SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
Download to read offline
GERAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SERTA PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS “SISTEM NILAI”
Sabilulungan Hiji Duwa
Berbicara permasalahan lingkungan maka sesungguhnya
berbicara tentang Peradaban dan Perilaku Manusia
Penanganan permasalahan lingkungan harus dilakukan
terus menerus, melibatkan banyak pemangku
kepentingan, dan berbasis pendekatan ekosistem
Potensi partisipasi masyarakat merupakan salah satu hal
penting dalam mendukung keberhasilan pengelolaan
lingkungan dengan pendekatan “Individual Basic”
Landasan Filosofis
Landasan Hukum
 Meningkatkan kepedulian;
 Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan;
 Menumbuhkambangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat;
 Menumbuhkembangkan ketanggapan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial;
 Mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam rangka pelestarian fungsi LH.
Pasal 28H UUD 1945 bahwa
setiap orang berhak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Pasal 65 ayat (1) setiap orang
berhak atas LH yang baik dan
sehat sebagai bagian dari hak
asasi manusia
Pasal 65: ayat (4) setiap orang
berhak untuk berperan dalam
PPLH sesuai dengan PUU
Pasal 67: setiap orang berkewajiban
memelihara kelestarian fungsi LH serta
mengendalikan pencemaran dan/atau
kerusakan LH
Pasal 70 ayat (1) masyarakat memiliki
hak & kesempatan yang sama & seluas-
luasnya untuk berperan aktif dalam
PPLH
UU 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah
Pasal 12
“Setiap orang dalam pengelolaan
sampah rumah tangga dan sampah
sejenis sampah rumah tangga wajib
mengurangi dan menangani sampah
dengan cara yang berwawasan
lingkungan”
Untuk
Lahan kritis di Kabupaten Bandung seluas
24.542,5 ha yang tersebar pada 23
kecamatan (Buku RP-RHL Kabupaten
Bandung Tahun 2015-2020)
Berdasarkan data tahun 2016, luas lahan
kritis tersebut tersebar pada sebagaian
besar wilayah milik PT. Perum Perhutani
dan PTPN VIII, khususnya yang berada di
hulu S. Citarum
Landasan Empirik
H. Dadang M Naser, SH, S.IP, M.Ip
Bupati Bandung
Sampah merupakan tanggung jawab kita bersama
sehingga diperlukan komitmen kita semua untuk
mengurangi dan menangani sampah secara berwawasan
lingkungan
Berbicara Sampah maka sesungguhnya berbicara tentang
Peradaban Manusia dan Perilaku Manusia
Sampah bagian dari hasil Perilaku Manusia yang harus
dikelola dengan benar
Sesungguhnya sampah bukan sumber masalah tetapi
sumber daya lingkungan “Sayangi Sampah Sampah
Sayangi Kita”
Peningkatan Sumber Daya Manusia
Pemantapan Infrastruktur
Peningkatan Ekonomi yang Berdaya Saing
Ketahanan Pangan
Peningkatan Kualitas Lingkungan
5
Koridor
Pembang
unan
VISI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG
Tahun 2016 - 2021
Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri, dan Berdaya Saing,
melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik serta sinergi Pembangunan
Perdesaan berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan
Landasan Kebijakan
RAKSA Desa
Landasan Program
KONSERVASI BERBASIS IBADAH DAN KESEJAHTERAAN
PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS RUMAH TANGGA
PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BERBASIS
MASYARAKAT MELALUI SPIRIT “JAGA KAMPUNG JAGA LEMBUR”
Strategi
“Pelaksanaan Kegiatan Berbasis Sistim Nilai”
KONSERVASI BERBASIS IBADAH DAN
KESEJAHTERAAN
Gerakan untuk mengajak dan memotivasi, memediasi dan memfasilitasi, membina
dan melaporkan seluruh aktivitas penanaman pohon yang dilaksanakan di wilayah
Kabupaten Bandung baik oleh perorangan maupun kelompok, baik pada lahan
yang disiapkan dan disediakan maupun pada lahan milik pribadi maupun bukan
milik pribadi, dengan prinsip bahwa pohon yang ditanam menjadi pohon
kesayangan dari setiap yang menanam sehingga memiliki hubungan yang
berkelanjutan.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung: setiap orang wajibmenanam
2 batang pohon, 1 pohon untuk memenuhi kebutuhan oksigen dirinya dan 1 pohon
untuk untuk beribadah
Pohon sebagai Sumber
Kehidupan
Rata-rata satu pohon
menghasilkan hampir 260
pon oksigen setiap
tahunnya. Dua pohon
dewasa dapat
menyediakan oksigen yang
cukup untuk keluarga
dengan anggota 4 orang
(Environment Canada)
Sebatang pohon
dewasa tunggal dapat
menyerap CO2 sebesar 48
pon/tahun dan melepaskan
O2 oksigen yang cukup
kembali ke atmosfer untuk
mendukung 2 manusia
(Arbor Day Foundation)
Kebijakan Pemerintah
Kabupaten Bandung: setiap
orang wajib menanam
2 batang pohon,
1 pohon untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dirinya
dan 1 pohon untuk untuk
beribadah
GAMBARAN UMUM
Kewenangan
Dinas Kehutanan, Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat
Penguasaan Lahan
Perhutani, PTPN VIII, PJT, dan Swasta
Data Lahan Kritis
24.542,5Ha Lahan Kritis
(Buku RP-RHL Kabupaten BandungTahun 2015-2020)
KAWASAN
HULU
SUNGAI
CITARUM
KESEPAKATAN DENGAN PERHUTANI
Pada tanggal 14 Agustus 2018 telah dilaksanakan penandatangan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah
Kabupaten Bandung dengan Perusahaan Umum Kehutanan Negara tentang Kerjasama Sinergitas
Pengelolaan Hutan.
Penandatanganan Kesepakatan Bersama
pada 14 Agustus 2017 di Rumah Dinas
Bupati Bandung
Maksud: Sebagai landasan untuk
melakukan kerjasama pengelolaan hutan
berbasis konservasi dan pengendalian
kerusakan lingkungan di kawasan hutan negara
pada wilayah administrasi Pemkab Bandung
yang dikelola oleh Perum Kehutanan Negara.
Tujuan: meningkatkan potensi SDA dan
hutan untuk mendapatkan manfaat yang
optimal dari segi ekologi, sosial, dan ekonomi
melalui pemberdayaan masyarakat, sehingga
dapat memberikan keuntungan kedua belah
pihak.
Ruang lingkup:
a. Pemanfaatan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam;
b. Peningkatan potensi sumber daya hutan untuk mendapatkan manfaatan yang optimal dari segi ekologi,
sosial, dan ekonomi sehingga dapat memberikan ketuntungan bagi kedua belah pihak;
c. Penggalian potensi wisata dan perencanaan pembangunan infrastruktur (investasi) berupa sarana dan
prasarana yang merupakan faktor pendukung dalam kegiatan pengusahaan dan pengembangan Usaha
Wisata Alam;
d. Koordinasi rencana dan pelaksanaan pelibatan pihak ketiga dalam pengelolaan hutan di dalam kawasan
hutan negara pada wilayah administrasi Pemkab Bandung yang dikelola oleh Perum Kehutanana Negara;
e. Upaya meningkatkan sinergitas dan keberlanjutan pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, b, c, dan d dijabarkan melalui pendekatan sistematik berupa Program SATAPOK dan program
Pemkab Bandung lainnya.
GERAKAN SATAPOK
(Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan)
SOFT LAUNCHING 1 Agustus 2017
Grand Launching SATAPOK
Grand Launching
tanggal 26 Januari 2018
Gerakan SATAPOK
Dalam Rangka Hari Peduli Sampah Nasional Kabupaten Bandung
Bersama Partisipan dari 20 Negara Pada Zerowaste City Festival
Tanggal : 6 Maret 2018
Lokasi : Halaman
Belakang
Gedung
Sabilulungan
Kabupaten
Bandung
Jumlah Pohon : 50 Pohon
Jumlah Pemelihara : 1
Orang
Gerakan SATAPOK
Bersama Kantor Wilayah Pajak Jawa Barat dan DLH Kabupaten Bandung
Tanggal : 6 April 2018
Lokasi : Petak 18 Kp. Ciseke
Desa Cibeureum Kec.
Kertasari
Jenis Pohon : Aren (Arenga pinnata)
Jumlah Pohon : 426 Pohon
Jumlah Pemelihara : 12 Orang
Gerakan SATAPOK
Bersama PT. Sarisandang Majalaya
Tanggal : 18 April 2018
Lokasi : Petak 18 Kp.
Ciseke Desa
Cibeureum Kec.
Kertasari
Jenis Pohon : Kopi (Coffea)
Jumlah Pohon : 500 Pohon
Jumlah Pemelihara : 3
Orang
Gerakan SATAPOK
Bersama Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Tanggal : 19 April 2018
Lokasi : Petak 18 Kp. Ciseke
Desa Cibeureum Kec.
Kertasari
Jenis Pohon : Aren (Arenga
pinnata)
Jumlah Pohon : 20 Pohon
Jumlah Pemelihara : 1 Orang
Gerakan SATAPOK
Bersama Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Tanggal : 29 April 2018
Lokasi : Petak 73 Kp. Bleg
blegan Desa
Tarumajaya Kec.
Kertasari
Jenis Pohon : Pinus (Pinus
merkusii) & Aren
(Arenga pinnata)
Jumlah Pohon : 1126 Pohon
Jumlah Pemelihara : 26
Orang
Gerakan SATAPOK
Bersama Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Bandung
Tanggal : 29 April 2018
Lokasi : Petak 73 Kp. Bleg
blegan Desa Tarumajaya
Kec. Kertasari
Jenis Pohon : Pinus (Pinus merkusii)
Jumlah Pohon : 1000 Pohon
Jumlah Pemelihara : 15 Orang
5 m
2 m
5 m
2 m
10
m
Pola pemanfaatan Ruang sebagaimana pada gambar di atas (tampak
melintang) dan disamping (tampak dari atas) dengan pengelompokkan
tanaman sebagai berikut :
1. Tanaman Kayu-kayuan (400 pohon/Ha)
2. Tanaman MPTS buah-buahan. (100 pohon/Ha)
3. Tanaman Lantai Hutan berupa Kopi, Teh, HMT/Hijauan makanan
Ternak, Kaliandra dll
Dari hasil kegiatan penanaman pada lantai hutan dapat dikembangkan
usaha lanjutan berupa industri pengolahan produk (teh dan kopi),
peternakan maupun pengembangan lebah madu. Disamping itu dapat
pula dikembangkan sebagai lokasi wisata alam.
Pembagian Ruang dan Pola Tanam
Pemanfaatan Kawasan Hutan
Sumber: Perhutani KPH Bandung Selatan, 2017
PEMERINTAH
DAERAH
PERHUTANI
/PTPN
REGULATOR
EKSEKUTOR
 PEMERINTAH DESA
 ORGANISASI PENGGIAT/
PENCINTA
LINGKUNGAN
KELOMPOK
MASYARAKAT
BINAAN
(LMDH/PHBM)
Teknis Pelaksanaan Program (1)
OPERATOR
Pemilik Pohon
Pemilik
Pohon
Teknis Pelaksanaan Program (2)
Perorangan
Korporasi/Organisasi/Instansi/Lembaga
Perjanjian
Kerjasama
Sertifikasi Pohon
CSR
konvensional
Korporasi/Perusahaan CSR
6 bulan
Rp 100 rb
Konservasi Berbasis Kesejahteraan & Ibadah
melalui
Gerakan SATAPOK & Sertifikasi Pohon
Leuweung Hejo
Rakyat Ngejo
Leuweung Ruksak
Rakyat Balangsak
PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS
RUMAH TANGGA
KABUPATEN BANDUNG BERSIH
SAMPAH TAHUN 2020
DEKLARASI
Kabupaten Bandung
Bersih Sampah
2020
Kawasan Industri
Bersih Sampah
Kawasan Perkantoran
Bersih Sampah
Sungai dan Saluran Air
Bersih Sampah
Kawasan Pendidikan
Bersih Sampah
Kawasan Pertokoan
Bersih Sampah
Kawasan Pemukiman dan Perumahan
Bersih Sampah
Sampah Bukan Sumber Masalah
Tapi Sampah Adalah Sumber Daya Lingkungan
Sumber Daya Organik
(Kehidupan)
Sumber Daya Energi
(Biodigester / Listrik)
Sumber Daya Ekonomi
INSTRUMEN “WAJIB”
PENGELOLAAN SAMPAH
LUBANG CERDAS ORGANIK
(LCO) / ORGANIK
RESIDU
BANK SAMPAH
(ANORGANIK)
1 Rumah
2 LCO
Setiap warga harus
menjadi anggota Bank
Sampah
INSTRUKSI BUPATI BANDUNG
NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG SINERGI PEMBANGUNAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANDUNG
4. Program Unggulan
 Kantin Mandiri Energi
 “Ngaji Perkara
Lingkungan (Ngapel)”
 Rintisan Rumah Makan
Zero Waste
 Lubang Cerdas Organik
 Program Eco Office
3. Penguatan Kapasitas Sarana dan
Prasarana
 Optimalisasi TPA Babakan
menjadi Pusat Edukasi
Pengelolaan Sampah
 Bank Sampah Induk Pemda
 Pojok Edukasi Bersih
Sampah (POKASIH) dan
Karung Edukasi Sampah
(KASIH)
 Revitalisasi TPS dan Bank
Sampah
 Tong Sampah Tematik
2.Penguatan Kelembagaan
 Penguatan Kapasitas
Pengolahan Sampah Bagi 4
pilar desa
 Peraturan Desa tentang Sampah
dan Lingkungan
 Badega Lingkung
 Mitra 100 Babinsa
1. Penguatan Kapasitas Masyarakat
(Pasal 12 UU 18 Tahun 2008)
 Kampung Sabilulungan Bersih
(SABER)
 Program RW Zero Waste
 Sosialisasi dan Bimtek
Inovasi Program
Adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah
dengan diameter 10-30 cm, kedalaman 80-100 cm atau tidak
melebihi kedalaman muka air tanah, kemudian diisi sampah
organik untuk mendorong terbentuknya biopori (pori berbentuk
liang atau terowongan kecil yang dibentuk oleh aktivitas fauna
tanah atau akar tanaman)
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung bahwa 1 rumah
terdapat minimal 2 LCO, dengan melihat bahwa komposisi
sampah rumah tangga Kabupaten Bandung 45 – 60 %
berupa sampah organik sehingga diatur dalam Perdes di
seluruh Desa
Pembangunan Bank Sampah Induk Kabupaten Bandung
yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Unit yang
dibentuk oleh DesaBandung sebagai sarana dalam
mendukung dan membina Bank Sampah
PEMBANGUNAN
BANK SAMPAH INDUK
Kartu Tanda Anggota Bank Sampah menjadi Syarat dalam
Pelayanan Administrasi kependudukan
Maksud membangun budaya dan
perilaku ramah lingkungan berbasis
Sabilulungan dari seluruh pemangku
kepentingan
Tujuan terciptanya
kampung/desa yang masyarakatnya
secara mandiri dapat memahami
masalah LH dan mencari solusi atas
permasalahan tersebut serta
melakukan pengelolaan LH secara
konsisten dan berkelanjutan
Metodologi Participatory Rural
Approach yang dimodifikasi dengan
Sekolah Lapangan dengan
pendekatan andragogy
Kader
Aparat desa, BPD, LSM
Ketua RW, PKK
Pelaku usaha
Kelompok tani/ternak
Karang Taruna
Tokoh
dll
Pelaksanaan
Tahun 2017 dilakukan pada 10 Desa
sebagai berikut:
Desa Panyirapan Kecamatan Soreang
Desa Kramatmulya Kecamatan Soreang
Desa Margahayu tengah Kecamatan Margahayu
Desa Tenjolaya Kecamatan Cicalengka
Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka
Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka
Kelurahan Rancaekek Kencana Kecamatan Rancaekek
Desa Kiangroke Kecamatan Banjaran
Desa Margahurip Kecamatan Banjaran
Desa Melatiwangi Kecamatan Cilengkrang
Tahun 2018 dilakukan
pada 25 Desa
Indikator
Kampung
Saber
Terciptanya kader
lingkungan yang
menjadi pelopor
kegiatan-kegiatan LH
Terciptanya kebiasaan
swadaya dan gotong
royong secara rutin
dalam kegiatan
masyarakat
Dilakukannya
pengelolaan
sampah dengan
prinsip 3R
Dibangunnya
sarana dan
prasarana
pengelolaan LH
Dilaksanakannya
kegiatan penghijauan
(KRPL, konservasi
lahan kritis)
Dilaksanakannya
kampanye lingkungan
dalam setiap kegiatan
desa
Disusunnya
Perdes LH
Terbangunnya
perilaku hemat
energi dan SDA
Ditunjuknya
lokasi
percontohan
Upaya untuk optimalisasi peran serta masyarakat dalam
pengelolaan sampah melalui program RW zero waste sebanyak
62 RW di Kabupaten Bandung
Upaya peningkatan kapasitas dalam bentuk sosialisasi
dan edukasi terhadap masyarakat desa yakni PKK, MUI,
Karang Taruna, dan RW (4 Pilar Desa) dalam pengelolaan
sampah
PERATURAN DESA
TENTANG SAMPAH DAN LINGKUNGAN
Bobot hitung
untuk ADPD
Penguatan Kapasitas
Pengelolaan Sampah
Sosialisasi Pengelolaan Sampah kepada 3
Pilar Desa sebanyak 270 Desa dan 10
Kelurahan
Bimbingan teknis pemanfaatan sampah
kepada PKK, Taruna Karya, Tokoh dan
Masyarakat Desa.
MITRA 100 BABINSA
Pojok Edukasi Bersih Sampah sebagai
upaya penanganan TPS liar di
Kabupaten Bandung sebagai media
edukasi bertingkat bagi masyarakat
Program revitalisasi TPS yang berada di Kabupaten
Bandung sebanyak 60 titik
REVITALISASI TPS DAN
BANK SAMPAH
TEMPAT SAMPAH TEMATIK
SARANA PENGELOLAAN SAMPAH
RUMAH MAKAN ZERO WASTE DAN
KANTIN MANDIRI ENERGI
“NGAJI PERKARA LINGKUNGAN”
(NGAPEL)
Kegiatan yang dikembangkan berupa
konservasi berbasis tematik MPTS/buah-
buahan misalnya Kampung Alpukat,
Kampung Mangga, Kampung Durian,
Kampung Jambu, dsb
No. Kecamatan Jenis Bibit No. Kecamatan Jenis Bibit No. Kecamatan Jenis Bibit
1. Rancaekek
Mangga, Sawo
11. Cangkuang
Rambutan, Durian,
Nangka, Sawo,
Kesemek
23. Baleendah
Mangga,
Rambutan,
Lengkeng, Durian
2. Solokanjeruk 12. Soreang 24. Dayeuhkolot
3. Ciparay
Mangga, Petai,
Nangka, Aren
13. Katapang 25. Bojongsoang
4. Pacet 14. Kutawaringin 26. Pameungpeuk
5. Majalaya 15. Margahayu 27. Ciwidey Jeruk Bali, Aren
6. Paseh Alpukat, Jeruk,
Durian, Aren
16. Margaasih 28. Rancabali
Kopi, Teh, Kina,
Alpukat, Aren
7. Ibun 17. Cimenyan Alpukat, Jengkol,
Petai, Jeruk Bali,
Aren
29. Pasirjambu
8. Cimaung Jambu Klutuk,
Jambu Air, Jambu
Cingcolo, Aren
18. Cilengkrang 30. Pangalengan
9. Arjasari 19. Cileunyi 31. Kertasari
10. Banjaran 20. Nagreg Mangga ,
Rambutan, Durian,
Aren
21. Cikancung
22. Cicalengka
TAMAN EDUKASI
LINGKUNGAN HIDUP
PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
BERBASIS MASYARAKAT MELALUI SPIRIT
“JAGA KAMPUNG JAGA LEMBUR”
KAJIAN HUKUM
Masyarakat memiliki hak
dan kesempatan yang
sama dan seluas-luasnya
untuk berperan aktif
dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan
hidup.
pengawasan sosial
pemberian saran, pendapat,
usul, keberatan, pengaduan;
penyampaian informasi
dan/atau laporan
meningkatkan kepedulian
dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
meningkatkan kemandirian,
keberdayaan masyarakat, dan
kemitraan
menumbuhkembangkan
kemampuan dan
kepeloporan masyarakat
Menumbuhkembangkan
ketanggap segeraan
masyarakat untuk melakukan
pengawasan sosial;
mengembangkan dan menjaga
budaya dan kearifan lokal dalam
rangka pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Pasal 70 ayat (2)
Pasal 70 ayat (3)
Pasal 70 ayat (1)
UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
PROGRAM BADEGA
Permasalahan/
Isu Lingkungan
Permasalahan / Isu
Lingkungan Tertangani
Konsistensi Pengelolaan
Lingkungan dari objek
masalah/isu
Pengawasan Sosial
Pasca Penanganan
terbangun dengan baik
melalui prinsip “Jaga
Kampung Jaga Lembur”
Badega Lingkungan
Pemerintah Daerah
(Pengawasan, Perizinan, dll)
Masyarakat / Sosial
Sinergitas
Pengawasan
Masyarakat/
Sosial
BADEGA LINGKUNGAN
Maksud
Memperkuat ruang partisipasi
dan peran aktif mayarakat
dalam pengawasan Sosial
sehingga menjadi bagian dari
penanggulangan permasalahan
lingkungan
Tujuan Kegiatan
Terwujudnya sinergitas
Pemerintah Daerah dengan
masyarakat dalam
menjalankan fungsi
perlindungan dan
pengelolaan lingkungan
“BADEGA LINGKUNGAN”
Makna Leksikal (bahasa Sunda) = Pelayan / Penjaga Lingkungan
Makna Harfiah = Spirit untuk melayani dan menjaga lingkungan
MANFAAT
1. Menumbuh kembangkan budaya masyarakat dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
2. Meningkatkan sinergitas peran serta masyarakat dalam
pengawasan dan pengendalian permasalahan
lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Bandung;
3. Meningkatkan efektifitas pengawasan bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
4. Meningkatkan efektifitas pengendalian isu permasalahan
lingkungan hidup yang ada di wilayah Kabupaten
Bandung;
5. Meningkatkan efektifitas penanganan pengaduan dan
sengketa di bidang lingkungan hidup sebagai standar
pelayanan minimal;
6. Meningkatkan upaya edukasi dalam pengelolaan
lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Bandung
7. Mendukung peningkatan kualitas lingkungan
TARGET / SASARAN
Tumbuhnya kepedulian dan rasa memiliki yang diwujudkan
dalam bentuk tumbuhnya spirit dan nilai-nilai “Jaga kampung
Jaga Lembur” pada komponen masyarakat di wilayah segmentasi
(5 segmen)
Membantu upaya peningkatan edukasi lingkungan kepada masyarakat yang mendorong lahir dan
terbentuknya kader-kader lingkungan;
Membantu upaya pemantauan terhadap lingkungan dan sumber yang berpotensi terjadinya
pencemaran dan perusakan lingkungan
Merekomendasikan kader (Balad Badega) sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat
dalam menanamkan “Jaga Kampung Jaga Lembur”;
Membantu upaya penanganan terhadap permasalahan lingkungan hidup dengan
melibatkan masyarakat;
Membantu upaya pemantauan terhadap kondisi masyarakat (budaya dan sosiologis) yang
berpotensi terjadinya sengketa di bidang lingkungan hidup;
Membantu menghimpun informasi terkait dugaan pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup
Dalam melaksanakan tugasnya, Badega Lingkungan menjalin komunikasi konsultasi dan koordinasi
dengan pemerintahan setempat (RT, RW, Desa, Kecamatan, Koramil, Polsek, dst) dan usnsur
masyarakat (tokoh masyarakat, organisasi pegiat lingkungan, dst)
TUGAS BADEGA
INDIKATOR BADEGA LINGKUNGAN
INDIKATOR
Terbentuknya Balad Badega (Kader Pengendali Isu Lingkungan) setiap
segmen
Teridentifikasinyan potensi permasalahan / isu lingkungan
Tersampaikannya laporan kondisi lingkungan secara
berkelanjutan
Terjalinnya kerjasama dengan pemerintahan setempat
Terlaksananya edukasi lingkungan di setiap segmen
Tersedianya informasi tentang kinerja pelaku usaha dalam pengelolaan
lingkungan
Data Balad
Bedega
Data Potensi
Per Segmen
Data Laporan
Data Sinergitas/
Komunikasi
Data Bukti
Sosialisasi/
Pertemuan
Data kinerja
pelaku usaha
Adalah pusat layanan bagi Pengadu yang menyampaikan pengaduan
dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup dan/atau
pengelolaan sampah
Pengembangan Sistem Pelayanan Berbasi IT
PENANGANAN PENGADUAN MELALUI
POS PELAYANAN PENGADUAN DAN SENGKETA LINGKUNGAN
0
10
20
30
40
50
60
Pengaduan
JUMLAH PENGADUAN 2015 - 2018
2015 2016 2017 2018 (sd Mei)
14
29
56
26
INSTRUMEN PENEGAKAN HUKUM
Penegakan Hukum Administratif
(Teguran tertulis, Paksaan Pemerintah, Pembekuan izin, dan
Pencabutan Izin)
Penegakan Hukum Pidana
Penegakan Hukum Perdata
Fakta Penegakan Hukum Lingkungan
• 14 Pengaduan
• 13 Sanksi Administratif
• 2 Pidana
• 33 Titik Penutupan Bypass
2015
• 29 Pengaduan
• 14 Sanksi Administratif
• 1 Pidana
• 28 Titik Penutupan Bypass
2016
• 56 Pengaduan
• 36 Sanksi Administratif
• 5 Pidana
• 2 Perdata
• 127 peringatan
• 47 Titik Penutupan Bypass
• 11 Perusahaan membangun IPAL
2017
• 28 Pengaduan
• 26 Sanksi Administratif
• 7 Pidana
• 1 Sengketa
• 68 Titik Penutupan Bypass
• 35 Usaha/Kegiatan ditutup pembuangan
limbahnya
• 30 Perusahaan membuat/revital IPAL
2018
(Sd Juni)
PENERAPAN SANKSI ADMINISTRATIF
0
5
10
15
20
25
TEGURAN TERTULIS PAKSAAN PEMERINTAH
PENERAPAN SANKSI 2015 - 2018
2015 2016 2017 2018 (sd Mei)
8
11 11
13
5 3
23
9
PELIBATAN MUSPIKA DAN MASYARAKAT DALAM PEMBERIAN
SANKSI ADMINISTRATIF PAKSAAN PEMERINTAH
PENUTUPAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
0
10
20
30
40
50
60
70
SALURAN
JUMLAH SALURAN YANG
DITUTUP 2015 - 2018
2015 2016 2017 2018 (sd Mei)
33
28
47
65
KERJASAMA PENEGAKAN HUKUM
BARESKRIM POLRI
POLDA JABAR
POLRES BANDUNG
SATUAN POL PP KAB BANDUNG
PIDANA
0
1
2
3
4
5
6
PIDANA
PIDANA 2015 - 2018
2015 2016 2017 2018 (sd Mei)
2
1
5
6
PERUSAHAAN YANG MEMBANGUN IPAL
0
5
10
15
20
25
30
PERUSAHAAN
IPAL yang Terbangun
2017 2018 (sd Mei)
30
11
PENGUATAN REGULASI
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Limbah B3
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang
Pengendalian Pembuangan Air Limbah ke Air atau
Sumber Air
Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2013 tentang Izin
Lingkungan
Adalah sistem pemantauan dan pengawasan pelaksanaan kewajiban
dari industri terhadap pengelolaan lingkungan yang diwajibkan dalam
Izin Lingkungan.
Sistem Pelaporan
Hasil Pemantauan
Rutin Perusahaan
Sistem Pelaporan
Hasil Pengawasan
Sistem Informasi
dan Pembinaan
H. Dadang M Naser, SH, S.IP, M.Ip
Bupati Bandung
Sayangi Sampah
Sampah Sayangi Kita

More Related Content

Similar to LINGKUNGAN HIDUP

Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...TV Desa
 
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...Asramid Yasin
 
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08wgpemberdayaan
 
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...sekolahbatasnegeri
 
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11Sufriadi Ayi
 
Pembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat
Pembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakatPembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat
Pembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakatCIFOR-ICRAF
 
100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf
100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf
100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdfAmin638839
 
KKMD Aceh Bogor 2023.pptx
KKMD Aceh Bogor 2023.pptxKKMD Aceh Bogor 2023.pptx
KKMD Aceh Bogor 2023.pptxDishut
 
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxPresentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxDadangSuryaKencana
 
essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertasessay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertasKaitoDExcel
 
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...Gus yudha
 
Hari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, Laporan
Hari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, LaporanHari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, Laporan
Hari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, LaporanBiotani & Bahari Indonesia
 
Perencanaan Media Relations
Perencanaan Media RelationsPerencanaan Media Relations
Perencanaan Media RelationsLisa Ramadhanty
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxMuhammadMunarMukhsin1
 
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptxMateri TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptxhadisulistiyawan
 
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java ProvinceEdisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java ProvincePapa Puadah
 

Similar to LINGKUNGAN HIDUP (20)

Hutan adat
Hutan adat Hutan adat
Hutan adat
 
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
 
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
 
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
Pres Wg Pm Permenhut Mdk Di Kk Sep08
 
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
Workshop Technology & Engineering for Teacher - Wijanarko (Retech Solution In...
 
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
 
Pembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat
Pembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakatPembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat
Pembelajaran dari pencegahan kebakaran dan restorasi gambut berbasis masyarakat
 
100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf
100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf
100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Kehati.pdf
 
Zero Waste Research
Zero Waste ResearchZero Waste Research
Zero Waste Research
 
KKMD Aceh Bogor 2023.pptx
KKMD Aceh Bogor 2023.pptxKKMD Aceh Bogor 2023.pptx
KKMD Aceh Bogor 2023.pptx
 
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxPresentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
 
essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertasessay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
 
Cappa hd
Cappa hdCappa hd
Cappa hd
 
Rpjm desa-langensari
Rpjm desa-langensariRpjm desa-langensari
Rpjm desa-langensari
 
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
Kiat dan strategi mengurangi pencemaran lingkingan dari sampah plastik dan li...
 
Hari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, Laporan
Hari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, LaporanHari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, Laporan
Hari Peduli Sampah Nasional 2016, HPSN; Aksinya Walhi Jakarta, Laporan
 
Perencanaan Media Relations
Perencanaan Media RelationsPerencanaan Media Relations
Perencanaan Media Relations
 
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
 
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptxMateri TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
 
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java ProvinceEdisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
Edisi 3 Warta Ecovillage BPLHD West Java Province
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

LINGKUNGAN HIDUP

  • 1. GERAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS “SISTEM NILAI” Sabilulungan Hiji Duwa
  • 2. Berbicara permasalahan lingkungan maka sesungguhnya berbicara tentang Peradaban dan Perilaku Manusia Penanganan permasalahan lingkungan harus dilakukan terus menerus, melibatkan banyak pemangku kepentingan, dan berbasis pendekatan ekosistem Potensi partisipasi masyarakat merupakan salah satu hal penting dalam mendukung keberhasilan pengelolaan lingkungan dengan pendekatan “Individual Basic” Landasan Filosofis
  • 3. Landasan Hukum  Meningkatkan kepedulian;  Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan;  Menumbuhkambangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat;  Menumbuhkembangkan ketanggapan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial;  Mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam rangka pelestarian fungsi LH. Pasal 28H UUD 1945 bahwa setiap orang berhak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 65 ayat (1) setiap orang berhak atas LH yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia Pasal 65: ayat (4) setiap orang berhak untuk berperan dalam PPLH sesuai dengan PUU Pasal 67: setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi LH serta mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan LH Pasal 70 ayat (1) masyarakat memiliki hak & kesempatan yang sama & seluas- luasnya untuk berperan aktif dalam PPLH UU 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Pasal 12 “Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan” Untuk
  • 4. Lahan kritis di Kabupaten Bandung seluas 24.542,5 ha yang tersebar pada 23 kecamatan (Buku RP-RHL Kabupaten Bandung Tahun 2015-2020) Berdasarkan data tahun 2016, luas lahan kritis tersebut tersebar pada sebagaian besar wilayah milik PT. Perum Perhutani dan PTPN VIII, khususnya yang berada di hulu S. Citarum Landasan Empirik
  • 5. H. Dadang M Naser, SH, S.IP, M.Ip Bupati Bandung Sampah merupakan tanggung jawab kita bersama sehingga diperlukan komitmen kita semua untuk mengurangi dan menangani sampah secara berwawasan lingkungan Berbicara Sampah maka sesungguhnya berbicara tentang Peradaban Manusia dan Perilaku Manusia Sampah bagian dari hasil Perilaku Manusia yang harus dikelola dengan benar Sesungguhnya sampah bukan sumber masalah tetapi sumber daya lingkungan “Sayangi Sampah Sampah Sayangi Kita”
  • 6. Peningkatan Sumber Daya Manusia Pemantapan Infrastruktur Peningkatan Ekonomi yang Berdaya Saing Ketahanan Pangan Peningkatan Kualitas Lingkungan 5 Koridor Pembang unan VISI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG Tahun 2016 - 2021 Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri, dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik serta sinergi Pembangunan Perdesaan berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan Landasan Kebijakan
  • 8. KONSERVASI BERBASIS IBADAH DAN KESEJAHTERAAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS RUMAH TANGGA PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT MELALUI SPIRIT “JAGA KAMPUNG JAGA LEMBUR” Strategi “Pelaksanaan Kegiatan Berbasis Sistim Nilai”
  • 9. KONSERVASI BERBASIS IBADAH DAN KESEJAHTERAAN Gerakan untuk mengajak dan memotivasi, memediasi dan memfasilitasi, membina dan melaporkan seluruh aktivitas penanaman pohon yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bandung baik oleh perorangan maupun kelompok, baik pada lahan yang disiapkan dan disediakan maupun pada lahan milik pribadi maupun bukan milik pribadi, dengan prinsip bahwa pohon yang ditanam menjadi pohon kesayangan dari setiap yang menanam sehingga memiliki hubungan yang berkelanjutan. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung: setiap orang wajibmenanam 2 batang pohon, 1 pohon untuk memenuhi kebutuhan oksigen dirinya dan 1 pohon untuk untuk beribadah
  • 10. Pohon sebagai Sumber Kehidupan Rata-rata satu pohon menghasilkan hampir 260 pon oksigen setiap tahunnya. Dua pohon dewasa dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk keluarga dengan anggota 4 orang (Environment Canada) Sebatang pohon dewasa tunggal dapat menyerap CO2 sebesar 48 pon/tahun dan melepaskan O2 oksigen yang cukup kembali ke atmosfer untuk mendukung 2 manusia (Arbor Day Foundation) Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung: setiap orang wajib menanam 2 batang pohon, 1 pohon untuk memenuhi kebutuhan oksigen dirinya dan 1 pohon untuk untuk beribadah
  • 11. GAMBARAN UMUM Kewenangan Dinas Kehutanan, Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat Penguasaan Lahan Perhutani, PTPN VIII, PJT, dan Swasta Data Lahan Kritis 24.542,5Ha Lahan Kritis (Buku RP-RHL Kabupaten BandungTahun 2015-2020) KAWASAN HULU SUNGAI CITARUM
  • 12. KESEPAKATAN DENGAN PERHUTANI Pada tanggal 14 Agustus 2018 telah dilaksanakan penandatangan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Bandung dengan Perusahaan Umum Kehutanan Negara tentang Kerjasama Sinergitas Pengelolaan Hutan. Penandatanganan Kesepakatan Bersama pada 14 Agustus 2017 di Rumah Dinas Bupati Bandung Maksud: Sebagai landasan untuk melakukan kerjasama pengelolaan hutan berbasis konservasi dan pengendalian kerusakan lingkungan di kawasan hutan negara pada wilayah administrasi Pemkab Bandung yang dikelola oleh Perum Kehutanan Negara. Tujuan: meningkatkan potensi SDA dan hutan untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari segi ekologi, sosial, dan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat, sehingga dapat memberikan keuntungan kedua belah pihak. Ruang lingkup: a. Pemanfaatan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, perlindungan hutan dan konservasi alam; b. Peningkatan potensi sumber daya hutan untuk mendapatkan manfaatan yang optimal dari segi ekologi, sosial, dan ekonomi sehingga dapat memberikan ketuntungan bagi kedua belah pihak; c. Penggalian potensi wisata dan perencanaan pembangunan infrastruktur (investasi) berupa sarana dan prasarana yang merupakan faktor pendukung dalam kegiatan pengusahaan dan pengembangan Usaha Wisata Alam; d. Koordinasi rencana dan pelaksanaan pelibatan pihak ketiga dalam pengelolaan hutan di dalam kawasan hutan negara pada wilayah administrasi Pemkab Bandung yang dikelola oleh Perum Kehutanana Negara; e. Upaya meningkatkan sinergitas dan keberlanjutan pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, dan d dijabarkan melalui pendekatan sistematik berupa Program SATAPOK dan program Pemkab Bandung lainnya.
  • 13. GERAKAN SATAPOK (Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan) SOFT LAUNCHING 1 Agustus 2017
  • 14. Grand Launching SATAPOK Grand Launching tanggal 26 Januari 2018
  • 15.
  • 16. Gerakan SATAPOK Dalam Rangka Hari Peduli Sampah Nasional Kabupaten Bandung Bersama Partisipan dari 20 Negara Pada Zerowaste City Festival Tanggal : 6 Maret 2018 Lokasi : Halaman Belakang Gedung Sabilulungan Kabupaten Bandung Jumlah Pohon : 50 Pohon Jumlah Pemelihara : 1 Orang
  • 17. Gerakan SATAPOK Bersama Kantor Wilayah Pajak Jawa Barat dan DLH Kabupaten Bandung Tanggal : 6 April 2018 Lokasi : Petak 18 Kp. Ciseke Desa Cibeureum Kec. Kertasari Jenis Pohon : Aren (Arenga pinnata) Jumlah Pohon : 426 Pohon Jumlah Pemelihara : 12 Orang
  • 18. Gerakan SATAPOK Bersama PT. Sarisandang Majalaya Tanggal : 18 April 2018 Lokasi : Petak 18 Kp. Ciseke Desa Cibeureum Kec. Kertasari Jenis Pohon : Kopi (Coffea) Jumlah Pohon : 500 Pohon Jumlah Pemelihara : 3 Orang
  • 19. Gerakan SATAPOK Bersama Dinas Kepemudaan dan Olahraga Tanggal : 19 April 2018 Lokasi : Petak 18 Kp. Ciseke Desa Cibeureum Kec. Kertasari Jenis Pohon : Aren (Arenga pinnata) Jumlah Pohon : 20 Pohon Jumlah Pemelihara : 1 Orang
  • 20. Gerakan SATAPOK Bersama Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Tanggal : 29 April 2018 Lokasi : Petak 73 Kp. Bleg blegan Desa Tarumajaya Kec. Kertasari Jenis Pohon : Pinus (Pinus merkusii) & Aren (Arenga pinnata) Jumlah Pohon : 1126 Pohon Jumlah Pemelihara : 26 Orang
  • 21. Gerakan SATAPOK Bersama Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Bandung Tanggal : 29 April 2018 Lokasi : Petak 73 Kp. Bleg blegan Desa Tarumajaya Kec. Kertasari Jenis Pohon : Pinus (Pinus merkusii) Jumlah Pohon : 1000 Pohon Jumlah Pemelihara : 15 Orang
  • 22. 5 m 2 m 5 m 2 m 10 m Pola pemanfaatan Ruang sebagaimana pada gambar di atas (tampak melintang) dan disamping (tampak dari atas) dengan pengelompokkan tanaman sebagai berikut : 1. Tanaman Kayu-kayuan (400 pohon/Ha) 2. Tanaman MPTS buah-buahan. (100 pohon/Ha) 3. Tanaman Lantai Hutan berupa Kopi, Teh, HMT/Hijauan makanan Ternak, Kaliandra dll Dari hasil kegiatan penanaman pada lantai hutan dapat dikembangkan usaha lanjutan berupa industri pengolahan produk (teh dan kopi), peternakan maupun pengembangan lebah madu. Disamping itu dapat pula dikembangkan sebagai lokasi wisata alam. Pembagian Ruang dan Pola Tanam Pemanfaatan Kawasan Hutan Sumber: Perhutani KPH Bandung Selatan, 2017
  • 23. PEMERINTAH DAERAH PERHUTANI /PTPN REGULATOR EKSEKUTOR  PEMERINTAH DESA  ORGANISASI PENGGIAT/ PENCINTA LINGKUNGAN KELOMPOK MASYARAKAT BINAAN (LMDH/PHBM) Teknis Pelaksanaan Program (1) OPERATOR Pemilik Pohon
  • 24. Pemilik Pohon Teknis Pelaksanaan Program (2) Perorangan Korporasi/Organisasi/Instansi/Lembaga Perjanjian Kerjasama
  • 26. Konservasi Berbasis Kesejahteraan & Ibadah melalui Gerakan SATAPOK & Sertifikasi Pohon Leuweung Hejo Rakyat Ngejo Leuweung Ruksak Rakyat Balangsak
  • 28. KABUPATEN BANDUNG BERSIH SAMPAH TAHUN 2020 DEKLARASI
  • 29. Kabupaten Bandung Bersih Sampah 2020 Kawasan Industri Bersih Sampah Kawasan Perkantoran Bersih Sampah Sungai dan Saluran Air Bersih Sampah Kawasan Pendidikan Bersih Sampah Kawasan Pertokoan Bersih Sampah Kawasan Pemukiman dan Perumahan Bersih Sampah
  • 30. Sampah Bukan Sumber Masalah Tapi Sampah Adalah Sumber Daya Lingkungan Sumber Daya Organik (Kehidupan) Sumber Daya Energi (Biodigester / Listrik) Sumber Daya Ekonomi
  • 31. INSTRUMEN “WAJIB” PENGELOLAAN SAMPAH LUBANG CERDAS ORGANIK (LCO) / ORGANIK RESIDU BANK SAMPAH (ANORGANIK) 1 Rumah 2 LCO Setiap warga harus menjadi anggota Bank Sampah
  • 32. INSTRUKSI BUPATI BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG SINERGI PEMBANGUNAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANDUNG
  • 33. 4. Program Unggulan  Kantin Mandiri Energi  “Ngaji Perkara Lingkungan (Ngapel)”  Rintisan Rumah Makan Zero Waste  Lubang Cerdas Organik  Program Eco Office 3. Penguatan Kapasitas Sarana dan Prasarana  Optimalisasi TPA Babakan menjadi Pusat Edukasi Pengelolaan Sampah  Bank Sampah Induk Pemda  Pojok Edukasi Bersih Sampah (POKASIH) dan Karung Edukasi Sampah (KASIH)  Revitalisasi TPS dan Bank Sampah  Tong Sampah Tematik 2.Penguatan Kelembagaan  Penguatan Kapasitas Pengolahan Sampah Bagi 4 pilar desa  Peraturan Desa tentang Sampah dan Lingkungan  Badega Lingkung  Mitra 100 Babinsa 1. Penguatan Kapasitas Masyarakat (Pasal 12 UU 18 Tahun 2008)  Kampung Sabilulungan Bersih (SABER)  Program RW Zero Waste  Sosialisasi dan Bimtek Inovasi Program
  • 34. Adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm, kedalaman 80-100 cm atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah, kemudian diisi sampah organik untuk mendorong terbentuknya biopori (pori berbentuk liang atau terowongan kecil yang dibentuk oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman) Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung bahwa 1 rumah terdapat minimal 2 LCO, dengan melihat bahwa komposisi sampah rumah tangga Kabupaten Bandung 45 – 60 % berupa sampah organik sehingga diatur dalam Perdes di seluruh Desa
  • 35. Pembangunan Bank Sampah Induk Kabupaten Bandung yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Unit yang dibentuk oleh DesaBandung sebagai sarana dalam mendukung dan membina Bank Sampah PEMBANGUNAN BANK SAMPAH INDUK Kartu Tanda Anggota Bank Sampah menjadi Syarat dalam Pelayanan Administrasi kependudukan
  • 36. Maksud membangun budaya dan perilaku ramah lingkungan berbasis Sabilulungan dari seluruh pemangku kepentingan Tujuan terciptanya kampung/desa yang masyarakatnya secara mandiri dapat memahami masalah LH dan mencari solusi atas permasalahan tersebut serta melakukan pengelolaan LH secara konsisten dan berkelanjutan Metodologi Participatory Rural Approach yang dimodifikasi dengan Sekolah Lapangan dengan pendekatan andragogy Kader Aparat desa, BPD, LSM Ketua RW, PKK Pelaku usaha Kelompok tani/ternak Karang Taruna Tokoh dll Pelaksanaan Tahun 2017 dilakukan pada 10 Desa sebagai berikut: Desa Panyirapan Kecamatan Soreang Desa Kramatmulya Kecamatan Soreang Desa Margahayu tengah Kecamatan Margahayu Desa Tenjolaya Kecamatan Cicalengka Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka Kelurahan Rancaekek Kencana Kecamatan Rancaekek Desa Kiangroke Kecamatan Banjaran Desa Margahurip Kecamatan Banjaran Desa Melatiwangi Kecamatan Cilengkrang Tahun 2018 dilakukan pada 25 Desa Indikator Kampung Saber Terciptanya kader lingkungan yang menjadi pelopor kegiatan-kegiatan LH Terciptanya kebiasaan swadaya dan gotong royong secara rutin dalam kegiatan masyarakat Dilakukannya pengelolaan sampah dengan prinsip 3R Dibangunnya sarana dan prasarana pengelolaan LH Dilaksanakannya kegiatan penghijauan (KRPL, konservasi lahan kritis) Dilaksanakannya kampanye lingkungan dalam setiap kegiatan desa Disusunnya Perdes LH Terbangunnya perilaku hemat energi dan SDA Ditunjuknya lokasi percontohan
  • 37. Upaya untuk optimalisasi peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program RW zero waste sebanyak 62 RW di Kabupaten Bandung
  • 38. Upaya peningkatan kapasitas dalam bentuk sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat desa yakni PKK, MUI, Karang Taruna, dan RW (4 Pilar Desa) dalam pengelolaan sampah
  • 39. PERATURAN DESA TENTANG SAMPAH DAN LINGKUNGAN Bobot hitung untuk ADPD
  • 40. Penguatan Kapasitas Pengelolaan Sampah Sosialisasi Pengelolaan Sampah kepada 3 Pilar Desa sebanyak 270 Desa dan 10 Kelurahan Bimbingan teknis pemanfaatan sampah kepada PKK, Taruna Karya, Tokoh dan Masyarakat Desa.
  • 42.
  • 43. Pojok Edukasi Bersih Sampah sebagai upaya penanganan TPS liar di Kabupaten Bandung sebagai media edukasi bertingkat bagi masyarakat
  • 44. Program revitalisasi TPS yang berada di Kabupaten Bandung sebanyak 60 titik REVITALISASI TPS DAN BANK SAMPAH
  • 47. RUMAH MAKAN ZERO WASTE DAN KANTIN MANDIRI ENERGI
  • 49. Kegiatan yang dikembangkan berupa konservasi berbasis tematik MPTS/buah- buahan misalnya Kampung Alpukat, Kampung Mangga, Kampung Durian, Kampung Jambu, dsb No. Kecamatan Jenis Bibit No. Kecamatan Jenis Bibit No. Kecamatan Jenis Bibit 1. Rancaekek Mangga, Sawo 11. Cangkuang Rambutan, Durian, Nangka, Sawo, Kesemek 23. Baleendah Mangga, Rambutan, Lengkeng, Durian 2. Solokanjeruk 12. Soreang 24. Dayeuhkolot 3. Ciparay Mangga, Petai, Nangka, Aren 13. Katapang 25. Bojongsoang 4. Pacet 14. Kutawaringin 26. Pameungpeuk 5. Majalaya 15. Margahayu 27. Ciwidey Jeruk Bali, Aren 6. Paseh Alpukat, Jeruk, Durian, Aren 16. Margaasih 28. Rancabali Kopi, Teh, Kina, Alpukat, Aren 7. Ibun 17. Cimenyan Alpukat, Jengkol, Petai, Jeruk Bali, Aren 29. Pasirjambu 8. Cimaung Jambu Klutuk, Jambu Air, Jambu Cingcolo, Aren 18. Cilengkrang 30. Pangalengan 9. Arjasari 19. Cileunyi 31. Kertasari 10. Banjaran 20. Nagreg Mangga , Rambutan, Durian, Aren 21. Cikancung 22. Cicalengka
  • 51. PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT MELALUI SPIRIT “JAGA KAMPUNG JAGA LEMBUR”
  • 52. KAJIAN HUKUM Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. pengawasan sosial pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan; penyampaian informasi dan/atau laporan meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat Menumbuhkembangkan ketanggap segeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial; mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pasal 70 ayat (2) Pasal 70 ayat (3) Pasal 70 ayat (1) UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
  • 53. PROGRAM BADEGA Permasalahan/ Isu Lingkungan Permasalahan / Isu Lingkungan Tertangani Konsistensi Pengelolaan Lingkungan dari objek masalah/isu Pengawasan Sosial Pasca Penanganan terbangun dengan baik melalui prinsip “Jaga Kampung Jaga Lembur” Badega Lingkungan Pemerintah Daerah (Pengawasan, Perizinan, dll) Masyarakat / Sosial Sinergitas Pengawasan Masyarakat/ Sosial
  • 54. BADEGA LINGKUNGAN Maksud Memperkuat ruang partisipasi dan peran aktif mayarakat dalam pengawasan Sosial sehingga menjadi bagian dari penanggulangan permasalahan lingkungan Tujuan Kegiatan Terwujudnya sinergitas Pemerintah Daerah dengan masyarakat dalam menjalankan fungsi perlindungan dan pengelolaan lingkungan “BADEGA LINGKUNGAN” Makna Leksikal (bahasa Sunda) = Pelayan / Penjaga Lingkungan Makna Harfiah = Spirit untuk melayani dan menjaga lingkungan MANFAAT 1. Menumbuh kembangkan budaya masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 2. Meningkatkan sinergitas peran serta masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian permasalahan lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Bandung; 3. Meningkatkan efektifitas pengawasan bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 4. Meningkatkan efektifitas pengendalian isu permasalahan lingkungan hidup yang ada di wilayah Kabupaten Bandung; 5. Meningkatkan efektifitas penanganan pengaduan dan sengketa di bidang lingkungan hidup sebagai standar pelayanan minimal; 6. Meningkatkan upaya edukasi dalam pengelolaan lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Bandung 7. Mendukung peningkatan kualitas lingkungan TARGET / SASARAN Tumbuhnya kepedulian dan rasa memiliki yang diwujudkan dalam bentuk tumbuhnya spirit dan nilai-nilai “Jaga kampung Jaga Lembur” pada komponen masyarakat di wilayah segmentasi (5 segmen)
  • 55. Membantu upaya peningkatan edukasi lingkungan kepada masyarakat yang mendorong lahir dan terbentuknya kader-kader lingkungan; Membantu upaya pemantauan terhadap lingkungan dan sumber yang berpotensi terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan Merekomendasikan kader (Balad Badega) sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat dalam menanamkan “Jaga Kampung Jaga Lembur”; Membantu upaya penanganan terhadap permasalahan lingkungan hidup dengan melibatkan masyarakat; Membantu upaya pemantauan terhadap kondisi masyarakat (budaya dan sosiologis) yang berpotensi terjadinya sengketa di bidang lingkungan hidup; Membantu menghimpun informasi terkait dugaan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Dalam melaksanakan tugasnya, Badega Lingkungan menjalin komunikasi konsultasi dan koordinasi dengan pemerintahan setempat (RT, RW, Desa, Kecamatan, Koramil, Polsek, dst) dan usnsur masyarakat (tokoh masyarakat, organisasi pegiat lingkungan, dst) TUGAS BADEGA
  • 56. INDIKATOR BADEGA LINGKUNGAN INDIKATOR Terbentuknya Balad Badega (Kader Pengendali Isu Lingkungan) setiap segmen Teridentifikasinyan potensi permasalahan / isu lingkungan Tersampaikannya laporan kondisi lingkungan secara berkelanjutan Terjalinnya kerjasama dengan pemerintahan setempat Terlaksananya edukasi lingkungan di setiap segmen Tersedianya informasi tentang kinerja pelaku usaha dalam pengelolaan lingkungan Data Balad Bedega Data Potensi Per Segmen Data Laporan Data Sinergitas/ Komunikasi Data Bukti Sosialisasi/ Pertemuan Data kinerja pelaku usaha
  • 57. Adalah pusat layanan bagi Pengadu yang menyampaikan pengaduan dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup dan/atau pengelolaan sampah Pengembangan Sistem Pelayanan Berbasi IT PENANGANAN PENGADUAN MELALUI POS PELAYANAN PENGADUAN DAN SENGKETA LINGKUNGAN
  • 58. 0 10 20 30 40 50 60 Pengaduan JUMLAH PENGADUAN 2015 - 2018 2015 2016 2017 2018 (sd Mei) 14 29 56 26
  • 59. INSTRUMEN PENEGAKAN HUKUM Penegakan Hukum Administratif (Teguran tertulis, Paksaan Pemerintah, Pembekuan izin, dan Pencabutan Izin) Penegakan Hukum Pidana Penegakan Hukum Perdata
  • 60. Fakta Penegakan Hukum Lingkungan • 14 Pengaduan • 13 Sanksi Administratif • 2 Pidana • 33 Titik Penutupan Bypass 2015 • 29 Pengaduan • 14 Sanksi Administratif • 1 Pidana • 28 Titik Penutupan Bypass 2016 • 56 Pengaduan • 36 Sanksi Administratif • 5 Pidana • 2 Perdata • 127 peringatan • 47 Titik Penutupan Bypass • 11 Perusahaan membangun IPAL 2017 • 28 Pengaduan • 26 Sanksi Administratif • 7 Pidana • 1 Sengketa • 68 Titik Penutupan Bypass • 35 Usaha/Kegiatan ditutup pembuangan limbahnya • 30 Perusahaan membuat/revital IPAL 2018 (Sd Juni)
  • 61. PENERAPAN SANKSI ADMINISTRATIF 0 5 10 15 20 25 TEGURAN TERTULIS PAKSAAN PEMERINTAH PENERAPAN SANKSI 2015 - 2018 2015 2016 2017 2018 (sd Mei) 8 11 11 13 5 3 23 9
  • 62. PELIBATAN MUSPIKA DAN MASYARAKAT DALAM PEMBERIAN SANKSI ADMINISTRATIF PAKSAAN PEMERINTAH
  • 63. PENUTUPAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH 0 10 20 30 40 50 60 70 SALURAN JUMLAH SALURAN YANG DITUTUP 2015 - 2018 2015 2016 2017 2018 (sd Mei) 33 28 47 65
  • 64. KERJASAMA PENEGAKAN HUKUM BARESKRIM POLRI POLDA JABAR POLRES BANDUNG SATUAN POL PP KAB BANDUNG
  • 65. PIDANA 0 1 2 3 4 5 6 PIDANA PIDANA 2015 - 2018 2015 2016 2017 2018 (sd Mei) 2 1 5 6
  • 66. PERUSAHAAN YANG MEMBANGUN IPAL 0 5 10 15 20 25 30 PERUSAHAAN IPAL yang Terbangun 2017 2018 (sd Mei) 30 11
  • 67. PENGUATAN REGULASI Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Limbah B3 Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pengendalian Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber Air Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2013 tentang Izin Lingkungan
  • 68. Adalah sistem pemantauan dan pengawasan pelaksanaan kewajiban dari industri terhadap pengelolaan lingkungan yang diwajibkan dalam Izin Lingkungan. Sistem Pelaporan Hasil Pemantauan Rutin Perusahaan Sistem Pelaporan Hasil Pengawasan Sistem Informasi dan Pembinaan
  • 69. H. Dadang M Naser, SH, S.IP, M.Ip Bupati Bandung