SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
11
Dibutuhkan Perubahan PerspektifDibutuhkan Perubahan Perspektif
Kebijakan untuk MengoptimalkanKebijakan untuk Mengoptimalkan
Peran Pedagang Hasil-HasilPeran Pedagang Hasil-Hasil
PertanianPertanian
SyahyutiSyahyuti
““Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan”Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan”
Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan PertanianPusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
4 Desember 2007, Bogor4 Desember 2007, Bogor
2
Latar belakang:Latar belakang:
 Terdapat perspektif negatif terhadap peranTerdapat perspektif negatif terhadap peran
pedagang dalam pembangunan pertanian (=pedagang dalam pembangunan pertanian (=
ibarat lintah yang mengisap petani).ibarat lintah yang mengisap petani).
 Perspektif lain memandang pedagang sebagaiPerspektif lain memandang pedagang sebagai
motor penggerak sistem agribisnis.motor penggerak sistem agribisnis.
 Faktanya, pedagang berperan sebagai jembatanFaktanya, pedagang berperan sebagai jembatan
yang menghubungkan sistem sosial tradisionalyang menghubungkan sistem sosial tradisional
(petani) dengan sistem sosial modern(petani) dengan sistem sosial modern
(konsumen kota).(konsumen kota).
 Dalam paradigma agribisnis, sektor hilirDalam paradigma agribisnis, sektor hilir
diyakini memiliki peran yang besar untukdiyakini memiliki peran yang besar untuk
menarik sektor hulu.menarik sektor hulu.
 Pemahaman peneliti dan pengambil kebijakanPemahaman peneliti dan pengambil kebijakan
terhadap pedagang kurang memadai, danterhadap pedagang kurang memadai, dan
dibangun dari prasangka-prasangka.dibangun dari prasangka-prasangka.
3
Latar belakang (lanjutan):Latar belakang (lanjutan):
 Dibutuhkan pemahaman yang lebih mendalamDibutuhkan pemahaman yang lebih mendalam
dan lebih adil terhadapdan lebih adil terhadap pelakupelaku subsistemsubsistem
pemasaran.pemasaran.
 Selama ini, penelitian perdagangan hasilSelama ini, penelitian perdagangan hasil
pertanian = “barang yang diperdagangkan”,pertanian = “barang yang diperdagangkan”,
bukan pada manusia pelakunya.bukan pada manusia pelakunya.
 Tujuan tulisan = memberi kesadaran kepadaTujuan tulisan = memberi kesadaran kepada
peneliti dan pengambil kebijakan, agarpeneliti dan pengambil kebijakan, agar
memahami pedagang secara lebih mendalammemahami pedagang secara lebih mendalam
dan adil.dan adil.
4
Kebijakan Pemerintah terhadapKebijakan Pemerintah terhadap
Perdagangan Hasil Pertanian:Perdagangan Hasil Pertanian:
 KKebijakan pertanian sejak tahun 1980-anebijakan pertanian sejak tahun 1980-an
cenderung distortif (Arifin, 2004).cenderung distortif (Arifin, 2004). AlasanAlasan
memperpendek rantai dipakai untukmemperpendek rantai dipakai untuk
menciptakan lembaga-lembaga pemasaranmenciptakan lembaga-lembaga pemasaran
baru, namun justru merusak yg sudah ada.baru, namun justru merusak yg sudah ada.
 Lemahnya penegakan hukum, pemburu renteLemahnya penegakan hukum, pemburu rente
mengambil kesempatan dalam kesempitan.mengambil kesempatan dalam kesempitan.
 Tata niaga yang pendek dan terpusat tidakTata niaga yang pendek dan terpusat tidak
efektif (kasus cengkeh, jeruk, dll).efektif (kasus cengkeh, jeruk, dll).
 Pemerintah cenderung mendorong pasarPemerintah cenderung mendorong pasar
modernmodern, n, namunamun sulitsulit diakses petani.diakses petani.
 Faktanya, pFaktanya, pedagang pengumpul desa masihedagang pengumpul desa masih
menjadi andalanmenjadi andalan (sistem tradisional non-(sistem tradisional non-
formal)formal)..
5
Lanjutan:Lanjutan:
 Untuk beras (Untuk beras (JamalJamal et alet al.,., 2006) terjadi disparitas harga2006) terjadi disparitas harga
gabah dan beras yang semakin jauhgabah dan beras yang semakin jauh, karena, karena lemahnya posisilemahnya posisi
tawar petani, nilai tambah dinikmati pedagang, strukturtawar petani, nilai tambah dinikmati pedagang, struktur
pasar jauh dari persaingan sempurna;pasar jauh dari persaingan sempurna; sertaserta pasca panenpasca panen
dan distribusi tidak efisien.dan distribusi tidak efisien.
 Ditemukan bDitemukan berbagai hambatan dalam perdagangan, formalerbagai hambatan dalam perdagangan, formal
maupun non formal.maupun non formal.
 DDeregulasi perdagangan domestikeregulasi perdagangan domestik ((kesepakatan Jankesepakatan Jan 19981998
pemerintahpemerintah-- IMFIMF):): pembebasan perdagangan antarpembebasan perdagangan antar
daerah/pulau, penghapusan kuota sapi potong, pembebasandaerah/pulau, penghapusan kuota sapi potong, pembebasan
tataniaga cengkeh, dan pembebasan petani dari programtataniaga cengkeh, dan pembebasan petani dari program
tebu intensifikasi.tebu intensifikasi.
 SSMERUMERU (2007)(2007):: sebelum deregulasi, perdagangan sapi potongsebelum deregulasi, perdagangan sapi potong
mengalami banyak distorsi dan menjadi "sapi perah" untukmengalami banyak distorsi dan menjadi "sapi perah" untuk
sumber PADsumber PAD (di NTT(di NTT 16 jenis pajak16 jenis pajak//retribusiretribusi,, di Sulsel 14di Sulsel 14
jenisjenis).).
 Deregulasi berdampak positif.Deregulasi berdampak positif.
6
Lanjutan:Lanjutan:
 Sistem ekonomi Indonesia sejak tahun 1980-anSistem ekonomi Indonesia sejak tahun 1980-an
berorientasi kepada sistem ekonomi pasarberorientasi kepada sistem ekonomi pasar..
 Sistem ekonomi pasar terikat dengan peraturan,Sistem ekonomi pasar terikat dengan peraturan,
bukan dibiarkan berjalan dengan sendirinya,bukan dibiarkan berjalan dengan sendirinya,
tidak berdasarkan kepadatidak berdasarkan kepada laissez fairelaissez faire..
 Peranan pemerintah dalam sistem ekonomi pasarPeranan pemerintah dalam sistem ekonomi pasar
sangat besar: UU Antimonopoli, UU Bank Sentralsangat besar: UU Antimonopoli, UU Bank Sentral
Indonesia, UU Perpajakan, UU PerlindunganIndonesia, UU Perpajakan, UU Perlindungan
Konsumen, UU Perpajakan, UU Hak Cipta, danKonsumen, UU Perpajakan, UU Hak Cipta, dan
UU Merek.UU Merek.
7
Pemahaman terhadap pasar:Pemahaman terhadap pasar:
 Pasar (=pemasaran) adalah inti aktivitas ekonomi.Pasar (=pemasaran) adalah inti aktivitas ekonomi.
 Liberalisme menginginkan pasar yang bebas dari campurLiberalisme menginginkan pasar yang bebas dari campur
tangan pemerintah.tangan pemerintah.
 Namun, pasar yang berada di bawah materialismeNamun, pasar yang berada di bawah materialisme
mencerminkan ”hutan rimba”: yang kuat memangsa yangmencerminkan ”hutan rimba”: yang kuat memangsa yang
lemah,lemah, yang besar menginjakyang kecil,yang besar menginjakyang kecil, yang bertahanyang bertahan
hanyalah yang paling kuat,hanyalah yang paling kuat, bukan yang paling baik danbukan yang paling baik dan
idealideal..
 Kesejahteraan akan dicapai jikaKesejahteraan akan dicapai jika sistem pasar sehat tercipta,sistem pasar sehat tercipta,
karena akan menciptakan sistem ekonomi yang memberikankarena akan menciptakan sistem ekonomi yang memberikan
pendapatan modal yang adil dan cukup, pekerjaan bagipendapatan modal yang adil dan cukup, pekerjaan bagi
semua orang dengan gaji memadai, dan alokasi optimalsemua orang dengan gaji memadai, dan alokasi optimal
sumber-sumber produktif masyarakat.sumber-sumber produktif masyarakat.
 Social Market EconomySocial Market Economy = tercapainya kemakmuran, dan= tercapainya kemakmuran, dan
perlindungan terhadap yang tak mampu mengikuti tuntutanperlindungan terhadap yang tak mampu mengikuti tuntutan
kompetisi dalam ekonomi pasar.kompetisi dalam ekonomi pasar.
8
Karakteristik Sistem Sosial Pedagang HasilKarakteristik Sistem Sosial Pedagang Hasil
PertanianPertanian
 Secara umum, kegiatan perdagangan di IndonesiaSecara umum, kegiatan perdagangan di Indonesia
berlangsung dalam sistem “ekonomi pasarberlangsung dalam sistem “ekonomi pasar
tradisional”tradisional”, namun, namun menunjukan ketahanannya.menunjukan ketahanannya.
 KKondisi pasar tradisional umumnyaondisi pasar tradisional umumnya
memprihatinkanmemprihatinkan dandan terancam keberadaannyaterancam keberadaannya
(Poesoro, 2007).(Poesoro, 2007).
 CCiri pokokiri pokok == informal, kecil-kecilan daninformal, kecil-kecilan dan
keterlibatan perempuan.keterlibatan perempuan.
 Pelaku perdagangan:Pelaku perdagangan: pedagang pengumpul,pedagang pengumpul,
pedagang antar daerah, eksportir, pedagang grosir,pedagang antar daerah, eksportir, pedagang grosir,
pedagang pengecer, pengusaha angkutan, buruhpedagang pengecer, pengusaha angkutan, buruh
timbang, dan lain-lain.timbang, dan lain-lain.
9
Karakteristik (lanjutan):Karakteristik (lanjutan):
 Perdagangan hasil-hasil pertanianPerdagangan hasil-hasil pertanian == imperfect marketsimperfect markets,,
yaituyaitu poor market institutionspoor market institutions secara struktural dansecara struktural dan
kultural, biaya transaksi besar, dankultural, biaya transaksi besar, dan imperfect andimperfect and
asymmetric information.asymmetric information.
 PPoor market institutionsoor market institutions terlihat dariterlihat dari permodalan, kontrakpermodalan, kontrak
dagang, dan asuransi.dagang, dan asuransi.
 Penggunaan kredit oleh pedagang sangat rendah, karenaPenggunaan kredit oleh pedagang sangat rendah, karena
tidaktidak adaada skim khusus.skim khusus.
 Pedagang memperoleh modal dari pedagang lainPedagang memperoleh modal dari pedagang lain,, sebagaisebagai
buktibukti penerimaan sosialpenerimaan sosial (Geertz, 1989).(Geertz, 1989). Boleh bBoleh berhutangerhutang
= diterima= diterima dalam sistem jaringan tata niaga tersebut.dalam sistem jaringan tata niaga tersebut.
 Fafchamps dan Minten (1999)Fafchamps dan Minten (1999):: relasirelasi antar pedagangantar pedagang
sangat bernilaisangat bernilai..
 Pola berlangganan merupakan strategi yang sesuaiPola berlangganan merupakan strategi yang sesuai
menghadapi berbagai kelemahan kelembagaan pasar.menghadapi berbagai kelemahan kelembagaan pasar.
 Pedagang bersifat tertutup terhadap orang luar (Wharton,Pedagang bersifat tertutup terhadap orang luar (Wharton,
1984; Hayami dan Kawagoe, 1993), karena informasi1984; Hayami dan Kawagoe, 1993), karena informasi
sangat bernilai.sangat bernilai.
10
Modal Sosial pada Relasi AntarModal Sosial pada Relasi Antar
PedagangPedagang
 MModal sosialodal sosial == adanya “nilai saling berbagi”adanya “nilai saling berbagi” (shared values)(shared values) sertaserta
pengorganisasian peran-peranpengorganisasian peran-peran (rules)(rules) yang diekspresikan dalamyang diekspresikan dalam
hubungan-hubungan personalhubungan-hubungan personal (personal relationships)(personal relationships),,
kepercayaankepercayaan (trust)(trust), dan, dan common sensecommon sense tentang tanggung jawabtentang tanggung jawab
bersamabersama..
 Putnam (1993)Putnam (1993),, modal sosialmodal sosial == seperangkat hubunganseperangkat hubungan
horizontalhorizontal (horizontal associations)(horizontal associations) antar orangantar orang, berisi, berisi socialsocial
networksnetworks dan norma yang mempengaruhi produktifitas suatudan norma yang mempengaruhi produktifitas suatu
masyarakat.masyarakat.
 Elemen utama dalam modal sosialElemen utama dalam modal sosial == norms, reciprocity, trust,norms, reciprocity, trust,
dan networkdan network (Subejo, 2004; Serageldin dan Grootaert, 1997).(Subejo, 2004; Serageldin dan Grootaert, 1997).
 Bank DuniaBank Dunia:: modal sosial memiliki dampak yang signifikanmodal sosial memiliki dampak yang signifikan
terhadap proses-proses pembangunanterhadap proses-proses pembangunan..
 PPembangunan lebih mudah dicapai dan biaya lebih kecil jikaembangunan lebih mudah dicapai dan biaya lebih kecil jika
terdapat modal sosial yang besar (Narayan dan Prittchett 1997,terdapat modal sosial yang besar (Narayan dan Prittchett 1997,
Grootaert dan van Bastelaer 2001).Grootaert dan van Bastelaer 2001).
 Modal sosial pada tingkat mikro berguna untuk memfungsikanModal sosial pada tingkat mikro berguna untuk memfungsikan
pasar, dan pada level makro untuk mendorong pertumbuhanpasar, dan pada level makro untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi.ekonomi.
11
Modal sosial (lanjutan):Modal sosial (lanjutan):
 Modal sosial mampu mengurangiModal sosial mampu mengurangi
dampak ketidaksempurnaandampak ketidaksempurnaan
((imperfect)imperfect) kelembagaan pasar yangkelembagaan pasar yang
umum dijumpai pada perdaganganumum dijumpai pada perdagangan
hasil-hasil pertanian.hasil-hasil pertanian.
 LLaporan World Bank (2006)aporan World Bank (2006):: ada buktiada bukti
bahwa perdagangan pada level makrobahwa perdagangan pada level makro
jugajuga dipengaruhi oleh modal sosial.dipengaruhi oleh modal sosial.
 Penelitian di China (Anonim, 2005)Penelitian di China (Anonim, 2005)::
jaringan kekeluaragaanjaringan kekeluaragaan (kinship(kinship
networks)networks) merupakan dasarmerupakan dasar
pembentuk modal sosialpembentuk modal sosial..
12
Modal sosial (lanjutan):Modal sosial (lanjutan):
 Fafchamps dan Minten (1999):Fafchamps dan Minten (1999): “... traders who do not“... traders who do not
develop the appropriate social capital, do not grow”develop the appropriate social capital, do not grow”..
 Modal sosial mempengaruhi dalam dua bentuk:Modal sosial mempengaruhi dalam dua bentuk:
kepercayaan dan emosi dalam jaringan, dan keuntungankepercayaan dan emosi dalam jaringan, dan keuntungan
yang diperoleh secara langsung.yang diperoleh secara langsung.
 Modal sosial dapat mengurangi biaya dalam memperolehModal sosial dapat mengurangi biaya dalam memperoleh
barang, meningkatkan difusi inovasi, dan mereduksibarang, meningkatkan difusi inovasi, dan mereduksi
resiko.resiko.
 Fafchamps (2007): pedagang memanfaatkan jaringan danFafchamps (2007): pedagang memanfaatkan jaringan dan
modal sosial untuk mengatasi masalah dalammodal sosial untuk mengatasi masalah dalam imperfectimperfect
marketsmarkets..
 Modal sosial menjadi sumber kredit ketika kredit formalModal sosial menjadi sumber kredit ketika kredit formal
tidak bisa diakses, menjadi asuransi melalui berbagitidak bisa diakses, menjadi asuransi melalui berbagi
resikoresiko (risk sharing)(risk sharing),, dan menjadi pengganti ketikadan menjadi pengganti ketika
contract enforcementcontract enforcement tidak berjalantidak berjalan atauatau tidak ekonomis.tidak ekonomis.
13
Skema Memperbaiki atau MengembangkanSkema Memperbaiki atau Mengembangkan
Kelembagaan Pemasaran:Kelembagaan Pemasaran:
 = upaya merubah struktur, pelaku= upaya merubah struktur, pelaku
(person)(person), harga, serta sistem transaksi, harga, serta sistem transaksi
dan pembayaran tataniaga.dan pembayaran tataniaga.
 Asumsi = struktur yang berjalan adalah:Asumsi = struktur yang berjalan adalah:
dari petani –pedagang pengumpul –dari petani –pedagang pengumpul –
(mungkin) pengolah –pedagang besar(mungkin) pengolah –pedagang besar
antar wilayah/pulau –pedagangantar wilayah/pulau –pedagang
penerima (agen/grosir)penerima (agen/grosir) –konsumen–konsumen
akhir.akhir.
14
Opsi Perubahan
struktur
Perubahan person
pedagang
Perubahan harga Perubahan dalam sistem transaksi dan
pembayaran
1 Tetap Tetap Tetap 1. Hanya menyepakati penerimaan barang
ketika panen
2 Tetap Tetap Tetap 2. Pembayaran tunai
3 Tetap Tetap Lebih tinggi 1. Pembayaran ditangguhkan
4 Tetap Tetap Lebih tinggi 2. Pembayaran tunai
5 Tetap Mencari pedagang
baru
Lebih tinggi 1. Pembayaran ditangguhkan
6 Tetap Mencari pedagang
baru
Lebih tinggi 2. Pembayaran tunai
7 Memutus rantai,
menjadi lebih
pendek
Mencari pedagang
baru
Lebih tinggi 1. Pembayaran ditangguhkan
8 Memutus rantai,
menjadi lebih
pendek
Mencari pedagang
baru
Lebih tinggi 2. Pembayaran tunai
!4 opsi yang dapat dipilih (dari sederhana ke rumit):
15
Opsi Perubahan
struktur
Perubahan
person
pedagang
Perubahan harga Perubahan dalam sistem transaksi
dan pembayaran
9 Petani mengolah
sendiri
Mencari pedagang
baru
Lebih tinggi (nilai
tambah jatuh ke
petani)
1. Pembayaran ditangguhkan
10 Petani mengolah
sendiri
Mencari pedagang
baru
Lebih tinggi (nilai
tambah jatuh ke
petani)
2. Pembayaran tunai
11 Petani (kel)
menjualkan
sendiri
Sebagian
pedagang lama
tidak digunakan
Lebih tinggi (nilai
tambah jatuh ke
petani)
1. Pembayaran ditangguhkan
12 Petani (kel)
menjualkan
sendiri
Sebagian
pedagang lama
tidak digunakan
Lebih tinggi (nilai
tambah jatuh ke
petani)
2. Pembayaran tunai
13 Petani (kel)
menjual kan
sendiri
Semua pedagang
lama tidak
digunakan
Lebih tinggi (nilai
tambah jatuh ke
petani)
1. Pembayaran ditangguhkan
14 Petani (kel)
menjualkan
sendiri
Semua pedagang
lama tidak
digunakan
Lebih tinggi (nilai
tambah jatuh ke
petani)
2. Pembayaran tunai
16
Kesimpulan dan Implikasi KebijakanKesimpulan dan Implikasi Kebijakan
 PPedagang, dibalik sifatnya yang kelihatan hanya mencariedagang, dibalik sifatnya yang kelihatan hanya mencari
untunguntung,, memiliki sisi-sisi positif.memiliki sisi-sisi positif.
 Sistem perdagangan tradisional-non formal tidak mudahSistem perdagangan tradisional-non formal tidak mudah
ditransformasikan menjadi modern-formal.ditransformasikan menjadi modern-formal.
 MMakaaka,, solusi yang rielsolusi yang riel == memahami peran dan sistemmemahami peran dan sistem
sosial pedagang secara lebih adil untuk “merangkulnya”.sosial pedagang secara lebih adil untuk “merangkulnya”.
 Para pedagang telah berupaya memandirikan dirinyaPara pedagang telah berupaya memandirikan dirinya
sendiri, ketika kebijakansendiri, ketika kebijakan dan iklimdan iklim kurangkurang
mendukungnya.mendukungnya.
 MModal sosialodal sosial menjadimenjadi strategi untuk mereduksi tingginyastrategi untuk mereduksi tingginya
biaya transaksi.biaya transaksi.
 Kedepan,Kedepan, modal sosial perlumodal sosial perlu mendapat perhatian.mendapat perhatian.
 MeskiMeski tidak mudah, modal sosial dapat ditumbuhkantidak mudah, modal sosial dapat ditumbuhkan
secara formal misalnya melalui penumbuhan asosiasi-secara formal misalnya melalui penumbuhan asosiasi-
asosiasi pedagang.asosiasi pedagang.
17
Terima kasihTerima kasih

More Related Content

What's hot

masalah pokok ekonomi
masalah pokok ekonomimasalah pokok ekonomi
masalah pokok ekonomirahmatia61
 
Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)
Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)
Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)Nurrachman Budi Mulya
 
Ekonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalisEkonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalisAbdul Razak
 
Sistem Ekonomi
Sistem EkonomiSistem Ekonomi
Sistem EkonomiJogo Hera
 
Bahan ajar masalah ekonomi dan sisitem ekonomi
Bahan ajar masalah ekonomi dan sisitem ekonomiBahan ajar masalah ekonomi dan sisitem ekonomi
Bahan ajar masalah ekonomi dan sisitem ekonomiMida Ria
 
Permasalahan ekonomi klasik dan modern
Permasalahan ekonomi klasik dan modernPermasalahan ekonomi klasik dan modern
Permasalahan ekonomi klasik dan modernFransisca Vivin
 
Media pembelajaran sistem ekonomi
Media pembelajaran sistem ekonomi Media pembelajaran sistem ekonomi
Media pembelajaran sistem ekonomi Barep Pangestu
 
Inti masalah ekonomi
Inti masalah ekonomiInti masalah ekonomi
Inti masalah ekonomirenaldi_b
 
Masalah pokok dalam ekonomi
Masalah pokok dalam ekonomiMasalah pokok dalam ekonomi
Masalah pokok dalam ekonomihalsi
 
Masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi
Masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomiMasalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi
Masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomiRiyadi Joe
 
permasalahan ekonomi
permasalahan ekonomipermasalahan ekonomi
permasalahan ekonomiharjunode
 
114359026 makalah-sistem-ekonomi-indonesia-perekonomian-indonesia
114359026 makalah-sistem-ekonomi-indonesia-perekonomian-indonesia114359026 makalah-sistem-ekonomi-indonesia-perekonomian-indonesia
114359026 makalah-sistem-ekonomi-indonesia-perekonomian-indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (19)

masalah pokok ekonomi
masalah pokok ekonomimasalah pokok ekonomi
masalah pokok ekonomi
 
Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)
Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)
Permasalahan ekonomi (analisis sistem ekonomi)
 
Makalah Masalah ekonomi
Makalah Masalah ekonomiMakalah Masalah ekonomi
Makalah Masalah ekonomi
 
Sistem perekonomian
Sistem perekonomianSistem perekonomian
Sistem perekonomian
 
Ekonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalisEkonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalis
 
Pola kegiatan perekonomian
Pola kegiatan perekonomianPola kegiatan perekonomian
Pola kegiatan perekonomian
 
Ekonomi 1
Ekonomi 1Ekonomi 1
Ekonomi 1
 
Sistem Ekonomi
Sistem EkonomiSistem Ekonomi
Sistem Ekonomi
 
Mikro ekonomi2
Mikro ekonomi2Mikro ekonomi2
Mikro ekonomi2
 
masalah pokok ekonomi
masalah pokok ekonomimasalah pokok ekonomi
masalah pokok ekonomi
 
Bahan ajar masalah ekonomi dan sisitem ekonomi
Bahan ajar masalah ekonomi dan sisitem ekonomiBahan ajar masalah ekonomi dan sisitem ekonomi
Bahan ajar masalah ekonomi dan sisitem ekonomi
 
Permasalahan ekonomi klasik dan modern
Permasalahan ekonomi klasik dan modernPermasalahan ekonomi klasik dan modern
Permasalahan ekonomi klasik dan modern
 
Media pembelajaran sistem ekonomi
Media pembelajaran sistem ekonomi Media pembelajaran sistem ekonomi
Media pembelajaran sistem ekonomi
 
Inti masalah ekonomi
Inti masalah ekonomiInti masalah ekonomi
Inti masalah ekonomi
 
Masalah pokok dalam ekonomi
Masalah pokok dalam ekonomiMasalah pokok dalam ekonomi
Masalah pokok dalam ekonomi
 
Masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi
Masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomiMasalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi
Masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi
 
permasalahan ekonomi
permasalahan ekonomipermasalahan ekonomi
permasalahan ekonomi
 
114359026 makalah-sistem-ekonomi-indonesia-perekonomian-indonesia
114359026 makalah-sistem-ekonomi-indonesia-perekonomian-indonesia114359026 makalah-sistem-ekonomi-indonesia-perekonomian-indonesia
114359026 makalah-sistem-ekonomi-indonesia-perekonomian-indonesia
 
Mekanisme pasar mikro
Mekanisme pasar mikroMekanisme pasar mikro
Mekanisme pasar mikro
 

Similar to Kebijakan Pedagang

Peran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintahPeran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintahSiti Sahati
 
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...ROJIKIN AISH
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atauSyarif Udin
 
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto ApriyantoMekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto ApriyantoAnto Apriyanto, M.E.I.
 
Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2budionoutomo
 
Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli
Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoliIklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli
Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoliMelly Gunawan
 
Ekonomi mikro 7-struktur-dan-tipe-pasar1
Ekonomi mikro 7-struktur-dan-tipe-pasar1Ekonomi mikro 7-struktur-dan-tipe-pasar1
Ekonomi mikro 7-struktur-dan-tipe-pasar1Taufik Habibie
 
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pklUpaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pklRidwan Qizilbash
 
Bab 1 sistem ekonomi indonesia
Bab 1 sistem ekonomi indonesiaBab 1 sistem ekonomi indonesia
Bab 1 sistem ekonomi indonesiaxNet8
 
Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisSistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisArly Hidayat
 
Pemerintah, pasar, dan komunitas
Pemerintah, pasar, dan komunitasPemerintah, pasar, dan komunitas
Pemerintah, pasar, dan komunitasSyahyuti Si-Buyuang
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaWarnet Raha
 
Etika bisnis harits
Etika bisnis haritsEtika bisnis harits
Etika bisnis haritsRietz Wiguna
 
Tugas etika bisnis azizah
Tugas etika bisnis azizahTugas etika bisnis azizah
Tugas etika bisnis azizahAziza Zea
 
Hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat copy
Hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat   copyHukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat   copy
Hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat copyNovhy Haryani
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRetna Rindayani
 

Similar to Kebijakan Pedagang (20)

Peran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintahPeran ekonomi pemerintah
Peran ekonomi pemerintah
 
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...Pengaruh  keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
Pengaruh keberadaan minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang pasa...
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
 
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto ApriyantoMekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
Mekanisme Pasar Islami - Anto Apriyanto
 
Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2
 
Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli
Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoliIklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli
Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli
 
Ekonomi mikro 7-struktur-dan-tipe-pasar1
Ekonomi mikro 7-struktur-dan-tipe-pasar1Ekonomi mikro 7-struktur-dan-tipe-pasar1
Ekonomi mikro 7-struktur-dan-tipe-pasar1
 
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pklUpaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
 
Bab 1 sistem ekonomi indonesia
Bab 1 sistem ekonomi indonesiaBab 1 sistem ekonomi indonesia
Bab 1 sistem ekonomi indonesia
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
 
Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisSistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis
 
Pasar dan harga
Pasar dan hargaPasar dan harga
Pasar dan harga
 
Pemerintah, pasar, dan komunitas
Pemerintah, pasar, dan komunitasPemerintah, pasar, dan komunitas
Pemerintah, pasar, dan komunitas
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
 
Etika bisnis harits
Etika bisnis haritsEtika bisnis harits
Etika bisnis harits
 
Tugas etika bisnis azizah
Tugas etika bisnis azizahTugas etika bisnis azizah
Tugas etika bisnis azizah
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
 
Hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat copy
Hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat   copyHukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat   copy
Hukum anti monopoli dan persaingan usaha tidak sehat copy
 
Iklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnyaIklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnya
 
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
 

More from Syahyuti Si-Buyuang

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airSyahyuti Si-Buyuang
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Syahyuti Si-Buyuang
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfSyahyuti Si-Buyuang
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptSyahyuti Si-Buyuang
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 

More from Syahyuti Si-Buyuang (20)

My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat airMy lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
My lukisan.pptx ballpoint, cat akrilik, cat air
 
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpointLukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
Lukisan-lukisan AYAH.pptx cat air cat minyak pensil ballpoint
 
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
Buku 7 - Tangan2 dicium RASUL (yuti).pdf Pada intinya, buku ini saya tulis un...
 
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
Buku 6 - disertasi Syahyuti Final (yuti).pdf UNIVERSITAS INDONESIA PENGORGANI...
 
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
Buku 4 - mau ini apa itu (yuti).pdf BUKU: Mau INI apa ITU? “Komparasi Konsep,...
 
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdfBuku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
Buku 00 - draft BERTANI ISLAMI - (23 April 2020).pdf
 
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptxGOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
GOOD JOURNAL guideline panduan penulisan proposal dan jurnal .pptx
 
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 

Recently uploaded

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 

Recently uploaded (12)

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 

Kebijakan Pedagang

  • 1. 11 Dibutuhkan Perubahan PerspektifDibutuhkan Perubahan Perspektif Kebijakan untuk MengoptimalkanKebijakan untuk Mengoptimalkan Peran Pedagang Hasil-HasilPeran Pedagang Hasil-Hasil PertanianPertanian SyahyutiSyahyuti ““Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan”Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan” Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan PertanianPusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 4 Desember 2007, Bogor4 Desember 2007, Bogor
  • 2. 2 Latar belakang:Latar belakang:  Terdapat perspektif negatif terhadap peranTerdapat perspektif negatif terhadap peran pedagang dalam pembangunan pertanian (=pedagang dalam pembangunan pertanian (= ibarat lintah yang mengisap petani).ibarat lintah yang mengisap petani).  Perspektif lain memandang pedagang sebagaiPerspektif lain memandang pedagang sebagai motor penggerak sistem agribisnis.motor penggerak sistem agribisnis.  Faktanya, pedagang berperan sebagai jembatanFaktanya, pedagang berperan sebagai jembatan yang menghubungkan sistem sosial tradisionalyang menghubungkan sistem sosial tradisional (petani) dengan sistem sosial modern(petani) dengan sistem sosial modern (konsumen kota).(konsumen kota).  Dalam paradigma agribisnis, sektor hilirDalam paradigma agribisnis, sektor hilir diyakini memiliki peran yang besar untukdiyakini memiliki peran yang besar untuk menarik sektor hulu.menarik sektor hulu.  Pemahaman peneliti dan pengambil kebijakanPemahaman peneliti dan pengambil kebijakan terhadap pedagang kurang memadai, danterhadap pedagang kurang memadai, dan dibangun dari prasangka-prasangka.dibangun dari prasangka-prasangka.
  • 3. 3 Latar belakang (lanjutan):Latar belakang (lanjutan):  Dibutuhkan pemahaman yang lebih mendalamDibutuhkan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih adil terhadapdan lebih adil terhadap pelakupelaku subsistemsubsistem pemasaran.pemasaran.  Selama ini, penelitian perdagangan hasilSelama ini, penelitian perdagangan hasil pertanian = “barang yang diperdagangkan”,pertanian = “barang yang diperdagangkan”, bukan pada manusia pelakunya.bukan pada manusia pelakunya.  Tujuan tulisan = memberi kesadaran kepadaTujuan tulisan = memberi kesadaran kepada peneliti dan pengambil kebijakan, agarpeneliti dan pengambil kebijakan, agar memahami pedagang secara lebih mendalammemahami pedagang secara lebih mendalam dan adil.dan adil.
  • 4. 4 Kebijakan Pemerintah terhadapKebijakan Pemerintah terhadap Perdagangan Hasil Pertanian:Perdagangan Hasil Pertanian:  KKebijakan pertanian sejak tahun 1980-anebijakan pertanian sejak tahun 1980-an cenderung distortif (Arifin, 2004).cenderung distortif (Arifin, 2004). AlasanAlasan memperpendek rantai dipakai untukmemperpendek rantai dipakai untuk menciptakan lembaga-lembaga pemasaranmenciptakan lembaga-lembaga pemasaran baru, namun justru merusak yg sudah ada.baru, namun justru merusak yg sudah ada.  Lemahnya penegakan hukum, pemburu renteLemahnya penegakan hukum, pemburu rente mengambil kesempatan dalam kesempitan.mengambil kesempatan dalam kesempitan.  Tata niaga yang pendek dan terpusat tidakTata niaga yang pendek dan terpusat tidak efektif (kasus cengkeh, jeruk, dll).efektif (kasus cengkeh, jeruk, dll).  Pemerintah cenderung mendorong pasarPemerintah cenderung mendorong pasar modernmodern, n, namunamun sulitsulit diakses petani.diakses petani.  Faktanya, pFaktanya, pedagang pengumpul desa masihedagang pengumpul desa masih menjadi andalanmenjadi andalan (sistem tradisional non-(sistem tradisional non- formal)formal)..
  • 5. 5 Lanjutan:Lanjutan:  Untuk beras (Untuk beras (JamalJamal et alet al.,., 2006) terjadi disparitas harga2006) terjadi disparitas harga gabah dan beras yang semakin jauhgabah dan beras yang semakin jauh, karena, karena lemahnya posisilemahnya posisi tawar petani, nilai tambah dinikmati pedagang, strukturtawar petani, nilai tambah dinikmati pedagang, struktur pasar jauh dari persaingan sempurna;pasar jauh dari persaingan sempurna; sertaserta pasca panenpasca panen dan distribusi tidak efisien.dan distribusi tidak efisien.  Ditemukan bDitemukan berbagai hambatan dalam perdagangan, formalerbagai hambatan dalam perdagangan, formal maupun non formal.maupun non formal.  DDeregulasi perdagangan domestikeregulasi perdagangan domestik ((kesepakatan Jankesepakatan Jan 19981998 pemerintahpemerintah-- IMFIMF):): pembebasan perdagangan antarpembebasan perdagangan antar daerah/pulau, penghapusan kuota sapi potong, pembebasandaerah/pulau, penghapusan kuota sapi potong, pembebasan tataniaga cengkeh, dan pembebasan petani dari programtataniaga cengkeh, dan pembebasan petani dari program tebu intensifikasi.tebu intensifikasi.  SSMERUMERU (2007)(2007):: sebelum deregulasi, perdagangan sapi potongsebelum deregulasi, perdagangan sapi potong mengalami banyak distorsi dan menjadi "sapi perah" untukmengalami banyak distorsi dan menjadi "sapi perah" untuk sumber PADsumber PAD (di NTT(di NTT 16 jenis pajak16 jenis pajak//retribusiretribusi,, di Sulsel 14di Sulsel 14 jenisjenis).).  Deregulasi berdampak positif.Deregulasi berdampak positif.
  • 6. 6 Lanjutan:Lanjutan:  Sistem ekonomi Indonesia sejak tahun 1980-anSistem ekonomi Indonesia sejak tahun 1980-an berorientasi kepada sistem ekonomi pasarberorientasi kepada sistem ekonomi pasar..  Sistem ekonomi pasar terikat dengan peraturan,Sistem ekonomi pasar terikat dengan peraturan, bukan dibiarkan berjalan dengan sendirinya,bukan dibiarkan berjalan dengan sendirinya, tidak berdasarkan kepadatidak berdasarkan kepada laissez fairelaissez faire..  Peranan pemerintah dalam sistem ekonomi pasarPeranan pemerintah dalam sistem ekonomi pasar sangat besar: UU Antimonopoli, UU Bank Sentralsangat besar: UU Antimonopoli, UU Bank Sentral Indonesia, UU Perpajakan, UU PerlindunganIndonesia, UU Perpajakan, UU Perlindungan Konsumen, UU Perpajakan, UU Hak Cipta, danKonsumen, UU Perpajakan, UU Hak Cipta, dan UU Merek.UU Merek.
  • 7. 7 Pemahaman terhadap pasar:Pemahaman terhadap pasar:  Pasar (=pemasaran) adalah inti aktivitas ekonomi.Pasar (=pemasaran) adalah inti aktivitas ekonomi.  Liberalisme menginginkan pasar yang bebas dari campurLiberalisme menginginkan pasar yang bebas dari campur tangan pemerintah.tangan pemerintah.  Namun, pasar yang berada di bawah materialismeNamun, pasar yang berada di bawah materialisme mencerminkan ”hutan rimba”: yang kuat memangsa yangmencerminkan ”hutan rimba”: yang kuat memangsa yang lemah,lemah, yang besar menginjakyang kecil,yang besar menginjakyang kecil, yang bertahanyang bertahan hanyalah yang paling kuat,hanyalah yang paling kuat, bukan yang paling baik danbukan yang paling baik dan idealideal..  Kesejahteraan akan dicapai jikaKesejahteraan akan dicapai jika sistem pasar sehat tercipta,sistem pasar sehat tercipta, karena akan menciptakan sistem ekonomi yang memberikankarena akan menciptakan sistem ekonomi yang memberikan pendapatan modal yang adil dan cukup, pekerjaan bagipendapatan modal yang adil dan cukup, pekerjaan bagi semua orang dengan gaji memadai, dan alokasi optimalsemua orang dengan gaji memadai, dan alokasi optimal sumber-sumber produktif masyarakat.sumber-sumber produktif masyarakat.  Social Market EconomySocial Market Economy = tercapainya kemakmuran, dan= tercapainya kemakmuran, dan perlindungan terhadap yang tak mampu mengikuti tuntutanperlindungan terhadap yang tak mampu mengikuti tuntutan kompetisi dalam ekonomi pasar.kompetisi dalam ekonomi pasar.
  • 8. 8 Karakteristik Sistem Sosial Pedagang HasilKarakteristik Sistem Sosial Pedagang Hasil PertanianPertanian  Secara umum, kegiatan perdagangan di IndonesiaSecara umum, kegiatan perdagangan di Indonesia berlangsung dalam sistem “ekonomi pasarberlangsung dalam sistem “ekonomi pasar tradisional”tradisional”, namun, namun menunjukan ketahanannya.menunjukan ketahanannya.  KKondisi pasar tradisional umumnyaondisi pasar tradisional umumnya memprihatinkanmemprihatinkan dandan terancam keberadaannyaterancam keberadaannya (Poesoro, 2007).(Poesoro, 2007).  CCiri pokokiri pokok == informal, kecil-kecilan daninformal, kecil-kecilan dan keterlibatan perempuan.keterlibatan perempuan.  Pelaku perdagangan:Pelaku perdagangan: pedagang pengumpul,pedagang pengumpul, pedagang antar daerah, eksportir, pedagang grosir,pedagang antar daerah, eksportir, pedagang grosir, pedagang pengecer, pengusaha angkutan, buruhpedagang pengecer, pengusaha angkutan, buruh timbang, dan lain-lain.timbang, dan lain-lain.
  • 9. 9 Karakteristik (lanjutan):Karakteristik (lanjutan):  Perdagangan hasil-hasil pertanianPerdagangan hasil-hasil pertanian == imperfect marketsimperfect markets,, yaituyaitu poor market institutionspoor market institutions secara struktural dansecara struktural dan kultural, biaya transaksi besar, dankultural, biaya transaksi besar, dan imperfect andimperfect and asymmetric information.asymmetric information.  PPoor market institutionsoor market institutions terlihat dariterlihat dari permodalan, kontrakpermodalan, kontrak dagang, dan asuransi.dagang, dan asuransi.  Penggunaan kredit oleh pedagang sangat rendah, karenaPenggunaan kredit oleh pedagang sangat rendah, karena tidaktidak adaada skim khusus.skim khusus.  Pedagang memperoleh modal dari pedagang lainPedagang memperoleh modal dari pedagang lain,, sebagaisebagai buktibukti penerimaan sosialpenerimaan sosial (Geertz, 1989).(Geertz, 1989). Boleh bBoleh berhutangerhutang = diterima= diterima dalam sistem jaringan tata niaga tersebut.dalam sistem jaringan tata niaga tersebut.  Fafchamps dan Minten (1999)Fafchamps dan Minten (1999):: relasirelasi antar pedagangantar pedagang sangat bernilaisangat bernilai..  Pola berlangganan merupakan strategi yang sesuaiPola berlangganan merupakan strategi yang sesuai menghadapi berbagai kelemahan kelembagaan pasar.menghadapi berbagai kelemahan kelembagaan pasar.  Pedagang bersifat tertutup terhadap orang luar (Wharton,Pedagang bersifat tertutup terhadap orang luar (Wharton, 1984; Hayami dan Kawagoe, 1993), karena informasi1984; Hayami dan Kawagoe, 1993), karena informasi sangat bernilai.sangat bernilai.
  • 10. 10 Modal Sosial pada Relasi AntarModal Sosial pada Relasi Antar PedagangPedagang  MModal sosialodal sosial == adanya “nilai saling berbagi”adanya “nilai saling berbagi” (shared values)(shared values) sertaserta pengorganisasian peran-peranpengorganisasian peran-peran (rules)(rules) yang diekspresikan dalamyang diekspresikan dalam hubungan-hubungan personalhubungan-hubungan personal (personal relationships)(personal relationships),, kepercayaankepercayaan (trust)(trust), dan, dan common sensecommon sense tentang tanggung jawabtentang tanggung jawab bersamabersama..  Putnam (1993)Putnam (1993),, modal sosialmodal sosial == seperangkat hubunganseperangkat hubungan horizontalhorizontal (horizontal associations)(horizontal associations) antar orangantar orang, berisi, berisi socialsocial networksnetworks dan norma yang mempengaruhi produktifitas suatudan norma yang mempengaruhi produktifitas suatu masyarakat.masyarakat.  Elemen utama dalam modal sosialElemen utama dalam modal sosial == norms, reciprocity, trust,norms, reciprocity, trust, dan networkdan network (Subejo, 2004; Serageldin dan Grootaert, 1997).(Subejo, 2004; Serageldin dan Grootaert, 1997).  Bank DuniaBank Dunia:: modal sosial memiliki dampak yang signifikanmodal sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap proses-proses pembangunanterhadap proses-proses pembangunan..  PPembangunan lebih mudah dicapai dan biaya lebih kecil jikaembangunan lebih mudah dicapai dan biaya lebih kecil jika terdapat modal sosial yang besar (Narayan dan Prittchett 1997,terdapat modal sosial yang besar (Narayan dan Prittchett 1997, Grootaert dan van Bastelaer 2001).Grootaert dan van Bastelaer 2001).  Modal sosial pada tingkat mikro berguna untuk memfungsikanModal sosial pada tingkat mikro berguna untuk memfungsikan pasar, dan pada level makro untuk mendorong pertumbuhanpasar, dan pada level makro untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.ekonomi.
  • 11. 11 Modal sosial (lanjutan):Modal sosial (lanjutan):  Modal sosial mampu mengurangiModal sosial mampu mengurangi dampak ketidaksempurnaandampak ketidaksempurnaan ((imperfect)imperfect) kelembagaan pasar yangkelembagaan pasar yang umum dijumpai pada perdaganganumum dijumpai pada perdagangan hasil-hasil pertanian.hasil-hasil pertanian.  LLaporan World Bank (2006)aporan World Bank (2006):: ada buktiada bukti bahwa perdagangan pada level makrobahwa perdagangan pada level makro jugajuga dipengaruhi oleh modal sosial.dipengaruhi oleh modal sosial.  Penelitian di China (Anonim, 2005)Penelitian di China (Anonim, 2005):: jaringan kekeluaragaanjaringan kekeluaragaan (kinship(kinship networks)networks) merupakan dasarmerupakan dasar pembentuk modal sosialpembentuk modal sosial..
  • 12. 12 Modal sosial (lanjutan):Modal sosial (lanjutan):  Fafchamps dan Minten (1999):Fafchamps dan Minten (1999): “... traders who do not“... traders who do not develop the appropriate social capital, do not grow”develop the appropriate social capital, do not grow”..  Modal sosial mempengaruhi dalam dua bentuk:Modal sosial mempengaruhi dalam dua bentuk: kepercayaan dan emosi dalam jaringan, dan keuntungankepercayaan dan emosi dalam jaringan, dan keuntungan yang diperoleh secara langsung.yang diperoleh secara langsung.  Modal sosial dapat mengurangi biaya dalam memperolehModal sosial dapat mengurangi biaya dalam memperoleh barang, meningkatkan difusi inovasi, dan mereduksibarang, meningkatkan difusi inovasi, dan mereduksi resiko.resiko.  Fafchamps (2007): pedagang memanfaatkan jaringan danFafchamps (2007): pedagang memanfaatkan jaringan dan modal sosial untuk mengatasi masalah dalammodal sosial untuk mengatasi masalah dalam imperfectimperfect marketsmarkets..  Modal sosial menjadi sumber kredit ketika kredit formalModal sosial menjadi sumber kredit ketika kredit formal tidak bisa diakses, menjadi asuransi melalui berbagitidak bisa diakses, menjadi asuransi melalui berbagi resikoresiko (risk sharing)(risk sharing),, dan menjadi pengganti ketikadan menjadi pengganti ketika contract enforcementcontract enforcement tidak berjalantidak berjalan atauatau tidak ekonomis.tidak ekonomis.
  • 13. 13 Skema Memperbaiki atau MengembangkanSkema Memperbaiki atau Mengembangkan Kelembagaan Pemasaran:Kelembagaan Pemasaran:  = upaya merubah struktur, pelaku= upaya merubah struktur, pelaku (person)(person), harga, serta sistem transaksi, harga, serta sistem transaksi dan pembayaran tataniaga.dan pembayaran tataniaga.  Asumsi = struktur yang berjalan adalah:Asumsi = struktur yang berjalan adalah: dari petani –pedagang pengumpul –dari petani –pedagang pengumpul – (mungkin) pengolah –pedagang besar(mungkin) pengolah –pedagang besar antar wilayah/pulau –pedagangantar wilayah/pulau –pedagang penerima (agen/grosir)penerima (agen/grosir) –konsumen–konsumen akhir.akhir.
  • 14. 14 Opsi Perubahan struktur Perubahan person pedagang Perubahan harga Perubahan dalam sistem transaksi dan pembayaran 1 Tetap Tetap Tetap 1. Hanya menyepakati penerimaan barang ketika panen 2 Tetap Tetap Tetap 2. Pembayaran tunai 3 Tetap Tetap Lebih tinggi 1. Pembayaran ditangguhkan 4 Tetap Tetap Lebih tinggi 2. Pembayaran tunai 5 Tetap Mencari pedagang baru Lebih tinggi 1. Pembayaran ditangguhkan 6 Tetap Mencari pedagang baru Lebih tinggi 2. Pembayaran tunai 7 Memutus rantai, menjadi lebih pendek Mencari pedagang baru Lebih tinggi 1. Pembayaran ditangguhkan 8 Memutus rantai, menjadi lebih pendek Mencari pedagang baru Lebih tinggi 2. Pembayaran tunai !4 opsi yang dapat dipilih (dari sederhana ke rumit):
  • 15. 15 Opsi Perubahan struktur Perubahan person pedagang Perubahan harga Perubahan dalam sistem transaksi dan pembayaran 9 Petani mengolah sendiri Mencari pedagang baru Lebih tinggi (nilai tambah jatuh ke petani) 1. Pembayaran ditangguhkan 10 Petani mengolah sendiri Mencari pedagang baru Lebih tinggi (nilai tambah jatuh ke petani) 2. Pembayaran tunai 11 Petani (kel) menjualkan sendiri Sebagian pedagang lama tidak digunakan Lebih tinggi (nilai tambah jatuh ke petani) 1. Pembayaran ditangguhkan 12 Petani (kel) menjualkan sendiri Sebagian pedagang lama tidak digunakan Lebih tinggi (nilai tambah jatuh ke petani) 2. Pembayaran tunai 13 Petani (kel) menjual kan sendiri Semua pedagang lama tidak digunakan Lebih tinggi (nilai tambah jatuh ke petani) 1. Pembayaran ditangguhkan 14 Petani (kel) menjualkan sendiri Semua pedagang lama tidak digunakan Lebih tinggi (nilai tambah jatuh ke petani) 2. Pembayaran tunai
  • 16. 16 Kesimpulan dan Implikasi KebijakanKesimpulan dan Implikasi Kebijakan  PPedagang, dibalik sifatnya yang kelihatan hanya mencariedagang, dibalik sifatnya yang kelihatan hanya mencari untunguntung,, memiliki sisi-sisi positif.memiliki sisi-sisi positif.  Sistem perdagangan tradisional-non formal tidak mudahSistem perdagangan tradisional-non formal tidak mudah ditransformasikan menjadi modern-formal.ditransformasikan menjadi modern-formal.  MMakaaka,, solusi yang rielsolusi yang riel == memahami peran dan sistemmemahami peran dan sistem sosial pedagang secara lebih adil untuk “merangkulnya”.sosial pedagang secara lebih adil untuk “merangkulnya”.  Para pedagang telah berupaya memandirikan dirinyaPara pedagang telah berupaya memandirikan dirinya sendiri, ketika kebijakansendiri, ketika kebijakan dan iklimdan iklim kurangkurang mendukungnya.mendukungnya.  MModal sosialodal sosial menjadimenjadi strategi untuk mereduksi tingginyastrategi untuk mereduksi tingginya biaya transaksi.biaya transaksi.  Kedepan,Kedepan, modal sosial perlumodal sosial perlu mendapat perhatian.mendapat perhatian.  MeskiMeski tidak mudah, modal sosial dapat ditumbuhkantidak mudah, modal sosial dapat ditumbuhkan secara formal misalnya melalui penumbuhan asosiasi-secara formal misalnya melalui penumbuhan asosiasi- asosiasi pedagang.asosiasi pedagang.