiro Creatif DesignChaerul Hisyam