Sebuah slide presentasi hasil magang selama 122 hari di Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Twin Tower yang berlokasi di UPN Veteran Jatim, bekerja sama dengan PT.PP Persero Tbk
3. Pemilik/Owner
UPN “Veteran” Jawa Timur
Konsultan Perencana
PT. Pola Data Konsultan
Konsultan Pengawas
PT. Saranabudi Prakasa Cipta
Kontraktor
PT.PP. (Persero) Tbk
Berdasarkan informasi yang diperoleh selama kegiatan magang,
hubungan kerja proyek Pembangunan Gedung Kuliah Fakultas
Kedokteran dan FISIP UPN "Veteran" Jawa Timur adalah
sebagai berikut:
Hubungan
Kerja
4.
5. Merupakan rangkaian kegiatan yang saling
berkaitan dengan organisasi, guna
mencapai standar mutu yang sesuai.
Dalam standar Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2015 menekankan bahwa setiap
kegiatan dilaksanakan melalui siklus PDCA:
Check
Do
Plan
Manajemen Mutu
12. Implementasi
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009
tentang Pengolahan Lingkungan Hidup
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun
2012 tentang Penerapan Sistem
Keselamatan Kesehatan Kerja
PERMENAKER No. PER,01/MEN/1980:
tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Konstruksi Bangunan
Kep. 102/Men/VI/2004–Tentang Waktu
Kerja dan Upah Kerja Lembur
Peraturan perundang-undangan
yang berlaku
16. Implementasi
Rencana Tanggap Darurat
• Personil HSE dari PT pekerja yang mengalami kecelakaan kerja diharuskan segera menghubungi
nomor emergency call “081130062000” untuk melaporkan kejadian dan lokasi korban.
• Tim P3K yang menerima laporan dari personil HSE diharuskan menginformasikan kepada
Koordinator Pelaksana dengan segera.
• Tim P3K segera ke lokasi kejadian membawa perlengkapan Tas Responder Bag dan
menginformasikan Driver Emergency Car untuk menuju area depan direksi.
• Koordinator Tanggap Darurat mengintruksikan ketua tim evakuasi dan ketua tim pengamanan
melalui HT dengan kode “Semangka Jatuh (Lokasi Kejadian) Segera Evakuasi” untuk melakukan
pengamanan pada lokasi kejadian.
• Tim P3K yang tiba di lokasi kejadian diharuskan segera memberikan pertolongan medis pertama
pada korban,
• Tim pengamanan segera melakukan sterilisasi area dan screening adanya dokumentasi
kecelakaan pada seluruh tenaga kerja pada sekitar lokasi kejadian.
• Ketua tim evakuasi dan tim pengamanan melakukan stand down meeting kepada seluruh pekerja.
• Tim P3K dan Tim Evakuasi mengevakuasi korban menuju emergency car dengan menggunakan
bucket emergency dan membawa korban menuju RS. Mitra Keluarga Pondok Tjandra.
• Ketua tim evakuasi menginformasikan kepada coordinator pelaksana bahwa korban telah
dilakukan penanganan dan dirujuk ke RS. Mitra Keluarga Pondok Tjandra.
19. Pekerjaan Plaster dan Acian
Persiapan Acian Pekerjaan Pengacian
Pengecekan Kelurusan
Plesteran
Pembuatan Kepala Plester Pekerjaan Plesteran
Finishing
20. Pekerjaan Plafond
Pemasangan Plafond dan
Gypsum
Pelapisan Join Compound Pelapisan Sealer Plafond
Pemasangan Rangka Plafond
Pemasangan Rod Plafond Pemasangan Shadow Line di
Tepi Ruangan
21. Pekerjaan Kramik
Pembuatan Rabat Pengaplikasian Perekat
Proses Meratakan Permukaan
Keramik dengan Palu Karet
Pengaplikasian Adjuster untuk
Menyamakan Elevasi Keramik
Pekerjaan yang meliputi:
• Pembersihan permukaan
• Pembuatan rabat keramik
• Pelapisan skrit setebal 2,5 cm
• Pelapisan lem keramik (Semen
Indocement)
• Pemasangan keramik dengan
memperhatikan space
• Pemberian nat pada space
keramik (Grouting)
22. Pekerjaan Instalasi Kabel
Instalasi kabel pada proyek twin tower UPN “Veteran”
Jawa Timur dibagi berdasarakan beberapa warna pada
klem kabelnya, seperti:
• klem merah : Instalasi kabel fire alarm
• klem biru : Instalasi sound sistem
• klem kuning : Instalasi CCTV
• klem hijau : Instalasi data & wifi
• klem coklat : Instalasi proyektor
• klem putih : Instalasi kabel lampu
Jenis kabel berdasarkan warna kabelnya:
• Kabel berwarna merah : Arus kuat/arus AC (380v)
• Kabel berwarna biru : Arus netral (220v)
• Kabel berwarna kuning : Arus menengah/arus DC (180v)
• Kabel berwarna hitam : Arus lemah
24. Instalasi Pipa Air
Pekerjaan instalasi pipa air melibatkan
pemasangan sistem distribusi air, termasuk
di dalamnya pipa, kran serta pompa. Hal ini
ditujukaan agar pasokan air dalam gedung
dapat terdistribusi secara baik serta
berfungsi dengan normal.
25. Pressure Test Sprinkler
Alat Test: Pressure Gauge
Tekanan awal 20 bar = 20 kg/cm²
Toleransi hilang selama pengetesan: 1 bar
Jika hilang 2-3 bar artinya terjadi kebocoran
Indikasi Bocor
● Pada pengelasan
● Sambungan shock drat (Penghubung pada joint/tikungan
sprinkler)
● Pengaplikasian lem pada shock drat (Lem/poxy)
26. Refrigerant AC Test
Alat tes: Pressure Gauge
Indikasi Bocor
● Kebocoran pada bagian pengelasan (Cari
titik pengelasan pada tembaga)
● Pemasangan kabel dan sambungan unit
AC tidak sesuai/pas
Metode
Udara disuntikkan (vacum udara) di salah satu tembaga
(tembaga kecil) dengan kekuatan 200 psi
29. Pengolahan Bahan Kimia Pada Proyek
Pelebelan Yang Benar Pelatihan dan Awareness
a. Pelatihan kepada semua pekerja
tentang penggunaan yang aman,
penyimpanan, dan penanganan
bahan kimia.
b. Peningkatkan kesadaran pekerja
tentang bahaya yang terkait dengan
bahan kimia tertentu dan langkah-
langkah darurat yang harus diambil
jika terjadi kecelakaan.
30. Pengolahan Bahan Kimia Pada Proyek
Penerapan Penggunaan yang Aman
a. Pastikan pekerja menggunakan peralatan pelindung diri
diri (APD) yang sesuai ketika bekerja dengan bahan
kimia berbahaya.
b. Pantau penggunaan bahan kimia secara ketat sesuai
dengan petunjuk produsen.
31. Pengolahan Limbah Air Domestik
a. Setiap site/proyek melakukan pengolahan air
limbah domestik, sehingga mutu air limbah
domestik yang dibuang ke sumber air tidak
melampaui baku mutu air limbah domestik.
b. Sistem pengolahan air limbah dapat berupa sistem
tangki septik, biotech, biofilter, dan sebagainya.
c. Sistem pengolahan konvensional yang dapat
mencemari air tanah tidak diperkenankan.
d. Terhadap pengolahan air limbah domestik, wajib
dilakukan pemantauan untuk mengetahui
pemenuhan ketentuan baku mutu air limbah.
e. Pengujian air limbah domestik dilakukan sesuai
dengan peraturan yang berlaku dan mencakup
minimal parameter Ph, BOD, COD, TSS, Minyak
dan Lemak, Amoniak, Total Coliform dan Debit.
32. Penanganan Insiden Pencemaran Limbah
B3
1
Jika terjadi tumpahan oli atau
coolant pada mesin dengan
jumlah yang besar, segera
bersihkan dengan
menggunakan serbuk kayu.
2
Lakukan pengisolasian
terhadap area terjadinya
tumpahan oli dan coolant.
4
Pastikan tumpahan tidak
meluas dengan cepat ke area
lain.
5
Jika prosedur telah selesai, lakukan
pengecekan unit mesin untuk
menghindari terjadinya tumpahan
berikutnya.
3
Segera laporkan insiden ini
kepada group leader dan
carilah bantuan kepada Tim
Tanggap Darurat.
33. Penanganan Insiden Pencemaran Limbah
B3 (Mengakhiri Pekerjaan)
1
Pastikan tidak ada ceceran
yang tertinggal.
2
Bersihkan area kerja, buang
sarung tangan, masker dan
majun pada tempat yang telah
disediakan.
3
Buang serbuk kayu yang telah
dipakai pada tempat
penampungan dan dipisahkan
dengan serbuk kayu yang
belum dipakai (baru).
37. 3. Perhitungan Efisiensi Tower Crane
Kode Tanggal
23 Juli 2023
24 Juli 2023
28 Juli 2023
29 Juli 2023
No Pengangkutan
Volume
Pekerjaan (Kg)
Waktu Siklus
(Menit)
1 Tulangan 12978 464.336636
2 bekisting 16128 336.16692
3 Beton 30240 2450.33091
Total 59346 3250.83446
38. 3. Perhitungan Efisiensi Tower Crane
Maka waktu efektif penggunaan tower crane
ditampilkan sebagai berikut:
• Pada saat Tidak ada pengecoran : 12 Jam (720
menit)
• Pada saat ada pengecoran : 17 Jam (1020 menit)
Waktu Siklus = 103 menit
Waktu pelaksanaan = 17 jam (1020 menit)
Efisiensi =
103
1020
= 0,10098
Jenis
Pekerjaan
Tanggal diamati
23 Juli 2023 24 Juli 2023 28 Juli 2023 29 Juli 2023
Tulangan 0.1014131 0.13168138 0.1231132 0.0990243
Bekisting 0.0737087 0.0968564 0.0887316 0.07027868
Beton 0.5413147 0.6568048 0.6883638 0.51580187
Efisiensi
kumulatif 0.7164365 0.88534258 0.9002086 0.68510485
Rata-rata
Efisiensi
0.796773152