Dokumen tersebut membahas tentang perubahan sosial dan modernisasi. Perubahan sosial didefinisikan sebagai perubahan struktur sosial, pola perilaku, dan interaksi sosial. Modernisasi adalah proses transformasi yang merubah sistem ekonomi, politik, dan gaya hidup masyarakat menjadi lebih maju. Proses modernisasi membutuhkan syarat seperti cara berpikir ilmiah, sistem administrasi yang baik, dan penciptaan iklim mendukung di m
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNISASI
KELOMPOK 1 :
Ajeng Illa (16.03.1.0011)
Lisna Ii Mariam (16.03.1.0009)
3. Perubahan Sosial
Wilbert Moore memandang perubahan sosial sebagai “perubahan struktur sosial, pola
perilaku, dan interaksi sosial” setaip perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atau
perubahan dalam organisasi sosial disebut perubahan sosial. Perubahan sosial berbeda
dengan perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan mengarah kepada perubahan
unsur-unsur kebudayaan yang ada. Contoh perubahan sosial: perubahan peranan seorang
istri dalam keluarga modern, perubahan kebudayaan: penemuan baru seperti radio, televisi,
komputer yang dapat mempengaruhi lembaga-lembaga sosial.
1. Pengertian dan cakupan perubahan sosial
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat.
Perubahan perubahan yang terjadi di dalam masyarakt akan menimbulkan
ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada di dalam masyarakat,
sehinnga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya
bagi masyarakat yang bersangkutan.
4. Teori dan bentuk perubahan sosial
a. Teori sebab akibat
Beberapa faktor dikemukakan oleh para ahli untuk menerangkan sebab-sebab perubahan
sosial yang terjadi, beberapa pendekatan sebagai berikut:
Analisis Dialektis
Analisis perubahan sosial yang menelaah syarat-syarat dan keadaan yang mengakibatkan
terjadinya perubahan dalam suatu sistem masyarakat. Perubahan yang terjadi pada suatu
bagian sistem masyarakat membawa pula perubahan pada bagian lain, sering menimbulkan
akibat-akibat yang tidak diharapkan sebelumnya bahkan sampai menimbulkan konflik. Konflik
ini dapat mendorong terjadinya perubahan sosial yang lebih lanjut, meluas dan mendalam.
Teori tunggal mengenai perubahan sosial
Teori tunggal menerangkan sebab-sebab perubahan sosial, atau pola kebudayaan dengan
menunjukan kepada satu faktor penyebab.
5. 2. Teori proses atau arah perubahan sosial
Kebanyakan teori teori mengenai arah perubahan sosial mempunyai kecenderungan yang bersifat kumulatif dan
evolusioner. Walaupun berbeda namun pada dasarnya sama, mempunyai asumsi bahwa sejarah manusia ditandai
adanya gejala pertumbuhan.
Toeri unilinier (garis lurus tunggal)
Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu,
semula dari bentuk sederhana kemudian yang komplek sanpai pada tahap yang sempurna. Teori garis lurus
menggambarkan arah perubahan yang mungkin saja akurat, apabila ditetapkan pada jangka waktu yang relative lebih
pendek dan bagi tipe-tipe gejala sosial tertentu, dari suatu sistem ekonomi tertentu.
Teori multilinear
Teori ini pada artinya menggambarkan suatu metodologi didasarkan pad asuatu asumsi yang menyatakan bahwa
perubahan sosial atau kebudayaan didapatkan gejala keteraturan yang nyata dan signifikan. Teori ini tidak mengenal
hukum atau skema apriori, tetapi teori ini lebih memperhatikan tradisi dalam kebudayaan dan dari berbagi daerah
menyeluruh meliputi bagian-bagian tertentu.
6. Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soerjono
Soekanto
1. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi secara cepat.
Perubahan secara lambat disebut evolusi, pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu rencana atau
suatu kehendak tertentu. Perubahan terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan,
keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang timbul dengan pertumbuhan masyarakat.
Perubahan secara cepat disebut revolusi. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi direncanakan lebih dahulu maupun
tanpa rencana.
2. Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil dan perubahan yang pengaruhnya besar.
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan pada unsur struktur sosial yang tidak bisa membawa pengaruh
langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat.
Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industrialisasisi pada masyarakat agrari.
3. Perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat kepercayaan sebagai pemimpin
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki serta berlangusng dari
jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat yang tidak diingini.
7. Penyebab perubahan sosial menurut Soerjono
Soekanto
1. Faktor intern
a. Bertambahnya dan berkurangnya penduduk
Bertambah dan berkurangnya penduduk yangsangat cepat di pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat.
Berkurangnya penduduk mungkin dapat disebebkan karena perpindahan penduduk dari desa ke kota, atau dari satu daerah ke daerah lain, misalnya
transmigrasi.
b. Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses, sepert:
- Discovery, penemuan unsur kebudayaan baru
- Invention, pengembangan dari discovery
-Inovasi, proses pembaharuan
c. Konflik dalam masyarakat
Konflik (pertentangan) yang dimaksud adalah konflik antara individu dalam masyarakat, antar kelompok dan lain-lain.
d. Pemberontakan dalam tubuh masyarakat
Revolusi Indonesia 17 Agustus 1945 mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintah nasional dan berbagai perubahan struktur yang
mengukutinnya.
2. Faktor ekstern
- Faktor alam yang ada disekitar masyarakat yang berubah
- Pengaruh kebudayaan antara dua masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.
8. 2. Faktor ekstern
- Faktor alam yang ada disekitar masyarakat yang berubah
- Pengaruh kebudayaan antara dua masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.
3. Faktor keseimbangan
Keseimbangan sosial adalah syarat yang harus dipenuhi agar masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya.
Keseimbangan sosial merupakan situasi dimana segenap lembaga sosial berfungsi dan saling menunjang.
Keseimbangan atau harmoni dalam masyarakat merupakan keadaan yang diidam-idamkan oleh setiap
masyarakat. Setiap kali terjadi gangguan terhadap keseimbangan tersebut maka masyarakat akan menolaknya
atau berubah semua sistem.
Robert Mc. Iver. Perubahan perubahan sosial merupakan perubahan dalam hubungan hubungan sosial atau
perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial. Dari pengertian ini dapat ditegaskan bahwa perubahan
sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan ketidakseimbangan hubungan hubungan sosial.
9. Modernisasi
1. Konsep dan problem modernisasi
Modernisasi dimulai di Italia abad ke-15 dan tersebar ke sebagian besar ke dunia Barat dalam lima abda
berikutnya. Kini gejalanya modernisasi telah menjalar pengaruhnya ke seluruh dunia.
Modernisasi masyarakat adalah suatu proses tranformasi yang merubah:
Dibidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar, dimana produksi
barang konsumsi dan sarana dibuat secara masal
Dibidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada masyarakat nasional dengan
integrasi yang baik.
Modernisasi menimbulkan perubahan dalam kehidupan. Oleh karena itu, modernisasi sangat diharapkan
berlangsungnya oleh masyarakat. Bahkan bagi pemerintah merupakan suatu proses yang sedang
diusahakan secara terarah.
Modernisasi menurut Cyril Edwin Black yaitu rangkaian perubahan cara hidup manusia yang kompleks dan
saling berhubungan, merupakan bagain pengalaman yang universal dan yang dalam banyak kesempatan
merupakan harapan bagi kesejahteraan manusia
10. 2. Syarat-syarat modernisasi
Modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan pada faktor rehabilitasi, modernisasi bersifat preventif, dan kontraktif
agar proses tersebut tidak mengarah pada angan angan. Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa syarat, yaitu:
Cara berpikir ilmiah yang institusionalized dalam kelas penguasa maupun masyarakt. Hal ini menghendaki sistem pendidikan
dana pengajaran yang terencana dengan baik.
Sistem administrasi negara yang baik yang benar benar mewujudkan birokrasi
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu atau lembaga tertentu
Penciptaan iklmi yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat komunikasi
massa. Hal ini harus dilakukan tahap demi tahap, akrenma banyak sangkut pautnya dengan sistem kepercayaan.
Tingkat organisasi yang tinggi, disatu pihak disiplin tinggibagi pihak lain di pihak pengurangan kepercayaan
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaannya.
11. 3. Ciri-ciri modernisasi
Modern merupakan salah satu modal kehidupan ytang ditandai dengan ciri-ciri modern:
Naturitas kebutuhan material dan ajang persaingan kebutuhan manusia
Kemajuan teknologi dan indutrialisaso, individualisasi, sekularisasi, diferensiasi, dan
akulturasi
Modern banyak memberikan kemudahan bagi manusia
Berkat jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi
Modernisasi juga memberikan melahirkan teori baru
Mekanisme masyarakat berubaha menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi
kebendaan yang berlebihan
Kehidupan seorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk
kekayaan.
12. 4. Proses modernisasi
Moderenisasi adalah suatu bentuk perubahan social, biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) yang
didasarkan pada perencanaan yang biasa dinamakan sosial planning. (Soekanto, 1990;384) Proses modernisasi dapat ditinjau
dari 2 bagian yaitu :
a. Perubahan Fungsional
Desa-desa di Jawa banyak bertungsi sebagai desa agraris,beberapa desa di Jawa sudah pula menunjukan perkembangan-
perkembangan yang baru, yaitu dengan timbulnya industry-industry kecil di daerah pedesaan.
Menurut Sutopo Yuwono salah satu perananpokok desa terletak di bidang ekonomi, untuk itu maka kita mencobamendefenisikan
desa dari beberapa segi misalnya Paul H`. Landis(1948 ; 17) memberikan sebagai berikut :
Untuk maksud statistik, pedesaan adalah tempat-tempat dengan jumlah penduduk kurang dari 2.500 orang, kecuali bila
disebutkan lain.
Untuk maksud kajian psikologi sosial, pedesaan itu adalah daerahdaerah dimana pergaulannya ditandai oleh derajat
intimidasi yang tinggi.
Untuk maksud kajian ekonomi, pedesaan itu merupakan daerah dimana pusat perhatian/kepentingan adalah pertanian dalam
arti yang luas. (Leibo,l994 : 6)
13. b. Perubahan Sikap
Moderenisasi tidak hanya meliputi peningkatan diferensiasi sistem sosial tetapi juga transformasi profesi
dalam sikap pelaku sosial. Modernisasi, terutama pembangunan ekonomi, mengembangkan semangat
kewiraswastaan yang merupakan seperangkat sikap seperti keperaayaan akan prestasi yang dihasilkan
(produksi), rasionalitas, penekanan nilai-nilai material, efisiensi kepemimpinan dan penggunaan waktu,
dorongan rasional untuk maksimasi resiko, dipandang sebagai sifat kepribadian modern. Industrialisasi,
urbanisasi dan birokrasi menghilangkan pegangan masa lalu yang berdasarkan sistem kepribadian individual
dan merusak kesetiaan pada desa leluhur dan pemilikan tanah serta mendorong transaksi pasar semua
barang-barang kapital dan jasa. Proses tersebut juga mengembangkan revolusi harapan yang meningkat,
radikalisme, aletivisme, dan berbagai gerakan ideologi. (Abraham, 1991 1 22).
14. 5. Dorongan Modernisasi
Modernisasi hanya dapat terjadi jika terdapat suatu dorongan. Dorongan-dorongan itu menurut David
McCleland adalah sebagai berikut.
Pribadi yang memiliki need for achievement, yaitu kebutuhan untuk berprestasi.
Perasaan tanggung jawab terhadap masyarakat
Memiliki modal yang cukup
Memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi
15. Daftar Pustaka
Effendi, Ridwan, dkk. 2005. Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi.
Bandung. Value Press
Umanailo, M.Chairul Basrun. 2018. PROSES MODERNISASI DAN PERGESERAN
OKUPASI. Jurnal ResearchGate. Dapat diakses melalui
https://www.researchgate.net/publication/323935634_proses_modernisasi_dan_perg
eseran_okupasi Pada tanggal 20 Oktober 2018, pukul 09.00 WIB.
Dapat diakses melalui http://rinitarosalinda.blogspot.com/2015/09/modernisasi-dan-
globalisasi.html Pada tanggal 20 Oktober 2018, pukul 09.24 WIB