Contoh perkades daftar penerima BLT DDSuwondo Chan
Peraturan Kepala Desa Bhuana Jaya menetapkan daftar penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa akibat dampak pandemi Covid-19. BLT diberikan kepada keluarga miskin yang kehilangan mata pencaharian atau pekerjaan serta yang rentan sakit menahun berdasarkan pendataan relawan desa dan DTKS Kemensos."
Permen desapdtt no 7 thn 2020 ttg perubahan kedua atas permendesapdtt n0 11 t...Pemdes Seboro Sadang
Peraturan ini mengatur perubahan kedua atas prioritas penggunaan dana desa tahun 2020, termasuk menambahkan ketentuan tentang bantuan langsung tunai desa untuk keluarga miskin yang terdampak pandemi Covid-19 serta mekanisme pemberiannya."
Keputusan Kepala Desa Banjarsari membentuk Relawan Desa Aman COVID-19 untuk melakukan edukasi masyarakat, mendata kelompok rentan, mengidentifikasi fasilitas isolasi, melakukan disinfektasi, menyediakan alat kesehatan, memantau pergerakan masyarakat, mendirikan pos jaga gerbang, dan menangani korban COVID-19 bekerja sama dengan rumah sakit rujukan.
Permen Desa PDTT nomor 14 tahun 2020 ttg Perubahan Ketiga atas Permendesapdtt...TV Desa
Peraturan ini mengatur perubahan ketiga atas peraturan sebelumnya tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2020, dengan menambahkan jangka waktu bantuan langsung tunai desa dan mengubah lampirannya yang berisi contoh-contoh prioritas penggunaan dana desa.
Contoh perkades daftar penerima BLT DDSuwondo Chan
Peraturan Kepala Desa Bhuana Jaya menetapkan daftar penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa akibat dampak pandemi Covid-19. BLT diberikan kepada keluarga miskin yang kehilangan mata pencaharian atau pekerjaan serta yang rentan sakit menahun berdasarkan pendataan relawan desa dan DTKS Kemensos."
Permen desapdtt no 7 thn 2020 ttg perubahan kedua atas permendesapdtt n0 11 t...Pemdes Seboro Sadang
Peraturan ini mengatur perubahan kedua atas prioritas penggunaan dana desa tahun 2020, termasuk menambahkan ketentuan tentang bantuan langsung tunai desa untuk keluarga miskin yang terdampak pandemi Covid-19 serta mekanisme pemberiannya."
Keputusan Kepala Desa Banjarsari membentuk Relawan Desa Aman COVID-19 untuk melakukan edukasi masyarakat, mendata kelompok rentan, mengidentifikasi fasilitas isolasi, melakukan disinfektasi, menyediakan alat kesehatan, memantau pergerakan masyarakat, mendirikan pos jaga gerbang, dan menangani korban COVID-19 bekerja sama dengan rumah sakit rujukan.
Permen Desa PDTT nomor 14 tahun 2020 ttg Perubahan Ketiga atas Permendesapdtt...TV Desa
Peraturan ini mengatur perubahan ketiga atas peraturan sebelumnya tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2020, dengan menambahkan jangka waktu bantuan langsung tunai desa dan mengubah lampirannya yang berisi contoh-contoh prioritas penggunaan dana desa.
Peraturan Desa Clapar Nomor 3 Tahun 2021 mengatur tentang pembentukan Posko Desa untuk menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat dalam pengendalian penyebaran COVID-19. Posko Desa akan mengatur zonasi wilayah berdasarkan kriteria kasus COVID-19 dan melaksanakan berbagai upaya pencegahan, penanganan, pembinaan, serta pendukung.
Adalah sebuah kewajaran dan keniscayaan bahwa Peraturan Pemerintah tidak boleh bertentangan atau tidak sesuai dengan Undang Undang.
Saya mencoba melihat ada ketidak sesuaian PP 43 / 2014 sebagai pelaksanaan UU 4 / 2014 tentang desa.
Disisi lain juga tentang penghasilan pemerintah desa akan menjadi rumit dalam pengaturan di daerah (perda & APBD) dan desa (perdes dan APBDes)
Bagaimana Mensikapi, karena yang dibahas adalah tentang Penghasilan Pemerintah Desa ( Kepala Desa dan Perangkat Desa ), maka yang lebih pantas mensikapi adalah para kepala desa dan perangkat desa.
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dana Desa dialokasikan secara nasional dalam APBN dan ditransfer melalui APBD kabupaten/kota kemudian ke APB Desa. Besaran Dana Desa setiap Desa dihitung berdasarkan jumlah penduduk, luas wilayah, tingkat kemiskinan, dan tingkat kesulitan geografi Desa tersebut.
Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan...TV Desa
Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan dana desa 2021 (salinan)
disampaikan pada Prioritas Dana Desa 2021 untuk Pencapaian SDGs Desa | Konferensi Pers 21 September 2020
Salinan permen desapdtt nomor 7 tahun 2021 ttg perioritas penggunaan dana des...Salim SAg
Rangkaian peraturan ini mengatur tentang penetapan prioritas penggunaan dana desa tahun 2022 oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Prioritas penggunaan dana desa akan mengacu pada kebijakan nasional penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi, serta mengutamakan program-program yang berbasis kewenangan desa.
Peraturan Pemerintah ini membahas perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Perubahan mencakup penyesuaian ketentuan mengenai pengalokasian, penetapan, dan penggunaan Dana Desa agar lebih merata dan berkeadilan sesuai kemampuan keuangan negara.
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...AaEkoPrasetyo
Peraturan Desa ini merupakan perubahan atas Peraturan Desa Pekuncen Nomor 10 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa tahun 2021. Perubahan ini dilakukan karena terjadi peristiwa yang mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 50/PMK.07/2020Arif Efendi
Peraturan ini mengatur perubahan kedua atas pengelolaan dana desa, dengan mengubah persyaratan dan tahapan penyaluran dana desa agar lebih cepat untuk mendukung bantuan langsung tunai desa. Perubahan tersebut meliputi penghapusan persyaratan dokumen untuk tahap II penyaluran, pembagian tahap I dan II menjadi 3 kali penyaluran dengan besaran tertentu, serta penandai pengajuan penyaluran oleh pemerint
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PEMBENTUKAN WARGA PEDULI HIV-AIDS (WPA)Pemdes Wonoyoso
Keputusan Kepala Desa Wonoyoso membentuk Warga Peduli HIV-AIDS di desa tersebut untuk mencegah dan menanggulangi HIV-AIDS melalui sosialisasi, penyuluhan, dan mendorong tes kesehatan. Warga Peduli HIV-AIDS bertanggung jawab kepada Kepala Desa dan bertugas memberikan penyuluhan kesehatan serta mencegah stigma terhadap pengidap HIV-AIDS.
Perwali Bogor soal Pembatasan Sosial MikroCIkumparan
Peraturan Wali Kota Bogor ini mengatur tentang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor. PSBMK diberlakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan membatasi aktivitas dan pergerakan masyarakat di tingkat RW/RT atau wilayah yang lebih kecil. Kriteria penetapan PSBMK adalah adanya kenaikan kasus, transmisi lokal, kasus belum stabil, serta
Instruksi Menteri Dalam Negeri memperpanjang penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan Posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk mengendalikan penyebaran virus. Kebijakan ini melibatkan berbagai pihak di tingkat desa/kelurahan dalam mengatur zona hijau, kuning, oranye, dan merah berdasarkan kasus COVID-19 di lingkungan.
Perwali Bogor soal Pelanggaran Protokol COVID-19CIkumparan
Peraturan Wali Kota Bogor ini mengatur tentang pengenaan sanksi administratif pelanggaran protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor. Peraturan ini menjelaskan definisi istilah, ruang lingkup, dan sanksi bagi pelanggaran protokol kesehatan seperti physical distancing dan penggunaan masker.
Peraturan Desa Clapar Nomor 3 Tahun 2021 mengatur tentang pembentukan Posko Desa untuk menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat dalam pengendalian penyebaran COVID-19. Posko Desa akan mengatur zonasi wilayah berdasarkan kriteria kasus COVID-19 dan melaksanakan berbagai upaya pencegahan, penanganan, pembinaan, serta pendukung.
Adalah sebuah kewajaran dan keniscayaan bahwa Peraturan Pemerintah tidak boleh bertentangan atau tidak sesuai dengan Undang Undang.
Saya mencoba melihat ada ketidak sesuaian PP 43 / 2014 sebagai pelaksanaan UU 4 / 2014 tentang desa.
Disisi lain juga tentang penghasilan pemerintah desa akan menjadi rumit dalam pengaturan di daerah (perda & APBD) dan desa (perdes dan APBDes)
Bagaimana Mensikapi, karena yang dibahas adalah tentang Penghasilan Pemerintah Desa ( Kepala Desa dan Perangkat Desa ), maka yang lebih pantas mensikapi adalah para kepala desa dan perangkat desa.
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dana Desa dialokasikan secara nasional dalam APBN dan ditransfer melalui APBD kabupaten/kota kemudian ke APB Desa. Besaran Dana Desa setiap Desa dihitung berdasarkan jumlah penduduk, luas wilayah, tingkat kemiskinan, dan tingkat kesulitan geografi Desa tersebut.
Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan...TV Desa
Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan dana desa 2021 (salinan)
disampaikan pada Prioritas Dana Desa 2021 untuk Pencapaian SDGs Desa | Konferensi Pers 21 September 2020
Salinan permen desapdtt nomor 7 tahun 2021 ttg perioritas penggunaan dana des...Salim SAg
Rangkaian peraturan ini mengatur tentang penetapan prioritas penggunaan dana desa tahun 2022 oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Prioritas penggunaan dana desa akan mengacu pada kebijakan nasional penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi, serta mengutamakan program-program yang berbasis kewenangan desa.
Peraturan Pemerintah ini membahas perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Perubahan mencakup penyesuaian ketentuan mengenai pengalokasian, penetapan, dan penggunaan Dana Desa agar lebih merata dan berkeadilan sesuai kemampuan keuangan negara.
Peraturan Desa Pekuncen Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan D...AaEkoPrasetyo
Peraturan Desa ini merupakan perubahan atas Peraturan Desa Pekuncen Nomor 10 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa tahun 2021. Perubahan ini dilakukan karena terjadi peristiwa yang mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 50/PMK.07/2020Arif Efendi
Peraturan ini mengatur perubahan kedua atas pengelolaan dana desa, dengan mengubah persyaratan dan tahapan penyaluran dana desa agar lebih cepat untuk mendukung bantuan langsung tunai desa. Perubahan tersebut meliputi penghapusan persyaratan dokumen untuk tahap II penyaluran, pembagian tahap I dan II menjadi 3 kali penyaluran dengan besaran tertentu, serta penandai pengajuan penyaluran oleh pemerint
KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PEMBENTUKAN WARGA PEDULI HIV-AIDS (WPA)Pemdes Wonoyoso
Keputusan Kepala Desa Wonoyoso membentuk Warga Peduli HIV-AIDS di desa tersebut untuk mencegah dan menanggulangi HIV-AIDS melalui sosialisasi, penyuluhan, dan mendorong tes kesehatan. Warga Peduli HIV-AIDS bertanggung jawab kepada Kepala Desa dan bertugas memberikan penyuluhan kesehatan serta mencegah stigma terhadap pengidap HIV-AIDS.
Perwali Bogor soal Pembatasan Sosial MikroCIkumparan
Peraturan Wali Kota Bogor ini mengatur tentang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor. PSBMK diberlakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan membatasi aktivitas dan pergerakan masyarakat di tingkat RW/RT atau wilayah yang lebih kecil. Kriteria penetapan PSBMK adalah adanya kenaikan kasus, transmisi lokal, kasus belum stabil, serta
Instruksi Menteri Dalam Negeri memperpanjang penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan Posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk mengendalikan penyebaran virus. Kebijakan ini melibatkan berbagai pihak di tingkat desa/kelurahan dalam mengatur zona hijau, kuning, oranye, dan merah berdasarkan kasus COVID-19 di lingkungan.
Perwali Bogor soal Pelanggaran Protokol COVID-19CIkumparan
Peraturan Wali Kota Bogor ini mengatur tentang pengenaan sanksi administratif pelanggaran protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor. Peraturan ini menjelaskan definisi istilah, ruang lingkup, dan sanksi bagi pelanggaran protokol kesehatan seperti physical distancing dan penggunaan masker.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan, Dan Transmigrasi RIJalinKrakatau
Peraturan ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 terkait penambahan definisi Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) dan perubahan prioritas penggunaan Dana Desa untuk bantuan langsung tunai kepada penduduk miskin di Desa selama masa pandemi.
Peraturan Desa ini menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Bhuana Jaya tahun 2019 sebesar Rp3.498.800.317 dengan surplus Rp86.582.275. Pendapatan berasal dari PAD, transfer, dan lainnya sebesar Rp3.411.218.042. Belanja digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, pemberdayaan masyarakat, dan penanggulangan bencana sebesar R
Peraturan Bupati Bogor tentang PSBB Kabupaten BogorPrabariniKartika
Peraturan Bupati Bogor ini mengatur tentang pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar di Kabupaten Bogor dalam rangka penanganan Covid-19. Tujuannya adalah membatasi kegiatan dan pergerakan orang serta barang untuk menekan penyebaran virus, meningkatkan antisipasi, memperkuat penanganan kesehatan, dan menangani dampak sosial ekonomi. Ruang lingkupnya meliputi pelaksanaan pembatasan sosial, hak dan
Peraturan Kepala Desa ini menetapkan bahwa tidak tersedianya cukup anggaran Dana Desa untuk pelaksanaan BLT Dana Desa selama 9 bulan pada tahun anggaran 2020. Hal ini didasarkan pada hasil pencermatan realisasi anggaran Dana Desa oleh pemerintah desa dan musyawarah desa. BLT Dana Desa tahun 2020 hanya dapat dilaksanakan selama 8 bulan karena tidak tersedianya anggaran untuk 1 bulan.
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA WONOYOSO KECAMATAN KUWARASAN TAHUN 2022Pemdes Wonoyoso
Dokumen tersebut merupakan peraturan desa tentang perubahan rencana kerja pemerintah desa Wonoyoso tahun 2022 yang mengatur penyesuaian program dan anggaran berdasarkan kondisi terkini serta mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA WONOYOSO KECAMATAN KUWARASAN TAHUN 2022Pemdes Wonoyoso
Dokumen tersebut merupakan Rencana Kerja Pemerintah Desa Wonoyoso tahun 2022 yang mencakup program-program pembangunan dan kegiatan lainnya di Desa Wonoyoso untuk tahun berjalan. Rencana ini disusun berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku serta kesepakatan bersama antara Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa Wonoyoso.
Peraturan Gubernur Jawa Barat menetapkan pedoman pembatasan sosial berskala besar secara proporsional sesuai dengan level kewaspadaan setiap kabupaten/kota di Jawa Barat dalam mempersiapkan pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru untuk mencegah penyebaran Covid-19 serta mendukung perekonomian masyarakat.
Peraturan ini mengatur pedoman pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Tangerang. PSBB dilakukan dengan membatasi aktivitas luar rumah dan pergerakan orang serta barang, dengan tujuan mencegah penyebaran Covid-19, meningkatkan antisipasi penyebaran, memperkuat penanganan kesehatan, dan menangani dampak sosial ekon
Keputusan Gubernur Jawa Barat memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar secara proporsional di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat untuk menekan penyebaran Covid-19. Kebijakan ini berlaku dari 9 Februari hingga 22 Februari 2021 dan akan dievaluasi secara harian serta dapat diperpanjang jika kasus Covid-19 belum terkendali.
SK Nomor 17 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Ketujuh Pembatasan Jam Operasiona...CIkumparan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Wali Kota Depok memperpanjang pembatasan jam operasional toko, pusat perbelanjaan, dan tempat usaha hingga pukul 19.00 untuk 7 hari ke depan.
2. Aktivitas warga dan kerumunan dibatasi hingga pukul 21.00.
3. Pasar tradisional boleh buka hingga pukul 15.00 dengan pembatasan pengunjung maksimal 50% kapasitas.
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN DESA TAHUN ANGGARAN 2024NoerCholies1
The document is a budget plan and allocation for Desa Clapar for the 2024 fiscal year. It includes budget allocations for personnel salaries and benefits for the village head and staff, operational costs for the village government including office supplies, honorariums, and social security for village employees. The budget is divided into monthly allocations to be withdrawn from January through December 2024.
RENCANA ANGGARAN KAS DESA TAHUN ANGGARAN 2024NoerCholies1
The document is the village budget plan for 2024 from Desa Clapar subdistrict Karanggayam, Kebumen regency, Central Java province. It includes planned revenue and expenditures for each month. Total planned revenue is Rp1,342,256,000 including village fund allocations, shared taxes/fees, and other sources. Main expenditures include personnel costs for village officials and staff, operational costs, and village representative council allowances totaling Rp480,618,400.
Peraturan Desa Clapar menetapkan Rencana Kerja Pemerintah Desa Desa Clapar untuk tahun 2023, sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa sesuai ketentuan perundang-undangan.
Peraturan Desa Clapar menetapkan Rencana Kerja Pemerintah Desa Desa Clapar untuk tahun 2023, sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa sesuai ketentuan perundang-undangan.
Peraturan Desa Clapar Nomor 3 Tahun 2023 mengatur tentang pembentukan lembaga kemasyarakatan desa. Dokumen tersebut menjelaskan dasar hukum dan pertimbangan yang mendasari penetapan peraturan desa ini serta menetapkan ketentuan umum mengenai definisi istilah yang digunakan dalam peraturan desa.
Peraturan Desa Clapar Nomor 2 Tahun 2023 menetapkan laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja desa tahun 2022 sesuai ketentuan yang berlaku di Kabupaten Kebumen.
Peraturan Desa Clapar Nomor 1 Tahun 2023 menetapkan besaran penghasilan tetap, tunjangan, tambahan tunjangan dan penerimaan lain yang sah bagi Kepala Desa dan perangkat desa di Desa Clapar, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Prioritas kegiatan desa Clapar tahun 2024 meliputi penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan masyarakat desa, pemberdayaan masyarakat, dan penanggulangan bencana dengan total anggaran lebih dari Rp1,3 triliun.
Peraturan Desa ini mengatur perubahan anggaran pendapatan dan belanja desa tahun 2021 di Desa Clapar, Kabupaten Kebumen. Anggaran semula sebesar Rp1,5 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp25 juta sehingga menjadi Rp1,5 triliun. Perubahan anggaran ini disetujui oleh Badan Permusyawaratan Desa.
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
1. KEPALA DESA CLAPAR
KECAMATAN KARANGGAYAM
KABUPATEN KEBUMEN
PERATURAN KEPALA DESA CLAPAR
NOMOR 3 TAHUN 2021
TENTANG
PEMBENTUKAN POS KOMANDO PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019
DI DESA CLAPAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA CLAPAR,
Menimbang : a. bahwa penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
dengan jumlah kasus dan/atau jumlah kematian telah
meningkat dan meluas di lintas wilayah dan berdampak pada
aspek ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan, serta
kesejahteraan masyarakat di Desa Clapar;
b. bahwa dalam upaya menekan penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) yang semakin meluas, perlu
memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat sampai
dengan tingkat Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW)
serta melakukan koordinasi antar seluruh unsur
masyarakat/kelembagaan terkait dalam penanganan Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) di Desa Clapar;
c. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala
Desa Clapar tentang Pembentukan Pos Komando
Penanganan Corona Virus Disease 2019 Di Desa Clapar.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Provinsi Djawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 8 Agustus 1950);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
2. 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6263);
7. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam
rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2019 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6321);
9. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19);
10. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional;
11. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis
Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Corona Virus
Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan unuk
Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019;
12. Peraturan Bupati Kebumen Nomor 66 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten
Kebumen Tahun 2018 Nomor 66);
3. 13. Peraturan Desa Clapar Nomor 6 Tahun 2019 tentang
Kewenangan Desa (Lembaran Desa Tahun 2019 Nomor 6);
14. Peraturan Desa Clapar Nomor 5 Tahun 2020 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Desa Clapar (Lembaran Desa Tahun 2020
Nomor 5);
15. Peraturan Desa Clapar Nomor 7 Tahun 2020 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2021
(Lembaran Desa Tahun 2020 Nomor 7).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PEMBENTUKAN POS KOMANDO PENANGANAN CORONA
VIRUS DISEASE 2019 DI DESA CLAPAR.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa Clapar.
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang,
tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
5. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah
dan ditetapkan secara demokratis.
6. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi
kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat
istiadat Desa.
7. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BPD.
8. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan
unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal
yang bersifat strategis.
9. Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya disingkat LKD adalah
wadah partisipasi masyarakat, sebagai mitra Pemerintah Desa, ikut serta
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, serta
meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
4. 10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APB Desa,
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
11. Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat PKM adalah
pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah Desa untuk
mencegah kemungkinan terjadinya penyebaran wabah penyakit/pandemi.
12. Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro yang
selanjutnya disingkat PPKM Mikro adalah melakukan pembatasan kegiatan
masayarakat sedmikian rupa sampai dengan di tingkat Rukun Tetangga
(RT)/Rukun Warga (RW) untuk mencegah kemungkinan penyebaran Corona
Virus Disease 2019.
13. Corona Virus Disease 2019 selanjutnya disingkat COVID-19 adalah penyakit
yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru Sars-CoV-2 yang dapat
menimbulkan wabah/pandemi.
14. Pandemi COVID-19 adalah bencana yang disebabkan oleh faktor nonalam
yaitu Corona Virus Disease 2019 yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat, sehingga mengakibatkan korban
jiwa manusia serta dampak sosial, ekonomi, kesehatan dan kejiwaan atau
psikologis manusia.
15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disebut APB Desa
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
BAB II
PENERAPAN
Pasal 2
(1) Penerapan PPKM Mikro dimaksudkan untuk penanganan dan pengendalian
Covid-19 dengan mempertimbangkan zonasi pengendalian wilayah hingga
ke tingkat RT.
(2) Penerapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan
memberdayakan seluruh komponen masyarakat sesuai potensi yang ada di
Desa melalui gerakan gotong royong dengan melibatkan semua pihak mulai
dari kelembagaan pemerintah dan non pemerintah.
Pasal 3
Penerapan PPKM Mikro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)
dilakukan secara sistematis dan terstruktur dengan memperhatikan :
a. kesehatan warga;
b. kondusivitas lingkungan dan pencegahan konflik antar warga,
c. agar tetap terjaga persatuan dan kesatuan warga;
d. kondisi perekonomian masyarakat;
e. kepastian pemenuhan kebutuhan pangan dan kebutuhan bahan pokok; dan
f. kekuatan kearifan lokal dan potensi geografis lingkungan setempat.
5. BAB III
KRITERIA PELAKSANAAN
Pasal 4
Kriteria zonasi pengendalian wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) sebagai berikut :
a. Zona Hijau dengan kriteria tidak ada kasus Covid-19 di satu RT;
b. Zona Kuning dengan kriteria jika tewrdapat 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
rumah dengan kasus konfirmasi positif dalama satu RT selama 7 (tujuh) hari
terakhir;
c. Zona Oranye dengan kriteria jika terdapat 6 (enam) sampai dengan 10
(sepuluh) rumah dengan konfirmasi positif selama 7 (tujuh) hari terakhir;
d. Zona Merah dengan kriteria jika terdapat lebih dari 10 (sepuluh) rumah
dengan konfirmasi positif selama 7 (tujuh) hari terakhir.
Pasal 5
(1) Skenario pengendalian wilayah untuk zona sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf a, dengan melakukan surveilans, seluruh suspek di tes dan
pemantauan kasus tetap dilakukan secara rutin:
(2) Skenario pengendalian wilayah untuk zona sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf b, dengan menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak
erat, kemudfian melakukan isolasi mandiri untuk pasien positif dengan
pengawasan ketat;
(3) Skenario pengendalian wilayah untuk zona sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf c, dengan menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak
erat, kemudfian melakukan isolasi mandiri untuk pasien positif dan konyak
erat dengan pengawasan ketat serta menutup rumah ibadah, tempat
bermain anak dan tempat umum lainnya kecuali sektor esensial; dan
(4) Skenario pengendalian wilayah untuk zona sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf d, dengan memberlakukan PPKM Mikro ditingkat RT yang
mencakup :
a. menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat;
b. melakukan isolasi mandiri/terpusat dengan pengawsan ketat;
c. menutup rumah ibadah, tempat bermain anak dan tempat umum lainnya
kecuali sektor esensial;
d. melarang kerumunan lebih dari 3 (tiga) orang;
e. membatasi keluar masuk wilayah RT maksimal hingga pukul 20.00; dan
f. meniadakan kegiatan sosial masyarakat dilingkungan RT yang
menimbulkan kerumunan dan berpotensi menimbulkan penulran.
Pasal 6
Untuk menetapkan zonasi wilayah pengendalian dan melakukan skenario
pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 berpedoman
kepada ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. BAB IV
PELAKSANAAN DAN KOORDINASI
Pasal 7
Pelaksanaan PPKM Mikro seperti pembatasan kegiatan/aktifitas di tempat
kerja/ perkantoran, pelaksanaan pembelajaran di sekolah, pondok pesantren,
boarding school atau sejenisnya, sektor yang berkaitan dengan kebutuhan
pokok/dasar masyarakat, utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai
obyek vital nasional dan obyek tetentu, kegiatan di retoran/rumah makan/cafe,
kegiatan pedagang kaki lima, kegiatan di pusat perbelanjaan/maal/toko
modern, kegiatan ditempat hiburan, wisata, kegiatan di rumah ibadah, kegiatan
di fasilitas umum dan sosial, hajatan, acara keagamaan, pernikahan,
keolahragaan, mobilitas keluar masuk penduduk, dilaksanakan sesuai
ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
dan Pemerintah Kabupaten Kebumen.
Pasal 8
Pelaksanaan PPKM Mikro dilakukan melalui koordinasi antara seluruh unsur
yang terlibat, seperti :
a. Kepala Desa dan Perangkat Desa;
b. BPD;
c. Babinsa dan Bhabinkamtibmas;
d. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa;
e. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK);
f. Tenaga Kesehatan;
g. Penyuluh, Pendamping;
h. Ketua RT/RW;
i. Satlinmas;
j. Posyandu;
k. Karang Taruna;
l. Dasawisma;
m. Tokoh Masyarakat;
n. Tokoh Agama;
o. Tokoh Adat;
p. Tokoh Pemuda; dan
q. Relawan Lainnya.
Pasal 9
(1) Untuk melaksanakan koordinasi PPKM Mikro dibentuk Pos Komando (Posko)
Desa Penanganan dan Pengendalian Covid-19.
(2) Pembentukan Posko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
keputusan Kepala Desa.
7. (3) Pembentukan Posko memiliki fungsi :
a. pencegahan;
b. penanganan;
c. pembinaan; dan
d. pendukung pelaksanaan penanganan Covid-19.
(4) Struktur Organisasi Posko terdiri dari :
a. ketua dijabat oleh Kepala Desa;
b. wakil ketua dijabat oleh Ketua BPD;
c. tim pencegahan dikoordinir oleh Ketua Satlinmas;
d. tim penanganan dikoordinir oleh Bidan Desa;
e. tim pembinaan dikoordinir oleh Ketua LPMD;
f. tim pendukung dikoordinir oleh Sekretaris Desa; dan
g. anggota tim berasal dari kelembagaan dan tokoh masyarakat Desa;
Pasal 10
Posko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 4, mempunyai tugas antara
lain :
a. Tim Pencegahan, menpunyai tugas :
1. Melakukan pendataan terhadap warga yang menjadi suspek,
terkonfirmasi Covid-19, orang lanjut usia dan masyarakat yang keluar
masuk Desa;
2. melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan yakni mencuci
tangan, memakai masker, menjaga jarak dalam wilayah Desa
3. melakukan sterilisasi fasilitas umum dan fasilitas sosial di wilayah Desa
secara berkala; dan
4. menyediakan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, disinfektan serta
tempat sampah medis dan non medis disetiap tempat fasilitas umum dan
Posko Desa.
b. Tim Penanganan, menpunyai tugas :
1. berkoordinasi dengan Puskesmas terkait dengan kondisi warga yang
dipantau;
2. menyiapkan lokasi isolasi bagi warga Desa yang terkonfirmasi COVID-19;
3. melakukan penelusuran dan pengobatan sederhana bagi warga yang
terkonfirmasi COVID-19 dan Test Corona Viruses Disease (COVID-19);
4. mendistribusikan kebutuhan logistik dalam masa isolasi mandiri; dan
5. melakukan pendataan terhadap masyarakat yang terkonfirmasi COVID-
19.
c. Tim Pembinaan, mempunyai tugas :
1. memberikan pembinaan sosial yang bersifat edukatif sesuai dengan
kewenangan Desa dan kearifan lokal yang ditetapkan melalui Peraturan
Desa;
2. pembinaan sebagaimana dimaksud pada huruf a berkoordinasi dengan
Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta mitra Desa lainnya sesuai bidang
tugas;
8. 3. melakukan pembinaan bagi pelanggar protokol kesehatan melalui
peneguran dan pembatasan kegiatan di Desa; dan
4. melakukan pendataan terhadap masyarakat yang melakukan pelanggaran
protocol kesehatan.
d. Tim Pendukung, menpunyai tugas :
1. memfasilitasi operasionaldan administrasi pelaksanaan Posko Desa Covid-
19;
2. membuat sistem informasi kesehatan warga Desa;
3. bersama tim sesuai bidang tugasnya menyediakan dan mendistribusikan
logistik sesuai kebutuhan;
4. melakukan sosialisasi protokol kesehatan dan penanganan Covid-19 serta
pencegahanya kepada masyarakat; dan
5. melaporkan pelaksanaan tim secara berkala kepada Kepala Desa.
BAB V
ANGGARAN
Pasal 11
Dalam rangka pelaksanaan Posko Desa Penanganan COVID-19 pembiayaan
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta sumber
pembiayaan lainnya yang tidak mengikat.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Kepala Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa Clapar.
Ditetapkan di Clapar
Pada tanggal 5 Maret 2021
KEPALA DESA CLAPAR
MURTINI
Diundangkan di Clapar
Pada tanggal 5 Maret 2021
SEKRETARIS DESA CLAPAR
SARYONO
BERITA DESA CLAPAR TAHUN 2021 NOMOR 3.
9. DRAF ACUAN RAPAT PPKM
1. MEMBENTUK POSKO PPKM -Dasar.surat dari Sekda n0m0r 366/120 tgl
22-2021 ttg “Pembentukan Posko Penangana Covid-19 Tk Kec dan Desa.
2. PEMBENTUKAN TIM PELAKSANAAN PPKM.Dasar Surat dari Dispermades
nomor 443/53 tgl 17 -02 -2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat ( PPKM) Skala Mikro di Desa Dan Pelaksanaa Posko
Penangana COVID-19 DI TK DESA.
3. MUDES PERUBAHAN PENJABARAN APBDES DENGAN PERATURAN
KEPALA DESA;SBB:
A. Dana PPKM diambilkan minimal 8% dari DD Th 2021 rincian
sbb:
8% x 865 004.000= 69 520 320 dibulatkan menjadi 69 300
000
Dana tersebut merubah kegiatan dari
1. Kegiatan anggaran Bencana Alam sebesar 8 935 500
2. Mengurangi Kegiatan Pekerjaan paving area TBM Sebesar
49 189 000
3. Mengurangi Kegiatan Pekerjaan Urugan Area TBM sebesar
11 175 500
4. Total 69 300 000