SlideShare a Scribd company logo
INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
TAUFIQ ISMAIL HARAHAP, SE (IRBAN WILAYAH I)
ADRINAULFAHARAHAP, SP., M.Si (AUDITOR MADYA)
Aek Kanopan, 07 Juli 2023
Desa adalah desa dan desa adat atau yang
disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
UU 6/2014
Desa
PP 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 6/2014
PP 47/2015 tentang Perubahan PP 43/2014
PERATURAN PEMERINTAH
REGULASI TERKAIT DANA DESA
PP 60/2014 tentang Dana Desa bersumber APBN
PP 22/2015 tentang Perubahan PP 60/2014
PP 8/2016 tentang Perubahan Kedua PP 60/2014
PERATURAN MENTERI
Permendagri 114/2014 Pedoman Pembangunan Desa
Permendagri 44/2016 Kewenangan Desa
Permendagri 20/2018 Pengelolaan Keuangan Desa
Permenkeu 49/PMK.07/2016 Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,
Pemantauan & Evaluasi DD
Permenkeu 50/PMK.07/2017 tentang Transfer Dana ke Daerah dan Desa Permendes,
PDT dan Transmigrasi 22/2017 tentang Prioritas Penetapan Pelaksanaan Dana Desa
Permendes, PDT dan Transmigrasi 04/2017 tentang Perubahan atas Permendes, PDT dan
Transmigrasi 22/2017 tentang Prioritas Penetapan Pelaksanaan Dana Desa
Perka LKPP 13/2013 tentang Pengadaan barang/jasa di Desa.
Perka 22/2016 tentang Perubahan atas Perka LKPP 13/2013 tentang Pengadaan barang/jas
di Desa.
PP 12/2017
PEMERINTAH DESA
Kades : Tokoh Masyarakat (Bukan Pendidikan Formal)
Perangkat : Minimal SMA, Fakta masih banyak SD, SMP.
Aksebilitas rendah (informasi, transportasi, listrik, perbankan)
KEWENANGAN DESA
• Sistem masy.Adat; Kelembagaan dan
hukum adat; Tanah Kas Desa; Kesepakatan
dlm kehidupan masy. Desa; Pengembangan
peran masy.Desa (PP 47/15).
Hak Asal Usul
perahu;
umum;
Pasar
Saluran
Desa;
irigasi;
Tempat
Sanitasi
• Tambatan
pemandian
lingkungan; Posyandu; Sanggar seni/belajar;
Perpustakaan Desa; Embung Desa; Jalan Desa;
Pengelolaan air minum (PP 47/15)
Lokal Berskala Desa
• Pemilu
• Kependudukan
• Pajak dan retribusi
Ditugaskan Oleh
Pemerintah Dan
Pemda
• Penyelesaian konflik
• Program nasional pemberdayaan
Masyarakat
• Penanganan HIV AIDS
Kewenangan Lain
Lainnya
Hak dan
pendapatan,
Kewajiban dapat menimbulkan
belanja, pembiayaan dan
pengelolaan keuangan desa.
Adalah semua hak dan kewajiban desa yang
dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban.
6
KEUANGAN DESA
(Pasal 7
1UU 6/2014)
I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A
SUMBER PENDAPATAN DESA
1.Pendapatan A sli Desa (PADes);
2. Alokasi APBN (Dana Desa);
3.Bagi Hasil Pajak & Retribusi Daerah;
4. Alokasi Dana Desa (ADD)
5.Bantuan Keuangan APBD Provinsi/
Kabupaten;
6.Hibah dan sumbangan pihak ketiga;
7.Lain-lain Pendapatan Desa yg sah.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
TATA KELOLA
KEUANGAN DESA
1. PERENCANAAN
2.PENGANGGARAN
3.PELAKSANAAN
KEGIATAN
4. PENATAUSAHAAN
5. PELAPORAN
6.PERTANGGUNGJAWABAN
8
9
MUSYAWARAH
DESA
PERENCANAAN
DESA
RPJMDesa
RKPDesa
PERMENDAGRI
NO. 114/2014
PEDOMAN
PEMBANGUNAN DESA
APBDesa
PERMENDAGRI
NO. 20/2018
PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
1. PADesa;
2. Alokasi APBN;
3. Bag. Hasil Pajak &
Retribusi Daerah;
4. ADD
5. Bantuan Keuangan APBD
Prov/Kab.
sumbangan
Pendapatan
6. Hibah dan
pihak ketiga;
7. lain-lain
Desa yg sah.
 Diprioritas utk Kebutuhan.
Pembangunan
 Kebutuhan Pembangunan
meliputi, tapi tdk terbatas
pada:
a. Kebutuhan Primer;
b. Pelayanan Dasar;
c. Lingkungan;
d.Pemberdayaan Masy.
Desa.
PEREN CANAAN
PARTISIPATIF
PTPKD
Kades
Sbg Pemegang
Kekuasaan
KEPALA
DESA
Pelaksana
Kewilayahan
KEPALA
DUSUN
SEKRETARIS
URUSAN
Kaur kaur Kaur
PELAKSANA
TEKNIS
Kasi Kasi Kasi
SEKDES
Koordinator
I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A
Kasi
Pelaks. Kegiatan
Staf Ka. urusan
Bendahara
10
•Menyusun & melaks. Kebijakan Pengelolaan
APBDesa
Ranperdes tentang APBDesa,
APBDesa & pertg. Jwb pelaks.
•Menyusun
perubahan
APBDesa;
•Melakukan pengendalian thd pelaks.giat yg
telah ditetapkan dlm APBDesa
•Menyusun Pelaporan & Pertanggungjwban
Pelaks. Keg. APBDesa;
•Melakukan Verifikasi thd ren. Blanja & bukti-
bukti pengeluaran.
Sekdes
(Koordinator)
•Menyusun rencana Pelaks. giat yg menjd tg .jwb nya;
•Melaks. Keg. Bersama LKD yg dittpkan dlm
APBDesa;
•Melakukan tindakan pengeluaran yg menyebabkan
atas beban Anggaran Kegiatan;
•Mengandalikan Pelaks. giat;
•Melaporkan perkembangan pelaks giat pd Kades;
•Menyiapkan dok. Anggaran atas beban pelaks keg.
Kasi
(Pelaks.Keg.)
Bendahara
Kepala Desa
(Pemegang Kekuasaan
dan kekayaan yang
dipisahkan)
• Menetapkan kebijakan ttg pelaks.APBDes
;
• Menetapkan PTPKD;
• Menetapkan petugas pemungutan penerimaan desa;
• Menyetujui pengeluaran yg ditetapkankan dlm
APBDesa.
•Menerima,menyimpan,menyetorkan,menatausahakan
& mempertanggungjwbkan penerimaan pendapatan
Desa & pengeluaran pendapatan Desa dlm rangka
pelaks. APBDesa melalui Sekdes;
•Mendapatkan bukti transaksi atas pendapatan
&pengeluaran;
•Bertanggungjwb atas pelaksanaan tugasnya kpd Kades.
11
EVALUASI RANC. PERDES TTG APBDes
MELALUI CAMAT (Permendagri Ps. 22 - 23 -)
BAHAS &
SEPAKATI
BERSAMA
(paling lambat
Oktober)
MUSDES
KADES BPD
BUPATI/
WALIKOTA
Susun Perdes ttg Ranc. APBDes
dgn mengacu RKPDesa tahun ybs
Sampaikan
Ranc. APBDes
Sampai-
kan
Ranc.
Perdes
CAMAT
Sampaikan Ranc.
Perdes ttg APBDes
(paling lama 3 hari
sejak diSepakati)
Evaluasi & tetapkan hasil evaluasi
(max 20 hari kerja sejak diterima
Tidak
memberikan
hasil
Evaluasi
Ranc. Perdes
berlaku dgn
sendirinya
Menyatakan Perdes
bertentangan dg
kepentingan umum
& per-UU-an yg lebih
tinggi
2
4
3
5
8
Kades tidak
indahkan & tetap
menetapkan Ranc.
Perdes ttg APBDes
menjadi Perdes
7
Kades lakukan
penyempurna-an
(max 7 hari kerja
sejak diterimanya
hasil evaluasi)
Bupati dapat
delegasikan
evaluasi
Ranc. Perdes
ttg APBDes
6
9
Camat
usul kpd
Bupati/
walikota
untuk
batalkan
Perdes
10
Ketentuan lebih lanjut mengenai
pendelegasian evaluasi Ranc.
Perdes ttg APBDes kpd camat diatur
dlm Peraturan Bupati/ Walikota
(Ps. 23 (6)) 12
SEKDES 1
MUSRENBANG
APBDESA
1.Pendapatan
 PADes;
Hasil usaha, hasil
aset, swadaya &
partisipasi, Gotro &
dll PADesa;
 Transfer;
APBN, APBD
 Lain-lainPendapatan
Hibah, sumbangan
pihak ketiga, Hasil
Kerjsama, bantuan
Perusahaan.
2. Belanja
 Klasifikasi Belanja, Bid :
1. Penyelenggaran Pemdes
2. Bangdes;
3. Kemasyarakatan;
2.4.Pemberdayaan Masy.
Bid. Pembelanjaan;
2.5. Tak terduga.
 Bid. dibagi mjd Keg.
(RKPD);
 Keg. dibagi, jenis belanja :
1. Belanja Pegawai;
2. Belanja Barang/jasa;
3. Belanja Modal.
I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A
3. Pembiayaan
 3.1. Penerimaan
• 3.1.1 Silpa;
• 3.1.2.Pencairan
Dana cadangan;
• 3.1.3 Hasil kekayaan
Desa yang
dipisahkan.
 3.2. Pengeluaran
• 3.2.1.Pembentukan
Dana Cadangan;
• 3.2.2.Penyertaan
Modal.
13
• Belanja Pegawai,
− dianggarkan u/ pengeluaran siltap dan tunjangan bagi Kades &
Perangkat Desa serta tunjangan BPD;
− kelompok Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kegiatan
pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan;
− pelaksanaannya dibayarkan setiap bulan.
• Belanja Barang dan Jasa,
− Digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang
nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan;
− antara lain : ATK; benda pos; bahan/material; pemeliharaan;
cetak/penggandaan; sewa kantor desa; sewa perlengkapan dan
peralatan kantor; makanan & minuman rapat; pakaian dinas dan
atributnya;
operasional
perjalanan dinas; upah kerja; honor narsum;
Pemdes; operasional BPD; insentif RT/RW; dan
pemberian barang pd masy./pokmas.
− Insentif RT/RW ( operasional lembaga RT/RW ).
− Pemberian barang pada masyarakat/pokmas dilakukan untuk
menunjang pelaksanaan kegiatan.
• Belanja Modal,
− digunakan untuk pengeluaran dlm rangka pembelian/pengadaan
barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 bulan.
− Pembelian/pengadaan barang atau bangunan
kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa.
digunakan u/
14
PEMBIAYAAN DESA
 semua penerimaan yg perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yg
akan diterima kembali, baik pd T.A. ybs maupun pd tahun2 anggaran
berikutnya.
 Pembiayaan Desa terdiri atas kelompok:
• Penerimaan Pembiayaan, mencakup:
− SiLPA tahun sebelumnya
− Pencairan Dana Cadangan
− Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan
• Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari :
− Pembentukan Dana Cadangan
− Penyertaan Modal Desa.
 SiLPA tahun sebelumnya, a.l.
− pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja
− penghematan belanja
− sisa dana kegiatan lanjutan.
 SilPA digunakan untuk:
- menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari
pada realisasi belanja;
- mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan;
- mendanai kewajiban lainnya yang s.d. akhir T.A. belum diselesaikan.
15
 Pencairan Dana Cadangan,
digunakan u/ menganggarkan pencairan dana cadangan dari rek. Dana
cadangan ke Rek. kas Desa dlm T.A. berkenaan.
 Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan,
digunakan u/ menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yg dipisahkan.
 Pembentukan Dana Cadangan,
− Pemdes dpt membentuk dana cadangan u/ mendanai keg. yg penyediaan
dananya tdk dpt sekaligus/sepenuhnya dibebankan dlm 1 T.A.
− Pembentukan dana cadangan ditetapkan dgn perdes.
− Perdes plg sdkt memuat:
• penetapan tujuan pembentukan;
• Prog. & kegiatan yg akan dibiayai ;
• besaran & rincian tahunan yg harus dianggarkan;
• sumber dana cadangan;
• T.A. Pelaksanaan .
− Pembentukan
penerimaan
dana cadangan dpt bersumber
Desa, kecuali dari penerimaan yg penggunaannya
dari penyisihan atas
tlh
ditentukan scr khusus berdasar peraturan per-UU-an.
− ditempatkan pada rekening tersendiri.
− Tdk melebihi Th. akhir masa jabatan Kades.
LANJUTAN ..........
16
PELAKSANAAN APBDes
(Permendagri Ps. 24 – 27 & 32)
Pengeluaran desa yang mengakibatkan beban APBDes tidak dapat
dilakukan sebelum Ranc. Perdes ttg APBDes ditetapkan, kecuali untuk
pengeluaran belanja pegawai yg bersifat mengikat & operasional
perkantoran yg ditetapkan dlm Perkades.
17
Khusus bagi desa yg belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya,
pengaturannya ditetapkan oleh pemda kab/ kota
semua penerimaan & pengeluaran desa dlm rangka pelaks. kewenangan
desa dilaks. melalui rekening kas desa, & harus disertai dgn bukti yang
lengkap & sah
UMUM
Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan sebagai penerimaan desa
selain yg ditetapkan dlm perdes.
Penggunaan biaya tak terduga terlebih dulu harus dibuat rincian anggaran
biaya yang telah disahkan oleh kades
Bendahara dpt menyimpan uang dlm kas desa pd jmlh tertentu dlm
rangka memenuhi kebutuhan operasional pemdes Pengaturan lebih lanjut
jumlah uang dlm kas desa diatur dgn Perbup/Walikota
Pelaksana Anggaran bertanggungjawab thd tindakan pengeluaran yg
menyebabkan beban atas belanja kegiatan dg mempergunakan buku
pembantu kas sbg pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan di desa,
(Ps. 27 (3)
Pengadaan barang dan/jasa di desa diatur dgn Perbup/ Walikota dgn
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan (Ps. 32)
I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A
Pelaksana Kegiatan
Mengajukan pendanaan utk Keg. disertai dokumen (a.l.
RAB);
 RAB diverifikasi oleh Sekdes, disahkan Kades;
Bertanggung jawab thd pengeluaran ( Buku Pembantu
Kas Kegiatan );
 Mengajukan SPP pd Kades;
 SPP dibuat setelah Barang dan atau jasa diterima;
 Pengajuan SPP terdiri atas:
-Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
- Pernyataan tanggungjawab belanja; dan
- Lampiran bukti transaksi.
18
6
Wajib:
1. Teliti kelengkapan pembayaran
2. Menguji kebenaran perhitungan
tercantum dlm
tagihan atas beban APBDes yg
permintaan
pembayaran
3. Menguji ketersediaan dana
4. Menolak pengajuan permintaan
pembayaran bila tidak memenuhi
persyaratan
verifikasi
Berdasarkan RAB, dan setelah
barang/ jasa diterima, ajukan
SPP yang terdiri dari: 1. SPP
, 2.
Pernyataan tanggung jawab
belanja, & lampiran bukti
transaksi
1
Kades
Bendahara melakukan
pembayaran./
Bendahara wajib:
1. Pungut PPH & pajak
lainnya
2. Setor seluruh
penerimaan
potongan pajak &
pajak yg dipungut ke
kas negara (Ps. 31)
Ajukan pendanaan u/
melaksanakan kegiatan dilampiri
dgn dokumen seperti RAB
Pelaksana
Anggaran
Menyetujui Permintaan Pembayaran
Sekdes
2
4
3
5
7
PELAKSANAAN APBDes (Permendagri Ps. 27 - 31)
MEKANISME PENCAIRAN
Sahkan
19
1. PERUBAHAN APBDesa :
 Keadaan yg menyebabkan hrs dilakukan pergeseran antar jenis belanja;
 Keadaan yg menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun
sebelumnya hrs digunakan dalam tahun berjalan;
 Terjadi penambahan dan atau pengurangan dalam Pendapatan Desa pada
tahun Berjalan.
 Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis
ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yg berkepanjangan.
 Perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemda.
1. Perub. APBDesa hanya dapat dilakukan 1 kali dlm 1 T.A, kecuali dalam
keadaan darurat dan/atau luar biasa;
2. Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata cara
penetapan pelaks. APBDesa.
Perubahan APBDesa
20
I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A
Lanjutan........
Dlm hal Ban. keu dari APBD Prov. & APBD Kab./Kota
serta hibah & bantuan pihak ketiga yg tidak mengikat
ke desa disalurkan setelah ditetapkannya perdes ttg
peubahan APBDesa, perubahan diatur dgn Perkades
ttg perubahan APBDesa;
Perubahan APBDesa diinformasikan kepada BPD.
21
I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A
Penatausahaan
Wajib dilaksanakan
oleh Bendahara Desa
 Pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran;
 Melakukan tutup buku setiap akhir bulan;
 Mempertanggungjawabkan uang melalui laporan;
Laporan diampaikan setiap bulan kpd Kades plg lambat tgl 10
bulan berikutnya
Menggunakan :
- Buku Kas Umum;
- Buku Kas Pembantu Pajak; dan
- Buku Bank 22
I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
 Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa:
•Laporan semester pertama;
- Paling lambat akhir bulan Juli tahun berjalan.
• Laporan semester akhir tahun;
- Paling lambat akhir bulan Januari tahun berikutnya.
 Lap. Pertanggungjawaban realisasi Pelaksanaan APBDesa
•Pendapatan, belanja, Pembiayaan;
•Ditetapkan dengan Perdes;
•Dilampiri Format laporan:
- Pertanggungjawaban realisasi Pelaks.APBDesa T.A. berkenaan;
- Kekayaan Milik Desa per 31 Des. T.A. berkenaan;
- Prog.Pemerintah & Pemda yg masuk ke Desa
Kadeskepada Bupati/Walikota
23
sampaikan
K
A
D
E
S
BUPATI/
WALIKOTA
Laporan Penyelenggaraan Pem-an
Desa setiap akhir T.A.
Dilampiri:
1. Format la poran pertanggungjawaban
realisasi pelaksanaan APBDesa
2. Format laporan kekayaan milik desa per 31
Desember T.A. berkenaan
3. Format laporan program pemerintah,
pemda yang masuk ke desa
Ditetapkan dengan Perdes
Laporan Pertanggungjawaban
Realisasi pelaks. APB Desa setiap
akhir T
.A yg terdiri dari:
Pendapatan, Belanja & Pembiayaan
CAMAT
Diinformasikan kepada
masyarakat secara tertulis dan
dengan media informasi yang
mudah diakses oleh masyarakat
seperti: papan pengumuman, radio
komunitas, dan media informasi
1
3
/
l1
a0
i/
n2
0
n1
y7
a,(Permendagri Ps. 40)
Format ranc. Perdes, Buku pembantu Kas
Kegiatan, RAB & SPP serta pernyataan
tanggungjawab belanja, laporan realisasi
pelaksanaan APBDes semester I & semester akhir
tahun serta laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDes, mengacu pada lampiran
Permendagri (Permendagri Ps. 42)
24
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDesa
PP No. 43/2014 Pasal (104) & Permendagri No. 20/2018 Pasal (38 - 42)
Jakarta, 15 Maret 2016
POTENSI MASALAH
Jakarta, 15 Maret 2016
Lanjutan…..
4. Penatausahaan
 Tidak memenuhi prosedur, mekanisme, dan standar administrasi keuangan
yang ditetapkan;
 Kesalahan pencatatan;
 Ketidaklengkapan dokumen
5. Pelaporan
 Tidak tepat waktu;
 Tidak sesuai dengan format standar;
 Isi laporan tidak memenuhi ketentuan.
6. Pertanggungjawaban
 Tidak sesuai dengan pagu anggaran yang ditetapkan;
 Tidak didukung dengan bukti yang autentik;
 Dokumen tidak lengkap/tidak memenuhi standar;
 Capaian target fisik tidak sesuai dengan pagu anggaran
 Pasal 373:
1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah provinsi.
2) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota.
3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
dikoordinasikan oleh Menteri (Menteri Dalam Negeri)
 Pasal 385:
1) Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan atas dugaan penyimpangan yang dilakukan
oleh aparatur sipil negara di instansi Daerah kepadaAparat Pengawas Internal Pemerintah
dan/atau aparat penegak hukum.
2) Aparat Pengawasan Internal Pemerintah wajib melakukan pemeriksaan atas dugaan
penyimpangan yang diadukan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
3) Aparat penegak hukum melakukan pemeriksaan atas pengaduan yang disampaikan oleh
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setelah terlebih dahulu berkoodinasi
dengan Aparat Pengawas Internal Pemerintah atau lembaga pemerintah nonkementerian
yang membidangi pengawasan.
4) Jika berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditemukan
bukti adanya penyimpangan yang bersifat administratif, proses lebih lanjut diserahkan
kepada Aparat Pengawas Internal Pemerintah.
5) Jika berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditemukan
bukti adanya penyimpangan yang bersifat pidana, proses lebih lanjut diserahkan kepada
aparat penegak hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Amanat UU 23/2014
27
 Pasal 19:
1) Selain melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
17 ayat (1), bupati/wali kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap desa.
2) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
bupati/wali kota dibantu oleh camat atau sebutan lain dan inspektorat kabupaten/kota.
3) Pembinaan dan pengawasan oleh camat atau sebutan lain sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan hasil pembinaan dan pengawasan tersebut disampaikan kepada bupati/wali kota.
4) Berdasarkan hasil pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
bupati/wali kota menugaskan Perangkat Daerah terkait melaksanakan tindak lanjut
hasil pembinaan dan pengawasan serta untuk selanjutnya dilakukan pemantauan oleh
inspektorat kabupaten/kota.
5) Pembinaan dan pengawasan oleh inspektorat kabupaten/kota sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaksanakan untuk menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.
6) Pembinaan dan pengawasan yang dilaksanakan untuk menjaga akuntabilitas
pengelolaan keuangan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi:
a. laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa;
b. efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan desa; dan
c. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7) Inspektorat kabupaten/kota dalam melakukan pembinaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) harus berkoordinasi dengan camat
atau sebutan lain dan hasil pembinaan dan pengawasan tersebut disampaikan kepada
bupati/wali kota.
Amanat PP 12/2017
28
Amanat UU 6/2014
 Pasal 112:
1) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota membina dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan
Desa.
2) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan
kepada perangkat daerah.
3) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota memberdayakan masyarakat Desa dengan:
a) menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
teknologi tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan
pertanian masyarakat Desa;
b) meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui
pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan; dan
c) mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau yang sudah ada di
masyarakat Desa.
4) Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilaksanakan dengan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pemantauan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan.
29
 Pasal 113:
Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 112 ayat (1) meliputi:
a. memberikan pedoman dan standar pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. memberikan pedoman tentang dukungan pendanaan dari Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota kepada Desa;
c. memberikan penghargaan, pembimbingan, dan pembinaan kepada lembaga
masyarakat Desa;
d. memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;
e. memberikan pedoman standar jabatan bagi perangkat Desa;
f. memberikan bimbingan, supervisi, dan konsultasi penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan;
g. memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan
Desa;
h. menetapkan bantuan keuangan langsung kepada Desa;
i. melakukan pendidikan dan pelatihan tertentu kepada aparatur Pemerintahan Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa;
j. melakukan penelitian tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Desa tertentu;
mendorong percepatan pembangunan perdesaan;
k. memfasilitasi dan melakukan penelitian dalam rangka penentuan kesatuan masyarakat
hukum adat sebagai Desa; dan
l. menyusun dan memfasilitasi petunjuk teknis bagi BUM Desa dan lembaga kerja sama
Desa.
Amanat UU 6/2014
30
Amanat UU 6/2014
 Pasal 114:
Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi:
a. melakukan pembinaan terhadap Kabupaten/Kota dalam rangka
penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang mengatur Desa;
b. melakukan pembinaan Kabupaten/Kota dalam rangka pemberian alokasi dana
Desa;
c. melakukan pembinaan peningkatan kapasitas Kepala Desa dan perangkat Desa,
Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan;
d. melakukan pembinaan manajemen Pemerintahan Desa;
e. melakukan pembinaan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui bantuan
keuangan, bantuan pendampingan, dan bantuan teknis;
f. melakukan bimbingan teknis bidang tertentu yang tidak mungkin dilakukan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
g. melakukan inventarisasi kewenangan Provinsi yang dilaksanakan oleh Desa;
h. melakukan pembinaan dan pengawasan atas penetapan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dalam pembiayaan Desa;
i. melakukan pembinaan terhadap Kabupaten/Kota dalam rangka penataan wilayah
Desa;
j. membantu Pemerintah dalam rangka penentuan kesatuan masyarakat hukum adat
sebagai Desa; dan
k. membina dan mengawasi penetapan pengaturan BUM Desa Kabupaten/Kota
dan31lembaga kerja sama antar-Desa.
 Pasal 115:
Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi:
a. memberikan pedoman pelaksanaan penugasan urusan Kabupaten/Kota yang
dilaksanakan oleh Desa;
b. memberikan pedoman penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa;
c. memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;
d. melakukan fasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
e. melakukan evaluasi dan pengawasan Peraturan Desa;
f. menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbangan untuk Desa;
g. mengawasi pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan Aset Desa;
h. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
i. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Pemerintah Desa, Badan
Permusyawaratan Desa, lembaga kemasyarakatan, dan lembaga adat;
j. memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, lembaga kemasyarakatan, dan
lembaga adat;
k. melakukan upaya percepatan pembangunan perdesaan;
l. melakukan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui bantuan keuangan, bantuan
pendampingan, dan bantuan teknis;
m. melakukan peningkatan kapasitas BUM Desa dan lembaga kerja sama antar-Desa; dan
n. memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Desa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Amanat UU 6/2014
32
 Pasal 154:
1) Camat atau sebutan lain melakukan tugas pembinaan dan pengawasan Desa.
2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:
a. fasilitasi penyusunan peraturan Desa dan peraturan kepala Desa;
b. fasilitasi administrasi tata Pemerintahan Desa;
c. fasilitasi pengelolaan keuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa;
d. fasilitasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;
e. fasilitasi pelaksanaan tugas kepala Desa dan perangkat Desa;
f. fasilitasi pelaksanaan pemilihan kepala Desa ;
g. fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Permusyawaratan Desa;
h. rekomendasi pengangkatan dan pemberhentian perangkat Desa;
i. fasilitasi sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah dengan pembangunan
Desa;
j. fasilitasi penetapan lokasi pembangunan kawasan perdesaan;
k. fasilitasi penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;
l. fasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewajiban lembaga kemasyarakatan;
m. fasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;
n. fasilitasi kerja sama antar-Desa dan kerja sama Desa dengan pihak ketiga;
o. fasilitasi penataan, pemanfaatan,dan pendayagunaan ruang Desa serta penetapan
dan penegasan batas Desa;
p. fasilitasi penyusunan program dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Desa;
q. koordinasi pendampingan Desa di wilayahnya; dan
r. koordinasi pelaksanaan pembangunan kawasan perdesaan diwilayahnya.
Amanat PP 43/2014
33
Penguatan Pengawasan Dana Desa
 SEMendagri kepada Gubernur/Bupati/Walikota Nomor 700/1281/A.1/2016
Tanggal 22Desember 2016Tentang Pedoman Pengawasan Dana Desa,
diantaranya:
 Menugaskan Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Kab/Kota untuk
melakukan pengawasan Dana Desa;
 Pelaksanaan pengawasan dimulai terhadap pengelolaan Dana Desa
yang diperoleh Tahun Anggaran 2016;
 Melaporkan hasil pengawasan kepada Menteri Dalam Negeri cq.
Inspektur Jenderal untuk hasil pengawasan Inspektorat Provinsidan
kepada Gubernur cq. Inspektorat Provinsiuntuh hasil pengawasan
Inspektorat Kab/Kota.
 Surat Nomor 143/3809/SJ Tanggal 24 Agustus 2017 Perihal Optimalisasi Dana
Desa, bahwa diminta kepada Pemerintah Provinsi untuk:
 Memfasilitasi pemerintah kab/kota dalam penyaluran dan pemanfaatan
dana desa;
 Memfasilitasi pemerintah kab/kota dalam pembinaan dan
perlindungan hukum;
 Menyampaikan laporan secaratertib tentang penyaluran dan
penggunaan Dana Desa kepada menteri dalam negeri;
 Menyampaikan laporan penanganan kasus atas dugaan
penyimpangan Dana Desa.
 Surat Nomor 143/3810/SJTanggal 24 Agustus 2017kepada Gubernur Perihal
Penguatan Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Dana Desa,bahwa
diminta kepada Pemerintah Provinsi untuk :
 Melakukan pemantauan dan pengawalan penyaluran Dana Desa
sesuai prosedur dan tepat waktu;
 Memastikan agar regulasi terkait pengelolaan Dana Desa telah
dipenuhi oleh Bupati/Walikota;
 Memerintah APIP Provinsi mendukung pengawasan APIP Kab/Kota;
 Menyampaikan Laporan Triwulan I dan II Tahun 2017selambat –
lambatnya 1September 2017.
Lanjutan...
 Surat Nomor 143/3811/SJTanggal 24 Agustus 2017 Perihal
Penguatan Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Dana
Desa, bahwa diminta kepada Pemerintah Kab/Kota untuk :
 Melakukan penguatan penyelenggaraan Pemerintah Desa;
 Mendorong peran Camat dalam bentuk fasilitasi dan
supervisi terhadap pengelolaan Dana Desa;
 Memerintah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengawal
penggunaan Dana Desa tepat sasaran melalui MusDes;
 Mengoptimalkan pengawasan melalui APIP;
 Menyampaikan Laporan Trw I dan II Tahun 2017selambat –
lambatnya 1September 2017;
 Dukungan Anggaran untuk Inspektorat Kab/Kota pada
APBD Kabupaten;
 Dukungan Personil dari APIP Provinsi.
Lanjutan...
Pengawalan Tingkat Kabupaten
1.Pemenuhan Pedoman atau JenisPengelolaan Dana Desa
• Pengaturan mengenai tatacara, kriteria dan legalitas Pengelolaan
PADes;
• Perbup standar biaya;
• Pengaturan mengenai pengadaan barang/jasa;
• Perlu diatur mengenai Belanja yang belum tersedia anggarannya;
• Perbup tentang Pengeluaran Pendahuluan ADD bila APBD Kab/Kota
belum ditetapkan.
2.Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa:
• Sosialisasi
• Diklat
• Bimtek
3.EvaluasiRancangan APBDes
4. Monev Pengelolaan Dana Desa
38
Terimakasih…
13/10/2017

More Related Content

What's hot

Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Eka Saputra
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Siti Sahati
 
TUPOKSI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA.pptx
TUPOKSI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA.pptxTUPOKSI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA.pptx
TUPOKSI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA.pptx
Saripudin19
 
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Yudhi Aldriand
 
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
SuwantoSribhawono
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
deivie rondonuwu
 

What's hot (20)

Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
Pengelolaan keuangan desa  revisi 2Pengelolaan keuangan desa  revisi 2
Pengelolaan keuangan desa revisi 2
 
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
Kebijakan Pengelolaan Aset Desa Berdasarkan Permendagri 1 Tahun 2016 | MALMIN...
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
 
TUPOKSI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA.pptx
TUPOKSI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA.pptxTUPOKSI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA.pptx
TUPOKSI KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA.pptx
 
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Kemendagri (SIPD)
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
 
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptxPERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
 
Presentasi dana desa
Presentasi dana desaPresentasi dana desa
Presentasi dana desa
 
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
 
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
2. Kemendes - Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2024.pptx
 
Penjelasan Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang badan Usaha milik desa
Penjelasan Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang badan Usaha milik desaPenjelasan Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang badan Usaha milik desa
Penjelasan Peraturan Pemerintah no 11 tahun 2021 tentang badan Usaha milik desa
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
 
06 mei 2021, sambutan bupati acara rembuk stunting 2021
06 mei 2021, sambutan bupati acara rembuk stunting 202106 mei 2021, sambutan bupati acara rembuk stunting 2021
06 mei 2021, sambutan bupati acara rembuk stunting 2021
 
Permendes PDTT No 8 Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2...
Permendes PDTT No 8 Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2...Permendes PDTT No 8 Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2...
Permendes PDTT No 8 Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2...
 
Sk pengelola no. 15 tahun 2021 bumdes
Sk pengelola no.  15  tahun 2021  bumdesSk pengelola no.  15  tahun 2021  bumdes
Sk pengelola no. 15 tahun 2021 bumdes
 
Materi sosialisasi dak 2022
Materi sosialisasi dak 2022Materi sosialisasi dak 2022
Materi sosialisasi dak 2022
 
Pengelolan Aset Desa.pptx
Pengelolan Aset Desa.pptxPengelolan Aset Desa.pptx
Pengelolan Aset Desa.pptx
 

Similar to OPTIMALISASI-PEMBINAAN-DAN-PENGAWASAN-DANA-DESA.pptx

659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx
659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx
659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx
FrankyBalaNaisali
 
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptxpengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
Arya Biase
 
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptxpengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
yuleetaemins
 
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptxpengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
udin251181
 

Similar to OPTIMALISASI-PEMBINAAN-DAN-PENGAWASAN-DANA-DESA.pptx (20)

MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESAMATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
 
BIMTEK MANAJAMEN PERANGKAT DESA.pptx
BIMTEK MANAJAMEN PERANGKAT DESA.pptxBIMTEK MANAJAMEN PERANGKAT DESA.pptx
BIMTEK MANAJAMEN PERANGKAT DESA.pptx
 
659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx
659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx
659488825-Bimtek-Manajamen-Perangkat-Desa.pptx
 
keuangan desa ( Firman Siagian )
keuangan desa ( Firman Siagian )keuangan desa ( Firman Siagian )
keuangan desa ( Firman Siagian )
 
Pengantar apb desa
Pengantar apb desaPengantar apb desa
Pengantar apb desa
 
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptxpengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
 
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptxpengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
 
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptxpengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
pengawasan-pengelolaan-keuangan-desa-bina-desainspektorat.pptx
 
Pengelolaan keu desa
Pengelolaan keu desaPengelolaan keu desa
Pengelolaan keu desa
 
Pengel keu desa permendagri 113 2014
Pengel keu desa permendagri 113 2014Pengel keu desa permendagri 113 2014
Pengel keu desa permendagri 113 2014
 
1. Pokok-pokok pengelolaan dan Pengelola Keudes.pptx
1. Pokok-pokok pengelolaan dan Pengelola Keudes.pptx1. Pokok-pokok pengelolaan dan Pengelola Keudes.pptx
1. Pokok-pokok pengelolaan dan Pengelola Keudes.pptx
 
Keuangan Desa Permendagri 113.pdf
Keuangan Desa Permendagri 113.pdfKeuangan Desa Permendagri 113.pdf
Keuangan Desa Permendagri 113.pdf
 
Pengelolaan keuangan desa
Pengelolaan keuangan desa Pengelolaan keuangan desa
Pengelolaan keuangan desa
 
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
1. Perencanaan Penganggaran Penatausahaan dan Pelaporan Pertanggungjawaban Da...
 
PPT PKD. 20-2018. PANOHAN.pptx
PPT PKD. 20-2018. PANOHAN.pptxPPT PKD. 20-2018. PANOHAN.pptx
PPT PKD. 20-2018. PANOHAN.pptx
 
Penatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan DesaPenatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan Keuangan Desa
 
Pokok pokok keuangan
Pokok pokok keuanganPokok pokok keuangan
Pokok pokok keuangan
 
Spb 4.1
Spb 4.1Spb 4.1
Spb 4.1
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Sesi 6 pengelolaan keu desa
Sesi 6 pengelolaan keu desaSesi 6 pengelolaan keu desa
Sesi 6 pengelolaan keu desa
 

OPTIMALISASI-PEMBINAAN-DAN-PENGAWASAN-DANA-DESA.pptx

  • 1. INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU UTARA TAUFIQ ISMAIL HARAHAP, SE (IRBAN WILAYAH I) ADRINAULFAHARAHAP, SP., M.Si (AUDITOR MADYA) Aek Kanopan, 07 Juli 2023
  • 2. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • 3. UU 6/2014 Desa PP 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 6/2014 PP 47/2015 tentang Perubahan PP 43/2014 PERATURAN PEMERINTAH REGULASI TERKAIT DANA DESA PP 60/2014 tentang Dana Desa bersumber APBN PP 22/2015 tentang Perubahan PP 60/2014 PP 8/2016 tentang Perubahan Kedua PP 60/2014 PERATURAN MENTERI Permendagri 114/2014 Pedoman Pembangunan Desa Permendagri 44/2016 Kewenangan Desa Permendagri 20/2018 Pengelolaan Keuangan Desa Permenkeu 49/PMK.07/2016 Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan & Evaluasi DD Permenkeu 50/PMK.07/2017 tentang Transfer Dana ke Daerah dan Desa Permendes, PDT dan Transmigrasi 22/2017 tentang Prioritas Penetapan Pelaksanaan Dana Desa Permendes, PDT dan Transmigrasi 04/2017 tentang Perubahan atas Permendes, PDT dan Transmigrasi 22/2017 tentang Prioritas Penetapan Pelaksanaan Dana Desa Perka LKPP 13/2013 tentang Pengadaan barang/jasa di Desa. Perka 22/2016 tentang Perubahan atas Perka LKPP 13/2013 tentang Pengadaan barang/jas di Desa. PP 12/2017
  • 4. PEMERINTAH DESA Kades : Tokoh Masyarakat (Bukan Pendidikan Formal) Perangkat : Minimal SMA, Fakta masih banyak SD, SMP. Aksebilitas rendah (informasi, transportasi, listrik, perbankan)
  • 5. KEWENANGAN DESA • Sistem masy.Adat; Kelembagaan dan hukum adat; Tanah Kas Desa; Kesepakatan dlm kehidupan masy. Desa; Pengembangan peran masy.Desa (PP 47/15). Hak Asal Usul perahu; umum; Pasar Saluran Desa; irigasi; Tempat Sanitasi • Tambatan pemandian lingkungan; Posyandu; Sanggar seni/belajar; Perpustakaan Desa; Embung Desa; Jalan Desa; Pengelolaan air minum (PP 47/15) Lokal Berskala Desa • Pemilu • Kependudukan • Pajak dan retribusi Ditugaskan Oleh Pemerintah Dan Pemda • Penyelesaian konflik • Program nasional pemberdayaan Masyarakat • Penanganan HIV AIDS Kewenangan Lain Lainnya
  • 6. Hak dan pendapatan, Kewajiban dapat menimbulkan belanja, pembiayaan dan pengelolaan keuangan desa. Adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban. 6 KEUANGAN DESA (Pasal 7 1UU 6/2014) I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A
  • 7. SUMBER PENDAPATAN DESA 1.Pendapatan A sli Desa (PADes); 2. Alokasi APBN (Dana Desa); 3.Bagi Hasil Pajak & Retribusi Daerah; 4. Alokasi Dana Desa (ADD) 5.Bantuan Keuangan APBD Provinsi/ Kabupaten; 6.Hibah dan sumbangan pihak ketiga; 7.Lain-lain Pendapatan Desa yg sah.
  • 8. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA TATA KELOLA KEUANGAN DESA 1. PERENCANAAN 2.PENGANGGARAN 3.PELAKSANAAN KEGIATAN 4. PENATAUSAHAAN 5. PELAPORAN 6.PERTANGGUNGJAWABAN 8
  • 9. 9 MUSYAWARAH DESA PERENCANAAN DESA RPJMDesa RKPDesa PERMENDAGRI NO. 114/2014 PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA APBDesa PERMENDAGRI NO. 20/2018 PENGELOLAAN KEUANGAN DESA 1. PADesa; 2. Alokasi APBN; 3. Bag. Hasil Pajak & Retribusi Daerah; 4. ADD 5. Bantuan Keuangan APBD Prov/Kab. sumbangan Pendapatan 6. Hibah dan pihak ketiga; 7. lain-lain Desa yg sah.  Diprioritas utk Kebutuhan. Pembangunan  Kebutuhan Pembangunan meliputi, tapi tdk terbatas pada: a. Kebutuhan Primer; b. Pelayanan Dasar; c. Lingkungan; d.Pemberdayaan Masy. Desa. PEREN CANAAN PARTISIPATIF
  • 10. PTPKD Kades Sbg Pemegang Kekuasaan KEPALA DESA Pelaksana Kewilayahan KEPALA DUSUN SEKRETARIS URUSAN Kaur kaur Kaur PELAKSANA TEKNIS Kasi Kasi Kasi SEKDES Koordinator I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A Kasi Pelaks. Kegiatan Staf Ka. urusan Bendahara 10
  • 11. •Menyusun & melaks. Kebijakan Pengelolaan APBDesa Ranperdes tentang APBDesa, APBDesa & pertg. Jwb pelaks. •Menyusun perubahan APBDesa; •Melakukan pengendalian thd pelaks.giat yg telah ditetapkan dlm APBDesa •Menyusun Pelaporan & Pertanggungjwban Pelaks. Keg. APBDesa; •Melakukan Verifikasi thd ren. Blanja & bukti- bukti pengeluaran. Sekdes (Koordinator) •Menyusun rencana Pelaks. giat yg menjd tg .jwb nya; •Melaks. Keg. Bersama LKD yg dittpkan dlm APBDesa; •Melakukan tindakan pengeluaran yg menyebabkan atas beban Anggaran Kegiatan; •Mengandalikan Pelaks. giat; •Melaporkan perkembangan pelaks giat pd Kades; •Menyiapkan dok. Anggaran atas beban pelaks keg. Kasi (Pelaks.Keg.) Bendahara Kepala Desa (Pemegang Kekuasaan dan kekayaan yang dipisahkan) • Menetapkan kebijakan ttg pelaks.APBDes ; • Menetapkan PTPKD; • Menetapkan petugas pemungutan penerimaan desa; • Menyetujui pengeluaran yg ditetapkankan dlm APBDesa. •Menerima,menyimpan,menyetorkan,menatausahakan & mempertanggungjwbkan penerimaan pendapatan Desa & pengeluaran pendapatan Desa dlm rangka pelaks. APBDesa melalui Sekdes; •Mendapatkan bukti transaksi atas pendapatan &pengeluaran; •Bertanggungjwb atas pelaksanaan tugasnya kpd Kades. 11
  • 12. EVALUASI RANC. PERDES TTG APBDes MELALUI CAMAT (Permendagri Ps. 22 - 23 -) BAHAS & SEPAKATI BERSAMA (paling lambat Oktober) MUSDES KADES BPD BUPATI/ WALIKOTA Susun Perdes ttg Ranc. APBDes dgn mengacu RKPDesa tahun ybs Sampaikan Ranc. APBDes Sampai- kan Ranc. Perdes CAMAT Sampaikan Ranc. Perdes ttg APBDes (paling lama 3 hari sejak diSepakati) Evaluasi & tetapkan hasil evaluasi (max 20 hari kerja sejak diterima Tidak memberikan hasil Evaluasi Ranc. Perdes berlaku dgn sendirinya Menyatakan Perdes bertentangan dg kepentingan umum & per-UU-an yg lebih tinggi 2 4 3 5 8 Kades tidak indahkan & tetap menetapkan Ranc. Perdes ttg APBDes menjadi Perdes 7 Kades lakukan penyempurna-an (max 7 hari kerja sejak diterimanya hasil evaluasi) Bupati dapat delegasikan evaluasi Ranc. Perdes ttg APBDes 6 9 Camat usul kpd Bupati/ walikota untuk batalkan Perdes 10 Ketentuan lebih lanjut mengenai pendelegasian evaluasi Ranc. Perdes ttg APBDes kpd camat diatur dlm Peraturan Bupati/ Walikota (Ps. 23 (6)) 12 SEKDES 1 MUSRENBANG
  • 13. APBDESA 1.Pendapatan  PADes; Hasil usaha, hasil aset, swadaya & partisipasi, Gotro & dll PADesa;  Transfer; APBN, APBD  Lain-lainPendapatan Hibah, sumbangan pihak ketiga, Hasil Kerjsama, bantuan Perusahaan. 2. Belanja  Klasifikasi Belanja, Bid : 1. Penyelenggaran Pemdes 2. Bangdes; 3. Kemasyarakatan; 2.4.Pemberdayaan Masy. Bid. Pembelanjaan; 2.5. Tak terduga.  Bid. dibagi mjd Keg. (RKPD);  Keg. dibagi, jenis belanja : 1. Belanja Pegawai; 2. Belanja Barang/jasa; 3. Belanja Modal. I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A 3. Pembiayaan  3.1. Penerimaan • 3.1.1 Silpa; • 3.1.2.Pencairan Dana cadangan; • 3.1.3 Hasil kekayaan Desa yang dipisahkan.  3.2. Pengeluaran • 3.2.1.Pembentukan Dana Cadangan; • 3.2.2.Penyertaan Modal. 13
  • 14. • Belanja Pegawai, − dianggarkan u/ pengeluaran siltap dan tunjangan bagi Kades & Perangkat Desa serta tunjangan BPD; − kelompok Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kegiatan pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan; − pelaksanaannya dibayarkan setiap bulan. • Belanja Barang dan Jasa, − Digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan; − antara lain : ATK; benda pos; bahan/material; pemeliharaan; cetak/penggandaan; sewa kantor desa; sewa perlengkapan dan peralatan kantor; makanan & minuman rapat; pakaian dinas dan atributnya; operasional perjalanan dinas; upah kerja; honor narsum; Pemdes; operasional BPD; insentif RT/RW; dan pemberian barang pd masy./pokmas. − Insentif RT/RW ( operasional lembaga RT/RW ). − Pemberian barang pada masyarakat/pokmas dilakukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan. • Belanja Modal, − digunakan untuk pengeluaran dlm rangka pembelian/pengadaan barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 bulan. − Pembelian/pengadaan barang atau bangunan kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa. digunakan u/ 14
  • 15. PEMBIAYAAN DESA  semua penerimaan yg perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yg akan diterima kembali, baik pd T.A. ybs maupun pd tahun2 anggaran berikutnya.  Pembiayaan Desa terdiri atas kelompok: • Penerimaan Pembiayaan, mencakup: − SiLPA tahun sebelumnya − Pencairan Dana Cadangan − Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan • Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari : − Pembentukan Dana Cadangan − Penyertaan Modal Desa.  SiLPA tahun sebelumnya, a.l. − pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja − penghematan belanja − sisa dana kegiatan lanjutan.  SilPA digunakan untuk: - menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja; - mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan; - mendanai kewajiban lainnya yang s.d. akhir T.A. belum diselesaikan. 15
  • 16.  Pencairan Dana Cadangan, digunakan u/ menganggarkan pencairan dana cadangan dari rek. Dana cadangan ke Rek. kas Desa dlm T.A. berkenaan.  Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan, digunakan u/ menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yg dipisahkan.  Pembentukan Dana Cadangan, − Pemdes dpt membentuk dana cadangan u/ mendanai keg. yg penyediaan dananya tdk dpt sekaligus/sepenuhnya dibebankan dlm 1 T.A. − Pembentukan dana cadangan ditetapkan dgn perdes. − Perdes plg sdkt memuat: • penetapan tujuan pembentukan; • Prog. & kegiatan yg akan dibiayai ; • besaran & rincian tahunan yg harus dianggarkan; • sumber dana cadangan; • T.A. Pelaksanaan . − Pembentukan penerimaan dana cadangan dpt bersumber Desa, kecuali dari penerimaan yg penggunaannya dari penyisihan atas tlh ditentukan scr khusus berdasar peraturan per-UU-an. − ditempatkan pada rekening tersendiri. − Tdk melebihi Th. akhir masa jabatan Kades. LANJUTAN .......... 16
  • 17. PELAKSANAAN APBDes (Permendagri Ps. 24 – 27 & 32) Pengeluaran desa yang mengakibatkan beban APBDes tidak dapat dilakukan sebelum Ranc. Perdes ttg APBDes ditetapkan, kecuali untuk pengeluaran belanja pegawai yg bersifat mengikat & operasional perkantoran yg ditetapkan dlm Perkades. 17 Khusus bagi desa yg belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya, pengaturannya ditetapkan oleh pemda kab/ kota semua penerimaan & pengeluaran desa dlm rangka pelaks. kewenangan desa dilaks. melalui rekening kas desa, & harus disertai dgn bukti yang lengkap & sah UMUM Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan sebagai penerimaan desa selain yg ditetapkan dlm perdes. Penggunaan biaya tak terduga terlebih dulu harus dibuat rincian anggaran biaya yang telah disahkan oleh kades Bendahara dpt menyimpan uang dlm kas desa pd jmlh tertentu dlm rangka memenuhi kebutuhan operasional pemdes Pengaturan lebih lanjut jumlah uang dlm kas desa diatur dgn Perbup/Walikota Pelaksana Anggaran bertanggungjawab thd tindakan pengeluaran yg menyebabkan beban atas belanja kegiatan dg mempergunakan buku pembantu kas sbg pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan di desa, (Ps. 27 (3) Pengadaan barang dan/jasa di desa diatur dgn Perbup/ Walikota dgn berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan (Ps. 32)
  • 18. I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A Pelaksana Kegiatan Mengajukan pendanaan utk Keg. disertai dokumen (a.l. RAB);  RAB diverifikasi oleh Sekdes, disahkan Kades; Bertanggung jawab thd pengeluaran ( Buku Pembantu Kas Kegiatan );  Mengajukan SPP pd Kades;  SPP dibuat setelah Barang dan atau jasa diterima;  Pengajuan SPP terdiri atas: -Surat Permintaan Pembayaran (SPP); - Pernyataan tanggungjawab belanja; dan - Lampiran bukti transaksi. 18
  • 19. 6 Wajib: 1. Teliti kelengkapan pembayaran 2. Menguji kebenaran perhitungan tercantum dlm tagihan atas beban APBDes yg permintaan pembayaran 3. Menguji ketersediaan dana 4. Menolak pengajuan permintaan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan verifikasi Berdasarkan RAB, dan setelah barang/ jasa diterima, ajukan SPP yang terdiri dari: 1. SPP , 2. Pernyataan tanggung jawab belanja, & lampiran bukti transaksi 1 Kades Bendahara melakukan pembayaran./ Bendahara wajib: 1. Pungut PPH & pajak lainnya 2. Setor seluruh penerimaan potongan pajak & pajak yg dipungut ke kas negara (Ps. 31) Ajukan pendanaan u/ melaksanakan kegiatan dilampiri dgn dokumen seperti RAB Pelaksana Anggaran Menyetujui Permintaan Pembayaran Sekdes 2 4 3 5 7 PELAKSANAAN APBDes (Permendagri Ps. 27 - 31) MEKANISME PENCAIRAN Sahkan 19
  • 20. 1. PERUBAHAN APBDesa :  Keadaan yg menyebabkan hrs dilakukan pergeseran antar jenis belanja;  Keadaan yg menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya hrs digunakan dalam tahun berjalan;  Terjadi penambahan dan atau pengurangan dalam Pendapatan Desa pada tahun Berjalan.  Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yg berkepanjangan.  Perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemda. 1. Perub. APBDesa hanya dapat dilakukan 1 kali dlm 1 T.A, kecuali dalam keadaan darurat dan/atau luar biasa; 2. Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata cara penetapan pelaks. APBDesa. Perubahan APBDesa 20
  • 21. I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A Lanjutan........ Dlm hal Ban. keu dari APBD Prov. & APBD Kab./Kota serta hibah & bantuan pihak ketiga yg tidak mengikat ke desa disalurkan setelah ditetapkannya perdes ttg peubahan APBDesa, perubahan diatur dgn Perkades ttg perubahan APBDesa; Perubahan APBDesa diinformasikan kepada BPD. 21
  • 22. I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A Penatausahaan Wajib dilaksanakan oleh Bendahara Desa  Pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran;  Melakukan tutup buku setiap akhir bulan;  Mempertanggungjawabkan uang melalui laporan; Laporan diampaikan setiap bulan kpd Kades plg lambat tgl 10 bulan berikutnya Menggunakan : - Buku Kas Umum; - Buku Kas Pembantu Pajak; dan - Buku Bank 22
  • 23. I N S P E K TO R AT K A B U PAT E N L A B U H A N BAT U U TA R A PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN  Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa: •Laporan semester pertama; - Paling lambat akhir bulan Juli tahun berjalan. • Laporan semester akhir tahun; - Paling lambat akhir bulan Januari tahun berikutnya.  Lap. Pertanggungjawaban realisasi Pelaksanaan APBDesa •Pendapatan, belanja, Pembiayaan; •Ditetapkan dengan Perdes; •Dilampiri Format laporan: - Pertanggungjawaban realisasi Pelaks.APBDesa T.A. berkenaan; - Kekayaan Milik Desa per 31 Des. T.A. berkenaan; - Prog.Pemerintah & Pemda yg masuk ke Desa Kadeskepada Bupati/Walikota 23
  • 24. sampaikan K A D E S BUPATI/ WALIKOTA Laporan Penyelenggaraan Pem-an Desa setiap akhir T.A. Dilampiri: 1. Format la poran pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa 2. Format laporan kekayaan milik desa per 31 Desember T.A. berkenaan 3. Format laporan program pemerintah, pemda yang masuk ke desa Ditetapkan dengan Perdes Laporan Pertanggungjawaban Realisasi pelaks. APB Desa setiap akhir T .A yg terdiri dari: Pendapatan, Belanja & Pembiayaan CAMAT Diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis dan dengan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat seperti: papan pengumuman, radio komunitas, dan media informasi 1 3 / l1 a0 i/ n2 0 n1 y7 a,(Permendagri Ps. 40) Format ranc. Perdes, Buku pembantu Kas Kegiatan, RAB & SPP serta pernyataan tanggungjawab belanja, laporan realisasi pelaksanaan APBDes semester I & semester akhir tahun serta laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDes, mengacu pada lampiran Permendagri (Permendagri Ps. 42) 24 PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDesa PP No. 43/2014 Pasal (104) & Permendagri No. 20/2018 Pasal (38 - 42)
  • 25. Jakarta, 15 Maret 2016 POTENSI MASALAH
  • 26. Jakarta, 15 Maret 2016 Lanjutan….. 4. Penatausahaan  Tidak memenuhi prosedur, mekanisme, dan standar administrasi keuangan yang ditetapkan;  Kesalahan pencatatan;  Ketidaklengkapan dokumen 5. Pelaporan  Tidak tepat waktu;  Tidak sesuai dengan format standar;  Isi laporan tidak memenuhi ketentuan. 6. Pertanggungjawaban  Tidak sesuai dengan pagu anggaran yang ditetapkan;  Tidak didukung dengan bukti yang autentik;  Dokumen tidak lengkap/tidak memenuhi standar;  Capaian target fisik tidak sesuai dengan pagu anggaran
  • 27.  Pasal 373: 1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi. 2) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota. 3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri (Menteri Dalam Negeri)  Pasal 385: 1) Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan atas dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh aparatur sipil negara di instansi Daerah kepadaAparat Pengawas Internal Pemerintah dan/atau aparat penegak hukum. 2) Aparat Pengawasan Internal Pemerintah wajib melakukan pemeriksaan atas dugaan penyimpangan yang diadukan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 3) Aparat penegak hukum melakukan pemeriksaan atas pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setelah terlebih dahulu berkoodinasi dengan Aparat Pengawas Internal Pemerintah atau lembaga pemerintah nonkementerian yang membidangi pengawasan. 4) Jika berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditemukan bukti adanya penyimpangan yang bersifat administratif, proses lebih lanjut diserahkan kepada Aparat Pengawas Internal Pemerintah. 5) Jika berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditemukan bukti adanya penyimpangan yang bersifat pidana, proses lebih lanjut diserahkan kepada aparat penegak hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Amanat UU 23/2014 27
  • 28.  Pasal 19: 1) Selain melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), bupati/wali kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap desa. 2) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bupati/wali kota dibantu oleh camat atau sebutan lain dan inspektorat kabupaten/kota. 3) Pembinaan dan pengawasan oleh camat atau sebutan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan hasil pembinaan dan pengawasan tersebut disampaikan kepada bupati/wali kota. 4) Berdasarkan hasil pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), bupati/wali kota menugaskan Perangkat Daerah terkait melaksanakan tindak lanjut hasil pembinaan dan pengawasan serta untuk selanjutnya dilakukan pemantauan oleh inspektorat kabupaten/kota. 5) Pembinaan dan pengawasan oleh inspektorat kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan untuk menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. 6) Pembinaan dan pengawasan yang dilaksanakan untuk menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi: a. laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa; b. efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan desa; dan c. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 7) Inspektorat kabupaten/kota dalam melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) harus berkoordinasi dengan camat atau sebutan lain dan hasil pembinaan dan pengawasan tersebut disampaikan kepada bupati/wali kota. Amanat PP 12/2017 28
  • 29. Amanat UU 6/2014  Pasal 112: 1) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota membina dan mengawasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa. 2) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan kepada perangkat daerah. 3) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memberdayakan masyarakat Desa dengan: a) menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian masyarakat Desa; b) meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan; dan c) mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau yang sudah ada di masyarakat Desa. 4) Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan dengan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan. 29
  • 30.  Pasal 113: Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi: a. memberikan pedoman dan standar pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa; b. memberikan pedoman tentang dukungan pendanaan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota kepada Desa; c. memberikan penghargaan, pembimbingan, dan pembinaan kepada lembaga masyarakat Desa; d. memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif; e. memberikan pedoman standar jabatan bagi perangkat Desa; f. memberikan bimbingan, supervisi, dan konsultasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan; g. memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan Desa; h. menetapkan bantuan keuangan langsung kepada Desa; i. melakukan pendidikan dan pelatihan tertentu kepada aparatur Pemerintahan Desa dan Badan Permusyawaratan Desa; j. melakukan penelitian tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Desa tertentu; mendorong percepatan pembangunan perdesaan; k. memfasilitasi dan melakukan penelitian dalam rangka penentuan kesatuan masyarakat hukum adat sebagai Desa; dan l. menyusun dan memfasilitasi petunjuk teknis bagi BUM Desa dan lembaga kerja sama Desa. Amanat UU 6/2014 30
  • 31. Amanat UU 6/2014  Pasal 114: Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi: a. melakukan pembinaan terhadap Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang mengatur Desa; b. melakukan pembinaan Kabupaten/Kota dalam rangka pemberian alokasi dana Desa; c. melakukan pembinaan peningkatan kapasitas Kepala Desa dan perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan lembaga kemasyarakatan; d. melakukan pembinaan manajemen Pemerintahan Desa; e. melakukan pembinaan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui bantuan keuangan, bantuan pendampingan, dan bantuan teknis; f. melakukan bimbingan teknis bidang tertentu yang tidak mungkin dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; g. melakukan inventarisasi kewenangan Provinsi yang dilaksanakan oleh Desa; h. melakukan pembinaan dan pengawasan atas penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dalam pembiayaan Desa; i. melakukan pembinaan terhadap Kabupaten/Kota dalam rangka penataan wilayah Desa; j. membantu Pemerintah dalam rangka penentuan kesatuan masyarakat hukum adat sebagai Desa; dan k. membina dan mengawasi penetapan pengaturan BUM Desa Kabupaten/Kota dan31lembaga kerja sama antar-Desa.
  • 32.  Pasal 115: Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) meliputi: a. memberikan pedoman pelaksanaan penugasan urusan Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh Desa; b. memberikan pedoman penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa; c. memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif; d. melakukan fasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa; e. melakukan evaluasi dan pengawasan Peraturan Desa; f. menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbangan untuk Desa; g. mengawasi pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan Aset Desa; h. melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa; i. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, lembaga kemasyarakatan, dan lembaga adat; j. memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, lembaga kemasyarakatan, dan lembaga adat; k. melakukan upaya percepatan pembangunan perdesaan; l. melakukan upaya percepatan Pembangunan Desa melalui bantuan keuangan, bantuan pendampingan, dan bantuan teknis; m. melakukan peningkatan kapasitas BUM Desa dan lembaga kerja sama antar-Desa; dan n. memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Amanat UU 6/2014 32
  • 33.  Pasal 154: 1) Camat atau sebutan lain melakukan tugas pembinaan dan pengawasan Desa. 2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui: a. fasilitasi penyusunan peraturan Desa dan peraturan kepala Desa; b. fasilitasi administrasi tata Pemerintahan Desa; c. fasilitasi pengelolaan keuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa; d. fasilitasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; e. fasilitasi pelaksanaan tugas kepala Desa dan perangkat Desa; f. fasilitasi pelaksanaan pemilihan kepala Desa ; g. fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Permusyawaratan Desa; h. rekomendasi pengangkatan dan pemberhentian perangkat Desa; i. fasilitasi sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah dengan pembangunan Desa; j. fasilitasi penetapan lokasi pembangunan kawasan perdesaan; k. fasilitasi penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum; l. fasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewajiban lembaga kemasyarakatan; m. fasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif; n. fasilitasi kerja sama antar-Desa dan kerja sama Desa dengan pihak ketiga; o. fasilitasi penataan, pemanfaatan,dan pendayagunaan ruang Desa serta penetapan dan penegasan batas Desa; p. fasilitasi penyusunan program dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Desa; q. koordinasi pendampingan Desa di wilayahnya; dan r. koordinasi pelaksanaan pembangunan kawasan perdesaan diwilayahnya. Amanat PP 43/2014 33
  • 34. Penguatan Pengawasan Dana Desa  SEMendagri kepada Gubernur/Bupati/Walikota Nomor 700/1281/A.1/2016 Tanggal 22Desember 2016Tentang Pedoman Pengawasan Dana Desa, diantaranya:  Menugaskan Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Kab/Kota untuk melakukan pengawasan Dana Desa;  Pelaksanaan pengawasan dimulai terhadap pengelolaan Dana Desa yang diperoleh Tahun Anggaran 2016;  Melaporkan hasil pengawasan kepada Menteri Dalam Negeri cq. Inspektur Jenderal untuk hasil pengawasan Inspektorat Provinsidan kepada Gubernur cq. Inspektorat Provinsiuntuh hasil pengawasan Inspektorat Kab/Kota.  Surat Nomor 143/3809/SJ Tanggal 24 Agustus 2017 Perihal Optimalisasi Dana Desa, bahwa diminta kepada Pemerintah Provinsi untuk:  Memfasilitasi pemerintah kab/kota dalam penyaluran dan pemanfaatan dana desa;
  • 35.  Memfasilitasi pemerintah kab/kota dalam pembinaan dan perlindungan hukum;  Menyampaikan laporan secaratertib tentang penyaluran dan penggunaan Dana Desa kepada menteri dalam negeri;  Menyampaikan laporan penanganan kasus atas dugaan penyimpangan Dana Desa.  Surat Nomor 143/3810/SJTanggal 24 Agustus 2017kepada Gubernur Perihal Penguatan Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Dana Desa,bahwa diminta kepada Pemerintah Provinsi untuk :  Melakukan pemantauan dan pengawalan penyaluran Dana Desa sesuai prosedur dan tepat waktu;  Memastikan agar regulasi terkait pengelolaan Dana Desa telah dipenuhi oleh Bupati/Walikota;  Memerintah APIP Provinsi mendukung pengawasan APIP Kab/Kota;  Menyampaikan Laporan Triwulan I dan II Tahun 2017selambat – lambatnya 1September 2017. Lanjutan...
  • 36.  Surat Nomor 143/3811/SJTanggal 24 Agustus 2017 Perihal Penguatan Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Dana Desa, bahwa diminta kepada Pemerintah Kab/Kota untuk :  Melakukan penguatan penyelenggaraan Pemerintah Desa;  Mendorong peran Camat dalam bentuk fasilitasi dan supervisi terhadap pengelolaan Dana Desa;  Memerintah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengawal penggunaan Dana Desa tepat sasaran melalui MusDes;  Mengoptimalkan pengawasan melalui APIP;  Menyampaikan Laporan Trw I dan II Tahun 2017selambat – lambatnya 1September 2017;  Dukungan Anggaran untuk Inspektorat Kab/Kota pada APBD Kabupaten;  Dukungan Personil dari APIP Provinsi. Lanjutan...
  • 37. Pengawalan Tingkat Kabupaten 1.Pemenuhan Pedoman atau JenisPengelolaan Dana Desa • Pengaturan mengenai tatacara, kriteria dan legalitas Pengelolaan PADes; • Perbup standar biaya; • Pengaturan mengenai pengadaan barang/jasa; • Perlu diatur mengenai Belanja yang belum tersedia anggarannya; • Perbup tentang Pengeluaran Pendahuluan ADD bila APBD Kab/Kota belum ditetapkan. 2.Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa: • Sosialisasi • Diklat • Bimtek 3.EvaluasiRancangan APBDes 4. Monev Pengelolaan Dana Desa