Peraturan ini mengatur tentang ketentuan reklamasi dan pascatambang untuk pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Beberapa poin pentingnya adalah:
1. Pemegang IUP dan IUPK wajib menyampaikan rencana reklamasi dan pascatambang ketika mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi.
2. Mereka juga diwajibkan menyediakan dana jaminan reklamasi
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha pertambangan minerba. Dokumen ini menjelaskan tentang penyusunan rencana reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi serta rencana pascatambang, termasuk kriteria, biaya, dan penilaian persetujuan rencana-rencana tersebut.
Dokumen tersebut membahas penyusunan rencana reklamasi untuk tahap eksplorasi dan produksi tambang, mencakup program reklamasi, rencana biaya, dan kriteria keberhasilan."
Rencana Pascatambang bertujuan untuk memperkirakan dan mengetahui perencanaan terhadap lahan bekas tambang setelah selesai dilakukan penambangan serta memperbaiki kondisi lingkungan pada lahan bekas tambang agar berfungsi sesuai peruntukannya. Dokumen ini disusun berdasarkan peraturan pemerintah dan mencakup profil wilayah, deskripsi kegiatan pertambangan, rona lingkungan akhir, program reklamasi dan pengembangan sosial e
Dokumen tersebut membahas tentang tata laksana pencairan jaminan reklamasi untuk tahap eksplorasi dan operasi produksi. Terdapat empat pokok bahasan utama yaitu laporan pelaksanaan reklamasi, evaluasi pelaksanaan reklamasi, pencairan jaminan reklamasi, dan perubahan rencana reklamasi. Evaluasi pelaksanaan reklamasi akan menilai pencapaian luasan dan kualitas reklamasi dengan mengacu pada rencan
Dokumen ini membahas peraturan tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan pertambangan mineral. Secara garis besar, dokumen ini mengatur tentang penyusunan rencana reklamasi dan pascatambang untuk tahap eksplorasi dan operasi produksi, termasuk program, biaya, dan kriteria keberhasilannya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penilaian, pelaksanaan, pelaporan, dan penyerahan lahan reklamasi dan pascatambang.
Peraturan ini mengatur tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan usaha pertambangan minerba. Dokumen ini menjelaskan tentang penyusunan rencana reklamasi tahap eksplorasi dan operasi produksi serta rencana pascatambang, termasuk kriteria, biaya, dan penilaian persetujuan rencana-rencana tersebut.
Dokumen tersebut membahas penyusunan rencana reklamasi untuk tahap eksplorasi dan produksi tambang, mencakup program reklamasi, rencana biaya, dan kriteria keberhasilan."
Rencana Pascatambang bertujuan untuk memperkirakan dan mengetahui perencanaan terhadap lahan bekas tambang setelah selesai dilakukan penambangan serta memperbaiki kondisi lingkungan pada lahan bekas tambang agar berfungsi sesuai peruntukannya. Dokumen ini disusun berdasarkan peraturan pemerintah dan mencakup profil wilayah, deskripsi kegiatan pertambangan, rona lingkungan akhir, program reklamasi dan pengembangan sosial e
Dokumen tersebut membahas tentang tata laksana pencairan jaminan reklamasi untuk tahap eksplorasi dan operasi produksi. Terdapat empat pokok bahasan utama yaitu laporan pelaksanaan reklamasi, evaluasi pelaksanaan reklamasi, pencairan jaminan reklamasi, dan perubahan rencana reklamasi. Evaluasi pelaksanaan reklamasi akan menilai pencapaian luasan dan kualitas reklamasi dengan mengacu pada rencan
Dokumen ini membahas peraturan tentang pelaksanaan reklamasi dan pascatambang pada kegiatan pertambangan mineral. Secara garis besar, dokumen ini mengatur tentang penyusunan rencana reklamasi dan pascatambang untuk tahap eksplorasi dan operasi produksi, termasuk program, biaya, dan kriteria keberhasilannya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penilaian, pelaksanaan, pelaporan, dan penyerahan lahan reklamasi dan pascatambang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan lingkungan pertambangan yang berkelanjutan dengan visi terwujudnya pembangunan sumber daya mineral secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta memberikan manfaat bagi masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik kegiatan pertambangan, dampaknya terhadap lingkungan, upaya perlindungan lingkungan yang dilakukan, serta pentingnya pertambangan bagi pembangunan
Dokumen ini membahas tentang arah penguatan fungsi pengawasan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan reklamasi dan pascatambang. Dokumen ini menjelaskan dasar hukum, tata laksana reklamasi dan pascatambang, pengawasan, serta sanksi yang dapat diberikan kepada perusahaan pertambangan yang tidak memenuhi ketentuan reklamasi dan pascatambang.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara mulai dari tahap administrasi, penilaian lapangan, aspek-aspek yang dinilai seperti pengelolaan batuan penutup, pengendalian erosi dan sedimentasi, reklamasi dan revegetasi, hingga program-program pengembangan dan penelitian lingkungan."
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
Berikut ini merupakan sosialisasi PP 22/2021 tentang PPPLH yang disampaikan oleh KLHK. Berisi :
- Perubahan-perubahan
- Sistematika P3LH
- Struktur kerangka P3LH
- Persetujuan Lingkungan
-
Rangkuman dokumen tersebut adalah rencana kegiatan eksplorasi pasir kuarsa oleh PT Autum Indo Silica seluas 4.960 Ha di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Kegiatan mencakup persiapan, pelaksanaan eksplorasi, dan reklamasi lahan yang dilakukan secara berkelanjutan dan memperhatikan lingkungan.
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Instansi
Dokumen tersebut membahas pengelolaan limbah non-B3 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, mencakup ruang lingkup, jenis limbah non-B3, persyaratan pengelolaan meliputi pengurangan, penyimpanan, pemanfaatan, penimbunan, dan pelaporan limbah non-B3.
Kinerja PNBP Sektor Hulu Migas terus menurun dalam tujuh tahun terakhir yang berakibat pada penurunan DBH Migas bagi daerah penghasil di 19 Provinsi. Selengkapnya, bisa dilihat di policy brief ini.
Dokumen tersebut merupakan pedoman penyusunan Rencana Zonasi Rinci Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang memberikan panduan mengenai hierarki perencanaan tata ruang, tujuan dan sasaran penyusunan rencana zonasi rinci, wilayah perencanaannya, serta fungsi dan manfaat dari rencana zonasi rinci.
Studi kelayakan penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan meliputi pengkajian teknis, ekonomi, lingkungan, sosial, hukum dan kelembagaan guna mengetahui tingkat kelayakan program penyelenggaraan di suatu wilayah pelayanan. Parameter pengkajian mencakup perencanaan,
Land application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair dari industri kelapa sawit untuk digunakan sebagai pupuk tanaman kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit. Limbah cair mengandung unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang penutupan dan rehabilitasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Penutupan TPA dilakukan jika TPA sudah penuh dan tidak layak lagi, sedangkan rehabilitasi TPA dilakukan jika TPA masih dapat diperbaiki. Kegiatan penutupan dan rehabilitasi TPA meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan pasca proyek.
Kepatuhan penempatan dana jaminan reklamasi dan pascatambang oleh perusahaan pemegang izin pertambangan masih rendah, dengan hanya 40% yang memenuhi kewajiban tersebut. Rendahnya kepatuhan berpotensi menimbulkan kerugian negara yang besar dalam bentuk biaya reklamasi tambang yang ditinggalkan. Penegakan hukum dan pengawasan terhadap pertambangan perlu ditingkatkan.
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mengatur tentang pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan guna melindungi ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. UU ini mengatur tentang asas, tujuan, proses, perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan hak serta peran masyarakat d
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan lingkungan pertambangan yang berkelanjutan dengan visi terwujudnya pembangunan sumber daya mineral secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta memberikan manfaat bagi masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik kegiatan pertambangan, dampaknya terhadap lingkungan, upaya perlindungan lingkungan yang dilakukan, serta pentingnya pertambangan bagi pembangunan
Dokumen ini membahas tentang arah penguatan fungsi pengawasan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan reklamasi dan pascatambang. Dokumen ini menjelaskan dasar hukum, tata laksana reklamasi dan pascatambang, pengawasan, serta sanksi yang dapat diberikan kepada perusahaan pertambangan yang tidak memenuhi ketentuan reklamasi dan pascatambang.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara mulai dari tahap administrasi, penilaian lapangan, aspek-aspek yang dinilai seperti pengelolaan batuan penutup, pengendalian erosi dan sedimentasi, reklamasi dan revegetasi, hingga program-program pengembangan dan penelitian lingkungan."
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
Berikut ini merupakan sosialisasi PP 22/2021 tentang PPPLH yang disampaikan oleh KLHK. Berisi :
- Perubahan-perubahan
- Sistematika P3LH
- Struktur kerangka P3LH
- Persetujuan Lingkungan
-
Rangkuman dokumen tersebut adalah rencana kegiatan eksplorasi pasir kuarsa oleh PT Autum Indo Silica seluas 4.960 Ha di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Kegiatan mencakup persiapan, pelaksanaan eksplorasi, dan reklamasi lahan yang dilakukan secara berkelanjutan dan memperhatikan lingkungan.
Sosialisasi pp 22 tahun 2021 pengelolaan limbah non b3Instansi
Dokumen tersebut membahas pengelolaan limbah non-B3 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, mencakup ruang lingkup, jenis limbah non-B3, persyaratan pengelolaan meliputi pengurangan, penyimpanan, pemanfaatan, penimbunan, dan pelaporan limbah non-B3.
Kinerja PNBP Sektor Hulu Migas terus menurun dalam tujuh tahun terakhir yang berakibat pada penurunan DBH Migas bagi daerah penghasil di 19 Provinsi. Selengkapnya, bisa dilihat di policy brief ini.
Dokumen tersebut merupakan pedoman penyusunan Rencana Zonasi Rinci Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang memberikan panduan mengenai hierarki perencanaan tata ruang, tujuan dan sasaran penyusunan rencana zonasi rinci, wilayah perencanaannya, serta fungsi dan manfaat dari rencana zonasi rinci.
Studi kelayakan penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan meliputi pengkajian teknis, ekonomi, lingkungan, sosial, hukum dan kelembagaan guna mengetahui tingkat kelayakan program penyelenggaraan di suatu wilayah pelayanan. Parameter pengkajian mencakup perencanaan,
Land application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair dari industri kelapa sawit untuk digunakan sebagai pupuk tanaman kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit. Limbah cair mengandung unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman.
Dokumen tersebut membahas tentang penutupan dan rehabilitasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Penutupan TPA dilakukan jika TPA sudah penuh dan tidak layak lagi, sedangkan rehabilitasi TPA dilakukan jika TPA masih dapat diperbaiki. Kegiatan penutupan dan rehabilitasi TPA meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan pasca proyek.
Kepatuhan penempatan dana jaminan reklamasi dan pascatambang oleh perusahaan pemegang izin pertambangan masih rendah, dengan hanya 40% yang memenuhi kewajiban tersebut. Rendahnya kepatuhan berpotensi menimbulkan kerugian negara yang besar dalam bentuk biaya reklamasi tambang yang ditinggalkan. Penegakan hukum dan pengawasan terhadap pertambangan perlu ditingkatkan.
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mengatur tentang pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan guna melindungi ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. UU ini mengatur tentang asas, tujuan, proses, perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan hak serta peran masyarakat d
Dokumen tersebut merupakan pedoman pelaksanaan dan pengelolaan jaminan reklamasi untuk perusahaan pertambangan. Jaminan reklamasi berupa dana yang disediakan perusahaan pertambangan untuk melakukan kegiatan reklamasi lahan bekas tambang. Pedoman ini mengatur tentang penetapan jumlah dana jaminan, bentuk penyimpanannya, tahapan pencairan, sanksi bagi perusahaan yang lalai melaksanakan kewajiban reklam
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdfwulanmunir1
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menyampaikan bahwa penginderaan jauh sangat bermanfaat untuk pemantauan kegiatan pertambangan seperti wilayah tambang, reklamasi lahan, dan kegiatan ilegal. Kerja sama dengan LAPAN diharapkan mempercepat pemanfaatan data satelit untuk pembinaan dan pengawasan pertambangan.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 Pertambangan, kewajiban pemegang izin pertambangan, pengawasan keselamatan pertambangan, dan pedoman kaidah teknik pertambangan yang baik."
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas mengenai wilayah kerja migas di Indonesia, mulai dari proses penetapan, evaluasi, penawaran, hingga penandatanganan kontrak kerja sama antara SKK Migas dengan kontraktor. Juga dibahas mengenai regulasi terkait, kompetensi kontraktor, mekanisme pengawasan, serta perbedaan antara kontrak bagi hasil konvensional dan gross split.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kawasan industri hasil tembakau, yang merupakan kawasan yang dilengkapi prasarana untuk memusatkan industri hasil tembakau. Dokumen ini menjelaskan persyaratan dan kewajiban penyelenggara kawasan industri tersebut serta pengusaha pabrik di dalamnya.
UU Cipta Kerja bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja melalui perbaikan regulasi dan ekosistem investasi. UU ini akan mempermudah perizinan berusaha, meningkatkan perlindungan pekerja, dan mendorong investasi di sektor-sektor strategis seperti pertanian, kelautan, dan energi. Substansi utama mencakup penyederhanaan perizinan, peningkatan perlindungan pekerja, dan reforma di berbagai sektor untuk mendukung
104 PAPARAN TATALAKSANA PPPSRS SESUAI PERGUB 133 TAHUN 2019.pptxGinantoSendjaja
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan dan prosedur pembentukan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 132 Tahun 2018 dan 133 Tahun 2019. Termasuk didalamnya adalah tahapan pembangunan rumah susun, pengelolaan masa transisi, pembentukan panitia musyawarah, verifikasi data pemilik, dan pembentukan serta pencatatan
Pekerjaan ini meliputi penanganan sanitasi di Kawasan KSPN Pulau Komodo yang mencakup pembangunan jaringan pipa sanitasi, instalasi pengolahan air limbah, sumur resapan, dan bangunan pendukung lainnya. Lokasi proyek di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dengan sumber dana APBN tahun 2017 dan waktu pelaksanaan 150 hari kalender.
Dokumen tersebut membahas tentang sertifikasi unit pengolahan ikan (SKP) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. SKP merupakan sertifikat yang diberikan kepada unit pengolahan ikan yang telah memenuhi persyaratan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP). Dokumen ini menjelaskan prosedur penerbitan SKP, persyaratan dasar untuk pengajuan SKP, target dan capaian SKP pada tahun
Dokumen tersebut membahas mengenai pengendalian kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah agar dapat tercapai kinerja yang lebih baik dengan meminimalkan risiko keterlambatan, wanprestasi, sengketa, kerugian negara, dan korupsi. Beberapa poin pentingnya adalah penetapan batas waktu pelaksanaan kontrak, penggunaan rapat pembuktian untuk menangani kontrak yang terlambat, serta serah terima pekerjaan yang mel
Pemerintah Daerah memainkan peran strategis dalam perbaikan tata kelola batubara di daerah dengan:
1. Melaksanakan peraturan perundang-undangan dan menyusun Perda terkait pengelolaan pertambangan batubara
2. Mengelola seluruh aspek pertambangan batubara mulai dari perizinan, penambangan, pengolahan, pengangkutan, PNBP hingga pasca tambang
3. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap I
Izin lokasi dan izin pengelolaan perairan di wilayah pesisir dan pulau pulau ...Didi Sadili
Dokumen tersebut membahas mengenai izin lokasi perairan dan izin pelaksanaan reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Izin lokasi perairan diberikan kepada pelaku usaha yang akan memanfaatkan ruang perairan secara tetap, sedangkan izin pelaksanaan reklamasi diberikan kepada pemerintah, pemerintah daerah, atau pelaku usaha yang akan melaksanakan proyek reklamasi. Dokumen ini juga
Dokumen tersebut membahas kebijakan pengawasan pertambangan mineral dan batubara di Indonesia. Pengawasan dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota berdasarkan undang-undang dan peraturan terkait. Lingkup pengawasan mencakup aspek teknis, keselamatan kerja, lingkungan hidup, dan kompetensi SDM pertambangan.
Dokumen tersebut merangkum metode pelaksanaan pekerjaan pembangunan pasar Jatinegara yang mencakup lingkup kegiatan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab para pihak, serta rencana verifikasi, validasi, monitoring dan evaluasi proyek. Pekerjaan terdiri dari persiapan, konstruksi bangunan dan infrastruktur pasar.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
1. Ir. Bambang Susigit, MT
Peraturan Reklamasi
dan
Pascatambang
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai reklamasi dan
pascatambang serta dana jaminan reklamasi
dan dana jamian pascatambang diatur dengan
peraturan pemerintah
(1) Setiap pemegang IUP dan IUPK
wajib menyerahkan rencana
reklamasi dan rencana
pascatambang pada saat
mengajukan permohonan IUP
Operasi Produksi
(1) Pemegang IUP dan IUPK wajib
menyediakan dana jaminan
reklamasi dan jaminan
pascatambang
(2) Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya dapat menetapkan
pihak ketiga untuk melakukan
reklamasi dan pascatambang
dengan dana jaminan tersebut
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diberlakukan apabila
pemegang IUP atau IUPK tidak
melaksanakan reklamasi dan
pascatambang sesuai dengan
rencana yang telah disetujui.
PP NO. 78 TAHUN 2010
TENTANG
REKLAMASI DAN PASCATAMBANG
DASAR HUKUM (UU NO. 4
TAHUN 2009)
(2) Pelaksanaan reklamasi dan kegiatan
pascatambang dilakukan sesuai
dengan peruntukan lahan
pascatambang
Pasal 100
Pasal 99
Pasal 101
4. Dapat menetapkan pihak
ketiga untuk pelaksanaan
reklamasi & Pascatambang
jika pemegang IUP tidak
melaksanakannya
Ketentuan Lebih
Lanjut diatur
dalam peraturan
pemerintah
Peraturan
Pemerintah No.
78 Tahun 2010
Dasar Hukum
UU No.4/2009
Kewajiban menyerahkan rencana
reklamasi dan rencana pascatambang
pada saat mengajukan permohonan
IUP Operasi Produksi
Menempatkan
Jaminan Reklamasi
dan Pascatambang
Dilaksanakan sesuai
dengan peruntukan
lahan
Pasal 99
Pasal 100
Pasal 99
Pasal 100
Pasal 101
5. PP No. 78 Tahun 2010
Tentang
Reklamasi dan Pascatambang
6. Prinsip-Prinsip Reklamasi &
Pascatambang
Lingkungan Hidup
a. perlindungan terhadap
kualitas air permukaan, air
tanah, air laut, dan tanah
serta udara;
b. perlindungan
keanekaragaman hayati;
c. stabilitas dan keamanan
timbunan batuan penutup,
kolam tailing, lahan bekas
tambang serta struktur buatan
(man-made structure) lainnya;
d. pemanfaatan lahan bekas
tambang sesuai dengan
peruntukannya;
e. menghormati nilai-nilai sosial
dan budaya setempat, dan
f. kuantitas air tanah
Prinsip-Prinsip
Reklamasi &
Pascatambang
Konservasi
a.penambangan yang
optimum dan penggunaan
teknologi pengolahan yang
efektif dan efisien;
b.pengelolaan dan/atau
pemanfaatan cadangan
marginal kualitas rendah
dan mineral kadar rendah
serta mineral ikutan;
c. pendataan sumberdaya
cadangan mineral dan
batubara yang tidak
tertambang (yang tidak
mineable) serta sisa
pengolahan atau
pemurnian.
.
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
a. perlindungan
keselamatan terhadap
setiap pekerja;
b. perlindungan setiap
pekerja dari penyakit
akibat kerja
7. TATA LAKSANA RENCANA
REKLAMASI
Penyelidikan
Umum
Eksplorasi FS
Pengajuan
• Jangka Waktu 1 tahun
• Rencana Reklamasi
dimuat dalam RKAB
IUP EKSPLORASI
IUP OPERASI PRODUKSI
Pengajuan
Bersamaan dgn
Pengajuan IUP OP
Rencana Reklamasi
Tahap Eksplorasi
Rencana Reklamasi Tahap
Operasi Produksi
• Untuk 5 Tahun
• Memuat rincian rencana
reklamasi tahap operasi produksi
untuk masing-masing tahun
• Umur tambang < 5 thn disusun
sesuai umur tambang
Rencana reklamasi paling sedikit memuat:
1. Tata guna lahan sebelum dan sesudah
ditambang
2. Rencana bukaan lahan
3. Program Reklamasi terhadap lahan
terganggu
4. Kriteria Keberhasilan
5. Rencara biaya
Disusun berdasarkan AMDAL atau UKL dan UPL Yang telah
disetujui
Dalam hal reklamasi berada dalam kawasan hutan, pesisir dan pulau-pulau kecil, penilaian keberhasilan
reklamasi dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
8. Penyelidikan
Umum
Eksplorasi FS
IUP EKSPLORASI
IUP OPERASI PRODUKSI
Pengajuan Bersamaan
dgn Pengajuan IUP OP
Rencana Pascatambang
Seumur Tambang
TATA LAKSANA RENCANA
PASCATAMBANG
Disusun berdasarkan AMDAL atau UKL dan UPL Yang telah
disetujui
Rencana pascatambang memuat:
1. Profil wilayah (kepemilikan, peruntukkan
lahan, rona awal)
2. Deskripsi kegiatan pertambangan
(cadangan awal, sistem dan metode
penambangan, pengolahan dan
pemurnian serta fasilitas penunjang)
3. Rona Lingkungan akhir (cadangan sisa,
peruntukkan lahan, morfologi, air
permukaan dan air tanah, serta biologi
akuatik dan teresterial
4. Program pascatambang
5. Kriteria keberhasilan
6. Rencana biaya
9. Persetujuan Rencana Reklamasi
Menteri/Gub/Bup
IUP EKSPLORASI/OP
Evaluasi
≤ 30 hari
≤ 30 hari
OK
NOT OK
PERSETUJUAN
PERBAIKAN
Penilaian dan persetujuan rencana reklamasi dilakukan dalam 30
hari kalender sejak IUP atau IUPK Produksi diterbitkan.
Dalam hal rencana reklamasi belum memenuhi ketantuan,
dokumen rencana reklamasi dikembalikan untuk disempurnakan
dan disampaikan kembali kepada Menteri/Gubernur/Bupati-
Walikota dalam waktu paling lama 30 hari kalender.
10. Menteri/Gub/Bup
IUP EKSPLORASI/OP
Evaluasi
≤ 30 hari
≤ 30 hari
OK
NOT OK
PERSETUJUAN
PERBAIKAN
PERUBAHAN
RENCANA REKLAMASI
Jika ada Perubahan:
1. Sistem penambangan;
2. Tingkat produksi;
3. Umur tambang;
4. Tata guna lahan;
5. AMDAL atau UKL dan
UPL
≤ 180 hari
Perubahan Rencana Reklamasi
11. Persetujuan Rencana
Pascatambang
Menteri/Gub/Bup
IUP EKSPLORASI/OP
Evaluasi
≤ 60 hari
≤ 30 hari
OK
NOT OK
PERSETUJUAN
PERBAIKAN
Penilaian dan persetujuan rencana pascatambang dilakukan dalam 60 hari
kalender sejak IUP atau IUPK Produksi diterbitkan.
Dalam hal rencana pascatambang belum memenuhi ketentuan, dokumen
rencana pascatambang dikembalikan untuk disempurnakan dan disampaikan
kembali kepada Menteri/Gubernur/Bupati-Walikota dalam waktu paling lama
30 hari kalender.
12. Perubahan Rencana
Pascatambang
Perusahaan wajib merubah rencana pascatambang
apabila terjadi perubahan:
sistem penambangan;
tingkat produksi;
umur tambang;
tata guna lahan;
AMDAL atau UKL dan UPL
Penilaian dan persetujuan dilakukan dalam 90 hari
kalender.
Perubahan rencana pascatambang hanya dapat
dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua)
tahun sebelum akhir kegiatan penambangan
13. 1
Lahan terganggu akibat kegiatan eksplorasi
meliputi lubang pengeboran, sumur uji, parit uji,
dan/atau sarana penunjang
Pelaksanaan reklamasi wajib dilakukan paling
lambat 30 hari kalender setelah tidak ada
kegiatan usaha pertambangan pada lahan
terganggu.
Pelaksanaan reklamasi pada tahap eksplorasi
dilakukan sampai memenuhi kriteria keberhasilan
2
3
4
Pelaksanaan reklamasi pada lahan terganggu
akibat kegiatan eksplorasi dilakukan pada lahan
yang tidak digunakan pada tahap operasi
produksi
Pelaksanaan Reklamasi Tahap
Eksplorasi
14. Pelaksanaan Reklamasi &
Pascatambang
Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang
dilakukan sesuai dengan peruntukan lahan
pascatambang
Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang wajib
dilakukan sesuai dengan rencana reklamasi dan
rencana pascatambang sampai memenuhi
kriteria keberhasilan
Perencanaan dan pelaksanaan reklamasi di dalam
kawasan hutan, wilayah pesisir, dan pulau-pulau
kecil menyesuaikan peraturan perundang-
undangan
1
2
3
4
Reklamasi dan Pascatambang wajib dipimpin oleh
seorang pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan reklamasi dan pascatambang.
15. PELAPORAN PELAKSANAAN REKLAMASI
DAN PASCATAMBANG
Perusahaan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
reklamasi setiap 1 tahun kepada menteri, gubernur,
bupati/walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Laporan pelaksanaan reklamasi dievaluasi paling lama 30
hari kalender sejak laporan diterima untuk kemudian
ditetapkan tingkat keberhasilan reklamasi.
Perusahaan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
pascatambang setiap 3 bulan kepada menteri/
gubernur/bupati/walikota sesuai kewenangan masing-
masing.
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya memberitahukan tingkat keberhasilan
reklamasi dan pascatambang secara tertulis (berdasarkan
hasil evaluasi) kepada pemegang IUP Operasi Produksi dan
IUPK Operasi Produksi.
16. JAMINAN REKLAMASI DAN
PASCATAMBANG
Perusahaan wajib menyediakan jaminan
reklamasi sesuai perhitungan rencana
reklamasi.
Jaminan Reklamasi wajib disediakan pada
tahap eksplorasi dan tahap operasi produksi
Perusahaan wajib menyediakan jaminan
pascatambang sesuai perhitungan rencana
pascatambang.
17. Jaminan reklamasi tahap eksplorasi ditetapkan sesuai dengan
rencana reklamasi yang disusun berdasarkan dokumen
pengelolaan lingkungan dan dimuat dalam rencana kerja dan
anggaran biaya eksplorasi.
BENTUK JAMINAN
DEPOSITO BERJANGKA
Jaminan reklamasi ditempatkan dalam jangka waktu paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak rencana kerja dan
anggaran biaya tahap eksplorasi disetujui oleh Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
JAMINAN REKLAMASI TAHAP
EKSPLORASI
18. JAMINAN REKLAMASI TAHAP OPERASI
PRODUKSI
Jaminan reklamasi harus menutup seluruh biaya pelaksanaan
pekerjaan reklamasi.
BENTUK JAMINAN
1.Rekening bersama pada bank Pemerintah
2.Deposito Berjangka
3.Bank Garansi yang diterbitkan oleh bank Pemerintah
di Indonesia
4.Cadangan Akuntansi (Accounting Reserve)
Penempatan jaminan reklamasi tidak menghilangkan kewajiban
perusahaan untuk melakukan reklamasi
Kekurangan biaya pelaksanaan reklamasi tetap menjadi
tanggung jawab perusahaan
19. JAMINAN PASCATAMBANG
Penempatan jaminan pascatambang tidak menghilangkan
kewajiban perusahaan untuk melakukan penutupan tambang.
BENTUK JAMINAN
DEPOSITO BERJANGKA
Kekurangan biaya untuk menyelesaikan penutupan tambang
tetap menjadi tanggung jawab perusahaan.
Jaminan penutupan tambang ditempatkan setiap tahun dan
wajib terkumpul seluruhnya (100%) dua tahun sebelum tutup
tambang.
20. Pemerintah kabupaten/kota sebelum menerbitkan IPR pada
wilayah pertambangan rakyat, wajib menyusun rencana reklamasi
dan rencana pascatambang untuk setiap wilayah pertambangan
rakyat.
Rencana reklamasi disusun berdasarkan dokumen pengelolaan
lingkungan yang telah disetujui.
Bupati/walikota menetapkan rencana reklamasi dan rencana
pascatambang untuk pemegang IPR
Pemegang IPR bersama dengan bupati/walikota wajib
melaksanakan reklamasi dan pascatambang sesuai dengan
rencana reklamasi dan rencana pascatambang
REKLAMASI DAN PASCATAMBANG BAGI
PEMEGANG IPR
21. Pemegang IUP dan IUPK wajib menyerahkan lahan yang
telah direklamasi kepada Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
Pemegang IUP dan IUPK dapat mengajukan permohonan
penundaan penyerahan lahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) baik sebagian atau seluruhnya kepada Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya apabila lahan yang telah direklamasi masih
diperlukan untuk pertambangan
Pemegang IUP atau IUPK yang telah menyelesaikan
pascatambang wajib menyerahkan lahan pascatambang
kepada yang berhak sesuai peraturan perundang-
undangan melalui Menteri/Gubernur/ Bupati-Walikota
sesuai kewenangannya.
PENYERAHAN LAHAN REKLAMASI DAN
LAHAN PASCATAMBANG
23. KETENTUAN PERALIHAN
Rencana reklamasi dan/atau rencana pascatambang
yang disampaikan oleh pemegang KK, PKP2B, KP, SIPD
dan SIPR menyesuaikan PP ini.
Pemegang KK, PKP2B, KP, SIPD dan SIPR yang belum
menempatkan jaminan reklamasi dan/atau jaminan
pascatambang sebelum Peraturan Pemerintah ini
berlaku, wajib menempatkan jaminan reklamasi
dan/atau jaminan pascatambang sesuai dengan
ketentuan PP
Pemegang KK, PKP2B, KP, SIPD dan SIPR yang telah
berproduksi wajib menempatkan jaminan pascatambang
sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah ini.