Instruksi Menteri Dalam Negeri memperpanjang penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis mikro di tingkat RT dan mengoptimalkan Posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk mengendalikan penyebaran virus. Kebijakan ini menerapkan zonasi hijau, kuning, oranye, dan merah berdasarkan jumlah kasus di RT. Posko akan memantau implementasi langkah-langkah seperti pelacakan kontak, isolasi, dan pembatas
Instruksi Menteri Dalam Negeri memperpanjang penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan Posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk mengendalikan penyebaran virus. Kebijakan ini melibatkan berbagai pihak di tingkat desa/kelurahan dalam mengatur zona hijau, kuning, oranye, dan merah berdasarkan kasus COVID-19 di lingkungan.
Inmendagri No 30 tentang PPKM Level 4,3,2 Jawa BaliCIkumparan
Instruksi Menteri Dalam Negeri menetapkan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4, 3, dan 2 di wilayah Jawa dan Bali berdasarkan kriteria tingkat situasi pandemi. Pemberlakuan level dilakukan di berbagai kabupaten/kota dengan ketentuan beroperasinya sektor esensial, kritikal, dan non esensial serta pembatasan kegiatan masyarakat.
Inmendagri nomor 34 tahun 2021 tentang PPKMCIkumparan
Dokumen tersebut menetapkan level penerapan PPKM di berbagai wilayah di Jawa dan Bali berdasarkan kriteria tingkat penularan Covid-19. Level 4 menerapkan pembatasan yang paling ketat, termasuk pembelajaran daring, WFH 100%, dan pembatasan kegiatan ekonomi dan sosial. Beberapa wilayah diizinkan melakukan uji coba longgaran protokol kesehatan untuk pusat perbelanjaan dan olahraga outdoor.
Instruksi Menteri Dalam Negeri memperpanjang penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis mikro di tingkat RT dan mengoptimalkan Posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk mengendalikan penyebaran virus. Kebijakan ini menerapkan zonasi hijau, kuning, oranye, dan merah berdasarkan jumlah kasus di RT. Posko akan memantau implementasi langkah-langkah seperti pelacakan kontak, isolasi, dan pembatas
Instruksi Menteri Dalam Negeri memperpanjang penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan Posko penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk mengendalikan penyebaran virus. Kebijakan ini melibatkan berbagai pihak di tingkat desa/kelurahan dalam mengatur zona hijau, kuning, oranye, dan merah berdasarkan kasus COVID-19 di lingkungan.
Inmendagri No 30 tentang PPKM Level 4,3,2 Jawa BaliCIkumparan
Instruksi Menteri Dalam Negeri menetapkan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4, 3, dan 2 di wilayah Jawa dan Bali berdasarkan kriteria tingkat situasi pandemi. Pemberlakuan level dilakukan di berbagai kabupaten/kota dengan ketentuan beroperasinya sektor esensial, kritikal, dan non esensial serta pembatasan kegiatan masyarakat.
Inmendagri nomor 34 tahun 2021 tentang PPKMCIkumparan
Dokumen tersebut menetapkan level penerapan PPKM di berbagai wilayah di Jawa dan Bali berdasarkan kriteria tingkat penularan Covid-19. Level 4 menerapkan pembatasan yang paling ketat, termasuk pembelajaran daring, WFH 100%, dan pembatasan kegiatan ekonomi dan sosial. Beberapa wilayah diizinkan melakukan uji coba longgaran protokol kesehatan untuk pusat perbelanjaan dan olahraga outdoor.
Instruksi Menteri Dalam Negeri menetapkan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 untuk beberapa wilayah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Kegiatan non-esensial diberlakukan 100% Work From Home, sekolah dilakukan secara daring, dan tempat ibadah ditutup. Transportasi umum dibatasi kapasitas 70% dengan protokol kesehatan ketat.
Salinan inmendagri no 57 tahun 2021 tentang ppkm level 3, level 2, dan level ...CIkumparan
Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 57 Tahun 2021 menetapkan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 3, 2, dan 1 di wilayah Jawa dan Bali berdasarkan kriteria situasi pandemi dan capaian vaksinasi, serta mengatur pelaksanaan kegiatan pada sektor pendidikan, non-esensial, esensial, kritikal, dan pemerintahan di level 3 dengan kapasitas terbatas.
Pilkada serentak 2020 berhasil dilaksanakan dengan baik di tengah pandemi Covid-19 berkat sinergi dan disiplin seluruh pihak, serta pemantauan ketat terhadap protokol kesehatan. Hal ini menunjukkan upaya Indonesia mempertahankan demokrasi di masa krisis.
Salinan inmendagri no 43 tahun 2021 Jawa-BaliCIkumparan
Instruksi Menteri Dalam Negeri menetapkan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4, 3, dan 2 untuk wilayah Jawa dan Bali berdasarkan kriteria tingkat pandemi. Instruksi ini mengatur penyesuaian level wilayah, kegiatan yang diperbolehkan di setiap level, serta protokol kesehatan yang harus diterapkan.
Perwali Bogor soal Pelanggaran Protokol COVID-19CIkumparan
Peraturan Wali Kota Bogor ini mengatur tentang pengenaan sanksi administratif pelanggaran protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor. Peraturan ini menjelaskan definisi istilah, ruang lingkup, dan sanksi bagi pelanggaran protokol kesehatan seperti physical distancing dan penggunaan masker.
Penilaian Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2021 dilaksanakan terhadap 587 instansi pemerintah dengan hasil 179 instansi (30,5%) mendapat predikat kepatuhan tinggi (zona hijau), 316 instansi (53,8%) mendapat predikat kepatuhan sedang (zona kuning), dan 92 instansi (15,7%) mendapat predikat kepatuhan rendah (zona merah). Hasil penilaian menunjukkan perbaikan kepatuhan dari tahun ke tahun namun mas
SALINAN INMENDAGRI Nomor 08 Tahun 2022 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan ...CIkumparan
Instruksi Menteri Dalam Negeri mengatur protokol kesehatan ketat untuk penyelenggaraan Mandalika MotoGP 2022 di Lombok, termasuk vaksinasi minimal 80% penduduk, pembatasan jumlah penonton 100.000 orang, dan pengecekan tes PCR bagi peserta dan penonton dari luar Lombok. Protokol ini bertujuan mencegah penularan Covid-19 selama pelaksanaan balapan.
Peraturan Gubernur Jawa Timur ini menetapkan pedoman pembatasan sosial berskala besar dalam penanganan COVID-19 di wilayah Surabaya Raya. Pedoman tersebut mencakup pelaksanaan pembatasan aktivitas luar rumah, pembelajaran jarak jauh di sekolah dan institusi pendidikan, serta pembatasan aktivitas bekerja di tempat kerja selama masa PSBB selama 14 hari.
Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4, 3, dan 2 di wilayah Jawa dan Bali. Instruksi ini mengatur pelaksanaan kegiatan masyarakat dan bisnis berdasarkan level daerahnya, dimana level 4 menerapkan pembatasan yang paling ketat dengan sebagian besar kegiatan dilarang atau dibatasi.
Program Presisi Kapolri berjalan efektif dengan keterpenuhan target PPK di atas 90% oleh seluruh Satker dan Satwil di Indonesia. Polri juga berhasil melaksanakan berbagai program seperti penanganan Covid-19 melalui vaksinasi dan bantuan sosial, pengungkapan kasus extraordinary, operasi kepolisian, serta transformasi organisasi untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.
Perwali Bogor soal Pembatasan Sosial MikroCIkumparan
Peraturan Wali Kota Bogor ini mengatur tentang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor. PSBMK diberlakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan membatasi aktivitas dan pergerakan masyarakat di tingkat RW/RT atau wilayah yang lebih kecil. Kriteria penetapan PSBMK adalah adanya kenaikan kasus, transmisi lokal, kasus belum stabil, serta
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2021 menginstruksikan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 untuk wilayah Jawa dan Bali. Kegiatan yang dibatasi meliputi sekolah, perkantoran, pusat perbelanjaan, transportasi umum, tempat ibadah, dan kegiatan sosial. Dilakukan pembatasan jam operasional, kapasitas pengunjung, dan protokol kesehatan yang lebih ketat. Tujuannya untuk men
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 14 TAHUN 2021CIkumparan
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 14 TAHUN 2021
TENTANG
PERPANJANGAN
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT
BERBASIS MIKRO DAN MENGOPTIMALKAN POSKO PENANGANAN
CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI TINGKAT DESA DAN KELURAHAN
UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019
Instruksi Menteri Dalam Negeri mengatur pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di wilayah Jawa dan Bali untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Instruksi ini menetapkan level pembatasan di setiap kabupaten/kota berdasarkan kriteria transmisi COVID-19, serta aturan yang berlaku untuk sektor esensial, non-esensial, dan kritikal.
Instruksi Menteri Dalam Negeri menetapkan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 untuk beberapa wilayah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Kegiatan non-esensial diberlakukan 100% Work From Home, sekolah dilakukan secara daring, dan tempat ibadah ditutup. Transportasi umum dibatasi kapasitas 70% dengan protokol kesehatan ketat.
Salinan inmendagri no 57 tahun 2021 tentang ppkm level 3, level 2, dan level ...CIkumparan
Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 57 Tahun 2021 menetapkan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 3, 2, dan 1 di wilayah Jawa dan Bali berdasarkan kriteria situasi pandemi dan capaian vaksinasi, serta mengatur pelaksanaan kegiatan pada sektor pendidikan, non-esensial, esensial, kritikal, dan pemerintahan di level 3 dengan kapasitas terbatas.
Pilkada serentak 2020 berhasil dilaksanakan dengan baik di tengah pandemi Covid-19 berkat sinergi dan disiplin seluruh pihak, serta pemantauan ketat terhadap protokol kesehatan. Hal ini menunjukkan upaya Indonesia mempertahankan demokrasi di masa krisis.
Salinan inmendagri no 43 tahun 2021 Jawa-BaliCIkumparan
Instruksi Menteri Dalam Negeri menetapkan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4, 3, dan 2 untuk wilayah Jawa dan Bali berdasarkan kriteria tingkat pandemi. Instruksi ini mengatur penyesuaian level wilayah, kegiatan yang diperbolehkan di setiap level, serta protokol kesehatan yang harus diterapkan.
Perwali Bogor soal Pelanggaran Protokol COVID-19CIkumparan
Peraturan Wali Kota Bogor ini mengatur tentang pengenaan sanksi administratif pelanggaran protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor. Peraturan ini menjelaskan definisi istilah, ruang lingkup, dan sanksi bagi pelanggaran protokol kesehatan seperti physical distancing dan penggunaan masker.
Penilaian Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2021 dilaksanakan terhadap 587 instansi pemerintah dengan hasil 179 instansi (30,5%) mendapat predikat kepatuhan tinggi (zona hijau), 316 instansi (53,8%) mendapat predikat kepatuhan sedang (zona kuning), dan 92 instansi (15,7%) mendapat predikat kepatuhan rendah (zona merah). Hasil penilaian menunjukkan perbaikan kepatuhan dari tahun ke tahun namun mas
SALINAN INMENDAGRI Nomor 08 Tahun 2022 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan ...CIkumparan
Instruksi Menteri Dalam Negeri mengatur protokol kesehatan ketat untuk penyelenggaraan Mandalika MotoGP 2022 di Lombok, termasuk vaksinasi minimal 80% penduduk, pembatasan jumlah penonton 100.000 orang, dan pengecekan tes PCR bagi peserta dan penonton dari luar Lombok. Protokol ini bertujuan mencegah penularan Covid-19 selama pelaksanaan balapan.
Peraturan Gubernur Jawa Timur ini menetapkan pedoman pembatasan sosial berskala besar dalam penanganan COVID-19 di wilayah Surabaya Raya. Pedoman tersebut mencakup pelaksanaan pembatasan aktivitas luar rumah, pembelajaran jarak jauh di sekolah dan institusi pendidikan, serta pembatasan aktivitas bekerja di tempat kerja selama masa PSBB selama 14 hari.
Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4, 3, dan 2 di wilayah Jawa dan Bali. Instruksi ini mengatur pelaksanaan kegiatan masyarakat dan bisnis berdasarkan level daerahnya, dimana level 4 menerapkan pembatasan yang paling ketat dengan sebagian besar kegiatan dilarang atau dibatasi.
Program Presisi Kapolri berjalan efektif dengan keterpenuhan target PPK di atas 90% oleh seluruh Satker dan Satwil di Indonesia. Polri juga berhasil melaksanakan berbagai program seperti penanganan Covid-19 melalui vaksinasi dan bantuan sosial, pengungkapan kasus extraordinary, operasi kepolisian, serta transformasi organisasi untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.
Perwali Bogor soal Pembatasan Sosial MikroCIkumparan
Peraturan Wali Kota Bogor ini mengatur tentang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor. PSBMK diberlakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan membatasi aktivitas dan pergerakan masyarakat di tingkat RW/RT atau wilayah yang lebih kecil. Kriteria penetapan PSBMK adalah adanya kenaikan kasus, transmisi lokal, kasus belum stabil, serta
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2021 menginstruksikan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 untuk wilayah Jawa dan Bali. Kegiatan yang dibatasi meliputi sekolah, perkantoran, pusat perbelanjaan, transportasi umum, tempat ibadah, dan kegiatan sosial. Dilakukan pembatasan jam operasional, kapasitas pengunjung, dan protokol kesehatan yang lebih ketat. Tujuannya untuk men
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 14 TAHUN 2021CIkumparan
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 14 TAHUN 2021
TENTANG
PERPANJANGAN
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT
BERBASIS MIKRO DAN MENGOPTIMALKAN POSKO PENANGANAN
CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI TINGKAT DESA DAN KELURAHAN
UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019
Instruksi Menteri Dalam Negeri mengatur pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di wilayah Jawa dan Bali untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Instruksi ini menetapkan level pembatasan di setiap kabupaten/kota berdasarkan kriteria transmisi COVID-19, serta aturan yang berlaku untuk sektor esensial, non-esensial, dan kritikal.
Dokumen tersebut merupakan sambutan Bupati Wonosobo saat kunjungan Satgas Covid-19 Pusat ke Kabupaten Wonosobo. Bupati menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut dan menyoroti upaya Wonosobo dalam menangani Covid-19 seperti PPKM Mikro dini dan vaksinasi. Ia juga menjelaskan tantangan seperti disiplin masyarakat dan dampak Covid-19. Bupati berkomitmen bekerja sama dengan pemerintah
Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol K...Bastaman Kusumadewa
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian COVID-19. Protokol ini mencakup prinsip perlindungan kesehatan individu dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta meningkatkan daya tahan tubuh, dan prinsip perlindungan kesehatan masyarakat dengan mengendalikan kerumunan, melakukan
Kepmenkes ri no._hk.01.07-menkes-382-2020Web Master
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian COVID-19. Protokol ini memberikan pedoman untuk menjaga kesehatan individu dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta meningkatkan daya tahan tubuh, serta mengatur aktivitas di tempat umum dengan mempertimbangkan risiko penyebaran virus.
Peraturan Desa Clapar Nomor 3 Tahun 2021 mengatur tentang pembentukan Posko Desa untuk menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat dalam pengendalian penyebaran COVID-19. Posko Desa akan mengatur zonasi wilayah berdasarkan kriteria kasus COVID-19 dan melaksanakan berbagai upaya pencegahan, penanganan, pembinaan, serta pendukung.
Kadis PMK - Penggunaan dana desa yang dilaksnakan untuk kegiatan P4GN.pptSumarjokasmi2
Dokumen tersebut membahas tentang peran keluarga dalam program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba (P4GN) serta penggunaan dana desa untuk kegiatan P4GN dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ketahanan keluarga dijelaskan sebagai faktor penting dalam mencegah anak-anak terjerumus ke narkoba, sehingga dibutuhkan dukungan dari berbagai pih
Indikator penilaian kampung sehat jilid 2jokojumadi
Lomba Kampung Sehat 2 bertujuan untuk menekan penularan Covid-19 di desa dan meningkatkan konsistensi penerapan protokol kesehatan. Terdapat dua kategori yaitu Kampung Sehat Bebas Covid, Lawan Covid, dan tiga kategori Heroes. Penilaian dilakukan secara bertahap mulai dari nominasi, penilaian lapangan, hingga penentuan pemenang pada Mei 2021. Indikator penilaian meliputi kesehatan, sosial ekonomi, dan
Pemerintah menguatkan implementasi PPKM Mikro dan mempercepat vaksinasi untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19. Beberapa perubahan ketentuan PPKM Mikro dilakukan, seperti pembatasan kegiatan perkantoran, pendidikan, restoran, dan tempat umum. Vaksinasi ditargetkan 1 juta suntikan per hari, dan kapasitas rumah sakit dan fasilitas karantina ditambah. Penguatan peran pemerintah pusat, daerah,
Inmendagri no 27 tahun 2021 tentang ppkm level4 level3 dan level 2 jawa baliJendelahukum.com
Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 4, 3, dan 2 di wilayah Jawa dan Bali. Instruksi ini mengatur wilayah-wilayah mana saja yang berada pada level 4, 3, dan 2 berdasarkan kriteria dan indikator yang ditetapkan. Instruksi ini juga mengatur kebijakan dan pembatasan kegiatan yang berlaku pada masing-masing level di bidang pendidikan, sektor esensial dan krit
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 menginstruksikan kepada para kementerian, lembaga pemerintah, TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan penegakan disiplin dan penegakan hukum terhadap pelanggaran protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19. Instruksi ini juga mewajibkan pemerintah daerah menyusun peraturan tentang sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.
Instruksi Gubernur DKI Jakarta menginstruksikan berbagai instansi pemerintah daerah untuk melaksanakan pengawasan dan pengendalian mobilitas penduduk pasca Idul Fitri 2021 guna mencegah penyebaran COVID-19. Kegiatan tersebut meliputi pendataan, tes, isolasi, dan pengawasan skala mikro di tingkat RT.
Dokumen tersebut membahas upaya percepatan penanganan stunting di Kabupaten Gunung Mas melalui berbagai aksi seperti analisis situasi, rembuk stunting, pembuatan peraturan, sosialisasi, dan pembinaan KPM untuk mencapai komitmen bersama penurunan stunting.
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan...CIkumparan
Peraturan BEM UI 2023 tentang Pelaporan, Penanganan, dan Pencegahan Kekerasan Seksual di Lingkup Internal Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia.pdf
1. SALINAN
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI MENTERI DAI,AM NEGERI
NOMOR 05 TAHUN 2021
TENTANG
PERPANJANGAN
PEMBERI,AKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT
BERBASIS MIKRO DAN MENGOPIIMALKAN POSKO PENANGANAN
CORONA WRUS DISEASE 2019 DI TINGKAT DESA DAN KELURAHAN UNTUK
PENGENDALIAN PENYEBARAN COROIVA WRUS DISEASE 20 1 9
MENTERI DALAM NEGERI,
Menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia yang
menginstruksikan agar kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) berbasis mikro diperpanjang dan lebih mengoptimalkan
Pos Komarrdo (Posko) Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) di
tingkat Desa dan Kelurahan, berkenaan dengan hal tersebut diinstruksikan:
Kepada : 1. Gubernur; dan
2. Bupati/Wali kota,
Khusus kepada:
a. Gubernur DKI Jakarta;
b. Gubernur Jawa Barat dan Bupati/Wali kota dengan
prioritas wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten
Bekasi, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Depok, Kota
Bekasi, dan Wilayah Bandung Raya;
c. Gubernur Banten dan Bupati/Wali kota dengan
prioritas wilayah Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan;
d. Gubernur Jawa Tengah dan Bupati/Wali kota dengan
prioritas wilayah Semarang Raya, Banyumas Raya,
Kota Surakarta, dan sekitarnya;
e. Gubernur Daerah Istimewa Yoryakarta dan
Bupati/Wali kota dengan prioritas wilayah Kota
Yoryakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten
Gunungkidul, Kabupaten Sleman dan Kabupaten
Kulon Progo;
Untuk
KESATU
2. KEDUA
-2-
f. Gubernur Jawa Timur dan Bupati/Wali kota dengan
prioritas wilayah Surabaya Raya, Madiun Raya dan
Malang Raya;
g. Gubernur Bali dan Bupati/Wali kota dengan prioritas
wilayah Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar,
Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan, dan Kota
Denpasar;
h. Gubernur Sumatera Utara;
i. Gubernur Kalimantan Timur;
j. Gubernur Sulawesi Selatan,
mengatur PPKM yang berbasis mikro yang selanjutnya
disebut PPKM Mikro sampai dengan tingkat Rukun
Tetangga (RT)/ Rukun Warga (RW) yang berpotensi
menimbulkan penularan COVID-l9. Untuk Gubernur
pada Provinsi sebagaimana dimaksud pada huruf a
sampai dengan huruf j dapat menetapkan dan/atau
menambahkan prioritas wilayah pembatasan pada
masing-masing Kabupaten/Kota[ya sesuai dengan
kondisi wilayah dan memperhatikan cakupan
pemberlakuan pembatasan.
PPKM Mikro sebagaimana dimaksud pada Diktum
KESATU dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria
zonasi pengendalian wilayah hingga tingkat RT dengan
kriteria sebagai berikut:
a. Zona Hijau dengan kriteria tidak ada kasus COVID- 19
di satu RT, maka skenario pengendalian dilakukan
dengan surueilans aktif, seluruh suspek di tes dan
pemantauan kasus tetap dilakukan secara rutin dan
berkala;
b. Zona Kuning dengan kriteria jika terdapat 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima) rumah dengan kasus
konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari
terakhir, maka skenario pengendalian adalah
menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak
erat, lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien
positif dan kontak erat dengan pengawasan ketat;
c. Zona Oranye dengan kriteria jika terdapat 6 (enam)
sampai dengan 10 (sepuluh) rumah dengan kasus
konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari
terakhir, maka skenario pengendalian adalah
menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak
erat, lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien
positif dan kontak erat dengan pengawasan ketat,
serta menutup rumah ibadah, tempat bermain anak
dan tempat umum lainnya kecuali sektor esensial;
dan
3. KETIGA
-3-
d. Zona Merah dengan kriteria jika terdapat lebih dari 10
(sepuluh) rumah dengal kasus konfirmasi positif
dalam satu RT selama 7 (tujuh) hari terakhir, maka
skenario pengendalian adalah pemberlakuan PPKM
tingkat RT yang mencakup:
1. menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak
erat;
2. melakukan isolasi mandiri/terpusat dengan
pengawasan ketat;
3. menutup ruma-h ibadah, tempat bermain anak dan
tempat umum lainnya kecuali sektor esensial;
4. melarang kerumuman lebih dari 3 (tiga) orang;
5. membatasi keluar masuk wilayah RT maksimal
hingga Pukul 20.00; dan
6. meniadakan kegiatan sosial masyarakat di
lingkungan RT yang menimbulkan kerumunan dan
berpotensi menimbulkan penularan,
pengaturan lebih lanjut hal-haf sebagaimana dimaksud
pada huruf a sampai dengan huruf d ditetapkan oleh
Satuan Trgas (Satgas) Penanganan COVID- 19 Nasional.
PPKM Mikro dilakukan melalui koordinasi antara seluruh
unsur yang terlibat, mulai dari Ketua RT/ RW, Kepala
Desa/Lurah, Satuan Perlindungan Masyarakat
(Saflinmas), Bintara Pembina Desa (Babinsa),
Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP), Tim Penggerak Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu), Dasawisma, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Penyuluh,
Pendamping, Tenaga Kesehatan, dan Karang Taruna
serta relawan lainnya.
Mekanisme koordinasi, pengawasan dan evaluasi
pelaksanaan PPKM Mikro dilakukan dengan:
a. membentuk Posko tingkat Desa dan Kelurahan bagi
wilayah yang belum membentuk Posko dan terhadap
wilayah yang telah membentuk Posko dimaksud agar
lebih mengoptimalkan peran dan fungsinya;
b. untuk supervisi dan pelaporan Posko tingkat Desa
dan Kelurahan membentuk Posko Kecamatan bagi
wilayah yang belum membentuk Posko Kecamatan
dan terhadap wilayah yang telah membentuk Posko
Kecamatan agar lebih mengoptimalkan peran dan
fungsinya; dan
KEEMPAT
4. -4-
c. pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
khusus untuk Posko tingkat Desa dapat menetapkan
atau melakukan perubahan regulasi dalam bentuk
peraturan desa, peraturan kepala desa dan keputusan
kepala desa.
Posko tingkat Desa dan Kelurahan sebagaimana
dimaksud pada Diktum KEEMPAT adalah lokasi atau
tempat yang menjadi Posko penanganan COVID-l9 di
tingkat Desa dan Kelurahan yang memiliki empat fungsi,
yaitu:
a. pencegahan;
b. penanganan;
c. pembinaan; dan
d. pendukung pelaksanaan penarlganan COVID- 19 di
tingkat Desa dan Kelurahan.
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud
pada Diktum KELIMA, Posko tingkat Desa dan Kelurahan
berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 tingkat
Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, Tentara Nasional
Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia
(POLRI), dan disampaikan kepada Satgas COVID-19
Nasional, Kementerian Kesehatan dan Kementerian
Dalam Negeri.
Kebutuhan pembiayaan dalam pelaksanaan Posko
tingkat Desa dan Kelura.Lal dibebankan pada anggaran
masing-masing unsur Pemerintah sesuai dengan pokok
kebutuhan sebagai berikut:
a. kebutuhan di tingkat Desa dibebankan pada Dana
Desa dan dapat didukung dari sumber pendapatan
desa lainnya melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APB Desa);
b. kebutuhan di tingkat Kelurahan dibebankan pada
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten/Kota;
c. kebutuhan terkait Babinsa/Bhabinkamtibmas
dibebankan kepada Anggaran TNI/POLRI;
d. kebutuhan terkait penguatan testing, tracing dan
treatment dibebankan kepada Anggaran Kementerian
Kesehatan atau Badan Nasional Penanggulalgan
Bencana, APBD Provinsi/Kabupaten/Kota; dan
e. kebututran terkait dengan baltuan kebutuhan hidup
dasar dibebankan kepada Anggaran Badan Urusan
Logistik (BulOG)/Kementerian BUMN, Kementerian
Sosial, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian
Keuangan serta APBD Provinsi/ Kabupaten/ Kota.
KELIMA
KEENAM
KRIUJUH
5. KEDELAPAN
KESEMBILAN
-5-
Posko tingkat Desa diketuai oleh Kepala Desa yang dalam
pelaksanaannya dibantu oleh Aparat Desa dan Mitra
Desa lainnya dan Posko tingkat Kelurahan diketuai oleh
Lurah yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Aparat
Kelurahan, dan kepada masing-masing Posko baik Posko
tingkat Desa maupun Posko tingkat Kelurahan juga
dibantu oleh Satlinmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan
Tokoh Masyarakat.
PPKM Mikro dilakukan bersamaan dengan PPKM
Kabupaten/ Kota, yang terdiri dari:
a. membatasi tempat kerja/perkantoran dengan
menerapkan Work From llome (WFH) sebesar 50%o
(lima puluh persen) dan Work From Office (lVFOl
sebesar 50% (lima puluh persen) dengan
memberlakukan protokol kesehatan secara lebih
ketat;
b. melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara
daringl online;
c. untuk sektor esensia-l seperti, kesehatan, ba-l.an
pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi dan
teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem
pembayaran, pasar modal, logistik, perhotelan,
konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar,
utititas publik, dan industri yang ditetapkan sebagai
objek vital nasional dan objek tertentu, kebutuhan
sehari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok
masyarakat tetap dapat beroperasi 100% (seratus
persen) dengan pengaturan jam operasional,
kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara
lebih ketat;
d. melakukan pengaturan pemberlakuan pembatasan:
1. kegiatan restoran (makan / minum di tempat sebesar
5Oo/o (lima puluh persen) dan untuk layanan
makanan melalui pesan-antar/dibawa pulalg tetap
diizinkan sesuai dengan jam operasional restoran
dengan penerapErn protokol kesehatan yang lebih
ketat; dan
2. pembatasan jam operasional untuk pusat
perbelanjaan/mall sampai dengan Pukul 21.00
dengan penerapem protokol kesehatan yang lebih
ketat,
e. mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 1007o
(seratus persen) dengan penerapan protokol
kesehatan yang lebih ketat;
6. KESEPULUH
KESEBELAS
KEDUA BELAS
-6-
f. mengizinkan tempat ibadah untuk dilaksanakan
dengan pembatasan kapasitas sebesar 50% (lima
puluh persen) dengan penerapan protokol kesehatan
yang lebih ketat;
g. kegiatan fasilitas urnum dapat dibuka dengan
pembatasan kapasitas maksimal 50% (lima puluh
persen) yang pengaturannya ditetapkan dengan
Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Kepala
Daerah (Perkada) dan untuk kegiatan sosial budaya
yang dapat menimbulkan kerumunan dihentikan
sementara; dan
h. dilakukan pengaturan kapasitas dan jam operasional
transportasi umum.
Cakupan pengaturan pemberlakuan pembatasan
meliputi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang memenuhi
unsur:
a. tingkat kematian di atas rata-rata tingkat kematian
nasional;
b. tingkat kesembuhan di bawah rata-rata tingkat
kesembuhan nasional;
c. tingkat kasus aktif di atas rata-rata tingkat kasus
aktif nasional; dan
d. tingkat keterisian tempat tidur Rumah Sakit (Bed
Occupancy Ratio/ BOE untuk lntensiue Care Unit (ICU)
dan ruang isolasi di atas TOYo (tujuh puluh persen).
Pengaturan pemberlakuan pembatasan meliputi seluruh
Desa dan Kelurahan pada Kabupate n /Kota yang telah
ditetapkan sebagai prioritas wilayah pembatasan
sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU.
Pengaturan pemberlakuan pembatasan dilakukan di
seluruh Provinsi pada wilayah Pulau Jawa dan Pulau
Bali, dengan pertimbangan seluruh Provinsi pada wilayah
tersebut memenuhi salah satu atau lebih unsur dari 4
(empat) parameter yang tersebut pada Diktum
KESEPULUH dan Gubemur sebagaimana dimaksud pada
Diktum KESATU dapat menetapkan Kabupaten / Kota lain
di wilayahnya, dengan mempertimbangkan keempat
parameter dan pertimbangan lain untuk memperkuat
upaya pengendalian COVID- 19.
Selain pengaturan PPKM Mikro, agar Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota sampai dengan Pemerintah Desa
maupun Kelurahan lebih mengintensilkan disiplin
protokol kesehatan dan upaya Penanganan kesehatan
(membagikan masker dan menggunakan masker yang
baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun
KETIGA BELAS
7. KEEMPAT BELAS
KELIMA BELAS
KEENAM BELAS
-7-
atau hand sanitizer, menjaga jarak dan menghindari
kerumunan yang berpotensi menimbulkal penularan),
disamping itu memperkuat kemampuan trackrng, sistem
dan manajemen tracing, perbaikan treatment termasuk
meningkatkan fasilitas kesehatan (tempat tidur, ruang
ICU, maupun tempat isolasi/karantina), koordinasi antar
daerah yang berdekatan melalui Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) untuk redistribusi
pasien dan tenaga kesehatan sesuai dengan kewenangan
masing-masing.
Penyediaan anggaran untuk pelaksanaan kebijakan
PPKM Mikro dapat dilaksanakan melalui perubahan
Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran
2O2L dan dilaporkan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD), untuk selanjutnya dianggarkan
dalam Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD
Tahun Anggaran 2O2L atat ditampung dalam LRA bagi
Pemerintah Daerah yang tidak melakukan perubahan
APBD Tahun Anggaran 2021.
Pemberlakuan PPKM Mikro diperpanjang sejak tanggal
9 Maret 2021 sampai dengan tanggal 22 Marct.2O2L,
dan mempertimbangkan berakhirnya masa berlaku
pembatasan berdasarkan pencapaian target pada
keempat parameter selama 6 (enam) minggu berturut-
turut untuk itu para kepala daerah agar melakukan
monitoring dan rapat koordinasi dengan seluruh
pemangku kepentingan (stakelalder) terkait secara
berkala.
Kepada:
a. Gubernur dan Bupati/ Wali kota sebagaimana
dimaksud pada Diktum KESATU berdasarkan sistem
pencatatan dan pelaporan terintegrasi COVID-19
Satgas Penanganan Covid- 19 Nasional untuk
memberikan laporan kepada Menteri Dalam Negeri
paling sedikit memuat hal-haf sebagai berikut:
1. Pemberlakuan PPKM Mikro;
2. Pembentukan Posko tingkat Desa dan Kelurahan
untuk pengendalian penyebaran COVID-19; dan
3. Pelaksanaan fungsi Posko tingkat Desa dan
Kelurahan untuk pengendalian penyebaran
COVID-19,
b. Gubernur dan Bupati/Wali kota pada daerah yang
tidak termasuk pemberlakuan pengaturan
pembatasan sebagaimana dimaksud pada Diktum
KESATU, tetap memperkuat dan meningkatkan
sosialisasi dan penegakan hukum terhadap
pelanggaran protokol kesehatan Covid- 19.
8. -8-
KETUJUH BELAS Instruksi Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 9 Maret
2O2l dan pada saat Instruksi Menteri ini mulai berlaku
maka Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 04 Tahun
2O2l tanggal 19 Februari 2021 tentang Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan
Mengoptimalkan Posko Penangan an Corona Vints Disease
2Ol9 Di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk
Pengendalian Penyebaran Corona Vins Disea.se 2019,
dicabut dan dinyatakan tidak berlalu.
Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal 4 Maret2O2l
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
MUHAMMAD TITO KARNAVIAN
Tembusan Yth :
1. Presiden Republik Indonesia;
2. Wakil Presiden Repubtk Indonesia;
3. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik
Indonesia;
4. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia;
5. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Republik Indonesia;
6. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik
Indonesia;
Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia;
Menteri Keuangan Republik Indonesia;
Menteri Kesehatan Republik Indonesia;
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
Republik Indonesia;
dan Transmigrasi
1 1. Menteri Perdagangan Republik Indonesia;
12. Menteri Perindustrian Republik Indonesia;
13. Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia;
14. Menteri Sosial Republik Indonesia;
15. Sekretaris Kabinet Republik Indonesia;
16. Panglima Tentara Nasional Indonesia;
17. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
18. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia;
19. Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik;
20. Ketua Dewan Perwakilan Ralryat Daerah Provinsi; dan
21. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/ Kota.
Salinan sesuai dengan aslin
Kepala Biro Hukgm,
R. Gani Muhamad . S.H.. M.AP
Pembina Utama Muda (IV/c)
NrP. 19690818 199603 1001
7.
8.
9.
l0
*
*