3. Menurut Auguste comte (1798-1857),dalam sejarah
perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun
sebagai keseluruhan, berlangsung tiga tahap:
1. Tahap teologi atau fiktif
Pada tahap teologi atau fiktif manusia berusaha untuk
mencari atau menemukan sebab yang pertama dan tujuan
yang terakhir dari segala sesuatu, dan selalu dihubungkan
dengan kekuatan ghaib. Gejala alam yang menarik
perhatiannya selalu diletakkan dalam kaitannya dengan
sumber yang mutlak..
B. Perkembangan Pemikiran Non Ilmiah
4. 2. Tahap Metafisika
Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana
manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan
akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan kepada
kepercayan akan adanya kekuatan ghaib , melainkan
kepada akalnya sendiri, akal yang telah mampu melakukan
abstraktasi guna menemukan hakikat segala sesuatu.
3. Tahap Positif
Tahap positif atu riel merupakan tahap dimana manusia
telah mampu berfikir secara positif atau riel,a tas dasar
pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan
secara positif ,melalui pengamatan , percobaan dan
perbandingan.
5. C. Metode Berpikir Non Ilmiah
1. Mitos
Mitos adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman dan
pemikiran sederhana serta dikaitkan dengan kepercayaan akan
adanya kekuatan ghaib.
2. Wahyu
Wahyu merupakan komunikasi antara Sang Pencipta dengan
makhluknya dan merupakan substansi pengetahuan yang
disampaikan kepada utusannya.
3. Otoritas dan tradisi
Pengetahuan yang telah ada dan mapan sering digunakan oleh
pemimpin atau secara tradisi untuk untuk menyatakan kebenaran.
4. Prasangka
Berupa dugaan yang kemungkinannya benar atau mungkin juga
salah. Dengan prasangka orang sering mengambil keputusan atau
keputusan atau kesimpulan yang keliru.
5. Intuisi
Cara ini merupakan salah satu kegiatan berfikir tertentu yang non
analitik (tanpa nalar), tidak berdasarkan pada pola berpikir tertentu
6. 6. Penemuan kebetulan
Beberapa pengetahuan pada awalnya ditemukan secara kebetulan dan beberapa
diantaranya adalah sangat berguna. Sebagai contoh adalah penemuan obat kina
sebagai obat malaria.
7. Cara coba-coba (Trial and Error)
Cara ini merupakan serangkaian percobaan asal atau coba-coba saja yang tidak
didasari oleh teori yang ada sebelumnya, sehingga tidak memungkinkan
diperolehnya kepastian pemecahan suatu masalah atau hal yang diketahui.
7. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan Iptek yang semakin canggih.
Maka masyarakat yang dulu sangat percaya akan mitos, pemikirannya
semakin rasional. Melalui wahyu mampu memberikan penjelasan yang rinci
tentang berbagai hal yang tidak mungkin dijangkau oleh sains dan tidak bisa
di olah semata oleh akal manusia (filsafat). Misalnya tentang nasib manusia,
keadaan di dalam qubur dan masa kebangkitan. Hanya agama dengan melalui
wahyu yang diturunkan rosulnya yang dapat menguak dengan jelas wilayah
kegiatan tersebut, bukan dengan pendekatan sains, juga bukan pula filsafat
D. Pemikiran Non Ilmiah masyarakat Modern
8. Cara berpikir non ilmiah masyarakat modern dengan memahami wahyu
yang bersumber dari Tuhan dan diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-
hari sangat berperan penting sebagai suatu keyakinan yang bersumber dari
Tuhan yang suatu saat segala petunjuk yang ada dapat dibuktikan secara
ilmiah. Jika dalam proses berpikir ilmiah ilmu diperoleh karena memiliki
nilai kebenaran (logis), namun dengan pemikiran non ilmiah, segala
sesuatu harus dinilai kebaikannya, indah dan yang ilahiah