Klasifikasi menurut kualitas hubungan antar anggotamerrychristine27
Dokumen tersebut membahas klasifikasi kelompok sosial menurut kualitas hubungan antar anggotanya. Ada dua jenis kelompok yaitu kelompok primer dengan hubungan yang personal dan mendalam, serta kelompok sekunder dengan hubungan yang lebih impersonal dan fungsional.
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk penyebabnya (internal dan eksternal) serta cara mengatasinya. Kenakalan remaja disebabkan oleh berbagai faktor seperti gagalnya perkembangan identitas, kontrol diri yang lemah, keluarga yang tidak harmonis, dan lingkungan yang tidak mendukung. Untuk mengatasinya perlu adanya teladan orang dewasa yang baik, dukungan keluarga, pemilihan teman sebaya yang
Dokumen tersebut merangkum struktur keluarga menurut teori Friedman yang meliputi 4 aspek yaitu pola komunikasi, struktur kekuasaan, struktur peran, dan struktur nilai. Komunikasi dalam keluarga harus terbuka dan jujur untuk mencapai keseimbangan. Struktur kekuasaan mempengaruhi anggota keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki peran yang berbeda sesuai posisinya. Nilai-nilai keluarga menj
1. Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai sosial kelompoknya agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat.
2. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian antara lain warisan biologis, lingkungan alam, sosial, dan kelompok manusia.
3. Hubungan antara sosialisasi dan kepribadian adalah kepribadian merupakan hasil dari proses sosial
1. Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai sosial kelompoknya agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat.
2. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian antara lain warisan biologis, lingkungan alam, sosial, dan kelompok manusia.
3. Kepribadian merupakan hasil dari proses sosialisasi seseorang dalam lingkungannya.
Klasifikasi menurut kualitas hubungan antar anggotamerrychristine27
Dokumen tersebut membahas klasifikasi kelompok sosial menurut kualitas hubungan antar anggotanya. Ada dua jenis kelompok yaitu kelompok primer dengan hubungan yang personal dan mendalam, serta kelompok sekunder dengan hubungan yang lebih impersonal dan fungsional.
Dokumen tersebut membahas tentang kenakalan remaja, termasuk penyebabnya (internal dan eksternal) serta cara mengatasinya. Kenakalan remaja disebabkan oleh berbagai faktor seperti gagalnya perkembangan identitas, kontrol diri yang lemah, keluarga yang tidak harmonis, dan lingkungan yang tidak mendukung. Untuk mengatasinya perlu adanya teladan orang dewasa yang baik, dukungan keluarga, pemilihan teman sebaya yang
Dokumen tersebut merangkum struktur keluarga menurut teori Friedman yang meliputi 4 aspek yaitu pola komunikasi, struktur kekuasaan, struktur peran, dan struktur nilai. Komunikasi dalam keluarga harus terbuka dan jujur untuk mencapai keseimbangan. Struktur kekuasaan mempengaruhi anggota keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki peran yang berbeda sesuai posisinya. Nilai-nilai keluarga menj
1. Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai sosial kelompoknya agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat.
2. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian antara lain warisan biologis, lingkungan alam, sosial, dan kelompok manusia.
3. Hubungan antara sosialisasi dan kepribadian adalah kepribadian merupakan hasil dari proses sosial
1. Sosialisasi adalah proses belajar individu untuk menyesuaikan diri dengan norma dan nilai sosial kelompoknya agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat.
2. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian antara lain warisan biologis, lingkungan alam, sosial, dan kelompok manusia.
3. Kepribadian merupakan hasil dari proses sosialisasi seseorang dalam lingkungannya.
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokNari Chaos
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok dibahas dalam tiga bagian utama: konsep kelompok sosial, jenis-jenis kelompok sosial, dan pola hubungan antar kelompok. Kelompok sosial didefinisikan sebagai kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama tentang keanggotaannya. Jenis-jenis kelompok sosial dibedakan menurut beberapa teori, seperti paguyuban, patembayan, primer, sek
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi sosial, yang terdiri dari kelompok sosial, lembaga sosial, dan peran. Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama dan saling berinteraksi, sedangkan lembaga sosial adalah kumpulan norma yang membentuk kebutuhan hidup. Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu organisasi sosial
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak serta dampak perkembangan sosial terhadap tingkah laku anak, termasuk bentuk-bentuk tingkah laku sosial, karakteristik perkembangan sosial remaja, dan penggunaan ganjaran dan hukuman yang tepat.
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial adalah perilaku penyimpangan dari aturan sosial dan norma akibat pengaruh lingkungan seperti keluarga dan media. Tulisan tersebut membahas kenakalan remaja dalam kerangka individual dan sistem serta hubungannya dengan fungsi keluarga dan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial remaja yang mencakup pengertian perkembangan sosial, konsep diri dan harga diri, pencarian identitas, pergaulan dengan teman sebaya, seksualitas, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pengaruh terhadap tingkah laku.
Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya yang mengatur perilaku dalam masyarakat berdasarkan norma. Konflik peran terjadi ketika seseorang harus melaksanakan peran yang tidak diharapkan dikarenakan memiliki banyak status sosial. Pembentukan kelompok sosial bergantung pada kesamaan di antara anggotanya seperti minat, kepercayaan, nilai, usia, atau karak
Teman sebaya memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan remaja. Hubungan yang positif dengan teman sebaya dapat meningkatkan aspek fisik, intelektual, emosi, sosial, dan moral remaja, namun kontrol orang tua dan lingkungan yang tepat diperlukan untuk mencegah pengaruh negatif seperti kriminalitas dan seks bebas.
Kelompok sosial dapat dibentuk berdasarkan faktor kepentingan, keturunan, geografis, atau daerah asal yang sama. Kelompok dapat diklasifikasikan menjadi primer atau sekunder, paguyuban atau patembayan, in group atau out group, formal atau informal, serta nyata atau semu.
Persen adalah cara untuk menyatakan pecahan, dimana kata persen berarti per seratus dan dilambangkan dengan simbol %. Persen dapat diubah menjadi pecahan atau desimal, dan operasi matematika yang berlaku untuk pecahan seperti penjumlahan dan pengurangan juga berlaku untuk persen. Guru dapat mengajarkan konsep persen dengan memberikan contoh-contoh pecahan dan menghubungkannya dengan persen.
1. rasional pengembangan dan elemen perubahan kurikulum 2013PPKHBFISIKAPATI
1. Kurikulum 2013 membawa perubahan paradigma pembelajaran yang menekankan pada pengembangan kompetensi abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kemampuan menggunakan teknologi.
2. Kompetensi yang dikembangkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.
3. Model pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kemampuan peserta did
Dokumen menjelaskan tentang kelipatan dan faktor bilangan. Kelipatan bilangan adalah hasil kali bilangan dengan bilangan lain. Faktor bilangan adalah pembagi bilangan yang membagi habis bilangan tersebut. Dokumen memberikan contoh-contoh kelipatan dan faktor bilangan serta menjelaskan kelipatan dan faktor persekutuan dua bilangan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pendidikan dan tren yang terjadi pada abad ke-21. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa teknologi pendidikan merupakan studi dan praktik untuk memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses serta sumber teknologi yang tepat. Dokumen juga membahas tentang pergeseran tren dari penggunaan teknologi secara sink
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokNari Chaos
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok dibahas dalam tiga bagian utama: konsep kelompok sosial, jenis-jenis kelompok sosial, dan pola hubungan antar kelompok. Kelompok sosial didefinisikan sebagai kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama tentang keanggotaannya. Jenis-jenis kelompok sosial dibedakan menurut beberapa teori, seperti paguyuban, patembayan, primer, sek
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi sosial, yang terdiri dari kelompok sosial, lembaga sosial, dan peran. Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama dan saling berinteraksi, sedangkan lembaga sosial adalah kumpulan norma yang membentuk kebutuhan hidup. Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu organisasi sosial
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak serta dampak perkembangan sosial terhadap tingkah laku anak, termasuk bentuk-bentuk tingkah laku sosial, karakteristik perkembangan sosial remaja, dan penggunaan ganjaran dan hukuman yang tepat.
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial adalah perilaku penyimpangan dari aturan sosial dan norma akibat pengaruh lingkungan seperti keluarga dan media. Tulisan tersebut membahas kenakalan remaja dalam kerangka individual dan sistem serta hubungannya dengan fungsi keluarga dan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial remaja yang mencakup pengertian perkembangan sosial, konsep diri dan harga diri, pencarian identitas, pergaulan dengan teman sebaya, seksualitas, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pengaruh terhadap tingkah laku.
Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya yang mengatur perilaku dalam masyarakat berdasarkan norma. Konflik peran terjadi ketika seseorang harus melaksanakan peran yang tidak diharapkan dikarenakan memiliki banyak status sosial. Pembentukan kelompok sosial bergantung pada kesamaan di antara anggotanya seperti minat, kepercayaan, nilai, usia, atau karak
Teman sebaya memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan remaja. Hubungan yang positif dengan teman sebaya dapat meningkatkan aspek fisik, intelektual, emosi, sosial, dan moral remaja, namun kontrol orang tua dan lingkungan yang tepat diperlukan untuk mencegah pengaruh negatif seperti kriminalitas dan seks bebas.
Kelompok sosial dapat dibentuk berdasarkan faktor kepentingan, keturunan, geografis, atau daerah asal yang sama. Kelompok dapat diklasifikasikan menjadi primer atau sekunder, paguyuban atau patembayan, in group atau out group, formal atau informal, serta nyata atau semu.
Persen adalah cara untuk menyatakan pecahan, dimana kata persen berarti per seratus dan dilambangkan dengan simbol %. Persen dapat diubah menjadi pecahan atau desimal, dan operasi matematika yang berlaku untuk pecahan seperti penjumlahan dan pengurangan juga berlaku untuk persen. Guru dapat mengajarkan konsep persen dengan memberikan contoh-contoh pecahan dan menghubungkannya dengan persen.
1. rasional pengembangan dan elemen perubahan kurikulum 2013PPKHBFISIKAPATI
1. Kurikulum 2013 membawa perubahan paradigma pembelajaran yang menekankan pada pengembangan kompetensi abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kemampuan menggunakan teknologi.
2. Kompetensi yang dikembangkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.
3. Model pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kemampuan peserta did
Dokumen menjelaskan tentang kelipatan dan faktor bilangan. Kelipatan bilangan adalah hasil kali bilangan dengan bilangan lain. Faktor bilangan adalah pembagi bilangan yang membagi habis bilangan tersebut. Dokumen memberikan contoh-contoh kelipatan dan faktor bilangan serta menjelaskan kelipatan dan faktor persekutuan dua bilangan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pendidikan dan tren yang terjadi pada abad ke-21. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa teknologi pendidikan merupakan studi dan praktik untuk memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses serta sumber teknologi yang tepat. Dokumen juga membahas tentang pergeseran tren dari penggunaan teknologi secara sink
Dokumen tersebut membahas tentang proses sosialisasi dan agen-agen sosialisasi yang berperan dalam pembentukan moral seseorang, khususnya anak-anak. Keluarga, teman sebaya, guru, sekolah, dan masyarakat semuanya berperan dalam menanamkan nilai-nilai moral melalui interaksi dan pengaruh lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial anak usia SD yang meliputi pengertian perkembangan sosial, karakteristik perkembangan sosial anak SD, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku anak. Perkembangan sosial anak SD diawali dengan kemampuan berinteraksi sosial sejak usia 6 bulan yang semakin kompleks seiring bertambahnya usia.
Tiga konsep utama dalam dokumen ini adalah kesadaran sosiologis, sosialisasi, dan mobilitas sosial. Kesadaran sosiologis mengacu pada pemahaman sosiolog tentang masalah sosial melalui penyebab sistematisnya. Sosialisasi adalah proses belajar menjadi anggota masyarakat melalui interaksi sosial sejak kanak-kanak. Mobilitas sosial merujuk pada perpindahan status sosial antar kelas sos
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan pribadi anak. Pola asuh yang tepat seperti demokratis dapat menghasilkan anak yang mandiri, sebaliknya pola seperti otoriter dan permisif dapat menyebabkan anak menjadi tidak adaptif. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan teladan yang baik dan mendidik anak dengan cara yang bijak.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang berkontribusi terhadap residivisme di kalangan wanita pesalah, termasuk faktor internal seperti biologi dan keluarga, serta faktor eksternal seperti pengaruh teman sebaya dan masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana pandangan dan perlakuan masyarakat yang kurang menerima terhadap bekas pesalah dapat menyebabkan mereka kembali ke jalan kejahatan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial remaja dan pengaruh kelompok sebaya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kelompok sebaya memiliki peran penting dalam kehidupan remaja karena memberikan pengaruh baik positif maupun negatif terhadap perkembangan sosialnya. Orang dewasa perlu melakukan bimbingan dan kontrol untuk menanggulangi pengaruh negatif dari kelompok sebaya.
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remajaSalma Van Licht
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial remaja dan pengaruh kelompok sebaya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kelompok sebaya memiliki peran penting dalam kehidupan remaja karena memberikan pengaruh baik positif maupun negatif terhadap perkembangan sosialnya. Orang dewasa perlu melakukan pendampingan dan kontrol untuk menanggulangi pengaruh negatif dari kelompok sebaya.
1. Peranan Keluarga (Sikap dan Kebiasaan Orang Tua) Terhadap
Perkembangan Sosial Anak
Interaksi kelompok berlaku pula bagi interaksi kelompok keluarga yang
merupakan kelompok primer, termasuk pembentukan norma-norma sosial,
internalisasi norma-norma, terbentuknya frame of reference, behaviorisme, dan
lain-lain. Di dalam keluarganya, yang interaksi sosialnya berdasarkan simpati, ia
pertama-tama belajar memperhatikan keinginan-keinginan orang lain. Belajar
bekerja sama, bantu membantu, dengan kata lain ia pertama-tama belajar
memegang peranan sebagai makhluk sosial yang memiliki norma-norma dan
kecakapan-kecakapan tertentu dalam pergaulannya dengan orang lain.
Pengalaman-pengalamnnya dalam interaksi sosial dalam keluarganya turut
menentukan pula cara-cara tingkah lakunya terhadap orang lain dalam pergaulan
sosial di luar keluarganya, di dalam masyarakat pada umumnya. Apabila interaksi
sosialnya di dalam kelompok-kelompok karena beberapa sebab tidak lancar atau
tidak wajar, kemungkinan besar bahwa interaksi sosialnya dengan masyarakat
pada umunya juga berlangsung dengan tidak wajar.
Jadi, selain dari peranan umum kelompok keluarga sebagai kerangka sosial
yang pertama, tempat manusia berkembang sebagai makhluk sosial, terdapat pula
peranan-peranan tertentu di dalam keadaan-keadaan keluarga yang dapat
mempengaruhi perkembangan individu sebagai makhluk sosial. Salah satunya
adalah sikap dan kebiasaan orang tua yang dapat berpengaruh terhadap
perkembangan sosial anak.
Cara-cara dan sikap orang tua dalam pergaulannya memegang peranan yang
cukup penting di dalamnya. Hal ini mudah diterima apabila kita ingat bahwa
keluarga itu sudah merupakan sebuah kelompok sosial dengan tujuan, struktur,
norma, dinamika kelompok, termasuk cara-cara kepemimpinannya yang sangat
mempengaruhi kehidupan individu yang menjadi anggota kelompok tersebut.
Menurut Lewin, Lippit, dan White (dalam Gerungan, 2009:202) mengenai cara-
cara kepemimpinan dalam kelompok yaitu yaitu cara-cara demokratis, laissez-
faire, dan otoriter yang masing-masing berpengaruh besar terhadap suasana kerja
kelompok dan tingkah laku para anggotanya. Begitu pula cara-cara bertingkah
2. laku orang tua yang dalam hal ini menjadi pemimpin kelompok sangat
mempengaruhi suasana interaksi keluarga dan dapat merangsang perkembangan
ciri-ciri tertentu pribadi anaknya.
Ketiga cara kepemimpinan yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut:
1. Cara otoriter
Pemimpin melakukan segala kegiatan kelompok secara otoriter. Dialah
yang memastikan apa yang akan dilakukan oleh kelompok, dan
anggota-anggota kelompok tidak diajak untuk turut menentukan
langkah-langkah pelaksanaan ataupun perencanaan kegiatan-kegiatan
anggota kelompok. Kelompok hanya diberi intruksi tentang langkah-
langkah pekerjaan yang paling dekat saja, tanpa diberi tahu rencana
secara keseluruhan. Anggota hanya diberi tahu langkah kegiatan
selangkah demi selangkah, tanpa ada perembukan mengenai tujuan-
tujuan umum dari kegiatan kelompok.
2. Cara demokratis
Pemimpin disini mengajak anggota kelompok untuk menentukan
bersama tujuan kelompok serta perencanaan langkah-langkah pekerjaan.
Penentuan tersebut adalah secara musyawarah dan mufakat. Pemimpin
memberikan bantuan atau nasihat kepada anggota kelompok dalam
pekerjaannya. Selain itu, ia pun memberikan saran-saran mengenai
berbagai kemungkinan pelaksanaan pekerjaan yang dapat mereka pilih
sendiri mana yang terbaik. Pemimpin demokratis memberikan
penghargaan dan kritik secara objektif dan positif.
3. Cara laissez faire
Pemimpin menjalankan peranan yang pasif sebagai seseorang yang
hanya menonton. Ia menyerahkan segala penentuan tujuan dan kegiatan
kelompok kepada anggota-anggotanya sendiri. Pemimpin hanya
menyerahkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan dalam
pekerjaan kelompok itu. Ia tidak mengambil inisiatif apa pun di dalam
kegiatan kelompok. Ia berada di tengah-tengah kelompok tetapi tidak
berinteraksi dan berlaku seperti seorang penonton saja.
Pendapat-pendapat Lewin dan kawan-kawan didukung oleh Mueller (19)
yang mendapatkan hasil bahwa anak-anak yang berorangtua otoriter banyak
menunjukkan ciri-ciri pasivitas (sikap menunggu) dan menyerahkan segala-
3. galanya kepada pemimpin. Watson (30) juga mengemukakan bahwa di samping
pasivitas terdapat pula ciri-ciri agresivitas, kecemasan, dan mudah putus asa.
Frenkel-Brunswik di Amerika Serikat, 1986 (6) (dalam Gerungan,
2009:202), mengemukakan bahwa anak-anak dari orang tua yang bersikap
otoriter dan senantiasa menuntut ketaatan mutlak tanpa penjelasan menunjukkan
sekumpulan ciri sebagai berikut: sikap penolakan terhadap orang-orang yang
lemah atau terhadap minoritas, ikatan kepada orang-orang yang kuat atau
mayoritas, menjiplak norma dan tingkah laku mayoritas, sombong, mudah
berprasangka sosial, khususnya terhadap golongan minoritas.
Baldwin (1) (dalam Gerungan, 2009:202-203) membandingkan keluarga-
keluarga yang interaksinya bercorak demokratis dengan keluarga di mana
terdapat pengawasan orang tua yang keras terhadap anak-anak (otoriter). Ia
mengemukakan bahwa semakin otoriter orang tuanya, semakin berkurang
ketidaktaatan, tetapi semakin banyak timbul ciri-ciri pasivitas, kurangnya
inisiatif, tidak dapat merencanakan sesuatu daya tahan berkurang, dan ciri-ciri
penakut. Sebaliknya sikap-sikap demokratis dari orang tua menimbulkan ciri-ciri
berinisiatif, tidak penakut, lebih giat, dan lebih bertujuan, tetapi juga memberikan
kemungkinan berkembangnya sifat-sifat tidak taat dan tidak mau menyesuaikan
diri.
Selain kedua sikap di atas, terdapat sikap-sikap overprotection dari orang
tua di mana orang tua terlampau cemas dan hati-hati dalam hal pendidikan anak.
Orang tua dalam hal ini senantiasa menjaga keselamatan anak-anaknya dan
mengambil tindakan-tindakan yang berlebihan agar anak kesayangannya itu
terhindar dari berbagai ancaman dan bahaya. Stender (24) mengemukakan bahwa
dalam sebagian besar hal di mana orang tua bersikap overprotection terhadap
anak-anak tersebut anak itu berkembang dengan ciri-ciri sangat ketergantungan
terhadap orang tuanya dalam tingkah lakunya.
Selanjutnya, Symonds mendapatkan bahwa sikap penolakan orang tua
terhadap anak-anaknya, yaitu sikap menyesal dan tidak setuju karena beberapa
sebab dengan adanya anaknya itu udah mengembangkan ciri-ciri agresivitas dan
tingkah laku bermusuhan pada anak-anak tersebut, dan juga gejala-gejala
menyeleweng seperti berdusta dan mencuri dapat berkembang karena sikap
penolakan dari orang tua.
4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada umumnya sikap-sikap pendidikan
yang otoriter, sikap overprotection, dan sikap penolakan orang tua terhadap anak-
anaknya dapat menjadi suatu kendala bagi perkembangan sosial anak-anak.
Daftar Pustaka:
Gerungan. (2009). Psikologi Sosial (third ed.). Bandung: Refika Aditama