Apa saja yang bisa menyebabkan Penyakit Yang Berhubungan Dengan Air Minum, efek yang ditimbulkan dari air minum yang menyebabkan penyakit, air minum sehat, air minum hygiene dan bersih
Sanitasi tempat umum diperlukan untuk melakukan upaya menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta mencegah berbagai penyakit yang dapat menular melalui makanan serta higiene seseorang
Sanitasi tempat umum diperlukan untuk melakukan upaya menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta mencegah berbagai penyakit yang dapat menular melalui makanan serta higiene seseorang
kita akan mempelajari tentang Surveilans Epidemiologi.
Pada bab awal telah dijelaskan bahwa Epidemiologi merupakan suatu studi tentang distribusi dan determinan terkait permasalahan kesehatan di daerah tertentu atau kejadian yang spesifik dalam suatu populasi dan aplikasi penelitian ini yakni sebagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan permasalahan kesehatan (4) Ahli epidemiologi tidak hanya berfokus pada permasalahan yang terkait dengan kematian, penyakit dan kecacatan saja, tetapi juga pada isu kesehatan positif yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada suatu negara. Salah satunya adalah surveilans epidemiologi,
Lalu, apa yang dimaksud dengan surveilans ? Dan apa kaitannya dengan pencegahan penyakit ? Kita akan memahaminya pada sesi ini.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Surveilans merupakan suatu proses yang sistematik meliputi pengumpulan, pemeriksaan, analisis data serta diseminasi informasi pada waktu dan orang yang tepat sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan.
menurut WHO, surveilans merupakan ciri penting dalam praktik epidemiologi. Keutamaan dari kegiatan monitoring terhadap fakta adalah merupakan suatu proses dan berkelanjutan dimana monitoring merupakan kegiatan berselang dan tidak disengaja.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam “vehicle” transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaAyok Putra
Salah satu Pilar yang masih berat, dalam pelaksanaan STBM Perkotaan. Mengingat sebagain besar sumber air bersih adalah PDAM maka sebagian besar pula masyarakat hanya mengenal Opsi Merebus, padahal kualitas air baku, kontinuitas dan infrastruktur yg sudah lama, maka opsi merebus untuk mendapatkan Air Minum di perkotaan sudah perlu di sosialisasikan selain merebus.
kita akan mempelajari tentang Surveilans Epidemiologi.
Pada bab awal telah dijelaskan bahwa Epidemiologi merupakan suatu studi tentang distribusi dan determinan terkait permasalahan kesehatan di daerah tertentu atau kejadian yang spesifik dalam suatu populasi dan aplikasi penelitian ini yakni sebagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan permasalahan kesehatan (4) Ahli epidemiologi tidak hanya berfokus pada permasalahan yang terkait dengan kematian, penyakit dan kecacatan saja, tetapi juga pada isu kesehatan positif yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada suatu negara. Salah satunya adalah surveilans epidemiologi,
Lalu, apa yang dimaksud dengan surveilans ? Dan apa kaitannya dengan pencegahan penyakit ? Kita akan memahaminya pada sesi ini.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Surveilans merupakan suatu proses yang sistematik meliputi pengumpulan, pemeriksaan, analisis data serta diseminasi informasi pada waktu dan orang yang tepat sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan.
menurut WHO, surveilans merupakan ciri penting dalam praktik epidemiologi. Keutamaan dari kegiatan monitoring terhadap fakta adalah merupakan suatu proses dan berkelanjutan dimana monitoring merupakan kegiatan berselang dan tidak disengaja.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam “vehicle” transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaAyok Putra
Salah satu Pilar yang masih berat, dalam pelaksanaan STBM Perkotaan. Mengingat sebagain besar sumber air bersih adalah PDAM maka sebagian besar pula masyarakat hanya mengenal Opsi Merebus, padahal kualitas air baku, kontinuitas dan infrastruktur yg sudah lama, maka opsi merebus untuk mendapatkan Air Minum di perkotaan sudah perlu di sosialisasikan selain merebus.
2. AIR MINUM, adalah air yang melalui proses
pengolahan, atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
JENIS:
* Air yang didistribusikan melalui pipa untuk
keperluan rumah tangga.
* Air yang didistribusikan melalui tangki
* air dalam kemasan
*Air yang digunakan unt produksi bahan
makanan dan minuman.
AIR MINUM, adalah air yang melalui proses
pengolahan, atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
JENIS:
* Air yang didistribusikan melalui pipa untuk
keperluan rumah tangga.
* Air yang didistribusikan melalui tangki
* air dalam kemasan
*Air yang digunakan unt produksi bahan
makanan dan minuman.
3. Air Minum yang sehat harus
memenuhi persyaratan:
* Bakteriologi
* Kimiawi
* radioaktif
* fisik
persyaratan kualitas air Minum diatur
dlm Permenkes no
492/per/menkes/IV/2010
Air Minum yang sehat harus
memenuhi persyaratan:
* Bakteriologi
* Kimiawi
* radioaktif
* fisik
persyaratan kualitas air Minum diatur
dlm Permenkes no
492/per/menkes/IV/2010
5. PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN AIR
(Waterborne Deseases)
* Pencemaran oleh limbah kotoran manusia dimana
terdapat virus, bakteri ataupun kuman patogen
lain
* Penularan biasanya melalui mulut
*Penularan dapat melalui kulit, selaput lendir mata
* Mengenai sekelompok manusia
* Terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan air
PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN AIR
(Waterborne Deseases)
* Pencemaran oleh limbah kotoran manusia dimana
terdapat virus, bakteri ataupun kuman patogen
lain
* Penularan biasanya melalui mulut
*Penularan dapat melalui kulit, selaput lendir mata
* Mengenai sekelompok manusia
* Terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan air
6. Beberapa Penyakit yang berhubungan dengan Air:
A. BAKTERI
1. Disentri/Dysentery;( Shigela dysentriae)
* Incubasi 1-7 hari
* gejala: mual, muntah, mulas, mencret, BAB lendir
darah
* Penularan melalui air minum, makanan atau kontak
langsung
2. Typhus dan Paratyphus;( Salmonela typhosa)
* Incubasi 1-3 mg
* gejala:lemas,pusing, hilang nafsu makan, demam
menggigil, kadang terjadi perdarahan usus.
* Penularan melalui air minum, makanan atau kontak
langsung
Beberapa Penyakit yang berhubungan dengan Air:
A. BAKTERI
1. Disentri/Dysentery;( Shigela dysentriae)
* Incubasi 1-7 hari
* gejala: mual, muntah, mulas, mencret, BAB lendir
darah
* Penularan melalui air minum, makanan atau kontak
langsung
2. Typhus dan Paratyphus;( Salmonela typhosa)
* Incubasi 1-3 mg
* gejala:lemas,pusing, hilang nafsu makan, demam
menggigil, kadang terjadi perdarahan usus.
* Penularan melalui air minum, makanan atau kontak
langsung
7. 3. Kholera
* disebabkan oleh kuman Vibrio cholerae
yg mengeluarkan enterotoxin
* Incubasi : beberapa jam sd beberapa hari
* gejala : mencret ( warna putih keruh spt
cucian beras), muntah-Muntaber
dapat terjadi dehidrasi berat shg terjadi
kematian
3. Kholera
* disebabkan oleh kuman Vibrio cholerae
yg mengeluarkan enterotoxin
* Incubasi : beberapa jam sd beberapa hari
* gejala : mencret ( warna putih keruh spt
cucian beras), muntah-Muntaber
dapat terjadi dehidrasi berat shg terjadi
kematian
8. 4. GASTROENTERITIS (E .COLI)
* ada beberapa jenis yaitu ETEC, EPEC, EHEC
dan Enteroinvasive
EPEC merupakan E Coli yg banyak terdapat
dalam air(2-8%), menyebabkan Diare
ETEC menyebabkan Diare hebat, kram perut
dan muntah2
4. GASTROENTERITIS (E .COLI)
* ada beberapa jenis yaitu ETEC, EPEC, EHEC
dan Enteroinvasive
EPEC merupakan E Coli yg banyak terdapat
dalam air(2-8%), menyebabkan Diare
ETEC menyebabkan Diare hebat, kram perut
dan muntah2
9. 5. Gastroenteritis Acut (CAMPHILOBACTER)
* Menginfeksi manusia dan binatang buas
maupun binatang peliharaan
* Penularan melalui makanan yang
terkontaminasi terutama daging unggas, dan
air yang terkontaminasi (PAM, air dr sumber
pegunungan)
* Gejala: diare, sakit perut, mual, demam dn
pusing.
5. Gastroenteritis Acut (CAMPHILOBACTER)
* Menginfeksi manusia dan binatang buas
maupun binatang peliharaan
* Penularan melalui makanan yang
terkontaminasi terutama daging unggas, dan
air yang terkontaminasi (PAM, air dr sumber
pegunungan)
* Gejala: diare, sakit perut, mual, demam dn
pusing.
10. 6. LEPTOSPIROSIS (Leptospira)
* Microorganisme ini tidak biasa hidup di air
buangan, ditemukan di air kencing tikus
* inkubasi : 4-19 hari
* Gejala: demam tinggi, menggigil, sakit
kepala, lesu/lemah, muntah, mata merah,
rasa nyeri otot betis dn punggung,BAK kuning
6. LEPTOSPIROSIS (Leptospira)
* Microorganisme ini tidak biasa hidup di air
buangan, ditemukan di air kencing tikus
* inkubasi : 4-19 hari
* Gejala: demam tinggi, menggigil, sakit
kepala, lesu/lemah, muntah, mata merah,
rasa nyeri otot betis dn punggung,BAK kuning
11. B. VIRUS
* Ada lebih dari 140 jenis virus yg hidup diair
limbah dan dpt menyebabkan sakit perut,
masuk melalui mulut dn dikeluarkan melalui
kotoran yg sdh banyak mengandung virus tsb
* Virus tidak hanya menyebabkan sakit perut
tp bisa sangat luas dampaknya antara lain pa
da kulit, sal pernafasan, sal pencernakan,
bahkan kelumpuhan.
B. VIRUS
* Ada lebih dari 140 jenis virus yg hidup diair
limbah dan dpt menyebabkan sakit perut,
masuk melalui mulut dn dikeluarkan melalui
kotoran yg sdh banyak mengandung virus tsb
* Virus tidak hanya menyebabkan sakit perut
tp bisa sangat luas dampaknya antara lain pa
da kulit, sal pernafasan, sal pencernakan,
bahkan kelumpuhan.
12. KOTORAN MANUSIA ATAU
BINATANG
AIR LIMPASAN AIR LIMBAH SAMPAH
LAUT DAN
MUARA
SUNGAI DAN
DANAU
AIR TANAH IRIGASI
LAUT DAN
MUARA
SUNGAI DAN
DANAU
AIR TANAH IRIGASI
KERANG-
KERANGAN
REKREASI AIR MINUM TANAMAN AEROSOL
MANUSIA
13. HEPATITIS A
*Incubasi: 15-30 hari
* Gejala: mual, pusing, lelah/lemas, pembengkakan hati, kulit
kuning (ikterik)
POLIOMYELITIS
* Incubasi: 3-21 hari, rata-rata 7-12 hr
* Gejala: demam, meriang/ tak enak badan, tenggorokan sakit,
pusing, kejang mulut (bibir tdk dpt digerakkan)
kelumpuhan pada tungkai bawah.
ROTAVIRUS:penyebab diare anak2 umur <2th
Bisa terjadi wabah pada orang dewasa terutama LANSIA
HEPATITIS A
*Incubasi: 15-30 hari
* Gejala: mual, pusing, lelah/lemas, pembengkakan hati, kulit
kuning (ikterik)
POLIOMYELITIS
* Incubasi: 3-21 hari, rata-rata 7-12 hr
* Gejala: demam, meriang/ tak enak badan, tenggorokan sakit,
pusing, kejang mulut (bibir tdk dpt digerakkan)
kelumpuhan pada tungkai bawah.
ROTAVIRUS:penyebab diare anak2 umur <2th
Bisa terjadi wabah pada orang dewasa terutama LANSIA
14. C. PROTOZOA DAN PARASIT
* Protozoa biasanya menghasilkan kista yang
dapat bertahan hidup diluar host dg kondisi
lingkungan yang berlawanan.
* Protozoa patogen yang menular melalui air
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
* Beberapa contohnya yi: Giardia lamblia,
Entamoeba histolytika.
* Terjadi wabah krn konsumsi air yg di
khlorinasi tanpa disaring, air tdk diolah, di
olah tapi tdk sempurna.
C. PROTOZOA DAN PARASIT
* Protozoa biasanya menghasilkan kista yang
dapat bertahan hidup diluar host dg kondisi
lingkungan yang berlawanan.
* Protozoa patogen yang menular melalui air
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
* Beberapa contohnya yi: Giardia lamblia,
Entamoeba histolytika.
* Terjadi wabah krn konsumsi air yg di
khlorinasi tanpa disaring, air tdk diolah, di
olah tapi tdk sempurna.
15. * PARASIT CACING (Helminthik Parasit)
yang sering ada adalah :
* Taenia sp (cacing Pita)
*Toxocara canis (cacing Pita pada anjing)
*Trichuris trichiura (cacing cambuk)
* Ascaris lumbricoides ( cacing gelang)
* PARASIT CACING (Helminthik Parasit)
yang sering ada adalah :
* Taenia sp (cacing Pita)
*Toxocara canis (cacing Pita pada anjing)
*Trichuris trichiura (cacing cambuk)
* Ascaris lumbricoides ( cacing gelang)
16. D. ZAT KIMIA YANG ADA DALAM AIR MINUM
*Zat Kimia yang bersifat racun terhadap
manusia:
- logam berat
- Pestisida
- Senyawa micropolutan Hydrocarbon
- Zat radioaktif alami ataupun buatan
D. ZAT KIMIA YANG ADA DALAM AIR MINUM
*Zat Kimia yang bersifat racun terhadap
manusia:
- logam berat
- Pestisida
- Senyawa micropolutan Hydrocarbon
- Zat radioaktif alami ataupun buatan
17. PERSYARATAN FISIK, meliputi:
*bau
* rasa
*warna
*kekeruhan
* suhu
* jmlh zat padat terlarut
PERSYARATAN FISIK, meliputi:
*bau
* rasa
*warna
*kekeruhan
* suhu
* jmlh zat padat terlarut
18. PENTING untuk diperhatikan yaitu
PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM
*Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, no: 907/Menkes/SK/VII/2002,tgl
29 Juli 2002, tentang syarat Pengawasan
Kualitas Air Minum, sedang persyaratan
kualitas air Minum diatur dlm Permenkes no
492/per/menkes/IV/2010
* Dilaksanakan oleh Pemerintah daerah,
melalui Dinkes sesuai dg Permenkes no 736/
per/menkes/VI/2010
PENTING untuk diperhatikan yaitu
PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM
*Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, no: 907/Menkes/SK/VII/2002,tgl
29 Juli 2002, tentang syarat Pengawasan
Kualitas Air Minum, sedang persyaratan
kualitas air Minum diatur dlm Permenkes no
492/per/menkes/IV/2010
* Dilaksanakan oleh Pemerintah daerah,
melalui Dinkes sesuai dg Permenkes no 736/
per/menkes/VI/2010