SlideShare a Scribd company logo
Innovation War : Yang 
Terluka dan Gugur di 
Medan Laga 
9 Esai Inspiratif tentang Business Strategy 
dan Innovation War 
Published by : www.strategimanajemen.net 
blog tentang business strategy and personal development 
1
2 
Daftar Isi 
TENTANG PENULIS/BLOGGER 
Innovation War : Yang Terluka dan 
Gugur di Medan Laga 
The Death of Samurai : Robohnya Sony, 
Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo 
SAMSUNG : Only the Paranoid will 
Survive 
Mengapa Microsoft Suatu Saat Juga 
Akan Roboh? 
3 Cerita tentang Blue Ocean Strategy 
Dalam Perang Inovasi, Musuh Terberat 
Sering Datang Dari Dirimu Sendiri 
Pelajaran Strategi Inovasi dari APPLE – 
Sang Inovator Sejati 
Drama tentang Limbungnya Sang 
Raksasa NOKIA 
Lima Buku Strategi Terbaik Sepanjang 
Masa 
3 
4 
8 
13 
17 
22 
27 
32 
36 
40
3 
Sekilas mengenai 
Penulis/Blogger 
Penulis ebook ini adalah Yodhia Antariksa, 
blogger pada www.strategimanajemen.net 
– blog yang terpilih sebagai blog bisnis 
terbaik dalam ajang Pesta Blogger Indonesia. 
Yodhia menyelesaikan pendidikan master dari 
Graduate School of Business, Texas A&M University, USA atas beasiswa 
Fulbright Scholarship. Sementara pendidikan strata satu-nya di-selesaikan 
dalam bidang manajemen dari Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta. 
Yodhia merupakan founder dan CEO PT. Manajemen Kinerja Utama, sebuah 
consulting firm dalam bidang performance management. Anda bisa 
menghubunginya pada alamat email : antariksa.yodhia@gmail.com 
Kunjungi secara rutin blog www.strategimanajemen.net 
Di-update setiap Senin pagi dengan sajian yang renyah, 
membumi, dan penuh inspirasi
4 
Innovation War : 
Yang Terluka dan Gugur di Medan Laga 
Hidup barangkali kini terasa makin nyaman, dan untuk itu kita layak 
memberikan kecupan hangat pada para inovator yang telah 
mempersembahkan aneka produk inovatif dihadapan kita. 
Kisah inovasi yang ditorehkan dengan tinta emas mungkin akan 
dinikmati oleh mereka yang memang senantiasa dapat meracik 
beragam produk baru yang inovatif. 
Namun bagi sebagian yang lain, perang inovasi ibarat padang 
kurusetra : tempat dimana mereka terpanah penuh luka, dan akhirnya 
gugur di medan laga. 
Dunia tak kekurangan dengan korban-korban yang terpelanting 
dalam laga inovasi yang brutal itu. Kita disini mau mencatat tiga 
contoh diantaranya. 
Yang pertama misalnya adalah dalam arena kamera digital. Dulu 
sebelum kamera digital menjadi sesuatu yang lumrah, kita mengenal 
produk bernama Kodak sebagai sang dewa. Setiap kali Anda pergi
liburan bersama teman atau kerabat, pasti kotak film bermerk Kodak 
itu nyangkut di tas Anda. 
Namun perkembangan teknologi kamera digital telah 
menghempaskan mereka dalam puing sejarah yang usang. Kodak 
tidak cepat merespon perubahan yang mematikan ini, dan kini 
mereka tinggal menunggu peti mati untuk beranjak tidur selamanya. 
Contoh kedua adalah telpon rumah. Dulu bisnis ini menjadi sumber 
mesin uang bagi Telkom, sang penguasanya. Namun kini ketika 
handphone telah ada dimana-mana, frekuensi penggunaan telpon 
menurun drastis (di rumah pun banyak orang yang kini lebih memilih 
memakai handphone daripada telpon rumah yang jadul itu). 
Dan itulah yang terjadi : penurunan pendapatan Telkom dari bisnis 
telpon rumah lebih cepat daripada yang mereka prediksi. Bisnis 
telpon rumah kemudian menjelma menjadi bisnis yang stagnan, dan 
bagian dari sejarah masa silam. 
Contoh yang lainnya adalah perang inovasi di bisnis sepeda motor. 
Dulu, produsen motor Suzuki selalu menempel ketat sang penguasa 
pasar, Honda, bersama rival terdekatnya yakni Yamaha. Namun ketika 
Yamaha menggebrak dengan produk inovatif bernama skutik Mio, 
5
sponsor Valentino Rossi ini terbang melesat bersama Honda – yang 
terus berinovasi agar tak tersalip. 
Yang kemudian tertinggal dalam sembilu kepedihan adalah Suzuki. 
Gebrakan inovasi Yamaha, yang segera kemudian disusul oleh Honda, 
telah membuat Suzuki terpelanting dan terkaing-kaing. Kita sekarang 
menyaksikan banyak dealer motor Suzuki yang tutup, dan pangsa 
pasar mereka terus menurun. Kita tidak tahu sampai kapan Suzuki 
akan terus mengalami penderitaan yang menyakitkan ini. 
Tiga kasus diatas telah menyodorkan eksemplar yang begitu jelas : 
tanpa spirit inovasi, sebuah produsen bisa tergolek kehilangan raga. 
Proses ini mungkin menjadi kian dramatis dalam bisnis yang 
melibatkan teknologi yang bergerak dengan cepat (seperti tiga kasus 
diatas). 
Ketajaman mengendus tren pasar, tim pengembangan produk 
(product development) yang unggul serta budaya inovasi yang 
mengakar, adalah sejumlah elemen dasar yang perlu dibentangkan 
jika sebuah organisasi ingin terus bisa bertahan dalam laga inovasi 
yang terus berjalan tanpa henti. 
6
Tanpa bekal itu semua, sebuah organisasi bisa terjebak dan sekarat. 
Bagi mereka, perang inovasi bisa menjelma menjadi drama yang 
menyakitkan, dan membuat mereka terkubur lenyap dalam kesunyian. 
7 
Kunjungi secara rutin blog 
www.strategimanajemen.net 
Menghadirkan sajian renyah tentang motivasi, panduan 
bisnis dan pengembangan diri
8 
The Death of Samurai : Robohnya Sony, Panasonic, 
Sharp, Toshiba dan Sanyo 
Hari-hari ini, langit diatas kota Tokyo terasa begitu kelabu. Ada 
kegetiran yang mencekam dibalik gedung-gedung raksasa yang 
menjulang disana. Industri elektronika mereka yang begitu digdaya 
20 tahun silam, pelan-pelan memasuki lorong kegelapan yang terasa 
begitu perih. 
Bulan lalu, Sony diikuti Panasonic dan Sharp mengumumkan angka 
kerugian trilyunan rupiah. Harga-harga saham mereka roboh 
berkeping-keping. Sanyo bahkan harus rela menjual dirinya lantaran 
sudah hampir kolaps. 
Sharp berencana menutup divisi AC dan TV Aquos-nya. Sony dan 
Panasonic akan mem-PHK ribuan karyawan mereka. Dan Toshiba? 
Sebentar lagi divisi notebook-nya mungkin akan bangkrut (setelah 
produk televisi mereka juga mati). 
Adakah ini pertanda salam sayonara harus dikumandangkan? 
Mengapa kegagalan demi kegagalan terus menghujam industri 
elektronika raksasa Jepang itu? Di Senin pagi ini, kita akan coba 
menelisiknya.
Serbuan Samsung dan LG itu mungkin terasa begitu telak. Di mata 
orang Jepang, kedua produk Korea itu tampak seperti predator yang 
telah meremuk-redamkan mereka di mana-mana. Di sisi lain, produk-produk 
elektronika dari China dan produk domestik dengan harga 
yang amat murah juga terus menggerus pasar produk Jepang. Lalu, 
dalam kategori digital gadgets, Apple telah membuat Sony tampak 
seperti robot yang bodoh dan tolol. 
What went wrong? Kenapa perusahaan-perusahaan top Jepang itu 
jadi seperti pecundang? Ada tiga faktor penyebab fundamental yang 
bisa kita petik sebagai pelajaran. 
Faktor 1 : Harmony Culture Error. Dalam era digital seperti saat ini, 
kecepatan adalah kunci. Speed in decision making. Speed in product 
development. Speed in product launch. Dan persis di titik vital ini, 
perusahaan Jepang termehek-mehek lantaran budaya mereka yang 
mengangungkan harmoni dan konsensus. 
Datanglah ke perusahaan Jepang, dan Anda pasti akan melihat kultur 
kerja yang sangat mementingkan konsensus. Top manajemen Jepang 
bisa rapat berminggu-minggu sekedar untuk menemukan konsensus 
mengenai produk apa yang akan diluncurkan. Dan begitu rapat 
9
mereka selesai, Samsung atau LG sudah keluar dengan produk baru, 
dan para senior manajer Jepang itu hanya bisa melongo. 
Budaya yang mementingkan konsensus membuat perusahaan-perusahaan 
Jepang lamban mengambil keputusan (dan dalam era 
10 
digital ini artinya tragedi). 
Budaya yang menjaga harmoni juga membuat ide-ide kreatif yang 
radikal nyaris tidak pernah bisa mekar. Sebab mereka keburu mati : 
dijadikan tumbal demi menjaga “keindahan budaya harmoni”. Ouch. 
Faktor 2 : Seniority Error. Dalam era digital, inovasi adalah oksigen. 
Inovasi adalah nafas yang terus mengalir. Sayangnya, budaya inovasi 
ini tidak kompatibel dengan budaya kerja yang mementingkan 
senioritas serta budaya sungkan pada atasan. 
Sialnya, nyaris semua perusahaan-perusahaan Jepang memelihara 
budaya senioritas. Datanglah ke perusahaan Jepang, dan hampir pasti 
Anda tidak akan menemukan Senior Managers dalam usia 30-an 
tahun. Never. Istilah Rising Stars dan Young Creative Guy adalah 
keanehan.
Promosi di hampir semua perusahaan Jepang menggunakan metode 
urut kacang. Yang tua pasti didahulukan, no matter what. Dan ini dia : 
di perusahaan Jepang, loyalitas pasti akan sampai pensiun. Jadi terus 
bekerja di satu tempat sampai pensiun adalah kelaziman. 
Lalu apa artinya semua itu bagi inovasi ? Kematian dini. Ya, dalam 
budaya senioritas dan loyalitas permanen, benih-benih inovasi akan 
mudah layu, dan kemudian semaput. Masuk ICU lalu mati. 
Faktor 3 : Old Nation Error. Faktor terakhir ini mungkin ada 
kaitannya dengan faktor kedua. Dan juga dengan aspek demografi. 
Jepang adalah negeri yang menua. Maksudnya, lebih dari separo 
penduduk Jepang berusia diatas 50 tahun. 
Implikasinya : mayoritas Senior Manager di beragam perusahaan 
Jepang masuk dalam kategori itu. Kategori karyawan yang sudah 
menua. 
Disini hukum alam berlaku. Karyawan yang sudah menua, dan 
bertahun-tahun bekerja pada lingkungan yang sama, biasanya kurang 
peka dengan perubahan yang berlangsung cepat. Ada comfort zone 
yang bersemayam dalam raga manajer-manajer senior dan tua itu. 
11
Dan sekali lagi, apa artinya itu bagi nafas inovasi? Sama : nafas inovasi 
akan selalu berjalan dengan tersengal-sengal. 
Demikianlah, tiga faktor fundamental yang menjadi penyebab utama 
mengapa raksasa-raksasa elektronika Jepang limbung. Tanpa ada 
perubahan radikal pada tiga elemen diatas, masa depan Japan Co 
mungkin akan selalu berada dalam bayang-bayang kematian. 
12 
Kunjungi secara rutin blog 
www.strategimanajemen.net 
Berisi sajian bermutu tentang strategi bisnis dan 
management skills. Isinya dahsyat dan menggugah.
13 
Samsung : Only the Paranoid will Survive 
Tak banyak yang menyangka kalau Samsung yang dulu dikenal hanya 
sebagai tukang bikin kulkas, kini menjadi jawara dalam panggung 
peperangan smartphone global yang begitu keras. 
Setelah meninggalkan Nokia dan Blackberrry dalam debu kekalahan 
yang terasa begitu pahit, Samsung kini juga terus membayangi Apple 
yang selalu dikenang sebagai sang legenda inovasi. 
Samsung Galaxy Series dan Samsung Note Series mungkin terus akan 
menari dan berdansa. Dalam pekik kemenangan itu, kita mungkin 
layak membuka tirai : rahasia bisnis apa yang membuat mereka 
begitu digdaya? 
Dalam laporan utamanya yang ekstensif, majalah Bloomberg 
BusinessWeek mencoba mengulik rahasia dibalik melentingnya 
Samsung menjadi perusahaan elektronik no 1 di dunia (dari sisi sales 
revenue). Ada setidaknya 3 faktor kunci yang dibentangkan di 
dalamnya. 
Faktor # 1 : Kuasai Dulu Jeroannya, Lalu Serang. Premis ini 
maknanya begini : sebelum memproduksi produk akhir (end
products), Samsung selalu memulai dengan cara membikin 
komponen kunci yang membentuk produk akhir itu. 
Begitulah, setelah mampu membuat komponen kunci itu, Samsung 
memilih “sekedar” menjadi pemasok komponen itu buat pabrikan lain 
(untuk digunakan membikin produk akhir). 
Contoh : bertahun-tahun Samsung membuat LCD panels untuk 
produsen televisi (sambil memasok, mereka “membongkar” bagimana 
proses produksi televisi dilakukan). 
Setelah paham semuanya — jeger — mereka lalu membuat sendiri TV 
LCD dengan masif (dan lalu menyalip produsen yang dulu 
dipasoknya). Kini, Samsung adalah produsen TV LCD dan TV LED 
nomer 1 di dunia. 
Skema seperti diatas dilakukan juga untuk smartphone : bertahun-tahun 
Samsung “hanya” memasok flash memory dan RAM chips ke 
produsen lain seperti Apple dan Nokia. Setelah paham rumusnya — 
abrakadabra — mereka membikin sendiri produk smartphone (dan 
menyalip lagi produsen yang dulu dipasoknya). 
14
Faktor # 2 : Speed in Product Development. Tak ada produsen lain 
yang sebegitu cepat meluncurkan beragam produk baru dalam waktu 
yang teramat pendek. Samsung melakukannya berulang kali. 
Salah satu sebab kenapa mereka bisa seperti itu adalah : karena 
mereka juga membuat sendiri banyak komponen inti smartphone 
(sebab ingat, mereka dulu memulainya dengan berperan sebagai 
pemasok komponennya). 
Menguasai supply chain dari awal hingga akhir adalah kunci 
kecepatan me-launch produk baru (sesuatu yang jarang dimiliki oleh 
rival – lantaran mereka banyak tergantung pada supplier lain, bahkan 
termasuk pasokan komponen inti dari Samsung juga). 
Faktor 3 : Lee Kun Hee Magic. Tak pelak, kecepatan pengambilan 
keputusan dan product development juga tak lepas dari faktor Lee 
Kun Hee, CEO legendaris yang begitu powerful menjalankan 
Samsung. 
Lee adalah “Steve Jobs of Korea” : figur visioner, brilliant risk taker, 
dan tidak suka ba bi bu dalam mengambil keputusan. 
15
Lee jugalah yang selalu meng-instal sense of crisis dalam tubuh 
Samsung agar terus bergerak inovatif. Kini Samsung boleh bangga 
menjadi smartphone producer top dunia. Namun di sekujur pabriknya 
di Gumi, Korea sana, terpampang poster -poster besar dengan bunyi 
seperti ini : We are in Danger. We are in Perpetual Crisis. 
Dalam perang inovasi yang brutal, berbangga diri adalah kemewahan 
yang mematikan. Kelengahan sekejap bisa berakibat terpeleset dalam 
bibir kehancuran. 
Lee mungkin amat sadar dengan itu. Dalam meeting-meeting dengan 
jajaran manajemen-nya, ia selalu menggelolarakan “never ending 
sense of crisis” itu : agar fighting spirit untuk berinovasi selalu bisa 
dikibarkan. 
Lee juga tak lupa mengutip petuah bijak dari Andy Groove, pendiri 
raksasa Intel. Petuah yang selalu terngiang di telinganya : Only 
Paranoid Will Survive. 
Hanya dengan itu, mungkin Samsung bisa terus bertahan. Dan bukan 
menjadi korban berikutnya dari innovation war yang tak kenal ampun. 
16
17 
Mengapa Microsoft Suatu Saat juga akan Roboh? 
Tulisan saya berjudul The Death of Samurai : Robohnya Sony, 
Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo (ada dalam bab 2 buku ini) 
mendapatkan reaksi luas. Puluhan milis mengangkat tema itu sebagai 
bahan diskusi, mulai dari milis manajemen, milis komunitas, hingga 
milis humor (ajaib, apa hubungannya humor dengan kejatuhan 
Panasonic yaks?). 
Beberapa manajer yang bekerja di perusahaan elektronik Jepang (dan 
pabriknya ada di Indonesia) merasa sangat terusik dengan tulisan itu. 
Mereka bilang tulisan itu tendensius, provokatif dan hanya 
mengabarkan informasi palsu. 
Pesan tulisan itu sejatinya amat sederhana : di dunia ini sungguh tidak 
pernah ada keabadian. Perubahan bisnis berlangsung dengan 
dramatis, sehingga satu-satunya yang abadi adalah perubahan itu 
sendiri (the only permanent is change itself). 
Microsoft, ataupun Apple, Samsung dan LG yang kini menjadi dewa 
dalam panggung komputasi digital global, suatu saat niscaya juga 
akan terpelanting.
Lalu apa saja elemen yang membuat sebuah perusahaan – sedahsyat 
Microsoft sekalipun — bisa roboh, dan apa yang kudu dihindari; akan 
kita racik sebagai sajian renyah ini. 
Limbungnya perusahaan seperti Sony dan Sharp sebenarnya hanya 
merupakan siklus sejarah yang kembali berulang. 
Dulu kita pernah kenal merk televisi & audio seperti Grundig, 
Blaupunkt, dan JVC. Mereka semua dilibas oleh Panasonic dan Sony 
pada era tahun 80-an. Nah sekarang giliran Sony dan Panasonic yang 
ditendang oleh duet Samsung dan LG. Suatu hari nanti, duet Korea ini 
mungkin juga akan terkoyak oleh some companies from somewhere 
(mungkin dari China dan Indonesia. Who knows?). 
Lalu apa yang sebenarnya membuat sebuah perusahaan bisa jaya, lalu 
semaput dan kemudian mati? Dari beragam studi terhadap bangkit 
dan robohnya sebuah perusahaan skala dunia, kita mencatat ada tiga 
variabel yang layak distabilo. 
Variabel # 1 : Visionary CEO. Kebangkitan sebuah perusahaan skala 
dunia hampir selalu dipicu oleh founder and CEO yang visioner. Apple 
pernah punya Steve Jobs. Microsoft pernah punya Bill Gates. Sony 
18
dulu punya sang legenda Akio Morita. Dan Panasonic memiliki pendiri 
hebat bernama Konosuke Matsushita. 
Sebaliknya, nyungsep-nya sebuah perusahaan juga lazim dimulai 
dengan sosok CEO yang abal-abal, alias tidak perform. 
Sony kini limbung lantaran gagal menemukan sosok pengganti yang 
sehebat Akio Morita (kini Sony malah dipimpin oleh ekspat dari USA). 
Microsoft sama. Sudah sepuluh tahun harga saham Micorosft stagnan 
lantaran CEO mereka sekarang, Steve Ballmer, tidaklah se-tajir Bill 
Gates. Sebaliknya, Samsung terus melejit karena mereka punya CEO 
bernama Lee Kun Hee – sosok visioner yang dianggap sebagai The 
Steve Jobs of Korea. 
Itulah kenapa, memprediksi kejayaan sebuah perusahaan dunia 
sebenarnya simpel : lihatlah level kecakapan dan track record CEO 
mereka. 
Variabel # 2 : Arrogance Syndrome. Ini penyakit psikologis yang 
ternyata banyak di-idap oleh perusahaan-perusahaan besar. 
Bertahun-tahun menjadi market leader, membuat mereka pelan-pelan 
terjangkiti sindrom arogansi, dan acap jadi myopia (rabun) dengan 
dinamika perubahan. 
19
Pada sisi lain, posisi sebagai underdog biasanya justru akan memicu 
fighting spirit yang dahsyat. Samsung dan LG dulu dianggap sebagai 
underdog sehingga amat bersemangat menjatuhkan Sony dkk. 
Dan tekad itu menjadi “lebih mudah” lantaran pada saat yang 
bersamaan perusahaan-perusahaan elektronika raksasa Jepang 
tergelincir dalam “sindrom arogansi” yang membuat mereka terlena 
dalam kebesaran. 
Pelajaran pahit itu yang kini coba diserap oleh Toyota. Petinggi 
mereka bilang : “Perusahaan mobil yang paling kami takuti bukan 
BMW atau Merceds Benz. Tapi Hyundai. Kami tidak ingin tragedi Sony 
menimpa pada diri kami”. 
Maka benarlah senandung dari Andy Groove, pendiri Intel yang 
pernah bilang : Only paranoid will survive. Lengah sedikit, mati. 
Variabel # 3 : Creative Destruction. Ini sebuah konsep radikal yang 
berbunyi seperti ini : bunuhlah produk Anda sendiri, sebelum 
kompetitor menyeretnya ke lubang kuburan. Kodak terlambat 
membunuh produk kamera mereka, dan akhirnya mati. Produsen 
disket gagal membunuh produk mereka, dan kini lenyap. Nokia telat 
20
membunuh symbian, dan kini mereka terkaing-kaing di bibir 
kematian. 
Pesannya lugas : Anda tidak boleh terlalu jatuh cinta dengan produk 
Anda sendiri. Suatu saat Anda harus tega menguburnya, dan lalu 
segera pindah membangun produk baru yang mungkin sama sekali 
berbeda. Tidak mudah. Apalagi jika produk lama itu masih laris. 
Itu yang namanya “innovator dilemma” : perusahaan gamang 
melakukan inovasi sebab takut ini akan membunuh produknya 
sendiri. Tapi ini yang harus dilakukan, sebelum kompetitor 
melakukannya dengan brutal dan tanpa ampun. Anda harus berani 
melakukan “Creative Destruction”. 
Itulah tiga variable kunci yang layak dicatat untuk membuat sebuah 
perusahaan berkelit dari kematian yang prematur. Setidaknya, dengan 
pemahaman ini, sebuah perusahaan bisa tetap hidup hingga 100 atau 
200 tahun lagi. 
Meski kita semua tetap sadar : dalam dunia yang fana ini, tidak 
pernah ada keabadian. 
21
22 
3 Cerita tentang Blue Ocean Strategy 
Blue Ocean Strategy, kita tahu, merupakan salah satu tema penting 
dalam wacana manajemen strategi lima tahun belakangan. Digagas 
oleh profesor asal Korea, Chan Kim dan rekannya dari Perancis Renee 
Mauborgne, tema ini hendak mengajarkan kepada kita tentang 
bagaimana memenangkan kompetisi bisnis yang kian dinamik. 
Lalu apa itu sejatinya blue ocean strategy? Apa saja contoh konkrit 
perusahaan yang telah menerapkannnya? Dan tahapan apa saja yang 
mesti dilakoni guna menjalankannya dengan berhasil? 
Blue ocean strategy pada dasarnya merupakan sebuah siasat untuk 
menaklukan pesaing melalui tawaran fitur produk yang inovatif, dan 
selama ini diabaikan oleh para pesaing. Fitur produk ini biasanya juga 
berbeda secara radikal dengan yang selama ini sudah ada di pasar. 
Dengan cara seperti diatas, blue ocean mendorong pelakunya untuk 
memasuki sebuah arena pasar baru yang potensial, dan yang selama 
ini “dilupakan” oleh para pesaing. 
Hal ini tentu berbeda dengan red ocean, dimana semua kompetitor 
memberikan tawaran fitur produk yang seragam, sama, dan semua
saling memperebutkan pasar yang juga sama. Alhasil, yang acap 
terjadi adalah pertarungan yang berdarah-darah, lantaran arena 
persaingan diperebutkan oleh para pemain yang menawarkan 
keseragaman produk dan pendekatan. 
Contoh yang paling fenomenal dari dari kisah blue ocean ini misalnya 
dapat dilihat pada kisah keberhasilan Yamaha dengan skutik Mio-nya. 
Dulu sebelum motor jenis ini muncul, pasar sepeda motor didominasi 
oleh jenis konvensional dengan Honda sebagai penguasanya. 
Melalui skutik Mio, Yamaha mengintroduksi motor dengan fitur yang 
berbeda secara radikal dengan produk yang selama ini ada di 
pasaran. Ia juga segera membidik segmen pasar baru (new market 
segment) yakni para pelanggan perempuan (female bikers). 
Dengan pendekatan blue ocean ini, saat itu praktis Yamaha berenang 
dalam arena pasar baru, yang tidak ada players lain didalamnya. 
Dengan mudah Yamaha memimpin pasar baru itu, dan itu terus 
bertahan hingga kini. Keberhasilan ini memang fenomenal, sebab 
melalui Mio-lah, Yamaha kemudian pelan-pelan merangsek 
singgasana yang sudah puluhan tahun digenggam sang jawara, 
Honda. 
23
Contoh blue ocean strategy yang juga legendaris adalah drama 
kemenangan produk iPod dari Apple yang merebut habis pasar musik 
digital. Produk iPod ini sungguh inovatif, dan sama sekali berbeda 
dengan produk sebelumnya, seperti walkman atau CD music player 
yang dikuasai oleh Sony. 
Digitalisasi musik adalah fitur kunci dari iPod, selain kemudahan 
penggunaannya. Dengan segera iPod menguasai pasar baru musik 
digital, dan jauh meninggalkan Sony yang terpuruk dalam debu 
keterpurukan dan luka kekalahan. 
Contoh lain blue ocean strategy yang tak kalah dramatis tentu saja 
adalah kisah meledaknya operating system Android dalam perang 
smartphone. 
Perancang Android telah lama paham masa depan smartphone tidak 
lagi melulu ditentukan oleh kekuatan hardware, namun justru oleh 
keampuhan software. Software will become the brain force behind 
every smartphone. 
Lansekap persaingan dengan demikian, akan bergeser dari hardware 
ke software. Dan pergeseran fundamental ini menjadi kenyataan dan 
dihela oleh pionernya : Android. 
24
Gadget players mungkin tak segera menyadari hal itu : mereka tetap 
berenang dalam lautan red ocean (focus just on hardware), saat 
persaingan sudah bergerak ke arah blue ocean (software). 
Ledakan Android akhirnya membawa korban berjatuhan seperti sang 
raksasa Nokia dan Blackberry. 
Kisah Yamaha Mio, iPod, dan Android Explosion adalah sepenggal 
kisah tentang bagaimana konsep blue ocean strategy dibentangkan 
dalam kenyataan. 
Semua kisah diatas selalu diawali dengan kejelian melihat potensi 
pasar yang selama ini diabaikan oleh para kompetitor. Dan kemudian 
semuanya segera disertai dengan tawaran produk dengan fitur yang 
unik, inovatif dan berbeda (different) dengan yang selama ini ada di 
pasar. 
Melalui cara itulah, para pelaku blue ocean strategy kemudian bisa 
menciptakan ruang pasar baru, menjangkau new market demand dan 
sekaligus membuat kompetisi menjadi tidak relevan. 
Atau mungkin lebih tepatnya : mereka kemudian bisa meninggalkan 
para pesaingnya dalam rintihan kekalahan. Mio melesat jauh 
25
meninggalkan Honda Beat. iPod membuat produk audio Sony 
tergeletak sekarat dalam ambang kehancuran. Dan nama Android 
terus melambung, meninggalkan Nokia dan Blacberry dalam debu 
kekalahan yang menyakitkan. 
Strategi blue ocean tak pelak merupakan salah satu siasat yang 
barangkali mesti dilakukan manakala sebuah perusahaan hendak 
terus memenangkan kompetisi bisnis yang kian keras. 
Sebab dengan inilah, mereka kemudian bisa terus menciptakan 
produk inovatif yang akan digemari para pelanggannya. Dengan cara 
ini pula, para pelanggan akan senantiasa bisa jatuh hati dengan 
beragam produk yang ditawarkan; dan kemudian secara serentak 
berseru “We love your products full !” 
26
27 
Dalam Perang Inovasi, Musuh Terberat Seringkali 
Datang dari Dirimu Sendiri 
Senja mulai membayangi sebuah gedung pencakar langit yang 
megah. Matahari petang mulai melipir, kembali ke peraduannya. Di 
salah satu koridor gedung itu, seorang manajer muda tampak 
menangis terisak. Ada kegetiran yang begitu pahit di matanya. 
Manajer muda itu baru saja selesai meeting “new product idea” 
dengan para petinggi di kantornya. Ia dibantai : ide produk baru yang 
ia presentasikan, dikecam oleh para seniornya. 
“Ide produk baru yang kekanak-kanakan !! Idenya tidak sesuai dengan 
tradisi perusahaan ini !!” Begitu kecaman dari para petingginya. 
Batin manajer muda itu terluka. Hatinya berduka lantaran ide produk 
barunya diremehkan seperti calon pecundang. 
“Senior-seniorku itu bodoh. Mereka tidak paham perkembangan 
pasar.” Begitu manajer muda itu membatin. Masih dengan mata yang 
berkaca-kaca. Semburat senja terus membayang langit sore itu.
Manajer muda itu tidak menyerah. Ia lalu bergerilya menemui CEO 
dan Presiden Komisaris perusahaan dimana ia bekerja. Tanpa kenal 
lelah, ia meyakinkan mereka bahwa ide produknya bisa menjadi ikon 
bagi masa depan perusahaan. 
28 
Beruntung CEO perusahaan itu akhirnya menerima ide produk baru 
dari manajer muda yang gigih itu. 
Sejarah kelak mencatat, ide produk itu menjelma menjadi produk 
legendaris dan terlaris dalam industri digital dunia. 
Anak muda itu bernama Ken Kutaragi. Perusahaan tempat ia bekerja : 
Sony. Ide produk yang ia usulkan : Sony PlayStation. 
Ironi sejarah hadir disitu : ide produk yang dulu dikecam senior-senior 
Sony itu menjadi produk Sony paling sukses setelah Walkman. Konsol 
game PlayStation memang merupakan salah satu produk paling laris 
dan fenomenal bagi bisnis Sony. 
Kisah Sony PlayStation mendedahkan sebuah pelajaran penting : ide 
inovasi radikal tak mudah diwujudkan.
29 
Ide-ide inovasi yg brilian acap mengalami kematian prematur justru 
karena penolakan dari pihak internal. 
Iklim senioritas, konflik serta arogansi internal sering membuat ide 
kreatif layu sebelum mekar. Kisah penolakan ide produk Playstation 
oleh senior-senior di Sony menunjukkan mentalitas itu. 
Kompetisi bisnis tersulit sering bukan dengan perusahaan lain. 
Namun justru perang antar divisi dalam perusahaan itu sendiri. Nafas 
inovasi kehilangan oksigen, lantaran di-sabotase oleh konflik internal 
antar divisi yang begitu keras. 
Maka musuh (rival) terbesar seringkali bukan datang dari pihak 
(perusahaan) lain, tapi muncul dari elemen internal dalam diri 
perusahaan itu sendiri. 
Ego dan kepentingan sebuah divisi seringkali bertabrakan dengan 
kepentingan divisi lain. Sialnya, masing-masing divisi itu jarang yang 
mau mengalah, dan ngotot dengan kepentingannya masing-masing. 
Meeting demi meeting dijalani, namun gagal membangun sebuah 
kata kunci yang magis : koordinasi dan kolaborasi antar divisi.
Alhasil, berbagai inisiatif yang mantap ataupun ide inovasi yang 
brilian mandek di tengah jalan, karena koordinasi antara divisi adalah 
sebuah kemewahan yang sulit diwujudkan. 
30 
Kembali ke kisah Sony. Sejarah penciptaan Sony PlayStation yang 
sarat intrik dan resistensi, mungkin juga bisa memberi penjelasan 
kenapa dalam “smartphone war” mereka begitu tersengal-sengal 
mengejar laju Samsung yang begitu cepat. 
Sony Xperia Z Series mungkin produk yang indah. Namun mereka 
telah kehilangan momentum dari Samsung Galaxy Series yang 
produknya datang silih berganti, dengan kecepatan yang 
mencengangkan. Juga dengan varian screen yang rancak : mulai dari 
2.6 inch hingga seri Grand dengan 6 inch. 
Dalam produk tablet, Sony juga termehek-mehek. Ketinggalan jauh 
dari Samsung Tab yang terus membajiri pasar dengan aneka pilihan. 
Seperti yang pernah diulas disini, Samsung memang memiliki senjata 
ampuh dalam perang inovasi : speed. Speed in decision making. 
Speed in new product launch.
Sebaliknya dengan Sony. Berkaca dari kisah PlayStation diatas, 
mereka mungkin terlalu sibuk dengan “perang internal antar divisi”. 
Akibatnya fatal : peluncuran produk baru acap berjalan terseok-seok, 
dan akhirnya kehilangan momentum. 
31 
Maka benar jika ada sebuah pesan bijak yang mengatakan : perang 
terberat sesungguhnya adalah mengalahkan ego dan nafsu dirimu 
sendiri. Bukan mengalahkan pihak lain. 
Kunjungi secara rutin blog 
www.strategimanajemen.net 
Blog ini setiap bulan dikunjungi 100.000 visitors. 
Sebab isinya memang inspiratif dan mudah dicerna.
Pelajar Strategi Inovasi dari APPLE – Sang Inovator 
Sejati 
Kalaulah kita hendak mendulang sebuah eksemplar yang nyaris 
sempurna tentang INOVASI, maka perusahaan Apple mungkin pilihan 
yang tak terelakkan. Hampir semua perusahan di dunia, termasuk 
pesaingnya Sony, Nokia dan Micorosoft, dipaksa untuk terkesima 
menyaksikan serangkaian inovasi nan brilian yang diracik oleh 
perusahaan dari Menlo Park, California ini. 
32 
Itulah kenapa penting untuk mencoba menggali pelajaran inovasi 
yang telah dipatrikan oleh Apple : sebuah perusahaan yang kini 
tercatat sebagai perusahaan paling mahal di dunia (mengalahkan 
market value Microsoft, IBM dan Exxon). Disini kita mau mencoba 
memetik tiga pelajaran inovasi penting yang layak direnungkan. 
Pelajaran Inovasi # 1 : User Experience is Everything. Para penggila 
produk-produk Apple (entah itu berupa Mac, iPod, iPhone ataupun 
iPad) mungkin punya alasan penting mengapa mereka cinta banget 
dengan gadget mereka : deretan gadget itu sangat user friendly, dan 
selalu mampu menciptakan “user experience” yang mak nyus. Dengan 
kata lain, segenap produk inovatif itu selalu bisa memunculkan WOW 
experience.
Dalam konteks user experience itu, kita lalu juga mengenai kredo 
penting lain dari Apple : keep it simple, stupid. Selalu ciptakan 
produk/solusi yang simple namun elegan, minimalis dan tidak ribet 
(Anda bisa melihat ideologi minimalis ini pada semua desain mereka). 
Sekarang, coba pikirakan bisnis atau pekerjaan yang tengah Anda 
tekuni : bayangkan inovasi apa yang bisa Anda racik, namun tetap 
berfokus pada user experience; simpel di-operasikan, dan mampu 
menciptakan efek WOW. Can you find one in your business situation? 
Pelajaran Inovasi # 2 : Acapkali, pelanggan bukan sumber terbaik 
bagi munculnya inovasi. Sering konsumen memang tidak tahu apa 
yang mereka butuhkan, sampai produk/solusi itu tiba-tiba muncul di 
depan mata. Dalam sebuah majalah bisnis, Steve pernah bilang : a lot 
of times, people don’t know what they want until you show it to them. 
Dengan kata lain, kepekaan untuk meracik sebuah produk/solusi yang 
melampaui kebutuhan pelanggan saat ini, merupakan salah satu 
elemen penting untuk menciptakan inovasi yang sukses. Walkman 
tidak muncul dari riset pelanggan. Demikian juga sepeda motor 
Honda (ketika muncul pertama kali), iPod, digital camera, dan banyak 
produk legendaris lainnya. 
33
Itulah kenapa sebagai praktisi bisnis atau pekerja kreatif, kita mungkin 
digedor setiap saat untuk bisa membaca tren masa depan, bahkan 
sebelum gejala itu menjadi tren. Kita didorong untuk mampu meracik 
produk/jasa yang kira-kira bisa menjadi solusi ampuh bagi kebutuhan 
masa depan pelanggan. 
Pelajaran Inovasi # 3 : Never Underestime the Power of Passion . 
Dalam pidatonya yang menggetarkan di Stanford University, 
mendiang Steve Jobs pendiri Apple, pernah bilang : sebuah great 
products/solution tak akan pernah mungkin muncul tanpa dilekati 
dengan passion dari para kreatornya. 
Semua dari kita akan mati, demikian Steve pernah bilang, dan 
sungguh akan sia-sia jika sepanjang hidup kita hanya mengerjakan 
something that we don’t love to do. “There is no reason not to follow 
your heart,” ia kembali bertutur. 
34 
Pesannya jelas : sebuah inovasi untuk memunculkan beragam 
produk/layanan yang legendaris hanya akan muncul kalau ia 
dibentangkan diatas kegairahan yang memuncak dan intens. 
Kreativitas hanya akan muncul if we really love what we do - if we 
have passion on our journey.
35 
Demikianlah tiga pelajaran inovasi penting yang bisa kita rajut dari 
Apple – sang dewa inovasi. 
Pada akhir tulisan ini, saya mau menutupnya dengan sebuah slogan 
pendek dan sederhana yang juga disampaikan oleh Steve Jobs ketika 
ia menutup pidatonya di Stanford. 
Slogan pendek penuh makna itu berbunyi seperti ini : Stay Hungry. 
Stay Foolish. Tetaplah merasa lapar (dan tidak pernah berpuas diri 
untuk mengejar yang terbaik). Tetaplah merasa bodoh (dan terus mau 
belajar sepanjang hidup). 
Jadi, mari bersama-sama kita bisikkan kembali slogan yang amat 
menggugah ini : STAY HUNGRY. STAY FOOLISH.
36 
Drama tentang Robohnya Kedigdayaan Nokia 
Temaram senja tampak tengah bersemayam diatas kompleks kantor 
pusat Nokia di kota Helsinki, Finlandia. Butiran salju tipis berjatuhan, 
menghampiri setiap sudut bangunan. Udara terasa dingin membeku. 
Di salah satu ruangan, para petinggi Nokia tampak duduk berdiskusi 
dengan penuh kesenduan. Semilir angin yang dingin membuat 
suasana ruangan itu terasa kian muram. 
Para petinggi itu layak gundah gulana. Hari-hari ini kita tengah 
menyaksikan drama robohnya kedigdayaan Nokia dalam panggung 
industri ponsel global. Di banyak negara, pangsa pasar Nokia jatuh 
bertumbangan. Dalam kategori smartphone – salah satu kategori 
terpenting – produk Nokia terpelanting, dihantam barisan produk 
kompetitor. 
Semenjak serbuan Android Explosion, Nokia memang eperti 
kehilangan momentum. 
What went wrong? Bagaimana mungkin Nokia yang dulu begitu jaya 
kini mendadak menjadi pecundang?
Ada dua pelajaran penting yang bisa kita petik dari drama kejatuhan 
Nokia ini. Pelajaran pertama : sang raksasa pun bisa dengan mudah 
jatuh. Dengan kata lain, mempertahankan kedigdayaan ternyata 
bukan hal yang mudah. Kejayaan yang bisa terus dipertahankan itu 
ternyata bukan taken for granted. 
Itulah kenapa kita mesti memberikan applaus kepada perusahaan 
yang selama puluhan tahun tetap bisa menjadi leader seperti Teh 
Botol Sosro, televisi Sharp, printer HP, sepatu Bata, Bank BRI, sabun 
Lifebuoy, dan lain-lainnya. 
Pelajaran kedua adalah munculnya apa yang bisa disebut sebagai 
innovator dilemma (tema ini diuraikan dengan amat mendalam oleh 
Clayton Christensen dalam buku best seller berjudul : The Innovator’s 
Dilemma: The Revolutionary Book that Will Change the Way You Do 
Business ) 
Inti dari innovator dilemma adalah ini : para penguasa pasar itu ragu 
melakukan inovasi lantaran takut produk inovasinya itu akan meng-kanibal 
atau menghantam balik produk utamanya yang masih laku di 
37 
pasaran.
Dan dilema itu berkali-kali datang : dulu GM ragu mengembangkan 
mobil ukuran kecil lantaran takut justru akan “meng-kanibal” produk 
utamanya (akhirnya Toyota yang menang). 
Dulu Gudang Garam dan Djarum takut melakukan inovasi rokok mild 
lantaran takut akan menghantam balik produk utamanya (akhirnya 
Sampoerna yang datang). Dulu Honda ragu melakukan inovasi motor 
skutik (akhirnya Mio yang datang; untung Honda segera mengejar 
balik). 
Dan Nokia ragu melakukan kolaborasi open source untuk 
mengembangkan aplikasi smart phone lantaran takut produk 
utamanya, Symbian, akan kehilangan pasar (dan akhirnya Android 
yang datang menghajar). 
Innovator dilemma terjadi, bukan lantaran para market leader tidak 
bisa melihat arah pasar. Atau juga bukan karena mereka tidak mampu 
melakukan inovasi. 
Mereka tahu persis arah pasar dan sangat kapabel dalam melakukan 
inovasi. Hanya saja, mereka TAKUT melakukan itu lantaran khawatir 
hasilnya justru akan menghantam balik produk utama mereka yang 
masih laris manis di pasaran. 
38
Dan saat mereka sadar bahwa ketakutan itu tidak beralasan, 
segalanya telah terlambat. Kompetitor yang sigap dan nothing to lose 
dengan segera mengambil kesempatan itu. Lalu meninggalkan sang 
incumbent (penguasa pasar saat itu) terpelanting ke pinggir arena. 
Itulah dua pelajaran penting nan ringkas yang bisa kita petik dari 
drama kejatuhan Nokia. 
Senja telah lewat, dan butiran salju kian deras mengalir di atap kantor 
pusat Nokia, di Finlandia. Rapat masih juga belum berakhir. Para 
petinggi Nokia itu harus segera mengambil solusi. 
Sebab jika tidak, kelak kita mungkin akan mengenal ponsel Nokia 
hanya dari museum dan buku-buku sejarah masa silam. 
39 
Kunjungi secara rutin blog 
www.strategimanajemen.net 
Blog ini pernah terpilih sebagai BLOG BISNIS TERBAIK 
se-INDONESIA dalam Pesta Blogger Indonesia
40 
5 Buku Strategi Terbaik Sepanjang Masa 
Corporate strategy atau business strategy tak pelak merupakan salah 
satu disiplin ilmu yang amat penting bagi dinamika pertumbuhan 
sebuah entitas bisnis. 
Kisah kebesaran Apple, Samsung, Toyota, Nike dan lain-lainnya tentu 
sebagian disebabkan oleh kejelian mereka dalam merumuskan arah 
strategis bisnis secara tepat. 
Disini, kemahiran dalam meracik strategi akan sangat menentukan 
arah masa depan : apakah organisasi bisnis kita bisa tetap menjulang 
atau tergeletak mati digilas roda persaingan. 
Lalu, kira-kira buku strategi mana yang layak dianggap terbaik 
sepanjang sejarah? Dalam pertumbuhannya yang pesat sejak tahun 
60-an, ilmu strategi (atau strategic management) memang telah 
melahirkan tokoh-tokoh besar yang layak dikenang. 
Berikut daftar lima buku yang saya kira layak dinobatkan sebagai 5 
Buku Strategi Terbaik Sepanjang Masa. Kelimanya ditulis oleh giant 
thinkers dalam disiplin ilmu manajemen strategi. Berikut daftar lima 
buku itu.
Competitive Strategy karya Michael Porter 
Oke, buku ini mungkin sudah terlanjur menjadi semacam kitab suci 
bagi para business strategic thinkers. Dan penulisnya, Michael Porter 
juga telah dinisbatkan menjadi sang dewa strategi. Melalui bukunya 
ini, Porter – yang berlatar belakang ekonomi industri – memang telah 
meletakkan dasar yang amat penting bagi pertumbuhan ilmu 
manajemen strategi di kemudian hari. 
Ajarannya tentang five competitive forces dan competitive strategy 
model telah menjadi rujukan dimana-dimana. Meski telah banyak 
dikritik (lantaran pendekatannya dianggap terlalu statis) buku ini tak 
pelak merupakan salah satu buku terpenting dalam ranah ilmu 
strategi. 
Hypercompetition karya Richard D’aveni 
Dibanding empat buku strategi yang saya sebut disini, saya merasa 
buku inilah yang terbaik. Isinya sangat ekspansif, disusun dengan 
ragam ilustrasi yang amat kaya, dan menguraikan dinamika 
kompleksitas strategi bisnis dengan sangat mengesankan. 
Koherensi gagasan dan kedalaman analisanya saya kira lebih 
cemerlang dibanding buku-nya Porter dan bahkan lebih solid 
dibanding Blue Ocean Strategy. 
41
Saya membaca buku ini pertama kali sekitar 15 tahun silam ketika 
masih duduk dibangku kuliah; namun minggu lalu buku ini saya baca 
lagi, dan oh man, isinya masih sangat relevan dengan dunia kita saat 
ini. 
Blue Ocean Strategy karya W. Chan Kim dan Renée Mauborgne 
Buku yang menjadi best seller dimana-mana ini memang menyajikan 
sebuah gagasan yang cerdik. Saya suka dengan analisanya mengenai 
strategy canvas yang membantu kita untuk mendeteksi seberapa 
merah samudera bisnis yang tengah kita geluti. 
Analisanya mengenai Four Action Framework juga sangat aplikatif 
dan memudahkan kita untuk mengidentifikasi blue ocean market 
yang potensial untuk kita selami. 
Strategy Process karya Henry Mintzberg et.al. 
Henry Mintzberg, salah satu penulis buku ini merupakan penulis yang 
layak dikagumi. Gaya menulisnya indah dan tajam, gabungan khas 
antara dunia manajemen, sosiologi dan sedikit sentuhan estetis sastra. 
Buku strategi yang ditulisnya ini mengajukan sebuah premis penting: 
proses permusan strategi bisnis sejatinya tidak berjalan secara linear 
mengikut pola yang runtut dan baku; namun benar-benar bersifat 
random dan tak terduga. 
42
Buku ini tak pelak mencoba menawarkan sebuah pendekatan yang 
dekat dengan realitas keseharian para eksekutif bisnis; dan itu 
memberikan sebuah cerminan yang saya kira lebih realistik mengenai 
praktek manajemen strategi. 
Strategy Maps karya Kaplan dan Norton. 
Dilihat dari sisi kedekatan dengan profesi saya yang banyak bergerak 
dibidang corporate performance management, buku ini merupakan 
yang paling aplikatif dan banyak membantu saya dalam 
menyelesaikan pekerjaan. 
Buku yang ditulis oleh Kaplan dan Norton (pencipta Balanced 
Scorecard) ini memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana 
melakukan proses mapping strategy secara efektif dan komprehensif. 
Isinya sangat aplikatif dan menawarkan banyak contoh riil strategy 
map yang sangat membantu kita dalam memahami dan 
mengimplementasikan strategi. 
Demikianlah lima buku strategy yang kira-kira layak dikategorikan 
sebagai the best strategy books. Kalaulah Anda belum sempat 
membacanya, silakan luangkan waktu sejenak untuk mencoba 
menekuni buku-buku bagus ini. 
43
44 
Ebook ini dipersembahkan oleh : 
www.strategimanajemen.net 
Visit blog ini secara reguler untuk mendapatkan 
inspiring stories and ideas about business 
strategy, innovation and personal development

More Related Content

What's hot

Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3
Asep suryadi
 
Anova single factor( one way )
Anova single factor( one way )Anova single factor( one way )
Anova single factor( one way )
devi kumala sari
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Satya Pranata
 
DESIGNING AND MANAGING INTEGRATED MARKETING CHANNELS
DESIGNING AND MANAGING INTEGRATED MARKETING CHANNELSDESIGNING AND MANAGING INTEGRATED MARKETING CHANNELS
DESIGNING AND MANAGING INTEGRATED MARKETING CHANNELS
Reza Aprianti
 
Matrix GE dan BCG
Matrix GE dan BCGMatrix GE dan BCG
Matrix GE dan BCG
Dayana Florencia
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
Reza Aprianti
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
Ary Efendi
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
Eko Mardianto
 
Memasuki pasar ln
Memasuki pasar lnMemasuki pasar ln
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
Putrii Wiidya
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPuw Elroy
 
Mengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadiMengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadi
Ida Bagus Gede Wisnu
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan
Rizky Akbar
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
M Abdul Aziz
 
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptxPertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
ElsaNurlaela
 
Marketing plan
Marketing plan Marketing plan
Marketing plan
Atef Fakhrudin
 
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
eddy sanusi silitonga
 
Gerakan koperasi di malaysia slide present
Gerakan koperasi di malaysia   slide presentGerakan koperasi di malaysia   slide present
Gerakan koperasi di malaysia slide present
ediman2u
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Monang Sinaga
 

What's hot (20)

Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3
 
Anova single factor( one way )
Anova single factor( one way )Anova single factor( one way )
Anova single factor( one way )
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
 
DESIGNING AND MANAGING INTEGRATED MARKETING CHANNELS
DESIGNING AND MANAGING INTEGRATED MARKETING CHANNELSDESIGNING AND MANAGING INTEGRATED MARKETING CHANNELS
DESIGNING AND MANAGING INTEGRATED MARKETING CHANNELS
 
Matrix GE dan BCG
Matrix GE dan BCGMatrix GE dan BCG
Matrix GE dan BCG
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 
Aliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufakturAliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufaktur
 
Memasuki pasar ln
Memasuki pasar lnMemasuki pasar ln
Memasuki pasar ln
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
 
Mengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadiMengelola komunikasi pribadi
Mengelola komunikasi pribadi
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan
 
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
Analisis Manajemen Pemasaran pada PT Toyota Astra Motor (Makalah)
 
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptxPertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
 
Marketing plan
Marketing plan Marketing plan
Marketing plan
 
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
 
Gerakan koperasi di malaysia slide present
Gerakan koperasi di malaysia   slide presentGerakan koperasi di malaysia   slide present
Gerakan koperasi di malaysia slide present
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 

Similar to PERANG INOVASI

Innovation war
Innovation war Innovation war
Innovation war
Eko Mardianto
 
Ebook innovation war
Ebook   innovation warEbook   innovation war
Ebook innovation war
Muhammad Rizal D. Yusuf
 
Innovation war
Innovation war Innovation war
Innovation war
Eko Mardianto
 
Innovation war yang terluka dan gugur di medan laga (www.ilmubisnisusaha.net )
Innovation war  yang terluka dan gugur di medan laga (www.ilmubisnisusaha.net )Innovation war  yang terluka dan gugur di medan laga (www.ilmubisnisusaha.net )
Innovation war yang terluka dan gugur di medan laga (www.ilmubisnisusaha.net )
andre m
 
konsep teknologi : perkembangan teknologi negara maju
konsep teknologi : perkembangan teknologi negara majukonsep teknologi : perkembangan teknologi negara maju
konsep teknologi : perkembangan teknologi negara maju
Mario Yuven
 
14,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,2018
14,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,201814,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,2018
14,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,2018
WahyuBawono1
 
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
lia_auriga
 
028 180407 Disruption Chapter 1-2
028 180407 Disruption Chapter 1-2028 180407 Disruption Chapter 1-2
028 180407 Disruption Chapter 1-2
Lia s. Associates | Branding & Design
 
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
Lia s. Associates | Branding & Design
 
MATERI BACAAN MEMAKNAI KATA
MATERI BACAAN MEMAKNAI KATAMATERI BACAAN MEMAKNAI KATA
MATERI BACAAN MEMAKNAI KATA
Phaphy Wahyudhi
 
10 rahasia sukses orang jepang
10 rahasia sukses orang jepang10 rahasia sukses orang jepang
10 rahasia sukses orang jepang
Kamilia Oktaviani
 
managing strategy career and mindset
managing strategy career and mindsetmanaging strategy career and mindset
managing strategy career and mindset
idbloginfo
 
Baru pertama kali ke Jepang Inilah culture shock yang biasa dialami orang ind...
Baru pertama kali ke Jepang Inilah culture shock yang biasa dialami orang ind...Baru pertama kali ke Jepang Inilah culture shock yang biasa dialami orang ind...
Baru pertama kali ke Jepang Inilah culture shock yang biasa dialami orang ind...
Tensai
 
14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...
14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...
14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...
AkfikaRizkySabilla
 
[Sindonews.com] Opini ekonomi Koran SINDO 14 agustus 2014-15 September 2014
[Sindonews.com] Opini ekonomi Koran SINDO 14 agustus 2014-15 September 2014[Sindonews.com] Opini ekonomi Koran SINDO 14 agustus 2014-15 September 2014
[Sindonews.com] Opini ekonomi Koran SINDO 14 agustus 2014-15 September 2014
ekho109
 
Pentingnya transformasi digital #2 web
Pentingnya transformasi digital #2 webPentingnya transformasi digital #2 web
Pentingnya transformasi digital #2 web
Ilham Ramadani
 
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Ilham Ramadani
 
Konsep teknologi
Konsep teknologiKonsep teknologi
Konsep teknologiniovia
 
Keynote design & animation seminar [at] uns
Keynote design & animation seminar [at] unsKeynote design & animation seminar [at] uns
Keynote design & animation seminar [at] uns
Blender Indonesia - Open Studio Society
 
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Abu Amar Fikri
 

Similar to PERANG INOVASI (20)

Innovation war
Innovation war Innovation war
Innovation war
 
Ebook innovation war
Ebook   innovation warEbook   innovation war
Ebook innovation war
 
Innovation war
Innovation war Innovation war
Innovation war
 
Innovation war yang terluka dan gugur di medan laga (www.ilmubisnisusaha.net )
Innovation war  yang terluka dan gugur di medan laga (www.ilmubisnisusaha.net )Innovation war  yang terluka dan gugur di medan laga (www.ilmubisnisusaha.net )
Innovation war yang terluka dan gugur di medan laga (www.ilmubisnisusaha.net )
 
konsep teknologi : perkembangan teknologi negara maju
konsep teknologi : perkembangan teknologi negara majukonsep teknologi : perkembangan teknologi negara maju
konsep teknologi : perkembangan teknologi negara maju
 
14,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,2018
14,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,201814,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,2018
14,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,2018
 
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
 
028 180407 Disruption Chapter 1-2
028 180407 Disruption Chapter 1-2028 180407 Disruption Chapter 1-2
028 180407 Disruption Chapter 1-2
 
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
 
MATERI BACAAN MEMAKNAI KATA
MATERI BACAAN MEMAKNAI KATAMATERI BACAAN MEMAKNAI KATA
MATERI BACAAN MEMAKNAI KATA
 
10 rahasia sukses orang jepang
10 rahasia sukses orang jepang10 rahasia sukses orang jepang
10 rahasia sukses orang jepang
 
managing strategy career and mindset
managing strategy career and mindsetmanaging strategy career and mindset
managing strategy career and mindset
 
Baru pertama kali ke Jepang Inilah culture shock yang biasa dialami orang ind...
Baru pertama kali ke Jepang Inilah culture shock yang biasa dialami orang ind...Baru pertama kali ke Jepang Inilah culture shock yang biasa dialami orang ind...
Baru pertama kali ke Jepang Inilah culture shock yang biasa dialami orang ind...
 
14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...
14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...
14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...
 
[Sindonews.com] Opini ekonomi Koran SINDO 14 agustus 2014-15 September 2014
[Sindonews.com] Opini ekonomi Koran SINDO 14 agustus 2014-15 September 2014[Sindonews.com] Opini ekonomi Koran SINDO 14 agustus 2014-15 September 2014
[Sindonews.com] Opini ekonomi Koran SINDO 14 agustus 2014-15 September 2014
 
Pentingnya transformasi digital #2 web
Pentingnya transformasi digital #2 webPentingnya transformasi digital #2 web
Pentingnya transformasi digital #2 web
 
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
 
Konsep teknologi
Konsep teknologiKonsep teknologi
Konsep teknologi
 
Keynote design & animation seminar [at] uns
Keynote design & animation seminar [at] unsKeynote design & animation seminar [at] uns
Keynote design & animation seminar [at] uns
 
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
 

More from PT Mitra Shapphire Sejahtera

EKONOMI LEASURE
EKONOMI LEASUREEKONOMI LEASURE
PROGRAM PENDIDIKAN DI SD ISLAM
PROGRAM PENDIDIKAN DI SD ISLAMPROGRAM PENDIDIKAN DI SD ISLAM
PROGRAM PENDIDIKAN DI SD ISLAM
PT Mitra Shapphire Sejahtera
 
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga KiniMemahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
PT Mitra Shapphire Sejahtera
 
Booming Bisnis Properti
Booming Bisnis PropertiBooming Bisnis Properti
Booming Bisnis Properti
PT Mitra Shapphire Sejahtera
 
PROGRAM UMRAH TIBI PURWOKERTO
PROGRAM UMRAH TIBI PURWOKERTOPROGRAM UMRAH TIBI PURWOKERTO
PROGRAM UMRAH TIBI PURWOKERTO
PT Mitra Shapphire Sejahtera
 
Pedoman I'tikaf 10 Hari Ramadhan
Pedoman I'tikaf 10 Hari RamadhanPedoman I'tikaf 10 Hari Ramadhan
Pedoman I'tikaf 10 Hari Ramadhan
PT Mitra Shapphire Sejahtera
 
Program Referal Berhadiah
Program Referal BerhadiahProgram Referal Berhadiah
Program Referal Berhadiah
PT Mitra Shapphire Sejahtera
 
SAPPHIRE RESIDENCE KEDAWUNG CIREBON
SAPPHIRE RESIDENCE KEDAWUNG CIREBONSAPPHIRE RESIDENCE KEDAWUNG CIREBON
SAPPHIRE RESIDENCE KEDAWUNG CIREBON
PT Mitra Shapphire Sejahtera
 
Marketing3000
Marketing3000Marketing3000
PENDIDIKAN BARU MENTERI BARU
PENDIDIKAN BARU MENTERI BARUPENDIDIKAN BARU MENTERI BARU
PENDIDIKAN BARU MENTERI BARU
PT Mitra Shapphire Sejahtera
 
COPYWRITING
COPYWRITINGCOPYWRITING
TEKNIK CLOSING
TEKNIK CLOSINGTEKNIK CLOSING
Panduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejati
Panduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejatiPanduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejati
Panduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejatiPT Mitra Shapphire Sejahtera
 

More from PT Mitra Shapphire Sejahtera (20)

EKONOMI LEASURE
EKONOMI LEASUREEKONOMI LEASURE
EKONOMI LEASURE
 
PROGRAM PENDIDIKAN DI SD ISLAM
PROGRAM PENDIDIKAN DI SD ISLAMPROGRAM PENDIDIKAN DI SD ISLAM
PROGRAM PENDIDIKAN DI SD ISLAM
 
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga KiniMemahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
 
Booming Bisnis Properti
Booming Bisnis PropertiBooming Bisnis Properti
Booming Bisnis Properti
 
PROGRAM UMRAH TIBI PURWOKERTO
PROGRAM UMRAH TIBI PURWOKERTOPROGRAM UMRAH TIBI PURWOKERTO
PROGRAM UMRAH TIBI PURWOKERTO
 
Pedoman I'tikaf 10 Hari Ramadhan
Pedoman I'tikaf 10 Hari RamadhanPedoman I'tikaf 10 Hari Ramadhan
Pedoman I'tikaf 10 Hari Ramadhan
 
Program Referal Berhadiah
Program Referal BerhadiahProgram Referal Berhadiah
Program Referal Berhadiah
 
SAPPHIRE RESIDENCE KEDAWUNG CIREBON
SAPPHIRE RESIDENCE KEDAWUNG CIREBONSAPPHIRE RESIDENCE KEDAWUNG CIREBON
SAPPHIRE RESIDENCE KEDAWUNG CIREBON
 
Marketing3000
Marketing3000Marketing3000
Marketing3000
 
NEGARA INTERPRENER INDONESIA
NEGARA INTERPRENER INDONESIANEGARA INTERPRENER INDONESIA
NEGARA INTERPRENER INDONESIA
 
PENDIDIKAN BARU MENTERI BARU
PENDIDIKAN BARU MENTERI BARUPENDIDIKAN BARU MENTERI BARU
PENDIDIKAN BARU MENTERI BARU
 
COPYWRITING
COPYWRITINGCOPYWRITING
COPYWRITING
 
TEKNIK CLOSING
TEKNIK CLOSINGTEKNIK CLOSING
TEKNIK CLOSING
 
Panduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejati
Panduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejatiPanduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejati
Panduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejati
 
100 Ide Hebat Penjualan #Slide-2
100 Ide Hebat Penjualan #Slide-2100 Ide Hebat Penjualan #Slide-2
100 Ide Hebat Penjualan #Slide-2
 
100 Ide Hebat Penjualan #Slide-1
100 Ide Hebat Penjualan #Slide-1100 Ide Hebat Penjualan #Slide-1
100 Ide Hebat Penjualan #Slide-1
 
Form tek02 (formulir komplain)
Form tek02 (formulir komplain)Form tek02 (formulir komplain)
Form tek02 (formulir komplain)
 
Form tek01 (berita acara serah terima bangunan)
Form tek01 (berita acara serah terima bangunan)Form tek01 (berita acara serah terima bangunan)
Form tek01 (berita acara serah terima bangunan)
 
Form mkt24 (peralihan hak)
Form mkt24 (peralihan hak)Form mkt24 (peralihan hak)
Form mkt24 (peralihan hak)
 
Form mkt23 (eksekusi pembatalan)
Form mkt23 (eksekusi pembatalan)Form mkt23 (eksekusi pembatalan)
Form mkt23 (eksekusi pembatalan)
 

Recently uploaded

Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 

Recently uploaded (17)

Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 

PERANG INOVASI

  • 1. Innovation War : Yang Terluka dan Gugur di Medan Laga 9 Esai Inspiratif tentang Business Strategy dan Innovation War Published by : www.strategimanajemen.net blog tentang business strategy and personal development 1
  • 2. 2 Daftar Isi TENTANG PENULIS/BLOGGER Innovation War : Yang Terluka dan Gugur di Medan Laga The Death of Samurai : Robohnya Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo SAMSUNG : Only the Paranoid will Survive Mengapa Microsoft Suatu Saat Juga Akan Roboh? 3 Cerita tentang Blue Ocean Strategy Dalam Perang Inovasi, Musuh Terberat Sering Datang Dari Dirimu Sendiri Pelajaran Strategi Inovasi dari APPLE – Sang Inovator Sejati Drama tentang Limbungnya Sang Raksasa NOKIA Lima Buku Strategi Terbaik Sepanjang Masa 3 4 8 13 17 22 27 32 36 40
  • 3. 3 Sekilas mengenai Penulis/Blogger Penulis ebook ini adalah Yodhia Antariksa, blogger pada www.strategimanajemen.net – blog yang terpilih sebagai blog bisnis terbaik dalam ajang Pesta Blogger Indonesia. Yodhia menyelesaikan pendidikan master dari Graduate School of Business, Texas A&M University, USA atas beasiswa Fulbright Scholarship. Sementara pendidikan strata satu-nya di-selesaikan dalam bidang manajemen dari Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta. Yodhia merupakan founder dan CEO PT. Manajemen Kinerja Utama, sebuah consulting firm dalam bidang performance management. Anda bisa menghubunginya pada alamat email : antariksa.yodhia@gmail.com Kunjungi secara rutin blog www.strategimanajemen.net Di-update setiap Senin pagi dengan sajian yang renyah, membumi, dan penuh inspirasi
  • 4. 4 Innovation War : Yang Terluka dan Gugur di Medan Laga Hidup barangkali kini terasa makin nyaman, dan untuk itu kita layak memberikan kecupan hangat pada para inovator yang telah mempersembahkan aneka produk inovatif dihadapan kita. Kisah inovasi yang ditorehkan dengan tinta emas mungkin akan dinikmati oleh mereka yang memang senantiasa dapat meracik beragam produk baru yang inovatif. Namun bagi sebagian yang lain, perang inovasi ibarat padang kurusetra : tempat dimana mereka terpanah penuh luka, dan akhirnya gugur di medan laga. Dunia tak kekurangan dengan korban-korban yang terpelanting dalam laga inovasi yang brutal itu. Kita disini mau mencatat tiga contoh diantaranya. Yang pertama misalnya adalah dalam arena kamera digital. Dulu sebelum kamera digital menjadi sesuatu yang lumrah, kita mengenal produk bernama Kodak sebagai sang dewa. Setiap kali Anda pergi
  • 5. liburan bersama teman atau kerabat, pasti kotak film bermerk Kodak itu nyangkut di tas Anda. Namun perkembangan teknologi kamera digital telah menghempaskan mereka dalam puing sejarah yang usang. Kodak tidak cepat merespon perubahan yang mematikan ini, dan kini mereka tinggal menunggu peti mati untuk beranjak tidur selamanya. Contoh kedua adalah telpon rumah. Dulu bisnis ini menjadi sumber mesin uang bagi Telkom, sang penguasanya. Namun kini ketika handphone telah ada dimana-mana, frekuensi penggunaan telpon menurun drastis (di rumah pun banyak orang yang kini lebih memilih memakai handphone daripada telpon rumah yang jadul itu). Dan itulah yang terjadi : penurunan pendapatan Telkom dari bisnis telpon rumah lebih cepat daripada yang mereka prediksi. Bisnis telpon rumah kemudian menjelma menjadi bisnis yang stagnan, dan bagian dari sejarah masa silam. Contoh yang lainnya adalah perang inovasi di bisnis sepeda motor. Dulu, produsen motor Suzuki selalu menempel ketat sang penguasa pasar, Honda, bersama rival terdekatnya yakni Yamaha. Namun ketika Yamaha menggebrak dengan produk inovatif bernama skutik Mio, 5
  • 6. sponsor Valentino Rossi ini terbang melesat bersama Honda – yang terus berinovasi agar tak tersalip. Yang kemudian tertinggal dalam sembilu kepedihan adalah Suzuki. Gebrakan inovasi Yamaha, yang segera kemudian disusul oleh Honda, telah membuat Suzuki terpelanting dan terkaing-kaing. Kita sekarang menyaksikan banyak dealer motor Suzuki yang tutup, dan pangsa pasar mereka terus menurun. Kita tidak tahu sampai kapan Suzuki akan terus mengalami penderitaan yang menyakitkan ini. Tiga kasus diatas telah menyodorkan eksemplar yang begitu jelas : tanpa spirit inovasi, sebuah produsen bisa tergolek kehilangan raga. Proses ini mungkin menjadi kian dramatis dalam bisnis yang melibatkan teknologi yang bergerak dengan cepat (seperti tiga kasus diatas). Ketajaman mengendus tren pasar, tim pengembangan produk (product development) yang unggul serta budaya inovasi yang mengakar, adalah sejumlah elemen dasar yang perlu dibentangkan jika sebuah organisasi ingin terus bisa bertahan dalam laga inovasi yang terus berjalan tanpa henti. 6
  • 7. Tanpa bekal itu semua, sebuah organisasi bisa terjebak dan sekarat. Bagi mereka, perang inovasi bisa menjelma menjadi drama yang menyakitkan, dan membuat mereka terkubur lenyap dalam kesunyian. 7 Kunjungi secara rutin blog www.strategimanajemen.net Menghadirkan sajian renyah tentang motivasi, panduan bisnis dan pengembangan diri
  • 8. 8 The Death of Samurai : Robohnya Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo Hari-hari ini, langit diatas kota Tokyo terasa begitu kelabu. Ada kegetiran yang mencekam dibalik gedung-gedung raksasa yang menjulang disana. Industri elektronika mereka yang begitu digdaya 20 tahun silam, pelan-pelan memasuki lorong kegelapan yang terasa begitu perih. Bulan lalu, Sony diikuti Panasonic dan Sharp mengumumkan angka kerugian trilyunan rupiah. Harga-harga saham mereka roboh berkeping-keping. Sanyo bahkan harus rela menjual dirinya lantaran sudah hampir kolaps. Sharp berencana menutup divisi AC dan TV Aquos-nya. Sony dan Panasonic akan mem-PHK ribuan karyawan mereka. Dan Toshiba? Sebentar lagi divisi notebook-nya mungkin akan bangkrut (setelah produk televisi mereka juga mati). Adakah ini pertanda salam sayonara harus dikumandangkan? Mengapa kegagalan demi kegagalan terus menghujam industri elektronika raksasa Jepang itu? Di Senin pagi ini, kita akan coba menelisiknya.
  • 9. Serbuan Samsung dan LG itu mungkin terasa begitu telak. Di mata orang Jepang, kedua produk Korea itu tampak seperti predator yang telah meremuk-redamkan mereka di mana-mana. Di sisi lain, produk-produk elektronika dari China dan produk domestik dengan harga yang amat murah juga terus menggerus pasar produk Jepang. Lalu, dalam kategori digital gadgets, Apple telah membuat Sony tampak seperti robot yang bodoh dan tolol. What went wrong? Kenapa perusahaan-perusahaan top Jepang itu jadi seperti pecundang? Ada tiga faktor penyebab fundamental yang bisa kita petik sebagai pelajaran. Faktor 1 : Harmony Culture Error. Dalam era digital seperti saat ini, kecepatan adalah kunci. Speed in decision making. Speed in product development. Speed in product launch. Dan persis di titik vital ini, perusahaan Jepang termehek-mehek lantaran budaya mereka yang mengangungkan harmoni dan konsensus. Datanglah ke perusahaan Jepang, dan Anda pasti akan melihat kultur kerja yang sangat mementingkan konsensus. Top manajemen Jepang bisa rapat berminggu-minggu sekedar untuk menemukan konsensus mengenai produk apa yang akan diluncurkan. Dan begitu rapat 9
  • 10. mereka selesai, Samsung atau LG sudah keluar dengan produk baru, dan para senior manajer Jepang itu hanya bisa melongo. Budaya yang mementingkan konsensus membuat perusahaan-perusahaan Jepang lamban mengambil keputusan (dan dalam era 10 digital ini artinya tragedi). Budaya yang menjaga harmoni juga membuat ide-ide kreatif yang radikal nyaris tidak pernah bisa mekar. Sebab mereka keburu mati : dijadikan tumbal demi menjaga “keindahan budaya harmoni”. Ouch. Faktor 2 : Seniority Error. Dalam era digital, inovasi adalah oksigen. Inovasi adalah nafas yang terus mengalir. Sayangnya, budaya inovasi ini tidak kompatibel dengan budaya kerja yang mementingkan senioritas serta budaya sungkan pada atasan. Sialnya, nyaris semua perusahaan-perusahaan Jepang memelihara budaya senioritas. Datanglah ke perusahaan Jepang, dan hampir pasti Anda tidak akan menemukan Senior Managers dalam usia 30-an tahun. Never. Istilah Rising Stars dan Young Creative Guy adalah keanehan.
  • 11. Promosi di hampir semua perusahaan Jepang menggunakan metode urut kacang. Yang tua pasti didahulukan, no matter what. Dan ini dia : di perusahaan Jepang, loyalitas pasti akan sampai pensiun. Jadi terus bekerja di satu tempat sampai pensiun adalah kelaziman. Lalu apa artinya semua itu bagi inovasi ? Kematian dini. Ya, dalam budaya senioritas dan loyalitas permanen, benih-benih inovasi akan mudah layu, dan kemudian semaput. Masuk ICU lalu mati. Faktor 3 : Old Nation Error. Faktor terakhir ini mungkin ada kaitannya dengan faktor kedua. Dan juga dengan aspek demografi. Jepang adalah negeri yang menua. Maksudnya, lebih dari separo penduduk Jepang berusia diatas 50 tahun. Implikasinya : mayoritas Senior Manager di beragam perusahaan Jepang masuk dalam kategori itu. Kategori karyawan yang sudah menua. Disini hukum alam berlaku. Karyawan yang sudah menua, dan bertahun-tahun bekerja pada lingkungan yang sama, biasanya kurang peka dengan perubahan yang berlangsung cepat. Ada comfort zone yang bersemayam dalam raga manajer-manajer senior dan tua itu. 11
  • 12. Dan sekali lagi, apa artinya itu bagi nafas inovasi? Sama : nafas inovasi akan selalu berjalan dengan tersengal-sengal. Demikianlah, tiga faktor fundamental yang menjadi penyebab utama mengapa raksasa-raksasa elektronika Jepang limbung. Tanpa ada perubahan radikal pada tiga elemen diatas, masa depan Japan Co mungkin akan selalu berada dalam bayang-bayang kematian. 12 Kunjungi secara rutin blog www.strategimanajemen.net Berisi sajian bermutu tentang strategi bisnis dan management skills. Isinya dahsyat dan menggugah.
  • 13. 13 Samsung : Only the Paranoid will Survive Tak banyak yang menyangka kalau Samsung yang dulu dikenal hanya sebagai tukang bikin kulkas, kini menjadi jawara dalam panggung peperangan smartphone global yang begitu keras. Setelah meninggalkan Nokia dan Blackberrry dalam debu kekalahan yang terasa begitu pahit, Samsung kini juga terus membayangi Apple yang selalu dikenang sebagai sang legenda inovasi. Samsung Galaxy Series dan Samsung Note Series mungkin terus akan menari dan berdansa. Dalam pekik kemenangan itu, kita mungkin layak membuka tirai : rahasia bisnis apa yang membuat mereka begitu digdaya? Dalam laporan utamanya yang ekstensif, majalah Bloomberg BusinessWeek mencoba mengulik rahasia dibalik melentingnya Samsung menjadi perusahaan elektronik no 1 di dunia (dari sisi sales revenue). Ada setidaknya 3 faktor kunci yang dibentangkan di dalamnya. Faktor # 1 : Kuasai Dulu Jeroannya, Lalu Serang. Premis ini maknanya begini : sebelum memproduksi produk akhir (end
  • 14. products), Samsung selalu memulai dengan cara membikin komponen kunci yang membentuk produk akhir itu. Begitulah, setelah mampu membuat komponen kunci itu, Samsung memilih “sekedar” menjadi pemasok komponen itu buat pabrikan lain (untuk digunakan membikin produk akhir). Contoh : bertahun-tahun Samsung membuat LCD panels untuk produsen televisi (sambil memasok, mereka “membongkar” bagimana proses produksi televisi dilakukan). Setelah paham semuanya — jeger — mereka lalu membuat sendiri TV LCD dengan masif (dan lalu menyalip produsen yang dulu dipasoknya). Kini, Samsung adalah produsen TV LCD dan TV LED nomer 1 di dunia. Skema seperti diatas dilakukan juga untuk smartphone : bertahun-tahun Samsung “hanya” memasok flash memory dan RAM chips ke produsen lain seperti Apple dan Nokia. Setelah paham rumusnya — abrakadabra — mereka membikin sendiri produk smartphone (dan menyalip lagi produsen yang dulu dipasoknya). 14
  • 15. Faktor # 2 : Speed in Product Development. Tak ada produsen lain yang sebegitu cepat meluncurkan beragam produk baru dalam waktu yang teramat pendek. Samsung melakukannya berulang kali. Salah satu sebab kenapa mereka bisa seperti itu adalah : karena mereka juga membuat sendiri banyak komponen inti smartphone (sebab ingat, mereka dulu memulainya dengan berperan sebagai pemasok komponennya). Menguasai supply chain dari awal hingga akhir adalah kunci kecepatan me-launch produk baru (sesuatu yang jarang dimiliki oleh rival – lantaran mereka banyak tergantung pada supplier lain, bahkan termasuk pasokan komponen inti dari Samsung juga). Faktor 3 : Lee Kun Hee Magic. Tak pelak, kecepatan pengambilan keputusan dan product development juga tak lepas dari faktor Lee Kun Hee, CEO legendaris yang begitu powerful menjalankan Samsung. Lee adalah “Steve Jobs of Korea” : figur visioner, brilliant risk taker, dan tidak suka ba bi bu dalam mengambil keputusan. 15
  • 16. Lee jugalah yang selalu meng-instal sense of crisis dalam tubuh Samsung agar terus bergerak inovatif. Kini Samsung boleh bangga menjadi smartphone producer top dunia. Namun di sekujur pabriknya di Gumi, Korea sana, terpampang poster -poster besar dengan bunyi seperti ini : We are in Danger. We are in Perpetual Crisis. Dalam perang inovasi yang brutal, berbangga diri adalah kemewahan yang mematikan. Kelengahan sekejap bisa berakibat terpeleset dalam bibir kehancuran. Lee mungkin amat sadar dengan itu. Dalam meeting-meeting dengan jajaran manajemen-nya, ia selalu menggelolarakan “never ending sense of crisis” itu : agar fighting spirit untuk berinovasi selalu bisa dikibarkan. Lee juga tak lupa mengutip petuah bijak dari Andy Groove, pendiri raksasa Intel. Petuah yang selalu terngiang di telinganya : Only Paranoid Will Survive. Hanya dengan itu, mungkin Samsung bisa terus bertahan. Dan bukan menjadi korban berikutnya dari innovation war yang tak kenal ampun. 16
  • 17. 17 Mengapa Microsoft Suatu Saat juga akan Roboh? Tulisan saya berjudul The Death of Samurai : Robohnya Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo (ada dalam bab 2 buku ini) mendapatkan reaksi luas. Puluhan milis mengangkat tema itu sebagai bahan diskusi, mulai dari milis manajemen, milis komunitas, hingga milis humor (ajaib, apa hubungannya humor dengan kejatuhan Panasonic yaks?). Beberapa manajer yang bekerja di perusahaan elektronik Jepang (dan pabriknya ada di Indonesia) merasa sangat terusik dengan tulisan itu. Mereka bilang tulisan itu tendensius, provokatif dan hanya mengabarkan informasi palsu. Pesan tulisan itu sejatinya amat sederhana : di dunia ini sungguh tidak pernah ada keabadian. Perubahan bisnis berlangsung dengan dramatis, sehingga satu-satunya yang abadi adalah perubahan itu sendiri (the only permanent is change itself). Microsoft, ataupun Apple, Samsung dan LG yang kini menjadi dewa dalam panggung komputasi digital global, suatu saat niscaya juga akan terpelanting.
  • 18. Lalu apa saja elemen yang membuat sebuah perusahaan – sedahsyat Microsoft sekalipun — bisa roboh, dan apa yang kudu dihindari; akan kita racik sebagai sajian renyah ini. Limbungnya perusahaan seperti Sony dan Sharp sebenarnya hanya merupakan siklus sejarah yang kembali berulang. Dulu kita pernah kenal merk televisi & audio seperti Grundig, Blaupunkt, dan JVC. Mereka semua dilibas oleh Panasonic dan Sony pada era tahun 80-an. Nah sekarang giliran Sony dan Panasonic yang ditendang oleh duet Samsung dan LG. Suatu hari nanti, duet Korea ini mungkin juga akan terkoyak oleh some companies from somewhere (mungkin dari China dan Indonesia. Who knows?). Lalu apa yang sebenarnya membuat sebuah perusahaan bisa jaya, lalu semaput dan kemudian mati? Dari beragam studi terhadap bangkit dan robohnya sebuah perusahaan skala dunia, kita mencatat ada tiga variabel yang layak distabilo. Variabel # 1 : Visionary CEO. Kebangkitan sebuah perusahaan skala dunia hampir selalu dipicu oleh founder and CEO yang visioner. Apple pernah punya Steve Jobs. Microsoft pernah punya Bill Gates. Sony 18
  • 19. dulu punya sang legenda Akio Morita. Dan Panasonic memiliki pendiri hebat bernama Konosuke Matsushita. Sebaliknya, nyungsep-nya sebuah perusahaan juga lazim dimulai dengan sosok CEO yang abal-abal, alias tidak perform. Sony kini limbung lantaran gagal menemukan sosok pengganti yang sehebat Akio Morita (kini Sony malah dipimpin oleh ekspat dari USA). Microsoft sama. Sudah sepuluh tahun harga saham Micorosft stagnan lantaran CEO mereka sekarang, Steve Ballmer, tidaklah se-tajir Bill Gates. Sebaliknya, Samsung terus melejit karena mereka punya CEO bernama Lee Kun Hee – sosok visioner yang dianggap sebagai The Steve Jobs of Korea. Itulah kenapa, memprediksi kejayaan sebuah perusahaan dunia sebenarnya simpel : lihatlah level kecakapan dan track record CEO mereka. Variabel # 2 : Arrogance Syndrome. Ini penyakit psikologis yang ternyata banyak di-idap oleh perusahaan-perusahaan besar. Bertahun-tahun menjadi market leader, membuat mereka pelan-pelan terjangkiti sindrom arogansi, dan acap jadi myopia (rabun) dengan dinamika perubahan. 19
  • 20. Pada sisi lain, posisi sebagai underdog biasanya justru akan memicu fighting spirit yang dahsyat. Samsung dan LG dulu dianggap sebagai underdog sehingga amat bersemangat menjatuhkan Sony dkk. Dan tekad itu menjadi “lebih mudah” lantaran pada saat yang bersamaan perusahaan-perusahaan elektronika raksasa Jepang tergelincir dalam “sindrom arogansi” yang membuat mereka terlena dalam kebesaran. Pelajaran pahit itu yang kini coba diserap oleh Toyota. Petinggi mereka bilang : “Perusahaan mobil yang paling kami takuti bukan BMW atau Merceds Benz. Tapi Hyundai. Kami tidak ingin tragedi Sony menimpa pada diri kami”. Maka benarlah senandung dari Andy Groove, pendiri Intel yang pernah bilang : Only paranoid will survive. Lengah sedikit, mati. Variabel # 3 : Creative Destruction. Ini sebuah konsep radikal yang berbunyi seperti ini : bunuhlah produk Anda sendiri, sebelum kompetitor menyeretnya ke lubang kuburan. Kodak terlambat membunuh produk kamera mereka, dan akhirnya mati. Produsen disket gagal membunuh produk mereka, dan kini lenyap. Nokia telat 20
  • 21. membunuh symbian, dan kini mereka terkaing-kaing di bibir kematian. Pesannya lugas : Anda tidak boleh terlalu jatuh cinta dengan produk Anda sendiri. Suatu saat Anda harus tega menguburnya, dan lalu segera pindah membangun produk baru yang mungkin sama sekali berbeda. Tidak mudah. Apalagi jika produk lama itu masih laris. Itu yang namanya “innovator dilemma” : perusahaan gamang melakukan inovasi sebab takut ini akan membunuh produknya sendiri. Tapi ini yang harus dilakukan, sebelum kompetitor melakukannya dengan brutal dan tanpa ampun. Anda harus berani melakukan “Creative Destruction”. Itulah tiga variable kunci yang layak dicatat untuk membuat sebuah perusahaan berkelit dari kematian yang prematur. Setidaknya, dengan pemahaman ini, sebuah perusahaan bisa tetap hidup hingga 100 atau 200 tahun lagi. Meski kita semua tetap sadar : dalam dunia yang fana ini, tidak pernah ada keabadian. 21
  • 22. 22 3 Cerita tentang Blue Ocean Strategy Blue Ocean Strategy, kita tahu, merupakan salah satu tema penting dalam wacana manajemen strategi lima tahun belakangan. Digagas oleh profesor asal Korea, Chan Kim dan rekannya dari Perancis Renee Mauborgne, tema ini hendak mengajarkan kepada kita tentang bagaimana memenangkan kompetisi bisnis yang kian dinamik. Lalu apa itu sejatinya blue ocean strategy? Apa saja contoh konkrit perusahaan yang telah menerapkannnya? Dan tahapan apa saja yang mesti dilakoni guna menjalankannya dengan berhasil? Blue ocean strategy pada dasarnya merupakan sebuah siasat untuk menaklukan pesaing melalui tawaran fitur produk yang inovatif, dan selama ini diabaikan oleh para pesaing. Fitur produk ini biasanya juga berbeda secara radikal dengan yang selama ini sudah ada di pasar. Dengan cara seperti diatas, blue ocean mendorong pelakunya untuk memasuki sebuah arena pasar baru yang potensial, dan yang selama ini “dilupakan” oleh para pesaing. Hal ini tentu berbeda dengan red ocean, dimana semua kompetitor memberikan tawaran fitur produk yang seragam, sama, dan semua
  • 23. saling memperebutkan pasar yang juga sama. Alhasil, yang acap terjadi adalah pertarungan yang berdarah-darah, lantaran arena persaingan diperebutkan oleh para pemain yang menawarkan keseragaman produk dan pendekatan. Contoh yang paling fenomenal dari dari kisah blue ocean ini misalnya dapat dilihat pada kisah keberhasilan Yamaha dengan skutik Mio-nya. Dulu sebelum motor jenis ini muncul, pasar sepeda motor didominasi oleh jenis konvensional dengan Honda sebagai penguasanya. Melalui skutik Mio, Yamaha mengintroduksi motor dengan fitur yang berbeda secara radikal dengan produk yang selama ini ada di pasaran. Ia juga segera membidik segmen pasar baru (new market segment) yakni para pelanggan perempuan (female bikers). Dengan pendekatan blue ocean ini, saat itu praktis Yamaha berenang dalam arena pasar baru, yang tidak ada players lain didalamnya. Dengan mudah Yamaha memimpin pasar baru itu, dan itu terus bertahan hingga kini. Keberhasilan ini memang fenomenal, sebab melalui Mio-lah, Yamaha kemudian pelan-pelan merangsek singgasana yang sudah puluhan tahun digenggam sang jawara, Honda. 23
  • 24. Contoh blue ocean strategy yang juga legendaris adalah drama kemenangan produk iPod dari Apple yang merebut habis pasar musik digital. Produk iPod ini sungguh inovatif, dan sama sekali berbeda dengan produk sebelumnya, seperti walkman atau CD music player yang dikuasai oleh Sony. Digitalisasi musik adalah fitur kunci dari iPod, selain kemudahan penggunaannya. Dengan segera iPod menguasai pasar baru musik digital, dan jauh meninggalkan Sony yang terpuruk dalam debu keterpurukan dan luka kekalahan. Contoh lain blue ocean strategy yang tak kalah dramatis tentu saja adalah kisah meledaknya operating system Android dalam perang smartphone. Perancang Android telah lama paham masa depan smartphone tidak lagi melulu ditentukan oleh kekuatan hardware, namun justru oleh keampuhan software. Software will become the brain force behind every smartphone. Lansekap persaingan dengan demikian, akan bergeser dari hardware ke software. Dan pergeseran fundamental ini menjadi kenyataan dan dihela oleh pionernya : Android. 24
  • 25. Gadget players mungkin tak segera menyadari hal itu : mereka tetap berenang dalam lautan red ocean (focus just on hardware), saat persaingan sudah bergerak ke arah blue ocean (software). Ledakan Android akhirnya membawa korban berjatuhan seperti sang raksasa Nokia dan Blackberry. Kisah Yamaha Mio, iPod, dan Android Explosion adalah sepenggal kisah tentang bagaimana konsep blue ocean strategy dibentangkan dalam kenyataan. Semua kisah diatas selalu diawali dengan kejelian melihat potensi pasar yang selama ini diabaikan oleh para kompetitor. Dan kemudian semuanya segera disertai dengan tawaran produk dengan fitur yang unik, inovatif dan berbeda (different) dengan yang selama ini ada di pasar. Melalui cara itulah, para pelaku blue ocean strategy kemudian bisa menciptakan ruang pasar baru, menjangkau new market demand dan sekaligus membuat kompetisi menjadi tidak relevan. Atau mungkin lebih tepatnya : mereka kemudian bisa meninggalkan para pesaingnya dalam rintihan kekalahan. Mio melesat jauh 25
  • 26. meninggalkan Honda Beat. iPod membuat produk audio Sony tergeletak sekarat dalam ambang kehancuran. Dan nama Android terus melambung, meninggalkan Nokia dan Blacberry dalam debu kekalahan yang menyakitkan. Strategi blue ocean tak pelak merupakan salah satu siasat yang barangkali mesti dilakukan manakala sebuah perusahaan hendak terus memenangkan kompetisi bisnis yang kian keras. Sebab dengan inilah, mereka kemudian bisa terus menciptakan produk inovatif yang akan digemari para pelanggannya. Dengan cara ini pula, para pelanggan akan senantiasa bisa jatuh hati dengan beragam produk yang ditawarkan; dan kemudian secara serentak berseru “We love your products full !” 26
  • 27. 27 Dalam Perang Inovasi, Musuh Terberat Seringkali Datang dari Dirimu Sendiri Senja mulai membayangi sebuah gedung pencakar langit yang megah. Matahari petang mulai melipir, kembali ke peraduannya. Di salah satu koridor gedung itu, seorang manajer muda tampak menangis terisak. Ada kegetiran yang begitu pahit di matanya. Manajer muda itu baru saja selesai meeting “new product idea” dengan para petinggi di kantornya. Ia dibantai : ide produk baru yang ia presentasikan, dikecam oleh para seniornya. “Ide produk baru yang kekanak-kanakan !! Idenya tidak sesuai dengan tradisi perusahaan ini !!” Begitu kecaman dari para petingginya. Batin manajer muda itu terluka. Hatinya berduka lantaran ide produk barunya diremehkan seperti calon pecundang. “Senior-seniorku itu bodoh. Mereka tidak paham perkembangan pasar.” Begitu manajer muda itu membatin. Masih dengan mata yang berkaca-kaca. Semburat senja terus membayang langit sore itu.
  • 28. Manajer muda itu tidak menyerah. Ia lalu bergerilya menemui CEO dan Presiden Komisaris perusahaan dimana ia bekerja. Tanpa kenal lelah, ia meyakinkan mereka bahwa ide produknya bisa menjadi ikon bagi masa depan perusahaan. 28 Beruntung CEO perusahaan itu akhirnya menerima ide produk baru dari manajer muda yang gigih itu. Sejarah kelak mencatat, ide produk itu menjelma menjadi produk legendaris dan terlaris dalam industri digital dunia. Anak muda itu bernama Ken Kutaragi. Perusahaan tempat ia bekerja : Sony. Ide produk yang ia usulkan : Sony PlayStation. Ironi sejarah hadir disitu : ide produk yang dulu dikecam senior-senior Sony itu menjadi produk Sony paling sukses setelah Walkman. Konsol game PlayStation memang merupakan salah satu produk paling laris dan fenomenal bagi bisnis Sony. Kisah Sony PlayStation mendedahkan sebuah pelajaran penting : ide inovasi radikal tak mudah diwujudkan.
  • 29. 29 Ide-ide inovasi yg brilian acap mengalami kematian prematur justru karena penolakan dari pihak internal. Iklim senioritas, konflik serta arogansi internal sering membuat ide kreatif layu sebelum mekar. Kisah penolakan ide produk Playstation oleh senior-senior di Sony menunjukkan mentalitas itu. Kompetisi bisnis tersulit sering bukan dengan perusahaan lain. Namun justru perang antar divisi dalam perusahaan itu sendiri. Nafas inovasi kehilangan oksigen, lantaran di-sabotase oleh konflik internal antar divisi yang begitu keras. Maka musuh (rival) terbesar seringkali bukan datang dari pihak (perusahaan) lain, tapi muncul dari elemen internal dalam diri perusahaan itu sendiri. Ego dan kepentingan sebuah divisi seringkali bertabrakan dengan kepentingan divisi lain. Sialnya, masing-masing divisi itu jarang yang mau mengalah, dan ngotot dengan kepentingannya masing-masing. Meeting demi meeting dijalani, namun gagal membangun sebuah kata kunci yang magis : koordinasi dan kolaborasi antar divisi.
  • 30. Alhasil, berbagai inisiatif yang mantap ataupun ide inovasi yang brilian mandek di tengah jalan, karena koordinasi antara divisi adalah sebuah kemewahan yang sulit diwujudkan. 30 Kembali ke kisah Sony. Sejarah penciptaan Sony PlayStation yang sarat intrik dan resistensi, mungkin juga bisa memberi penjelasan kenapa dalam “smartphone war” mereka begitu tersengal-sengal mengejar laju Samsung yang begitu cepat. Sony Xperia Z Series mungkin produk yang indah. Namun mereka telah kehilangan momentum dari Samsung Galaxy Series yang produknya datang silih berganti, dengan kecepatan yang mencengangkan. Juga dengan varian screen yang rancak : mulai dari 2.6 inch hingga seri Grand dengan 6 inch. Dalam produk tablet, Sony juga termehek-mehek. Ketinggalan jauh dari Samsung Tab yang terus membajiri pasar dengan aneka pilihan. Seperti yang pernah diulas disini, Samsung memang memiliki senjata ampuh dalam perang inovasi : speed. Speed in decision making. Speed in new product launch.
  • 31. Sebaliknya dengan Sony. Berkaca dari kisah PlayStation diatas, mereka mungkin terlalu sibuk dengan “perang internal antar divisi”. Akibatnya fatal : peluncuran produk baru acap berjalan terseok-seok, dan akhirnya kehilangan momentum. 31 Maka benar jika ada sebuah pesan bijak yang mengatakan : perang terberat sesungguhnya adalah mengalahkan ego dan nafsu dirimu sendiri. Bukan mengalahkan pihak lain. Kunjungi secara rutin blog www.strategimanajemen.net Blog ini setiap bulan dikunjungi 100.000 visitors. Sebab isinya memang inspiratif dan mudah dicerna.
  • 32. Pelajar Strategi Inovasi dari APPLE – Sang Inovator Sejati Kalaulah kita hendak mendulang sebuah eksemplar yang nyaris sempurna tentang INOVASI, maka perusahaan Apple mungkin pilihan yang tak terelakkan. Hampir semua perusahan di dunia, termasuk pesaingnya Sony, Nokia dan Micorosoft, dipaksa untuk terkesima menyaksikan serangkaian inovasi nan brilian yang diracik oleh perusahaan dari Menlo Park, California ini. 32 Itulah kenapa penting untuk mencoba menggali pelajaran inovasi yang telah dipatrikan oleh Apple : sebuah perusahaan yang kini tercatat sebagai perusahaan paling mahal di dunia (mengalahkan market value Microsoft, IBM dan Exxon). Disini kita mau mencoba memetik tiga pelajaran inovasi penting yang layak direnungkan. Pelajaran Inovasi # 1 : User Experience is Everything. Para penggila produk-produk Apple (entah itu berupa Mac, iPod, iPhone ataupun iPad) mungkin punya alasan penting mengapa mereka cinta banget dengan gadget mereka : deretan gadget itu sangat user friendly, dan selalu mampu menciptakan “user experience” yang mak nyus. Dengan kata lain, segenap produk inovatif itu selalu bisa memunculkan WOW experience.
  • 33. Dalam konteks user experience itu, kita lalu juga mengenai kredo penting lain dari Apple : keep it simple, stupid. Selalu ciptakan produk/solusi yang simple namun elegan, minimalis dan tidak ribet (Anda bisa melihat ideologi minimalis ini pada semua desain mereka). Sekarang, coba pikirakan bisnis atau pekerjaan yang tengah Anda tekuni : bayangkan inovasi apa yang bisa Anda racik, namun tetap berfokus pada user experience; simpel di-operasikan, dan mampu menciptakan efek WOW. Can you find one in your business situation? Pelajaran Inovasi # 2 : Acapkali, pelanggan bukan sumber terbaik bagi munculnya inovasi. Sering konsumen memang tidak tahu apa yang mereka butuhkan, sampai produk/solusi itu tiba-tiba muncul di depan mata. Dalam sebuah majalah bisnis, Steve pernah bilang : a lot of times, people don’t know what they want until you show it to them. Dengan kata lain, kepekaan untuk meracik sebuah produk/solusi yang melampaui kebutuhan pelanggan saat ini, merupakan salah satu elemen penting untuk menciptakan inovasi yang sukses. Walkman tidak muncul dari riset pelanggan. Demikian juga sepeda motor Honda (ketika muncul pertama kali), iPod, digital camera, dan banyak produk legendaris lainnya. 33
  • 34. Itulah kenapa sebagai praktisi bisnis atau pekerja kreatif, kita mungkin digedor setiap saat untuk bisa membaca tren masa depan, bahkan sebelum gejala itu menjadi tren. Kita didorong untuk mampu meracik produk/jasa yang kira-kira bisa menjadi solusi ampuh bagi kebutuhan masa depan pelanggan. Pelajaran Inovasi # 3 : Never Underestime the Power of Passion . Dalam pidatonya yang menggetarkan di Stanford University, mendiang Steve Jobs pendiri Apple, pernah bilang : sebuah great products/solution tak akan pernah mungkin muncul tanpa dilekati dengan passion dari para kreatornya. Semua dari kita akan mati, demikian Steve pernah bilang, dan sungguh akan sia-sia jika sepanjang hidup kita hanya mengerjakan something that we don’t love to do. “There is no reason not to follow your heart,” ia kembali bertutur. 34 Pesannya jelas : sebuah inovasi untuk memunculkan beragam produk/layanan yang legendaris hanya akan muncul kalau ia dibentangkan diatas kegairahan yang memuncak dan intens. Kreativitas hanya akan muncul if we really love what we do - if we have passion on our journey.
  • 35. 35 Demikianlah tiga pelajaran inovasi penting yang bisa kita rajut dari Apple – sang dewa inovasi. Pada akhir tulisan ini, saya mau menutupnya dengan sebuah slogan pendek dan sederhana yang juga disampaikan oleh Steve Jobs ketika ia menutup pidatonya di Stanford. Slogan pendek penuh makna itu berbunyi seperti ini : Stay Hungry. Stay Foolish. Tetaplah merasa lapar (dan tidak pernah berpuas diri untuk mengejar yang terbaik). Tetaplah merasa bodoh (dan terus mau belajar sepanjang hidup). Jadi, mari bersama-sama kita bisikkan kembali slogan yang amat menggugah ini : STAY HUNGRY. STAY FOOLISH.
  • 36. 36 Drama tentang Robohnya Kedigdayaan Nokia Temaram senja tampak tengah bersemayam diatas kompleks kantor pusat Nokia di kota Helsinki, Finlandia. Butiran salju tipis berjatuhan, menghampiri setiap sudut bangunan. Udara terasa dingin membeku. Di salah satu ruangan, para petinggi Nokia tampak duduk berdiskusi dengan penuh kesenduan. Semilir angin yang dingin membuat suasana ruangan itu terasa kian muram. Para petinggi itu layak gundah gulana. Hari-hari ini kita tengah menyaksikan drama robohnya kedigdayaan Nokia dalam panggung industri ponsel global. Di banyak negara, pangsa pasar Nokia jatuh bertumbangan. Dalam kategori smartphone – salah satu kategori terpenting – produk Nokia terpelanting, dihantam barisan produk kompetitor. Semenjak serbuan Android Explosion, Nokia memang eperti kehilangan momentum. What went wrong? Bagaimana mungkin Nokia yang dulu begitu jaya kini mendadak menjadi pecundang?
  • 37. Ada dua pelajaran penting yang bisa kita petik dari drama kejatuhan Nokia ini. Pelajaran pertama : sang raksasa pun bisa dengan mudah jatuh. Dengan kata lain, mempertahankan kedigdayaan ternyata bukan hal yang mudah. Kejayaan yang bisa terus dipertahankan itu ternyata bukan taken for granted. Itulah kenapa kita mesti memberikan applaus kepada perusahaan yang selama puluhan tahun tetap bisa menjadi leader seperti Teh Botol Sosro, televisi Sharp, printer HP, sepatu Bata, Bank BRI, sabun Lifebuoy, dan lain-lainnya. Pelajaran kedua adalah munculnya apa yang bisa disebut sebagai innovator dilemma (tema ini diuraikan dengan amat mendalam oleh Clayton Christensen dalam buku best seller berjudul : The Innovator’s Dilemma: The Revolutionary Book that Will Change the Way You Do Business ) Inti dari innovator dilemma adalah ini : para penguasa pasar itu ragu melakukan inovasi lantaran takut produk inovasinya itu akan meng-kanibal atau menghantam balik produk utamanya yang masih laku di 37 pasaran.
  • 38. Dan dilema itu berkali-kali datang : dulu GM ragu mengembangkan mobil ukuran kecil lantaran takut justru akan “meng-kanibal” produk utamanya (akhirnya Toyota yang menang). Dulu Gudang Garam dan Djarum takut melakukan inovasi rokok mild lantaran takut akan menghantam balik produk utamanya (akhirnya Sampoerna yang datang). Dulu Honda ragu melakukan inovasi motor skutik (akhirnya Mio yang datang; untung Honda segera mengejar balik). Dan Nokia ragu melakukan kolaborasi open source untuk mengembangkan aplikasi smart phone lantaran takut produk utamanya, Symbian, akan kehilangan pasar (dan akhirnya Android yang datang menghajar). Innovator dilemma terjadi, bukan lantaran para market leader tidak bisa melihat arah pasar. Atau juga bukan karena mereka tidak mampu melakukan inovasi. Mereka tahu persis arah pasar dan sangat kapabel dalam melakukan inovasi. Hanya saja, mereka TAKUT melakukan itu lantaran khawatir hasilnya justru akan menghantam balik produk utama mereka yang masih laris manis di pasaran. 38
  • 39. Dan saat mereka sadar bahwa ketakutan itu tidak beralasan, segalanya telah terlambat. Kompetitor yang sigap dan nothing to lose dengan segera mengambil kesempatan itu. Lalu meninggalkan sang incumbent (penguasa pasar saat itu) terpelanting ke pinggir arena. Itulah dua pelajaran penting nan ringkas yang bisa kita petik dari drama kejatuhan Nokia. Senja telah lewat, dan butiran salju kian deras mengalir di atap kantor pusat Nokia, di Finlandia. Rapat masih juga belum berakhir. Para petinggi Nokia itu harus segera mengambil solusi. Sebab jika tidak, kelak kita mungkin akan mengenal ponsel Nokia hanya dari museum dan buku-buku sejarah masa silam. 39 Kunjungi secara rutin blog www.strategimanajemen.net Blog ini pernah terpilih sebagai BLOG BISNIS TERBAIK se-INDONESIA dalam Pesta Blogger Indonesia
  • 40. 40 5 Buku Strategi Terbaik Sepanjang Masa Corporate strategy atau business strategy tak pelak merupakan salah satu disiplin ilmu yang amat penting bagi dinamika pertumbuhan sebuah entitas bisnis. Kisah kebesaran Apple, Samsung, Toyota, Nike dan lain-lainnya tentu sebagian disebabkan oleh kejelian mereka dalam merumuskan arah strategis bisnis secara tepat. Disini, kemahiran dalam meracik strategi akan sangat menentukan arah masa depan : apakah organisasi bisnis kita bisa tetap menjulang atau tergeletak mati digilas roda persaingan. Lalu, kira-kira buku strategi mana yang layak dianggap terbaik sepanjang sejarah? Dalam pertumbuhannya yang pesat sejak tahun 60-an, ilmu strategi (atau strategic management) memang telah melahirkan tokoh-tokoh besar yang layak dikenang. Berikut daftar lima buku yang saya kira layak dinobatkan sebagai 5 Buku Strategi Terbaik Sepanjang Masa. Kelimanya ditulis oleh giant thinkers dalam disiplin ilmu manajemen strategi. Berikut daftar lima buku itu.
  • 41. Competitive Strategy karya Michael Porter Oke, buku ini mungkin sudah terlanjur menjadi semacam kitab suci bagi para business strategic thinkers. Dan penulisnya, Michael Porter juga telah dinisbatkan menjadi sang dewa strategi. Melalui bukunya ini, Porter – yang berlatar belakang ekonomi industri – memang telah meletakkan dasar yang amat penting bagi pertumbuhan ilmu manajemen strategi di kemudian hari. Ajarannya tentang five competitive forces dan competitive strategy model telah menjadi rujukan dimana-dimana. Meski telah banyak dikritik (lantaran pendekatannya dianggap terlalu statis) buku ini tak pelak merupakan salah satu buku terpenting dalam ranah ilmu strategi. Hypercompetition karya Richard D’aveni Dibanding empat buku strategi yang saya sebut disini, saya merasa buku inilah yang terbaik. Isinya sangat ekspansif, disusun dengan ragam ilustrasi yang amat kaya, dan menguraikan dinamika kompleksitas strategi bisnis dengan sangat mengesankan. Koherensi gagasan dan kedalaman analisanya saya kira lebih cemerlang dibanding buku-nya Porter dan bahkan lebih solid dibanding Blue Ocean Strategy. 41
  • 42. Saya membaca buku ini pertama kali sekitar 15 tahun silam ketika masih duduk dibangku kuliah; namun minggu lalu buku ini saya baca lagi, dan oh man, isinya masih sangat relevan dengan dunia kita saat ini. Blue Ocean Strategy karya W. Chan Kim dan Renée Mauborgne Buku yang menjadi best seller dimana-mana ini memang menyajikan sebuah gagasan yang cerdik. Saya suka dengan analisanya mengenai strategy canvas yang membantu kita untuk mendeteksi seberapa merah samudera bisnis yang tengah kita geluti. Analisanya mengenai Four Action Framework juga sangat aplikatif dan memudahkan kita untuk mengidentifikasi blue ocean market yang potensial untuk kita selami. Strategy Process karya Henry Mintzberg et.al. Henry Mintzberg, salah satu penulis buku ini merupakan penulis yang layak dikagumi. Gaya menulisnya indah dan tajam, gabungan khas antara dunia manajemen, sosiologi dan sedikit sentuhan estetis sastra. Buku strategi yang ditulisnya ini mengajukan sebuah premis penting: proses permusan strategi bisnis sejatinya tidak berjalan secara linear mengikut pola yang runtut dan baku; namun benar-benar bersifat random dan tak terduga. 42
  • 43. Buku ini tak pelak mencoba menawarkan sebuah pendekatan yang dekat dengan realitas keseharian para eksekutif bisnis; dan itu memberikan sebuah cerminan yang saya kira lebih realistik mengenai praktek manajemen strategi. Strategy Maps karya Kaplan dan Norton. Dilihat dari sisi kedekatan dengan profesi saya yang banyak bergerak dibidang corporate performance management, buku ini merupakan yang paling aplikatif dan banyak membantu saya dalam menyelesaikan pekerjaan. Buku yang ditulis oleh Kaplan dan Norton (pencipta Balanced Scorecard) ini memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana melakukan proses mapping strategy secara efektif dan komprehensif. Isinya sangat aplikatif dan menawarkan banyak contoh riil strategy map yang sangat membantu kita dalam memahami dan mengimplementasikan strategi. Demikianlah lima buku strategy yang kira-kira layak dikategorikan sebagai the best strategy books. Kalaulah Anda belum sempat membacanya, silakan luangkan waktu sejenak untuk mencoba menekuni buku-buku bagus ini. 43
  • 44. 44 Ebook ini dipersembahkan oleh : www.strategimanajemen.net Visit blog ini secara reguler untuk mendapatkan inspiring stories and ideas about business strategy, innovation and personal development