Dokumen tersebut merupakan peraturan tentang pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Ciamis yang mengatur struktur anggaran pendapatan dan belanja desa, sumber-sumber pendapatan dan belanja desa, serta tata cara penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pengelolaan Keuangan Desa mengatur tentang ketentuan umum pengelolaan keuangan desa, asas, kekuasaan pengelolaan, APBDesa, pengelolaan, dan pembinaan serta pengawasan atas pengelolaan keuangan desa. Dokumen ini membahas 6 bab yang mencakup pengertian desa, keuangan desa, penyusunan dan pelaksanaan APBDesa, serta peran pemerintah dalam membina dan mengaw
pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Ciamis telah ditetapkan dengan peraturan bupati. pengelolaan keuangan desa telah menggunakan software aplikasi program komputer.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pengelolaan keuangan desa berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
2. Termasuk didalamnya adalah tentang pendapatan desa, belanja desa, pembiayaan desa, penyusunan APBDesa, perubahan APBDesa, alokasi dana desa, dan penggunaan dana desa.
3. Kebijakan pen
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan keuangan desa sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018, mencakup kewenangan pengelolaan keuangan desa, kedudukan keuangan desa, pengelola keuangan desa, dan klasifikasi anggaran pendapatan dan belanja desa."
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015Dodik Mer
1. Bimtek pengelolaan keuangan desa akan difokuskan pada penatausahaan keuangan oleh bendahara desa.
2. Materi bimtek mencakup pengertian, perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pemeriksaan keuangan desa.
3. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas bendahara desa dalam mengelola keuangan desa secara transparan dan akuntabel.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan keuangan dan aset desa, sumber-sumber pendapatan desa, alokasi dana desa, dan mekanisme pengelolaan keuangan desa sesuai UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pengelolaan Keuangan Desa mengatur tentang ketentuan umum pengelolaan keuangan desa, asas, kekuasaan pengelolaan, APBDesa, pengelolaan, dan pembinaan serta pengawasan atas pengelolaan keuangan desa. Dokumen ini membahas 6 bab yang mencakup pengertian desa, keuangan desa, penyusunan dan pelaksanaan APBDesa, serta peran pemerintah dalam membina dan mengaw
pengelolaan keuangan desa di Kabupaten Ciamis telah ditetapkan dengan peraturan bupati. pengelolaan keuangan desa telah menggunakan software aplikasi program komputer.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pengelolaan keuangan desa berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
2. Termasuk didalamnya adalah tentang pendapatan desa, belanja desa, pembiayaan desa, penyusunan APBDesa, perubahan APBDesa, alokasi dana desa, dan penggunaan dana desa.
3. Kebijakan pen
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan keuangan desa sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018, mencakup kewenangan pengelolaan keuangan desa, kedudukan keuangan desa, pengelola keuangan desa, dan klasifikasi anggaran pendapatan dan belanja desa."
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015Dodik Mer
1. Bimtek pengelolaan keuangan desa akan difokuskan pada penatausahaan keuangan oleh bendahara desa.
2. Materi bimtek mencakup pengertian, perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pemeriksaan keuangan desa.
3. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas bendahara desa dalam mengelola keuangan desa secara transparan dan akuntabel.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan keuangan dan aset desa, sumber-sumber pendapatan desa, alokasi dana desa, dan mekanisme pengelolaan keuangan desa sesuai UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan desa.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan keuangan desa yang meliputi perencanaan anggaran desa (APB Desa), pelaksanaan keuangan desa, penatausahaan keuangan desa, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan desa."
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang pengelolaan keuangan desa, mencakup ketentuan umum, asas pengelolaan, kekuasaan pengelolaan, APBDesa (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa), dan ketentuan lainnya. Kepala Desa bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan desa dan dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa. APBDesa terdiri atas pendapatan, belanja, dan
Dokumen tersebut membahas tentang tata kelola keuangan desa yang mencakup lima bagian utama yaitu asas pengelolaan keuangan desa, kekuasaan pengelolaan keuangan desa, prinsip-prinsip APB Desa, struktur APB Desa, dan penatausahaan serta pertanggungjawaban keuangan desa.
Dokumen tersebut membahas siklus keuangan desa mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaporan hingga pertanggungjawaban. Termasuk didalamnya para pihak yang terlibat, arena perencanaan, dokumen yang dirujuk dan dihasilkan, serta istilah-istilah yang digunakan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas sumber-sumber pendapatan desa yang diatur dalam Rancangan Undang-Undang Desa, termasuk alokasi dari APBN dan dana perimbangan.
2. Simulasi menunjukkan besaran rata-rata pendapatan desa dari berbagai sumber pendapatan pemerintah.
3. Ada kesenjangan besar antara pendapatan desa di berbagai daerah yang disebabkan oleh ketidakseimbangan fiskal
Dokumen ini memberikan petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konsultasi pengelolaan keuangan desa oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Dokumen ini menjelaskan tentang peraturan terkait pengelolaan keuangan desa, struktur organisasi dan tata kelola keuangan desa, serta proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan belanja desa."
Ringkasan dokumen:
Dokumen tersebut membahas tentang penatausahaan keuangan desa, termasuk prosedur penerimaan, pengeluaran, dan pencatatan keuangan desa seperti buku kas umum, buku bank, dan buku pembantu pajak.
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...Yudhi Aldriand
Dokumen tersebut merangkum struktur organisasi dan tata kelola keuangan Inspektorat Kabupaten Bekasi. Terdiri dari pejabat dan personil inspektorat, dasar hukum, bentuk pengawasan, ruang lingkup, dan proses penyusunan anggaran pemerintahan desa.
Pengelolaan Keuangan Desa Berdasarkan permendagri 20 Tahun 2018 merupakan Peraturan perundang-Undangan yang perlu dipahami untuk semua pelaku yang berhubungan dengan Desa.
Dokumen tersebut berisi format-format yang digunakan dalam pengelolaan keuangan desa, meliputi format rancangan peraturan desa tentang APBDesa, rencana anggaran biaya, buku kas pembantuan kegiatan, surat permintaan pembayaran, dan laporan realisasi pelaksanaan APBDesa.
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang penetapan prioritas dana desa, penyaluran, dan pelaporan penggunaan dana desa yang bersumber dari anggaran pemerintah pusat. Alokasi dana desa akan ditambah secara bertahap hingga mencapai 100% dari anggaran transfer ke daerah pada tahun 2017. Dana desa harus digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa sesuai rencana dan prioritas yang disepakati d
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pengentasan kemiskinan di desa melalui program-program unggulan Bupati untuk percepatan penanggulangan kemiskinan dengan skema sharing antara APBD dan APBDes. Beberapa program unggulan tersebut adalah Jamkesda, RTLH, subsidi angkutan desa, BOS untuk siswa miskin, bantuan sertifikat UMKM, dan bantuan bibit pohon untuk rumah tangga miskin.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014 mengatur tentang pengelolaan keuangan desa yang dilakukan secara transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib serta dikelola dalam satu tahun anggaran. Kepala desa memegang peran penting dalam pengelolaan keuangan desa dengan dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Seksi, dan Bendah
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan keuangan desa yang meliputi perencanaan anggaran desa (APB Desa), pelaksanaan keuangan desa, penatausahaan keuangan desa, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan desa."
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang pengelolaan keuangan desa, mencakup ketentuan umum, asas pengelolaan, kekuasaan pengelolaan, APBDesa (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa), dan ketentuan lainnya. Kepala Desa bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan desa dan dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa. APBDesa terdiri atas pendapatan, belanja, dan
Dokumen tersebut membahas tentang tata kelola keuangan desa yang mencakup lima bagian utama yaitu asas pengelolaan keuangan desa, kekuasaan pengelolaan keuangan desa, prinsip-prinsip APB Desa, struktur APB Desa, dan penatausahaan serta pertanggungjawaban keuangan desa.
Dokumen tersebut membahas siklus keuangan desa mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaporan hingga pertanggungjawaban. Termasuk didalamnya para pihak yang terlibat, arena perencanaan, dokumen yang dirujuk dan dihasilkan, serta istilah-istilah yang digunakan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas sumber-sumber pendapatan desa yang diatur dalam Rancangan Undang-Undang Desa, termasuk alokasi dari APBN dan dana perimbangan.
2. Simulasi menunjukkan besaran rata-rata pendapatan desa dari berbagai sumber pendapatan pemerintah.
3. Ada kesenjangan besar antara pendapatan desa di berbagai daerah yang disebabkan oleh ketidakseimbangan fiskal
Dokumen ini memberikan petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konsultasi pengelolaan keuangan desa oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Dokumen ini menjelaskan tentang peraturan terkait pengelolaan keuangan desa, struktur organisasi dan tata kelola keuangan desa, serta proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan belanja desa."
Ringkasan dokumen:
Dokumen tersebut membahas tentang penatausahaan keuangan desa, termasuk prosedur penerimaan, pengeluaran, dan pencatatan keuangan desa seperti buku kas umum, buku bank, dan buku pembantu pajak.
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai Peraturan Mendagri No 7 T...Yudhi Aldriand
Dokumen tersebut merangkum struktur organisasi dan tata kelola keuangan Inspektorat Kabupaten Bekasi. Terdiri dari pejabat dan personil inspektorat, dasar hukum, bentuk pengawasan, ruang lingkup, dan proses penyusunan anggaran pemerintahan desa.
Pengelolaan Keuangan Desa Berdasarkan permendagri 20 Tahun 2018 merupakan Peraturan perundang-Undangan yang perlu dipahami untuk semua pelaku yang berhubungan dengan Desa.
Dokumen tersebut berisi format-format yang digunakan dalam pengelolaan keuangan desa, meliputi format rancangan peraturan desa tentang APBDesa, rencana anggaran biaya, buku kas pembantuan kegiatan, surat permintaan pembayaran, dan laporan realisasi pelaksanaan APBDesa.
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang penetapan prioritas dana desa, penyaluran, dan pelaporan penggunaan dana desa yang bersumber dari anggaran pemerintah pusat. Alokasi dana desa akan ditambah secara bertahap hingga mencapai 100% dari anggaran transfer ke daerah pada tahun 2017. Dana desa harus digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa sesuai rencana dan prioritas yang disepakati d
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pengentasan kemiskinan di desa melalui program-program unggulan Bupati untuk percepatan penanggulangan kemiskinan dengan skema sharing antara APBD dan APBDes. Beberapa program unggulan tersebut adalah Jamkesda, RTLH, subsidi angkutan desa, BOS untuk siswa miskin, bantuan sertifikat UMKM, dan bantuan bibit pohon untuk rumah tangga miskin.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014 mengatur tentang pengelolaan keuangan desa yang dilakukan secara transparan, akuntabel, partisipatif, dan tertib serta dikelola dalam satu tahun anggaran. Kepala desa memegang peran penting dalam pengelolaan keuangan desa dengan dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Seksi, dan Bendah
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...MAHMUN SYARIF
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan umum pengelolaan keuangan desa menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018. Terdapat perubahan definisi pengelolaan keuangan desa, pengelola keuangan desa, klasifikasi belanja desa, serta pendapatan dan pengeluaran desa."
Dokumen tersebut membahas kebijakan pengelolaan keuangan dan kekayaan desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Secara ringkas, dijelaskan mengenai dasar hukum, kewenangan desa, penghasilan pemerintah desa, pendapatan, belanja, dan pembiayaan desa.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan, pelaksanaan, dan roadmap peraturan pemerintah nomor 60 tahun 2014 tentang dana desa yang bersumber dari APBN. Secara garis besar dijelaskan mengenai sumber-sumber pendapatan desa, prinsip pengaturan pendanaan penyelenggaraan pemerintahan desa, serta tahapan penganggaran, pengalokasian, penyaluran, penggunaan, pelaporan, dan pemantauan dana desa.
Perbup juklak apbdes 2015 Kabupaten Kuningan finalari saridjo
Peraturan ini mengatur pedoman penyusunan anggaran pendapatan dan belanja desa tahun 2015 di Kabupaten Kuningan. Pedoman ini mencakup pengertian, pokok-pokok kebijakan penyusunan anggaran desa, teknis penyusunan anggaran, dan hal lain terkait penyusunan anggaran desa.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pengelolaan keuangan desa dalam masa pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi desa. Terdapat penjelasan mengenai dasar hukum dan regulasi pengelolaan keuangan desa, tujuan pembangunan desa, kewenangan desa, tahapan pengelolaan keuangan desa, sumber pendapatan desa, dan pembagian tanggung jawab antar kementerian dalam pengelolaan dana desa.
Dokumen tersebut membahas struktur APBD yang mencakup pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah. Pendapatan daerah terdiri dari PAD, dana perimbangan, dan sumber lain. Belanja daerah dikelompokkan menjadi belanja tidak langsung dan langsung yang mencakup berbagai jenis seperti pegawai, barang, modal, bunga dan lainnya. APBD harus seimbang antara pendapatan dan belanjanya."
SALINAN APERATURAN DESA BHUANA JAYA NO.16 TAHUN 2020 TENTANG ANGGARAN PENDAP...Suwondo Chan
Peraturan Desa ini menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Bhuana Jaya tahun 2021 dengan total pendapatan Rp2,9 miliar dan total belanja Rp3 miliar sehingga mengalami defisit Rp46 juta yang akan ditutupi dari pembiayaan. Peraturan ini juga mengatur pengelolaan keuangan desa dan kegiatan untuk penanggulangan bencana.
Peraturan Presiden ini mengatur tentang pembentukan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang bertugas dalam bidang pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi. Peraturan ini juga mengatur struktur organisasi dan tugas masing-masing unit organisasi di bawah Kementerian tersebut.
Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 mengatur tentang organisasi dan tugas Kementerian Dalam Negeri. Kementerian Dalam Negeri bertugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan dan terdiri atas Sekretariat Jenderal, 8 Direktorat Jenderal, dan 5 Staf Ahli Bidang.
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang pemilihan kepala desa di Indonesia. Pemilihan kepala desa dapat dilakukan secara serentak satu kali untuk seluruh desa di suatu kabupaten/kota, atau secara bergelombang dengan interval maksimal 2 tahun. Persiapan pemilihan meliputi pembentukan panitia pemilihan, penetapan daftar pemilih tetap, dan perencanaan biaya. Tahapan pemilihan terdiri dari
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang pedoman teknis peraturan di desa. Dokumen ini membahas jenis peraturan di desa, materi muatannya, proses penyusunan, pembahasan, penetapan, evaluasi, dan klarifikasi peraturan desa. Tujuannya adalah untuk melaksanakan ketentuan Pasal 89 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang pelaksanaan UU Desa.
Dokumen ini memberikan instruksi langkah-langkah untuk login ke dasbor WordPress, termasuk mengetahui nama domain dan pengguna, memasukkan username dan password, serta cara untuk mendapatkan kembali password yang hilang melalui email. Jika metode tersebut tidak berhasil, disarankan untuk menghubungi penyedia hosting atau tim dukungan teknis.
Komunitas Dem-IT Ciamis adalah wadah gerakan sosial yang mendorong pemerintahan desa yang terbuka dan berbasis teknologi informasi di Kabupaten Ciamis. Komunitas ini bertujuan membangun pelayanan publik yang baik serta pengelolaan sumber daya desa yang transparan melalui pelatihan penggunaan website dan aplikasi desa. Saat ini telah banyak desa di Ciamis yang mengelola website untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang terbuka
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pemerintah dalam memperkuat peran desa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Beberapa poin kuncinya adalah penguatan kapasitas pemerintahan desa, peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, serta pemberdayaan ekonomi desa untuk mencapai mandiri dan sejahtera.
Berita ini merangkum hasil panen ikan mas di Desa Cibeureum yang menjadi sumber pendapatan warga. Forum Warga Cibeureum memanen lima kolam ikan mas dan memperoleh hasil panen dua ton ikan mas yang dijual dengan keuntungan Rp15 juta. Usaha kolam ikan mas ini memberikan manfaat ekonomi bagi warga desa.
PP ini menetapkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual dan berbasis kas menuju akrual untuk penyusunan laporan keuangan pemerintah sesuai dengan UU Keuangan Negara. SAP berbasis akrual tercantum dalam Lampiran I dan berlaku sejak ditetapkan, sedangkan SAP berbasis kas menuju akrual tercantum dalam Lampiran II. PP ini mencabut PP sebelumnya tentang SAP.
Dokumen tersebut membahas transformasi peran fasilitator dalam mendampingi pemberdayaan masyarakat desa menyongsong implementasi Undang-Undang Desa. Dokumen menjelaskan peran fasilitator yang berubah seiring waktu, dari TKS hingga pendamping PNPM, serta kompetensi apa saja yang dibutuhkan fasilitator untuk mendampingi pembangunan berkelanjutan di desa sesuai UU Desa.
Dokumen tersebut membahas masalah kemiskinan di Indonesia dan rekomendasi kebijakan untuk pengentasannya. Kemiskinan masih menjadi masalah besar dengan jumlah penduduk miskin sekitar 28 juta jiwa. Sebab-sebab kemiskinan berbeda antara perkotaan dan pedesaan. Pemerintah telah mengembangkan berbagai program pengentasan kemiskinan namun hasilnya bervariasi.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
1. PERATURAN BUPATI
NO 13 TAHUN 2009
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Ciamis, 12 Nopember 2009
2. 2. STRUKTUR APB Desa
Pendapatan
Belanja
Pembiayaan
Defisit/Surplus
Penerimaan
Pengeluaran
Pembiayaan
Neto
3. Pendapatan Desa
• Pendapatan Asli Desa
• Bagi Hasil Pajak Daerah
• Bagian dari Retribusi Daerah
• Alokasi Dana Desa (ADD)
• Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah
Daerah dan Desa lainnya
• Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga
4. Pendapatan Asli Desa
• Hasil usaha Desa
• Hasil kekayaan Desa
• Hasil swadaya dan partisipasi masyarakat
• Lain-lain Pendapatan Asli Desa
5. Hasil usaha Desa yang terdiri dari :
• Bagian Laba dari Badan Usaha Milik Desa;
• Bagian Laba dari Badan Kredit Desa;
• Bagian Laba dari Koperasi Desa.
6. Hasil kekayaan Desa yang terdiri dari:
• Tanah Kas Desa;
• Pasar Desa;
• Bangunan Desa;
• Obyek rekreasi yang dikelola oleh Desa;
• Pemandian Umum yang dikelola oleh Desa;
• Hutan Desa;
• Perairan/pantai dalam batas tertentu yang dikelola oleh
Desa;
• Tempat-tempat pemancingan di sungai yang dikelola
oleh Desa;
• Tempat pelelangan ikan yang dikelola oleh Desa;
• Lain-lain kekayaan Desa.
7. Hasil swadaya dan partisipasi masyarakat
terdiri dari:
• Urunan Desa, carik/pancen dan/atau nama lain yang
sejenis;
• Iuran tempat penitipan Kendaraan/Sepeda/ Sepeda
Motor;
• Hasil Swadaya dan Partisipasi lain yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
8. Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang terdiri dari :
• Ganti ongkos cetak Surat-
Surat/Blanko-Blanko;
• Biaya Legalisasi Surat-Surat;
• Biaya Legalisasi Wesel;
• Sewa tanah desa;
• Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
9. Bagi Hasil Pajak Daerah
Bagi hasil Pajak Daerah adalah Bagi Hasil
Pajak Daerah berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Ciamis
10. Bagian dari Retribusi Daerah
Bagian dari Retribusi Daerah
berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Ciamis
11.
12. Bantuan Keuangan dari Pemerintah,
Pemerintah Propinsi, Pemerintah Daerah dan
Desa lainnya
Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah
Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten dicantumkan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang
peruntukkannya diatur berdasarkan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku
13. Hibah dan
Sumbangan Pihak Ketiga
• Pemberian Hibah dan sumbangan tidak mengurangi kewajiban-kewajiban
pihak penyumbang kepada Desa;
• Hibah dan Sumbangan merupakan hasil gotong royong dan
partisipasi masyarakat;
• Hibah dan Sumbangan baik barang bergerak maupun barang tidak
bergerak dicatat sebagai barang inventaris kekayaan milik desa
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku;
14. Belanja Desa
• Belanja Desa dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang menjadi
kewenangan desa;
• Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang
merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa .
15. Belanja Desa
• Kelompok Belanja Langsung;
• Kelompok Belanja Tidak Langsung.
16. Kelompok Belanja Langsung
Kelompok Belanja Langsung adalah bagian belanja
yang dialokasikan pada atau digunakan untuk
membiayai Program/kegiatan yang hasil, manfaat
dan dampaknya secara langsung dinikmati oleh
masyarakat desa, terdiri dari:
• Belanja Pegawai;
• Belanja Barang dan Jasa;
• Belanja Modal;
17.
18. Belanja Tidak Langsung
Kelompok Belanja Tidak Langsung adalah
bagian belanja yang dialokasikan pada atau
digunakan untuk membiayai kegiatan yang
hasil, manfaat dan dampaknya dinikmati secara
terbatas, yakni oleh Pemerintahan Desa, terdiri
dari:
• Belanja Pegawai/Penghasilan Tetap;
• Belanja Bunga;
• Belanja Subsidi;
• Belanja Hibah;
• Belanja Bantuan Sosial;
• Belanja Bantuan Keuangan;
• Belanja Tak Terduga.
19.
20. Pembiayaan
• Pembiayaan desa meliputi semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun
anggaran berikutnya;
• Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud
terdiri dari:
a) Penerimaan Pembiayaan;
b) Pengeluaran Pembiayaan.
21. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan sebagaimana
dimaksud di atas, mencakup :
• Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun
sebelumnya;
• Pencairan Dana Cadangan;
• Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan;
• Penerimaan Pinjaman;
• Bagian laba dari penyertaan modal.
23. DANA CADANGAN
• Tidak dapat digunakan untuk membiayai
kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Desa tentang
pembentukan dana cadangan;
• Dibukukan dalam rekening tersendiri atau
disimpan pada kas desa tersendiri atas
nama dana cadangan pemerintah desa;
• Dana tersebut dapat ditempatkan dalam
deposito yang memberikan hasil tetap
dengan resiko rendah;
• Penerimaan jasa giro/hasil bunga rekening
dana cadangan dan penempatan dalam
deposito menambah jumlah dana
cadangan;
1
24. DANA CADANGAN
2
• Guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat
sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran yang
ditetapkan dengan Peraturan Desa;
• Peraturan Desa mencakup:
• tujuan pembentukan dana cadangan,
• program dan kegiatan yang akan dibiayai
• besaran dan rincian tahunan dana cadangan
• sumber dana cadangan dan
• tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan;
• Kegiatan dilaksanakan apabila dana cadangan telah mencukupi;
• Rancangan Peraturan Desa tentang pembentukan dana cadangan
dibahas bersamaan dengan pembahasan Peraturan Desa tentang
APB Desa;
25. DANA CADANGAN
• Pembahasan Rancangan Peraturan Desa tentang Pembentukan
Dana Cadangan bersamaan dengan Pembahasan Rancangan
Peraturan Desa tentang APB Desa;
• Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan
desa, pinjaman desa dan penerimaan lain yang penggunaannya
dibatasi untuk pengeluaran tertentu berdasarkan peraturan
perundang-undangan;
• Penerimaan hasil bunga/deviden/royalti rekening dana cadangan
dan penempatan dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah
dana cadangan berkenaan dalam daftar dana cadangan pada
lampiran Peraturan Desa tentang APB Desa;
• Pembentukan dana cadangan dianggarkan pada pengeluaran
pembiayaan dalam tahun anggaran yang berkenaan.
3
26. PENYERTAAN MODAL DESA
• Penyertaan modal awal dan penambahan modal
dicatat pada rekening penyertaan modal desa
• Pemerintah desa melakukan investasi pada
Badan Usaha Milik Desa atau dalam Badan
Usaha Swasta lain, dalam bentuk penyertaan
modal desa;
• Penyertaan modal desa dilakukan Kepala Desa
dengan persetujuan BPD setelah ditetapkan
dengan Peraturan Desa.
27. Surplus dan Defisit APB Desa
• Surplus Anggaran merupakan selisih lebih antara Pendapatan Desa
dan Belanja Desa selama satu tahun anggaran;
• Defisit Anggaran merupakan selisih kurang antara Pendapatan Desa
dan Belanja Desa selama satu tahun anggaran;
• Selisih lebih/kurang antara Pendapatan dan Belanja selama satu
tahun anggaran dicatat dalam Pos Surplus/Defisit.
28. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
• mencakup pelampauan penerimaan
Pendapatan Asli Desa,
• pelampauan penerimaan Alokasi Dana Desa,
• pelampauan penerimaan lain-lain
pendapatan desa yang sah,
• pelampauan penerimaan pembiayaan,
• penghematan belanja,
• kewajiban kepada fihak ketiga sampai
dengan akhir tahun belum terselesaikan dan
• sisa dana kegiatan lanjutan.
1
29. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun
sebelumnya, merupakan penerimaan
pembiayaan yang digunakan untuk:
a) menutupi defisit anggaran apabila realisasi
pendapatan lebih kecil dari pada realisasi
belanja;
b) mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan
atas beban belanja langsung;
c) mendanai kewajiban lainnya yang sampai
dengan akhir tahun anggaran belum
diselesaikan.
2
30. Hibah dan Sumbangan berbentuk barang dan jasa
• Hibah dan Sumbangan yang berbentuk barang
dan/atau jasa dicantumkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa dengan nilai
wajar;
• Hibah dan Sumbangan yang berbentuk barang
dan/atau jasa dicatat pada pendapatan dan
belanja dengan nilai yang sama;
• Pencatatan pendapatan dan belanja
berdasarkan bukti/keterangan hibah dan
sumbangan.
31. Penyusunan Rancangan APB Desa
• Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) dan
Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa)
• Penetapan Rancangan APB Desa
• Kode Rekening Penganggaran
• Penetapan Penjabaran APB Desa
• Evaluasi Rancangan APB Desa
• Penetapan Peraturan Desa tentang APB Desa
• Pelaksanaan APB Desa
32. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD)
dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa)
• RPJMD disusun untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan
penjabaran dari visi dan misi dari Kepala Desa yang terpilih;
• Setelah berakhir jangka waktu RPJMD, Kepala Desa terpilih
menyusun kembali RPJMD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun;
• Kepala Desa yang baru dapat merubah RPJMD sesuai dengan visi
dan misinya;
• RPJMDesa ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Kepala
Desa dilantik;
• Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
menyusun RKPDesa yang merupakan penjabaran dari RPJMDesa
berdasarkan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan Desa;
• Penyusunan RKP Desa diselesaikan paling lambat akhir bulan
Januari tahun anggaran sebelumnya;
• RKP Desa ditetapkan dengan persetujuan bersama antara Kepala
Desa dan BPD yang dituangkan dengan Peraturan Kepala Desa;
33. Penetapan Rancangan APB Desa
• Sekretaris Desa menyusun Rencana Kerja Anggaran Desa (RKA-Desa) dan
Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa berdasarkan pada RKP Desa;
• Sekretaris Desa menyampaikan RKA-Desa dan Rancangan Peraturan Desa
tentang APB Desa kepada Kepala Desa untuk disampaikan kepada BPD;
• Kepala Desa menyampaikan rancangan Peraturan Desa kepada BPD untuk
dibahas bersama dalam rangka memperoleh persetujuan bersama;
• Penyampaian rancangan Peraturan Desa paling lambat minggu pertama
bulan November tahun anggaran sebelumnya;
• Pembahasan menitik-beratkan pada kesesuaian dengan RKP Desa;
• Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa yang telah disetujui bersama
BPD dan Rancangan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa, paling
lambat 3 (tiga) hari kerja disampaikan kepada Bupati untuk dievaluasi;
• Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa dan Rancangan Peraturan
Kepala Desa tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
sebagaimana dimaksud angka 6), ditetapkan paling lambat 1 (satu) bulan
setelah APBD Kabupaten ditetapkan;
34.
35.
36. Kode Rekening Penganggaran
• Kode aset, kode kewajiban dan
kode ekuitas yang digunakan dalam
neraca.
• Kode pendapatan, kode belanja
dan kode pembiayaan yang
digunakan dalam penganggaran.