2. Perkembangan
Proses transformasi dari suatu keadaan,
susunan, atau fungsi ke keadaan, susunan atau
fungsi yang lain yang berlangsung secara
progresif dan relatif permanen.
Misalnya:
Perkembangan telur katak menjadi katak
dewasa
Perkecambahan biji
Perkembangan larva menjadi kupu-kupu
3. Aspek-Aspek reproduksi pada hewan
multiseluler
Berkenaan dengan asal usul dan
perkembangan gamet hingga terbentuknya
zigot
Berkenaan dengan perkembangan zigot
hingga membentuk satu organisme yang
defenitif yang dikenal sebagai Embriologi
4. Embriologi : ilmu yang mempelajari tentang
perkembangan organisme mulai dari zigot
hingga lahir atau menetas.
Perkembangan embrionik meliputi:
Pembelahan sel
Diferensiasi sel
morfogenesis
5. 4 Tahap perkembangan organisme
multi seluler meliputi :
• Morphogens for inducing signaling events
• Cell-cell interaction for fate/polarity determination
6. PERKEMBANGAN ZIGOT
Setelah fertilisasi, zigot akan berkembang
menjadi organisme multiseluler melalui tahap-
tahap perkembangannya. Meliputi 4 tahapan
yakni :
Fase morula
Fase blastula
Fase gastrula
7. FASE MORULA
• Pembelahan sel yang
terjadi setelah sel
berjumlah 32 sel dan
berakhir bila sel sudah
menghasilkan sejumlah
blastomer yang
berukuran sama akan
tetapi ukurannya lebih
kecil.
• Pada perkembangan
awal, zigot membelah
menjadi 2, kemudian 4, 8
dan seterusnya.
8. FASE BLASTULA
Dari morula menjadi blastula.
Tahap ini masih berlangsung
proses pembelahan sel
sehingga terbentuk suatu
rongga pada bagian-bagian
tengah yang disebut
blastosol.
Blastosol memberi ruang gerak
bagi sel-sel blastomer dan
mencegah terjadinya
interaksi seluler yang lebih
dini khususnya antara sel-
sel ektoderm dan sel
mesoderm.
9. FASE GASTRULA
Proses dimana sel-sel
berkembang dan
bermigrasi dalam
embrio untuk
mengubah masa sel
dalam tahap blastokista
menjadi embrio yang
berisi tiga lapisan
germinal primer.
10. 3 lapisan yang dihasilkan pada fase gastrulasi
(jaringan germinal embrio):
Lapisan ektoderm : membentuk lapisan luar
gastrula
Lapisan mesoderm : mengisi sebagian ruangan
diantara ektoderm dan endoderm
Lapisan endoderm : melapisi saluran-saluran
pencernaan
11. Pada akhirnya ketiga lapisan ini berkembang
menjadi bagian tubuh individu dewasa.
Sebagai contoh:
Ektoderm : kulit, sistem
saraf, hidung, anus, kelenjar-kelenjar
kulit, mulut
Mesoderm :
tulang, otot, ginjal, jantung, pembuluh
darah, alat kelamin
Endoderm : kelenjar-kelenjar yang berhubungan
dengan alat pencernaan, paru-paru, alat-alat
pencernaan.
12. Imbas Embrionik
Difeerensiasi ini berupa faktor luar
yaitu pengaruh dari sel tetangga
dalam embrio tersebut hingga
satu bagian menyebabkan
diferensiasi bagian lain yang
berdekatan.
Contoh : mesoderm mempunyai
pengaruh imbas pada ektoderm
dalam diferensiasi untuk
perkembangan alat gerak yaitu
sebagiab dari ektoderm dan
sebagian dari mesoderm.
Contoh lain adalah
perkembangan mata, sebagian
bersal dari ektoderm sebagian
lagi dari mesoderm dan bagian
lain berasal dari neural
ektoderm.
13. Fase Pasca Embrionik
Fase Pasca Embrionik yaitu fase pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup setelah
masa embrio,terutama penyempurnaan alat-
alat reproduksi setelah dilahirkan.
Pada Manusia :
• Proses tumbuh kembangnya bayi hingga
menjadi dewasa
• Perkembangan pada Masa Pubertas
Pada Hewan : Metamorfosis
14. REGENERASI
Regenerasi adalah kemampuan untuk
memperbaiki sel, jaringan atau bagian tubuh
yang rusak, hilang atau mati.
hewan tingkat tinggi ⇒ terbatas pada jaringan
hewan tingkat rendah ⇒ dapat sampai pada
tingkat organ
15. Drosophila and the molecular genetics of
pattern formation: genesis of the body
plan
18. MUTASI HOMEOTIK
Arah transformasi homeotik tergantung pada apakah
mutasi menyebabkan hilangnya fungsi gen homeotik mana
gen biasanya bertindak atau keuntungan fungsi gen di
mana biasanya tidak bertindak.
Ultrabithorax (Ubx) bertindak haltere untuk
mempromosikan pembangunan haltere dan
pengembangan sayap menekan. Hilangnya fungsi mutasi di
Ubx mengubah haltere menjadi sayap.
Mutasi dominan yang menyebabkan Ubx untuk
mendapatkan fungsi dalam sayap mengubah struktur itu
menjadi halter
Dalam transformasi antena ke kaki mutan mencerminkan
keuntungan dominan fungsi gen antennapedia di antena.
22. Pertumbuhan Primer:
Pertumbuhan Primer:
pertumbuhan yang
disebabkan oleh aktivitas
meristem primer dan
terjadi pada titik tumbuh
primer. Titik tumbuh
primer adalah titik
tumbuh yang terdapat
pada ujung akar atau
ujung batang dan
menyebabkan tumbuh
memanjang/meninggi.
23. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder:
pertumbuhan yang diakibatkan
oleh aktivitas pembelahan dari
meristem sekunder. Akibat
pertumbuhan sekunder:
a. Terbentuknya lingkar tahun akibat
kambium membuat xilem yang
tidak sama sepanjang tahun.
b. Terbentuknya kambium sekunder
yang disebut kambium gabus
atau kambium felogen.
c. Perisikel =
perikambium, merupakan
jaringan yang membentuk
cabang-cabang akar.
24. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan
1. Faktor Eksternal
a. Intensitas cahaya
Cahaya matahari dapat merusak auksin. Kecambah di tempat gelap
akan tumbuh lebih cepat panjang daripada kecambah di tempat
terang. Peristiwa ini disebut etiolasi.
b. Kelembaban
Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan dimana
tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah.
c. Suhu
d. Ketersediaan mineral
Ada dua kelompok mineral yang dibutuhkan yaitu makronutrien
(C, H, O, N, S, P, K, Ca, Fe, Mg) dan mikronutrien
(B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl).
25. Faktor internal:
Hormon tumbuhan (fitohormon): zat organik yang dibuat tumbuhan dan
dapat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Macam-macam hormon
tumbuhan:
1) Auksin, Auksin terletak di ujung batang dan ujung akar. Fungsi hormon ini
adalah membantu proses percepatan pertumbuhan
2) Sitokinin, dihasilkan oleh tumbuhan pada bagian akar dan diangkat ke
organ lainnya. Pengaruh sitokinin antara lain: mempengaruhi
pertumbuhan akar, merangsang pembelahan sel dengan
cepat, menghambat penuaan, mengatur pembentukan bunga dan buah.
3) Giberelin, dihasilkan oleh tumbuhan pada bagian jaringan meristem
akar, meristem batang, dan daun muda.
4) Kalin, adalah hormon yang mempengaruhi pertumbuhan organ pada
tumbuhan. bunga.
5) Gas etilen, dihasilkan oleh tumbuhan untuk mempercepat pematangan
buah dan terutama dihasilkan oleh buah yang sudah tua.
6) Asam Absisat (Dormin/ABA), dianggap sebagai hormon penyebab
dormansi tunas yang disintesis dalam daun dan kemudian diangkut ke
tunas-tunas untuk merangsang dormansi.
7) Asam Traumatin, merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat
meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk
menutup bagian yang luka. Jaringan penutup luka disebut kalus.