SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Download to read offline
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
Anies R. Baswedan, PhD
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
disampaikan dalam Silaturahmi Kementerian
dengan Kepala Dinas
Jakarta, 1 Desember 2014
Gawat Darurat
Pendidikan di Indonesia
Perkembangan dan kondisi terkini
pendidikan Indonesia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Pengantar…
Paparan ini bertujuan untuk membangun kesadaran bersama
di dalam birokrasi pendidikan bahwa kondisi pendidikan kita
sudah sangat gawat.
Masalah-masalah pendidikan sudah dianggap sebagai sebuah kelaziman.
Kini saatnya mengubah cara pandang tersebut di dalam seluruh institusi birokrasi.
Potret buruk pendidikan hari ini, apapun sebabnya adalah
tanggung jawab kita di birokrasi pendidikan.
Paparan ini tidak berpretensi untuk sekadar memberikan “perintah” dan target,
tetapi mengajak semua pihak di dalam birokrasi untuk mencari terobosan kreatif
dan mengajak masyarakat untuk membereskan masalah pendidikan.
Berita baiknya…
1945 1968 1980 1990 2014
148.061
Sekolah Dasar
36.210
Sekolah Menengah
25.580
Sekolah Menengah
Kejuruan
Jumlah institusi pendidikan dasar dan menengah
terus meningkat sejak jaman kemerdekaan…
1945 1968 1980 1990 2014
26.119.000
Sekolah Dasar
9.901.000
Sekolah Menengah
1.735.000
Sekolah Menengah
Kejuruan
Demikian pula jumlah anak Indonesia yang
mendapat akses pendidikan dasar dan menengah…
Foto oleh Husyen Abdillah, husyenfotografertimikablogspot.blogspot.com
75%
1975
88%
1980
92%
2000
93%
2004
94%
2006
95%
2007
Angka partisipasi pendidikan dasar terus meningkat…
foto: pendeta‐bendrio.blogspot.com
95%
1945
8%
2011
Pemberatasan buta huruf terus digalakkan…
Jumlah mahasiswa berlipat ganda...
y
Jumlah
0
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
3,500,000
4,000,000
1970 2007
Kinerja baik Indonesia
pada beberapa pemetaan global...
30
Kapasitas Berinovasi
setara dengan: Selandia Baru
lebih baik dari: Spanyol, Hong Kong
28
Tingkat Upah dan Produktivitas
setara dengan: Irlandia
lebih baik dari: Denmark, Jerman, Norwegia
51
Keberdayaan/kecermatan Konsumen
setara dengan: Brazil
lebih baik dari: Russia, Turki, Brunei
36
Favoritisme dalam Pengambilan Keputusan
setara dengan: Austria
lebih baik dari: Perancis, Brazil, AS
34
Inefisiensi Belanja Pemerintahan
setara dengan: Taiwan
lebih baik dari: Jerman, Inggris, Israel
36
Beban Regulasi Pemerintah
setara dengan: Luxemburg
lebih baik dari: Austria, Belanda
… dari 142 negara
Namun, berita buruknya…
foto: www.portalkbr.com
75 sekolah di Indonesia TIDAK memenuhi
standar layanan MINIMAL pendidikan…
%
Pemetaan oleh Kemdikbud terhadap 40.000 sekolah pada tahun 2012.
foto: psgantasari.blogspot.com
44,5 nilai rata-rata uji kompetensi guru.
Standar yang diharapkan: 70
Hasil Uji Kompetensi Guru pada tahun 2012 terhadap 460.000 guru.
foto: blogyss.blogspot.com
40 posisi Indonesia dari 40 negara pada
pemetaan The Learning Curve - Pearson
Hasil pemetaan akses dan mutu pendidikan pada tahun 2013 dan 2014.
* Hasil pemetaan oleh Pearson pada tahun 2012 dan 2013. - http://thelearningcurve.pearson.com/
10 negara berkinerja terendah
pada pemetaan The Learning Curve 2013...
foto: www.umy.ac.id
49 peringkat Indonesia dari 50 negara pada
pemetaan mutu pendidikan tinggi…
Hasil pemetaan oleh Universitas21 pada tahun 2013
foto: abihulwa.blogspot.com
40 peringkat Indonesia dari 42 negara pada
pemetaan TIMSS bidang literasi sains…
Pemetaan Trends in International Mathematics and Science Studies tahun 2011.
Mathematics Science Reading
38/42
40/42
41/45
* Hasil pemetaan oleh TIMSS dan PIRLS 2011. - http://timss.bc.edu/
Kinerja Indonesia pada pemetaan TIMSS & PIRLS 2011...
foto: giriwoyo1.wordpress.com
64 peringkat Indonesia dari 65 negara pada
pemetaan PISA pada tahun 2012
Capaian kinerja Indonesia ada pada posisi stagnan sejak PISA tahun 2000.
Mathematics Reading Science
* Hasil pemetaan oleh PISA – OECD pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009 dan 2012. - http://www.oecd.org/pisa/
Tren tidak menunjukkan peningkatan/penurunan signifikan.
Cenderung stagnan pada nilai kinerja rendah.
Tren kinerja Indonesia pada pemetaan PISA
pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009 dan 2012...
42%
34%
16%
6%
2%
0%
0%
Level 0
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Level 5
Level 6
76%
Anak Indonesia di PISA yang tidak
mencapai level 2, level minimal untuk
keluar dari kategori low achievers.
Jumlah anak yang mencapai level
tertinggi [5 dan 6] hanya 0,3%.
* Hasil pemetaan oleh PISA – OECD pada tahun 2012. - http://www.oecd.org/pisa/
Proporsi tingkat pencapaian anak-anak Indonesia
pada PISA bidang literasi Matematika
foto: sd‐negeri‐purworejo.blogspot.com
0,001minat baca orang Indonesia
menurut UNESCO pada 2012.
Hanya 1 dari 1.000 orang Indonesia punya minat baca serius.
Kekerasan fisik di dalam lingkungan pendidikan
menjadi berita yang tiada henti...
Juga kekerasan fisik oleh/terhadap pelajar
yang terjadi di luar sekolah...
Tidak hanya fisik, tapi juga kekerasan seksual
oleh/terhadap pelajar di luar sekolah...
Kekerasan seksual bahkan terjadi di DALAM
lingkungan persekolahan...
Semua berita kekerasan yang dikumpulkan tadi
adalah yang terjadi hanya dalam periode
dua bulan terakhir...
Dalam penelusuran sementara, terdapat lebih dari 230 berita kekerasan anak/pelajar
di media daring selama periode bulan Oktober-November 2014
Kinerja buruk Indonesia
pada beberapa pemetaan global...
109
Kejahatan Terorganisir
setara dengan: Burundi
lebih buruk dari: Kamboja, Bangladesh
87
Transparansi dalam Pemerintahan
setara dengan: Tanzania, Burkina Faso
lebih buruk dari: Benin, Malawi, Sri Lanka103
Suap Menyuap dan Pungutan Liar
setara dengan: Moldova
lebih buruk dari: Senegal, Mozambik, Ethiopia
107
Perilaku Etis oleh Perusahaan
setara dengan: Kenya
lebih buruk dari: Zimbabwe, Burkina Faso
… dari 142 negara
Pendidikan Indonesia
gawat darurat
Reformasi pendidikan
di beberapa negara
Reformasi Pendidikan Tiongkok
 Reformasi “Evaluasi Hijau”
 10 Aturan Mengurangi Beban Akademik
foto: iipinterns.wordpress.com
 Perkembangan Moral yang diindikasikan oleh perilaku dan
kebiasaan, kewarganegaraan, kepribadian dan karakter,
serta ambisi dan prinsip-prinsip yang dianut.
 Perkembangan Akademik yang diindikasikan oleh
pengetahuan dan keahlian, pemikiran disiplin, kemampuan
aplikasi serta kreativitas.
 Kesehatan Jiwa dan Raga yang diindikasikan oleh
kebugaran fisik, kebiasaan hidup sehat, selera artistik dan
keindahan, kesehatan emosional, kemampuan
mengendalikan diri serta komunikasi interpersonal.
 Perkembangan Minat dan Bakat Unik yang diindikasikan
oleh rasa ingin tahu, bakat dan keahlian unik, serta
penemuan dan pengembangan potensi diri.
 Pengurangan Beban Akademik yang diindikasikan oleh
waktu belajar [mis: lamanya jam pelajaran, pekerjaan
rumah, waktu untuk tidur, dll.], kualitas instruksi, tingkat
kesulitan pelajaran serta tekanan akademik.
Evaluasi Hijau
Pada bulan Juni 2013, pemerintah pusat Cina mengeluarkan
panduan untuk seluruh propinsi dalam mereformasi model
penilaian mutu pendidikan. Ada 5 area yang jadi penilaian:
sumber: bit.ly/112WF7J
foto: thesolutionsjournal.org
 Penerimaan siswa yang transparan dan hanya
berdasarkan domisili siswa.
 Pengelompokan siswa dan guru secara
seimbang dan acak, tanpa kelas-kelas khusus.
 Pengajaran “titik awal nol” dengan asumsi
kecakapan siswa mulai nol dan tidak ada
ekspektasi akademik tinggi.
 Tidak ada pekerjaan rumah tertulis, tapi boleh
memberi PR “eksperiensial” dengan ortu dan
masyarakat.
 Mengurangi ujian. Standardized test dilarang
untuk kelas 1-3 SD. Berikutnya, hanya boleh
satu per semester.
 Evaluasi kategorikal. Sekolah tidak boleh
memberi nilai angka, tapi kategori mulai
“cukup” sampai “luar biasa”.
Pengurangan Beban Akademik
Pada bulan Agustus 2013, pemerintah Cina mengeluarkan dokumen lanjutan untuk
mendorong daerah dan sekolah mengurangi beban akademik
bagi siswa pendidikan dasar:
sumber: http://bit.ly/112WF7J
 Meminimalkan material tambahan.
Hanya boleh satu material
tambahan selain buku utama.
 Tidak boleh ada kelas tambahan.
 Kegiatan olahraga minimal satu jam.
Sekolah juga harus berikan waktu
istirahat dan relaksasi yang cukup.
 Memperkuat dukungan pada
sekolah. Otoritas pendidikan di
semua tingkat kepemerintahan harus
melakukan inspeksi secara periodik
dan mengawasi langkah nyata
dalam mengurangi beban akademik
siswa, serta wajib mempublikasikan
temuannya.
Pengaruh College Scholastic Aptitude Test
[CSAT/suneung] yang dianggap “sakral”,
mengakibatkan pendidikan Korsel lebih banyak
digerakkan oleh hagwon/bimbel. Pemerintah
Korsel melakukan beberapa reformasi untuk
mengurangi ketergantungan pada tes:
 Mengadakan razia kepada hagwon yang
masih ada kegiatan belajar di atas jam 22.00.
 Mendorong universitas melakukan penerimaan
mahasiswa tidak hanya berdasar CSAT.
Reformasi Pendidikan Korsel
sumber: bit.ly/1zGkPAz | foto: www.educationnews.org
Karena merasa tertinggal oleh negara-negara
Asia Timur dalam berbagai pemetaan pendidikan
global, Amerika Serikat mendorong inisiatif
kurikulum inti. Pemerintah federal menggunakan
politik anggaran untuk mendorong negara
bagian menyesuaikan kurikulum daerah dan tes
terstandarnya dengan Common Core. Ironisnya,
ketika AS mengetatkan standardisasi untuk
mengejar Cina dan Korsel, justru Cina dan Korsel
mereformasi pendidikannya menjadi lebih
fleksibel seperti pendidikan AS sebelumnya.
Reformasi Pendidikan AS
foto: lafamilyforum.org
Pada tahun 1998, Polandia melakukan reformasi
pendidikan dimulai dengan membuat kurikulum
inti yang baru. Polandia juga mengirimkan 25%
guru kembali ke LPTK untuk dididik kembali, serta
mengubah jalur pendidikan dengan
memundurkan penjurusan siswa selama setahun.
Terakhir, guru diberi otonomi untuk memilih buku
teks sendiri serta mengembangkan atau memilih
di antara lebih dari 100 opsi kurikulum spesifik
yang sudah disetujui oleh pemerintah pusat.
Reformasi Pendidikan Polandia Reformasi Pendidikan Inggris
Pemerintah Inggris baru saja menerapkan
kurikulum baru yang menjadi pembicaraan
karena memasukkan materi pemrograman
komputer kepada siswa sejak dini untuk melatih
kemampuan logika. Perubahan kurikulum
dilakukan secara bertahap: diumumkan pada
2010, dilanjutkan penyusunan dan uji publik
intensif selama dua tahun, uji coba penerapan
pada tahun 2013, diakhiri dengan penerapan
bertahap mulai tahun 2014 sampai dengan 2017.
foto: listscafe.comfoto: hybridarts.co.uk
Reformasi Pendidikan Finlandia
foto: arts.aalto.fi dan onlineuniversities.com
Reformasi pendidikan Finlandia dimulai sejak akhir
1970-an dan awal 1980-an, melalui tiga fase:
 1980-an: Berpikir ulang tentang dasar-dasar
teoretis dan metodologis persekolahan.
 1990-an: Peningkatan melalui platform
berjejaring dan perubahan yang dikelola
secara mandiri oleh satuan pendidikan.
 2000-an: Efisiensi administrasi dan struktur
pendidikan dan persekolahan.
Reformasi pendidikan di Finlandia dilepaskan dari
kepentingan politik. Pemerintah yang berganti-
ganti tidak membatalkan arah reformasi.
Beberapa poin penting pendidikan Finlandia:
 Guru adalah profesi yang sangat dihormati dan
memiliki otonomi besar dalam mengendalikan
konten & arah pembelajaran.
 Sekolah negeri sangat mendominasi karena
pemerintah berusaha mewujudkan paradigma
“setiap sekolah adalah sekolah baik”.
 Pendidikan Finlandia berusaha mengejar
kesetaraan bukan kesempurnaan, berusaha
mendorong kooperasi, bukan kompetisi.
 Finlandia menggunakan closed loop system
yang mendukung lifelong learning.
Pendidikan Finlandia dan Ki Hadjar Dewantara
Finlandia:
Menempatkan standardisasi pendidikan
secara proporsional.
Ki Hadjar Dewantara:
Jangan menyeragamkan hal-hal yang tidak perlu
atau tidak bisa diseragamkan. Perbedaan bakat
dan keadaan hidup anak dan masyarakat yang
satu dengan yang lain harus menjadi perhatian
dan diakomodasi.
[Pusara, Januari 1940]
Finlandia:
Kesetaraan berpengaruh besar pada kinerja
pendidikan.
Ki Hadjar Dewantara:
Rakyat perlu diberi hak dan kesempatan yang
sama untuk mendapat pendidikan berkualitas
sesuai kepentingan hidup kebudayaan dan
kepentingan hidup kemasyarakatannya.
[Pusara, Januari 1940]
Pendidikan Finlandia dan Ki Hadjar Dewantara
Finlandia:
Standardisasi kaku dan berlebihan adalah
musuh kreativitas.
Ki Hadjar Dewantara:
Anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan
kodratinya yang unik, tak mungkin pendidik
“mengubah padi menjadi jagung”, atau sebaliknya.
[Keluarga, Desember 1936]
Finlandia:
Anak harus bermain.
Ki Hadjar Dewantara:
Bermain adalah untutan jiwa anak untuk menuju
ke arah kemajuan hidup jasmani maupun rohani.
[Mimbar Indonesia, Desember 1948]
Ironis ketika negara lain menerapkan prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara
yang ditulis puluhan tahun lalu dan sukses meningkatkan kinerja pendidikan mereka...
... saat kita sendiri semakin terasing dari pemikiran-pemikirannya.
foto: utarakayong.blogspot.com
Kita harus mengembalikan persekolahan
menjadi TAMAN, tempat belajar yang MENYENANGKAN.
Mengubah pendidikan itu seperti mengubah arah kapal tanker,
bukan seperti mengubah arah speed boat...
Visi-misi pendidikan
pemerintahan baru
Nawacita pemerintahan
yang terkait dengan pendidikan
5
Meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia
6
Meningkatkan produktivitas rakyat dan
daya saing di pasar internasional
 Program “Indonesia Pintar” melalui
Wajib Belajar 12 tahun bebas pungutan.
 Membangun sejumlah science and technopark
di kawasan politeknik dan SMK-SMK dengan
prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.
8 Melakukan revolusi karakter bangsa
 Membangun pendidikan kewarganegaraan.
 Menghilangkan model penyeragaman dalam
sistem pendidikan nasional.
 Jaminan hidup yang memadai bagi para guru
terutama bagi guru yang ditugaskan
di daerah terpencil.
Nawacita pemerintahan
yang terkait dengan pendidikan
9
Memperteguh kebhinekaan dan
memperkuat restorasi sosial Indonesia
 Memperkuat pendidikan ke-bhinneka-an dan
menciptakan ruang-ruang dialog antar warga.
 Mengembangkan insentif khusus
untuk memperkenalkan dan mengangkat
kebudayaan lokal.
 Meningkatkan proses pertukaran budaya
untuk membangun kemajemukan
sebagai kekuatan budaya.
Nawacita pemerintahan
yang terkait dengan pendidikan
Langkah ke depan…
Dampak investasi pada bidang pendidikan
terhadap pertumbuhan ekonomi negara...
Tentang Kurikulum 2013...
Beberapa poin:
 Tim evaluasi sedang bekerja menentukan
keberlanjutan Kurikulum 2013.
 Beberapa opsi keberlanjutan dan revisi
Kurikulum 2013.
 Evaluasi dan masukan dari daerah.
 Kaitan Kurikulum 2013 dengan janji
pemerintahan baru.
[menghilangkan penyeragaman dalam pendidikan,
pengembangan pendidikan kewarganegaraan,
pengembangan pendidikan karakter, dll]
foto: jurnalasia.com
Tentang Ujian Nasional...
Beberapa poin:
 Beberapa opsi keberlanjutan dan reposisi
Ujian Nasional.
 Ujian Nasional untuk siapa? – Perlunya
merancang alat akuntabilitas yang
bermanfaat bagi seluruh stakeholder.
 Paradigma pemerintah sebagai pompa
yang menolong dan memberdayakan siswa
sejak dini, alih-alih sekadar penyaring yang
menghakimi dan menghukumi siswa di ujung.
 Kaitan Ujian Nasional dengan janji
pemerintahan baru.
[menghilangkan penyeragaman dalam pendidikan,
pemerataan mutu pendidikan Indonesia,
pengembangan pendidikan karakter, dll]
foto: teraslampung.com
VIP-kan guru-guru kita!
Yang utama adalah guru...
 Lepaskan guru dari segala kepentingan
politik praktis di pusat maupun daerah.
 Dorong masyarakat memberikan
keistimewaan dan keutamaan
pada guru-guru kita.
 Bantu guru mengurangi pengeluarannya
dengan mendorong dunia bisnis
memberikan program-program
potongan harga khusus bagi guru.
Maman Supratman, 75 tahun, Bekasi
Guru honorer aktif selama 22 tahun
Foto oleh: Sukamto, MPd
Pendidikan orangtua
Yang sering terlewatkan...
 Keluarga sebagai salah satu dari trisentra
pendidikan adalah tempat pendidikan yang
pertama dan utama. Kinerja akademik anak di
sekolah pun sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
di luar sekolah, utamanya di rumah.
 Sangat penting untuk melibatkan orangtua
secara aktif dalam proses pendidikan di sekolah
agar pembelajaran yang diterima anak bisa
selaras dan tidak saling menegasikan.
 Perlu disebarkan program-program yang
mendukung orangtua mendapatkan panduan
dan bimbingan dalam mengawal proses
pendidikan dan tumbuh kembang anaknya.
Kepemimpinan Lokal dan Kinerja Pendidikan
Laporan Bank Dunia pada tahun 2013 menunjukkan
keterkaitan antara model dan mutu kepemimpinan lokal
dengan kinerja pendidikan. Beberapa temuan:
 Daerah yang memprioritaskan pendidikan dan
menyisihkan anggaran lebih besar cenderung
mendapatkan hasil kinerja pendidikan yang lebih baik.
 Daerah dengan pengelolaan pendidikan yang baik
memiliki lebih banyak sekolah dengan jumlah guru
yang tepat sehingga menaikkan kinerja pendidikan.
 Daerah dengan tingkat transparansi dan akuntabilitas
yang lebih tinggi cenderung memprioritaskan
pendidikan dan memiliki lebih banyak guru bermutu
sehingga menaikkan kinerja pendidikan daerah.
foto: worldbank.org
Kepemimpinan Ibu/Bapak semua, sangat berpengaruh!
Langkah-langkah perbaikan
yang perlu kita lakukan bersama
Catatan awal:
 Mengelola pendidikan tidaklah mudah. Sebagian beban pengelolaan
jatuh ke daerah walau seringkali masalah muncul dari pusat.
 Banyak landasan regulasi yang sebenarnya sudah diletakkan, namun
bantuan dari pemerintah pusat bagi daerah untuk mengembangkan
kapasitas masih kurang.
 Pusat belum menjadi fasilitator dan mentor bagi daerah untuk
bersama-sama mengembangkan kapasitas dan selama ini masih
mengandalkan pola hubungan instruksional.
Kami akan perbaiki kekurangan ini!
Langkah-langkah perbaikan
PR bersama:
1 Meningkatkan kinerja delapan standar layanan pendidikan
di semua sekolah dalam waktu 3-4 tahun sehingga tidak ada
yang berada di bawah standar layanan minimal.
Every school is a good school.
2 Gerakan meningkatkan kemuliaan dan mutu guru.
Pembenahan dan penuntasan status kepegawaian guru.
3 Membangun jejaring komunikasi dan kolaborasi yang lebih
baik antar pemerintah daerah untuk saling berbagi
praktik-pratik baik, termasuk yang muncul dari masyarakat.
4 Mendorong keterlibatan aktif masyarakat dan pihak swasta
dalam membantu memecahkan masalah dan meningkatkan
kinerja pendidikan daerah.
Langkah-langkah perbaikan
Yang bisa Anda lakukan:
1 Mohon untuk mengukur diri dan menentukan apa yang
bisa dibantu oleh pemerintah pusat untuk mengembangkan
kapasitas daerah dalam hal kinerja organisasi dan
kemampuan tiap-tiap sumber daya manusia, di luar
bantuan fasilitas dan pendanaan.
2 Mohon untuk lebih sering hadir berkeliling di sekolah,
hadir berkeliling di KKG/MGMP, hadir upacara sekolah
secara bergilir, berkunjung dan berbicara dengan orangtua
dan komite sekolah, berdiskusi dengan elemen pendidikan
dan aktivis pendidikan di daerah.
3 Mendorong gerakan pendidikan, baik yang diinisiasi oleh
pemerintah daerah maupun oleh masyarakat di tingkat
akar rumput agar merebak di seluruh kabupaten.
Begitu banyak inovasi pendidikan
lahir dari penjuru Indonesia.
Ayo kita bertukar praktik baik!
TRISAKTI
Mandiri &
Berkepribadian
PENDIDIKAN
Angka
Partisipasi
Sekolah
Partisipasi SD, dari
93% jadi 100%
Partisipasi SMP, dari
75% jadi 95%
Lama Waktu
Sekolah
Dari 7,5 tahun di
2014 menjadi 9,2
tahun di 2019
Skor
Pemetaan
Global [PISA,
TIMSS, dll]
Di 2019 naik 20% dari
performa terakhir
2014
Indeks
Persepsi
Relevansi
Pendidikan
Di 2019 naik 20% dari
baseline 2015
Indeks Tata
Kelola
Pendidikan
[ILEG]
Di 2019 naik 20% dari
baseline 2015
Dampak sistemik:
 Penurunan Tingkat Pengangguran
 Pertumbuhan Ekonomi >> GDP
meningkat
 Pemerataan Pembangunan >> Indeks
GINI menurun
7 Jalan Revolusi Mental:
1. Mengubah paradigma pendidikan “berdaya
saing” menjadi pendidikan “mandiri dan
berkepribadian”
2. Merancang kurikulum berbasis karakter dari
kearifan lokal serta vokasi yang beragam
berdasarkan kebutuhan geografis daerah dan
bakat anak.
3. Menciptakan proses belajar yang menumbuhkan
kemauan belajar dari dalam diri anak.
4. Memberi kepercayaan penuh pada guru untuk
mengelola suasana dan proses belajar pada anak.
5. Memberdayakan orangtua untuk terlibat pada
proses tumbuh kembang anak.
6. Membantu kepala sekolah untuk menjadi
pemimpin yang melayani warga sekolah.
7. Menyederhanakan birokrasi dan regulasi
pendidikan diimbangi pendampingan dan
pengawasan.Indikator Perbaikan Mutu Pendidikan dari 2014 ke 2019
VISI MISI PEMERINTAHAN BARU
1. Mewujudkan pendidikan bagi seluruh warga negara melalui Kartu Indonesia Pintar
2. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan guru, kurikulum dan evaluasi berbasis
karakter dan vokasi
3. Meningkatkan kualitas pendidikan pesantren guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Prasyarat!
Membereskan kondisi dan kebijakan
penghalang seperti regulasi otda yg
bertentangan, data pokok pendidikan,
regulasi tumpang tindih, counter balance
kementerian, dll.
7 Elemen Ekosistem Pendidikan:
1. Sekolah kondusif
2. Guru penyemangat
3. Orangtua terlibat
4. Warga peduli
5. Industri suportif
6. Organisasi profesi suportif
7. Pemerintah suportif
Evaluasi Pendidikan
Sempit dan Seragam
DPN & BSNP yang
tidak independen
Data Pokok
Pendidikan yang
tidak kredibel
Regulasi tumpang
tindih, termasuk Otda
Sekolah
Pengubah
Blusukan
Nilai
Masyarakat Pejuang
Pendidikan & Kebudayaan
INDIKATOR!
Program
Indonesia
Pintar
Lelang
Kepala
Sekolah
Penguatan
KKN Tematik
Buku Praktek
Baik – Sekolah
Ramah Anak
Sistem
Pemantauan
Online
Buku
Panduan
Orang Tua
Santri
Mandiri
Penyetaraan
BOS
Madrasah/Pes
antren
Afirmasi Kaum
Difabel
Penguatan
SM3T
Reformasi
Good School
Governance
Pemerataan
Sarana dan
Prasarana
Menguatkan
PAUD Holistik
Integratif
Cetak Biru
Pendidikan
Penguatan
Komite
Sekolah
Pusat Studi &
Dokumentasi
Karya Ulama
Pengelolaan
Guru
Pesantren ke
Daerah
Reformasi
Sistem Karir
Guru
Reformasi
Pendidikan
Guru [LPTK]
BPJS
Pendidikan
Reformasi
Pendidikan
Tinggi
Desa Pintar
Sistem Belajar
Digital
Taman Sains &
Teknologi
Perguruan
Tinggi Berbasis
Pesantren
Forum
Indonesia
Pintar
BUMD
Percetakan
Rakyat
Angka Partisipasi
Sekolah
Lama Waktu Sekolah
Pemetaan Global
Mutu Pendidikan
Indeks Persepsi
Relevansi Pendidikan
Indeks Tata Kelola
Pendidikan [ILEG]
Generasi Mandiri Berkepribadian
PENDOBRAK
HALANGAN!
Pendek
Menenga
hPanjang
Kurikulum Tunggal,
Seragam & Penuh
PROGRAM!
GERAKAN
SOSIAL!
DAMPAK!
Afirmasi Guru
di Daerah 3T
Pesantren
Hijau Mandiri
Sistem
Dukungan
Online
Akses & Jaminan Mutu & Relevansi Tata Kelola PesantrenKATEGORI!
Penyediaan
Fasilitas Air,
Sanitasi &
Internet
Tunjangan
Tambahan
bagi Guru
Pesantren
Pengayaan
Sarana dan
Bahan Ajar
Komunitas
Pembelajar
Kepala
Sekolah
Sekolah kondusif
Tersedia, terjangkau,
berkualitas, memiliki tata
kelola yg baik.
Guru
penyemangat
Peduli pada murid,
berkompeten, belajar
berkelanjutan.
Orangtua peduli
Sadar pendidikan, aktif
memberi stimulus, tekun
mendampingi.
Warga peduli
Konsisten memantau, aktif
berkontribusi.
Organisasi profesi
suportif
Menyusun kurikulum khusus,
menjadi narasumber.
Industri suportif
Menyusun kurikulum khusus,
aktif berkontribusi.
Pemerintah suportif
Menyediakan akses dan
jaminan, menyederhanakan
birokrasi, memiliki tata kelola
yang baik.
Lulusan Mandiri
dan
Berkepribadian
foto: utarakayong.blogspot.com
Di tangan Ibu/Bapak semua, kami titipkan
masa depan anak-anak bangsa…
Terima kasih
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

More Related Content

What's hot

Tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.docx
Tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.docxTantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.docx
Tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.docxAde Rifai Kolot
 
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiaMakalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiasuyono fis
 
Problematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesiaProblematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesiaFujifauziah14
 
Makalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikanMakalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikanMurnila_Wati
 
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"meyta kharisma
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diEko Pratiwiningsih
 
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaVissta L'Kim D'vhirly
 
Pikirkan kembali apakah sistem pendidikan indonesia sudah baik atau tidak???
Pikirkan kembali apakah sistem pendidikan indonesia sudah baik atau tidak??? Pikirkan kembali apakah sistem pendidikan indonesia sudah baik atau tidak???
Pikirkan kembali apakah sistem pendidikan indonesia sudah baik atau tidak??? Universitas Negeri Padang
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinyaOperator Warnet Vast Raha
 
Potret pendidikan Indonesia Andre
Potret pendidikan Indonesia  AndrePotret pendidikan Indonesia  Andre
Potret pendidikan Indonesia AndreVina Serevina
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaayu02
 

What's hot (14)

Tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.docx
Tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.docxTantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.docx
Tantangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di indonesia.docx
 
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiaMakalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
 
Problematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesiaProblematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesia
 
Makalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikanMakalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikan
 
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
 
Pikirkan kembali apakah sistem pendidikan indonesia sudah baik atau tidak???
Pikirkan kembali apakah sistem pendidikan indonesia sudah baik atau tidak??? Pikirkan kembali apakah sistem pendidikan indonesia sudah baik atau tidak???
Pikirkan kembali apakah sistem pendidikan indonesia sudah baik atau tidak???
 
Keciciran
KeciciranKeciciran
Keciciran
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2
 
Edu 3093 (1)
Edu 3093 (1) Edu 3093 (1)
Edu 3093 (1)
 
Potret pendidikan Indonesia Andre
Potret pendidikan Indonesia  AndrePotret pendidikan Indonesia  Andre
Potret pendidikan Indonesia Andre
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 

Similar to PendidikanDarurat

Paparan menteri kadisdik 141201 - low v.0
Paparan menteri   kadisdik 141201 - low v.0Paparan menteri   kadisdik 141201 - low v.0
Paparan menteri kadisdik 141201 - low v.0Tonny Adhi Sabastian
 
Paparan Mas Mentri Anies Baswedan ! Desember 2014
Paparan Mas Mentri Anies Baswedan ! Desember 2014Paparan Mas Mentri Anies Baswedan ! Desember 2014
Paparan Mas Mentri Anies Baswedan ! Desember 2014Faizah Fahmi
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaDenny Kodrat
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaDenny Kodrat
 
Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2Warnet Raha
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
Paparan Mendikbud - Rembuknas.pptx
Paparan Mendikbud - Rembuknas.pptxPaparan Mendikbud - Rembuknas.pptx
Paparan Mendikbud - Rembuknas.pptxcepi triatna
 
contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikanfenty_febriani
 
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di IndonesiaMakalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di IndonesiaPPS Universitas Sriwijaya
 

Similar to PendidikanDarurat (20)

Paparan menteri kadisdik 141201 - low v.0
Paparan menteri   kadisdik 141201 - low v.0Paparan menteri   kadisdik 141201 - low v.0
Paparan menteri kadisdik 141201 - low v.0
 
Paparan menteri kadisdik
Paparan menteri   kadisdik Paparan menteri   kadisdik
Paparan menteri kadisdik
 
Paparan Mas Mentri Anies Baswedan ! Desember 2014
Paparan Mas Mentri Anies Baswedan ! Desember 2014Paparan Mas Mentri Anies Baswedan ! Desember 2014
Paparan Mas Mentri Anies Baswedan ! Desember 2014
 
Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesia
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesia
 
Pendidikan.docx
Pendidikan.docxPendidikan.docx
Pendidikan.docx
 
Pendidikan.pdf
Pendidikan.pdfPendidikan.pdf
Pendidikan.pdf
 
Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Makalah landasan
Makalah landasanMakalah landasan
Makalah landasan
 
Artikel masalah pendidikan 2
Artikel masalah pendidikan 2Artikel masalah pendidikan 2
Artikel masalah pendidikan 2
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
 
Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2
 
Paparan Mendikbud - Rembuknas.pptx
Paparan Mendikbud - Rembuknas.pptxPaparan Mendikbud - Rembuknas.pptx
Paparan Mendikbud - Rembuknas.pptx
 
contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikan
 
Tugas kus
Tugas kusTugas kus
Tugas kus
 
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di IndonesiaMakalah Problematika Pendidikan di Indonesia
Makalah Problematika Pendidikan di Indonesia
 
Makalah permasalahn pendidikan
Makalah permasalahn pendidikanMakalah permasalahn pendidikan
Makalah permasalahn pendidikan
 

More from PT Mitra Shapphire Sejahtera

Panduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejati
Panduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejatiPanduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejati
Panduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejatiPT Mitra Shapphire Sejahtera
 

More from PT Mitra Shapphire Sejahtera (20)

EKONOMI LEASURE
EKONOMI LEASUREEKONOMI LEASURE
EKONOMI LEASURE
 
PROGRAM PENDIDIKAN DI SD ISLAM
PROGRAM PENDIDIKAN DI SD ISLAMPROGRAM PENDIDIKAN DI SD ISLAM
PROGRAM PENDIDIKAN DI SD ISLAM
 
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga KiniMemahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
 
Booming Bisnis Properti
Booming Bisnis PropertiBooming Bisnis Properti
Booming Bisnis Properti
 
PROGRAM UMRAH TIBI PURWOKERTO
PROGRAM UMRAH TIBI PURWOKERTOPROGRAM UMRAH TIBI PURWOKERTO
PROGRAM UMRAH TIBI PURWOKERTO
 
Pedoman I'tikaf 10 Hari Ramadhan
Pedoman I'tikaf 10 Hari RamadhanPedoman I'tikaf 10 Hari Ramadhan
Pedoman I'tikaf 10 Hari Ramadhan
 
Program Referal Berhadiah
Program Referal BerhadiahProgram Referal Berhadiah
Program Referal Berhadiah
 
SAPPHIRE RESIDENCE KEDAWUNG CIREBON
SAPPHIRE RESIDENCE KEDAWUNG CIREBONSAPPHIRE RESIDENCE KEDAWUNG CIREBON
SAPPHIRE RESIDENCE KEDAWUNG CIREBON
 
Marketing3000
Marketing3000Marketing3000
Marketing3000
 
NEGARA INTERPRENER INDONESIA
NEGARA INTERPRENER INDONESIANEGARA INTERPRENER INDONESIA
NEGARA INTERPRENER INDONESIA
 
PERANG INOVASI
PERANG INOVASIPERANG INOVASI
PERANG INOVASI
 
COPYWRITING
COPYWRITINGCOPYWRITING
COPYWRITING
 
TEKNIK CLOSING
TEKNIK CLOSINGTEKNIK CLOSING
TEKNIK CLOSING
 
Panduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejati
Panduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejatiPanduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejati
Panduan inspiratif-5-kunci-untuk-menguak-rahasia-kesuksesan-sejati
 
100 Ide Hebat Penjualan #Slide-2
100 Ide Hebat Penjualan #Slide-2100 Ide Hebat Penjualan #Slide-2
100 Ide Hebat Penjualan #Slide-2
 
100 Ide Hebat Penjualan #Slide-1
100 Ide Hebat Penjualan #Slide-1100 Ide Hebat Penjualan #Slide-1
100 Ide Hebat Penjualan #Slide-1
 
Form tek02 (formulir komplain)
Form tek02 (formulir komplain)Form tek02 (formulir komplain)
Form tek02 (formulir komplain)
 
Form tek01 (berita acara serah terima bangunan)
Form tek01 (berita acara serah terima bangunan)Form tek01 (berita acara serah terima bangunan)
Form tek01 (berita acara serah terima bangunan)
 
Form mkt24 (peralihan hak)
Form mkt24 (peralihan hak)Form mkt24 (peralihan hak)
Form mkt24 (peralihan hak)
 
Form mkt23 (eksekusi pembatalan)
Form mkt23 (eksekusi pembatalan)Form mkt23 (eksekusi pembatalan)
Form mkt23 (eksekusi pembatalan)
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

PendidikanDarurat

  • 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Anies R. Baswedan, PhD Menteri Pendidikan dan Kebudayaan disampaikan dalam Silaturahmi Kementerian dengan Kepala Dinas Jakarta, 1 Desember 2014 Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
  • 2. Perkembangan dan kondisi terkini pendidikan Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
  • 3. Pengantar… Paparan ini bertujuan untuk membangun kesadaran bersama di dalam birokrasi pendidikan bahwa kondisi pendidikan kita sudah sangat gawat. Masalah-masalah pendidikan sudah dianggap sebagai sebuah kelaziman. Kini saatnya mengubah cara pandang tersebut di dalam seluruh institusi birokrasi. Potret buruk pendidikan hari ini, apapun sebabnya adalah tanggung jawab kita di birokrasi pendidikan. Paparan ini tidak berpretensi untuk sekadar memberikan “perintah” dan target, tetapi mengajak semua pihak di dalam birokrasi untuk mencari terobosan kreatif dan mengajak masyarakat untuk membereskan masalah pendidikan.
  • 5. 1945 1968 1980 1990 2014 148.061 Sekolah Dasar 36.210 Sekolah Menengah 25.580 Sekolah Menengah Kejuruan Jumlah institusi pendidikan dasar dan menengah terus meningkat sejak jaman kemerdekaan…
  • 6. 1945 1968 1980 1990 2014 26.119.000 Sekolah Dasar 9.901.000 Sekolah Menengah 1.735.000 Sekolah Menengah Kejuruan Demikian pula jumlah anak Indonesia yang mendapat akses pendidikan dasar dan menengah…
  • 7. Foto oleh Husyen Abdillah, husyenfotografertimikablogspot.blogspot.com 75% 1975 88% 1980 92% 2000 93% 2004 94% 2006 95% 2007 Angka partisipasi pendidikan dasar terus meningkat…
  • 9. Jumlah mahasiswa berlipat ganda... y Jumlah 0 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 4,000,000 1970 2007
  • 10. Kinerja baik Indonesia pada beberapa pemetaan global... 30 Kapasitas Berinovasi setara dengan: Selandia Baru lebih baik dari: Spanyol, Hong Kong 28 Tingkat Upah dan Produktivitas setara dengan: Irlandia lebih baik dari: Denmark, Jerman, Norwegia 51 Keberdayaan/kecermatan Konsumen setara dengan: Brazil lebih baik dari: Russia, Turki, Brunei 36 Favoritisme dalam Pengambilan Keputusan setara dengan: Austria lebih baik dari: Perancis, Brazil, AS 34 Inefisiensi Belanja Pemerintahan setara dengan: Taiwan lebih baik dari: Jerman, Inggris, Israel 36 Beban Regulasi Pemerintah setara dengan: Luxemburg lebih baik dari: Austria, Belanda … dari 142 negara
  • 12. foto: www.portalkbr.com 75 sekolah di Indonesia TIDAK memenuhi standar layanan MINIMAL pendidikan… % Pemetaan oleh Kemdikbud terhadap 40.000 sekolah pada tahun 2012.
  • 13. foto: psgantasari.blogspot.com 44,5 nilai rata-rata uji kompetensi guru. Standar yang diharapkan: 70 Hasil Uji Kompetensi Guru pada tahun 2012 terhadap 460.000 guru.
  • 14. foto: blogyss.blogspot.com 40 posisi Indonesia dari 40 negara pada pemetaan The Learning Curve - Pearson Hasil pemetaan akses dan mutu pendidikan pada tahun 2013 dan 2014.
  • 15. * Hasil pemetaan oleh Pearson pada tahun 2012 dan 2013. - http://thelearningcurve.pearson.com/ 10 negara berkinerja terendah pada pemetaan The Learning Curve 2013...
  • 16. foto: www.umy.ac.id 49 peringkat Indonesia dari 50 negara pada pemetaan mutu pendidikan tinggi… Hasil pemetaan oleh Universitas21 pada tahun 2013
  • 17. foto: abihulwa.blogspot.com 40 peringkat Indonesia dari 42 negara pada pemetaan TIMSS bidang literasi sains… Pemetaan Trends in International Mathematics and Science Studies tahun 2011.
  • 18. Mathematics Science Reading 38/42 40/42 41/45 * Hasil pemetaan oleh TIMSS dan PIRLS 2011. - http://timss.bc.edu/ Kinerja Indonesia pada pemetaan TIMSS & PIRLS 2011...
  • 19. foto: giriwoyo1.wordpress.com 64 peringkat Indonesia dari 65 negara pada pemetaan PISA pada tahun 2012 Capaian kinerja Indonesia ada pada posisi stagnan sejak PISA tahun 2000.
  • 20. Mathematics Reading Science * Hasil pemetaan oleh PISA – OECD pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009 dan 2012. - http://www.oecd.org/pisa/ Tren tidak menunjukkan peningkatan/penurunan signifikan. Cenderung stagnan pada nilai kinerja rendah. Tren kinerja Indonesia pada pemetaan PISA pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009 dan 2012...
  • 21. 42% 34% 16% 6% 2% 0% 0% Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Level 6 76% Anak Indonesia di PISA yang tidak mencapai level 2, level minimal untuk keluar dari kategori low achievers. Jumlah anak yang mencapai level tertinggi [5 dan 6] hanya 0,3%. * Hasil pemetaan oleh PISA – OECD pada tahun 2012. - http://www.oecd.org/pisa/ Proporsi tingkat pencapaian anak-anak Indonesia pada PISA bidang literasi Matematika
  • 22. foto: sd‐negeri‐purworejo.blogspot.com 0,001minat baca orang Indonesia menurut UNESCO pada 2012. Hanya 1 dari 1.000 orang Indonesia punya minat baca serius.
  • 23. Kekerasan fisik di dalam lingkungan pendidikan menjadi berita yang tiada henti...
  • 24. Juga kekerasan fisik oleh/terhadap pelajar yang terjadi di luar sekolah...
  • 25. Tidak hanya fisik, tapi juga kekerasan seksual oleh/terhadap pelajar di luar sekolah...
  • 26. Kekerasan seksual bahkan terjadi di DALAM lingkungan persekolahan...
  • 27. Semua berita kekerasan yang dikumpulkan tadi adalah yang terjadi hanya dalam periode dua bulan terakhir... Dalam penelusuran sementara, terdapat lebih dari 230 berita kekerasan anak/pelajar di media daring selama periode bulan Oktober-November 2014
  • 28. Kinerja buruk Indonesia pada beberapa pemetaan global... 109 Kejahatan Terorganisir setara dengan: Burundi lebih buruk dari: Kamboja, Bangladesh 87 Transparansi dalam Pemerintahan setara dengan: Tanzania, Burkina Faso lebih buruk dari: Benin, Malawi, Sri Lanka103 Suap Menyuap dan Pungutan Liar setara dengan: Moldova lebih buruk dari: Senegal, Mozambik, Ethiopia 107 Perilaku Etis oleh Perusahaan setara dengan: Kenya lebih buruk dari: Zimbabwe, Burkina Faso … dari 142 negara
  • 31. Reformasi Pendidikan Tiongkok  Reformasi “Evaluasi Hijau”  10 Aturan Mengurangi Beban Akademik foto: iipinterns.wordpress.com
  • 32.  Perkembangan Moral yang diindikasikan oleh perilaku dan kebiasaan, kewarganegaraan, kepribadian dan karakter, serta ambisi dan prinsip-prinsip yang dianut.  Perkembangan Akademik yang diindikasikan oleh pengetahuan dan keahlian, pemikiran disiplin, kemampuan aplikasi serta kreativitas.  Kesehatan Jiwa dan Raga yang diindikasikan oleh kebugaran fisik, kebiasaan hidup sehat, selera artistik dan keindahan, kesehatan emosional, kemampuan mengendalikan diri serta komunikasi interpersonal.  Perkembangan Minat dan Bakat Unik yang diindikasikan oleh rasa ingin tahu, bakat dan keahlian unik, serta penemuan dan pengembangan potensi diri.  Pengurangan Beban Akademik yang diindikasikan oleh waktu belajar [mis: lamanya jam pelajaran, pekerjaan rumah, waktu untuk tidur, dll.], kualitas instruksi, tingkat kesulitan pelajaran serta tekanan akademik. Evaluasi Hijau Pada bulan Juni 2013, pemerintah pusat Cina mengeluarkan panduan untuk seluruh propinsi dalam mereformasi model penilaian mutu pendidikan. Ada 5 area yang jadi penilaian: sumber: bit.ly/112WF7J foto: thesolutionsjournal.org
  • 33.  Penerimaan siswa yang transparan dan hanya berdasarkan domisili siswa.  Pengelompokan siswa dan guru secara seimbang dan acak, tanpa kelas-kelas khusus.  Pengajaran “titik awal nol” dengan asumsi kecakapan siswa mulai nol dan tidak ada ekspektasi akademik tinggi.  Tidak ada pekerjaan rumah tertulis, tapi boleh memberi PR “eksperiensial” dengan ortu dan masyarakat.  Mengurangi ujian. Standardized test dilarang untuk kelas 1-3 SD. Berikutnya, hanya boleh satu per semester.  Evaluasi kategorikal. Sekolah tidak boleh memberi nilai angka, tapi kategori mulai “cukup” sampai “luar biasa”. Pengurangan Beban Akademik Pada bulan Agustus 2013, pemerintah Cina mengeluarkan dokumen lanjutan untuk mendorong daerah dan sekolah mengurangi beban akademik bagi siswa pendidikan dasar: sumber: http://bit.ly/112WF7J  Meminimalkan material tambahan. Hanya boleh satu material tambahan selain buku utama.  Tidak boleh ada kelas tambahan.  Kegiatan olahraga minimal satu jam. Sekolah juga harus berikan waktu istirahat dan relaksasi yang cukup.  Memperkuat dukungan pada sekolah. Otoritas pendidikan di semua tingkat kepemerintahan harus melakukan inspeksi secara periodik dan mengawasi langkah nyata dalam mengurangi beban akademik siswa, serta wajib mempublikasikan temuannya.
  • 34. Pengaruh College Scholastic Aptitude Test [CSAT/suneung] yang dianggap “sakral”, mengakibatkan pendidikan Korsel lebih banyak digerakkan oleh hagwon/bimbel. Pemerintah Korsel melakukan beberapa reformasi untuk mengurangi ketergantungan pada tes:  Mengadakan razia kepada hagwon yang masih ada kegiatan belajar di atas jam 22.00.  Mendorong universitas melakukan penerimaan mahasiswa tidak hanya berdasar CSAT. Reformasi Pendidikan Korsel sumber: bit.ly/1zGkPAz | foto: www.educationnews.org Karena merasa tertinggal oleh negara-negara Asia Timur dalam berbagai pemetaan pendidikan global, Amerika Serikat mendorong inisiatif kurikulum inti. Pemerintah federal menggunakan politik anggaran untuk mendorong negara bagian menyesuaikan kurikulum daerah dan tes terstandarnya dengan Common Core. Ironisnya, ketika AS mengetatkan standardisasi untuk mengejar Cina dan Korsel, justru Cina dan Korsel mereformasi pendidikannya menjadi lebih fleksibel seperti pendidikan AS sebelumnya. Reformasi Pendidikan AS foto: lafamilyforum.org
  • 35. Pada tahun 1998, Polandia melakukan reformasi pendidikan dimulai dengan membuat kurikulum inti yang baru. Polandia juga mengirimkan 25% guru kembali ke LPTK untuk dididik kembali, serta mengubah jalur pendidikan dengan memundurkan penjurusan siswa selama setahun. Terakhir, guru diberi otonomi untuk memilih buku teks sendiri serta mengembangkan atau memilih di antara lebih dari 100 opsi kurikulum spesifik yang sudah disetujui oleh pemerintah pusat. Reformasi Pendidikan Polandia Reformasi Pendidikan Inggris Pemerintah Inggris baru saja menerapkan kurikulum baru yang menjadi pembicaraan karena memasukkan materi pemrograman komputer kepada siswa sejak dini untuk melatih kemampuan logika. Perubahan kurikulum dilakukan secara bertahap: diumumkan pada 2010, dilanjutkan penyusunan dan uji publik intensif selama dua tahun, uji coba penerapan pada tahun 2013, diakhiri dengan penerapan bertahap mulai tahun 2014 sampai dengan 2017. foto: listscafe.comfoto: hybridarts.co.uk
  • 36. Reformasi Pendidikan Finlandia foto: arts.aalto.fi dan onlineuniversities.com Reformasi pendidikan Finlandia dimulai sejak akhir 1970-an dan awal 1980-an, melalui tiga fase:  1980-an: Berpikir ulang tentang dasar-dasar teoretis dan metodologis persekolahan.  1990-an: Peningkatan melalui platform berjejaring dan perubahan yang dikelola secara mandiri oleh satuan pendidikan.  2000-an: Efisiensi administrasi dan struktur pendidikan dan persekolahan. Reformasi pendidikan di Finlandia dilepaskan dari kepentingan politik. Pemerintah yang berganti- ganti tidak membatalkan arah reformasi. Beberapa poin penting pendidikan Finlandia:  Guru adalah profesi yang sangat dihormati dan memiliki otonomi besar dalam mengendalikan konten & arah pembelajaran.  Sekolah negeri sangat mendominasi karena pemerintah berusaha mewujudkan paradigma “setiap sekolah adalah sekolah baik”.  Pendidikan Finlandia berusaha mengejar kesetaraan bukan kesempurnaan, berusaha mendorong kooperasi, bukan kompetisi.  Finlandia menggunakan closed loop system yang mendukung lifelong learning.
  • 37. Pendidikan Finlandia dan Ki Hadjar Dewantara Finlandia: Menempatkan standardisasi pendidikan secara proporsional. Ki Hadjar Dewantara: Jangan menyeragamkan hal-hal yang tidak perlu atau tidak bisa diseragamkan. Perbedaan bakat dan keadaan hidup anak dan masyarakat yang satu dengan yang lain harus menjadi perhatian dan diakomodasi. [Pusara, Januari 1940] Finlandia: Kesetaraan berpengaruh besar pada kinerja pendidikan. Ki Hadjar Dewantara: Rakyat perlu diberi hak dan kesempatan yang sama untuk mendapat pendidikan berkualitas sesuai kepentingan hidup kebudayaan dan kepentingan hidup kemasyarakatannya. [Pusara, Januari 1940]
  • 38. Pendidikan Finlandia dan Ki Hadjar Dewantara Finlandia: Standardisasi kaku dan berlebihan adalah musuh kreativitas. Ki Hadjar Dewantara: Anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan kodratinya yang unik, tak mungkin pendidik “mengubah padi menjadi jagung”, atau sebaliknya. [Keluarga, Desember 1936] Finlandia: Anak harus bermain. Ki Hadjar Dewantara: Bermain adalah untutan jiwa anak untuk menuju ke arah kemajuan hidup jasmani maupun rohani. [Mimbar Indonesia, Desember 1948] Ironis ketika negara lain menerapkan prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang ditulis puluhan tahun lalu dan sukses meningkatkan kinerja pendidikan mereka... ... saat kita sendiri semakin terasing dari pemikiran-pemikirannya.
  • 39. foto: utarakayong.blogspot.com Kita harus mengembalikan persekolahan menjadi TAMAN, tempat belajar yang MENYENANGKAN.
  • 40. Mengubah pendidikan itu seperti mengubah arah kapal tanker, bukan seperti mengubah arah speed boat...
  • 42. Nawacita pemerintahan yang terkait dengan pendidikan 5 Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia 6 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional  Program “Indonesia Pintar” melalui Wajib Belajar 12 tahun bebas pungutan.  Membangun sejumlah science and technopark di kawasan politeknik dan SMK-SMK dengan prasarana dan sarana dengan teknologi terkini.
  • 43. 8 Melakukan revolusi karakter bangsa  Membangun pendidikan kewarganegaraan.  Menghilangkan model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional.  Jaminan hidup yang memadai bagi para guru terutama bagi guru yang ditugaskan di daerah terpencil. Nawacita pemerintahan yang terkait dengan pendidikan
  • 44. 9 Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia  Memperkuat pendidikan ke-bhinneka-an dan menciptakan ruang-ruang dialog antar warga.  Mengembangkan insentif khusus untuk memperkenalkan dan mengangkat kebudayaan lokal.  Meningkatkan proses pertukaran budaya untuk membangun kemajemukan sebagai kekuatan budaya. Nawacita pemerintahan yang terkait dengan pendidikan
  • 46. Dampak investasi pada bidang pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara...
  • 47. Tentang Kurikulum 2013... Beberapa poin:  Tim evaluasi sedang bekerja menentukan keberlanjutan Kurikulum 2013.  Beberapa opsi keberlanjutan dan revisi Kurikulum 2013.  Evaluasi dan masukan dari daerah.  Kaitan Kurikulum 2013 dengan janji pemerintahan baru. [menghilangkan penyeragaman dalam pendidikan, pengembangan pendidikan kewarganegaraan, pengembangan pendidikan karakter, dll] foto: jurnalasia.com
  • 48. Tentang Ujian Nasional... Beberapa poin:  Beberapa opsi keberlanjutan dan reposisi Ujian Nasional.  Ujian Nasional untuk siapa? – Perlunya merancang alat akuntabilitas yang bermanfaat bagi seluruh stakeholder.  Paradigma pemerintah sebagai pompa yang menolong dan memberdayakan siswa sejak dini, alih-alih sekadar penyaring yang menghakimi dan menghukumi siswa di ujung.  Kaitan Ujian Nasional dengan janji pemerintahan baru. [menghilangkan penyeragaman dalam pendidikan, pemerataan mutu pendidikan Indonesia, pengembangan pendidikan karakter, dll] foto: teraslampung.com
  • 49. VIP-kan guru-guru kita! Yang utama adalah guru...  Lepaskan guru dari segala kepentingan politik praktis di pusat maupun daerah.  Dorong masyarakat memberikan keistimewaan dan keutamaan pada guru-guru kita.  Bantu guru mengurangi pengeluarannya dengan mendorong dunia bisnis memberikan program-program potongan harga khusus bagi guru. Maman Supratman, 75 tahun, Bekasi Guru honorer aktif selama 22 tahun Foto oleh: Sukamto, MPd
  • 50. Pendidikan orangtua Yang sering terlewatkan...  Keluarga sebagai salah satu dari trisentra pendidikan adalah tempat pendidikan yang pertama dan utama. Kinerja akademik anak di sekolah pun sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar sekolah, utamanya di rumah.  Sangat penting untuk melibatkan orangtua secara aktif dalam proses pendidikan di sekolah agar pembelajaran yang diterima anak bisa selaras dan tidak saling menegasikan.  Perlu disebarkan program-program yang mendukung orangtua mendapatkan panduan dan bimbingan dalam mengawal proses pendidikan dan tumbuh kembang anaknya.
  • 51. Kepemimpinan Lokal dan Kinerja Pendidikan Laporan Bank Dunia pada tahun 2013 menunjukkan keterkaitan antara model dan mutu kepemimpinan lokal dengan kinerja pendidikan. Beberapa temuan:  Daerah yang memprioritaskan pendidikan dan menyisihkan anggaran lebih besar cenderung mendapatkan hasil kinerja pendidikan yang lebih baik.  Daerah dengan pengelolaan pendidikan yang baik memiliki lebih banyak sekolah dengan jumlah guru yang tepat sehingga menaikkan kinerja pendidikan.  Daerah dengan tingkat transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi cenderung memprioritaskan pendidikan dan memiliki lebih banyak guru bermutu sehingga menaikkan kinerja pendidikan daerah. foto: worldbank.org Kepemimpinan Ibu/Bapak semua, sangat berpengaruh!
  • 52. Langkah-langkah perbaikan yang perlu kita lakukan bersama Catatan awal:  Mengelola pendidikan tidaklah mudah. Sebagian beban pengelolaan jatuh ke daerah walau seringkali masalah muncul dari pusat.  Banyak landasan regulasi yang sebenarnya sudah diletakkan, namun bantuan dari pemerintah pusat bagi daerah untuk mengembangkan kapasitas masih kurang.  Pusat belum menjadi fasilitator dan mentor bagi daerah untuk bersama-sama mengembangkan kapasitas dan selama ini masih mengandalkan pola hubungan instruksional. Kami akan perbaiki kekurangan ini!
  • 53. Langkah-langkah perbaikan PR bersama: 1 Meningkatkan kinerja delapan standar layanan pendidikan di semua sekolah dalam waktu 3-4 tahun sehingga tidak ada yang berada di bawah standar layanan minimal. Every school is a good school. 2 Gerakan meningkatkan kemuliaan dan mutu guru. Pembenahan dan penuntasan status kepegawaian guru. 3 Membangun jejaring komunikasi dan kolaborasi yang lebih baik antar pemerintah daerah untuk saling berbagi praktik-pratik baik, termasuk yang muncul dari masyarakat. 4 Mendorong keterlibatan aktif masyarakat dan pihak swasta dalam membantu memecahkan masalah dan meningkatkan kinerja pendidikan daerah.
  • 54. Langkah-langkah perbaikan Yang bisa Anda lakukan: 1 Mohon untuk mengukur diri dan menentukan apa yang bisa dibantu oleh pemerintah pusat untuk mengembangkan kapasitas daerah dalam hal kinerja organisasi dan kemampuan tiap-tiap sumber daya manusia, di luar bantuan fasilitas dan pendanaan. 2 Mohon untuk lebih sering hadir berkeliling di sekolah, hadir berkeliling di KKG/MGMP, hadir upacara sekolah secara bergilir, berkunjung dan berbicara dengan orangtua dan komite sekolah, berdiskusi dengan elemen pendidikan dan aktivis pendidikan di daerah. 3 Mendorong gerakan pendidikan, baik yang diinisiasi oleh pemerintah daerah maupun oleh masyarakat di tingkat akar rumput agar merebak di seluruh kabupaten.
  • 55. Begitu banyak inovasi pendidikan lahir dari penjuru Indonesia. Ayo kita bertukar praktik baik!
  • 56. TRISAKTI Mandiri & Berkepribadian PENDIDIKAN Angka Partisipasi Sekolah Partisipasi SD, dari 93% jadi 100% Partisipasi SMP, dari 75% jadi 95% Lama Waktu Sekolah Dari 7,5 tahun di 2014 menjadi 9,2 tahun di 2019 Skor Pemetaan Global [PISA, TIMSS, dll] Di 2019 naik 20% dari performa terakhir 2014 Indeks Persepsi Relevansi Pendidikan Di 2019 naik 20% dari baseline 2015 Indeks Tata Kelola Pendidikan [ILEG] Di 2019 naik 20% dari baseline 2015 Dampak sistemik:  Penurunan Tingkat Pengangguran  Pertumbuhan Ekonomi >> GDP meningkat  Pemerataan Pembangunan >> Indeks GINI menurun 7 Jalan Revolusi Mental: 1. Mengubah paradigma pendidikan “berdaya saing” menjadi pendidikan “mandiri dan berkepribadian” 2. Merancang kurikulum berbasis karakter dari kearifan lokal serta vokasi yang beragam berdasarkan kebutuhan geografis daerah dan bakat anak. 3. Menciptakan proses belajar yang menumbuhkan kemauan belajar dari dalam diri anak. 4. Memberi kepercayaan penuh pada guru untuk mengelola suasana dan proses belajar pada anak. 5. Memberdayakan orangtua untuk terlibat pada proses tumbuh kembang anak. 6. Membantu kepala sekolah untuk menjadi pemimpin yang melayani warga sekolah. 7. Menyederhanakan birokrasi dan regulasi pendidikan diimbangi pendampingan dan pengawasan.Indikator Perbaikan Mutu Pendidikan dari 2014 ke 2019 VISI MISI PEMERINTAHAN BARU 1. Mewujudkan pendidikan bagi seluruh warga negara melalui Kartu Indonesia Pintar 2. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan guru, kurikulum dan evaluasi berbasis karakter dan vokasi 3. Meningkatkan kualitas pendidikan pesantren guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Prasyarat! Membereskan kondisi dan kebijakan penghalang seperti regulasi otda yg bertentangan, data pokok pendidikan, regulasi tumpang tindih, counter balance kementerian, dll. 7 Elemen Ekosistem Pendidikan: 1. Sekolah kondusif 2. Guru penyemangat 3. Orangtua terlibat 4. Warga peduli 5. Industri suportif 6. Organisasi profesi suportif 7. Pemerintah suportif
  • 57. Evaluasi Pendidikan Sempit dan Seragam DPN & BSNP yang tidak independen Data Pokok Pendidikan yang tidak kredibel Regulasi tumpang tindih, termasuk Otda Sekolah Pengubah Blusukan Nilai Masyarakat Pejuang Pendidikan & Kebudayaan INDIKATOR! Program Indonesia Pintar Lelang Kepala Sekolah Penguatan KKN Tematik Buku Praktek Baik – Sekolah Ramah Anak Sistem Pemantauan Online Buku Panduan Orang Tua Santri Mandiri Penyetaraan BOS Madrasah/Pes antren Afirmasi Kaum Difabel Penguatan SM3T Reformasi Good School Governance Pemerataan Sarana dan Prasarana Menguatkan PAUD Holistik Integratif Cetak Biru Pendidikan Penguatan Komite Sekolah Pusat Studi & Dokumentasi Karya Ulama Pengelolaan Guru Pesantren ke Daerah Reformasi Sistem Karir Guru Reformasi Pendidikan Guru [LPTK] BPJS Pendidikan Reformasi Pendidikan Tinggi Desa Pintar Sistem Belajar Digital Taman Sains & Teknologi Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren Forum Indonesia Pintar BUMD Percetakan Rakyat Angka Partisipasi Sekolah Lama Waktu Sekolah Pemetaan Global Mutu Pendidikan Indeks Persepsi Relevansi Pendidikan Indeks Tata Kelola Pendidikan [ILEG] Generasi Mandiri Berkepribadian PENDOBRAK HALANGAN! Pendek Menenga hPanjang Kurikulum Tunggal, Seragam & Penuh PROGRAM! GERAKAN SOSIAL! DAMPAK! Afirmasi Guru di Daerah 3T Pesantren Hijau Mandiri Sistem Dukungan Online Akses & Jaminan Mutu & Relevansi Tata Kelola PesantrenKATEGORI! Penyediaan Fasilitas Air, Sanitasi & Internet Tunjangan Tambahan bagi Guru Pesantren Pengayaan Sarana dan Bahan Ajar Komunitas Pembelajar Kepala Sekolah
  • 58. Sekolah kondusif Tersedia, terjangkau, berkualitas, memiliki tata kelola yg baik. Guru penyemangat Peduli pada murid, berkompeten, belajar berkelanjutan. Orangtua peduli Sadar pendidikan, aktif memberi stimulus, tekun mendampingi. Warga peduli Konsisten memantau, aktif berkontribusi. Organisasi profesi suportif Menyusun kurikulum khusus, menjadi narasumber. Industri suportif Menyusun kurikulum khusus, aktif berkontribusi. Pemerintah suportif Menyediakan akses dan jaminan, menyederhanakan birokrasi, memiliki tata kelola yang baik. Lulusan Mandiri dan Berkepribadian
  • 59. foto: utarakayong.blogspot.com Di tangan Ibu/Bapak semua, kami titipkan masa depan anak-anak bangsa…
  • 60. Terima kasih Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia