SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA
Tendra Istanabi, M.URP
Sumberdaya
Terbatas
Warisan generasi
mendatang
Perlunya kebijakan
pengelolaan
sumberdaya
Dasar Hukum di ndonesia Pasal 33 Ayat (3) UUD
1945 menyatakan: “... Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat...”.
Permasalahan Kebijakan pengelolaan
lingkungan
◦ 1. Terus menurunnya kondisi hutan di Indonesia.
◦ 2. Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS).
◦ 3. Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak.
◦ 4. Citra pertambangan yang merusak lingkungan.
◦ 5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati (biodiversity).
◦ 6. Pencemaran air semakin meningkat.
◦ 7. Kualitas udara, khususnya di kota-kota besar, semakin menurun.
◦ 8. Sistem pengelolaan hutan secara berkelanjutan belum optimal dilaksanakan.
◦ 9. Pembagian wewenang dan tanggung jawab pengelolaan hutan belum jelas.
◦ 10. Lemahnya penegakan hukum terhadap pembalakan liar (illegal logging) dan
penyelundupan kayu.
◦ 11. Rendahnya kapasitas pengelola kehutanan.
◦ 12. Belum berkembangnya pemanfaatan hasil hutan non-kayu dan jasa-jasa
lingkungan.
◦ 13. Belum terselesaikannya batas wilayah laut dengan negara tetangga.
◦ 14. Potensi kelautan belum didayagunakan secara optimal.
◦ 15. Merebaknya pencurian ikan dan pola penangkapan ikan yang merusak.
◦ 16. Pengelolaan pulau-pulau kecil belum optimal.
◦ 17. Sistem mitigasi bencana alam belum dikembangkan.
◦ 18. Terjadi penurunan kontribusi migas dan hasil tambang pada penerimaan
negara.
◦ 19. Ketidakpastian hukum di bidang pertambangan.
◦ 20. Tingginya tingkat pencemaran dan belum dilaksanakannya pengelolaan
limbah secara terpadu dan sistematis.
◦ 21. Adaptasi kebijakan terhadap perubahan iklim (climate change) dan
pemanasan global (global warming) belum dilaksanakan.
◦ 22. Alternatif pendanaan lingkungan belum dikembangkan.
◦ 23. Isu lingkungan global belum dipahami dan diterapkan dalam pembangunan
nasional dan daerah.
◦ 24. Belum harmonisnya peraturan perundangan lingkungan hidup.
◦ 25. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan
Hardjasumantri dalam Tijouw, 2010
Kegagalan kebijakan
1. Aspek Kegagalan Kebijakan (Policy Failure), kebijakan pengelolaan sumberdaya belum menyentuh
aspek perlindungan daya dukung ekosistem dan fungsi lingkungan hidup, belum mampu memberikan
jaminan hak kepada masyarakat local/adat, terlalu sentralistis dans eragam dan belum mendukung open
government dan good governance, kebijakan pemerintah belum mendukung good governance yaitu :
◦ Pemberdayaan, pelibatan masyarakat, dan akses publik terhadap informasi;
◦ Transparansi;
◦ Desentralisasi yang demokratis;
◦ Pengakuan terhadap keterbatasan daya dukung ekosistem dan keberlanjutan;
◦ Pengakuan hak masyarakat adat dan masyarakat lokal;
◦ Konsistensi dan harmonisasi;
◦ Kejelasan (clarity);
◦ Daya penerapan dan penegakan (implementability & enforceabilty).
Kegagalan kebijakan
2. Aspek Kegagalan Pelaksanaan (Implementation Failure), pelaksanaan masih jauh dari kata efektif dan
efisien bahkan menyimpang. Keberadaan lembaga pengawasa menjadi sangat penting (BPK,KPK,BPKPN
dll)
3. Aspek Penataan Kelembagaan yang Tidak Efektif (Institutional Failure), kelembagaan memiliki
keterbatasan mandat, cakupan kewenangan, dan lemahnya koordinasi. Kelembagaan berada dalam wilayah
yang masih inefisien yaitu
◦ Bermain di zona nyaman dan aman
◦ Tumpang tindih kebijakan
◦ Budaya tertutup dan kurang pro aktif
Contoh kompleksitas permasalahan pemangku
kepentingan dalam pengelolaan sumberdaya
Fungsi Negara
◦ Fungsi Negara sebagai Provider (penjamin) : negara bertanggung jawab menjamin standar
minimum kehidupan secara menyeluruh
◦ Fungsi Negara sebagai Regulator (Pengatur) : negara memiliki kuasa mengatru sesuai ketentuan
undang-undang
◦ Fungsi negara sebagai entrepreneur : negara berperan sebagai pelaku ekonomi (dalam bentuk
BUMN) untuk memberikan pelayanan terbaik namun tetap seimbang dengan sector swasta
◦ Fungsi Negara sebagai umpire (wasit) : negara dituntut merumuskan standar dan aturan yang adil
untuk mewadahi persaingan usaha
Tujuan Kebijakan Pengelolaan Sumber daya
1. Pengadaan sumber daya dalam negeri
2. Pengadaan sumber daya untuk ekspor
3. Penghematan penggunaan sumber daya
4. Pengembangan sumber daya baru
5. Pelestarian lingkungan
6. Peningkatan ketahanan nasional
Paradigma Pengelolaan Sumberdaya Berbasis
Masyarakat
◦ Mendorong peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup;
◦ Menjamin adanya pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat/local
atas penguasaan dan pemanfaatan sumber daya alam;
◦ Menghormati dan melindungi modal sosial (social capital), seperti etika sosial,
kearifan lingkungan, religi, sistem teknologi, maupun pranata-pranata sosial di
kalangan masyarakat; dan
◦ Mengakui dan mengakomodasi adanya kemajemukan hukum (legal pluralism) yang
tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Metode Pencapaian Tujuan Kebijakan
Pengelolaan Sumber daya
◦ Intensifikasi, Perlunya meningkatkan survei dan eksplorasi sumber daya dalam upaya mengetahui
potensi sumber daya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat
◦ Diversifikasi, Perlunya mengurangi secara strategis ketergantungan terhadap sumber daya tak
terbarukan dalam usaha memenuhi kebutuhan sumber daya dalam negeri dan menggantinya
dengan sumber daya lain
◦ Konservasi, Perlunya penggunaan sumber daya secara efisien dalam upaya menjaga kelestarian
sumber daya melalui penggunaan secara bijaksana bagi tercapainya keseimbangan pembangunan
dan lingkungan hidup
◦ Indeksasi, Melalui cara ilmiah, untuk setiap sector kegiatan perlu ditenentukan jenis energi mana
yang paling tepat digunakan
Prinsip-Prinsip Kebijakan Pengelolaan
1. Prinsip pertama : sumber daya alam harus dimanfaatkan dan dikelola untuk tujuan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan dari generasi ke generasi;
2. Prinsip kedua : sumber daya alam harus dimanfaatkan dan dialokasikan secara adil dan demokratis di
kalangan inter maupun antar generasi dalam kesetaraan gender;
3. Prinsip ketiga : pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam harus mampu memciptakan kohesivitas
masyarakat di berbagai lapisan dan kelompok serta mampu melindungi dan mempertahankan eksistensi
budaya lokal, termasuk sistem hukum yang hidup dan berkembang dalam masyarakat adat/lokal;
4. Prinsip keempat : pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan pendekatan sistem (ecosystem)
untuk mencegah terjadinya praktik-praktik pengelolaan yang bersifat parsial, ego-sektoral atau ego-daerah,
dan tidak terkoordinasi;
5. Prinsip kelima : kebijakan dan praktik-praktik pengelolaan sumber daya alam harus bersifat spesifik lokal
dan disesuaikan dengan kondisi ekosistem dan masyarakat setempat. (Nurjaya, 20xx)
Orientasi Kebijakan Pengelolaan
1. Orientasi pengelolaan ditujukan pada konservasi sumber daya alam (resources oriented) untuk menjamin kelestarian dan
keberlanjutan fungsi sumber daya alam bagi kepentingan inter dan antar generasi.
2. Pendekatan yang digunakan bercorak komprehensif dan terintegrasi (komprehensif-integral), karena sumber daya alam
merupakan satu kesatuan ekologi (ecosystem).
3. Mengatur mekanisme koordinasi dan keterpaduan antar sektor dalam pengelolaan sumber daya alam.
4. Menganut ideologi pengelolaan sumber daya alam yang berbasis masyarakat (community-based resource management).
5. Menyediakan ruang bagi partisipasi publik yang sejati (genuine public participation) dan transparansi pembuatan kebijakan sebagai
wujud demokratisasi dalam pengelolaan sumberdaya alam.
6. Memberi ruang bagi pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia, terutama hak-hak masyarakat adat/lokal atas
penguasaan dan pemanfaatan sumberdaya alam.
7. Menyerahkan wewenang pengelolaan sumber daya alam kepada daerah berdasarkan prinsip desentralisasi (decentralisation principle),
sehingga pengelolaan sumber daya alam dapat dilakukan sesuai dengan karakteristik wilayah.
8. Mengatur mekanisme pengawasan dan akuntabilitas pengelola sumber daya alam kepada publik (public accountability).
9. Mengakui dan mengakomodasi secara utuh kemajemukan hukum (legal pluralism) pengelolaan sumber daya alam yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat.
Jadi, Analisis kebijakan pengelolaan
sumberdaya itu dilihat..
Aktor/pelaku
Sistem Jejaring
Hierarki kelembagaan
Produk kebijakan
Sumber
◦ Marpaung, Lintje Anna, dkk. 2008. Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Air dalam Hubungannya dengan
Otonomi Daerah (Studi di Propinsi Lampung). Jurnal Pranata Hukum Vol 3 No 2 hlm 92-118
◦ Lahandu, Jamlis, dkk. 2016. Analisis Kebijakan Pengelolaan Akses Sumberdaya Alam oleh Masyarakat Kaili
di Taman Hutan Raya (TAHURA) Sulawesi Tengah. Jurnal Agribisnis Vol 1
◦ Nurajaya, I Nyoman. Prinsip-prinsip Global Pengelolaan Sumberdaya Alam Implikasinya Bagi Politik
Pembangunan Hokum Nasional. Simposiumjai.ui.id
◦ Tijow, Lusiana. Kebijakan Pengelolaan ingkungan Hidup di Indonesia. Universitas Negeri Gorontalo
◦ Widiastuti, Anik. Kebijakan Mengelola Sumber Daya yang Bertanggung Jawab kaitannya dengan
Pembangunan Berkelanjutan. Universitas Negeri Yogyakarta
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Makalah sumber daya alam, manusia dan modal
Makalah sumber daya alam, manusia dan modalMakalah sumber daya alam, manusia dan modal
Makalah sumber daya alam, manusia dan modalSeptian Muna Barakati
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiSugeng Budiharsono
 
ekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamFirman Ferdian
 
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Muhammad Bahrudin
 
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINKLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINOpissen Yudisyus
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaBoaz Salosa
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Arthur Semseviera Rontini
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
MANAJEMEN HUTAN
MANAJEMEN HUTANMANAJEMEN HUTAN
MANAJEMEN HUTANEDIS BLOG
 
Konsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisir
Konsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisirKonsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisir
Konsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisirAl Amin
 
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan LingkunganPembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan LingkunganYuni Yolanda
 

What's hot (20)

Makalah sumber daya alam, manusia dan modal
Makalah sumber daya alam, manusia dan modalMakalah sumber daya alam, manusia dan modal
Makalah sumber daya alam, manusia dan modal
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
ekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alamekonomi sumberdaya alam
ekonomi sumberdaya alam
 
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
 
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINKLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 
Pengelolaan Pesisir
Pengelolaan  PesisirPengelolaan  Pesisir
Pengelolaan Pesisir
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Ppt. ekosistem sungai
Ppt. ekosistem sungaiPpt. ekosistem sungai
Ppt. ekosistem sungai
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Ekosistem perairan
Ekosistem perairanEkosistem perairan
Ekosistem perairan
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
Ekosistem pesisir
Ekosistem pesisirEkosistem pesisir
Ekosistem pesisir
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Makalah urbanisasi
Makalah urbanisasiMakalah urbanisasi
Makalah urbanisasi
 
MANAJEMEN HUTAN
MANAJEMEN HUTANMANAJEMEN HUTAN
MANAJEMEN HUTAN
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Konsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisir
Konsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisirKonsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisir
Konsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisir
 
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan LingkunganPembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
 

Similar to KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA

Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxMuhammadMunarMukhsin1
 
2 sumber daya alam
2 sumber daya alam2 sumber daya alam
2 sumber daya alamtopanogan
 
Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautAcha Cuah
 
Bab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidup
Bab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidupBab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidup
Bab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidupHendra Rahman
 
PRINSIP KSDAL tambah.pptx
PRINSIP KSDAL tambah.pptxPRINSIP KSDAL tambah.pptx
PRINSIP KSDAL tambah.pptxERAPEWEOFFICIAL
 
HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)
HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)
HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)anisahermawati1
 
Pendidikan lingkungan hidup
Pendidikan lingkungan hidupPendidikan lingkungan hidup
Pendidikan lingkungan hidupOly Maulida
 
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptxKholidahUINWalisongo
 
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )nesyaazzura
 
PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf
PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdfPPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf
PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdfLisaSekar1
 
Gerakan masyarakat sipil didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu ol...
Gerakan masyarakat sipil  didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu  ol...Gerakan masyarakat sipil  didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu  ol...
Gerakan masyarakat sipil didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu ol...septianm
 
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanianKul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertaniansodikin ali
 
Sumber daya alam nita andriani
Sumber daya alam nita andrianiSumber daya alam nita andriani
Sumber daya alam nita andrianihannitaandriani
 

Similar to KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA (20)

Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptxKuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
Kuliah 15 KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.pptx
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
2 sumber daya alam
2 sumber daya alam2 sumber daya alam
2 sumber daya alam
 
Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan Laut
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Bab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidup
Bab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidupBab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidup
Bab x-pembangunan-sumber-daya-alam-dan-lingkunagn-hidup
 
PRINSIP KSDAL tambah.pptx
PRINSIP KSDAL tambah.pptxPRINSIP KSDAL tambah.pptx
PRINSIP KSDAL tambah.pptx
 
HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)
HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)
HUKUM LINGKUNGAN materi pendahuluan (pertemuan pertama)
 
Kader Lingkungan
Kader LingkunganKader Lingkungan
Kader Lingkungan
 
Pendidikan lingkungan hidup
Pendidikan lingkungan hidupPendidikan lingkungan hidup
Pendidikan lingkungan hidup
 
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup.pptx
 
Laot.pdf
Laot.pdfLaot.pdf
Laot.pdf
 
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
 
PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf
PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdfPPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf
PPT SOSIALISASI KALPATARU 2024-OK-13Jan2024.pdf
 
Hk.lingkungan
Hk.lingkunganHk.lingkungan
Hk.lingkungan
 
156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal
156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal
156899052 shtn-semnas-mipa-09-kearifan-lokal
 
Gerakan masyarakat sipil didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu ol...
Gerakan masyarakat sipil  didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu  ol...Gerakan masyarakat sipil  didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu  ol...
Gerakan masyarakat sipil didalam mendorong agenda lingkungan pada pemilu ol...
 
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanianKul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
 
Sumber daya alam nita andriani
Sumber daya alam nita andrianiSumber daya alam nita andriani
Sumber daya alam nita andriani
 
Bacaan i ikhtisar bacaan
Bacaan i ikhtisar bacaanBacaan i ikhtisar bacaan
Bacaan i ikhtisar bacaan
 

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA

  • 3. Dasar Hukum di ndonesia Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 menyatakan: “... Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat...”.
  • 4. Permasalahan Kebijakan pengelolaan lingkungan ◦ 1. Terus menurunnya kondisi hutan di Indonesia. ◦ 2. Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS). ◦ 3. Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak. ◦ 4. Citra pertambangan yang merusak lingkungan. ◦ 5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati (biodiversity). ◦ 6. Pencemaran air semakin meningkat. ◦ 7. Kualitas udara, khususnya di kota-kota besar, semakin menurun. ◦ 8. Sistem pengelolaan hutan secara berkelanjutan belum optimal dilaksanakan. ◦ 9. Pembagian wewenang dan tanggung jawab pengelolaan hutan belum jelas. ◦ 10. Lemahnya penegakan hukum terhadap pembalakan liar (illegal logging) dan penyelundupan kayu. ◦ 11. Rendahnya kapasitas pengelola kehutanan. ◦ 12. Belum berkembangnya pemanfaatan hasil hutan non-kayu dan jasa-jasa lingkungan. ◦ 13. Belum terselesaikannya batas wilayah laut dengan negara tetangga. ◦ 14. Potensi kelautan belum didayagunakan secara optimal. ◦ 15. Merebaknya pencurian ikan dan pola penangkapan ikan yang merusak. ◦ 16. Pengelolaan pulau-pulau kecil belum optimal. ◦ 17. Sistem mitigasi bencana alam belum dikembangkan. ◦ 18. Terjadi penurunan kontribusi migas dan hasil tambang pada penerimaan negara. ◦ 19. Ketidakpastian hukum di bidang pertambangan. ◦ 20. Tingginya tingkat pencemaran dan belum dilaksanakannya pengelolaan limbah secara terpadu dan sistematis. ◦ 21. Adaptasi kebijakan terhadap perubahan iklim (climate change) dan pemanasan global (global warming) belum dilaksanakan. ◦ 22. Alternatif pendanaan lingkungan belum dikembangkan. ◦ 23. Isu lingkungan global belum dipahami dan diterapkan dalam pembangunan nasional dan daerah. ◦ 24. Belum harmonisnya peraturan perundangan lingkungan hidup. ◦ 25. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan Hardjasumantri dalam Tijouw, 2010
  • 5. Kegagalan kebijakan 1. Aspek Kegagalan Kebijakan (Policy Failure), kebijakan pengelolaan sumberdaya belum menyentuh aspek perlindungan daya dukung ekosistem dan fungsi lingkungan hidup, belum mampu memberikan jaminan hak kepada masyarakat local/adat, terlalu sentralistis dans eragam dan belum mendukung open government dan good governance, kebijakan pemerintah belum mendukung good governance yaitu : ◦ Pemberdayaan, pelibatan masyarakat, dan akses publik terhadap informasi; ◦ Transparansi; ◦ Desentralisasi yang demokratis; ◦ Pengakuan terhadap keterbatasan daya dukung ekosistem dan keberlanjutan; ◦ Pengakuan hak masyarakat adat dan masyarakat lokal; ◦ Konsistensi dan harmonisasi; ◦ Kejelasan (clarity); ◦ Daya penerapan dan penegakan (implementability & enforceabilty).
  • 6. Kegagalan kebijakan 2. Aspek Kegagalan Pelaksanaan (Implementation Failure), pelaksanaan masih jauh dari kata efektif dan efisien bahkan menyimpang. Keberadaan lembaga pengawasa menjadi sangat penting (BPK,KPK,BPKPN dll) 3. Aspek Penataan Kelembagaan yang Tidak Efektif (Institutional Failure), kelembagaan memiliki keterbatasan mandat, cakupan kewenangan, dan lemahnya koordinasi. Kelembagaan berada dalam wilayah yang masih inefisien yaitu ◦ Bermain di zona nyaman dan aman ◦ Tumpang tindih kebijakan ◦ Budaya tertutup dan kurang pro aktif
  • 7. Contoh kompleksitas permasalahan pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumberdaya
  • 8. Fungsi Negara ◦ Fungsi Negara sebagai Provider (penjamin) : negara bertanggung jawab menjamin standar minimum kehidupan secara menyeluruh ◦ Fungsi Negara sebagai Regulator (Pengatur) : negara memiliki kuasa mengatru sesuai ketentuan undang-undang ◦ Fungsi negara sebagai entrepreneur : negara berperan sebagai pelaku ekonomi (dalam bentuk BUMN) untuk memberikan pelayanan terbaik namun tetap seimbang dengan sector swasta ◦ Fungsi Negara sebagai umpire (wasit) : negara dituntut merumuskan standar dan aturan yang adil untuk mewadahi persaingan usaha
  • 9. Tujuan Kebijakan Pengelolaan Sumber daya 1. Pengadaan sumber daya dalam negeri 2. Pengadaan sumber daya untuk ekspor 3. Penghematan penggunaan sumber daya 4. Pengembangan sumber daya baru 5. Pelestarian lingkungan 6. Peningkatan ketahanan nasional
  • 10. Paradigma Pengelolaan Sumberdaya Berbasis Masyarakat ◦ Mendorong peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup; ◦ Menjamin adanya pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat/local atas penguasaan dan pemanfaatan sumber daya alam; ◦ Menghormati dan melindungi modal sosial (social capital), seperti etika sosial, kearifan lingkungan, religi, sistem teknologi, maupun pranata-pranata sosial di kalangan masyarakat; dan ◦ Mengakui dan mengakomodasi adanya kemajemukan hukum (legal pluralism) yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.
  • 11. Metode Pencapaian Tujuan Kebijakan Pengelolaan Sumber daya ◦ Intensifikasi, Perlunya meningkatkan survei dan eksplorasi sumber daya dalam upaya mengetahui potensi sumber daya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat ◦ Diversifikasi, Perlunya mengurangi secara strategis ketergantungan terhadap sumber daya tak terbarukan dalam usaha memenuhi kebutuhan sumber daya dalam negeri dan menggantinya dengan sumber daya lain ◦ Konservasi, Perlunya penggunaan sumber daya secara efisien dalam upaya menjaga kelestarian sumber daya melalui penggunaan secara bijaksana bagi tercapainya keseimbangan pembangunan dan lingkungan hidup ◦ Indeksasi, Melalui cara ilmiah, untuk setiap sector kegiatan perlu ditenentukan jenis energi mana yang paling tepat digunakan
  • 12. Prinsip-Prinsip Kebijakan Pengelolaan 1. Prinsip pertama : sumber daya alam harus dimanfaatkan dan dikelola untuk tujuan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan dari generasi ke generasi; 2. Prinsip kedua : sumber daya alam harus dimanfaatkan dan dialokasikan secara adil dan demokratis di kalangan inter maupun antar generasi dalam kesetaraan gender; 3. Prinsip ketiga : pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam harus mampu memciptakan kohesivitas masyarakat di berbagai lapisan dan kelompok serta mampu melindungi dan mempertahankan eksistensi budaya lokal, termasuk sistem hukum yang hidup dan berkembang dalam masyarakat adat/lokal; 4. Prinsip keempat : pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan pendekatan sistem (ecosystem) untuk mencegah terjadinya praktik-praktik pengelolaan yang bersifat parsial, ego-sektoral atau ego-daerah, dan tidak terkoordinasi; 5. Prinsip kelima : kebijakan dan praktik-praktik pengelolaan sumber daya alam harus bersifat spesifik lokal dan disesuaikan dengan kondisi ekosistem dan masyarakat setempat. (Nurjaya, 20xx)
  • 13. Orientasi Kebijakan Pengelolaan 1. Orientasi pengelolaan ditujukan pada konservasi sumber daya alam (resources oriented) untuk menjamin kelestarian dan keberlanjutan fungsi sumber daya alam bagi kepentingan inter dan antar generasi. 2. Pendekatan yang digunakan bercorak komprehensif dan terintegrasi (komprehensif-integral), karena sumber daya alam merupakan satu kesatuan ekologi (ecosystem). 3. Mengatur mekanisme koordinasi dan keterpaduan antar sektor dalam pengelolaan sumber daya alam. 4. Menganut ideologi pengelolaan sumber daya alam yang berbasis masyarakat (community-based resource management). 5. Menyediakan ruang bagi partisipasi publik yang sejati (genuine public participation) dan transparansi pembuatan kebijakan sebagai wujud demokratisasi dalam pengelolaan sumberdaya alam. 6. Memberi ruang bagi pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia, terutama hak-hak masyarakat adat/lokal atas penguasaan dan pemanfaatan sumberdaya alam. 7. Menyerahkan wewenang pengelolaan sumber daya alam kepada daerah berdasarkan prinsip desentralisasi (decentralisation principle), sehingga pengelolaan sumber daya alam dapat dilakukan sesuai dengan karakteristik wilayah. 8. Mengatur mekanisme pengawasan dan akuntabilitas pengelola sumber daya alam kepada publik (public accountability). 9. Mengakui dan mengakomodasi secara utuh kemajemukan hukum (legal pluralism) pengelolaan sumber daya alam yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.
  • 14. Jadi, Analisis kebijakan pengelolaan sumberdaya itu dilihat.. Aktor/pelaku Sistem Jejaring Hierarki kelembagaan Produk kebijakan
  • 15. Sumber ◦ Marpaung, Lintje Anna, dkk. 2008. Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Air dalam Hubungannya dengan Otonomi Daerah (Studi di Propinsi Lampung). Jurnal Pranata Hukum Vol 3 No 2 hlm 92-118 ◦ Lahandu, Jamlis, dkk. 2016. Analisis Kebijakan Pengelolaan Akses Sumberdaya Alam oleh Masyarakat Kaili di Taman Hutan Raya (TAHURA) Sulawesi Tengah. Jurnal Agribisnis Vol 1 ◦ Nurajaya, I Nyoman. Prinsip-prinsip Global Pengelolaan Sumberdaya Alam Implikasinya Bagi Politik Pembangunan Hokum Nasional. Simposiumjai.ui.id ◦ Tijow, Lusiana. Kebijakan Pengelolaan ingkungan Hidup di Indonesia. Universitas Negeri Gorontalo ◦ Widiastuti, Anik. Kebijakan Mengelola Sumber Daya yang Bertanggung Jawab kaitannya dengan Pembangunan Berkelanjutan. Universitas Negeri Yogyakarta