Dokumen tersebut membahas tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak dengan metode waterfall dan prototyping, mulai dari persyaratan, desain, pengkodean, pengujian, hingga pemeliharaan. Karakteristik dan penerapan masing-masing metode dijelaskan beserta kelebihan dan kekurangannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pengembangan perangkat lunak seperti waterfall model, prototyping model, RAD model, incremental model, dan spiral model. Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada sifat sistem yang dikembangkan. Tidak ada model yang paling baik, perlu disesuaikan dengan kebutuhan proyek pengembangan perangkat lunak.
Model RAD dan model evolusioner merupakan model proses pengembangan perangkat lunak iteratif yang menekankan pengembangan berulang dalam siklus pendek untuk menghasilkan produk berkelanjutan. Model RAD lebih cepat dari model air terjun dengan menggunakan komponen berulang sedangkan model evolusioner menghasilkan produk secara bertahap melalui inkremental atau spiral.
Proses Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC)Rasyeda Aufa
Dokumen tersebut membahas proses pengembangan perangkat lunak mulai dari tahapan-tahapannya, metode-metode pengembangan yang ada seperti waterfall, prototyping, RAD, dan spiral beserta kelebihan dan kekurangannya. Dokumen juga membahas tentang dokumentasi pengembangan perangkat lunak yang meliputi dokumentasi requirements, architecture/design, technical, end user, dan marketing.
SDLC adalah proses pengembangan sistem yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, penggunaan, dan alat pengembangan seperti bagan alir sistem, kamus data, dan pseudo code.
Incremental model merupakan pengembangan dari model waterfall dengan pendekatan top-down dimana sistem dibangun secara bertahap berdasarkan kemampuan fungsional. Model ini cocok digunakan ketika persyaratan sistem sudah jelas, sumber daya terbatas, dan ada kebutuhan untuk menggunakan produk secepat mungkin. Contoh penerapannya adalah pengembangan editor teks yang dilakukan secara bertahap mulai dari manajemen file, editing dasar,
Dokumen tersebut membahas tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak dengan metode waterfall dan prototyping, mulai dari persyaratan, desain, pengkodean, pengujian, hingga pemeliharaan. Karakteristik dan penerapan masing-masing metode dijelaskan beserta kelebihan dan kekurangannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pengembangan perangkat lunak seperti waterfall model, prototyping model, RAD model, incremental model, dan spiral model. Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada sifat sistem yang dikembangkan. Tidak ada model yang paling baik, perlu disesuaikan dengan kebutuhan proyek pengembangan perangkat lunak.
Model RAD dan model evolusioner merupakan model proses pengembangan perangkat lunak iteratif yang menekankan pengembangan berulang dalam siklus pendek untuk menghasilkan produk berkelanjutan. Model RAD lebih cepat dari model air terjun dengan menggunakan komponen berulang sedangkan model evolusioner menghasilkan produk secara bertahap melalui inkremental atau spiral.
Proses Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC)Rasyeda Aufa
Dokumen tersebut membahas proses pengembangan perangkat lunak mulai dari tahapan-tahapannya, metode-metode pengembangan yang ada seperti waterfall, prototyping, RAD, dan spiral beserta kelebihan dan kekurangannya. Dokumen juga membahas tentang dokumentasi pengembangan perangkat lunak yang meliputi dokumentasi requirements, architecture/design, technical, end user, dan marketing.
SDLC adalah proses pengembangan sistem yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, penggunaan, dan alat pengembangan seperti bagan alir sistem, kamus data, dan pseudo code.
Incremental model merupakan pengembangan dari model waterfall dengan pendekatan top-down dimana sistem dibangun secara bertahap berdasarkan kemampuan fungsional. Model ini cocok digunakan ketika persyaratan sistem sudah jelas, sumber daya terbatas, dan ada kebutuhan untuk menggunakan produk secepat mungkin. Contoh penerapannya adalah pengembangan editor teks yang dilakukan secara bertahap mulai dari manajemen file, editing dasar,
Model proses pengembangan perangkat lunak Component Based Development (CBD) menggunakan komponen yang dapat digunakan kembali dari proyek sebelumnya atau dibuat baru. Prosesnya terdiri dari identifikasi, penyimpanan, dan integrasi komponen. Model ini efisien namun seringkali komponen sulit disesuaikan. Teknik Formal Method mengandalkan perhitungan matematika untuk sistem yang memerlukan keamanan tinggi tapi mahal dan kompleks. F
Model proses perangkat lunak meliputi model air terjun, prototipe, RAD, spiral, dan 4GT. Model air terjun menganut pengembangan sistematis melalui analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan. Model prototipe menekankan interaksi antara pengembang dan pengguna melalui prototipe awal. Model RAD fokus pada komponen yang dapat digunakan kembali untuk menghemat waktu pengembangan. Model spiral menggabungkan prototipe dan waterfall dengan mempert
Dokumen tersebut membahas beberapa model pengembangan perangkat lunak, yaitu model air terjun (waterfall), prototipe, dan proses bersatu (unified process). Model air terjun menganjurkan pendekatan sekuensial linier dari analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Model prototipe melibatkan pembangunan prototipe awal untuk evaluasi sebelum pengembangan. Proses bersatu menggunakan pendekatan iteratif berpusat pada use case dengan tahapan
Incremental development (pengembangan incremental)Fitria Hati
Incremental model adalah model pengembangan perangkat lunak yang membagi persyaratan menjadi beberapa fungsi yang dikembangkan secara bertahap. Model ini memungkinkan penambahan fitur baru secara berkelanjutan dan fleksibel untuk menangani perubahan selama proses pengembangan. Keuntungan utamanya adalah mampu menangani perubahan dengan baik dan memberikan manfaat awal kepada pengguna.
Metode pengembangan sistem incremental merupakan model pengembangan perangkat lunak yang membagi persyaratan menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga pengembangannya dilakukan secara bertahap. Model ini memiliki tahapan requirement, spesifikasi, desain arsitektur, pengkodean, dan pengujian. Metode ini cocok untuk sistem yang terus berkembang dan proyek berukuran kecil.
Dokumen tersebut membahas manajemen resiko dalam pengembangan perangkat lunak. Secara khusus, dibahas tentang definisi konsep resiko, strategi penanganan resiko secara reaktif maupun proaktif, jenis-jenis resiko yang mungkin timbul seperti resiko proyek, teknis, dan bisnis, serta cara mengidentifikasi berbagai resiko tersebut dengan menggunakan daftar pertanyaan pada berbagai aspek pengembangan perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas siklus hidup perangkat lunak yang terdiri dari tahapan requirements, analisis, desain, coding, testing, dan maintenance. Setiap tahapan dijelaskan secara singkat proses dan tujuannya dalam pengembangan perangkat lunak.
Prototipe merupakan simulasi awal suatu sistem yang bertujuan untuk mengevaluasi desain melalui uji coba dengan user. Terdapat berbagai jenis dan tingkat ketepatan prototipe, serta berbagai teknik pembuatannya, baik secara manual menggunakan alat sederhana seperti sketsa maupun menggunakan perangkat lunak khusus.
Dokumen tersebut membahas proses rekayasa perangkat lunak yang terdiri dari pendefinisian kebutuhan, pengembangan, validasi, dan pemeliharaan. Disebutkan pula metode pengembangan perangkat lunak seperti model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan spiral.
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi Hendy Surjono
Sistem informasi berbasis komputer digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan di berbagai tingkatan manajemen. Sistem pendukung keputusan dan sistem informasi geografis membantu pengambilan keputusan strategis dengan melakukan analisis 'apa jika' dan sensitivitas data."
Dokumen tersebut membahas tentang System Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan proses pengembangan sistem informasi secara bertahap mulai dari perencanaan, analisis, desain, implementasi, hingga dukungan. SDLC memiliki beberapa model seperti model air terjun yang melalui berbagai fase secara berurutan.
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa perangkat lunak, yang merupakan proses pengembangan perangkat lunak dengan prinsip rekayasa untuk menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi secara ekonomis. Dokumen tersebut juga membahas metode pengembangan perangkat lunak seperti siklus hidup dan prototyping.
Kelompok terdiri dari 7 orang. Model spiral/spiral Boehm merupakan model yang mengkombinasikan prototyping dan waterfall dengan mengidentifikasi resiko secara berulang. Terdiri dari tahap perencanaan, analisis resiko, rekayasa, konstruksi, dan evaluasi yang diulang setiap loopnya. Kelebihannya adalah fleksibel dan mudah mengurangi resiko, namun sulit memastikan kontrol dan butuh waktu lama.
Model proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi model waterfall, prototipe, RAD, spiral, dan 4GT. Setiap model memiliki tahapan dan karakteristiknya masing-masing dalam menghasilkan perangkat lunak.
Model proses pengembangan perangkat lunak Component Based Development (CBD) menggunakan komponen yang dapat digunakan kembali dari proyek sebelumnya atau dibuat baru. Prosesnya terdiri dari identifikasi, penyimpanan, dan integrasi komponen. Model ini efisien namun seringkali komponen sulit disesuaikan. Teknik Formal Method mengandalkan perhitungan matematika untuk sistem yang memerlukan keamanan tinggi tapi mahal dan kompleks. F
Model proses perangkat lunak meliputi model air terjun, prototipe, RAD, spiral, dan 4GT. Model air terjun menganut pengembangan sistematis melalui analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan. Model prototipe menekankan interaksi antara pengembang dan pengguna melalui prototipe awal. Model RAD fokus pada komponen yang dapat digunakan kembali untuk menghemat waktu pengembangan. Model spiral menggabungkan prototipe dan waterfall dengan mempert
Dokumen tersebut membahas beberapa model pengembangan perangkat lunak, yaitu model air terjun (waterfall), prototipe, dan proses bersatu (unified process). Model air terjun menganjurkan pendekatan sekuensial linier dari analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Model prototipe melibatkan pembangunan prototipe awal untuk evaluasi sebelum pengembangan. Proses bersatu menggunakan pendekatan iteratif berpusat pada use case dengan tahapan
Incremental development (pengembangan incremental)Fitria Hati
Incremental model adalah model pengembangan perangkat lunak yang membagi persyaratan menjadi beberapa fungsi yang dikembangkan secara bertahap. Model ini memungkinkan penambahan fitur baru secara berkelanjutan dan fleksibel untuk menangani perubahan selama proses pengembangan. Keuntungan utamanya adalah mampu menangani perubahan dengan baik dan memberikan manfaat awal kepada pengguna.
Metode pengembangan sistem incremental merupakan model pengembangan perangkat lunak yang membagi persyaratan menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga pengembangannya dilakukan secara bertahap. Model ini memiliki tahapan requirement, spesifikasi, desain arsitektur, pengkodean, dan pengujian. Metode ini cocok untuk sistem yang terus berkembang dan proyek berukuran kecil.
Dokumen tersebut membahas manajemen resiko dalam pengembangan perangkat lunak. Secara khusus, dibahas tentang definisi konsep resiko, strategi penanganan resiko secara reaktif maupun proaktif, jenis-jenis resiko yang mungkin timbul seperti resiko proyek, teknis, dan bisnis, serta cara mengidentifikasi berbagai resiko tersebut dengan menggunakan daftar pertanyaan pada berbagai aspek pengembangan perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas siklus hidup perangkat lunak yang terdiri dari tahapan requirements, analisis, desain, coding, testing, dan maintenance. Setiap tahapan dijelaskan secara singkat proses dan tujuannya dalam pengembangan perangkat lunak.
Prototipe merupakan simulasi awal suatu sistem yang bertujuan untuk mengevaluasi desain melalui uji coba dengan user. Terdapat berbagai jenis dan tingkat ketepatan prototipe, serta berbagai teknik pembuatannya, baik secara manual menggunakan alat sederhana seperti sketsa maupun menggunakan perangkat lunak khusus.
Dokumen tersebut membahas proses rekayasa perangkat lunak yang terdiri dari pendefinisian kebutuhan, pengembangan, validasi, dan pemeliharaan. Disebutkan pula metode pengembangan perangkat lunak seperti model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan spiral.
Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan Level Organisasi Hendy Surjono
Sistem informasi berbasis komputer digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan di berbagai tingkatan manajemen. Sistem pendukung keputusan dan sistem informasi geografis membantu pengambilan keputusan strategis dengan melakukan analisis 'apa jika' dan sensitivitas data."
Dokumen tersebut membahas tentang System Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan proses pengembangan sistem informasi secara bertahap mulai dari perencanaan, analisis, desain, implementasi, hingga dukungan. SDLC memiliki beberapa model seperti model air terjun yang melalui berbagai fase secara berurutan.
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa perangkat lunak, yang merupakan proses pengembangan perangkat lunak dengan prinsip rekayasa untuk menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi secara ekonomis. Dokumen tersebut juga membahas metode pengembangan perangkat lunak seperti siklus hidup dan prototyping.
Kelompok terdiri dari 7 orang. Model spiral/spiral Boehm merupakan model yang mengkombinasikan prototyping dan waterfall dengan mengidentifikasi resiko secara berulang. Terdiri dari tahap perencanaan, analisis resiko, rekayasa, konstruksi, dan evaluasi yang diulang setiap loopnya. Kelebihannya adalah fleksibel dan mudah mengurangi resiko, namun sulit memastikan kontrol dan butuh waktu lama.
Model proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi model waterfall, prototipe, RAD, spiral, dan 4GT. Setiap model memiliki tahapan dan karakteristiknya masing-masing dalam menghasilkan perangkat lunak.
Dokumen tersebut membahas beberapa model proses rekayasa perangkat lunak, mulai dari model air terjun, pengembangan evolusioner, pengembangan sistem formal, hingga pengembangan berbasis pemakaian ulang.
Dokumen tersebut membahas berbagai metodologi pengembangan sistem informasi, mulai dari pendekatan terstruktur, model pengembangan seperti waterfall, prototipe, RAD, spiral, hingga generasi keempat. Metodologi utama pengembangan sistem informasi meliputi analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem diikuti dengan perawatan sistem.
Model proses rekayasa perangkat lunak yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan evolusioner. Model-model tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengembangan perangkat lunak.
Metodologi pengembangan perangkat lunak meliputi proses, metode, dan alat untuk mengembangkan perangkat lunak. Beberapa model proses pengembangan yang dijelaskan adalah model linier sekuensial, prototyping, RAD, spiral, dan teknik generasi keempat yang memanfaatkan alat bantu untuk membangun perangkat lunak.
05 Pengadaan Dan Pengembangan Sistem InformasiAinul Yaqin
Dokumen ini membahas tentang pengadaan dan pengembangan sistem informasi, meliputi model-model pengembangan seperti model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan spiral. Juga dibahas tentang siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC) yang terdiri atas tahap perencanaan, analisis, perancangan, konstruksi, pengujian, integrasi, dan operasional. Terakhir dibahas penggunaan alat bantu rekayasa perangkat lunak (CASE) d
Dokumen tersebut membahas model-model pengembangan perangkat lunak (software development lifecycle/SDLC) seperti model waterfall, prototype, dan rapid application development (RAD). Model-model tersebut menjelaskan proses dan tahapan pengembangan perangkat lunak mulai dari perencanaan, analisis, desain, pengembangan, hingga pemeliharaan.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. Ciri-ciri software yang baik
• Maintainability (dapat dipelihara)
– Software bisa menangani perubahan spek kebutuhan
• Dependability (dapat diandalkan)
– Aman, selamat, tidak menyebabkan keruksakan fisik
• Efficiency (Efisien)
– Software mampu mengoptimalkan resource
• Acceptability (Kemampupakaian)
– Software bisa diterima user sebagaimana rancangan.
Mudah dimengerti, digunakan and compatible
dengan sistem yang lain
Rekayasa Perangkat Lunak - Citra N., S.Si, MT 2
3. Produk Software
Generik (terbuka utk siapapun) ≈ DBMS,
Word Processor, Sistem Operasi, paket untuk
menggambar, alat bantu manajemen proyek
◦ Spek hanya dikontrol oleh sendiri oleh Vendor
Software
Pesanan (disesuaikan dgn kebutuhan
pelanggan tertentu saja)
◦ Berdasarkan kontrak kerja
◦ Spek dikontrol oleh pelanggan tertentu
Rekayasa Perangkat Lunak - Citra N., S.Si, MT 3
4. Model Proses Software
Waterfall (linear)
Evolutionere (iterasi)
Component-based
Rekayasa Perangkat Lunak - Citra N., S.Si, MT 4
5. Model Proses Software
Waterfall – pengembangan yang bersifat linear dari
mulai spesifikasi s/d pemeliharaan.
Evolutionere – pendekatan tumpang tindih kegiatan
spesifikasi, pengembangan, dan validasi. Sistem
sejak awal dikembangkan dgn cepat berdasarkan
spesifikasi abstrak, lalu disempurnakan berdasarkan
masukan dari pelanggan sampai sistem dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut.
Component-based – pengembangan dengan cara
menggunakan komponen yang dapat dipakai ulang.
Rekayasa Perangkat Lunak - Citra N., S.Si, MT 5
7. Analisis Waterfall
Features
Sistematis, setiap tahapan prosesnya jelas
Sudah terbukti handal
Cocok untuk pengembangan software yang
bersifat generik
◦ Prosesnya sudah benar-benar jelas dan tidak
berubah-ubah
Rekayasa Perangkat Lunak - Citra N., S.Si, MT 7
8. Spiral model of the software process
Rekayasa Perangkat Lunak - Citra N., S.Si, MT 8
Risk
analysis
Risk
analysis
Risk
analysis
Risk
analysis Proto-
type 1
Prototype 2
Prototype 3
Opera-
tional
protoype
Concept of
Operation
Simulations, models, benchmarks
S/W
requirements
Requirement
validation
Design
V&V
Product
design Detailed
design
Code
Unit test
Integration
testAcceptance
testService Develop, verify
next-level product
Evaluate alternatives
identify, resolve risks
Determine objectives
alternatives and
constraints
Plan next phase
Integration
and test plan
Development
plan
Requirements plan
Life-cycle plan
REVIEW
9. Evolutionary development
• Exploratory development
– Objective is to work with customers and to
evolve a final system from an initial outline
specification. Should start with well-
understood requirements and add new
features as proposed by the customer.
• Throw-away prototyping
– Objective is to understand the system
requirements. Should start with poorly
understood requirements to clarify what is
Rekayasa Perangkat Lunak - Citra N., S.Si, MT 9
11. Component-based software engineering
• Based on systematic reuse where systems are
integrated from existing components or COTS
(Commercial-off-the-shelf) systems.
• Process stages
– Component analysis;
– Requirements modification;
– System design with reuse;
– Development and integration.
• This approach is becoming increasingly used
as component standards have emerged.
Rekayasa Perangkat Lunak - Citra N., S.Si, MT 11
13. RUP phase model
Rekayasa Perangkat Lunak - Citra N., S.Si, MT 13
Phase iteration
Inception Elaboration Construction Transition
14. The Systems Engineering Process
Rekayasa Perangkat Lunak - Citra N., S.Si, MT 14
* Software Engineering 7th ed, Ian Sommerville
15. Software Process
Serangkaian kegiatan dan hasil-hasilnya yang
diperlukan untuk menghasilkan aplikasi
tertentu.
Rekayasa Perangkat Lunak - Citra N., S.Si, MT 15
Spesifikasi
Pengembangan
Validasi
Evolusi