Dokumen tersebut membahas perubahan paradigma dalam pengelolaan hutan dari pendekatan kehutanan negara yang bersifat sentralistik menuju pendekatan kehutanan masyarakat yang lebih partisipatif dan desentralistik. Paradigma baru ini melibatkan masyarakat setempat sebagai mitra kerja dalam pengelolaan hutan dan lebih memprioritaskan keadilan serta keberlanjutan sumber daya alam.
Pergeseran Paradigma Kehutanan Negara ke Arah Kehutanan Masyarakat
1.
2. Paradigma
Konsep
Cara pandang
Pola
Kerangka berpikir
Hutan ?
Dr. SM. Kartikawati, MSi 2
3. Perubahan Paradigma
Tingkat perangkat keras (hardware)
kehidupan (a.l. berupa : tatanan dan
infrastruktur pekerjaan, IPTEKS, serta
keterampilan),
Tingkat perangkat lunak (software)
kehidupan (a.l. berupa : cara pandang,
pola pikir, serta sikap dan perilaku).
Dr. SM. Kartikawati, MSi 3
4. Paradigma Modern Forestry
Berkembang sebagai hasil proses
pengetahuan menjadi ilmu yang
sistematis (terutama untuk penyediaan
supply kayu)
Menguntungkan apabila proses produksi
lebih efisien, manajemen lebih efektif,
dan kebijakan ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
Banyak terjadi konflik sosial
Dr. SM. Kartikawati, MSi 4
5. Paradigma Postmodern
Forestry
Konflik sosial muncul akibat harapan dan kepentingan pihak-pihak yang
berkepentingan di dalam masyarakat terhadap manfaat dari pengelolaan
sumberdaya alam dan tidak seluruhnya dapat diakomodasikan dalam
kebijakan yang dibuat.
Dalam pengelolaan sumberdaya alam mutakhir, ilmu pengetahuan tidak
diposisikan sebagai satu-satunya pengarah dalam menentukan kebijakan
pengelolaan. Ilmu pengetahuan yang utuh, kuat, dan logis harus
disejajarkan dengan hasil penilaian yang baik dari para pihak pemangku
kepentingan dalam memberikan arah kebijakan pengelolaan sumberdaya
alam tersebut (based on sound science and good judgement).
Kebijakan pengelolaan sumberdaya alam di suatu tempat tertentu
merupakan resultante dari pertimbangan-pertimbangan yang berlandaskan
kepada ilmu pengetahuan, nilai-nilai, dan kearifan lokal masyarakat di
tempat itu.
Lebih melihat ke kontruksi sosial
Dr. SM. Kartikawati, MSi 5
7. State based
forest management
Industrialisasi kehutanan.
Hutan
Ekonomi-sentrik
Degradasi hutan
Marginalisasi masyarakat
sekitar hutan
Community based
forest management
Ekototaliter/Ekofasis Vs
Ekopopulis
Ekosistem
Rehabilitasi,
konservasi
Partisipatif : HKm, PHBM
Dr. SM. Kartikawati, MSi 7
9. Pergeseran Konseptual dari Paradigma
Kehutanan Negara dengan Kehutanan
Masyarakat
No Kehutanan Negara Kehutanan Masyarakat
Dr. SM. Kartikawati, MSi 9
1
2
3
4
5
6
7
A. SIKAP DAN ORIENTASI
Pengendalian
Penerima manfaat
Pengguna
Pembuat keputusan
Orientasi penerimaan
Keuntungan nasional
Diarahkan oleh negara
Dukungan/fasilitasi
Mitra kerja
Pengelola
Partisipatif
Rientasi sumber daya
Orientasi keadilan lokal
Proses belajar/evolusi
8
9
10
11
12
13
B. INSTITUSIONAL dan ADMINISTRATIF
Sentralisasi
Manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
monitoring) oleh pemerintah
Top down
Orientasi target
Anggaran kaku untuk rencana besar
Aturan-aturan untuk menghukum
Desentralisasi
Kemitraan
Partisipatif
Orientasi proses
Anggaran fleksibel u/
rencana mikro
Penyelesaian konflik
10. No Kehutanan Negara Kehutanan Masyarakat
Dr. SM. Kartikawati, MSi 10
14
15
16
17
18
19
20
C. METODE MANAJEMEN
Kaku
Tujuan tunggal
Keseragaman
Produk tunggal
Menu manajemen yg tetap dengan aturan
silvikultur tunggal
Tanaman
Tenaga kerja/buruh pengumpul
Fleksibel
Tujuan ganda/beragam
Produk beragam
Keanekragaman
Beragam pilihan aturan
silvikultur untuk spesifik lkal
Spesifik lokal
Manajer/pelaksana/pemasar
Sumber: Suhardjito, dkk. (2000)