Power Point ini dibuat oleh siswa-siswi dari SMAN 1 Probolinggo. Mohon masukkan dan sarannya. Terima kasih.
Materi : Bpk. H. Hasan Fadli
Desain : shafira dkk.
Pengertian kiamat
Jenis-jenis Kiamat
Tanda-tanda Kiamat
Nama-nama Kiamat
Dalil Naqli tentang Kiamat
Hal yang berhubungan dengan Kiamat
Kiamat menurut segi ilmu pengetahuan
Surga dan Neraka
Huru hara hari kiamat senantiasa dihadirkan Allah sebagai bagian dari pilar keimanan dalam Islam. Sehingga surat al-Qori'ah termasuk surat yang menjelaskan gambaran umum peristiwa kimat tersebut secara ringkas namun tetap padat, sebagaimana daya tutur al-Qur'an, terutama ayat-ayat fase Makkiyah...
Bagi Yang Ingin di Buatkan slide atau pun yang sibuk dengan pekerjaannya dan tidak ada waktu luang untuk menuntaskan pekerjaannya khususnya dalam pembuatan slide. persentasi atau mata pelajaran, dan lainsebagainya. Kami siap membantu. silakan hubungi Email kami : myuhyilizoma@yahoo.com. Terima Kasih
Power Point ini dibuat oleh siswa-siswi dari SMAN 1 Probolinggo. Mohon masukkan dan sarannya. Terima kasih.
Materi : Bpk. H. Hasan Fadli
Desain : shafira dkk.
Pengertian kiamat
Jenis-jenis Kiamat
Tanda-tanda Kiamat
Nama-nama Kiamat
Dalil Naqli tentang Kiamat
Hal yang berhubungan dengan Kiamat
Kiamat menurut segi ilmu pengetahuan
Surga dan Neraka
Huru hara hari kiamat senantiasa dihadirkan Allah sebagai bagian dari pilar keimanan dalam Islam. Sehingga surat al-Qori'ah termasuk surat yang menjelaskan gambaran umum peristiwa kimat tersebut secara ringkas namun tetap padat, sebagaimana daya tutur al-Qur'an, terutama ayat-ayat fase Makkiyah...
Bagi Yang Ingin di Buatkan slide atau pun yang sibuk dengan pekerjaannya dan tidak ada waktu luang untuk menuntaskan pekerjaannya khususnya dalam pembuatan slide. persentasi atau mata pelajaran, dan lainsebagainya. Kami siap membantu. silakan hubungi Email kami : myuhyilizoma@yahoo.com. Terima Kasih
Conversion rate is actually the parameter which makes clear that how your app is performing. Knowing the excellent ways for app marketing and app development that directly affect your conversion rate is beneficial for professionals.
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu.“ (TQS Al Qashash, 28:77)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Ditiupnya sangkakala (ash-shur)
• Peristiwa mengerikan yang akan terjadi pertama kali pada
hari kiamat adalah ditiupnya sangkakala (ash-shur) oleh
malaikat Israfil ’alaihi salam dengan perintah Allah
Subhanahu Wa Ta’ala
• “Bagaimana aku akan senang hidup di dunia, sementara
pemegang sangkakala telah memasukkannya ke mulutnya.
Dia memasang pendengaran untuk diijinkan (meniupnya).
Kapanpun dia diperintah meniupnya, dia akan meniupnya.”
(HR. At-Tirmidzi, )
• “Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar
dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb
mereka.” (Yasin: 51)
3. Ditiupnya sangkakala (ash-shur)
• “Kemudian ditiuplah sangkakala, maka tidak ada
seorangpun yang mendengarnya kecuali akan
mengarahkan pendengarannya dan menjulurkan lehernya
(untuk memerhatikannya). Lalu, tidak tersisa seorangpun
kecuali dia mati. Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta’ala
menurunkan hujan seperti gerimis atau naungan (–perawi
ragu–), maka tumbuhlah jasad-jasad manusia karenanya.
Lalu ditiuplah sangkakala untuk kali berikutnya, tiba-tiba
mereka bangkit dari kuburnya dalam keadaan menanti
(apa yang akan terjadi).” (HR. Muslim dari Abdullah bin
‘Amr c)
• “Jibril berada di sebelah kanannya, Mikail di sebelah
kirinya, sedangkan dia (yang di tengah) adalah pemegang
sangkakala, yaitu Israfil.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi)
4. Berapa Kali Sangkakala Ditiup?
• Tiga kali tiupan
• 1. Nafkhatul faza’ (tiupan yang mengejutkan, menakutkan)
• “Dan(ingatlah) hari(ketika) ditiup sangkakala, maka
terkejutlah segala yg di langit dan segala yg di bumi, kecuali
siapa yg dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang
menghadap-Nya dg merendahkan diri.” (An-Naml: 87)
• 2. Nafkhatu ash-sha’qi (tiupan)
• “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit
dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian
ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka yang mematikan,
membinasakan)
• 3. Nafkhatul ba’tsi (tiupan yang membangkitkan tiba-tiba
mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”
(Az-Zumar: 68)
5. Manusia di hidupkan kembali
• “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala,
maka terkejutlah segala yang di langit dan segala
yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki
Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya
dengan merendahkan diri.” (An-Naml: 87)
• “Jarak antara dua tiupan itu adalah empatpuluh.”
• Mereka bertanya: “Wahai Abu Hurairah, apakah
yang dimaksud empatpuluh hari?” Beliau r.a
berkata: “Aku menolak (menjawabnya).” Mereka
bertanya lagi: “Apakah empatpuluh bulan?” Beliau
r.a berkata: “Aku menolak (menjawabnya).”
Mereka bertanya kembali: “Apakah empatpuluh
tahun?” Beliau r.a tetap menjawab: “Aku menolak
(menjawabnya).”
7. Setelah ditiupnya sangkakala
• 1. Bumi digoncangkan, gunung2 hancur lebur.
• “Apabila bumi digoncangkan dg goncangannya (yg
dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban2berat
(yg terdapat) di dalamnya, dan manusia bertanya:
“Mengapa bumi (jadi begini)?” (Az-Zalzalah: 1-3)
• : “Hai manusia, bertakwalah kpd Tuhan kamu;
sesungguh nya kegoncangan hari kiamat itu adalah
suatu kejadian yg sangat besar (dahsyat). (Ingatlah)
pd hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu,
lalailah semua wanita yg menyusukan anaknya dari
anak yg disusuinya dan gugurlah kandungan segala
wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dlm
keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak
mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangatlah keras.”
(Al-Hajj: 1-2)
8. Hari Kiamat
• “Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya kiamat itu tidak dapat
didustakan (disangkal). (Kejadian itu) merendahkan (satu
golongan) dan meninggikan (golongan yg lain), apabila bumi
digoncangkan se-dahsyat2nya, dan gunung2 dihancur luluhkan
se-hancur2 nya, maka jadilah ia debu yg beterbangan.” (Al-
Waqi’ah: 1-6)
• Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di Rahimahullah menyatakan:
“Allah Ta’ala mengajak bicara seluruh manusia dan memerintah
kan agar mereka bertakwa kpd Tuhannya, yg telah memelihara
mereka dg nikmat2-Nya, baik yg nampak maupun yg tidak
tampak. Maka sudah selayaknya mereka bertakwa kepada-Nya,
dg meninggalkan kesyirikan, kedurhakaan dan kemaksiatan.
Semestinya pula mereka melaksanakan perintah2-Nya selama
mereka mampu melaksanakannya. Kemudian Allah Ta’ala
mengabarkan tentang hal2 yg akan membantu mereka dalam
bertakwa, dan memperingatkan mereka agar mereka tidak
meninggalkan ketakwaan tsb, yaitu berupa berita2 tentang
peristiwa menakutkan yg akan terjadi pada hari kiamat.” (Tafsir
As-Sa’di hal. 532)
9. 2. Langit terpecah-belah, bintang2 berjatuhan, cahaya
bulan menghilang, matahari dan bulan dikumpulkan.
• Peristiwa-peristiwa ini akan terjadi pada hari
kiamat, sebagaimana yang Allah Ta’ala beritakan
dalam surat At-Takwir, Al-Infithar dan Al-
Insyiqaq.
• Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda
tentang keutamaan tiga surat tersebut:
• “Barangsiapa yang senang memperhatikan
(peristiwa-peristiwa yang akan terjadi) pada hari
kiamat, hendaklah dia membaca surat At-Takwir,
Al-Infithar dan Al-Insyiqaq.” (HR. At-Tirmizi dari
Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhu, disahihkan oleh
Syeikh Al-Albani dalam As-Sohihah no. 1081)
10. 3. Allah Ta’ala akan mengenggam bumi dan menggulung
langit dg tangan kanan-Nya yang mulia
• “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan
pengagungan yang semestinya padahal bumi
seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari
kiamat dan langit digulung dengan tangan
kanan-Nya. Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari
apa yang mereka persekutukan.” (Az-Zumar: 67)
• “Allah Ta’ala akan menggenggam bumi dan
melipat langit dengan tangan kanannya.
Kemudian Dia berfirman: “Akulah Raja di raja.
Aku Maha Memaksa. Di mana raja-raja bumi? Di
mana para pemaksa? Di mana orang-orang yang
sombong?” (Muttafaqun ‘alaih)
11. 4. Hubungan nasab terputus
• “Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi
pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak
ada pula mereka saling bertanya.” (Al-Mu’minun: 101)
• “Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan
sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari
dari saudaranya, dari ibu dan bapanya, dari isteri dan
anak2-nya. Setiap orang dari mereka pd hari itu
mempunyai urusan yg menyibukkannya.” (‘Abasa: 33-37)
• “(Yaitu) ketika orang2 yg diikuti itu berlepas diri dari
orang2 yg mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan
(ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama
sekali.” (Al-Baqarah: 166)
• “(Iaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk
menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam
kekuasaan Allah.” (Al-Infithar: 19)
12. 5. Penyesalan pada hari itu
tidaklah bermanfaat
• Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah
mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat
bergelombang-gelombang. Kerajaan yang haq pada hari
itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan
adalah (hari itu), satu hari yang penuh kesukaran bagi
orang-orang kafir. Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang
yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata:
“Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama
Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku
(dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku).
Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an
ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah
syaitan itu tidak mau menolong manusia. (Al-Furqan: 25-
29)
14. Perjalanan Ahkirat
• “Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu. Sesungguhnya
goncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat
dahsyat. (Ingatlah) pada hari (ketika) kalian melihat
kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui
anaknya dari anak yang disusuinya dan wanita yang hamil
gugur kandungannya, kamu lihat manusia dalam keadaan
mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi
adzab Allah itu sangat sangat keras.” (Al-Hajj:1-2)
• “Kalian akan dikumpulkan pada hari kiamat nanti dalam
keadaan tidak memakai alas kaki, tidak berpakaian, dan belum
dikhitan.” Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai
Rasulullah, kaum pria dan wanita sebagian mereka akan
melihat yang lainnya.” Rasulullah berkata: “Keadaan ketika itu
lebih dahsyat, mereka tidak lagi memikirkan hal itu.” (HR. Al-
Bukhari no. 6572, Muslim no. 2859)
15. Ba’ts (Kebangkitan)
• Ibnu Taimiyyah rahimahullahu menerangkan: “Yang
dimaksud di sini adalah dihidupkannya orang-orang yang
telah mati dan keluarnya mereka dari kubur mereka untuk
mendapatkan keputusan di hari kiamat.” (Tanbihatus Saniyah
hal. 225)
• “Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat)
menyeru dari tempat yang dekat. (Yaitu) pada hari mereka
mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya. Itulah hari
keluar (dari kubur).” (Qaf: 41-42)
• “Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya
mereka akan dibangkitkan pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari
(ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam?” (Al-
Muthaffifin: 4-6)
• “Dan Allah menumbuhkan kalian dari tanah dengan sebaik-baiknya,
kemudian Dia mengembalikan kalian ke dalam tanah
serta mengeluarkan kalian (darinya pada hari kiamat) dengan
sebenar-benarnya.” (Nuh:17-18)
16. Setiap Orang akan Dibangkitkan
Sesuai Keadaannya ketika Mati
• “Setiap hamba akan dibangkitkan sesuai dengan keadaannya
ketika meninggal.” (HR. Muslim no. 2878)
• “Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah ada seorang
yang terluka di jalan Allah –Allah Maha Tahu siapa yang
terluka di jalan-Nya– kecuali dia akan datang di hari kiamat
dalam keadaan terluka, warnanya warna darah namun
baunya bau misik (minyak wangi).” (HR. Al-Bukhari no. 2593,
“Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah ada seorang
yang terluka di jalan Allah –Allah Maha Tahu siapa yang
terluka di jalan-Nya– kecuali dia akan datang di hari kiamat
dalam keadaan terluka, warnanya warna darah namun
baunya bau misik (minyak wangi).” (HR. Al-Bukhari no. 2593,
)
17. Manusia Dibangkitkan ketika Malaikat Israfil
Meniup Sangkakala yg Kedua
• “Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah semua makhluk
yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki
Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka
mereka pun berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”
(Az-Zumar: 68)
• Asy-Syaikh Al-Hakami rahimahullahu berkata: “Dalam ayat
ini disebutkan dua tiupan sangkakala, yang pertama untuk
kematian dan yang kedua dibangkitkannya makhluk setelah
kematian.” (A’lamus Sunan Al-Mansyurah hal. 97)
• “Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar
dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb
mereka.” (Yasin: 51)
• “Kemudian ditiuplah sangkakala untuk kali berikutnya. Maka
manusia pun berdiri menunggu (keputusan).” (HR. Muslim
no. 2940)
18. Manusia Dibangkitkan Kembali dari
Tulang Ekornya
• Al-Imam Ibnul Abil berkata: “Pendapat salaf dan jumhur
orang2 yg berakal adalah bahwa jasad manusia berubah
dari satu keadaan ke yg lainnya. Menjadi tanah, kemudian
Allah Subhanahu wa Ta’ala bangkitkan kembali.
Sebagaimana adanya perubahan pada penciptaan jasad
tersebut di kehidupannya yang pertama, dari setetes mani
kemudian menjadi segumpal darah kemudian menjadi
segumpal daging, kemudian menjadi daging dan tulang
sampai akhirnya menjadi satu jasad yg sempurna. Demikian
pula Allah Subhanahu wa Ta’ala kembalikan dia di
kehidupan yang kedua setelah seluruh jasadnya punah
kecuali pangkal tulang ekornya. Telah disebutkan dalam
kitab Ash-Shahih, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
• “Semua jasad bani Adam akan punah kecuali ‘ajabu dzanbi
(pangkal tulang ekor), darinya ibnu Adam diciptakan dan
darinya jasadnya akan kembali disusun….” (Lihat Syarh Al-
‘Aqidah Ath-Thahawiyah hal. 410)
19. Ba’ts adalah Mengembalikan Jasad yg telah
Hancur, Bukan Penciptaan Jasad yg Baru
• “Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan,
kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan
menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya.
Dan bagi-Nyalah sifat yg Maha Tinggi di langit dan di bumi;
dan Dialah yg Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Ar-Rum:
27)
• “Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama
begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang
pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan
melaksanakannya.” (Al-Anbiya`: 104)
• “Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa
akan kejadiannya; ia berkata: ‘Siapakah yang dapat
menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?’
Katakanlah: ‘Ia akan dihidupkan oleh Dzat yang
menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha
Mengetahui tentang seluruh makhluk’.” (Yasin: 78-79)
20. Hukum Mengingkari Ba’ts
(Kebangkitan)
• “Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa
mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan.
Katakanlah: ‘Bahkan, demi Rabbku, benar-benar
kalian akan dibangkitkan, kemudian akan
diberitakan kepada kalian apa yang telah kalian
kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah’.” (At-Taghabun: 7) [Lihat Al-Ushul Ats-
Tsalatsah]
• Asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad Al-Hakami
rahimahullahu berkata: “Dia (yakni orang yang
mengingkari ba’ts) telah kafir kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, kepada kitab-kitab dan para
rasul-Nya.” (A’lamus Sunan Al-Mansyurah, hal. 96)
22. Padang Mahsyar
• “Allah akan mengumpulkan seluruh manusia setelah
mereka bangkit dari kuburnya. Mereka berjalan menuju
mahsyar, sebuah tempat di mana Allah l akan kumpulkan
makhluk yang pertama hingga yang terakhir. Mahsyar
adalah sebuah tempat yang rata. Tidak ada tempat yang
tinggi, tidak pula ada gunung maupun bukit. Tempat yang
rata, semua makhluk akan berkumpul di sana.” (Syarh
Lum’atul I’tiqad, hal. 201)
• “Umat manusia akan digiring pada hari kiamat ke
(mahsyar). Sebuah medan yang luas. Tanahnya berwarna
putih seperti bundaran roti yang bersih.” Sahl z dan
selainnya berkata: “Tidak ada di sana tanda (tempat
keberadaan) bagi seorangpun.” (HR. Al-Bukhari no. 6521
dan Muslim no. 790)
23. Matahari didekatkan kepada
makhluk
• Matahari diakan didekatkan terhadap kepala
makhluk, sehingga semakin memberatkan dan
menakutkan mereka. Itulah di antara peristiwa
yang amat dahsyat di padang mahsyar. Maka,
keluarlah keringat mereka yang akan menyiksa
pemiliknya sesuai dosa-dosa mereka ketika hidup
di dunia. Sebagaimana sabda
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam:
• “Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya
terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil.”
–Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata:
“Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud
dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau
alat yang dipakai untuk bercelak mata.”–
24. Padang Mahsyar
• Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda: “Maka manusia
tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya
(yakni dosa-dosanya).Maka, di antara mereka ada yang keringatnya
sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua betisnya.
Adapula yang sampai pinggangnya. Ada juga yang keringatnya
sungguh-sungguh menyiksanya.” –Perawi berkata:
“Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam menunjuk dengan
tangannya ke mulutnya.” (HR. Muslim no. 2864)
• “Sesungguhnya keringat manusia itu pada hari kiamat akan
membanjiri bumi selebar tujuhpuluh depa, dan sungguh akan
membanjiri sampai setinggi mulut atau telinga mereka.” –Tsaur,
salah seorang perawi ragu mana lafadz yang tepat– (HR. Muslim)
• Seandainya ada yang bertanya, kalau di dunia maka bila matahari
mendekat sedikit saja dari garis edarnya, wajarnya bumi akan
terbakar. Maka, bagaimana mungkin hal ini akan terjadi dengan
jarak sedemikian dekat namun tidak membakar makhluk?
25. Padang Mahsyar
• Jawabannya, kata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin t, manusia
akan dibangkitkan lalu digiring ke padang mahsyar pada hari kiamat bukan
dengan kekuatan yang ada pada mereka ketika hidup di dunia. Bahkan
mereka lebih kuat dan lebih mampu. Bila manusia sekarang ini berdiri
selama 50 hari di bawah terik matahari, tidak berteduh, tidak makan dan
tidak minum, mereka tidak mungkin mampu melakukannya. Mereka akan
binasa. Namun pada hari kiamat, mereka mampu bediri selama 50 tahun
tanpa makan dan minum ataupun berteduh, kecuali beberapa golongan
yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala naungi. Mereka mampu menyaksikan
kegerian-kengerian yang terjadi. Perhatikanlah keadaan penghuni neraka
yang disiksa, mereka tidak binasa karenanya.
• “Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang
lain…” (An-Nisa’: 56) [Syarh Al-'Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/135]
• Oleh karena itulah, Rasulullah memberikan contoh kepdaa umatnya untuk
senantiasa meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari
berbagai kesempitan dan kengerian yang akan terjadi pada hari kiamat.
Sebagaimana dalam hadits Aisyah ra:
• “Adalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam senantiasa meminta
perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari kesempitan-kesempitan
di mahsyar pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i dan
Ibnu Majah)
26. Golongan yg akan mendapatkan naungan Allah
Subhanahu Wa Ta’ala
• Allah SWT dg rahmat dan keutamaan-Nya akan memberikan
naungan kpd sebagian hamba-Nya, pd hari yg sangat panas. Tidak
ada naungan pd hari itu kecuali naungan-Nya, yaitu di padang
mahsyar tatkala mereka menghadap Allah SWT.
• “Ada tujuh golongan yg Allah SWT akan menaungi mereka di
bawah naungan Arsy-Nya, pada hari yg tidak ada naungan kecuali
naungan Arsy-Nya. Mereka adalah
• (1) imam (pemimpin) yang adil,
• (2) pemuda yg tumbuh dlm peribadahan kpd Rabbnya,
• (3) orang yg hatinya terkait di masjid,
• (4) orang yg saling mencintai karena Allah, berkumpul karena-Nya
dan berpisah karena-Nya, (
• 5) seorang lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang
berkedudukan lagi cantik, namun dia berkata: ‘Sesungguhnya aku
takut kepada Allah’,
• (6) orang yang bersedekah namuan merahasiakannya, sampai-sampai
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh
tangan kanannya, dan
• (7) orang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian hingga
berlinang air matanya.” (Muttafaqun ‘alaih)
27. Golongan yang akan mendapatkan naungan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala
• “Ada tujuh golongan yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan
menaungi mereka dalam naungan Arsy-Nya….” (HR. Sa’id bin
Manshur, dihasankan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul
Bari 2/144, juga oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’)
• Maka, riwayat ini menjelaskan bahwa yang dimaksud naungan-
Nya adalah naungan Arsy-Nya, bukan naungan Dzat-Nya,
karena hal ini tidak sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-
Nya.
• Golongan lain yang juga akan mendapatkan naungan Arsy-Nya
adalah:
• “Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang
sedang kesulitan (membayar hutang) atau membebaskan
(hutang tersebut) darinya, niscaya Allah l akan menaunginya
dalam Arsy-Nya.” (HR. Muslim no. 3006)