Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan pemerintah, meliputi identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara pengadaan, jadwal dan anggaran pengadaan."
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan sinergi antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan dengan Direktorat SMI Kementerian Keuangan dalam pengelolaan investasi pemerintah yang optimal. Dibahas mengenai evaluasi pelaksanaan tugas manajemen investasi oleh Kanwil, perkembangan skema pembiayaan infrastruktur, evaluasi skema penerusan pinjaman, serta langkah-langkah untuk meningkatkan monitoring dan evaluasi program kredit pemerintah.
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan pengelolaan keuangan daerah dan strategi peningkatan opini laporan keuangan Pemda Kabupaten Jombang.
2. Beberapa strategi yang disebutkan antara lain penyempurnaan regulasi, pengembangan sistem dan SDM, serta peningkatan koordinasi antar instansi.
3. Dokumen tersebut juga mengidentifikasi permasalahan pengelolaan keuangan daerah seperti lemahnya pengawasan dan rendahny
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan pemerintah, meliputi identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara pengadaan, jadwal dan anggaran pengadaan."
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan sinergi antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan dengan Direktorat SMI Kementerian Keuangan dalam pengelolaan investasi pemerintah yang optimal. Dibahas mengenai evaluasi pelaksanaan tugas manajemen investasi oleh Kanwil, perkembangan skema pembiayaan infrastruktur, evaluasi skema penerusan pinjaman, serta langkah-langkah untuk meningkatkan monitoring dan evaluasi program kredit pemerintah.
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan pengelolaan keuangan daerah dan strategi peningkatan opini laporan keuangan Pemda Kabupaten Jombang.
2. Beberapa strategi yang disebutkan antara lain penyempurnaan regulasi, pengembangan sistem dan SDM, serta peningkatan koordinasi antar instansi.
3. Dokumen tersebut juga mengidentifikasi permasalahan pengelolaan keuangan daerah seperti lemahnya pengawasan dan rendahny
Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang cara melakukan review dokumen perencanaan pembangunan desa seperti RPJMDes dan RKPDes secara partisipatif agar tetap sesuai dengan kondisi terkini desa. Langkah-langkahnya meliputi meninjau kembali visi, misi, potensi, dan masalah, menyusun kegiatan baru jika diperlukan, membahas hasil review di forum musyawarah, dan menetapkan kembali dokumen
Spesifikasi barang/jasa disusun oleh ULP/Pejabat Pengadaan berdasarkan kebutuhan yang diuraikan dalam Rencana Umum Pengadaan dan Rencana Pelaksanaan Pengadaan yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran. Spesifikasi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam Dokumen Pengadaan untuk memenuhi persyaratan teknis. Perubahan spesifikasi memerlukan persetujuan dari Pengguna Anggaran.
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah Dadang Solihin
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang profil Dr. Dadang Solihin dan materi yang dibahasnya mengenai penganggaran berbasis kinerja, logika kerangka pengeluaran jangka menengah, serta tujuan dan cara pembangunan yang berkelanjutan dan berorientasi pada pengentasan kemiskinan.
Reviu RKA-K/L dilakukan oleh APIP K/L untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa RKA-K/L telah disusun sesuai peraturan dan sasaran K/L. Reviu mencakup kelayakan anggaran, kepatuhan perencanaan, dan kelengkapan dokumen. Reviu dilaksanakan secara paralel dengan penelitian oleh Biro Perencanaan K/L pada saat penyusunan RKA-K/L.
Dokumen tersebut membahas evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran pada triwulan pertama tahun 2022, dengan realisasi anggaran yang sudah cukup baik melebihi target 15% namun masih ada blokir anggaran sebesar Rp8,38 triliun.
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptxWakhyudi
PMK baru ini mengatur perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, serta akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat dengan menyempurnakan kaidah penganggaran dan mencantumkan prinsip belanja berkualitas."
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
Dokumen tersebut menyajikan profil Dr. Dadang Solihin dan ringkasan singkat mengenai beberapa topik utama yang diulas dalam blognya, seperti reformasi perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah, penajaman visi-misi melalui pendekatan positioning differentiation brand, serta tujuan dan permasalahan pembangunan daerah.
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut menyajikan profil Dr. Dadang Solihin dan berisi materi tentang reformasi perencanaan pembangunan daerah, reformasi penganggaran, dan perencanaan keuangan daerah. Materi-materi tersebut memberikan panduan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang politik anggaran dan strategi pem bahasan perubahan APBD. Secara garis besar membahas tentang siklus penyusunan anggaran daerah, dasar hukum perubahan APBD, jadwal penyusunan KU-P dan PPAS-P, penyusunan DPPA-SKPD, dan klasifikasi belanja.
Dokumen tersebut membahas reformulasi indikator kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) tahun 2022 dengan fokus pada akselerasi belanja dan pencapaian output berkualitas melalui perubahan formula IKPA dan penyederhanaan indikator penilaian kinerja."
Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang cara melakukan review dokumen perencanaan pembangunan desa seperti RPJMDes dan RKPDes secara partisipatif agar tetap sesuai dengan kondisi terkini desa. Langkah-langkahnya meliputi meninjau kembali visi, misi, potensi, dan masalah, menyusun kegiatan baru jika diperlukan, membahas hasil review di forum musyawarah, dan menetapkan kembali dokumen
Spesifikasi barang/jasa disusun oleh ULP/Pejabat Pengadaan berdasarkan kebutuhan yang diuraikan dalam Rencana Umum Pengadaan dan Rencana Pelaksanaan Pengadaan yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran. Spesifikasi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam Dokumen Pengadaan untuk memenuhi persyaratan teknis. Perubahan spesifikasi memerlukan persetujuan dari Pengguna Anggaran.
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembangunan Daerah Dadang Solihin
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang profil Dr. Dadang Solihin dan materi yang dibahasnya mengenai penganggaran berbasis kinerja, logika kerangka pengeluaran jangka menengah, serta tujuan dan cara pembangunan yang berkelanjutan dan berorientasi pada pengentasan kemiskinan.
Reviu RKA-K/L dilakukan oleh APIP K/L untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa RKA-K/L telah disusun sesuai peraturan dan sasaran K/L. Reviu mencakup kelayakan anggaran, kepatuhan perencanaan, dan kelengkapan dokumen. Reviu dilaksanakan secara paralel dengan penelitian oleh Biro Perencanaan K/L pada saat penyusunan RKA-K/L.
Dokumen tersebut membahas evaluasi kinerja pelaksanaan anggaran pada triwulan pertama tahun 2022, dengan realisasi anggaran yang sudah cukup baik melebihi target 15% namun masih ada blokir anggaran sebesar Rp8,38 triliun.
4. Bahan Sosialisasi PMK 62 Tahun 2023 edit 100723.pptxWakhyudi
PMK baru ini mengatur perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, serta akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat dengan menyempurnakan kaidah penganggaran dan mencantumkan prinsip belanja berkualitas."
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
Dokumen tersebut menyajikan profil Dr. Dadang Solihin dan ringkasan singkat mengenai beberapa topik utama yang diulas dalam blognya, seperti reformasi perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah, penajaman visi-misi melalui pendekatan positioning differentiation brand, serta tujuan dan permasalahan pembangunan daerah.
Konsep dan Paradigma Baru dalam Pengelolaan Keuangan DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut menyajikan profil Dr. Dadang Solihin dan berisi materi tentang reformasi perencanaan pembangunan daerah, reformasi penganggaran, dan perencanaan keuangan daerah. Materi-materi tersebut memberikan panduan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang politik anggaran dan strategi pem bahasan perubahan APBD. Secara garis besar membahas tentang siklus penyusunan anggaran daerah, dasar hukum perubahan APBD, jadwal penyusunan KU-P dan PPAS-P, penyusunan DPPA-SKPD, dan klasifikasi belanja.
Dokumen tersebut membahas reformulasi indikator kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) tahun 2022 dengan fokus pada akselerasi belanja dan pencapaian output berkualitas melalui perubahan formula IKPA dan penyederhanaan indikator penilaian kinerja."
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
Audit jasa konsultansi pekerjaan Perencanaan.pptx
1. R E V I U P e r e n c a n a a n
B a r a n g / J a s a
KURNIAWAN ILYAS
PPK KOMPETENSI
2. 1.Menghasilkan barang/jasa yang tepat
dari setiap uang yang dibelanjakan,
diukur dari aspek kualitas, kuantitas,
waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia
2.Meningkatkan penggunaan produk
dalam negeri
3.Meningkatkan peran serta Usaha Mikro,
Usaha Kecil, dan Koperasi
4.Meningkatkan peran pelaku usaha
nasional
TUJUAN PENGADAAN
5.Mendukung pelaksanaan penelitian dan
pemanfaatan barangtjasa hasil
penelitian
6.Meningkatkan keikutsertaan industri
kreatif
7.Mewujudkan pemerataan ekonomi dan
memberikan perluasan kesempatan
berusaha
8.Meningkatkan pengadaan berkelanjutan
Perpres 12/21 Ps. 4
3. PARA PIHAK DALAM PERENCANAAN PENGADAAN
Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran PPK
Pengelola PBJ, Personil Lainnya,
Tim Teknis, Agen Pengadaan
a. Menetapkan Perencanaan
Pengadaan
b. Menetapkan dan
mengumumkan RUP
c. Melaksanakan konsolidasi
pengadaan
Pejabat yang memperoleh tugas
dari PA untuk melaksanakan
sebagian kewenangan dan
tanggungjawab PA pada K/L/PD
yang bersangkutan
melyusunan Perencanaan
Pengadaan untuk tahun anggaran
berikutnya sesuai kebutuhan
K/L/PD yang tercantum dalam
RKA K/L atau RKA PD
Pada APBD, PPK yang
dirangkap oleh KPA dapat
menugaskan PPTK untuk
menyusun Perencanaan
Pengadaan.
PPTK harus memenuhi
persyaratan kompetensi PPK
Dapat diusulkan oleh PPK
Kepada PA/KPA Jika dibutuhkan
PerLKPP 12/21 Ps. 4-6
5. WAKTU PENYUSUNAN PERENCANAAN
No Waktu Penyusunan Perencanaan
Pengadaan
Bahan Reviu Rekomendasi/Simpulan
1 Penyusunan Perencanaan Pengadaan
yang menggunakan APBN dapat mulai
bersamaan dengan pembahasan RUU
APBN dan Nota Keuangan
RKA K/L
Pagu anggaran atau alokasi anggaran; b. Rencana
Kerja K/L; c. pedoman umum penyusunan RKA-K/L;
dan d. Format dan tatacara penyusunan RKA-K/
Nota Keuangan Kemenkeu
Pagu Anggaran cukup tersedia,
sesuai Renja
2 Penyusunan Perencanaan Pengadaan
yang menggunakan APBD, dapat mulai
bersamaan dengan pembahasan
Rancangan Perda tentang APBD dengan
DPRD
RKA/Rancangan APBD
KUA PPAS
RKPD
Renja
kesesuaian
3 Untuk barang/jasa yang pelaksanaan
kontraknya harus dimulai pada awal
tahun, Perencanaan Pengadaan dapat
dilakukan bersamaan dengan penyusunan
RKA K/L atau RKA PD
RKA K/L atau RKA PD
APBN = Pagu Anggaran/Pagu Indikatif
RKP/RKPD
Cleaning Service
ATK
Listrik
Air Minum
4 Penyusunan Perencanaan Pengadaan
akibat dari perubahan strategi
pencapaian target kinerja dan/atau
perubahan anggaran dilakukan pada
Tahun Anggaran berjalan
8. PERMASALAHAN PERENCANAAN
Indenfikasi Kebutuhan
No Potensi Masalah Resiko Penyebab Solusi Tindaklanjut
“Kelemahan/kesalahan”
perencanaan dan tata Kelola
Budaya feodal/
paradigma kekuasaan
Peningkatan kualitas
perencanaan dan
pembenahan ortala
Meningkatkan
kapasitan
perencanaan
Tidak didasarkan pada
perencanaan/kajian
B/J tidak sesuai kebutuhan :
Tdk bermanfaat
Penggunaan tdk
optimal
Biaya OP tinggi
Rendahnya
disiplin
perencanaan,
komitmen,
konsistensi;
Kelemahan tata
kelola;
Rendahnya
kompetensi;
Menjabarkan
Renstra/ Renja ke
dalam Rencana
Kebutuhan
Melakukan kajian
Menyusun
rencana
kebutuhan B/J
Jangka
Menengah
Melakukan FS
KonsultasiPublik
Ketidakjelasan kebutuhan vs
keinginan
Belum ada standarisasi
barang/jasa sesuai kebutuhan
Pemborosan/ inefisiensi
Menyulitkan integrasi
sistem
Kesadaran
rendah, wawasan
terbatas;
Ego
(individu,sector
Standarisasi/
penyamaan/
penyetaraan
spesifikasi
Menyusun dan
menerapkan standar
barang
9. Penetapan B/J
No Potensi Masalah Resiko Penyebab Solusi Tindaklanjut
Tidak mempertimbangkan inventory BMN Pemanfaatan BMN tidak
optimal
Pemborosan SumberDaya
Ketidakcermatan
Pengelolaan BMN
belum baik
Penguatan pengelolaan
BMN
Integrasi sistem
Pengelompokan barang/jasa tidak tepat (JK
vs JL, B vs. PK)
Kesulitan menetapkan kualifi kasi
penyedia, rancangan kon trak,dan
pencairan anggaran
Ketidakcermatan
Kompetensirendah
RevisiPOK
Konsultasi, Supervisi
Konsultasi, Bimtek
KAK/Spesifikasi teknis kurang jelas atau
sebaliknya terlalu rinci, mengarah pada
merek/penyedia tertentu, tidak sesuai
dengan kebutuhan pengguna, dsb.
Tujuan PBJ tidaktercapai
B/J tidak sesuaikebutuhan
Kemahalan/monopoli
Permasalahanhukum
Ketidakpercayaanpublik
Vested interest
Kompetensirendah
Tidak dilakukan survei
pengguna
Survei pasar (supply side)
Surveipengguna (demand
side)
Melaksanakan survei pasar
dan kebutuhan pengguna
Pemaketan :
1) Memecah paket untuk menghindari
tender
Harga tdkkompetitif
Inefisiensi
Vestedinterest
Salahpersepsi
Konsolidasi
Pengawasan (probity
audit)
Konsolidasi
Probity audit &advice
Pembinaan pelakuusaha
Pembinaanintegritas
Pengawasanmasyarakat
2) Pemaketan tidak optimal/ ekonomis Tdk mendorong UMKM tumbuh
berkembang
Resiko kegagalantinggi
3) Judul paket tidak sesuai dengan B/J yang
dibutuhkan/dihasilkan
Salah kode rekening(MAK)
Kesulitan dlm pelaporandan
pengelolaan BMN
Ketidakcermatan
Kompetensi rendah
Perubahan judul paket
Penguatan evaluasi RKA
Revisi POK
Paket tidak dilengkapi kode KBKI Menyulitkan pengolahan data,
analisis belanja, perencanaan dan
strategi pengadaa
Kurangsosialisasi
Belum diwajibkan
SosialisasiKBKI
Paksaan melalui sistem
Pembayaran dikaitkan dgn
kode KBKI
10. Cara Pengadaan
No Potensi Masalah Resiko Penyebab Solusi Tindaklanjut
Keliru memilih cara pengadaan Pelaksanaan terhambat Pemahaman terbatas Koreksi/perbaiki
No Potensi Masalah Resiko Penyebab Solusi Tindaklanjut
Pembebasan tanah, perencanaan, dan
pelaksanaan konstruksi dalam tahun yang
sama
Pekerjaan konstruksi tidak
terlaksana/tidak selesai
Kelemahan perencanaan Pelaksanaan konstruksi
tidak dalam satu tahun yang
sama dg perencanaan dan
pembebasan tanah
Pembebasan lahan dan
Perencanaan dilaksanakan
n-1
Pekerjaan yang membutuhkan waktu
penyelesaian lebih dari 12 bulan tidak
menggunakantahun jamak
Berpotensi masalah adm/ hukum
Kegiatanterhambat
Kelemahan perencanaan Persetujuan Kegiatan Tahun
Jamak masuk di dalam
kesepakatan APBD antara
DPRD dan Kepda
Persetujuan kegiatan tahun
jamak bersamaan dg
pembahasan RAPBD
Jadwal tidak realistik (tidak mem
pertimbangkan kompleksitas pekerjaan
dan/atau dipaksakan.
Pekerjaan tidakselesai
Pengadaan gagal dilaksanakan
Juklak/juknis terlambat
Tekanan politik
Ambisius
Membangun kesepahaman
dengan pejabat politik
Advokasi (lobby, sosialisasi,
FGD, dsb)
Jadwal PBJ tidak memperhitungkan musim,
dsb.
Tujuan tidaktercapai
B/J tidak bermanfaat
Kurang kompeten
Perubahan iklim
Peningkatan kompetensi
perencanaan
Pelatihan
Koordinasi
Jadwal pelaksanaan tidak selaras/sinergis
dengan kegiatan terkait
Tujuan tidak tercapai
Berpotensi rugi
Koordinasilemah
Network planninglemah
Komitmen rendah/ ego
sektor
Meningkatkan koordinasi Membentuk Tim/ Gugus
Tugas
Jadwal PBJ
11. Anggaran
No Potensi Masalah Resiko Penyebab Solusi Tindaklanjut
Anggaran penunjang tidak cukup Kegiatan terhambat
Resiko pengurangan spek.
Sasaran PBJ tidak tercapai
Ketidak cermatan
Kebijakan/ regulas i
Realokasi anggaran
Pengurangan volume/
lingkup pekerjaan
Revisi POK/DIPA
Perubahan anggaran
Salah
Salah kode rekening (MAK)
Kesulitan dalam penganggaran
dan pencairannya
Kegiatanterhambat
Ketidakcermatan
Perubahan/ revisi POK/
DIPA
Realokasi anggaran
RevisiPOK/DIPA
Perubahananggaran
Alokasi anggaran tidak tepat (tahun jamak)
No Potensi Masalah Resiko Penyebab Solusi Tindaklanjut
Pengumuman RUP terlambat Pengadaan terlambat, pertumbuhan
ekonomi terhambat
Ketidaksiapan
perencanaan
Ketidak disiplinan
Pengawasan/pengendalian
disertai sanksi
Evaluasi regular
Jadwal pelaksanaan dibuat asal-asalan Monev tidakakurat Kesengajaan (fleksibilitas) Penajaman Jadwal
RUP tidak dibuat dan tidak dimasukkan ke
SIRUP
Monev tidak akurat
Data tidak lengkap/ analisis
belanja tidak akurat
Potensi penyimpangan
Kesengajaan (mens rea) Pengawasan lebih ketat
disertai sanksi
Tidak mencairkan paket
yg tidak diumumkan di
SiRUP
Perkada
Integrasisistem
RUP
12. No Pemaketan Pengadaan Barang/Jasa
Pasal 20
1) Pemaketan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan dengan berorientasi pada:
a. keluaran atau hasil;
b. volume barang/jasa;
c. ketersediaan barang/jasa
d. kemampuan Pelaku Usaha; dan/atau
e. ketersediaan anggaran belanja.
2) Dalam melakukan pemaketan Pengadaan Barang/Jasa, dilarang:
a. menyatukan atau memusatkan beberapa paket Pengadaan Barang/Jasa yang tersebar di beberapa
lokasi/daerah yang menurut sifat pekerjaan dan TINGKAT EFISIENSINYA seharusnya dilakukan di
beberapa lokasi/daerah masing-masing;
b. menyatukan beberapa paket Pengadaan Barang/Jasa yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya
harus dipisahkan;
c. menyatukan beberapa paket Pengadaan Barang/Jasa yang besaran nilainya seharusnya dilakukan
oleh usaha kecil; dan/atau
d. memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa paket dengan maksud MENGHINDARI
TENDER/SELEKSI.
Perrpres 12/21 Ps. 20
13. Referensi
1. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2017 Tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan Dan
Penganggaran Pembangunan Nasional
2. Perpres No.12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
3. Peraturan Menteri PPN/ Kepala Bappenas No. 9 TAHUN 2017 Tentang Tata Cara
Penyusunan Dan Penelaahan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga
4. Peraturan LKPP No. 11 Tahun 2021 Tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
5. Permenkeu No. 60/PMK.02/2021 Tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022
6. Permendagri No. 27 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022
7. https://kepo-pbj.lkpp.go.id/repository/1591/permasalahan-dalam-perencanaan-
pengadaan-dan-pemilihan-penyedia
8. https://sirup.lkpp.go.id/sirup/ro/penyedia/satker/102030