Ada beberapa ciri kepribadian dan ketrampilan yang relevan dengan kepemimpinan yang efektif, di antaranya stabilitas emosional, integritas, ketrampilan antarpersonal, dan orientasi pada tujuan. Penelitian menemukan bahwa pemimpin yang kurang stabil secara emosional, kurang jujur, dan kurang peka terhadap orang lain cenderung kurang berhasil.
Mengapa perasaan malu kerapkali muncul saat hendak bergaul atau berada di tengah-tengah kelompok teman? Apalagi jika kita memperhatikan anak saat bersama teman-temannya. Perasaan malu acapkali menjadi penghambat bagi anak untuk bergaul atau berkumpul dengan teman sebayanya. Anak menjadi canggung dan sulit membangun interaksi di tengah-tengah temannya. Anak merasa asing dan terkucil di tengah-tengah keriuhan teman-temannya dalam bermain. Alhasil, anak cenderung ingin menarik diri. Padahal, kita selalu mengharapkan anak menjadi anak yang supel bergaul, banyak temannya dan mudah beradaptasi di tengah pergaulannya.
Presentation resiliensi keluarga karitas indonesiabudhi pr
Dokumen tersebut membahas konsep resiliensi masyarakat terhadap bencana. Secara garis besar menjelaskan (1) komunitas di daerah rawan bencana lebih tangguh terhadap risiko dan mampu menghadapi serta pulih dari gangguan dengan martabat, (2) kerangka kerja resiliensi Karina yang meliputi 7 tingkat resiliensi mulai dari ketahanan hidup individu hingga dukungan kebijakan, (3) peran berbag
Ada beberapa ciri kepribadian dan ketrampilan yang relevan dengan kepemimpinan yang efektif, di antaranya stabilitas emosional, integritas, ketrampilan antarpersonal, dan orientasi pada tujuan. Penelitian menemukan bahwa pemimpin yang kurang stabil secara emosional, kurang jujur, dan kurang peka terhadap orang lain cenderung kurang berhasil.
Mengapa perasaan malu kerapkali muncul saat hendak bergaul atau berada di tengah-tengah kelompok teman? Apalagi jika kita memperhatikan anak saat bersama teman-temannya. Perasaan malu acapkali menjadi penghambat bagi anak untuk bergaul atau berkumpul dengan teman sebayanya. Anak menjadi canggung dan sulit membangun interaksi di tengah-tengah temannya. Anak merasa asing dan terkucil di tengah-tengah keriuhan teman-temannya dalam bermain. Alhasil, anak cenderung ingin menarik diri. Padahal, kita selalu mengharapkan anak menjadi anak yang supel bergaul, banyak temannya dan mudah beradaptasi di tengah pergaulannya.
Presentation resiliensi keluarga karitas indonesiabudhi pr
Dokumen tersebut membahas konsep resiliensi masyarakat terhadap bencana. Secara garis besar menjelaskan (1) komunitas di daerah rawan bencana lebih tangguh terhadap risiko dan mampu menghadapi serta pulih dari gangguan dengan martabat, (2) kerangka kerja resiliensi Karina yang meliputi 7 tingkat resiliensi mulai dari ketahanan hidup individu hingga dukungan kebijakan, (3) peran berbag
Dokumen ini membahas tentang konsep diri dan pengertiannya, komponen-komponen konsep diri seperti citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran dan identitas. Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk konsep diri sejak dini. Gangguan konsep diri dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang. Penilaian dan penanganan gangguan konsep diri meliputi 5 tingkat keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang kematangan emosi, termasuk definisi kematangan emosi menurut Chaplin sebagai kedewasaan perkembangan emosi, karakteristik kematangan emosi seperti menerima diri sendiri, menghargai orang lain, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan emosi seperti pola asuh orang tua, pengalaman traumatik, jenis kelamin, dan usia.
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...Indra Wijaya
Teks tersebut membahas tentang komunikasi dalam keluarga dan hubungannya dengan tingkat kepercayaan diri siswa. Teks tersebut menjelaskan bahwa komunikasi yang baik antar anggota keluarga, seperti saling mendengarkan dan menghargai pendapat, dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri pada anak. Faktor lain seperti dukungan emosional dari orang tua juga berperan penting dalam membentuk kepercayaan diri re
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diriDeep Walker
Konsep diri adalah ide-ide, pikiran, kepercayaan seseorang tentang dirinya yang mempengaruhi interaksinya dengan orang lain. Konsep diri terdiri dari gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran, dan identitas. Konsep diri berkembang secara bertahap melalui pengalaman sosial dan hubungan dengan orang lain.
Tiga dokumen tersebut membahasakan perkembangan psikososial kanak-kanak, emosi, dan perlekatan. Dokumen pertama menjelaskan delapan tahap perkembangan psikososial kanak-kanak menurut Erikson dari lahir hingga dewasa. Dokumen kedua membahas tentang emosi, termasuk definisi, jenis, dan pengaturan emosi. Dokumen ketiga menjelaskan teori perlekatan John Bowlby dan Mary Ainsworth, termasuk emp
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan kecerdasan emosional anak sejak dini, termasuk cara stimulus yang sesuai dan peran orang tua dalam membantu perkembangan kecerdasan emosional anak. Juga dibahas lima wilayah utama kecerdasan emosional dan strategi mengorganisasi pengembangannya.
Pendidikan berkarakter diperlukan untuk membentuk manusia yang berkarakter dan mandiri dengan menyeimbangkan ilmu pengetahuan dan kesadaran akan nilai-nilai moral. Media informasi seperti internet mendukung peran pendidikan ini dengan menyediakan banyak informasi. Orang yang berkarakter kuat mampu mengontrol realitas dan merancang masa depannya sendiri.
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirisiakadurban
Konsep diri merupakan pandangan dan sikap individu terhadap dirinya sendiri yang terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan sepanjang hayat. Makalah ini membahas pengertian, komponen, tahapan perkembangan, jenis, dimensi, dan faktor yang mempengaruhi konsep diri serta hubungannya dengan prestasi belajar dan asuhan keperawatan.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri, yang merupakan gambaran seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri terbentuk dari interaksi dengan orang lain dan terdiri atas empat komponen utama: identitas diri, citra tubuh, harga diri, dan peran diri. Stresor dapat mempengaruhi konsep diri seseorang dengan mempengaruhi keempat komponen tersebut. Konsep diri terus berkembang sepanjang hidup seseorang
Self Confidence & Assertiveness in NegotiationKanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang kepercayaan diri dan ketegasan dalam negosiasi. Kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya sendiri, sedangkan ketegasan adalah kemampuan mengkomunikasikan keinginan secara jelas tanpa menuntut atau bersikap agresif. Faktor-faktor seperti pengalaman dan pendidikan dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Dokumen ini membahas tentang konsep diri dan pengertiannya, komponen-komponen konsep diri seperti citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran dan identitas. Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk konsep diri sejak dini. Gangguan konsep diri dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang. Penilaian dan penanganan gangguan konsep diri meliputi 5 tingkat keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang kematangan emosi, termasuk definisi kematangan emosi menurut Chaplin sebagai kedewasaan perkembangan emosi, karakteristik kematangan emosi seperti menerima diri sendiri, menghargai orang lain, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan emosi seperti pola asuh orang tua, pengalaman traumatik, jenis kelamin, dan usia.
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...Indra Wijaya
Teks tersebut membahas tentang komunikasi dalam keluarga dan hubungannya dengan tingkat kepercayaan diri siswa. Teks tersebut menjelaskan bahwa komunikasi yang baik antar anggota keluarga, seperti saling mendengarkan dan menghargai pendapat, dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri pada anak. Faktor lain seperti dukungan emosional dari orang tua juga berperan penting dalam membentuk kepercayaan diri re
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diriDeep Walker
Konsep diri adalah ide-ide, pikiran, kepercayaan seseorang tentang dirinya yang mempengaruhi interaksinya dengan orang lain. Konsep diri terdiri dari gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran, dan identitas. Konsep diri berkembang secara bertahap melalui pengalaman sosial dan hubungan dengan orang lain.
Tiga dokumen tersebut membahasakan perkembangan psikososial kanak-kanak, emosi, dan perlekatan. Dokumen pertama menjelaskan delapan tahap perkembangan psikososial kanak-kanak menurut Erikson dari lahir hingga dewasa. Dokumen kedua membahas tentang emosi, termasuk definisi, jenis, dan pengaturan emosi. Dokumen ketiga menjelaskan teori perlekatan John Bowlby dan Mary Ainsworth, termasuk emp
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan kecerdasan emosional anak sejak dini, termasuk cara stimulus yang sesuai dan peran orang tua dalam membantu perkembangan kecerdasan emosional anak. Juga dibahas lima wilayah utama kecerdasan emosional dan strategi mengorganisasi pengembangannya.
Pendidikan berkarakter diperlukan untuk membentuk manusia yang berkarakter dan mandiri dengan menyeimbangkan ilmu pengetahuan dan kesadaran akan nilai-nilai moral. Media informasi seperti internet mendukung peran pendidikan ini dengan menyediakan banyak informasi. Orang yang berkarakter kuat mampu mengontrol realitas dan merancang masa depannya sendiri.
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirisiakadurban
Konsep diri merupakan pandangan dan sikap individu terhadap dirinya sendiri yang terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan sepanjang hayat. Makalah ini membahas pengertian, komponen, tahapan perkembangan, jenis, dimensi, dan faktor yang mempengaruhi konsep diri serta hubungannya dengan prestasi belajar dan asuhan keperawatan.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep diri, yang merupakan gambaran seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri terbentuk dari interaksi dengan orang lain dan terdiri atas empat komponen utama: identitas diri, citra tubuh, harga diri, dan peran diri. Stresor dapat mempengaruhi konsep diri seseorang dengan mempengaruhi keempat komponen tersebut. Konsep diri terus berkembang sepanjang hidup seseorang
Self Confidence & Assertiveness in NegotiationKanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang kepercayaan diri dan ketegasan dalam negosiasi. Kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya sendiri, sedangkan ketegasan adalah kemampuan mengkomunikasikan keinginan secara jelas tanpa menuntut atau bersikap agresif. Faktor-faktor seperti pengalaman dan pendidikan dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
Perkembangan resiliensi anak
1. PerkembanganResiliensiAnak&Remaja
BerdasarkanGrotberg (1995: 15) adatigakemampuanatau tigafaktorresiliensi yang
membentuk resiliensi.Untukdukunganeksternaldansumber-sumbernya, digunakanistilah „I
Have’. Untukkekuatanindividu, dalamdiripribadidigunakanistilah „I Am’,
sedangkanuntukkemampuan interpersonal digunakanistilah’ICan’.
1. I Have
Faktor I
Have merupakandukunganeksternaldansumberdalammeningkatkandayalentur.Sebelumanakmenyadaria
kansiapadirinya (I Am) atauapa yang bisadialakukan (I Can),
anakmembutuhkandukunganeksternaldansumberdayauntukmengembangkanperasaankeselamatandank
eamanan yang meletakkanfondasi, yaituintiuntukmengembangkan resilience.
Aspekinimerupakanbantuandansumberdariluar yang meningkatkanresiliensi.Sumber-
sumbernyaadalahadalahsebagaiberikut :
1) Trusting relationships (mempercayaihubungan)
Orang tua, anggotakeluargalainnya, guru, danteman-teman yang
mengasihidanmenerimaanaktersebut.Anak-
anakdarisegalausiamembutuhkankasihsayangtanpasyaratdari orang
tuamerekadanpemberiperhatian primer (primary care givers),
tetapimerekamembutuhkankasihsayangdandukunganemosionaldari orang dewasalainnyajuga.
Kasihsayangdandukungandari orang lainkadang-
kadangdapatmengimbangiterhadapkurangnyakasihsayangdari orang tua.
2) Strukturdanaturan di rumah
Orang tua yang memberikanrutinitasdanaturan yang jelas,
mengharapkananakmengikutiperilakumereka,
dandapatmengandalkananakuntukmelakukanhaltersebut.Aturandanrutinitasitumeliputitugas-tugas
yang diharapkandikerjakanolehanak.Batas
danakibatdariperilakutersebutdipahamidandinyatakandenganjelas.Jikaaturanitudilanggar,
anakdibantuuntukmemahamibahwaapa yang dialakukantersebutsalah,
kemudiandidoronguntukmemberitahudiaapa yang terjadi, jikaperludihukum,
kemudiandimaafkandandidamaikanlayaknya orang dewasa. Orang
tuatidakmencelakakananakdenganhukuman, dantidakadamembiarkan orang lain
mencelakakananaktersebut.
3) Role models
Orang tua, orang dewasalain, kakak, dantemansebayabertindakdengancara yang
menunjukkanperilakuanak yang diinginkandandapatditerima, baikdalamkeluargadan orang lain.
Merekamenunjukkanbagaimanacaramelakukansesuatu,
sepertiberpakaianataumenanyakaninformasidanhaliniakanmendoronganakuntukmenirumereka.
Merekamenjadi model moralitasdandapatmengenalkananaktersebutdenganaturan-aturan agama.
4) Dorongan agar menjadiotonom
Orang dewasa, terutama orang tua, mendoronganakuntukmelakukansesuatutanpabantuan orang
lain danberusahamencaribantuan yang merekaperlukanuntukmembantuanakmenjadiotonom.
Merekamemujianaktersebutketikadiamenunjukkansikapinisiatifdanotonomi. Orang
dewasasadarakantemperamenanak, sebagaimanatemperamenmerekasendiri,
2. jadimerekadapatmenyesuaikankecepatandantingkattempramenuntukmendoronganakuntukdapatot
onom.
5) Aksespadakesehatan, pendidikan, kesejahteraan, danlayanankeamanan.
Anak-anaksecaraindividumaupunkeluarga, dapatmengandalkanlayanan yang
konsistenuntukmemenuhikebutuhan yang
tidakbisadipenuhiolehkeluarganyayaiturumahsakitdandokter, sekolahdan guru, layanansosial,
sertapolisidanperlindungankebakaranataulayanansejenisnya.
2. I Am
Faktor I Am merupakankekuatan yang berasaldaridalamdirisendiri.Faktorinimeliputiperasaan, sikap,
dankeyakinan di dalamdirianak. Ada beberapabagian-bagiandarifaktordari I Am yaitu :
1) Perasaandicintaidanperilaku yang menarik
Anaktersebutsadarbahwa orang menyukaidanmengasihi dia. Anakakanbersikapbaikterhadap
orang-orang yang menyukaidanmencintainya.
Seseorangdapatmengatursikapdanperilakunyajikamenghadapirespon-respon yang
berbedaketikaberbicaradengan orang lain.
2) Mencintai, empati, danaltruistik
Anakmengasihi orang lain danmenyatakankasihsayangtersebutdenganbanyakcara.
Diapeduliakanapa yang terjadipada orang lain danmenyatakankepedulianitumelaluitindakandan
kata-kata. Anakmerasatidaknyamandanmenderitakarena orang
laindaninginmelakukansesuatuuntukberhentiatauberbagipenderitaanataukesenangan.
3) Banggapadadirisendiri
Anakmengetahuidiaadalahseseorang yang pentingdanmerasabanggapadasiapakahdirinyadanapa
yang bisadilakukanuntukmengejarkeinginannya. Anaktidakakanmembiarkan orang lain
meremehkanataumerendahkannya. Ketikaindividumempunyaimasalahdalamhidup,
kepercayaandiridan self esteem membantu
merekauntukdapatbertahandanmengatasimasalahtersebut.
4) Otonomidantanggungjawab
Anakdapatmelakukansesuatudengancaranyasendiridanmenerimakonsekuensidariperilakunyaterse
but.Anakmerasabahwaiabisamandiridanbertanggungjawabatashaltersebut.
Individumengertibatasankontrolmerekaterhadapberbagaikegiatandanmengetahuisaat orang
lainbertanggungjawab.
5) Harapan, keyakinan, dankepercayaan
Anakpercayabahwaadaharapanbaginyadanbahwaada orang-orang daninstitusi yang
dapatdipercaya.Anakmerasakansuatuperasaanbenardansalah, percaya yang benarakanmenang,
danmerekainginberperanuntukhalini. Anakmempunyai rasa
percayadiridankeyakinandalammoralitasdankebaikan,
sertadapatmenyatakanhalinisebagaikepercayaanpadaTuhanataumakhlukrohani yang lebihtinggi.
3. I Can
“I can” adalahkemampuan yang
dimilikiindividuuntukmengungkapkanperasaandanpikirandalamberkomunikasidengan orang lain,
memecahkanmasalahdalamberbagaisetingkehidupan (akademis, pekerjaan, pribadidansosial)
danmengaturtingkahlaku, sertamendapatkanbantuansaatmembutuhkannya. Ada beberapaaspek yang
mempengaruhifaktor I can yaitu :
1) Berkomunikasi
3. Anakmampumengekspresikanpemikirandanperasaankepada orang lain
dandapatmendengarkanapa yang dikatakan orang lain sertamerasakanperasaan orang lain.
2) Pemecahanmasalah
Anakdapatmenilaisuatupermasalahan,
penyebabmunculnyamasalahdanmengetahuibagaimanacaramecahkannya.
Anakdapatmendiskusikansolusidengan orang lainuntukmenemukansolusi yang
diharapkandenganteliti.
Diamempunyaiketekunanuntukbertahandengansuatumasalahhinggamasalahtersebutdapatterpeca
hkan.
3) Mengelolaberbagaiperasaandanrangsangan
Anakdapatmengenaliperasaannya, memberikansebutanemosi, danmenyatakannyadengan kata-
kata danperilaku yang tidakmelanggarperasaandanhak orang lain ataudirinyasendiri.
Anakjugadapatmengelolarangsanganuntukmemukul, melarikandiri, merusakbarang,
berbagaitindakan yang tidakmenyenangkan.
4) Mengukurtemperamendirisendiridan orang lain.
Individumemahamitemperamenmerekasendiri (bagaimanabertingkah, merangsang,
danmengambilresikoataudiam, reflekdanberhati-hati) danjugaterhadaptemperamen orang lain. Hal
inimenolongindividuuntukmengetahuiberapa lama waktu yang diperlukanuntukberkomunikasi,
membantuindividuuntukmengetahuikecepatanuntukbereaksi,
danberapabanyakindividumampusuksesdalamberbagaisituasi
5) Mencarihubungan yang dapatdipercaya
Anakdapatmenemukanseseorangmisalnya orang tua, saudara,
temansebayauntukmemintapertolongan, berbagiperasaandanperhatian,
gunamencaricaraterbaikuntukmendiskusikandanmenyelesaikanmasalah personal dan
interpersonal.
DaftarPustaka :
Grothberg, E. (1995). A Guide to Promoting Resilience in Children: Strengthening the Human
Spirit. The Series Early Childhood Development : Practice and Reflections. Number8. The Hague
:Benard van Leer Voundation.
Grothberg, E. (1999). Tapping Your Inner Strength, Oakland, CA : New Harbinger Publication, Inc.
Reivick, K &Shatte, A. (2002). The Resilience Factor: 7 Essential Skills for Overcoming Life’s
Inevitable Obstacles. New york: Broadway Books
Read more: Faktor-FaktorResiliensi