Buku pedoman ini membahas sistem pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUD Sekarwangi. Dibahas pula definisi insiden keselamatan pasien, prosedur pelaporan insiden, dan analisis risiko insiden menggunakan matriks grading risiko untuk menentukan tindak lanjut berdasarkan tingkat risikonya."
Dokumen tersebut membahas tentang analisis modus dan efek kegagalan (Failure Mode and Effect Analysis/FMEA) sebagai salah satu alat manajemen risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada suatu proses sebelum terjadinya insiden atau kecelakaan, dengan melakukan langkah-langkah seperti mengidentifikasi modus kegagalan, menentukan prioritas, menganalisis penyebab, dan meredesain proses."
Dokumen tersebut merupakan rencana kerja tim mutu Puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui 13 kegiatan yang meliputi penggalangan komitmen, penyusunan indikator mutu, pengukuran indikator, monitoring evaluasi, manajemen resiko, sasaran keselamatan pasien, pelaporan insiden, audit internal, survey kepuasan pasien, dan pertemuan tinjauan manajemen."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Terdapat penjelasan mengenai konsep dasar manajemen risiko, jenis risiko klinis dan non klinis, proses identifikasi, analisis, evaluasi, dan penanganan risiko."
Buku pedoman ini membahas sistem pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUD Sekarwangi. Dibahas pula definisi insiden keselamatan pasien, prosedur pelaporan insiden, dan analisis risiko insiden menggunakan matriks grading risiko untuk menentukan tindak lanjut berdasarkan tingkat risikonya."
Dokumen tersebut membahas tentang analisis modus dan efek kegagalan (Failure Mode and Effect Analysis/FMEA) sebagai salah satu alat manajemen risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada suatu proses sebelum terjadinya insiden atau kecelakaan, dengan melakukan langkah-langkah seperti mengidentifikasi modus kegagalan, menentukan prioritas, menganalisis penyebab, dan meredesain proses."
Dokumen tersebut merupakan rencana kerja tim mutu Puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui 13 kegiatan yang meliputi penggalangan komitmen, penyusunan indikator mutu, pengukuran indikator, monitoring evaluasi, manajemen resiko, sasaran keselamatan pasien, pelaporan insiden, audit internal, survey kepuasan pasien, dan pertemuan tinjauan manajemen."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Terdapat penjelasan mengenai konsep dasar manajemen risiko, jenis risiko klinis dan non klinis, proses identifikasi, analisis, evaluasi, dan penanganan risiko."
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdfSYuniAst
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk definisi keselamatan pasien, tujuan, standar, ruang lingkup, jenis insiden, pelaporan insiden, dan tindak lanjut hasil investigasi insiden. Tujuan akhir dari penerapan keselamatan pasien adalah mencegah terjadinya insiden dan kejadian tidak diharapkan di rumah sakit.
OK ARIA BARITO PRESENTASI KESELAMATAN PASIEN.pptNonoRustono
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit dalam 3 kalimat. Pertama, rumah sakit memiliki berbagai risiko terkait pelayanan kesehatan yang dapat membahayakan pasien. Kedua, diperlukan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan analisis risiko untuk mencegah terulangnya insiden. Ketiga, peningkatan kompetensi tenaga medis dan sarana prasarana rumah sakit diperlukan unt
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan keselamatan pasien melalui komunikasi yang efektif dengan menerapkan 6 tujuan IPSG JCI dan model komunikasi SBAR untuk serah terima informasi pasien. Dokumen ini juga menjelaskan monitoring dan evaluasi penerapan standar prosedur operasional untuk komunikasi efektif di rumah sakit.
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes, 2006).
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keselamatan pasien di rumah sakit, yang mencakup pembentukan komite keselamatan pasien rumah sakit, standar keselamatan pasien, pengelolaan risiko keselamatan pasien, dan 7 langkah untuk mencapai keselamatan pasien di rumah sakit."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko, mulai dari pengertian, tujuan pelatihan, faktor-faktor yang mempengaruhi, definisi-definisi terkait, tahapan-tahapan manajemen risiko seperti komitmen, persiapan, identifikasi bahaya, analisis risiko, penilaian risiko, hingga cara-cara penilaian risiko secara kualitatif dengan menggunakan matriks risiko.
[Ringkasan]
1. Sistem Pelaporan dan Pembelajaran Keselamatan Pasien Nasional (SP2KPN) merupakan bagian dari Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP) yang berfungsi sebagai pusat data laporan insiden keselamatan pasien di tingkat nasional berdasarkan laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan.
2. SP2KPN bertujuan untuk mengetahui data insiden keselamatan pasien secara nasional berdasarkan laporan dan pembelajaran dari fasilitas pelayan
Patient Safety Dalam Pelayanan Keperawatan Mata.pdfSYuniAst
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk definisi keselamatan pasien, tujuan, standar, ruang lingkup, jenis insiden, pelaporan insiden, dan tindak lanjut hasil investigasi insiden. Tujuan akhir dari penerapan keselamatan pasien adalah mencegah terjadinya insiden dan kejadian tidak diharapkan di rumah sakit.
OK ARIA BARITO PRESENTASI KESELAMATAN PASIEN.pptNonoRustono
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit dalam 3 kalimat. Pertama, rumah sakit memiliki berbagai risiko terkait pelayanan kesehatan yang dapat membahayakan pasien. Kedua, diperlukan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan analisis risiko untuk mencegah terulangnya insiden. Ketiga, peningkatan kompetensi tenaga medis dan sarana prasarana rumah sakit diperlukan unt
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan keselamatan pasien melalui komunikasi yang efektif dengan menerapkan 6 tujuan IPSG JCI dan model komunikasi SBAR untuk serah terima informasi pasien. Dokumen ini juga menjelaskan monitoring dan evaluasi penerapan standar prosedur operasional untuk komunikasi efektif di rumah sakit.
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes, 2006).
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keselamatan pasien di rumah sakit, yang mencakup pembentukan komite keselamatan pasien rumah sakit, standar keselamatan pasien, pengelolaan risiko keselamatan pasien, dan 7 langkah untuk mencapai keselamatan pasien di rumah sakit."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko, mulai dari pengertian, tujuan pelatihan, faktor-faktor yang mempengaruhi, definisi-definisi terkait, tahapan-tahapan manajemen risiko seperti komitmen, persiapan, identifikasi bahaya, analisis risiko, penilaian risiko, hingga cara-cara penilaian risiko secara kualitatif dengan menggunakan matriks risiko.
[Ringkasan]
1. Sistem Pelaporan dan Pembelajaran Keselamatan Pasien Nasional (SP2KPN) merupakan bagian dari Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP) yang berfungsi sebagai pusat data laporan insiden keselamatan pasien di tingkat nasional berdasarkan laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan.
2. SP2KPN bertujuan untuk mengetahui data insiden keselamatan pasien secara nasional berdasarkan laporan dan pembelajaran dari fasilitas pelayan
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
22. P
M
K
P
Sub Bag Manajemen Risiko
Sub Bag Keselamatan Pasien
Sub Bagian Mutu
Grading risiko , FMEA (failure mode and effect analysis).
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
Kejadian Tidak Cedera (KTC)
Kondisi Potensial Cedera (KPC)
Kejadian sentinel
Indikator Area Prioritas Indikator Area Klinis
Indikator Area Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator Area Manajerial
KONSEP PENGORGANISASIAN MUTU
24. Pembentukan KOMITE PMKP SK Mei 2023
Ketua
dr. Salomo Galih
Direktur
dr. Bambang Sugianto
Sub. Mutu
Theresia
Nurhayati, A.Md
Kes
Sub.
Keselamatan
Pasien
Nenzziana L.
A.Md. Kep
Sub. Managemen
Resiko
MM. Nani Dwiyanti
Amd. Kep
Sekretaris
Indriyani, AMR
Sub. Komite
Akreditasi
Ns. Estriani S. Kep
25. D
C
A
P
KEGIATAN PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN RS CHARITAS HOSPITAL KLEPU
Kegiatan manajemen mutu Instalasi/ Bagian/ Ruang
Pelaksanaan program keselamatan pasien
Manajemen Risiko
Pelaksanaan HFMEA
Pelaksanaan RCA
Evaluasi kinerja staf
Evaluasi mutu Komite/Tim
Komite Medik
Komite PPI
Tim PRONAS
26. STRATEGI PENCAPAIAN MUTU RS CHK
Pemahaman konsep dasar upaya
peningkatan mutu oleh semua petugas
Sosialisasi staf di setiap unit
Upaya peningkatan kompetensi SDM
Menciptakan budaya mutu RS
Sistem perbaikan dengan pendekatan PDCA
27. INDIKATOR MUTU
PEMILIHAN INDIKATOR
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
VALIDASI DATA
LAPORAN DAN REKOMENDASI
TINDAK LANJUT
Profil indikator
•Definisi operasional
•Tujuan dan dimensi mutu
•Numerator, Denominator,
Formula
•Metodologi pengumpulan
•Cakupan data
•Frekuensi Pengumpulan data
Analisis data
•Metodologi analisis
•Sumber data
•PJ Data
•Publikasi
Dibandingkan
Tren bulan lalu dan
bulan sama
Benchmarking
Standar
28. Insiden Keselamatan Pasien
DEFINISI:
Setiap kejadian yang
tidak disengaja dan
kondisi yang
mengakibatkan atau
berpotensi
mengakibatkan cedera
yang dapat dicegah pada
pasien,
IKP
KTD
KTC
KNC
KPC
SENTINEL
29. • Kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
cedera, tetap belum sampai terjadi insiden.
KPC
• Terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien.
KNC
• Insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak
timbul cedera.
KTC
• Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
KTD
• Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau
cedera yang serius
Sentinel
Referensi: PMK No 11/MENKES/PER/VIII/2017 ttg
Keselamatan Pasien
30. ROOT CAUSE ANALYSIS - PROCESS
Step 1
Identifikasi
insiden yang
akan
diinvestigasi
Step 2
Bentuk tim
investigator
Step 3
Kumpulkan
data
Step 4
Petakan
kronologi
kejadian
Step 5
Identifikasi
masalah
Step 6
Anali
sis
Informasi
Step 7
Rekomen
dasi dan
Rencana
Kerja untuk
Perbaikan
32. Manajemen Risiko
Aktivitas Klinik dan Administratif yang dilakukan RS
untuk melakukan identifikasi, evaluasi, dan
pengurangan risiko terjadinya cedera / kerugian pada
pasien, pengunjung, dan institusi RS
35. HFMEA (Healthcare Failure
Mode Effect and Analysis)
Metode perbaikan kinerja Pro Aktif dengan
mengidentifikasi dan mencegah masalah sebelum
terjadi
HFMEA 2018: Gempa Bumi
36. Sasaran HFMEA
1. Proses berisiko tinggi di dalam Unit Kerja berdasarkan
manajemen risiko di unitnya
2. Proses berisiko tinggi di RS berdasarkan data
manajemen risiko RS
37. TRAINING
Pendidikan dan pelatihan :
Workshop/ Pelatihan mutu olerh KARS,
terlaksana 19-21 April 2018,
mengikutsertakan Direksi dan Ketua KMKP
Inhouse training PMKP bagi seluruh
anggota KMKP (Akan terlaksana di triwulan
II : 12 Mei 2018)
Inhouse training PMKP bagi segenap
pimpinan instalasi/unit di RSU Panti
Baktiningsih Inhouse Training bagi seluruh
petugas RSU Panti Baktiningsih (Sudah
terlaksana di triwulan II : Mei 2018)
38. INDIKATOR AREA PRIORITAS RS
Charitas Hospital Klepu
Area Pelayanan Geriatri
CHF, PPOK, Patah Tulang Panjang Tertutup, Stroke Iskemik, DM
Hiperglikemi dg Penyulit
Lama Rawat Pasien Geriatri Rawat Inap < 5 hari (Pronas Geriatri)
Kepatuhan Mengisi Status Fungsional Pasien Geriatri Rawat Inap
(Instrumen ADL Barthel) (Pronas Geriatri)
Rehospitalisasi Pasien Geriatri Rawat Inap dalam 1 bulan 0% (Pronas
Geriatri)
Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh
pada Pasien Geriatri Rawat Inap (Instalasi Rawat Inap)
Waktu tunggu (response time) pelayanan home care pada geriatri
setelah permintaan home care di pendaftaran dalam 24 jam (Unit
Home Care)