SlideShare a Scribd company logo
( A D I R O H M A N )
Peserta Didik adalah anggota masyarakat
yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pendidikan.
1. PENGERTIAN PESERTA DIDIK
2. PESERTA DIDIK SEBAGAI
PERSONA
Ialah makhluk yang memiliki pribadi tidak lagi sebagai objek yang
nonpribadi sebagai pandangan para ahli pada abad pertengahan.
Ciri Peserta Didik (Umar Tirtahardja dan La Sulo 1994) :
1. Individu yang memiliki potensi fisik dan phisikis.
2. Individu yang sedang berkembang.
3. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan
manusiawi.
4. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
3. PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Pertumbuhan adalah bertambanya tinggi badan, berat badan
semakin efektifnya fungsi otot tubuh dan organ fisik, organ
panca indera dan lain-lain yang menyangkut keinginan aspek
fisik.
Perkembangan adalah semakin optimalnya kemajuan aspek
phisikis peserta didik seperti kemampuan cipta, rasa, karsa,
karya, kematangan pribadi, pengendalian emosi, kepekaan
spiritualitas, keimanan dan ketakwaan.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
1. Nativisme (Teori Biologis)
Paham yang menitikberatkan pada faktor genotype, berpendapat bahwa
bayi manusia sejak lahir sudah di karunia bekal bakat dan potensi baik dan
buruk. (Shopenheur, 1788-1860)
2. Empirisme (Teori Lingkungan)
Berpendapat bahwa perkembangan anak tergantung dari pengalamannya,
sedangkan perkembangannya tidak penting. (John Locke)
3. Naturalisme (Teori Alam)
Berpendapat bahwa anak sejak lahir sudah membawa potensi baik. (Jean
Jaques Rousseau, 1712-1778)
4. Konvergensi (Teori Interaksi)
Setiap tingkah laku merupakan hasil konvergensi faktor bawaan dari faktor
lingkungan. (William Stern, 1871-1939)
TUGA S PENDIDIK DA LA M
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
A NA K
Tugasnya mengenali masa peka yang ada pada diri
peserta didik yang kemudian memberikan pelayanan dan
perlakuan yang tepat.
4. TEORI PERKEMBANGAN FISIK
PESERTA DIDIK
Teori ini di kemukakan oleh Gasell dan Ames (1940)serta Illingsworth (1983).
Dikutip oleh Slamet Suyanto, perkembangan ini diikuti delapan pola umum:
a. Continuity (keberlanjutan), yakni suatu perkembangan yang dimulai dari
yang sederhana keyang kompleks.
b. Uniform sequence (kesamaan tahapan), yakni suatu perkembangan
yang memiliki tahapan sama.
c. Maturity (kematangan), yakni suatu perkembangan yang dipengaruhi
oleh perkembangan sel syaraf.
d. From general to specific process (proses dari umum ke khusus),
yakni suatu perkembangan yang di mulai dari dari gerak yang bersifat
umum kepada gerak yang berisfat khusus.
e. Dari gerak refleks bawaan ke arah terkoordinasi, yakni perkembangan
yang di mulai dari gerak refleks yang di bawa sejak lahir kepada yang
terkoordinasi
e. Dari gerak refleks bawaan ke arah terkoordinasi, yakni perkembangan
yang di mulai dari gerak refleks yang di bawa sejak lahir kepada yang
terkoordinasi.
f. Chepalo-caudal direction, yakni perkembangan yang ditandai dengan
bagian yang mendekati kepala berkembang lebih cepat daripada bagian yang
mendekati ekor.
g. Poximo-distal, yaitu suatu perkembangan yang ditandai dengan bagian
yang mendekati sumbu tubuh berkembang lebih dulu daripada yang jauh.
h. From bilateral to crosslateral coordinate, yakni suatu perkembangan
yang dimulai dari koordinasi organ yang sama berkembang lebih dahulu
sebelum melakukan koordinasi organ bersilang.
5. TEORI PERKEMBANGAN
BIOLOGIS PESERTA DIDIK
Teori ini dikemukakan oleh para ahli seperti Aristoteles, Kretschmer, dan
Sigmund Frued.
Perkembangan peserta didik menurut Sigmund Freud (Dirto Hadisusanto,
Suryati Sidharto dan Dwi Siswoyo, 1995) yakni di mulai sejak lahir sampai
kira-kira umur 5 tahun melewati fase yang terdiferensiasi secara dinamik.
Selanjutnya berkembang sampai umur 12 dan 13 tahun mengalami masa
stabil yaitu fase laten. Secara lebih jelas dapat dicermati sebagai berikut
Umur
(Tahun)
Fase Perkembangan Perubahan Perilaku
0,0 – 1,0 Masa Oral Mulut merupakan daerah pokok aktivitas
ekonomi
1,0 – 3,0 Masa Anal Dorongan dan tahanan berpusat pada fungsi
pembuangan kotoran
3,0 – 5,0 Masa Felis Alat kelamin merupakan daerah erogen
terpenting
5,0 - 13,0 Masa Laten Impuls-impuls atau dorongan-dorongan
cenderung terdesak dan mengendap ke
dalam bawah sadar
13,0 – 20,0 Masa Pubertas Impuls-impuls mulai menonjol dan muncul
kembali. Apabila bisa dipindahkan dan
disublimasikan oleh das ich dengan baik,
maka ia bisa sampai pada masa kematangan
20,0 ke atas Masa Genital Individu yang sudah mencapai fase ini telah
menjadi manusia dewasa dan siap terjun
dalam kehidupan masyarakat luas
6. TEORI PERKEMBANGAN
INTELEKTUAL PESERTA DIDIK
Menurut Jean Pieget, perkembangan intelektual peserta didik berlangsung
dalam empat tahap, yaitu :
a. Tahap sensor motor
b. Tahap pra-operasional
c. Tahap operasional kongkrit
d. Tahap operasional formal
7. TEORI PERKEMBANGAN
SOSIAL PESERTA DIDIK
Teori Perkembangan Sosial Peserta Didik dirumuskan oleh Erik
Erickson, salah seorang tokoh psikologi.
Berikut ini teori perkembangan sosial menurut Erikson yang tergambar
pada tahap-tahap perkembangan anak sebagai berikut:
Umur
(Tahun)
Fase Perkembangan Perubahan Perilaku
0,0 – 1,0 Trust vs Mistrust Tahap pertama adalah tahap pengembangan rasa
percaya diri kepada orang lain
2,0 – 3,0 Autnomy vs Shame Tahap ini bisa dikatakan sebagai masa
pemberontakan anak atau masa “nakal” nya.
4,0 – 5,0 Inisiative vs Guilt Mereka banyak bertanya dalam segala hal, sehingga
berkesan cerewet. Mereka juga mengelami
pengembangan inisiatif/ide, sampai pada hal yang
berbau fantasi.
6,0 - 11,0 Industry vs Inferiority Mereka sudah bisa mengerjakan tugas-tugas
sekolah dan termotivasi untuk belajar.
12,0 –18/20 Ego-identity vs Role on
fusion
Tahap ini manusia ingin mencari identitas dirinya.
18/19 - 30 Intimacy vs Isolation Memasuki tahapm ini, manusia sudah mulai siap
menjalin hubungan yang intim dari orang lain,
membangun bahtera rumah tangga bersama caln
pilihannya.
Umur
(Tahun)
Fase Perkembangan Perubahan Perilaku
31 - 60 Generativity vs
Staganation
Tahap ini ditandai dengan munculnya kepedulian
yang tulus terhadap sesama. Tahap ini terjadi saat
seseorang telah memasuki dewasa.
60 ke atas Ego Integrity vs Putus asa Masa ini dimulai pada usia 60-an, dimana manusia
mulai mengembangkan integritas dirinya
8. TEORI PERKEMBANGAN
MENTAL PESERTA DIDIK
Salah satu pencetus dari teori perkembangan moral peserta didik adalah
Lev Vygotsky.
Pendapatnya hampir sama seperti Jean Piaget, bahwa siswa membentuk
pengetahuan, yaitu apa yang diketahui siswa bukanlah hasil kopi dari apa
yang mereka temukan di dalam lingkungan, tetapi sebagai hasil pikiran dan
kegiatan siswa sendiri melalui bahasa.
9. TEORI PERKEMBANGAN
MORAL PESERTA DIDIK
Teori ini dikemukakan oleh John Dewey. Ia membagi perkembangan moral
menjadi 3 tahap tingkatan, yaitu :
1. Tahap “premoral” atau “preconventional”
2. Tahap “conventional”
3. Tahap “autonomous”
Kemudian Jean Pieget mendefinisikan tingkat perkembangan moral anak-anak
sebagai peserta didik melalui pengamatan dan wawancara (Windmiller, 1976).
Dari hasil pengamatan terhadap anak-anak ketika bermain dan jawaban
mereka atas pertanyaan mengapa meraka patuh kepada peraturan. Sampai
pada suatu kesimpulan bahwa perkembangan kognitif pada anak-anak
mempengaruhi perkembangan mereka.
Menurutnya ketidakmatangan moral anak dikarenakan dua hal yakni,
a. Kebatasan moral anak
b. Rasa hormat pada orang tua/dewasa yang heterogen.
Tahap Perkembangan Peserta Didik menurut Pieget :
1. Non-morality
2. Heteronomous
3. Autonomous
Umur
(Tahun)
Fase Perkembangan Perubahan Perilaku
0,0 – 3,0 Non Morality Anak belum memiliki atau belum mengenal
moral.
4,0 – 8,0 Heteronomous Anak sudah mulai menerima dan memiliki
aturan begitu saja dari orang lain yang tidak
bisa diubah. Pada tahap ini disebut sebagai
masa realisme (stage of moral realism) atau
moralitas berkendala (constraint morality).
Tugas dan kewajiban dipandangnya sebagai
wujud suatu kepatuhan
9,0 – 12,0 Autonomous Bahwa moral dipandang sebagai persetujuan
bersama secara timbal balik, dapat dipelihara
dan diubah sesuai kebutuhan kolektif.
Merupakan moralitas bekerjasama
(collaborate morality). Tugas dan kewajiban
dipandang sebagai kesesuaian dengan
harapan-harapan dan kesejahteraan bersama.
Selain tokoh diatas, Lawrence Kohlberg (1977) adalah tokoh yang paling
populer dalam menjelaskan teori perkembangan moral. Ia mengembangkan
berdasarkan asumsi-asumsi umum tentang teori perkembangan kognitif
Dewey dan Pieget.
Tahap perkembangan moral diperinci sebagai berikut:
• Moralitas Heterenomous
• Moralitas Individu
Pre-conventional
• Moralitas harapan saling antara individu
• Moralitas sistem sosial dan kata hati
Conventional
• Tingkat Transisi
• Moralitas kesjahteraan sosial dan hak-hak manusia
Post-conventional
10. TIPOLOGI KEPRIBADIAN
PESERTA DIDIK
Tipologi ini dikemukakan oleh Henry A. Murray. Ia berpendapat bahwa
kepribadian akan lebih mudah dipahami dengan cara menyelidiki alam
ketidaksadaran seseorang (unconscious mind). Murray juga membagi tipe
kepribadian menjadi beberapa macam :
1. Autonomy, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan
keinginan melakukan sesuatu secara sendiri, tidak senang dibantu orang lain,
tidak senang disuruh-suruh.
2. Affiliation, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan senang
bersama anak lain, suka bersahabat, suka memperbanyak teman, saling
membutuhkan dengan teman dan sahabatnya.
3. Succurance, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan selalu
manja, ingin orang lain membantunya, ingin selalu minta tolong.
d. Nurturrance, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan
sikap pemurah yakni senang memberi kepada teman, senang meminjami,
selalu membagi-bagi apa yang dimiliki kepada temannya.
e. Agression, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan
sikap-sikap agresif, mudah tersinggung dan marah, jika diganggu akan
menyerang balik dengan keras bahkan berlebihan.
f. Dominance, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan
ingin menguasai atau mengatur teman, ingin tampil menonjol, ingin menjadi
ketua kelas atau pengurus kelas.
g. Achievment, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan
semangat kerja yang tinggi untuk berprestasi, ingin bisa melakukan suatu
karya, tugas-tugas di sekolah dikerjakan sungguh-sungguh dan cenderung tak
mau dibantu.
11. KECERDASAN GANDA PESERTA
DIDIK
Salah satu ahli yang mengungkapkan kecerdasan ganda anak adalah Howard
Gardner (1993).
Menurut Gardner, kecerdasan adalah kapasitas yang dimiliki seseorang untuk
menyelesaikan masalah-masalah dan membuat cara penyelesaiannya dalam konteks
yang beragam dan wajar.
Berikut ini akan secara rinci diuraikan masing-masing kecerdasan sebagai berikut :
a. Kecerdasan Matematik adalah kemampuan akal peserta didik untuk
menggunakan angka-angka secara efektif dan berpikir secara nalar.
b. Kecerdasan Lingual adalah kemampuan akal peserta didik untuk
menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun dalam bentuk
tulisan.
c. Kecerdasan Musikal adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik
untuk mempersepsikan, mendiskriminasikan, mengubah dan mengepresikan
bentuk – bentuk musik.
d. Kecerdasan Visual-spasial adalah kemampuan peserta didik untuk
menangkap dunia ruang visual secara akurat dan melakukan perubahan
terhadap persepsi tersebut.
e. Kecerdasan Kinestetik adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik
dalam menggunakan seluruh tubuhnya untuk mengekspresikan ide dan
perasaan atau menggunakan kedua tangan untuk menghasilkan dan
mentransformasikan sesuatu.
f. Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik
untuk mempersepsikan dan menangkap perbedaan-perbedaan mood, tujuan,
motivasi dan perasaan-perasaan orang lain.
g. Kecerdasan Intrapersonal adalah kemampuan menyadari diri dan
mewujudkan keseimbangan mental-emosional dalam diri peserta didik untuk
bisa beradaptasi sesuai dengan dasar dari pengetahuan yang dimiliki.
h. Kecerdasan Natural ialah kemampuan peserta didik untuk peka terhadap
lingkungan alam, misalny senang berada di lingkungan alam yang terbuka
seperti pantai, gunung, cagar alam, atau hutan
12. PESERTA DIDIK BERBAKAT
Setiap peserta didik memiliki bakat dan minat. Bakat merupakan suatu
kelebihan yang dimiliki oleh peserta didik yang mengarah pada aneka
kemampuan. Sedangkan minat adalah keinginan yang berasal dari dalam diri
peserta didik terhadap objek atau aktivitas tertentu.
Menurut Yaumil (1991) ada tiga kelompok ciri keberbakatan, yaitu:
a. Kemampuan umum yang tergolong diatas rata-rata (above average
ability)
b. Kreativitas (creativity) yang tergolong tinggi
c. Komitmen terhadap tugas yang tergolong tinggi
Sedangakan Munandar (1992) menyebut peserta didik berbakat adalah :
Sedangakan Munandar (1992) menyebut peserta didik berbakat adalah :
Pertama, indikator intelektual / belajar
Kedua, indikakator kreativitas
Ketiga, indikator motivasi
Peserta Didik

More Related Content

What's hot

Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiArtikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Iswi Haniffah
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Zulfa Meizanita
 
STU 242 PSIKOLOGI SOSIAL-KOGNISI SOSIAL
STU 242 PSIKOLOGI SOSIAL-KOGNISI SOSIALSTU 242 PSIKOLOGI SOSIAL-KOGNISI SOSIAL
STU 242 PSIKOLOGI SOSIAL-KOGNISI SOSIAL
Geok Jin Lee
 
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi SosialMakalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Anis Qurli
 
Identitas sosial
Identitas sosialIdentitas sosial
Identitas sosialiin70
 
Kekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Kekerasan Seksual: Perspektif PsikologiKekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Kekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Juneman Abraham
 
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial   pendekatan beberapa teoriPsikologi sosial   pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
Fransiska Hapsari
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Potpotya Fitri
 
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
MagdaNae
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
dita rahmawati
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaAdrian Ekstrada
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenMochammad Ridwan
 
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan ModernImplementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Sastra Diharlan
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
ppt analisis Film tjokroaminoto
ppt analisis Film tjokroaminotoppt analisis Film tjokroaminoto
ppt analisis Film tjokroaminoto
Zaidan Riski
 
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasiAnalisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Inas Thahirah
 
Makalah pola hidup sehat
Makalah pola hidup sehatMakalah pola hidup sehat
Makalah pola hidup sehat
Septian Muna Barakati
 
Pendidikan Anti Korupsi - Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri dan Sejarah Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri dan Sejarah KorupsiPendidikan Anti Korupsi - Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri dan Sejarah Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri dan Sejarah Korupsi
Haristian Sahroni Putra
 

What's hot (20)

Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiArtikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
 
STU 242 PSIKOLOGI SOSIAL-KOGNISI SOSIAL
STU 242 PSIKOLOGI SOSIAL-KOGNISI SOSIALSTU 242 PSIKOLOGI SOSIAL-KOGNISI SOSIAL
STU 242 PSIKOLOGI SOSIAL-KOGNISI SOSIAL
 
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi SosialMakalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
Makalah metode penelitian dalam Psikologi Sosial
 
Identitas sosial
Identitas sosialIdentitas sosial
Identitas sosial
 
Kekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Kekerasan Seksual: Perspektif PsikologiKekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Kekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
 
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial   pendekatan beberapa teoriPsikologi sosial   pendekatan beberapa teori
Psikologi sosial pendekatan beberapa teori
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
 
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
Karakteristik warga negara yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratisKarakteristik warga negara yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratis
 
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan ModernImplementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
ppt analisis Film tjokroaminoto
ppt analisis Film tjokroaminotoppt analisis Film tjokroaminoto
ppt analisis Film tjokroaminoto
 
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasiAnalisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
 
Makalah pola hidup sehat
Makalah pola hidup sehatMakalah pola hidup sehat
Makalah pola hidup sehat
 
Pendidikan Anti Korupsi - Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri dan Sejarah Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri dan Sejarah KorupsiPendidikan Anti Korupsi - Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri dan Sejarah Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Pengertian, Ruang Lingkup, Ciri dan Sejarah Korupsi
 

Similar to Peserta Didik

Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Sifat Anak pada masa terte...
Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Sifat Anak pada masa terte...Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Sifat Anak pada masa terte...
Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Sifat Anak pada masa terte...
PuputPamela
 
ILMU PENDIDIKAN : Peserta didik
ILMU PENDIDIKAN : Peserta didikILMU PENDIDIKAN : Peserta didik
ILMU PENDIDIKAN : Peserta didik
Aulia Safitri
 
Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)
Hariyatunnisa Ahmad
 
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi PerkembanganHakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hariyatunnisa Ahmad
 
Apa itu psikologi perkembangan
Apa itu psikologi perkembanganApa itu psikologi perkembangan
Apa itu psikologi perkembanganJay Mi
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
Umi Arifah
 
Tugas psikologi perkembangan
Tugas psikologi perkembanganTugas psikologi perkembangan
Tugas psikologi perkembangan6285865282092
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
arnee mahyudi
 
psikologiperkembangan-160408015825.pdf
psikologiperkembangan-160408015825.pdfpsikologiperkembangan-160408015825.pdf
psikologiperkembangan-160408015825.pdf
MahyudinRosi1
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
pjj_kemenkes
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
Eva Rahma
 
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan lia wantika
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan   lia wantikaPerbedaan pertumbuhan dan perkembangan   lia wantika
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan lia wantikaIr. Zakaria, M.M
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
pjj_kemenkes
 
psikologi perkembangan.pptx vbhhvggggggggg
psikologi perkembangan.pptx vbhhvgggggggggpsikologi perkembangan.pptx vbhhvggggggggg
psikologi perkembangan.pptx vbhhvggggggggg
abangfikar1613
 
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewanPertumbuhan dan perkembangan hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewanIr. Zakaria, M.M
 

Similar to Peserta Didik (20)

Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Sifat Anak pada masa terte...
Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Sifat Anak pada masa terte...Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Sifat Anak pada masa terte...
Psikologi Pendidikan (teori perkembangan individu) Sifat Anak pada masa terte...
 
ILMU PENDIDIKAN : Peserta didik
ILMU PENDIDIKAN : Peserta didikILMU PENDIDIKAN : Peserta didik
ILMU PENDIDIKAN : Peserta didik
 
Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)
 
Hakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi PerkembanganHakikat Psikologi Perkembangan
Hakikat Psikologi Perkembangan
 
Apa itu psikologi perkembangan
Apa itu psikologi perkembanganApa itu psikologi perkembangan
Apa itu psikologi perkembangan
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
Tugas psikologi perkembangan
Tugas psikologi perkembanganTugas psikologi perkembangan
Tugas psikologi perkembangan
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
psikologiperkembangan-160408015825.pdf
psikologiperkembangan-160408015825.pdfpsikologiperkembangan-160408015825.pdf
psikologiperkembangan-160408015825.pdf
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 
Tugas iad
Tugas iadTugas iad
Tugas iad
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan lia wantika
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan   lia wantikaPerbedaan pertumbuhan dan perkembangan   lia wantika
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan lia wantika
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
psikologi perkembangan.pptx vbhhvggggggggg
psikologi perkembangan.pptx vbhhvgggggggggpsikologi perkembangan.pptx vbhhvggggggggg
psikologi perkembangan.pptx vbhhvggggggggg
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewanPertumbuhan dan perkembangan hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
 

More from Arief Kurniatama

Fenomena Ujaran Kebencian dan Berita Hoax dalam Argumentasi Warganet di Media...
Fenomena Ujaran Kebencian dan Berita Hoax dalam Argumentasi Warganet di Media...Fenomena Ujaran Kebencian dan Berita Hoax dalam Argumentasi Warganet di Media...
Fenomena Ujaran Kebencian dan Berita Hoax dalam Argumentasi Warganet di Media...
Arief Kurniatama
 
Model-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumModel-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan Kurikulum
Arief Kurniatama
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
Arief Kurniatama
 
Bakso Kecambah Meningkatkan Kesuburan Pada Wanita
Bakso Kecambah Meningkatkan Kesuburan Pada WanitaBakso Kecambah Meningkatkan Kesuburan Pada Wanita
Bakso Kecambah Meningkatkan Kesuburan Pada Wanita
Arief Kurniatama
 
Wujud Demokrasi di Indonesia
Wujud Demokrasi di IndonesiaWujud Demokrasi di Indonesia
Wujud Demokrasi di Indonesia
Arief Kurniatama
 
Presentasi Memukau
Presentasi MemukauPresentasi Memukau
Presentasi Memukau
Arief Kurniatama
 
RPP Kurikulum 2013 Teks Film/Drama
RPP Kurikulum 2013 Teks Film/DramaRPP Kurikulum 2013 Teks Film/Drama
RPP Kurikulum 2013 Teks Film/Drama
Arief Kurniatama
 
Penilaian Otentik Keterampilan Membaca
Penilaian Otentik Keterampilan MembacaPenilaian Otentik Keterampilan Membaca
Penilaian Otentik Keterampilan Membaca
Arief Kurniatama
 
Terampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika BerbicaraTerampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika BerbicaraArief Kurniatama
 
Berwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" Kaliurang
Berwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" KaliurangBerwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" Kaliurang
Berwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" Kaliurang
Arief Kurniatama
 
Perkembangan Teater Indonesia 2001-2005
Perkembangan Teater Indonesia 2001-2005Perkembangan Teater Indonesia 2001-2005
Perkembangan Teater Indonesia 2001-2005
Arief Kurniatama
 
Paper filsafat ilmu etika pergaulan
Paper filsafat ilmu etika pergaulanPaper filsafat ilmu etika pergaulan
Paper filsafat ilmu etika pergaulan
Arief Kurniatama
 

More from Arief Kurniatama (12)

Fenomena Ujaran Kebencian dan Berita Hoax dalam Argumentasi Warganet di Media...
Fenomena Ujaran Kebencian dan Berita Hoax dalam Argumentasi Warganet di Media...Fenomena Ujaran Kebencian dan Berita Hoax dalam Argumentasi Warganet di Media...
Fenomena Ujaran Kebencian dan Berita Hoax dalam Argumentasi Warganet di Media...
 
Model-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumModel-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan Kurikulum
 
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSIANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
ANALISIS WACANA KOHESI DAN KOHERENSI
 
Bakso Kecambah Meningkatkan Kesuburan Pada Wanita
Bakso Kecambah Meningkatkan Kesuburan Pada WanitaBakso Kecambah Meningkatkan Kesuburan Pada Wanita
Bakso Kecambah Meningkatkan Kesuburan Pada Wanita
 
Wujud Demokrasi di Indonesia
Wujud Demokrasi di IndonesiaWujud Demokrasi di Indonesia
Wujud Demokrasi di Indonesia
 
Presentasi Memukau
Presentasi MemukauPresentasi Memukau
Presentasi Memukau
 
RPP Kurikulum 2013 Teks Film/Drama
RPP Kurikulum 2013 Teks Film/DramaRPP Kurikulum 2013 Teks Film/Drama
RPP Kurikulum 2013 Teks Film/Drama
 
Penilaian Otentik Keterampilan Membaca
Penilaian Otentik Keterampilan MembacaPenilaian Otentik Keterampilan Membaca
Penilaian Otentik Keterampilan Membaca
 
Terampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika BerbicaraTerampil Retorika Berbicara
Terampil Retorika Berbicara
 
Berwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" Kaliurang
Berwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" KaliurangBerwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" Kaliurang
Berwirausaha Buah Naga "Sabila Farm" Kaliurang
 
Perkembangan Teater Indonesia 2001-2005
Perkembangan Teater Indonesia 2001-2005Perkembangan Teater Indonesia 2001-2005
Perkembangan Teater Indonesia 2001-2005
 
Paper filsafat ilmu etika pergaulan
Paper filsafat ilmu etika pergaulanPaper filsafat ilmu etika pergaulan
Paper filsafat ilmu etika pergaulan
 

Recently uploaded

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 

Peserta Didik

  • 1. ( A D I R O H M A N )
  • 2.
  • 3. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. 1. PENGERTIAN PESERTA DIDIK
  • 4. 2. PESERTA DIDIK SEBAGAI PERSONA Ialah makhluk yang memiliki pribadi tidak lagi sebagai objek yang nonpribadi sebagai pandangan para ahli pada abad pertengahan. Ciri Peserta Didik (Umar Tirtahardja dan La Sulo 1994) : 1. Individu yang memiliki potensi fisik dan phisikis. 2. Individu yang sedang berkembang. 3. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. 4. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
  • 5. 3. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Pertumbuhan adalah bertambanya tinggi badan, berat badan semakin efektifnya fungsi otot tubuh dan organ fisik, organ panca indera dan lain-lain yang menyangkut keinginan aspek fisik. Perkembangan adalah semakin optimalnya kemajuan aspek phisikis peserta didik seperti kemampuan cipta, rasa, karsa, karya, kematangan pribadi, pengendalian emosi, kepekaan spiritualitas, keimanan dan ketakwaan.
  • 6. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 1. Nativisme (Teori Biologis) Paham yang menitikberatkan pada faktor genotype, berpendapat bahwa bayi manusia sejak lahir sudah di karunia bekal bakat dan potensi baik dan buruk. (Shopenheur, 1788-1860) 2. Empirisme (Teori Lingkungan) Berpendapat bahwa perkembangan anak tergantung dari pengalamannya, sedangkan perkembangannya tidak penting. (John Locke) 3. Naturalisme (Teori Alam) Berpendapat bahwa anak sejak lahir sudah membawa potensi baik. (Jean Jaques Rousseau, 1712-1778) 4. Konvergensi (Teori Interaksi) Setiap tingkah laku merupakan hasil konvergensi faktor bawaan dari faktor lingkungan. (William Stern, 1871-1939)
  • 7. TUGA S PENDIDIK DA LA M PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN A NA K Tugasnya mengenali masa peka yang ada pada diri peserta didik yang kemudian memberikan pelayanan dan perlakuan yang tepat.
  • 8. 4. TEORI PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK Teori ini di kemukakan oleh Gasell dan Ames (1940)serta Illingsworth (1983). Dikutip oleh Slamet Suyanto, perkembangan ini diikuti delapan pola umum: a. Continuity (keberlanjutan), yakni suatu perkembangan yang dimulai dari yang sederhana keyang kompleks. b. Uniform sequence (kesamaan tahapan), yakni suatu perkembangan yang memiliki tahapan sama. c. Maturity (kematangan), yakni suatu perkembangan yang dipengaruhi oleh perkembangan sel syaraf. d. From general to specific process (proses dari umum ke khusus), yakni suatu perkembangan yang di mulai dari dari gerak yang bersifat umum kepada gerak yang berisfat khusus. e. Dari gerak refleks bawaan ke arah terkoordinasi, yakni perkembangan yang di mulai dari gerak refleks yang di bawa sejak lahir kepada yang terkoordinasi
  • 9. e. Dari gerak refleks bawaan ke arah terkoordinasi, yakni perkembangan yang di mulai dari gerak refleks yang di bawa sejak lahir kepada yang terkoordinasi. f. Chepalo-caudal direction, yakni perkembangan yang ditandai dengan bagian yang mendekati kepala berkembang lebih cepat daripada bagian yang mendekati ekor. g. Poximo-distal, yaitu suatu perkembangan yang ditandai dengan bagian yang mendekati sumbu tubuh berkembang lebih dulu daripada yang jauh. h. From bilateral to crosslateral coordinate, yakni suatu perkembangan yang dimulai dari koordinasi organ yang sama berkembang lebih dahulu sebelum melakukan koordinasi organ bersilang.
  • 10. 5. TEORI PERKEMBANGAN BIOLOGIS PESERTA DIDIK Teori ini dikemukakan oleh para ahli seperti Aristoteles, Kretschmer, dan Sigmund Frued. Perkembangan peserta didik menurut Sigmund Freud (Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto dan Dwi Siswoyo, 1995) yakni di mulai sejak lahir sampai kira-kira umur 5 tahun melewati fase yang terdiferensiasi secara dinamik. Selanjutnya berkembang sampai umur 12 dan 13 tahun mengalami masa stabil yaitu fase laten. Secara lebih jelas dapat dicermati sebagai berikut
  • 11. Umur (Tahun) Fase Perkembangan Perubahan Perilaku 0,0 – 1,0 Masa Oral Mulut merupakan daerah pokok aktivitas ekonomi 1,0 – 3,0 Masa Anal Dorongan dan tahanan berpusat pada fungsi pembuangan kotoran 3,0 – 5,0 Masa Felis Alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting 5,0 - 13,0 Masa Laten Impuls-impuls atau dorongan-dorongan cenderung terdesak dan mengendap ke dalam bawah sadar 13,0 – 20,0 Masa Pubertas Impuls-impuls mulai menonjol dan muncul kembali. Apabila bisa dipindahkan dan disublimasikan oleh das ich dengan baik, maka ia bisa sampai pada masa kematangan 20,0 ke atas Masa Genital Individu yang sudah mencapai fase ini telah menjadi manusia dewasa dan siap terjun dalam kehidupan masyarakat luas
  • 12. 6. TEORI PERKEMBANGAN INTELEKTUAL PESERTA DIDIK Menurut Jean Pieget, perkembangan intelektual peserta didik berlangsung dalam empat tahap, yaitu : a. Tahap sensor motor b. Tahap pra-operasional c. Tahap operasional kongkrit d. Tahap operasional formal
  • 13. 7. TEORI PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK Teori Perkembangan Sosial Peserta Didik dirumuskan oleh Erik Erickson, salah seorang tokoh psikologi. Berikut ini teori perkembangan sosial menurut Erikson yang tergambar pada tahap-tahap perkembangan anak sebagai berikut:
  • 14. Umur (Tahun) Fase Perkembangan Perubahan Perilaku 0,0 – 1,0 Trust vs Mistrust Tahap pertama adalah tahap pengembangan rasa percaya diri kepada orang lain 2,0 – 3,0 Autnomy vs Shame Tahap ini bisa dikatakan sebagai masa pemberontakan anak atau masa “nakal” nya. 4,0 – 5,0 Inisiative vs Guilt Mereka banyak bertanya dalam segala hal, sehingga berkesan cerewet. Mereka juga mengelami pengembangan inisiatif/ide, sampai pada hal yang berbau fantasi. 6,0 - 11,0 Industry vs Inferiority Mereka sudah bisa mengerjakan tugas-tugas sekolah dan termotivasi untuk belajar. 12,0 –18/20 Ego-identity vs Role on fusion Tahap ini manusia ingin mencari identitas dirinya. 18/19 - 30 Intimacy vs Isolation Memasuki tahapm ini, manusia sudah mulai siap menjalin hubungan yang intim dari orang lain, membangun bahtera rumah tangga bersama caln pilihannya.
  • 15. Umur (Tahun) Fase Perkembangan Perubahan Perilaku 31 - 60 Generativity vs Staganation Tahap ini ditandai dengan munculnya kepedulian yang tulus terhadap sesama. Tahap ini terjadi saat seseorang telah memasuki dewasa. 60 ke atas Ego Integrity vs Putus asa Masa ini dimulai pada usia 60-an, dimana manusia mulai mengembangkan integritas dirinya
  • 16. 8. TEORI PERKEMBANGAN MENTAL PESERTA DIDIK Salah satu pencetus dari teori perkembangan moral peserta didik adalah Lev Vygotsky. Pendapatnya hampir sama seperti Jean Piaget, bahwa siswa membentuk pengetahuan, yaitu apa yang diketahui siswa bukanlah hasil kopi dari apa yang mereka temukan di dalam lingkungan, tetapi sebagai hasil pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalui bahasa.
  • 17. 9. TEORI PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK Teori ini dikemukakan oleh John Dewey. Ia membagi perkembangan moral menjadi 3 tahap tingkatan, yaitu : 1. Tahap “premoral” atau “preconventional” 2. Tahap “conventional” 3. Tahap “autonomous” Kemudian Jean Pieget mendefinisikan tingkat perkembangan moral anak-anak sebagai peserta didik melalui pengamatan dan wawancara (Windmiller, 1976). Dari hasil pengamatan terhadap anak-anak ketika bermain dan jawaban mereka atas pertanyaan mengapa meraka patuh kepada peraturan. Sampai pada suatu kesimpulan bahwa perkembangan kognitif pada anak-anak mempengaruhi perkembangan mereka.
  • 18. Menurutnya ketidakmatangan moral anak dikarenakan dua hal yakni, a. Kebatasan moral anak b. Rasa hormat pada orang tua/dewasa yang heterogen. Tahap Perkembangan Peserta Didik menurut Pieget : 1. Non-morality 2. Heteronomous 3. Autonomous
  • 19. Umur (Tahun) Fase Perkembangan Perubahan Perilaku 0,0 – 3,0 Non Morality Anak belum memiliki atau belum mengenal moral. 4,0 – 8,0 Heteronomous Anak sudah mulai menerima dan memiliki aturan begitu saja dari orang lain yang tidak bisa diubah. Pada tahap ini disebut sebagai masa realisme (stage of moral realism) atau moralitas berkendala (constraint morality). Tugas dan kewajiban dipandangnya sebagai wujud suatu kepatuhan 9,0 – 12,0 Autonomous Bahwa moral dipandang sebagai persetujuan bersama secara timbal balik, dapat dipelihara dan diubah sesuai kebutuhan kolektif. Merupakan moralitas bekerjasama (collaborate morality). Tugas dan kewajiban dipandang sebagai kesesuaian dengan harapan-harapan dan kesejahteraan bersama.
  • 20. Selain tokoh diatas, Lawrence Kohlberg (1977) adalah tokoh yang paling populer dalam menjelaskan teori perkembangan moral. Ia mengembangkan berdasarkan asumsi-asumsi umum tentang teori perkembangan kognitif Dewey dan Pieget. Tahap perkembangan moral diperinci sebagai berikut: • Moralitas Heterenomous • Moralitas Individu Pre-conventional • Moralitas harapan saling antara individu • Moralitas sistem sosial dan kata hati Conventional • Tingkat Transisi • Moralitas kesjahteraan sosial dan hak-hak manusia Post-conventional
  • 21. 10. TIPOLOGI KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK Tipologi ini dikemukakan oleh Henry A. Murray. Ia berpendapat bahwa kepribadian akan lebih mudah dipahami dengan cara menyelidiki alam ketidaksadaran seseorang (unconscious mind). Murray juga membagi tipe kepribadian menjadi beberapa macam : 1. Autonomy, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan keinginan melakukan sesuatu secara sendiri, tidak senang dibantu orang lain, tidak senang disuruh-suruh. 2. Affiliation, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan senang bersama anak lain, suka bersahabat, suka memperbanyak teman, saling membutuhkan dengan teman dan sahabatnya. 3. Succurance, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan selalu manja, ingin orang lain membantunya, ingin selalu minta tolong.
  • 22. d. Nurturrance, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan sikap pemurah yakni senang memberi kepada teman, senang meminjami, selalu membagi-bagi apa yang dimiliki kepada temannya. e. Agression, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan sikap-sikap agresif, mudah tersinggung dan marah, jika diganggu akan menyerang balik dengan keras bahkan berlebihan. f. Dominance, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan ingin menguasai atau mengatur teman, ingin tampil menonjol, ingin menjadi ketua kelas atau pengurus kelas. g. Achievment, yaitu tipe kepribadian peserta didik yang ditandai dengan semangat kerja yang tinggi untuk berprestasi, ingin bisa melakukan suatu karya, tugas-tugas di sekolah dikerjakan sungguh-sungguh dan cenderung tak mau dibantu.
  • 23. 11. KECERDASAN GANDA PESERTA DIDIK Salah satu ahli yang mengungkapkan kecerdasan ganda anak adalah Howard Gardner (1993). Menurut Gardner, kecerdasan adalah kapasitas yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan masalah-masalah dan membuat cara penyelesaiannya dalam konteks yang beragam dan wajar. Berikut ini akan secara rinci diuraikan masing-masing kecerdasan sebagai berikut : a. Kecerdasan Matematik adalah kemampuan akal peserta didik untuk menggunakan angka-angka secara efektif dan berpikir secara nalar. b. Kecerdasan Lingual adalah kemampuan akal peserta didik untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan.
  • 24. c. Kecerdasan Musikal adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk mempersepsikan, mendiskriminasikan, mengubah dan mengepresikan bentuk – bentuk musik. d. Kecerdasan Visual-spasial adalah kemampuan peserta didik untuk menangkap dunia ruang visual secara akurat dan melakukan perubahan terhadap persepsi tersebut. e. Kecerdasan Kinestetik adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam menggunakan seluruh tubuhnya untuk mengekspresikan ide dan perasaan atau menggunakan kedua tangan untuk menghasilkan dan mentransformasikan sesuatu. f. Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk mempersepsikan dan menangkap perbedaan-perbedaan mood, tujuan, motivasi dan perasaan-perasaan orang lain.
  • 25. g. Kecerdasan Intrapersonal adalah kemampuan menyadari diri dan mewujudkan keseimbangan mental-emosional dalam diri peserta didik untuk bisa beradaptasi sesuai dengan dasar dari pengetahuan yang dimiliki. h. Kecerdasan Natural ialah kemampuan peserta didik untuk peka terhadap lingkungan alam, misalny senang berada di lingkungan alam yang terbuka seperti pantai, gunung, cagar alam, atau hutan
  • 26. 12. PESERTA DIDIK BERBAKAT Setiap peserta didik memiliki bakat dan minat. Bakat merupakan suatu kelebihan yang dimiliki oleh peserta didik yang mengarah pada aneka kemampuan. Sedangkan minat adalah keinginan yang berasal dari dalam diri peserta didik terhadap objek atau aktivitas tertentu. Menurut Yaumil (1991) ada tiga kelompok ciri keberbakatan, yaitu: a. Kemampuan umum yang tergolong diatas rata-rata (above average ability) b. Kreativitas (creativity) yang tergolong tinggi c. Komitmen terhadap tugas yang tergolong tinggi Sedangakan Munandar (1992) menyebut peserta didik berbakat adalah :
  • 27. Sedangakan Munandar (1992) menyebut peserta didik berbakat adalah : Pertama, indikator intelektual / belajar Kedua, indikakator kreativitas Ketiga, indikator motivasi