Kemahiran keibubapaan penting untuk membentuk keluarga bahagia dan harmonis. Ibu bapa perlu menguasai kemahiran mendengar, berkomunikasi, berbincang, membimbing, dan sikap insaniah untuk memastikan anak-anak berkembang dengan baik. Kekurangan kemahiran ini boleh menyebabkan masalah dalam keluarga seperti anak-anak kurang bertanggungjawab dan sering berlaku pertengkaran.
. Menurut Nik Safiah Karim dalam Tatabahasa Dewan Edisi Ketiga, morfologi ialah satu bidang ilmu bahasa yang mengkaji perkataan-perkataan. Sintaksis bermaksud sebagai satu cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang peraturan dan susunan kata dalam sesuatu ayat
. Menurut Nik Safiah Karim dalam Tatabahasa Dewan Edisi Ketiga, morfologi ialah satu bidang ilmu bahasa yang mengkaji perkataan-perkataan. Sintaksis bermaksud sebagai satu cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang peraturan dan susunan kata dalam sesuatu ayat
Persampelan rawak mudah. Ini merupakan sebahagian sahaja daripada modul yang disediakan secara berkumpulan. Bahagian yang dikongsikan ini dihasilkan oleh Norazlin binti Mohd rusdin
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...Anis Ilahi
Â
Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membentuk dan mengembangkan potensi kemanusiaan sehingga menghasilkan generasi yang kompeten dan berwatak (berakhlak) mulia. Upaya ini dimulai pertama kali dari keluarga, karena keluarga merupakan tempat pertama bagi anak dalam memperoleh pendidikan hidup.
Usaha pendidikan karakter melalui lingkungan keluarga dapat dilakukan setidaknya melalui 4 cara yaitu:keteladanan, pembiasaan, nasehat dan hukuman serta motivasi terhadap anak. Cara-cara tersebut dilaksanakan dengan pola yang baik yang diulangi secara terus menerus dan berlangsung secara konsisten. Pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga merupakan amanah dan tugas serta kewajiban bagi kita semua. Pemahaman dan penyelarasan serta penyesuaiantentang lingkungan pendidikan keluarga serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari merupakan wujud tanggung jawab kita.
Tercapainya proses pendidikan karakter di dalam lingkungan keluarga bergantung pada keserasian antara orang tua, anak, cara yang digunakan serta lingkungan yang mendukung terjadinya proses pendidikan. Dengan demikian pelaksanaan proses pendidikan karakter dalam keluarga merupakan keterpaduan antara keteladanan, pembiasaan, nasehat dan motivasi serta kebersamaan yang berorientasi pada terciptanya keselarasan karakter untuk semua anggota keluarga.
Persampelan rawak mudah. Ini merupakan sebahagian sahaja daripada modul yang disediakan secara berkumpulan. Bahagian yang dikongsikan ini dihasilkan oleh Norazlin binti Mohd rusdin
Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan karakter peserta didik di ...Anis Ilahi
Â
Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membentuk dan mengembangkan potensi kemanusiaan sehingga menghasilkan generasi yang kompeten dan berwatak (berakhlak) mulia. Upaya ini dimulai pertama kali dari keluarga, karena keluarga merupakan tempat pertama bagi anak dalam memperoleh pendidikan hidup.
Usaha pendidikan karakter melalui lingkungan keluarga dapat dilakukan setidaknya melalui 4 cara yaitu:keteladanan, pembiasaan, nasehat dan hukuman serta motivasi terhadap anak. Cara-cara tersebut dilaksanakan dengan pola yang baik yang diulangi secara terus menerus dan berlangsung secara konsisten. Pendidikan karakter dalam lingkungan keluarga merupakan amanah dan tugas serta kewajiban bagi kita semua. Pemahaman dan penyelarasan serta penyesuaiantentang lingkungan pendidikan keluarga serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari merupakan wujud tanggung jawab kita.
Tercapainya proses pendidikan karakter di dalam lingkungan keluarga bergantung pada keserasian antara orang tua, anak, cara yang digunakan serta lingkungan yang mendukung terjadinya proses pendidikan. Dengan demikian pelaksanaan proses pendidikan karakter dalam keluarga merupakan keterpaduan antara keteladanan, pembiasaan, nasehat dan motivasi serta kebersamaan yang berorientasi pada terciptanya keselarasan karakter untuk semua anggota keluarga.
Peran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada AnakSeta Wicaksana
Â
Peran orang tua diperlukan dalam pemilihan, mencari, menggali berbagai informasi. Orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anak dalam menentukan arah karir yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Orang tua sebagai konselor, mentor dan coach.
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaSeta Wicaksana
Â
Komunikasi merupakan kunci penting dalam kehidupan bersosial, tanpa komunikasi kita tidak akan mampu memahami dan mengerti apa yang kita dan orang lain inginkan.
Begitu pula dalam berkeluarga, komunikasi menjadi salah satu hal yang menjaga keutuhan berumah tangga.
Meskipun demikian, sering kali kita mengalami miss komunikasi, baik dengan pasangan, anak, maupun orang lain.
Miss komunikasi yang berkepanjangan akan membuat rumah tangga menjadi goyah dan membuat lingkungan rumah menjadi tidak sehat bagi keluarga.
Oleh karena itu penting untuk kita mulai membangun komunikasi yang efektif di dalam keluarga.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. KEKELUARGAAN
• Kemahiran keibubapaan merupakan sesuatu yang amat
penting bagi institusi kekeluargaan dalam dasawarsa
ini.
• Kemahiran ini perlu sesuai dengan situasi semasa anak-
anak.
• Kemahiran keibubapaan bukan sahaja perlu
dipraktikkan oleh ibu bapa, malah anak-anak terutama
remaja masa kini juga perlu menguasainya.
3. KEKELUARGAAN
• Mereka perlu didedahkan dengan kemahiran tersebut
agar menjadi pemangkin kewujudan sesebuah keluarga
bahagia, bertoleransi dan memahami.
• Peranan diri sendiri (anak-anak dan remaja) dan ahli
keluarga lain dapat meningkatkan keharmonian
institusi kekeluargaan terutama dari aspek kesihatan
keluarga.
4. • Institusi kekeluargaan
terbentuk melalui ikatan
perkahwinan yang sah.
• Kedua-dua pasangan perlu
berusaha untuk
mengekalkan perkahwinan
mereka bagi membentuk
keluarga yang bahagia,
bertoleransi dan saling
memahami.
Kemahiran Keibubapaan
dalam Konteks Berkeluarga
5. Kemahiran Keibubapaan
dalam Konteks Berkeluarga
• Keluarga merupakan satu
institusi yang amat penting
dalam masyarakat.
• Kepincangan institusi
kekeluargaan akan
menyumbang kepada
keretakan sesebuah
masyarakat.
• Keluarga yang harmoni
akan melahirkan insan yang
bertanggungjawab terhadap
diri dan insan lain.
6. KEIBUBAPAAN
• Setiap pasangan yang berkahwin
mengimpikan sebuah keluarga
yang bahagia.
• Keluarga bahagia ialah asas
kepada pembentukan
masyarakat penyayang.
• Ibu bapa merupakan pemimpin
dalam rumah tangga dan
institusi kekeluargaan. Sebagai
pemimpin, mereka perlu
menguasai kemahiran
keibubapaan.
7. Kemahiran Keibubapaan
dalam Konteks Berkeluarga
• Suri teladan kepada
anak-anak
• Kemahiran
mendengar
• Kemahiran
berkomunikasi
• Kemahiran
berbincang
• Kemahiran
membimbing
• Kemahiran insaniah
8. • Ibu bapa berperanan sebagai
suri teladan kepada anak-anak
terutama remaja bagi
memastikan mereka mempunyai
sahsiah yang baik.
• Anak-anak atau remaja yang
sedang meningkat usia
mencontohi kelakuan ibu bapa.
• Hal ini bertepatan dengan
peribahasa Melayu bagaimana
acuan, begitulah kuihnya.
Suri teladan kepada
anak-anak
9. Suri teladan
kepada anak-anak
• Sebagai contoh,
amalan gaya hidup
sihat, penampilan diri
yang kemas, berkata
jujur, rajin, bersikap
lemah lembut, sopan
santun dan ceria.
10. • Ibu bapa perlu menjadi
pendengar yang baik untuk
mendengar luahan anak-anak
sama ada dalam keadaan sedih
atau gembira.
• Ibu bapa menjadi sumber
rujukan dan berkongsi pendapat
dengan anak-anak.
Kemahiran mendengar
11. • Sentiasa memberikan tumpuan,
sabar dan meluangkan masa
untuk mendengar.
• Seorang pendengar yang baik
tidak mencelah perbualan
dengan cerita lain.
• Jadi pendengar yang aktif
dengan memberikan maklum
balas yang baik.
• Fahami pandangan dan perasaan
anak-anak.
Kemahiran mendengar
12. Kemahiran
berkomunikasi
• Komunikasi yang baik
akan membentuk
sahsiah anak-anak.
• Ibu bapa perlu tahu
untuk membezakan
antara situasi yang
memerlukan
ketegasan dengan
situasi yang
memerlukan
kelembutan dan kasih
sayang
13. • Sentiasa memberikan tumpuan
semasa berkomunikasi dengan
anak-anak.
• Menyesuaikan komunikasi
dengan emosi anak-anak ketika
berbual.
• Tidak segera memberi nasihat.
• Ibu bapa seharusnya
mempunyai ilmu memahami
perspektif remaja.
Kemahiran
berkomunikasi
14. Kemahiran berbincang
• Ibu bapa perlu menguasai kemahiran
berbincang.
• Perbincangan dengan anak-anak
memberikan mereka keyakinan dalam
membuat sesuatu keputusan.
• Beri peluang kepada anak-anak
terutama remaja untuk memberikan
idea dan pandangan mereka.
• Ibu bapa perlu berbincang dalam
keadaan rasional dengan anak-anak,
bukan dalam keadaan beremosi.
• Cara ibu bapa berbincang dengan
anak-anak akan memberikan impak
kepada perhubungan antara ibu bapa
dengan anak-anak.
15. • Anak-anak perlu dibimbing
supaya mereka tidak lari
daripada landasan agama dan
norma kehidupan seperti
penyalahgunaan dadah dan
perhubungan seks luar nikah.
• Ibu bapa seharusnya
memberikan anak-anak
peluang untuk berdikari
selain peluang membuat
keputusan.
Kemahiran
membimbing
16. Kemahiran
membimbing
• Bimbingan yang
berterusan akan
menjadikan anak-
anak rapat dengan ibu
bapa.
• Perbincangan yang
diakhiri dengan
bimbingan
menjadikan anak-
anak berasa disayangi
dan dihargai.
17. Kemahiran
insaniah
• Ibu bapa perlu
bersikap adil dalam
kalangan anak-anak.
• Ibu bapa perlu
menjaga kebajikan
anak-anak seperti
mengambil berat
tentang keperluan
persekolahan dan
harian.
18. • Ibu bapa perlu bersikap
memaafkan anak-anak.
• Namun begitu, hukuman
berbentuk pengajaran
perlu diterapkan agar
mereka belajar daripada
kesilapan.
• Ibu bapa seharusnya
sentiasa bersifat tenang
dan bersabar.
Kemahiran insaniah
19. Kesan Kekurangan
Kemahiran Keibubapaan
Terhadap Ahli Keluarga
• Merendahkan harga diri
anak-anak
• Anak kerap memprotes
secara melampau
• Anak-anak lebih kerap
meluahkan perasaan di
media sosial
• Perhubungan antara ibu
bapa dengan anak-anak
menjadi kurang mesra
20. Kesan Kekurangan
Kemahiran Keibubapaan
Terhadap Ahli Keluarga
• Anak-anak gagal
mempunyai sikap asertif
• Menjarakkan hubungan
antara anak-anak dengan
ibu bapa
• Anak-anak menjadi
kurang bertanggungjawab
dan kurang matang
• Sering berlaku
pertengkaran antara adik-
beradik dan ibu bapa
21. • Hari ini, kita didedahkan dengan
pelbagai masalah remaja akibat
lemahnya institusi kekeluargaan.
• Masalah seperti ponteng sekolah,
bergaduh, buli, merokok, hubungan
seks luar nikah, sumbang mahram,
penyalahgunaan bahan, menonton
laman web porno, lari dari rumah dan
terlibat dengan gangsterisme antara
masalah yang sering dipaparkan sama
ada di media elektronik, Internet
mahupun di dada akhbar.
Kepentingan Kemahiran Keibubapaan
dalam Konteks Berkeluarga
22. Kepentingan Kemahiran
Keibubapaan dalam Konteks
Berkeluarga
• kemahiran keibubapaan dalam
konteks berkeluarga dapat
membentuk budaya anak-anak yang
cemerlang, tidak terpengaruh
dengan gejala sosial, mempunyai jati
diri dan tahap disiplin yang baik
serta mempunyai pengetahuan dan
pegangan agama.
• Namun ibu bapa yang menggunakan
kekerasan menyebabkan hubungan
yang terjalin dalam kalangan ahli
keluarga renggang sejak awal
seterusnya mendorong kepada
kehidupan yang penuh kemelut dan
tekanan.
23. • Meningkatkan tahap disiplin
• Mendidik agar boleh berdikari
• Menghindarkan daripada
terjebak dengan gejala sosial
• Bertindak sebagai tempat
rujukan dan menyelesaikan
masalah
• Mendidik dengan nilai dan
pegangan agama
Kepentingan Kemahiran Keibubapaan
dalam Konteks Berkeluarga