SlideShare a Scribd company logo
PEMAHAMAN UU NO. 2/2004
PPHI
Perselisihan Hubungan Industrial adakalanya sulit dihindari
UU 22 tahun 1957 dan UU 12 tahun 1964, tidak memadai lagi
untuk mengakomodir kondisi yang berkembang :
- Belum mengatur penyelesaian perselisihan antar SP/SB
- Tidak mengenal perselisihan perorangan
- Tidak mengatur perselisihan di lingkungan BUMN
Terkesan kuatnya campur tangan Pemerintah
Misalnya : Veto Menteri
Waktu penyelesaian yang cukup lama :
Putusan P4 Pusat menjadi objek PT TUN penyelesaian
menjadi lama apalagi kalau sampai Kasasi MA
LATAR BELAKANG
1. Prinsip Non-Diskriminasi
- Berlaku tanpa memperhatikan status perusahaan (Ps. 1 butir 7)
- Adanya Kebebasan Berserikat : Diakuinya Hak Perorangan
dalam penyelesaian (Ps. 1 butir 1, 9)
- Tersedianya alternatif institusi penyelesaian (Ps. 8, 17 dan 29)
2. Mengutamakan penyelesaian secara musyawarah (Ps. 3 ayat (1)
3. Prinsip penyelesaian cepat, tepat, adil dan murah :
- Adanya batas waktu penyelesaian pada setiap tahap
- Putusan PHI :
* final untuk perselisihan Kepentingan & Antar SP/SB
* tidak ada istitusi PT PHI, dan tidak dapat banding ke PT TUN
* adanya Hakim Karier & Ad-Hoc
4. Ditetapkannya sanksi, sebagai alat paksa untuk taati suatu keputusan
5. LPPHI : independen, mandiri dan bertanggung-jawab
POKOK PIKIRAN
PERBANDINGAN
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
1. LANDASAN HUKUM
1. UUD 1945
2. UU 14/1970 jo UU 35/1999
3. UU 14/1985 tentang MA
4. UU 13/2003 ttg Ketenagakerjaan
1. UUDS 1959
2. UUD 1945
2. SUBYEK (Ps. 1 butir 1)
1. Pengusaha atau Gabungan
Pengusaha
2. SP/SB
3. Pekerja/Buruh Perorangan
1. Pengusaha atau Gabungan
Pengusaha
2. SP/SB
3. Perorangan/Massa ter-PHK
3. OBYEK PERSELISIHAN (Ps. 2)
1. Perselisihan Hak
2. Perselisihan Kepentingan
3. Perselisihan PHK
4. Perselisihan antar SP/SB dalam 1
(satu) perusahaan
1. Hubungan Kerja
2. Syarat Kerja
3. Keadaan Perburuhan
4. PHK (12/1964) : izin.
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
4. MEKANISME PENYELESAIAN
A. Luar Pengadilan
1. Bipartit Sepakat : PB
Gagal
2. Catatkan di Disnaker setempat,
memilih : Konsiliasi atau Arbitrase
3. Bila tidak sepakat memilih,
dilimpahkan ke Mediator
B. Dalam Pengadilan
1. PHI (Hakim Ad-Hoc)
2. MA (Hakim Kasasi Ad-Hoc)
1. Bipartit Sepakat : PB
Gagal
2. Ada 2 (dua) Alternatif
- Bila sepakat : Arbitrase
- Bila tidak :
* Pegawai Perantara
* P4 Daerah
* P4 Pusat
* Veto Menteri
1. PT TUN
2. MA
LANJUTAN PERBANDINGAN
Pendekatan penyelesaian luar Pengadilan mengedepankan sentuhan
nurani kekeluargaan dari sekedar pendekatan hukum
LANJUTAN PERBANDINGAN
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
MEDIASI (Ps 8 s/d Ps 16)
- Apabila tidak dicapai kesepakatan
untuk memilih Konsiliasi atau
Arbitrase, penyelesaian melalui
Mediasi .
- Penyelesaian melalui musyawarah
untuk mufakat, Perselisihan Hak,
Kepentingan, PHK dan Antar SP/SB
- Dicapai kesepakatan dibuat
Perjanjian Bersama, didaftar pada
Pengadilan Hubungan Industrial
PEGAWAI PERANTARA
- Sebelumnya tidak ada alternatif
ke Konsiliasi.
- Sama
(kecuali pers. Antar SP/SB dalam
1 perusahaan)
- Tidak didaftar, sehingga kalau
ingkar diteruskan menurut
mekanisme penyelesaian
UU 22/1957, UU 12/1964
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
LANJUTAN PERBANDINGAN
KONSILIASI (Ps 17 s/d Ps 28)
- Atas kesepakatan kedua belah
pihak, untuk Penyelesaian
Perselisihan Kepentingan, PHK
dan Antar SP/SB.
- Penyelesaian melalui musyawarah
untuk mufakat, bila dicapai
kesepakatan dibuat Perjanjian
Bersama dan didaftar di
Pengadilan Hubungan Industrial.
- Tidak dikenal sebelumya
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
LANJUTAN PERBANDINGAN
ARBITRASE (Ps 29 s/d Ps 54)
- Atas kesepakatan kedua belah
pihak untuk penyelesaian
perselisihan Kepentingan dan
Antar SP/SB.
- Membuat Akta Perdamaian,
didaftar di Pengadilan Hubungan
Industrial.
- Tidak dicapai penyelesaian,
Arbitrase mengeluarkan putusan
yang bersifat final.
- Telah ada dalam UU 22/1957
tetapi tidak diatur secara rinci.
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
LANJUTAN PERBANDINGAN
PENGADILAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL (Ps. 55 s/d Ps 112)
dibentuk di :
Pengadilan Negeri Ibu Kota Propinsi.
(selanjutnya secara bertahap
di Kabupaten/Kota sesuai kebutuhan)
1. P4 DAERAH
Berkedudukan di Ibu Kota Propinsi
2. P4 PUSAT
Berkedudukan di Jakarta (Banding)
NAMA LEMBAGA PENYELESAIAN
SP/SB dan Organisasi Pengusaha dapat bertindak sebagai Kuasa
Hukum Pengadilan PHI untuk mewakili anggotanya
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
LANJUTAN PERBANDINGAN
1. Majelis Hakim terdiri dari :
- 1 (satu) orang Hakim Karier
- 2 (dua) orang Hakim Ad-Hoc
(SP/SB dan Organisasi
Pengusaha)
2. Hakim Ad-Hoc diangkat dari wakil
Pengusaha dan SP/SB dengan
Keputusan Presiden
3. Persyaratan dan pengawasan
Hakim Ad-Hoc diatur dalam UU
PPHI
Bersifat Tripartit, terdiri dari :
- Pemerintah 5 orang (Departemen)
- Pengusaha 5 orang
- Pekerja 5 orang
Keanggotaan P4 Daerah diangkat dan
diberhentikan oleh Menteri
Keanggotaan P4 Pusat diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden
Persyaratan keanggotaan diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
KEANGGOTAAN
UU PPHI lebih menjamin profesionalisme dan independensi dalam
memutuskan perkara
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
Merupakan Unit/Bagian dari
Kepaniteraan Pengadilan Negeri
dan di pimpin oleh Panitera Muda
- Kepaniteraan P4 Daerah
merupakan Unit/Bagian dari
Instansi yang membidangi
Ketenagakerjaan Propinsi
- Kepaniteraan P4 Pusat
merupakan Unit/Bagian dari
Instansi yang membidangi
Ketenagakerjaan Pusat
LANJUTAN PERBANDINGAN
KEPANITERAAN
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
LANJUTAN PERBANDINGAN
PUTUSAN
- Putusan Pengadilan Hubungan
Industrial bersifat tetap/tidak dapat
diajukan Kasasi :
* Perselisihan Kepentingan
* Perselisihan Antar SP/SB
- Putusan Pengadilan Hubungan
Industrial yang dapat diajukan
Kasasi :
* Perselisihan Hak
* Perselisihan PHK
- Pada hakekatnya bersifat final
kecuali apabila diajukan banding oleh
salah satu/para pihak ke P4 Pusat
bagi putusan P4 Daerah atau ke PT
TUN bagi putusan P4 Pusat untuk
semua jenis perselisihan
sebagaimana diatur dalam UU
22/1957 dan UU 12/1964.
- Putusan PT TUN dapat diajukan
Kasasi ke MA
Putusan Pengadilan HI tidak dapat digugat ke PT TUN
(Terjaminnya kepastian hukum dan penyelesaian yang lebih cepat)
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
Dilaksanakan sendiri oleh
Pengadilan Hubungan Industrial
(Pengadilan Negeri)
Nilai Gugatan dibawah
Rp. 150.000.000,- tidak dikenakan
biaya perkara termasuk biaya
eksekusi
Apabila tidak dapat dilaksanakan
maka minta bantuan Pengadilan
Negeri (Eksekusi)
Biaya eksekusi tidak dibedakan
dengan kasus-kasus diluar
ketenagakerjaan (cukup mahal)
LANJUTAN PERBANDINGAN
PELAKSANAAN PUTUSAN
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
MA (HAKIM KASASI) (Ps 60 (2)
dan Ps. 113 s/d Ps 115)
Susunan Pengadilan HI pada MA
- 1 (satu) Hakim Agung
- 2 (dua) Hakim Ad-Hoc pada MA
- Panitera
MA
Tidak perbedaan penanganan
dengan kasus-kasus di luar
bidang ketenagakerjaan
LANJUTAN PERBANDINGAN
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
ADMINISTRATIF (Ps. 116 s/d 122)
Dikenakan kepada :
1. Mediator
2. Panitera Muda
3. Konsiliator
4. Arbiter
LANJUTAN PERBANDINGAN
SANKSI
Tindakan
disiplin PNS
Teguran tertulis s/d
pencabutan tetap
UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964
KETENTUAN PIDANA
Berlaku untuk Saksi, Konsiliator,
Arbiter dan Hakim :
-Pidana Kurungan : 1 – 6 bulan atau
-Denda : Rp. 10 juta – Rp. 50 juta.
UU 22/1957 :
Hukuman Kurungan Maks.
3 bulan atau denda Maks.
Rp. 10 ribu.
UU 12/1964 :
Tidak ada sanksi Adm dan Pidana
LANJUTAN PERBANDINGAN
SANKSI
KETENTUAN PERALIHAN
(Ps. 124)
1. P4 Daerah dan P4 Pusat tetap melaksanakan fungsi dan tugas
sampai dengan terbentuknya Pengadilan HI
2. Dengan terbentuknya pengadilan HI maka kasus yang
diajukan kepada :
- P4 Daerah yang belum diputus diselesaikan oleh
Pengadilan HI
- P4 Daerah yang Banding masih dalam tenggang waktu 14
hari diselesaikan oleh MA
- P4 Pusat dan Lembaga lain yang setingkat pada kasus
yang belum diputus diselesaikan oleh MA
- P4 Pusat atau Lembaga lain yang setingkat yang
dimintakan banding masih dalam tenggang waktu 90 hari
diselesaikan oleh MA
PEMBERLAKUAN
UNDANG – UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004
TENTANG
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
DIBERLAKUKAN
TERHITUNG MULAI 14 JANUARI 2005 (PS. 126)
SEPAKAT 2 PIHAK
PERSELISIHAN
KEPENTINGAN SP/SB HAK PHK
BIPARTIT
DISNAKER
ARBITER KONSILIASI MEDIASI
PENGADILAN PHI
MAHKAMAH AGUNG
(KASASI)
PUTUSAN
FINAL
PB PB
PB 30 HARI
Ps. 3 (2)
30 HARI
Ps 15,
Ps 25,
Ps 40 (1)
50 HARI
Ps. 103
30 HARI
Ps 115
PROSEDUR PENYELESAIAN
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
140
HARI
P. PHK
P. HAK
PK

More Related Content

Similar to PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt

Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13
Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13
Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13Ilham Mustafa
 
PERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptxPERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptx
BeatDragon
 
Hukum acara-pengujian-uu-agung
Hukum acara-pengujian-uu-agungHukum acara-pengujian-uu-agung
Hukum acara-pengujian-uu-agungKurniati Mj
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
MAPPI FHUI - Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia
 
3 Bahan Konsolidasi PHP penyusunan keputusan revisi.ppt
3 Bahan Konsolidasi PHP penyusunan keputusan revisi.ppt3 Bahan Konsolidasi PHP penyusunan keputusan revisi.ppt
3 Bahan Konsolidasi PHP penyusunan keputusan revisi.ppt
HarvyanSyahril
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
MuhAsyriZR
 
Materi-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.ppt
Materi-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.pptMateri-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.ppt
Materi-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.ppt
AhmadNailulAuthor
 
Teknik Penyusunan Keputusan 19 Nov KPU.ppt
Teknik Penyusunan Keputusan 19 Nov KPU.pptTeknik Penyusunan Keputusan 19 Nov KPU.ppt
Teknik Penyusunan Keputusan 19 Nov KPU.ppt
DelaCahyaPermani1
 
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
arjunowidya
 
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
abdurahmanmaman3
 
ACARA_PERDATA_POWER_POINT_dengan_GARIS.ppt
ACARA_PERDATA_POWER_POINT_dengan_GARIS.pptACARA_PERDATA_POWER_POINT_dengan_GARIS.ppt
ACARA_PERDATA_POWER_POINT_dengan_GARIS.ppt
Andi Komara
 
MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...
MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...
MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...
ArsipDatunNTT
 
Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009pamuaralabuh
 
RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009
Beryl Syamwil
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
DirgaGunk
 
EMLI Training-Presentasi Sengketa Dalam Usaha Pertambangan
EMLI Training-Presentasi Sengketa Dalam Usaha PertambanganEMLI Training-Presentasi Sengketa Dalam Usaha Pertambangan
EMLI Training-Presentasi Sengketa Dalam Usaha Pertambangan
EMLI Indonesia
 
7 kurator
7 kurator7 kurator
7 kurator
Cszoel Aschool
 

Similar to PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt (20)

Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13
Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13
Pengadilan dalam lingkungan_peradilan_umum_mahkam_13
 
PERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptxPERTEMUAN 7.pptx
PERTEMUAN 7.pptx
 
Hukum acara-pengujian-uu-agung
Hukum acara-pengujian-uu-agungHukum acara-pengujian-uu-agung
Hukum acara-pengujian-uu-agung
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
 
3 Bahan Konsolidasi PHP penyusunan keputusan revisi.ppt
3 Bahan Konsolidasi PHP penyusunan keputusan revisi.ppt3 Bahan Konsolidasi PHP penyusunan keputusan revisi.ppt
3 Bahan Konsolidasi PHP penyusunan keputusan revisi.ppt
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
 
Materi-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.ppt
Materi-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.pptMateri-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.ppt
Materi-Diah-Susilowati-Hakim-PHI-Yogya.ppt
 
Teknik Penyusunan Keputusan 19 Nov KPU.ppt
Teknik Penyusunan Keputusan 19 Nov KPU.pptTeknik Penyusunan Keputusan 19 Nov KPU.ppt
Teknik Penyusunan Keputusan 19 Nov KPU.ppt
 
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
 
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
 
ACARA_PERDATA_POWER_POINT_dengan_GARIS.ppt
ACARA_PERDATA_POWER_POINT_dengan_GARIS.pptACARA_PERDATA_POWER_POINT_dengan_GARIS.ppt
ACARA_PERDATA_POWER_POINT_dengan_GARIS.ppt
 
MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...
MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...
MATERI DIKLAT DATUN 2018 TERKAIT PERTIMBANGAN HUKUM (OLEH HERRY HERMANUS HORO...
 
Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009Hasil rakernas 2009
Hasil rakernas 2009
 
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
 
RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009RAKERNAS PA MARI 2009
RAKERNAS PA MARI 2009
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
 
EMLI Training-Presentasi Sengketa Dalam Usaha Pertambangan
EMLI Training-Presentasi Sengketa Dalam Usaha PertambanganEMLI Training-Presentasi Sengketa Dalam Usaha Pertambangan
EMLI Training-Presentasi Sengketa Dalam Usaha Pertambangan
 
7 kurator
7 kurator7 kurator
7 kurator
 

More from AGSI1

ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.pptATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
AGSI1
 
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptxRencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
AGSI1
 
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptxCONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
AGSI1
 
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptPENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
AGSI1
 
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.pptAudit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
AGSI1
 
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.pptHACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
AGSI1
 
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.pptBASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
AGSI1
 
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.pptBASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
AGSI1
 
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.pptINTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
AGSI1
 
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.pptMengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
AGSI1
 
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.pptANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
AGSI1
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
AGSI1
 
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptMEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
AGSI1
 
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptxPamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
AGSI1
 
TPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.pptTPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.ppt
AGSI1
 
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptxStrategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
AGSI1
 
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptxpenyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
AGSI1
 
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppttipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
AGSI1
 
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptxsilabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
AGSI1
 
KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt
KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.pptKONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt
KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt
AGSI1
 

More from AGSI1 (20)

ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.pptATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptxRencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
 
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptxCONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptPENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.pptAudit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
 
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.pptHACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
 
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.pptBASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
 
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.pptBASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
 
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.pptINTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
 
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.pptMengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.pptANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptMEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptxPamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
 
TPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.pptTPM with Bagoes Soehariadji.ppt
TPM with Bagoes Soehariadji.ppt
 
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptxStrategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptxpenyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppttipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptxsilabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt
KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.pptKONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt
KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt
 

PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt

  • 1. PEMAHAMAN UU NO. 2/2004 PPHI
  • 2. Perselisihan Hubungan Industrial adakalanya sulit dihindari UU 22 tahun 1957 dan UU 12 tahun 1964, tidak memadai lagi untuk mengakomodir kondisi yang berkembang : - Belum mengatur penyelesaian perselisihan antar SP/SB - Tidak mengenal perselisihan perorangan - Tidak mengatur perselisihan di lingkungan BUMN Terkesan kuatnya campur tangan Pemerintah Misalnya : Veto Menteri Waktu penyelesaian yang cukup lama : Putusan P4 Pusat menjadi objek PT TUN penyelesaian menjadi lama apalagi kalau sampai Kasasi MA LATAR BELAKANG
  • 3. 1. Prinsip Non-Diskriminasi - Berlaku tanpa memperhatikan status perusahaan (Ps. 1 butir 7) - Adanya Kebebasan Berserikat : Diakuinya Hak Perorangan dalam penyelesaian (Ps. 1 butir 1, 9) - Tersedianya alternatif institusi penyelesaian (Ps. 8, 17 dan 29) 2. Mengutamakan penyelesaian secara musyawarah (Ps. 3 ayat (1) 3. Prinsip penyelesaian cepat, tepat, adil dan murah : - Adanya batas waktu penyelesaian pada setiap tahap - Putusan PHI : * final untuk perselisihan Kepentingan & Antar SP/SB * tidak ada istitusi PT PHI, dan tidak dapat banding ke PT TUN * adanya Hakim Karier & Ad-Hoc 4. Ditetapkannya sanksi, sebagai alat paksa untuk taati suatu keputusan 5. LPPHI : independen, mandiri dan bertanggung-jawab POKOK PIKIRAN
  • 4. PERBANDINGAN UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 1. LANDASAN HUKUM 1. UUD 1945 2. UU 14/1970 jo UU 35/1999 3. UU 14/1985 tentang MA 4. UU 13/2003 ttg Ketenagakerjaan 1. UUDS 1959 2. UUD 1945 2. SUBYEK (Ps. 1 butir 1) 1. Pengusaha atau Gabungan Pengusaha 2. SP/SB 3. Pekerja/Buruh Perorangan 1. Pengusaha atau Gabungan Pengusaha 2. SP/SB 3. Perorangan/Massa ter-PHK 3. OBYEK PERSELISIHAN (Ps. 2) 1. Perselisihan Hak 2. Perselisihan Kepentingan 3. Perselisihan PHK 4. Perselisihan antar SP/SB dalam 1 (satu) perusahaan 1. Hubungan Kerja 2. Syarat Kerja 3. Keadaan Perburuhan 4. PHK (12/1964) : izin.
  • 5. UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 4. MEKANISME PENYELESAIAN A. Luar Pengadilan 1. Bipartit Sepakat : PB Gagal 2. Catatkan di Disnaker setempat, memilih : Konsiliasi atau Arbitrase 3. Bila tidak sepakat memilih, dilimpahkan ke Mediator B. Dalam Pengadilan 1. PHI (Hakim Ad-Hoc) 2. MA (Hakim Kasasi Ad-Hoc) 1. Bipartit Sepakat : PB Gagal 2. Ada 2 (dua) Alternatif - Bila sepakat : Arbitrase - Bila tidak : * Pegawai Perantara * P4 Daerah * P4 Pusat * Veto Menteri 1. PT TUN 2. MA LANJUTAN PERBANDINGAN Pendekatan penyelesaian luar Pengadilan mengedepankan sentuhan nurani kekeluargaan dari sekedar pendekatan hukum
  • 6. LANJUTAN PERBANDINGAN UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 MEDIASI (Ps 8 s/d Ps 16) - Apabila tidak dicapai kesepakatan untuk memilih Konsiliasi atau Arbitrase, penyelesaian melalui Mediasi . - Penyelesaian melalui musyawarah untuk mufakat, Perselisihan Hak, Kepentingan, PHK dan Antar SP/SB - Dicapai kesepakatan dibuat Perjanjian Bersama, didaftar pada Pengadilan Hubungan Industrial PEGAWAI PERANTARA - Sebelumnya tidak ada alternatif ke Konsiliasi. - Sama (kecuali pers. Antar SP/SB dalam 1 perusahaan) - Tidak didaftar, sehingga kalau ingkar diteruskan menurut mekanisme penyelesaian UU 22/1957, UU 12/1964
  • 7. UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 LANJUTAN PERBANDINGAN KONSILIASI (Ps 17 s/d Ps 28) - Atas kesepakatan kedua belah pihak, untuk Penyelesaian Perselisihan Kepentingan, PHK dan Antar SP/SB. - Penyelesaian melalui musyawarah untuk mufakat, bila dicapai kesepakatan dibuat Perjanjian Bersama dan didaftar di Pengadilan Hubungan Industrial. - Tidak dikenal sebelumya
  • 8. UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 LANJUTAN PERBANDINGAN ARBITRASE (Ps 29 s/d Ps 54) - Atas kesepakatan kedua belah pihak untuk penyelesaian perselisihan Kepentingan dan Antar SP/SB. - Membuat Akta Perdamaian, didaftar di Pengadilan Hubungan Industrial. - Tidak dicapai penyelesaian, Arbitrase mengeluarkan putusan yang bersifat final. - Telah ada dalam UU 22/1957 tetapi tidak diatur secara rinci.
  • 9. UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 LANJUTAN PERBANDINGAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (Ps. 55 s/d Ps 112) dibentuk di : Pengadilan Negeri Ibu Kota Propinsi. (selanjutnya secara bertahap di Kabupaten/Kota sesuai kebutuhan) 1. P4 DAERAH Berkedudukan di Ibu Kota Propinsi 2. P4 PUSAT Berkedudukan di Jakarta (Banding) NAMA LEMBAGA PENYELESAIAN SP/SB dan Organisasi Pengusaha dapat bertindak sebagai Kuasa Hukum Pengadilan PHI untuk mewakili anggotanya
  • 10. UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 LANJUTAN PERBANDINGAN 1. Majelis Hakim terdiri dari : - 1 (satu) orang Hakim Karier - 2 (dua) orang Hakim Ad-Hoc (SP/SB dan Organisasi Pengusaha) 2. Hakim Ad-Hoc diangkat dari wakil Pengusaha dan SP/SB dengan Keputusan Presiden 3. Persyaratan dan pengawasan Hakim Ad-Hoc diatur dalam UU PPHI Bersifat Tripartit, terdiri dari : - Pemerintah 5 orang (Departemen) - Pengusaha 5 orang - Pekerja 5 orang Keanggotaan P4 Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Keanggotaan P4 Pusat diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Persyaratan keanggotaan diatur dalam Peraturan Pemerintah. KEANGGOTAAN UU PPHI lebih menjamin profesionalisme dan independensi dalam memutuskan perkara
  • 11. UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 Merupakan Unit/Bagian dari Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan di pimpin oleh Panitera Muda - Kepaniteraan P4 Daerah merupakan Unit/Bagian dari Instansi yang membidangi Ketenagakerjaan Propinsi - Kepaniteraan P4 Pusat merupakan Unit/Bagian dari Instansi yang membidangi Ketenagakerjaan Pusat LANJUTAN PERBANDINGAN KEPANITERAAN
  • 12. UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 LANJUTAN PERBANDINGAN PUTUSAN - Putusan Pengadilan Hubungan Industrial bersifat tetap/tidak dapat diajukan Kasasi : * Perselisihan Kepentingan * Perselisihan Antar SP/SB - Putusan Pengadilan Hubungan Industrial yang dapat diajukan Kasasi : * Perselisihan Hak * Perselisihan PHK - Pada hakekatnya bersifat final kecuali apabila diajukan banding oleh salah satu/para pihak ke P4 Pusat bagi putusan P4 Daerah atau ke PT TUN bagi putusan P4 Pusat untuk semua jenis perselisihan sebagaimana diatur dalam UU 22/1957 dan UU 12/1964. - Putusan PT TUN dapat diajukan Kasasi ke MA Putusan Pengadilan HI tidak dapat digugat ke PT TUN (Terjaminnya kepastian hukum dan penyelesaian yang lebih cepat)
  • 13. UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 Dilaksanakan sendiri oleh Pengadilan Hubungan Industrial (Pengadilan Negeri) Nilai Gugatan dibawah Rp. 150.000.000,- tidak dikenakan biaya perkara termasuk biaya eksekusi Apabila tidak dapat dilaksanakan maka minta bantuan Pengadilan Negeri (Eksekusi) Biaya eksekusi tidak dibedakan dengan kasus-kasus diluar ketenagakerjaan (cukup mahal) LANJUTAN PERBANDINGAN PELAKSANAAN PUTUSAN
  • 14. UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 MA (HAKIM KASASI) (Ps 60 (2) dan Ps. 113 s/d Ps 115) Susunan Pengadilan HI pada MA - 1 (satu) Hakim Agung - 2 (dua) Hakim Ad-Hoc pada MA - Panitera MA Tidak perbedaan penanganan dengan kasus-kasus di luar bidang ketenagakerjaan LANJUTAN PERBANDINGAN
  • 15. UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 ADMINISTRATIF (Ps. 116 s/d 122) Dikenakan kepada : 1. Mediator 2. Panitera Muda 3. Konsiliator 4. Arbiter LANJUTAN PERBANDINGAN SANKSI Tindakan disiplin PNS Teguran tertulis s/d pencabutan tetap
  • 16. UU PPHI UU 22/1957 DAN UU 12/1964 KETENTUAN PIDANA Berlaku untuk Saksi, Konsiliator, Arbiter dan Hakim : -Pidana Kurungan : 1 – 6 bulan atau -Denda : Rp. 10 juta – Rp. 50 juta. UU 22/1957 : Hukuman Kurungan Maks. 3 bulan atau denda Maks. Rp. 10 ribu. UU 12/1964 : Tidak ada sanksi Adm dan Pidana LANJUTAN PERBANDINGAN SANKSI
  • 17. KETENTUAN PERALIHAN (Ps. 124) 1. P4 Daerah dan P4 Pusat tetap melaksanakan fungsi dan tugas sampai dengan terbentuknya Pengadilan HI 2. Dengan terbentuknya pengadilan HI maka kasus yang diajukan kepada : - P4 Daerah yang belum diputus diselesaikan oleh Pengadilan HI - P4 Daerah yang Banding masih dalam tenggang waktu 14 hari diselesaikan oleh MA - P4 Pusat dan Lembaga lain yang setingkat pada kasus yang belum diputus diselesaikan oleh MA - P4 Pusat atau Lembaga lain yang setingkat yang dimintakan banding masih dalam tenggang waktu 90 hari diselesaikan oleh MA
  • 18. PEMBERLAKUAN UNDANG – UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DIBERLAKUKAN TERHITUNG MULAI 14 JANUARI 2005 (PS. 126)
  • 19. SEPAKAT 2 PIHAK PERSELISIHAN KEPENTINGAN SP/SB HAK PHK BIPARTIT DISNAKER ARBITER KONSILIASI MEDIASI PENGADILAN PHI MAHKAMAH AGUNG (KASASI) PUTUSAN FINAL PB PB PB 30 HARI Ps. 3 (2) 30 HARI Ps 15, Ps 25, Ps 40 (1) 50 HARI Ps. 103 30 HARI Ps 115 PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL 140 HARI P. PHK P. HAK PK